Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH BATERAI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


TEKNIK LISTRIK OTOMOTIF
Pada
Semester genap tahun 2019/2020 diampu oleh Ir. Kasijanto,M.T.

Disusun Oleh :

1. Faiz Muhammad Mi’Radj 1941220013


2. Fian Arif Yulianto 1941220001

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabatnya, juga selaku pengikut
ajaran yang diembannya.
Berkat rahmat dari Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Kelistrikan Otomotif tentang baterai / accu ini. Terima kasih kepada bapak dosen
yang telah memberikan arahan terkait tugas ini. Terima kasih saya ucapkan
kepada teman-teman yang telah memberi banyak saran dan pengetahuan untuk
saya.
Tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif. Saya berharap tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.

Malang, 16 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian baterai / accu ................................................................. 3
B. Komponen baterai ........................................................................... 3
C. Fungsi baterai .................................................................................. 10
D. Prinsip kerja baterai......................................................................... 10
E. Macam macam accu ........................................................................ 12
F. Kapasitas baterai / accu ................................................................... 15
G. Rangkaian instalasi pemakaian baterai ........................................... 17
H. Kerusakan pada baterai ................................................................... 19
I. Pemeriksaan dan perawatan baterai ................................................ 19

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 22
B. Saran ................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang semakain canggih ini terdapat beberapa alat-alat baru yang tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari salah satunya yaitu baterai.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik.
Penggunaan baterai ini sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari manusia
seperti dalam penggunaaan pada laptop, televisi, hanphone, dll. Pengaruh
penggunaan baterai sangat diperlukan dan bersifat positif cukup besar . Baterai yang
digunakan tentunya tidak sama, terdapat beberapa macam baterai sesuai dengan
kegunaannya.
Oleh karena itu, teknologi yang semakin canggih membuat sebagian orang
berpikir bagaiman cara pembuatan baterai dan apa saja bahan-bahan yang diperlukan
dalam baterai. Dalam kajian ini, kita akan bahan macam-macan baterai dan apa
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan baterai ?
B. Komponen apa saja yang terdapat dalam baterai ?
C. Apa saja fungsi dari baterai ?
D. Bagaimana prinsip kerja dari baterai ?
E. Apa saja macam macam accu ?
F. Apa yang dimaksud kapasitas baterai / accu ?
G. Bagaimana rangkaian instalasi pemakaian baterai ?
H. Apa saja kerusakan pada baterai ?
I. Bagaimana pemeriksaan dan perawatan pada baterai ?
C. Tujuan
1. Mengetahui penggunaan baterai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui bahan-bahan dalam pembuatan baterai.
3. Mengetahui macan-macam baterai.
4. Mengetahui cara kerja baterai.
5. Mengetahui cara perawatan baterai.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BATERAI / ACCU


Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem
starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila
diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang
memerlukannya. Karena di dalam proses baterai kehilangan energi kimia, maka
alternator mensuplainya kembali ke dalam baterai (yang disebut pengisian). Baterai
menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini
terjadi berulang kali dan terus menerus.
ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama
dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk
dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki
mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat
beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui. Aki untuk mobil biasanya
mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu,
dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Selain itu
juga dapat ditemukan pula aki yang khusus untuk menyalakan tape atau radio dengan
tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki
jenis ini dapat dimuati kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau
habis.
B. KOMPONEN BATERAI
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah. Karena
itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi
beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel
terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit. Komponen utama baterai /
accu :

1. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai.
Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada
kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator
jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah untuk accu 6 volt
terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai
terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-pelat
posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi
hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari
pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam
sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari
campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat
jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau
1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air
sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang
berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat,
sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan
dan 37% asam sulfat.
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi
cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat
tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam
tersebut akan langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut
akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang
diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang
rusak, sebab itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang
sel yang sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi
bereaksi dengan bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus
memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya
1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena
senyawa dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi
pada proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh
alternator.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan
elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi
pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar baterai akibat
korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai, dan bodi kendaraan
akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya cairan elektrolit
baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat kurangnya udara yang
terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah
keluar; bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas
baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam
keadaan optimal sehingga tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang,
yang sebelumnya bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi
kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan
pasokan tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga
baterai sudah habis.
3. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian)
dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen
keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada
tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
4. Pelat negatif dan positif
Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai. Kualitas
pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat tersebut terdiri dari
paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif pada
pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna cokelat, sedang pada pelat
negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu.
Plat Positif
a. Lead grid
b. Lead peroxida (grid filling)
Plat Negatif
a. Lead grid
b. Lead sulfat (grid filling)
Hal hal tentang plat
 Plat positif terbuat dari lead peroxida
 Plat negatif terbuat dari spongy lead
 Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa
baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
 Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan
negatif. Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan
terhadap asam.
 Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-
kira 60% air dan 40% asam sulfat.
5. Separator dan Lapisan Serat Gelas (fiber glass )
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat
dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas
dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal peroksida
mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika dibandingkan
dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat gelas juga berfungsi
melindungi separator.
6. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-)
dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt mempunyai
3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan mempunyai voltase sebesar 2
volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon. Ada dua cara
menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama melalui atas dinding penyekat
(Over The Partition) dan yang kedua melalui dinding penyekat (Through The
Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan
yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.

Referensi lain:
1. Grid
Peran grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan
konduksi/penghantaran energi listrik. Jadi grid harus tahan lama secara mekanis
dan sangat tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh larutan asam
belerang (sulfuric acid) dan berkemampuan baik dalam menghantarkan arus
listrik. Dalam accu konvensional lempengan grid memakai bahan lead-antimony
alloy, tetapi kemudian ditemukan bahwa lead-antimony alloy tersebut menjadi
penyebab utama dari self-discharge dan penurunan arus listrik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kalsium dipergunakan untuk
menggantikan lead-antimony alloy, dan teknik produksi expand-grid
diperkenalkan kemudian. Teknik ini menggunakan kalsium jenis baru yang
diproses secara khusus, yang terdiri dari campuran timah, kalsium, timah putih,
dsb.

2. Lempengan (elektroda)
Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk timah
yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air, yang
direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan, perubahan wujud,
dsb.
Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda negatif
menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.

3. Penyekat (separator)
Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan negatif
guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan tersebut.
Penyekat harus mampu menyerap dan tidak menghantarkan arus. Karena
elektroda mempunyai sifat yang bias melebur dengan sendirinya, maka penyekat
harus tahan lama secara mekanis dan tahan atas asam serta tidak mencair dan
mempengaruhi elektroda. Untuk memenuhi kondisi tersebut, diperlukan bahan
yang kuat terbuat dari plastik banyak digunakan sebagai penyekat dalam accu.
Beragam bentuk penyekat ditemukan seperti tipe kantong dan tipe
lempengan mendatar. Tipe kantong memiliki kredibilitas yang tinggi, hal ini
disebabkan karena kemampuannya mencegah hubungan arus pendek yang
mungkin ditimbulkan di dasar dan di luar lempengan.

4. Susunan lempengan (kelompok sel)


Susunan lempengan adalah satu barisan dari lempengan elektroda
positif/negatif dan pemisah, yang dilas ke pengikat yang terletak pada kutub
elektroda.
Satu Sel (satuan accu) terdiri dari satu susunan lempengan, tanpa
memperhatikan jumlah lempengan dan ukuran sakelar voltase yang terbuka
menghasilkan 2.1V setiap sel, accu 12V terdiri dari 6 sel yang dihubungkan
dalam rangkaian seri.

5. Kemasan Accu
Kemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya. Pada
accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan positif dan
negatif yang diletakkan terpisah pada masing-masing dudukan. Peran dari
dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan untuk mencegah
hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan endapan bahan-bahan
aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini, penyekat jenis kantong
digunakan sebagai metode pencegahan hubungan arus pendek.
Dengan tipe pemisah seperti ini endapan bahan aktif yang keluar dari
elektroda akan ditahan di dalam penyekat sehingga saat ini beberapa kemasan
aki tidak mempunyai dudukan.

