Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NEOPLASIA
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti topik ini mahasiswa mampu:
1. Menggambarkan struktur anatomi makroskopik; berbagai tumor jinak dan
tumor ganas
2. Menggambarkan struktur anatomi mikroskopik tumor ganas
3. Mendiskusikan mekanisme penyebab terjadi dan dampak dari proses-proses
diatas terhadap biologi, psikologi, social dan spiritual klien
4. Mendiskusikan implikasi dari perubahan tersebut terhadap tindakan
keperawatan
Daftar Referensi:
1. http://library.med.utah.edu/WebPath/NEOHTML/NEOPLIDX.html#2
2. http://www.webpathology.com/index.asp
3. CD Patologi
4. Preparat patologi mikroskopik
I. 1. Review Definisi
Sebelum anda mempelajari neoplasia, Anda diharapkan memahami
termnologi di bawah ini:
a) Hubungan antara neoplasia, tumor, kanker dan onkologi yaitu:
Jawab: Neoplasia didefinisikan sebagai perkembangan massa jaringan
abnormal yang tidak responsif terhadap mekanisme kontrol pertumbuhan
normal. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian
besar energi digunakan untuk berkembang biak. Pertumbuhan tak
terkontrol yang seringnya terjadi dengan cepat itu dapat mengarah ke
pertumbuhan jinak (benigna) maupun ganas (maligna atau kanker)
sedangkan onkologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kanker.
b) Perbedaan benigna dan maligna yaitu:
Jawab: Benigna adalah dikarakteristikkan oleh pembelahan sel abnormal
tetapi tidak bermetastatis atau menginvasi jaringan sekitar. Sedangkan
maligna adalah pembelahan sel abnormal dengan kemampuan untuk
menyerang, metastatis, dan terjadi berulang.
c) Hubungan antara onkogenesis dan karsinogenesis, yaitu
Jawab: karsinogenesis adalah proses transformasi neoplasma dan
onkogenesis adalah salah satu faktor mekanisme terjadinya transformasi
tersebut. (Pringgoutomo, 2006).
Gambar. 3
b) Apa tanda khas kanker payudara yang bias diamati dari gambar diatas?
Jawab: bentuk tumor tidak beraturan, ukurannya relatif besar,
perkembangannya cepat, tumor nya menginvasi jaringan sekitarnya
(Mohan, 2010).
c) Dilihat dari penamaan tumor, termasuk jenis apakah tumor payudara
tersebut?
Jawab: karsinoma mammae
Gambar 4
d) Lihat pertanyaan dan jawaban pada teks di bawah gambar. Apa yang
dapat Anda simpulkan dari pertanyaan dan jawaban tersebut?
Jawab: Ini adalah osteosarcoma tulang. Massa besar dan besar
muncul di korteks tulang dan meluas ke luar.
Gambar 5
Untuk lebih jelas memahami struktur makroskopik tumor, baca penjelasan pada
halaman:
Gambar 6
e) Apa komponen yang ditemukan pada hasil biopsy tumor/ kanker
payudara? Tampilan seperti apa yang tampak pada sel-sel tumor yang
tumbuh?
Jawab
http://library.med.utah.edu/WebPath/NEOHTML/NEOPL008.html
Gambar 8 Gambar 9
i) Jumlah Kasus kanker serviks tergolong tinggi di Indonesia. Apa saja yang
menjadi factor resiko kanker serviks?
Jawab: belum diketahui secara pasti perihal penyebab kanker leher
rahim / CA serviks. Namun terdapat kaitan yang cukup erat antara CA
serviks dengan infeksi kuman Human Papilloma Virus (HPV). Sejumlah
studi telah menemukan faktor – faktor yang mungkin menjadi resiko CA
serviks yaitu :
1) Human Papiloma Virus (HPV).
2) Sistem imun yang lemah
3) Menikah dan melakukan aktifitas seksual pada usia muda
(kurang dari 18 tahun)
4) Hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
5) Merokok, berisiko dua setengah kali lebih besar untuk menderita
kanker leher rahim
6) Terlalu lama mengkonsumsi pil kontrasepsi
7) Mempunyai banyak anak
8) Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti
pasangan
9) Riwayat sering terjadi infeksi di daerah kelamin atau radang panggul
10) Defisiensi Vitamin A dan C, serta E.
j) Sebagai perawat apakah yang akan Anda sampaikan pada klien Anda saat
memberikan edukasi kesehatan untuk mencegah kanker servils?
