Makalah Baterai Accu
Makalah Baterai Accu
Disusun Oleh :
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabatnya, juga selaku pengikut
ajaran yang diembannya.
Berkat rahmat dari Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Kelistrikan Otomotif tentang baterai / accu ini. Terima kasih kepada bapak dosen
yang telah memberikan arahan terkait tugas ini. Terima kasih saya ucapkan
kepada teman-teman yang telah memberi banyak saran dan pengetahuan untuk
saya.
Tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif. Saya berharap tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian baterai / accu ................................................................. 3
B. Komponen baterai ........................................................................... 3
C. Fungsi baterai .................................................................................. 10
D. Prinsip kerja baterai......................................................................... 10
E. Macam macam accu ........................................................................ 12
F. Kapasitas baterai / accu ................................................................... 15
G. Rangkaian instalasi pemakaian baterai ........................................... 17
H. Kerusakan pada baterai ................................................................... 19
I. Pemeriksaan dan perawatan baterai ................................................ 19
A. Latar Belakang
Di era yang semakain canggih ini terdapat beberapa alat-alat baru yang tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari salah satunya yaitu baterai.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik.
Penggunaan baterai ini sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari manusia
seperti dalam penggunaaan pada laptop, televisi, hanphone, dll. Pengaruh
penggunaan baterai sangat diperlukan dan bersifat positif cukup besar . Baterai yang
digunakan tentunya tidak sama, terdapat beberapa macam baterai sesuai dengan
kegunaannya.
Oleh karena itu, teknologi yang semakin canggih membuat sebagian orang
berpikir bagaiman cara pembuatan baterai dan apa saja bahan-bahan yang diperlukan
dalam baterai. Dalam kajian ini, kita akan bahan macam-macan baterai dan apa
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan baterai ?
B. Komponen apa saja yang terdapat dalam baterai ?
C. Apa saja fungsi dari baterai ?
D. Bagaimana prinsip kerja dari baterai ?
E. Apa saja macam macam accu ?
F. Apa yang dimaksud kapasitas baterai / accu ?
G. Bagaimana rangkaian instalasi pemakaian baterai ?
H. Apa saja kerusakan pada baterai ?
I. Bagaimana pemeriksaan dan perawatan pada baterai ?
C. Tujuan
1. Mengetahui penggunaan baterai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui bahan-bahan dalam pembuatan baterai.
3. Mengetahui macan-macam baterai.
4. Mengetahui cara kerja baterai.
5. Mengetahui cara perawatan baterai.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai.
Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada
kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator
jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah untuk accu 6 volt
terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai
terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-pelat
posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi
hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari
pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam
sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari
campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat
jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau
1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air
sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang
berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat,
sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan
dan 37% asam sulfat.
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi
cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat
tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam
tersebut akan langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut
akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang
diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang
rusak, sebab itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang
sel yang sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi
bereaksi dengan bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus
memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya
1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena
senyawa dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi
pada proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh
alternator.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan
elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi
pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar baterai akibat
korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai, dan bodi kendaraan
akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya cairan elektrolit
baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat kurangnya udara yang
terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah
keluar; bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas
baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam
keadaan optimal sehingga tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang,
yang sebelumnya bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi
kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan
pasokan tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga
baterai sudah habis.
3. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian)
dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen
keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada
tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
4. Pelat negatif dan positif
Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai. Kualitas
pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat tersebut terdiri dari
paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif pada
pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna cokelat, sedang pada pelat
negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu.
Plat Positif
a. Lead grid
b. Lead peroxida (grid filling)
Plat Negatif
a. Lead grid
b. Lead sulfat (grid filling)
Hal hal tentang plat
Plat positif terbuat dari lead peroxida
Plat negatif terbuat dari spongy lead
Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa
baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan
negatif. Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan
terhadap asam.
Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-
kira 60% air dan 40% asam sulfat.
5. Separator dan Lapisan Serat Gelas (fiber glass )
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat
dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas
dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal peroksida
mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika dibandingkan
dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat gelas juga berfungsi
melindungi separator.
6. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-)
dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt mempunyai
3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan mempunyai voltase sebesar 2
volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon. Ada dua cara
menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama melalui atas dinding penyekat
(Over The Partition) dan yang kedua melalui dinding penyekat (Through The
Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan
yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.
Referensi lain:
1. Grid
Peran grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan
konduksi/penghantaran energi listrik. Jadi grid harus tahan lama secara mekanis
dan sangat tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh larutan asam
belerang (sulfuric acid) dan berkemampuan baik dalam menghantarkan arus
listrik. Dalam accu konvensional lempengan grid memakai bahan lead-antimony
alloy, tetapi kemudian ditemukan bahwa lead-antimony alloy tersebut menjadi
penyebab utama dari self-discharge dan penurunan arus listrik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kalsium dipergunakan untuk
menggantikan lead-antimony alloy, dan teknik produksi expand-grid
diperkenalkan kemudian. Teknik ini menggunakan kalsium jenis baru yang
diproses secara khusus, yang terdiri dari campuran timah, kalsium, timah putih,
dsb.
2. Lempengan (elektroda)
Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk timah
yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air, yang
direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan, perubahan wujud,
dsb.
Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda negatif
menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.