6. Tutup atas dan sumbat


Tutup atas adalah selembar plastik yang digunakan menjaga kekedapan
udara di dalam kemasan accu. Lembaran ini direkatkan dengan kuat pada bagian
atas kemasan dengan menggunakan bahan perekat khusus atau dipanaskan. Pada
tutup atas juga terdapat lubang bersumbat yang dipergunakan untuk
menambahkan air, larutan asam belerang atau untuk mengukur berat jenis
elektrolit dan temperatur di dalam kemasan accu.
Sumbat lubang juga dipergunakan untuk mencegah kotoran masuk dan
kebocoran elektrolit. Gas hidrogen dan gas oksigen yang dihasilkan dari reaksi
kimia yang terjadi di dalam kemasan accu juga disalurkan melalui bagian atas
dan samping sumbat lubang.

7. Pemisah sel/terminal
Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung besar
dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika arus tegangan
tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di accu mobil terbuat dari
lempengan timah yang dipakai untuk menghubungkan sakelar eksternal.

C. FUNGSI BATERAI
Baterai atau accu pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam
bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke
sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan
lainnya. Selain itu baterai atau accu bisa digunakan untuk menstabilkan tegangan (
stabilisator ).Bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris,
penerangan, radio, dsb.
2. Saat starter untuk menghidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada
saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
D. PRINSIP KERJA BATERAI
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan
cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik
melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Terdapat 2 proses yang
terjadi pada baterai :
1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Bila baterai dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir ke
elektroda positif (PbO2) melalui beban dari elektroda negatif (Pb), kemudian
ion-ion negatif mengalir ke elektroda positif dan ion-ion positif mengalir ke
elektroda negatif. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya elektron yang
bergerak ke dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul
elektroda dengan molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron
untuk mengalir.
Reaksi kimia yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel tersebut
pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion
sulfat yang bermuatan negatif (SO42-)
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (SO42-)akan bereaksi
dengan plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil melepaskan
dua elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+ ) akan bereaksi dengan
plat timah peroksida (PbO2) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil mengambil
dua elektron dan bersenyawa dengan satu atom oksigen untuk membentuk air
(H2O). Pengambilan dan pemberian elektron dalam proses kimia ini akan
menyebabkan timbulnya beda potensial listrik antara kutub-kutub sel baterai.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias
dalam keadaan discharge.

PbO2 = Timah peroxida (katub positif / anoda)


Pb = Timah murni (kutub negatif/katoda)
2H2SO4= Asam sulfat (elektrolit)
PbSO4 = Timah sulfat (kutub positif dan negatif setelah proses pengosongan)
H2O= Air yang terjadi setelah pengosongan
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam
melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya
sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat
jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis
air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat
jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah
kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang
yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah
satu alat yang wajib ada di bengkel baterai (bengkel yang menyediakan jasa
setrum/cas baterai). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka
85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, cover
baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.
2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan dimana arus listrik
dialirkan yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi pada saat
pengosongan. Pada proses ini setiap molekul air terurai. Ion oksigen yang bebas
bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif membentuk timah peroxida
(PbO2). Sedangkan tiap pasang ion hidrogen (2H+) yang dekat plat negatif
bersatu dengan ion negatif Sulfat (SO4--) pada plat negatif untuk membentuk
asam sulfat.

E. MACAM MACAM ACCU


1. Accu Basah
Accu basah sudah sejak lama banyak digunakan pada berbagai kendaraan. Accu
jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai. Umumnya accu basah
menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan yang terdapat
didalamnya dapat terlihat dengan jelas. Cairan elektrolit yang diisikan biasanya
disebut air accu atau air zuur (untuk accu baru), yang berfungsi untuk merendam sel-
sel accu. Volume air accu tersebut harus selalu berada diatas batas minimal agar
dapat tetap merendam sel-sel yang berada di dalam wadah tersebut. Jika volume air
kurang dari batas minimal, maka sel penyimpanan arus akan ter-oksidasi dan
berkarat. Untuk menambah volume cairan, cukup gunakan air destilasi, bukan air
zuur. Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat berdasarkan warna tutup botolnya.
Umumnya Air zuur dikemas dalam botol dengan tutup berwarna merah, sementara
air destilasi dikemas dalam botol dengan tutup berwarna biru.
Hingga saat ini accu yang populer digunakan adalah accu model basah yang
berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup
yang berfungsi untuk menambah air accu saat ia kekurangan akibat penguapan saat
terjadi reaksi kimia antara sel dan air accu. Sel-selnya menggunakan bahan timbal
(Pb). Kelemahan accu jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian
level air accu secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air accu
mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena
percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding accu lain sehingga
harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama. Accu basah di
bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Accu Hybrid