Jawab: Perawat yang memiliki fungsi edukator sangat diperlukan sekali
konrtibusinya dalam usaha – usaha pencegahan CA serviks. Hal – hal
yang perlu di sampaikan pada klien saat pendkes untuk mencegah
kanker serviks adalah :
1) Memberikan pengetahuan tentang apa itu CA serviks, penyebab,
gejala dan faktor resiko terjadinya CA serviks.
2) Mensupport agar masyarakat (klien) menghindari faktor – faktor
resiko terutama dengan menjalankan hidup bersih dan mejalankan
kehidupan seksual yang sehat hanya dengan pasangan tetap.
3) Menjelaskan akan pentingnya pap smear bagi wanita usia
produktif pada khususnya, secara berkala minimal setahun sekali untuk
deteksi dini adanya kanker
4) Memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi vaksin HPV.
5) Pertimbangkan penggunaan kondom jika hubungan beresiko
6) Selain itu modifikasi pola makan yang dapat mengurangi resiko
kanker serviks diantaranya dengan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin A, vitamin C dan asam folat.
7) Mengurangi atau menghentikan penggunaan rokok dan
tembakau.
Perhatikan struktur mikroskopik kanker serviks berikut:
http://www.webpathology.com/image.asp?n=3&Case=559
http://www.webpathology.com/image.asp?n=4&Case=559
Gambarkan struktur tersebut!
Gambar 13
n) Tampak pengurangan dan penggantian sel parenkim ginjal oleh sel
neoplastic. Klien dengan kondisi tersebut akan mengalami gangguan
fungsi ginjal, mengapa?
Jawab: Klien mengalami gangguan fungsi ginjal karena sel-sel karsinoma
melakukan penyimpangan dan mengganti posisi parenkim ginjal yang normal
oleh massa tumor dan karena adanya perubahan dari struktur dan fungsi akibat
perkembangan (displasia) dari sel yang normal.
Gambar 15
(Yang berwarna putih adalah jari-jari pemeriksa)
q) Bagaimana mekanisme terjadinya penyebaran? Mengapa terjadinya di
rongga peritoneum?
Jawab: Neoplasma dapat menyebar dengan penyemaian dalam rongga
tubuh seperti rongga pleura atau rongga peritoneum. Pola penyebaran lebih
khas untuk karsinoma dibandingkan neoplasma lainnya. Perhatikan banyak
nodul tumor kecil terlihat di atas permukaan peritoneal dari mesenterium yang
ditampilkan di sini.
Bagaimana mekanisme terjadinya penyebaran?
Mengapa terjadinya dirongga peritoneum? Penyebaran (manifestasi)
terjadi pada tumor yang tergolong ganas, sebagai salah satu cirinya yang
memiliki kemampuan untuk bermanifestasi. Sel primer yang mengalami
displasia akan mengalami mitosis dan perkembangan ke jalur-jalur pembuluh
darah atau rongga-rongga tubuh. Karena aliran atau area ini memiliki atau
mudah untuk sel-sel bermitosis. Kemudian sel setelah sel primer bermitosis
maka sel sekunder akan putus dan begitu seterusnya. Sel primer akan
menyebar dan melakukan mitosis, selain itu saat penyebaran dan
perkembangannya pada saat sel terputus dan biasanya mudah tersangkut
pada daerah rongga-rongga sel tubuh
Dapat terjadi pada rongga peritonium karena tumor menginvasi rongga
alami tubuh. tumor dapat menembus dinding usus dan megalami reimplantasi
ditempat jauh di rongga peritoneum. Implan mungkin sudah melapisi semua
permukaan peritoneum, tetapi belum menginvasi parenkim organ abdomen
dibawahnya, ini adalah contoh tentang kemampuan tumor melakukan
reimplantasi ditempat lain yang tampaknya terpisah dari kemampuan
melakukan invasi.
