Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH BIOLOGI DASAR

NAMA : SINTIA D. DJAFAR

NIM : 19 502 015

PRODI : BIOLOGI

KELAS : BIOLOGI A

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

A. PENDAHULUAN

Istilah keanekaragaman makhluk hidup (biodiversity) merupakan variasi dari


kehidupan di bumi pada semua tingkatan mulai dari gen hingga ekosistem bahkan
ketingkatan yang lebih tinggi. Biodiversitas menunjukkan bahwa kehidupan di
bumi ini sangat kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Dikarenakan
keberagaman ini, maka timbul pemikiran untuk mengklasifikasikan makhluk
hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Adapun tokoh yang mengemukakan
pemikirannya mengenai sistem klasifikasi diantaranya adalah Aristoteles dan
Linnaeus. Dari merekalah kemudian sistem pengklasifikasian makhluk hidup
menjadi semakin berkembang dan beragam. (Khoerunnisa, hal 1)

B. PEMBAHASAN
 Faktor Penyebab Keberagaman Makhluk Hidup
 Faktor Genetik

Faktor genetik atau faktor keturunan diperoleh dari makhluk hidup itu
sendiri. Faktor ini ditentukan oleh gen atau pembawa sifat organisme
tersebut melalui perkawinan. Dengan adanya perkawinan antar dua
individu maka akan menghasilakan individu baru yang mewarisi sifat
kedua induknya yang kemudian menjadi suatu sifat yang berbeda. Ketika
hal ini terus menerus terjadi maka, muncul variasi diantara makhluk hidup
yang kemudian menjadi beragam. (Samin, 2016)

 Faktor Lingkungan

Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh


karena itu, kondisi lingkungan bereperan penting mempengaruhi
keberagaman makhluk hidup. Contohnya, makhluk hidup di daerah
padang rumput lebih beragam jenisnya dibandingkan di daerah yang
gersang. Hal ini menunjukkan bahwa komponen abiotik seperti tanah dan
air mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah
tertentu. (Samin, 2016)

 Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup


 Gen

Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Di dalam sebuah inti sel
terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Susunan gen pada
masing-masing individu memiliki jumlah dan variasi yang berbeda hal ini
disebabkan oleh adanya perkawinan atau persilangan antar individu.
Keanekaragaman tingkat gen juga dikenal sebagai keanekaragaman
individu dalam satu jenis makhluk hidup. Contohnya pada mangga, ada
mangga arum manis, mangga apel dan mangga golek. (Samin, 2016 &
Ardiansyah dan Zulkifli, 2017 )

 Spesies

Keanekaragaman jenis atau spesies adalah variasi makhluk hidup


pada tingkat jenis (genus). Keanekaragaman ini terjadi pada makhuk hidup
yang berbeda spesies tetapi masih satu family. Keanekaragaman pada
tingkat spesies sangat mudah diamati karena perbedaan yang sangat
mencolok. Sebagai contoh pada family kucing (Felidae) kucing, harimau,
dan macan memiliki morfologi yang berbeda satu sama lain, tetapi mereka
sebenarnya berkerabat dekat. (Samin, 2016 & Ardiansyah dan Zulkifli,
2017 )
 Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan variasi komponen biotik,


seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dengan faktor abiotik,
seperti tanah, air, dan udara di suatu tempat tertentu. Contoh :
keanekaragaman pada hutan hujan tropis dan keanekaragaman pada gurun
pasir. (Samin, 2016 & Ardiansyah dan Zulkifli, 2017 )

 Klasifikasi Makhluk Hidup Menurut Para Ahli


Klasifikasi adalah mengelompokkan objek-objek berdasarkan
persamaannya. Seiring dengan berjalannya waktu, dalam dunia biologi
berkembanglah ilmu taksonomi. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari
pengelompokan atau pemberian nama organisme. Berikut adalah para ahli
yang membuat sistem klasifikasi makhluk hidup.
 Aristoteles

Pada tahun 384-322 SM, Aristoteles seorang filsuf asal Yunani,


mengembangkan sistem klasifikasi makhluk hidup yang membagi
makhluk hidup dalam dua kelompok besar yakni hewan dan tumbuhan.
Tumbuhan adalah kelompok yang terdiri dari herba, semak, dan pohon
berdasarkan struktur tubuh dan ukurannya. Sedangkan hewan adalah
kelompok yang digolongkan berdasarkan tempat tinggalnya (habitat)
yakni udara, tanah, atau air. Namun, sistem Aristoteles ini tidak dapat
diterapkan karena kekurangan dari sistem ini ialah tidak dapat
menunjukkan kekerabatan antara makhluk hidup dalam kelompok yang
dibagi. Contohnya, pada kelompok hewan yang hidup di udara seperti
burung, serangga, dan kelelawar. Ketiga hewan tersebut sama-sama dapat
terbang tetapi memiliki banyak perbedaan dari segi struktur tubuh. Begitu
juga, ketika ada orang yang mengamati katak sebagai hewan amfibi yang
hidup di darat dan daerah perairan. (Afifah, hal 10)