Pada dasarnya accu hybrid tak jauh berbeda dengan accu basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel accu. Pada aki hybrid selnya menggunakan
low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Accu jenis ini memiliki
performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari accu basah konvensional.

b. Accu Calcium

Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Accu jenis
ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya
pun lebih kecil dibanding accu basah konvensional.

c. Accu Bebas Perawatan / Maintenance Free (MF)

Accu jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air accu. Uap accu yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga
kembali menjadi air murni yang menjaga level air accu selalu pada kondisi ideal
sehingga tak lagi diperlukan pengisian air accu. Accu jenis ini biasanya terbuat dari
basis jenis accu hybrid maupun accu kalsium.

d. Accu Sealed (accu tertutup)


Accu jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi
bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Accu
jenis ini kerap dijuluki sebagai accu kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan
penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel terbuat dari bahan kalsium, accu ini
memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada accu
jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang sangat kecil
sehingga accu sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan dalam
waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat accu jenis ini bebas
ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena
wadahnya tertutup rapat pula accu seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi
sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.

2. Accu Kering

Accu kering merupakan bentuk pengembangan dari accu basah yang


penggunaannya kini semakin populer. Secara fisik, perbedaannya dengan accu basah
dapat dilihat melalui wadahnya yang berwarna gelap atau tidak transparan. Selain itu
accu kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air accu. Cairan yang
terdapat didalamnya berwujud gel, yang digunakan sebagai pengganti cairan
elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini sangat minim. Dan saat menguap, uap tersebut
tidak dibuang keluar, tetapi tetap tertampung didalam wadah, sehingga volumenya
tetap terjaga. Dengan demikian, maka accu jenis ini tidak membutuhkan perhatian
khusus atau umumnya disebut Maintenance Free.
Sebagai salah satu bagian terpenting dari sistem kelistrikan, accu tidak hanya
menyimpan namun juga menyalurkan listrik ke seluruh perangkat elektronik di
mobil. Walaupun dewasa ini telah banyak beredar jenis Accu kering yang hampir
tidak membutuhkan perawatan, tetapi penggunaan Accu basah masih banyak
dijumpai karena harganya yang lebih terjangkau.
Kesimpulannya Accu basah membutuhkan perawatan, artinya Anda perlu
meluangkan waktu secara rutin untuk memeriksa ketinggian cairan dan memastikan
bahwa cairan tersebut tetap berada pada batas yang seharusnya. Namun selain
harganya yang lebih terjangkau, jika perawatan dilakukan secara tepat dan teratur,
accu basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang dibandingakan accu kering.