3. Penyekat (separator)
Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan negatif
guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan tersebut.
Penyekat harus mampu menyerap dan tidak menghantarkan arus. Karena
elektroda mempunyai sifat yang bias melebur dengan sendirinya, maka penyekat
harus tahan lama secara mekanis dan tahan atas asam serta tidak mencair dan
mempengaruhi elektroda. Untuk memenuhi kondisi tersebut, diperlukan bahan
yang kuat terbuat dari plastik banyak digunakan sebagai penyekat dalam accu.
Beragam bentuk penyekat ditemukan seperti tipe kantong dan tipe
lempengan mendatar. Tipe kantong memiliki kredibilitas yang tinggi, hal ini
disebabkan karena kemampuannya mencegah hubungan arus pendek yang
mungkin ditimbulkan di dasar dan di luar lempengan.
5. Kemasan Accu
Kemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya. Pada
accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan positif dan
negatif yang diletakkan terpisah pada masing-masing dudukan. Peran dari
dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan untuk mencegah
hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan endapan bahan-bahan
aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini, penyekat jenis kantong
digunakan sebagai metode pencegahan hubungan arus pendek.
Dengan tipe pemisah seperti ini endapan bahan aktif yang keluar dari
elektroda akan ditahan di dalam penyekat sehingga saat ini beberapa kemasan
aki tidak mempunyai dudukan.
7. Pemisah sel/terminal
Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung besar
dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika arus tegangan
tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di accu mobil terbuat dari
lempengan timah yang dipakai untuk menghubungkan sakelar eksternal.
C. FUNGSI BATERAI
Baterai atau accu pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam
bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke
sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan
lainnya. Selain itu baterai atau accu bisa digunakan untuk menstabilkan tegangan (
stabilisator ).Bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris,
penerangan, radio, dsb.
2. Saat starter untuk menghidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada
saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
D. PRINSIP KERJA BATERAI
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan
cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik
melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Terdapat 2 proses yang
terjadi pada baterai :
1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Bila baterai dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir ke
elektroda positif (PbO2) melalui beban dari elektroda negatif (Pb), kemudian
ion-ion negatif mengalir ke elektroda positif dan ion-ion positif mengalir ke
elektroda negatif. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya elektron yang
bergerak ke dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul
elektroda dengan molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron
untuk mengalir.
Reaksi kimia yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel tersebut
pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion
sulfat yang bermuatan negatif (SO42-)
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (SO42-)akan bereaksi
dengan plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil melepaskan
dua elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+ ) akan bereaksi dengan
plat timah peroksida (PbO2) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil mengambil
dua elektron dan bersenyawa dengan satu atom oksigen untuk membentuk air
(H2O). Pengambilan dan pemberian elektron dalam proses kimia ini akan
menyebabkan timbulnya beda potensial listrik antara kutub-kutub sel baterai.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias
dalam keadaan discharge.
Pada dasarnya accu hybrid tak jauh berbeda dengan accu basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel accu. Pada aki hybrid selnya menggunakan
low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Accu jenis ini memiliki
performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari accu basah konvensional.
b. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Accu jenis
ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya
pun lebih kecil dibanding accu basah konvensional.
Accu jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air accu. Uap accu yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga
kembali menjadi air murni yang menjaga level air accu selalu pada kondisi ideal
sehingga tak lagi diperlukan pengisian air accu. Accu jenis ini biasanya terbuat dari
basis jenis accu hybrid maupun accu kalsium.
2. Accu Kering
Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu rangkaian,
maka tegangannya akan bertambah tetapi arusnya tetap.
2. Rangkaian Paralel
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka
tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.
3. Rangkaian Seri – Paralel
Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya bertambah, (terakumulasi hanya dua buah baterai) dan arusnya
pun bertambah lebih besar.
RANGKAIAN INSTALASI PENGISIAN BATERAI
a. Pengisian Lambat
(Rangkaian Seri)
A. KESIMPULAN
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem
starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila
diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang
memerlukannya.
Penggunaaan baterai tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat berbagai macam baterai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Accu sebagai sumber kelistrikan pada kendaraan bermotor harusnya
diperhatikan perawatannya. Agar fungsi accu bisa optimal.
1. Jangan menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek, merokok dan lain
sebagainya, karena aki mengandung hidrogen yang mudah meledak.
2. Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan kimia
yang berbahaya.
3. Gunakan kacamata pelindung pada saat memasang atau memperbaiki aki karena
air aki sangat berbahaya.
4. Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan mata.
5. Jika accu zuur mengenai mata anda, basuhlah segera dengan air bersih dan
segera pergi ke dokter. jika accu zuur mengenai kulit anda, basuhlah bagian
yang terkena accu zuur dengan seksama. Jika anda merasa sakit dan terbakar,
segera minta pertolongan dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Pribadi, Kadarisman. 2001 . Koordinasi relai OCR dan GFR pada jaringan distribusi :
Jakarta.
http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/tentang-bateraiaccu-aki-pada-
kendaraan.html
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-
DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Otomotif/Merawat.Accu/versicetak.htm
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dasarteknikotomotif.blogspot.com/2014/08/fungsi-dan-konstruksi-baterai-aki.html
http://Cara Merawat Aki Motor Agar Tetap Awet dan Tahan Lama _ Cakrawala
Dunia.htm
http://makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html