Anda di halaman 1dari 11

PEKERJA TERBAIK DEKADE INI : KAMU!

A. Cek Kepribadian Sebelum Berkarir

Ada banyak cara untuk menggambarkan kepribadian manusia. Cara yang

palimg populer adalah memecaahnya menjadi lima faktor kepribadian, yaitu :

1. Kepribadian 1 : Introver atau Ekstrover

Jika kamu berkepribadian introver berarti kamu memiliki sifat

pendiam, serius, pemalu, menjaga privasi, serta bergantung pada diri sendiri.

Kelemahan dari orang yang memiliki kepribadian ini adalah kesulitan untuk

membuat hubungan dengan orang lain. Namun, kekuatannya adalah tidak

masalah jika harus mengerjakan sesuatu sendirian.

Jika kamu berkepribadian ekstrover berarti kamu memiliki sifat

hangat, ekspresif, pemberani, terbuka, dan bergantung pada kelompok.

Sehingga kekuatannya adalah mudah bekerja dengan orang lain. Kelemahan

dari orang yang memiliki faktor kepribadian ini adalah kebutuhan yang sangat

besar untuk bertemu dengan orang lain atau ia akan merasa kesepian.

2. Kepribadian 2 : Berpendirian Kokoh atau Terbuka pada Perubahan

Pada kepribadian ke dua ini membahas tentang berpendirian kokoh

atau

terbuka pada perubahan. Orang yang berpendirian kokoh dan cenderung kaku

ini yaitu orang yang dapat berkomitmen atau mempertahankan apa yang

menurutnya baik dari para pendahulunya. Mereka tidak mudah untuk

terpengaruh oleh ide-ide baru yang kemungkinan berpengaruh pada suatu


perubahan karena mereka berfikir apa yang telah mereka ketahui sebelumnya

tdiak dapat berubah begitu saja sehingga orang yang memiliki kepribadian ini

sukar untuk menerima pendapat dari orang lain.

Kebalikan dari kepribadian berpendirian kokoh adalah terbuka pada

perubahan. Orang yang memiliki kepribadian terbuka pada perubahan ini

cenderung mudah menerima setiap perubahan yang terjadi. Orang yang

memiliki kepribadian ini juga menyukai hal-hal baru yang membawa ide-ide

segar yang mungkin tidak terfikirkan sebelumnya. Mereka yang

berkepribadian terbuka pada perubahan ini akan mudah untuk saling bertukar

pendapat atau ide yang berdampak pada perubahan.

3. Kepribadian 3 : Tingkat Kontrol Diri

Pada kepribadian ketiga ini membahas tentang tingkat kontrol diri.

Pada tingkat kontrol diri ini ada dua faktor kepribadian yang membaginya

yaitu kontrol diri yang baik dan terbawa dorongan. Seseorang yang memiliki

kontrol diri yang baik ini cenderung taat pada aturan, perfeksionis, serius, dan

praktikal. Seseorang yang memiliki kontrol diri yang baik ini juga memiliki

sifat yang tekun dan mampu memerintahakan dirimu untuk fokus pada

pekerjaan sampai selesai. Sedangkan seseorang yang selau terbawa dorongan

kemungkinan akan susah untuk diajak duduk berlama-lama mengerjakan, hal

detail dan lebih suka berimajinasi. Permasalahannya adalah orang yang

memiliki kepribadian ini suka terbawa dorongan termasuk dorongan untuk

bersenang-senang dulu padahal pekerjaanya belum selsesai. Seseorang yang


memiliki kepribadian ini akan memiliki sifat tidak terlalu tunduk, toleran pada

berantakan, ekspresif, dan abstrak.

4. Kepribadian 4 : Tingkat Kepatuhan

Kepribadian beradasarkan tingkat kepatuhan ini juga terbagi dua yaitu

mengikuti kemauan orang lain dan presuasif atau memntingkan kemauan

diikuti. Orang yang memiliki kepribadian mengikuti kemauan orang lain

cenderung bersifat menghindari konflik, mudah percaya, pemalu, dan suka

pada yang familiar. Sisi buruknya, orang seperti ini rentan dimanfaatkan oleh

orang lain. Sedangkan orang yang memiliki kepribadian persuasif atau

mementingkan kemauan diikut cenderung bersifat dominan, sering curiga,

pemberani, dan terbuka pada perubahan. Orang seperti ini adalah orang yang

independen dan mementingkan kemauan untuk diikuti. Hanya saja, orang-

orang seperti ini akan sering menemukan konflik dalam lingkungan kerjanya.