F. KAPASITAS BATERAI / ACCU


Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/Ampere x
waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan/menyuplai sejumlah isinya secara
rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan/voltase turun (drop voltage) yaitu
sebesar 1,75 V (ingat, tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V; jika dipakai maka
tegangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai semuanya
bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal, baterai 12 V 75 Ah. Baterai ini
bisa memberikan kuat arus sebesar 75 Ampere dalam satu jam artinya memberikan
daya rata-rata sebesar 900 Watt (Watt = V x I = Voltase x Ampere = 12 V x 75 A).
Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 900 Watt selama satu jam atau
alat berdaya 90 Watt selama 10 jam.
Baterai dinilai oleh kapasitas amp-hour (Ah) berdasarkan jumlah energi yang
diperlukan untuk menjalankan muatan dan berapa hari yang diperlukan untuk
menyimpan energi karena kondisi cuaca. Beberapa faktor dapat berdampak pada
kapasitas baterai, termasuk peringkat, penilaian of discharge (pembebanan),
kedalaman pembebanan, suhu, umur, dan karakteristik recharging. Kapasitas yang
diminta juga dipengaruhi oleh ukuran muatan. Jika muatan berkurang, kapasitas juga
berkurang.
 Kedalaman Pembebanan
Rate (kecepatan) dimana baterai secara langsung discharge mempengaruhi
kapasitas. Jika baterai discharge dengan cepat, kapasitas akan berkurang.
Sebaliknya, baterai yang discharge dengan lambat akan memiliki kapasitas yang
besar. Contohnya, baterai 6-volt akan memiliki kapasitas 180 Ah jika discharge
24 jam.
 Umur
Baterai kehilangan kapasitas dari waktu ke waktu dan dipertimbangkan
berada pada akhir masa hidup saat 20 persen kapasitas aslinya hilang, meskipun
masih tetap dapat digunakan. Kedalaman discharge juga mengacu pada
persentase kecepatan kapasitas baterai amp-hour yang telah digunakan. Umur
baterai (angka siklus harian) berlawanan dengan kedalaman discharge (persen
dari kapasitas baterai)
 Suhu / keadaan lingkungan
Baterai sangat sensitif dan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Tegangan tinggi charge pada titik penghentian diperlukan untuk mencharge suhu
baterai yang menurun. Meskipun kapasitas baterai menurun pada suhu rendah,
umur baterai meningkat. Begitu pula, suhu baterai yang bertambah, umur baterai
semakin pendek. Baterai harus ditempatkan pada study enclosure (kotak baterai).
Sejak baterai larutan elektrolit memproduksi hidrogen mudah meledak saat di
charge, area dimana terletak baterai harus di vented dengan baik. Pertama,
pemicuan dari peralatan listrik dapat menyalakan gas. Kedua, gas tersebut
berkarat dan dapat menyerang sistem komponen yang lain. Tempat baterai
digunakan untuk mengisi asam dalam kasus kebocoran baterai.
G. RANGKAIAN INSTALASI PEMAKAIAN BATERAI
1. Rangkaian Seri

Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu rangkaian,
maka tegangannya akan bertambah tetapi arusnya tetap.
2. Rangkaian Paralel

Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka
tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.
3. Rangkaian Seri – Paralel

Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya bertambah, (terakumulasi hanya dua buah baterai) dan arusnya
pun bertambah lebih besar.
RANGKAIAN INSTALASI PENGISIAN BATERAI
a. Pengisian Lambat
(Rangkaian Seri)

Pengisian lambat membutuhkan waktu 6 - 8 jam


b. Pengisian Cepat
(Rangkaian Pararel)

