Anda di halaman 1dari 6

8

1. Anatomi dan fisiologi genitalia wanita

1.1 Anatomi dan fisiologi uterus

Uterus merupakan organ berongga dan berdinding tebal, terletak di tengah-

tengah rongga panggul di antara kandung kemih dan rektum.9,20,21 Uterus pada

wanita nulipara dewasa berbentuk seperti buah avokad atau buah pir dengan

ukuran 7,5 x 5 x 2,5 cm.9,22

Uterus terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu corpus uteri dan serviks

uteri, dimana kedua bagian tersebut menyatu pada bagian yang disebut ismus.

Hampir seluruh dinding uterus diliputi oleh serosa (peritoneum viseral) kecuali di

bagian anterior dan di bawah ostium histologikum uteri internum.20,21 Uterus

mempunyai tiga lapisan9,21,22:


9

1) Lapisan serosa (peritoneum viseral). Di bawahnya terdapat jaringan ikat

subserosa; lapisan yang paling padat dan terdapat berbagai macam ligamen

yang memfiksasi uterus ke serviks.

2) Miometrium; lapisan otot uterus dan lapisan paling tebal, terdiri atas serabut-

serabut otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat yang mengandung

pembuluh darah. Miometrium terdiri atas tiga lapisan, otot sebelah luar

berjalan longitudinal dan lapisan sebelah dalam berjalan sirkuler, di antara

kedua lapisan ini otot polos berjalan saling beranyaman. Miometrium dalam

keseluruhannya dapat berkontraksi dan berelaksasi. Ketebalan miometrium

sekitar 15 mm pada uterus perempuan nulipara dewasa.

3) Endometrium; lapisan terdalam yang terdapat di sekitar rongga uterus.

Endometrium terdiri atas epitel selapis kubik, kelenjar-kelenjar dan stroma

dengan banyak pembuluh darah yang berkelok-kelok. Endometrium

mengalami perubahan yang cukup besar selama siklus menstruasi. Bagian atas

uterus disebut fundus uteri dan merupakan tempat tuba Falopii kanan dan kiri

masuk ke uterus.

Gambar 1. Anatomi genitalia interna wanita23


10

Umumnya uterus pada perempuan dewasa terletak di sumbu tulang

panggul dalam posisi anteversiofleksio, yaitu fundus uteri mengarah ke depan,

hampir horizontal, dengan mengadakan sudut tumpul antara korpus uteri dan

serviks uteri. Di Indonesia, uterus sering ditemukan dalam retrofleksio (korpus

uteri berarah ke belakang) yang pada umumnya tidak memerlukan pengobatan.9

Gambar 2. Hubungan axis uterus, serviks, dan vagina23

Anatomi dan fisiologi dasar panggul

Dasar panggul terdiri atas otot levator ani, uretra dan otot sfingter ani serta

jaringan ikat endopelvis. Lapisan pertama dukungan otot terdiri dari otot

iliococcygeus serta fascia obturator internus. Lapisan kedua terdiri dari otot

puboviseralis yaitu m. puborectalis dan m. pubococcygeus yang mengelilingi

hiatus urogenitalis dimana uretra, vagina, anorectum berjalan melaluinya.24


11

Otot levator ani mempunyai dua fungsi terpenting yaitu menjaga tegangan

otot basal yang konstan sehingga hiatus urogenitalis tetap tertutup dan juga

menjadi lempengan otot penyokong. Bila tegangan atau tonus basal ini hilang atau

menurun, hiatus genitalis dapat melebar sehingga menyebabkan penurunan organ

pelvis. Fungsi kedua dari otot levator ani adalah secara refleks berkontraksi

terhadap peningkatan tekanan intraabdominal seperti saat batuk atau berdiri

sehingga membuat keseimbangan tekanan intraabdominal dan tekanan luar. Otot

levator ani dipersarafi oleh serabut saraf anterior S2-S4, dimana cabang motorik

dari saraf ini mempunyai kemungkinan untuk tertekan dan teregang selama

persalinan pervaginam.9,24

Selain otot dan serabut saraf, dasar panggul juga memiliki sistem ligamen

dan jaringan ikat kompleks yang dikenal dengan fascia endopelvis. Fascia ini

menampung organ pelvis dan melekat pada dinding panggul. Terdapat tiga

tingkatan dukungan terhadap uterus dan vagina, yaitu9,18,22,24:

 Tingkat pertama dimana apeks vagina dipertahankan di lateral ke arah dinding

pelvis dan ke arah sakrum di bagian posterior (oleh ligamen kardinal dan

sakrouterina). Posterior serviks dipertahankan oleh ligamentum uterosakral

yang membentang dari bagian serviks sampai vertebra sakral kedua-keempat.

Ligamentum kardinal menyokong bagian lateral serviks dan merupakan

penyokong utama serviks dan uterus.

 Tingkatan kedua akan memfiksasi vagina secara tranversal di antara kandung

kemih dan rektum.

 Tingkatan ketiga melekatkan vagina dengan membran dan otot perineum.


12

Jaringan ikat, dukungan otot dan persarafan di daerah pelvis dapat

mengalami trauma penekanan saat kehamilan dan juga menjelang persalinan

dimana regangan, robekan dan ruptur jaringan ikat, otot dan saraf dapat terjadi.

Hal ini dapat memberikan efek jangka pendek dan jangka panjang berupa

prolapsus organ pelvis.24

Gambar 3. Tingkatan pendukung organ panggul2

Prognosis

Prognosis Pada prolaps organ panggul yang ringan biasanya tidak menimbulkan
gejala. Tetapi bagi yang menimbulkan gejala 75% wanita menempuh bedah vagina dan
90-95% pada wanita memilih bedah perut, akan mengalami penyembuhan untuk waktu
yang lama. Prolaps berulang dapat disebabkan oleh faktor yang menyebabkan prolaps
seperti konstipasi dan melemahnya jaringan.5

Daftar pustaka
13

5. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Prolaps genital. Dalam Ilmu


Kandungan. Edisi kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta;1994;
ha.428-33.

9. Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan:


Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2011

18.Berek, Jonathan S. Berek & Novak’s Gynecology 15thed. Lippincott


Williams & wilkins; 2012.

20.Snell RS. Anatomi Klinis: Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC;2012.

21.Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman
BL, Williams Obstetrics 24th Edition iInternet].United States: Mc Graw
Hill;2014. [cited 2014 Des 12]. Available from: www.mhprofessional.com.

22. Chamberlain Geoffrey, Steer PJ. Turnbull’s Obstetrics 3rd ed. London:
Churchill Livingstone;2002.

23.Drake RL, VoglAW, Mitchell AWM, Gray’s Anatomy for Students, 3rd ed.
[internet]. London: Churchill Livingstone;2014 [cited 2015 Jan 13]. Available
from:
http://www.hopkinsmedicine.org/mcp/education/300.713%20lectures/2014/byu
ng_kang_pelvis_09.15.2014.pdf

24.Wahyudi. Distribusi Staging dan Faktor Risiko Prolapsus Organ Pelvis di


Poliklinik Ginekologi RSH. Adam Malik / RS dr. Pirngadi Medan Berdasar
Sistem POPQ. USU e-Repository; 2008.

Anda mungkin juga menyukai