5. Kepribadian 5 : Tingkat Kecemasan

Terbagi atas dua kepribadian yaitu kecemasan tinggi dan kecemasan

rendah. Seseorang yang memiliki kecemasan tinggi memiliki sifat reaktif

secara emosi, cemas, sering merasa tegang, serta sering curiga. Sedangkan

seseorang yang memiliki kecemasan rendah memiliki sifat stabil secara

emosi, yakin pada diri sendiri, rileks, serta mudah percaya. Sedikit kelemahan

dari orang dengan faktor kepribadian ini adalah suka meremehkan ancaman

atau tidak berhati-hati.

B. Menciptakan Flow Terbaik Dalam Bekerja


Agar dapat menciptakan flow terbaik dalam bekerja maka kita harus

menciptakan perilaku-perilaku yang bisa memunculkan semangat, perilaku yang

mempertahankan semangat tersebut sepanjang hari, dan perilaku apa yang

membuat semangatmu hari ini bisa berlanjut sampai keesokan harinya.

1. Rahasia Memulai Hari dengan Baik

Salah satu cara agar kariermu maksimal adalah dengan memiliki hari-

hari yang maksimal, kalau bisa mulai dari hari pertama masuk kerja. Hari

yang maksimal akan lebih mungkin kamu dapatkan jika kamu memulainya

dengan baik. Langkah pertama adalah dengan mangalahkan diri sendiri.

Untuk mengalahkan diri sendiri agar terbebas dari rasa malas, kita

harus mengidentifikasi bentuk nyata dari rasa malas ini. Walau malas

hanyalah sebuah perasaan, tapi untuk melawannya ternyata diperlakukan tiga

buah elemen: perasaan, pikiran, dan perbuatan. Secara emosi, kamu juga bisa

mengalahkan rasa malasmu dengan menjaga spirit-mu pada posisi positif.

Sedangkan secara perbuatan , sudah banyak tip yang ditemukan oleh

para ahli psikologi yang mempelajari tentang produktivitas perusahaan. Cara

pertama adalah dengan memulai harimu dengan pekerjaan yang mudah

terlebih dahulu seperti mengecek e-mail yang belum mendapat respons. Cara

lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencatat hal-hal yang ingin kamu

lakukan esok hari setiap kali kamu akan pulang kerja sehingga pada pagi

harinya, kamu dapat mulai bekerja berdasarkan rencana yang sudah kamu

buat. Tuliskan juga beberapa ide yang bisa dilakukan untuk hal yang
dikerjakan keesokan hari sehingga kamu tidak memulai hari dengan berfikir

dari nol

2. Langkah-Langkah Mempertahankan Semangat Harimu

Cara untuk menjaga produktifitas adalah dengan mengotak-ngotakkan

tumpukan pekerjaanmu dengan tepat. Yang pertama harus kamu prioritaskan

adalah hal-hal yang bisa kamu selesaikan dalam waktub dua menit atau

kurang, lalu segera selesaikan hal-hal tersebut. Pekerjaan di luar hal di bawah

dua menit yang kemudian kamu masukkan ke cluster tersendiri.

Cara lain untuk menjaga semangat harimu adalah membuat daftar

pekerjaan yang akan kamu lakukan hari ini. Lalu, setiap kamu berhasil

menyelesaikan sesuatu, berikan tanda centang. Tips lain yang bisa dilakukan

untuk meningkatkan produktivitasmu adalah dengan meng-update

pengetahuan dari ranah pekerjaanmu. Dengan memiliki ide-ide baru, kamu

akan tergerak untuk mengerjakan pekerjanmu dengan cara atau sudut pandang

baru.

3. Tetap Semangat Saat Hal Buruk Terjadi

Ketika suatu hal buruk menimpamu dan kamu harus tetap semangat

untuk menjaga produktifitasmu apa yang harus kamu lakukan? Pertama,

salurkan dulu energi negatif ini keluar dari tubuhmu, atau yang dikenal

dengan katarsis. Kamu bisa keluar dulu dari ruangan untuk mengatur napas,

mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa membuatmu tenang, curhat

ke teman, melihat-lihat pemandangan, pokoknya segala hal yang bisa

meredakan suasana internal dirimu.