Pengisian cepat membutuhkan waktu 3 jam

H. KERUSAKAN – KERUSAKAN BATERAI


1. Kotak baterai retak atau pecah
2. Sel baterai rusak
3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung
4. Terminal baterai korosif
5. Air aki selalu kering
6. Tegangan baterai selalu turun
I. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN BATERAI
1. Pemeriksaan Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3
kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3. Pengujian Beban
2. Perawatan Baterai
Yang menyebabkan aki tekor yaitu:
1. pemakaian aki secara berlebihan, misal penambahan lampu lampu yang tidak
perlu, penambahan audio yang bisa berlebihan (pada mobil), dan lain-lain.
Dan pemaksaan penyetarteran kendaraan jika tidak mau distarter.
2. ada jalur yang hubung pendek atau konslet, tapi seharusnya jika konslet
sekeringnya putus,tetapi masalahnya banyak orang yang tidak tahu tapi
mengganti sekering dengan ampere yang lebih besar, katanya biar tidak cepat
putus. Karena sekering memang dirancang agar putus jika ada arus yang
berlebihan.
3. kiprok yang berwujud dioda bridge sebagai penyuplai daya ke aki sudah
rusak. jika kiprok rusak dan tidak bisa menyuplai listrik ke accu, jelas accu
akan kehabisan dayanya, cepat atau lambat.
Agar baterai / accu awet, maka hal yang perlu diperhatikan:
1. Perhatikan permukaan cairan accu yang harus berada antara garis permukaan
atas dan garis permukaan bawah, Periksa penggunaanya setiap 2 bulan sekali.
Tambahkan air accu apabila air accu tidak berada diantara garis permukaan
atas dan bawah.
2. Dalam mengisi air accu yang bening itu ada aturannya. Disarankan agar
pengisiannya tidak sampai melebihi batas maksimal tanda upper yang tertera
di bagian sisi accu.
3. Jika sampai lebih, kemungkinan akan terjadi karat akibat kadar oksidasi yang
tinggi antara besi di dalam accu dengan cairan accu yang mengandung H2SO4
yang mengandung asam. Ini bisa bikin accu tak awet
4. Faktor lain, bisa disebabkan kekurangan air accu. Jika isi air accu berkurang
selama digunakan, itu masih dianggap wajar dan normal. Karena adanya
penguapan akibat proses pengisian berlangsung. Yang pasti kita harus teliti
dengan melakukan pengecekkan minimal satu bulan sekali, untuk mengukur
batas maksimal. Jangan sampai dibawah garis lower. Pasalnya, kandungan
H2SO4 itu tidak menguap. Hanya air dan H2O saja yang berkurang. Kalau
sampai kering, nantinya akan merusak sel accu akibat beroksidasi dengan
udara. Hasilnya malah akan membuat rontok di bagian besi dalam accu.
5. Harus teliti dengan lubang ventilasi di bagian sisi atas accu. Di accu basah,
lubang ventilasi ini berfungsi untuk sirkulasi dan saluran pembuangan.
Karena arus listrik yang dihasilkan accu akan menyebabkan panas. Maka itu,
jangan sampai lubang ini tersumbat atau posisi selangnya terjepit. Akibatnya
bisa fatal jika tersumbat. Karena arus yang terlalu kuat tanpa udara, accu bisa
sampai meledak.
6. Jangan sampai terdapat banyak kerak pada bagian terminal accu. Karena akan
sulit dan menghambat jika dibuka. Jadi harus segera dibersihkan. Caranya
cukup disiram dengan air panas agar kerak cepat luntur dan baut dengan
mudah bisa dibuka. Jangan lupa olesi kedua baut dengan gemuk yang bersifat
seperti gel dan anti karat. Sehingga baut akan mudah dibuka nantinya.
7. Hindari memodifikasi aliran listrik accu. Cara pemasangan kabel ke accu
yang tak benar bisa mengakibatkan daya listrik cepat habis. Apalagi bila
pengisian accu bermasalah.
8. Utamakan Kick starter daripada starter elektrik, Untuk menghidupkan mesin
motor dahulukan menggunakan kick starter (engkol). Karena penggunaan
kick starter di pagi hari masih cukup efektif untuk menghemat baterai accu.
9. Terakhir, gunakan motor secara bijak. Artinya perhatikan jarak tempuh
penggunaan motor apakah perlu atau tidak penggunaan motor bila jarak
tempuh bisa dijangkau dengan jalan kaki atau sepeda.

Penggunaan kick starter sebaiknya digunakan ketika motor dalam jangka


panjang tidak hidup kurang lebih 8-12 jam. Apabila motor tidak digunakan dalam
waktu yang singkat kurang lebih 5-7 jam anda bisa menggunakan fasilitas starter
elektrik dalam menghidupkan motor anda. Sehingga bijak dalam penggunaan accu
motor dalam kehidupan sehari-hari bisa menjaga agar accu motor anda tetap awet
dan tahan lama.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem
starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila
diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang
memerlukannya.
Penggunaaan baterai tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat berbagai macam baterai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Accu sebagai sumber kelistrikan pada kendaraan bermotor harusnya
diperhatikan perawatannya. Agar fungsi accu bisa optimal.

1. Jangan menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek, merokok dan lain
sebagainya, karena aki mengandung hidrogen yang mudah meledak.
2. Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan kimia
yang berbahaya.
3. Gunakan kacamata pelindung pada saat memasang atau memperbaiki aki karena
air aki sangat berbahaya.
4. Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan mata.
5. Jika accu zuur mengenai mata anda, basuhlah segera dengan air bersih dan
segera pergi ke dokter. jika accu zuur mengenai kulit anda, basuhlah bagian
yang terkena accu zuur dengan seksama. Jika anda merasa sakit dan terbakar,
segera minta pertolongan dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, Kadarisman. 2001 . Koordinasi relai OCR dan GFR pada jaringan distribusi :
Jakarta.
http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/tentang-bateraiaccu-aki-pada-
kendaraan.html
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-
DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Otomotif/Merawat.Accu/versicetak.htm
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dasarteknikotomotif.blogspot.com/2014/08/fungsi-dan-konstruksi-baterai-aki.html
http://Cara Merawat Aki Motor Agar Tetap Awet dan Tahan Lama _ Cakrawala
Dunia.htm
http://makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html

Anda mungkin juga menyukai