Jawab: Yang terjadi pada gambar diatas adalah kelainan leiomioma (tumor otot
polos jinak) pada uterus
3. Invasi lokal
Suatu tumor jinak biasanya kohesif dan dan ekspansif, massa berbatas tegas
yang tidak menginvasi atau menginfiltrasi jaringan normal disekitarnya. Tumor
ini tidak mempunyai kemampuan untuk menginviltrasi, menginvasi, atau
menyebar ke tempat jauh seperti yang dilakukan oleh kanker.Kebanyakan
tumor jinak terbungkus kapsul atau simpai.
Pada leiomioma uterus dipisahkan secara jelas dari otot polos disekitarnya oleh
zona yang terdiri atas miometrium normal yang menggepeng dan tipis, tetapi
tidak terdapat kapsul sempurna.Bagaimanapun, disekitar lesi ini terdapat
bidang pemisah yang berbatas tegas.
4. Metastasis
Tumor jinak ini tidak bermetastasis. (Mader, 2000)
Gambar 17
Gambar 18
w)
Jawab: Ciri - ciri Nevus Jinak menurut Smeltzer & Bare (2001), adalah:
2. batas tegas
4. diameter < 6 mm
2. mempunyai batas yang tidak rata, kadang bergerigi dan timbul tonjolan
ditengahnya
4. diameter > 6 mm
y) Dari etiologi, proses penyakit dan manifestasi klinik yang terjadi pada
neoplasia, apa dampaknya terhadapa biologi, psikologi, social dan
spiritual pasien?
Jawab: Neoplasia atau sering disebut sebagai tumor merupakan penyakit yang
dianggap sebagai kelainan genetic. Penyebab tumor menimbulkan mutasi gen
pada sel. Mutasi inilah yang menimbulkan kelainan genetic berdampak pada
perubahan fungsi gen, kelainan metabolism dan lainnya. Tumor dapat terbagi
atas tumor jinak dan ganas. Kanker merupakan istilah untuk
merepresentasikan tumor ganas. Tumor ganas dapat dikenali dengan istilah
karsinoma (timbul dari sel epitel) dan sarcoma (timbul dari jaringan medoderm
atau penunjang).
Dampak
o Faktor biologis.
Menurut Yunitri (2012) genetic merupakan factor yang berperan
dalam kejadian depresi. Kelainan neurotransmitter dapat terjadi akibat
adanya kelainan genetic atau factor lingkungan seperti efek terhadap
pengobatan, kerusakan sel otak, kelainan hormone ataupun infeksi.
beberapa neurotransmitter dipercaya berhubungan dengan status
emosional, antara lain serotonin dan norepinefrin. Serotonin memiliki
peran penting dalam pengaturan mood, agresi, kecemasan, aktifitas
motorik, selera makan, aktifitas seksual, istirahat dan tidur, siklus
jantung, fungsi neuroendokrin, temperature tubuh, fungsi kognitif,
persepsi terhadap nyeri yang biasanya muncul pada pasien depresi.
o Faktor psikologis
Menurut Yunitri (2012) terdapat beberapa perubahan psikologis
pada pasien, yakni :
Pasien cenderung merasa tidak berharga atau malu dengan
perubahan tubuhnya sehingga berusaha menutupi anggota
tubuhnya. Perilaku yang biasanya muncul seperti pasien
menutupi anggota tubuhnya dengan pakaian tertutup agar tidak
terlihat orang lain.
Pasien merasa tubuhnya lebih tua dan tidak bisa melakukan
pekerjaan sebagaimana mestinya
Khawatir akan penampilannya di depan umum dan merasa
bahwa dirinya tidak lagi berpenampilan menarik,
Reaksi psikologis yang paling sering dialami adalah depresi dan
kecemasan
o Faktor social
Menurut Yunitri (2012) pasien mengalami perubahan social,
diantaranya :
Pasien mengalami perubahan social baik dari segi pekerjaan,
ekonomi maupun hubungan dengan social dengan orang lain.
pasien cenderung akan merasa sendiri, tidak dimengerti oleh
orang lain, merasa bersalah terhadap keluarga karena tidak
mampu menjalani perannya
pasien merasa tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari
yang disenangi hanya berorientasi pada kondisi kesehatan diri
saja.
o Faktor spiritual
Menurut Yunitri (2012) terdapat perubahan spiritual yang dialami
pasien, yakni :
Gangguan emosi, marah, dan mengalami penolakan
Pasien mengalami kesedihan yang berat, depresi, sikap pesimis,
cemas, dan perasaan benci terhadap kehidupannya bahkan
memotivasi diri pasien mengakhiri hidupnya.