4. Memperhatikan Produktivitasmu Setiap Bulan

Peningkatan produktivitas sebaiknya tidak terjadi secara drastis karena

hal yang mudah didapatkan biasanya akan mudah hilang juga. Mulailah

meningkatkan produktivitasmu selangkah demi selangkah. Padahal, kesadaran

bahwa kamu berhasil naik level dapat membantumu menjaga stamina. Saat

kamu sudah mulai menjalankan program peningkatan produktivitas, coba

catat hasilnya. Kemudian, buat perbaikan berdasarkan evaluasi dari hasil

catatan tersebut.

5. Kenali Hambatan Fisik yang Mengancam Produktivitas

Setiap manusia dapat terpengaruh oleh kondisi fisik yang berada di

sekitarnya. Karena itu, setelah selesai mengambil langkah psikologis dalam

meningkatkan produktivitas, ada baiknya kamu juga memperhatikan hal-hal

berikut.

Yang pertama, minimalisasi kehadiran warna merah di tempat kerjamu

karena warna merah memiliki korelasi dengan penurunan kinerja dan

kemampuan berpikir analitis. Sebaliknya, dengan menambahkan warna hijau

atau meletakkan tumbuhan berdaun hijau di dekat tempat kerja akan membuat

lebih banyak pemikiran kreatif yang dihasilkan.

Kedua perhatikan hal-hal yang mengganggu dirimu saat bekerja di

kantor. Misalnya, tempat duduk yang terlalu keras, AC yang terlalu dingin,

lampu yang terlalu terang, musik yang terlalu keras, dan lain-lain.

Hal ketiga yang dapat dilakukan adalah membereskan area kerjamu.

Ada penelitian yang mengatakan bahwa orang yang kreatif biasanya meja
kerjanya lebih berantakan. Tapi, pada saat kondisi berantakan ini mengganggu

flow pekerjaanmu, artinya sudah saatnya kamu membereskan meja kerja.

6. Membedakan Pekerja Produktif dengan Bekerja Berlebihan

Berikut adalah beberapa hal yang harus kita stop karena terbukti tidak

membantu produktivitas kita :

a. Bekerja sampai jauh malam (begadang)

b. Multitasking (mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus)

c. Menerima pekerjaan yang bukan job-desc kita.

7. Produktivitas vs Prokrastinasi

Prokrastinasi adalah suatu kebiasaan untuk menunda-nunda pekerjaan

sampai saat-saat terakhir pekerjaan itu harus dikirimkan. Orang-orang yang

melakukan prokrastinasi biasanya beragumen bahwa mereka melakukannya

karena masih menunggu inspirsi agar bisa membuat karya yang out-of-the-

box. Ternyata, dengan mencoba untuk memulai kerja walau inspirasi belum

datang, hasil yang didapatkan pun sama bagusnya.

Rupanya, inspirasi masih merupakan hal yang overrated. Kita

memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan baik walau tidak

sedang dalam keadaan terdesak. Kita hanya tak menyadarinya saja.

C. Kontrol Emosi untuk Lajukan Kariermu

1. Melihat ke Dalam Diri untuk Memahami Emosi

Emosi ada bermacam-macam dan sifatnya universal. Berbagai emosi

negatif yang paling sering timbul di tempat kerja adalah sebagai berikut :

a. Frustasi
Emosi ini muncul ketika kita merasa “stuck” atau terjebak dan tidak

mampu untuk bergerak dari situasi yang ada saat itu

b. Cemas

Jika dibandingkan frustasi, sumber dari perusahaan cemas lebih

bersifat tidak pasti. Artinya, sebenarnya masih ada kemungkinan kita tak

berada di dalam bahaya.

c. Marah

Ini adalah reaksi saat sesuatu tidak berjalan sesuai rencana kita dan

biasanya penyebabnya datang dari orang lain. Bentuknya bisa dari jantung

yang berdebar-debar sampai dorongan untuk menyerang orang lain atau

merusak sesuatu.

d. Antipati

Adalah emosi dimana kita tidak menginginkan sesutau tapi mau tidak

mau kita harus menirima sesuatu tersebut.

e. Kekecewaan/Ketidakbahgiaan

Emosi ini sumbernya memang paling banyak dari kantor. Bila tidak

ditangani dengan baik, emosi inidapat berakibat kepada penurunan

produktivitas kerja

2. Kuasai Emosi di Tempat Kerja

Cara untuk menguasai emosi di temat kerja adalah sebagai berikut :

a. Jangan langsung bereaksi ketika ada hal yang membuat kamu marah.

Ambil waktu untuk menarik napas dalam-dalam dan embuskan perlahan.


b. Bila emosi terasa tak terbendung lagi, langsung permisi ke kamar mandi.