 John Ray

John Ray adalah seorang naturalis asal Inggris yang hidup pada tahun
1927-1705. Ia merintis pengelompokkan makhluk hidup kedalam
kelompok-kelompok kecil. Melalui pengamatannya pada tumbuhan ia
melahirkan konsep spesies atau jenis makhluk hidup berdasarkan
perbedaan dan persamaan yang ia amati. (Afifah, hal 10)

 Carolus Linnaeus

Linneaus adalah seorang ahli botani dari Swedia yang hidup pada
tahun 1707-1778. Ia dikenal sebagai bapak taksonomi modern
dikarenakan penemuannya mengenai sistem penamaan makhluk hidup
atau Binominal Nomenclature. Sistem ini mengatur setiap nama organisme
terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin atau yunani
merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau lembaga
akademik pada saat itu. Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan
nama yang kedua adalah nama spesies dari organisme tersebut dan tidak
ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies ditulis dengan memberikan
garis bawah atau dengan huruf miring. Dalam hal ini, Genus
menggambarkan keadaan nyata atau keadaan yang tampak dari sel
tersebut. (Afifah, hal 10 & Wikipedia 2019)

 R.H Whittaker

Saat ini, sistem klasifikasi yang diterima secara luas oleh para ahli
biologi adalah bahwa dirancang oleh Robert Whittaker pada tahun 1968.
Skema klasifikasi Whittaker mengakui lima kerajaan: Monera, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia. R.H. Whittaker mengelompokkan
organisme menjadi lima dunia atau kingdom berdasarkan tingkat
organisme, kondisi inti sel, dan nutrisinya. Kelima dunia tersebut adalah
sebagai berikut. (Afifah, hal 10 & Wikipedia 2019)

o Monera

Monera meliputi makhluk hidup yang sangat sederhana. Termasuk


ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan alga biru (Cyanophyta).
Monera bersifat prokariotik, sel-selnya mempunyai nukleus atau
inti sel yang tidak bermembran. Sel-selnya membelah secara
sederhana, yaitu dengan amitosis.

o Protista

Termasuk ke dalam kingdom ini adalah organisme yang bersel


tunggal bersifat eukariotik. Eukariotik berarti inti sel-selnya telah
bermembran, meliputi protozoa dan alga. Sistem klasifikasi ini
dirintis oleh Ernst Haeckel (1834-1919)

o Fungi

Kingdom ini meliputi makhluk hidup yang tidak mempunyai


klorofil, sehingga tidak dapat mensintesa makanan sendiri atau
bersifat heterotrop, ada yang bersifat parasit, ada juga yang bersifat
saprofit. Termasuk di dalamnya adalah berbagai jamur, seperti
jamur merang, jamur kuping dan jamur oncom. Protista, termasuk
protozoa, alga bersel satu, dan jamur lendir. Sel-sel dari organisme
ini eukariotik. Mereka uniseluler, dan mereka mungkin autotrofik
atau heterotrofik.

o Plantae

Kingdom ini meliputi makhluk hidup yang mampu melakukan


fotosintesis, yaitu makhluk hidup yang mempunyai klorofil,
sehingga dapat hidup tanpa mengambil energi dari organisme lain.
Makhluk itu disebut organisme autotrop. Termasuk di dalamnya
adalah Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. Semua sel
tumbuhan eukariotik dan autotrofik. Organisme mensintesis
makanan sendiri dengan fotosintesis, dan dinding sel mereka
mengandung selulosa. Semua organisme multiseluler.

o Animalia
Kingdom ini meliputi makhluk hidup eukariotik bersel banyak,
bersifat heterotrop, meliputi Porifera, Platyhelminthes, Hydrozoa,
Nematoda, Rotifera, Annelida, Molusca, Arthropoda,
Echinodermata dan Chordata. Hewan tanpa tulang belakang
(invertebrata) dan dengan tulang punggung (vertebrata) yang
disertakan di sini. Sel-sel yang eukariotik, organisme yang
heterotrofik. Semua hewan multisel, dan tidak memiliki dinding
sel. Dalam kerajaan Animalia, ahli biologi mengklasifikasikan
organisme seperti spons, hydras, cacing, serangga, bintang laut,
reptil, amfibi, burung, dan mamalia.
SUMBER

Afifah, Nur. (tanpa tahun). Biosfer dan keanekaragaman makhluk hidup.


Diperoleh pada 21 Oktober 2019, dari
https://www.academia.edu/12332615/BIOSFER_DAN_KEANEKARAGA
MAN_MAKHLUK_HIDUP

Andriani, Nuri. (tanpa tahun). Laporan keanekaragaman makhluk hidup.

Diperoleh pada 21 Oktober 2019, dari


https://www.academia.edu/17941214/laporan_Keanekaragaman_Makhluk_
Hidup

Khoerunnisa, R. (tanpa tahun). Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Diperoleh pada 21 Oktober 2019, dari


https://www.academia.edu/11706131/Keanekaragaman_Makhluk_Hidup

Samin, Cah. (2016, 31 Desember). Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Diperoleh pada 21 Oktober 2019, dari


https://www.artikelmateri.com/2016/12/keanekaragaman-makhluk-hidup-
hayati-pengertian-tingkat-adalah.html

Zulkifli, Arif. (2017, 23 April). Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity.

Diperoleh pada 21 Oktober 2019, dari


https://bangazul.com/keanekaragaman-hayati-atau-biodiversity/

Anda mungkin juga menyukai