Pasien merasa bahwa bahwa hidup yang dialaminya tidak adil
dan Tuhan tidak menyayanginya
Pasien cenderung menganggap hidupnya sebagai musibah dan
hukuman dari Tuhan
Asuhan Promotif
asuhan promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat dengan penyuluhan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi,
pemeliharaan kesehatan perseorangan dan lingkungan, olahraga yang teratur,
rekreasi, dan pendidikan. (Potter & Perry, 2005). Pelayanan home care merupakan
contoh promosi kesehatan dan edukasi untuk pasien.
asuhan kuratif
asuhan kuratif yang dapat dilakukan oleh pasein penderita neoplasia adalah
pembedahan, kemoterapi, radiasi dan terapi kombinasi (Yunitri, 2012).
asuhan rehabilitasi
asuhan rehabilitative meliputi pelayanan fisik, kerja, terapi bicara, dan social.
rehabilitasi yang ideal dimulai saat klien memasuku lingkungan pelayanan kesehatan
untuk menjalani terapi. sebagai contoh, beberapa peserta program ortopedi menjalani
latihan fisik sebelum menjalani operasi sendi untuk meningkatkan penyembuhan
pasca-operasi. awalnya rehabilitasi bertujuan mencegah komplikasi penyakit ataupun
cedera. Dengan semakin stabilnya kondisi klien, rehabilitasi membantu
memaksimalkan aktivitas klien dan kemandiriannya.
OBYEKTIF:
keperawatan
SUMBER:
1. h ttp://library.med.utah.edu/WebPath/CINJHTML/CINJIDX.html
2. http://pathcuric1.swmed.edu/PathDemo/Start.htm
3. CD Patologi
Gambar yang tampak di atas adalah salah satu anomali kongenital yaitu jenis
labioskizis atau labiopalatoskizis adalah kelainan kotak paltine sehingga bagian
bibir dan langit-langit mulut tidak menutup dengan sempurna atau disebut dengan
bibir sumbing. Bibir sumbing dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Faktor genetik atau keturunan
- Kurang Nutrisi. Kekurangan dfisiensi Zn, B6, dan vitamin C pada saat bayi
dalam kandungan.
- Radiasi
- Terjadi trauma pada kehamilan trisemester pertama
- Infeksi Rubella dan sifilis pada ibu dapat mempengaruhi keadaan janin.
Cacat bibir sumbing ini terbentuk pada trisemester pertama kehamilan karena tidak
terbentuknya mesoderm pada bagian yang telah menyatu sehingga menjadi pecah kembali.
Anomali kongenital disebabkan banyak faktor, sehingga besar kemungkinan apabila
ditemukan satu jenis anomali, dapat mengindikasikan adanya kelainan tambahan
Perhatikan kelainan di bawah ini! klik tulisan berwarna merah pada keterangan
gambar!
b. Apa penyebab kelainan-kelainan tersebut?
Single flexion crease adalah tipikal trisomi 21. Disebabkan karena kromoson seks atau
somatik gagal untuk memisahkan diri pada selama proses meiosis. Sebagian besar trisomy
menyebabkan aborsi embrio secara spontan, walaupun ada kemungkinan kecil untuk
kelahiran hidup.
Gambar di atas adalah omphalocel. Omphalocel adalah penonjolan dari usus atau isi perut
lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak
dilapisi oleh kulit (www.medicastore.com, 2004). Kantong peritoneum yang tidak intak, tidak
menutup cavitas dari abdomen. Hal ini terjadi adaya ruptur basis dari tali pusar yang
merupakan daerah lemah.
Gambar diatas adalah sindaktili yaitu kelainan bawaan yang ditemukan pada jari tangan
yaitu tidak terjadi fagositosis dari lisosom sehingga jari tidak terpisah. Sindaktili disebabkan
oleh kelainan genetika atau keadaan di dalam rahim yang menyebabkan posisi janin tidak
normal, cairan amnion pecah, atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi ibu selama masa
kehamilan. Apabila penyebabnya akibat kelainan genetika, maka tidak dapat dilakukan
pencegahan. Kemungkinannya dapat diperkecil bila penyebabnya adalah obat-obatan yang
dikonsumsi ibu selama hamil.
c. Kelainan apa yang tampak? Apa penyebab polihidromnion pada kelainan tersebut?