Setelah itu, berkomunikasi yang baiklah dengan orang yang menyakitimu.

c. Evaluasi masalah yang terjadi dan buat daftar menegnai hal-hal yang

mengganggu emosimu

d. Hiasi kubikel atau area kerjamu dengan mementos alias pernak-pernik

yang dapat membuatmu tersenyum atau senang. Bisa fotomu saat sedang

liburan dengan keluarga, pajangan dari pasangan, dan lainnya

3. Emosi Dalam Tim

Terdapat tiga kondisi yang sangat signifikan dalam menentukan

efektifitas suatu tim, yaitu :

a. Kepercayaan di antara tim

b. Rasa identitas tim

c. Rasa untuk dapat memecahkan masalah di tim

4. Kenali dan Hadapi Emosi Kita

Berikut informasi kecil mengenai emosi yang diperlakukan dengan

tepat dapat memberikan pengaruh yang besar.

a. Wanita cenderung menangis, sedangkan pria meledak marah.

b. Bersahabat dengan emosi

c. Emosi yang dirasakan bergantung pada kesiapan kita

5. Emosi positif, kinerja meningkat!

Selain emosi negatif, ada juga emosi positif, dong, ya. Keberadaan

emosi positif ini akan sangat membantu pekerjaanmu. Seorang ahli emosi

bernama Barbara Fredrickson berargumen kalau emosi positif berpengaruh


terhadap pengoptimalan organisasi secara keseluruhan, tidak hanya terbatas

pada individu. Lebih lanjut, emosi positif seperti pencapaian tinggi dan

kesenangan mempunyai efek yang diinginkan terhadap hubungan terhadap

hubungan seseorang dengan rekan kerja, termasuk keteguhan, dan

meningkatnya daya berpikir kita.

D. Work Life vs Personal Life

Seorang konsultan penegembangan karier profesional yaitu Christine

Scivicque menyarankan untuk menerapkan langkah-lagkah yang akan dibahas

berikut ini :

1. Belajar untuk Menetapkan Batasan di Kantor

Walaupun tidak mudah untuk dilskukan bagi orang-orang yang

berorientasi karier

a. Belajar Bilang “tidak” dengan Sopan

Sudah menjadi norma sosial di kantor kalau kita tidak boleh

mengatakan ‘tidak’ kepada pekerjaan. Padahal hal ini tidak benar karena

ada situasi-situasi tertentu yang membolehkan atau mengharuskan kita

bilang ‘tidak. Kakukanlah penolakan tersebut dengan sopan profesional.

Bicara dengan langsung dan jujur, kemukakan situasimu dan berikan

alternatif.

b. Tentukan Batas Waktu Uuntuk Diri

Dengan menentukan batasan waktu ini, kamunakan terbantu dalam

mementukan batasan lainnya yaitu anatara kehidupan pribadi dengan

pekerjaan. Jangan sampai terbawa waktu mengerjakan laporan hingga


tengah malam. Selain mengganggu kehidupan persoanal, dapat menyerang

ksesehatanmu juga.

c. Delegasikan Tugas dengan Efektif

Jangan mencoba menegrjakan segala sesuatunya sendiri. Banyak

orang berfikir bahwa lebih mudah untuk mengerjakan sendiri, karena

dengan itu, kita tahu pekerjaanya selesai sesuai dengan cara atau hasil

yang kita inginkan. Sesudah mendelegasikan tugas, kamu bisa

mendapatkan waktu bebas dan waktu bekerjamu terpakai lebih efektif

2. Perlakuan Waktu Personal Seserius Waktu Kerja

Samakan standarmu dengan orang-orang penting dalam aspek

kehidupanmu. Bahkan coba saja buat meeting dengan dirimu sendiri.

Dengarkan tubuhmu. Jika kamu sudah sering merasa sakit kepala, merasakan

emosi negatif, atau merasa stress artinyankamu harus membuat meeting

dengan orang terdekat atau dengan dirimu sendiri untuk bersenang senang

3. Evaluasi Kembali Prioritas Kamu

Kapanpun kamu meras kehidupan sedang tidak seimbang, luangkan

waktu untuk memikirkan kembali apa yang paling penting. Kadang hal yang

penting justru terpinggirkan oleh yang tidak penting tapi menyita waktu dan

perhatian. Buat hidup lebih mudah dengan hanya melibatkan apa yang penting

untuk membuatmu mencapai goals tersebut.

Anda mungkin juga menyukai