Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAGENDIT
JL.KH Hasan Arief No 10 Desa Banyuresmi Kecamatan Banyuresmi Kab.Garut
Tlp (0262) 2243001 E-mail : puskesmasbagendit2014@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SOSIALISASI BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

I. Pendahuluan

Upaya pembinaan anak usia sekolah dalam peningkatan kualitas


sumber daya manusia dalam bidang kesehatan salah satunya yaitu melalui
Usaha Kesehatan Anak Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Sekolah
dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
anak sekolah melalui perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan
lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah.
Hal ini memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Sebagai bagian dari UKS, pada 14 November tahun 1997 Kementerian


Kesehatan , Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan
pelaksanaan imunisasi bagi anak sekolah dasar atau sederajat.
Pelaksanaan BIAS dari tahun 1997 sampai pada saat ini mengalami
perubahan, pada saat ini BIAS untuk kls 1 mendapatkan imunisasi
Campak & DT,sedangkan kelas 2 dan 5 mendapatkan imunisasi Td.

Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang paling cost


effective. Imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk
mencegah penyakit Tetanus, Difteri, Campak / Rubella dan kanker serviks
yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Pemberian Imunisasi
pada anak Usia Sekolah Tingkat Dasar dilaksanakan setiap tahunnya pada
Bulan Agustus untuk vaksin Campak dan Bulan November untuk vaksin
DT dan Td.
II. Latar Belakang

Salah satu imunisasi yang diberikan dalam program Bulan Imunisasi


Anak di Sekolah (BIAS) adalah vaksin campak. Campak merupakan
penyakit infeksi virus campak dari golongan paramxyovirus. Gejala awal
campak ditandai dengan demam, batuk, pilek, mata merah dan berair,
diikuti dengan ruam kulit yang khas –biasanya muncul pada hari ketiga
hingga hari ketujuh.

Sekilas penyakit ini tampak seperti infeksi virus biasa, tapi jangan
menganggapnya remeh. Campak termasuk penyakit yang berbahaya dan
memiliki virulensi yang sangat hebat, sehingga mudah menjadi wabah.

Pemberian vaksin campak dilaksanakan sebanyak dua kali. Pertama


saat anak berusia 9 bulan dan kedua di usia 6 tahun lewat program BIAS di
kelas 1. Dianjurkan agar pemberian campak pertama anak dilakukan
sesuai jadwal.

Tetanus neonatorum,Difteri dan Campak masih merupakan masalah


kesehatan di Indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menunjukkan
bahwa proporsi penyebab kematian bayi di Indonesia adalah 28% karena
tetanus neonatorum, 30.000 anak setiap tahunnya meninggal karena
Campak serta 1401 kasus difteri tahun 2008-2011.

Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak
mendapatkan imunisasi tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan
case fatality rate antara 30% sampai 90%. Kekebalan terhadap penyakit ini
hanya diperoleh melalui imunisasi tetanus minimal dua dosis. Perlindungan
jangka panjang diperoleh jika mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5
dosis (status T5). Untuk mempercepat eliminasi tetanus neonatorum
kurang dari 1/1000 kelahiran hidup di tingkat Kabupaten/Kota dalam 1
tahun sesuai ketentuan WHO, diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi
semua WUS. Pemberian imunisasi DT dan Td pada anak sekolah dasar atau
sederajat merupakan rangkaian upaya mencapai status T5 bagi setiap
individu.

Terutama pada anak dengan gizi buruk dapat menimbulkan cacat


dan kematian. Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk
terbesar di dunia dengan cakupan imunisasi yang masih di bawah 80%,
sehingga Indonesia menjadi negara yang sangat rawan terhadap penyakit
campak, seperti yang ditunjukkan oleh data tahun 2006 bahwa angka
kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian.
Kondisi ini menempatkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara
prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan
akselerasi dan menjaga kesinambungan dari reduksi campak. Pada tahun
2011-2013, Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan kasus difteri
terbanyak di dunia. Berdasarkan data surveilans, pada tahun 2010 dan
2012 terjadi peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi di beberapa
provinsi di Indonesia yang perlu disikapi secara cepat dan tepat. Untuk
memutus rantai penularan penyakit difteri dilakukan upaya pencegahan
dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilanjutkan dengan imunisasi
pada anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 5 .Pelaksanaan kegiatan BIAS ini
dilakukan secara aman melalui prosedur safe injection yang benar.

A. Tujuan

 Tujuan Umum
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap
penyakit Campak, Difteri, dan Tetanus termasuk tetanus
neonatorum.
 Tujuan Khusus
o Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit Campak
seumur hidup.
o Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit difteri
selama 10 tahun.
o Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus
selama 25 tahun.
III. Kegiatan Pokok

a. Registrasi Peserta
b. Pengarahan dan Pembukaan Ka.Puskesmas Bagendit
c. Pemaparan materi
d. Diskusi dan Tanya jawab
e. Evaluasi dan rencana tindak lanjut

IV. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan sosialisasi BIAS akan dilaksanakan pada :


Hari/tanggal : Selasa, 12 Agustus 2019
Jam : 08.30 Wib s/d Selesai
Tempat : Gedung KORPRI Kec.Banyuresmi

V. Peserta

Guru UKS yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Bagendit

VI. Pembiayaan

Dana APBN ( BOK ) Tahun Anggaran 2019 dengan rincian :


Perjalanan Dinas Petugas : 5 org x 1 kl x Rp 50.000 = Rp 250.000
Mamim Peserta : 26 org x 1 kl x Rp 55.000 = Rp 1.430.000
Uang Saku Peserta : 26 org x 1 kl x Rp 25.000 = Rp 650.000
Jumlah = Rp 2.330.000

VII. Laporan/Evaluasi

Pelaporan proses BIAS dan hasil kegiatan akan di laporkan setelah


pelaksanaan BIAS ke sekolah.
VIII. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan sisialisasi Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.

Garut, 26 Agustus 2019

Mengetahui Pelaksana
Kepala UPT Puskesmas Bagendit Program Imunisasi

Drs. Kadar Wilasmana,SKM.,M.Si Zulpa,S.ST


Nip. 19640502 198803 1 005 NIP.19790712 200801 2 008

Anda mungkin juga menyukai