Kelainan yang tampak pada gambar diatas adalah atresia bowel. Pada kelainan
tersebut terjadi penyempitan pada saluran pencernaan bagian atas sehingga volume
dari air ketuban meningkat (polihidramnion).
Polihidramnion adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan akumulasi
berlebihan dari cairan ketuban dalam rahim (Berhman, K & Arvin, N ,2000). Cairan
amnion adalah cairan yang melindungi bayi. Hal ini umumnya terjadi karena adanya
ketidaksesuaian antara golongan darah ibu dan janinnya.
Gambar diatas merupakan gambaran atresia kolon serta anomali yaitu kloaka persisten.
Atreisa kolon adalah keadaan dimana terjadi penyempitan atau hilangnya lumen usus yang
menyebabkan obstruksi usus pada neonatus. Hal ini terjadi saa masa perkembangan embrio
dalam kandungan ibu. Kelainan ini dapat terjadi kareba tertutupnya saluran kolon dan
menyebabkan perkembangan kolon yang tidak sempurna akibat kurangnya pasokan darah.
Organ yang mengalami kelainan pada gambar diatas adalah kolon, alat kelamin, saluran
kemih, testis, dan rektum.
e. Kelainan apa yang tampak? Apa yang dimaksud dengan ’fistula’ dan perubahan fungsi
seperti apa yang terjadi pada organ yang terdapat fistula?
Gambar diatas merupakan penyakit ginjal polikistik dimana gangguan ini adalah
gangguan herediter yang terutama menyerang tubulus ginjal yang dapat brakhir
dengan gagal ginjal. Kelainan ini ditandai dengan kista-kista multiple serta bilateral
yang mengadakan ekspansi yang lama kelamaan akan mengganggu dan
menghancurkan parenkim ginjal normal akibat penekanan.
Pada penyakit tersebut, satu atau dua ginjal mengandung banyak kista kortikal dan
medular yang terdiri dari tubulus-tubulus yang berdilatasi. Polikistik ginjal juga dapat
disebabkan oleh autosomal yang dominan. Autosomal dominan ini lebih sering
terjadi pada masa dewasa tetapi terkadang jyga dapat didiagnosa pada ana-anak.
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa kubah diafragma di sebelah kiri
menghilang yang menyebabkan terjadinya herniasi dari perut ke rongga dada.
Selain itu, lobus kiri liver pun meluas ke atas. Hal ini menunjukkan terjadinya
herniasi. Herniasi ialah penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang
lemah pada dinding rongga. Gangguan ini sering terjadi pada daerah perut dimana
isi yang keluar biasanya bagian dari usus.
Kelainan agnesis ini mengacu pada tidak adanya pembentukkan bagian tubuh
selama embirogenesis. Oleh karena itu, ginjal pada gambar diatas merupakan
ginjal yang pada saat embryogenesis tidak terbentuk retroperitoneum sehingga
terjadi agnesis dan berdampak pada organ lain. Dampak tersebut ialah berupa
oligohidramnion. Oligohidramnion adalah kondisi dimana cairan ketuban terlalu
sedikit.
l. Menurut Anda, apakah ada dari fetus dengan kelainan-kelainan tersebut yang
berpeluang hidup?
m. Gambar apa yang tampak? Proses apa yang mendasari kelainan tersebut?
Gambar tersebut merupakan contoh dari proses granulomatosa yang dikenal
sebagai "gumma" dalam kasus sifilis kongenital . Gumma ditemukan terletak di
jantung janin. Sifilis ditemukan dalam rahim pada trimester ketiga.
Granulomatosa merupakan salah satu penyebab radang. Pola dari radang kronis
khas adalah radang granulomatosa yang ditandai dengan berkumpulnya banyak
makrofag atau histiosit. Benda asing penyebab, dikurung dan dipisahkan dari
jaringan sekitar, tidak dibuang. Penyakit infeksi sifilis pada kehamilan penyebabnya
adalah Triponema pallidun. Masa inkubasinya sekitar 10-90 hari dan selanjutnya
menimbulkan penyakit sifilis primer dengan gejala klinisnya sebagai berikut:
terdapat ulkus dengan tepi agak tinggi dan tidak dirasakan sakit
ulkus dapat terbentuk di serviks, vagina, rektum
terjadi kesembuhan spontan dalam waktu 3-6 minggu
infeksi sifilis sekunder:
setelah infeksi primer sembuh dalam waktu 3-6 minggu, infeksi akan berkembang
menjadi sekunder
manifestasi klinis sifilis sekunder: terjadi gangguan kulit berbentuk makulopapul,
terdapat benjolan di daerah telapak tangan dan kaki
infeksi sifilis tersier
tanpa pengobatan, infeksi akan masuk ke dalam stadium III
bentuk kelainan jantung pada infeksi tersier yaitu: aneurisma aorta, insufisiensi aorta,
dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskular
terjadi infeksi terhadap janin, melalui plasenta dan menimbukan sifilis kongenital
infeksi menuju janin dari infeksi sifilis terjadi melalui plasenta
p. Apa yang dimaksud dengan muntah proyektil dan apa kaitannya dengan
kelainan pada gambar di atas?
Peritonitis mekonium sering disebabkan oleh infeksi yang didapat selama berada
di dalam rahim. Mekonium ini berupa penumpukan garam empedu, lanugo yang
tertelan, sel-sel usus yang mengelupas dan sekresi usus. Mekonium ini lengket dan
tampak berwarna hijau gelap kehitaman.
Patogenesis :
Kelainan ini berhubungan dengan spasme yang terjadi pada distal kolon dan sphincter anus
internal sehingga menimbulkan obstruksi. Oleh sebab itu, bagian yang abnormal akan
mengalami kontraksi di segmen bagian distal, dan bagian yang normal akan mengalami
dilatasi di bagian proksimalnya. Pada bagian distal rektum selalu terdapat aganglionik.
Menurut Cowan & Wrenn, 1990 dalam Gruendemann & Fernsebner, 1995 terdapat tiga cara
penanganan bayi dengan penyakit Hirschsprung terkait usia dan manifestasi klinis, di
antaranya :
II. PENUAAN
Perhatikan gambar-gambar berikut!
t. Terkait dengan perubahan yang ditemukan di jaringan otak pada lansia, apa
yang dimaksud dengan ’Lewy body”?
Pada gambar diatas adalah tampilan dari otak dengan atrofi lebih jelas
dengan penyakit Alzheimer terlihat superior dan lateral.Perubahan besar
pada otak yang terjadi pada penderitaAlzheimer meliputi penebalan
leptomeninges, penyusustan girus, pelebaran sulkus, pembesaran
ventrikel, penyusutan hipokampus, dan atrofi umum. Selain perubahan
struktur pada penderita Alzheimer juga terjadi penurunan asetilkoloin
disebakan karena penurunan neuron kolinergik di nukleus basal yang
menyebabkan hilangnya kolin kolin asetiltransferase di neokorteks dan
hipokampus. Penyakit Alzheimer dapat menyebabkan penurunan
kemampuan kognitif secara berangsur-angsur, sering bermula dengan
kehilangan daya ingat.
Lewi body merupakan penyebab paling umum dari demensia pada orang
tua. Penyakit lewy body adalah endapan protein alpha-synuclein yang
terdapat pada sel-sel saraf yang mengalami kerusakan. Abnormalitas ini
terdapat di tempat-tempat tertentu di otak, yang menyebabkan perubahan-
perubahan dalam bergerak, berpikir dan berkelakuan. Endapan ini sering
ditemukan pada bagian yang dalam di otak pasien Parkinson. Orang yang
menderita penyakit Lewy body dapat merasakan sangat naik-turunnya
perhatian dan pemikiran. Gejala dari penyakit lewi body adalah perubahan
kewaspadaan dan perhatian, halusinasi, masalah gerak dan postur,
kebingungan, dan kehilangan memori. Bila tersebar luas diseluruh otak,
lewy body dapat menimbulkan tanda serta gejala yang mirip dengan
penderita Alzheimer.
u. Apa perbedaan anatomi yang bisa diamati dari kedua gambar di atas?
FORUM DISKUSI/ONLINE:
3. Tanyakan hal-hal yang Anda belum jelas mengenai topik minggu ini pada
forum diskusi dan beri respons terhadap pertanyaan anggota kelompok yang
lain
Selamat belajar….