Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NEOPLASIA
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti topik ini mahasiswa mampu:
1. Menggambarkan struktur anatomi makroskopik; berbagai tumor jinak dan
tumor ganas
2. Menggambarkan struktur anatomi mikroskopik tumor ganas
3. Mendiskusikan mekanisme penyebab terjadi dan dampak dari proses-proses
diatas terhadap biologi, psikologi, social dan spiritual klien
4. Mendiskusikan implikasi dari perubahan tersebut terhadap tindakan
keperawatan
Daftar Referensi:
1. http://library.med.utah.edu/WebPath/NEOHTML/NEOPLIDX.html#2
2. http://www.webpathology.com/index.asp
3. CD Patologi
4. Preparat patologi mikroskopik
I. 1. Review Definisi
Sebelum anda mempelajari neoplasia, Anda diharapkan memahami
termnologi di bawah ini:
a) Hubungan antara neoplasia, tumor, kanker dan onkologi yaitu:
Jawab: Neoplasia didefinisikan sebagai perkembangan massa jaringan
abnormal yang tidak responsif terhadap mekanisme kontrol pertumbuhan
normal. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian
besar energi digunakan untuk berkembang biak. Pertumbuhan tak
terkontrol yang seringnya terjadi dengan cepat itu dapat mengarah ke
pertumbuhan jinak (benigna) maupun ganas (maligna atau kanker)
sedangkan onkologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kanker.
b) Perbedaan benigna dan maligna yaitu:
Jawab: Benigna adalah dikarakteristikkan oleh pembelahan sel abnormal
tetapi tidak bermetastatis atau menginvasi jaringan sekitar. Sedangkan
maligna adalah pembelahan sel abnormal dengan kemampuan untuk
menyerang, metastatis, dan terjadi berulang.
c) Hubungan antara onkogenesis dan karsinogenesis, yaitu
Jawab: karsinogenesis adalah proses transformasi neoplasma dan
onkogenesis adalah salah satu faktor mekanisme terjadinya transformasi
tersebut. (Pringgoutomo, 2006).
Gambar. 3
b) Apa tanda khas kanker payudara yang bias diamati dari gambar diatas?
Jawab: bentuk tumor tidak beraturan, ukurannya relatif besar,
perkembangannya cepat, tumor nya menginvasi jaringan sekitarnya
(Mohan, 2010).
c) Dilihat dari penamaan tumor, termasuk jenis apakah tumor payudara
tersebut?
Jawab: karsinoma mammae
Gambar 4
d) Lihat pertanyaan dan jawaban pada teks di bawah gambar. Apa yang
dapat Anda simpulkan dari pertanyaan dan jawaban tersebut?
Jawab: Ini adalah osteosarcoma tulang. Massa besar dan besar
muncul di korteks tulang dan meluas ke luar.
Gambar 5
Untuk lebih jelas memahami struktur makroskopik tumor, baca penjelasan pada
halaman:
Gambar 6
e) Apa komponen yang ditemukan pada hasil biopsy tumor/ kanker
payudara? Tampilan seperti apa yang tampak pada sel-sel tumor yang
tumbuh?
Jawab
http://library.med.utah.edu/WebPath/NEOHTML/NEOPL008.html
Gambar 8 Gambar 9
i) Jumlah Kasus kanker serviks tergolong tinggi di Indonesia. Apa saja yang
menjadi factor resiko kanker serviks?
Jawab: belum diketahui secara pasti perihal penyebab kanker leher
rahim / CA serviks. Namun terdapat kaitan yang cukup erat antara CA
serviks dengan infeksi kuman Human Papilloma Virus (HPV). Sejumlah
studi telah menemukan faktor – faktor yang mungkin menjadi resiko CA
serviks yaitu :
1) Human Papiloma Virus (HPV).
2) Sistem imun yang lemah
3) Menikah dan melakukan aktifitas seksual pada usia muda
(kurang dari 18 tahun)
4) Hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
5) Merokok, berisiko dua setengah kali lebih besar untuk menderita
kanker leher rahim
6) Terlalu lama mengkonsumsi pil kontrasepsi
7) Mempunyai banyak anak
8) Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti
pasangan
9) Riwayat sering terjadi infeksi di daerah kelamin atau radang panggul
10) Defisiensi Vitamin A dan C, serta E.
j) Sebagai perawat apakah yang akan Anda sampaikan pada klien Anda saat
memberikan edukasi kesehatan untuk mencegah kanker servils?
Jawab: Perawat yang memiliki fungsi edukator sangat diperlukan sekali
konrtibusinya dalam usaha – usaha pencegahan CA serviks. Hal – hal
yang perlu di sampaikan pada klien saat pendkes untuk mencegah
kanker serviks adalah :
1) Memberikan pengetahuan tentang apa itu CA serviks, penyebab,
gejala dan faktor resiko terjadinya CA serviks.
2) Mensupport agar masyarakat (klien) menghindari faktor – faktor
resiko terutama dengan menjalankan hidup bersih dan mejalankan
kehidupan seksual yang sehat hanya dengan pasangan tetap.
3) Menjelaskan akan pentingnya pap smear bagi wanita usia
produktif pada khususnya, secara berkala minimal setahun sekali untuk
deteksi dini adanya kanker
4) Memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi vaksin HPV.
5) Pertimbangkan penggunaan kondom jika hubungan beresiko
6) Selain itu modifikasi pola makan yang dapat mengurangi resiko
kanker serviks diantaranya dengan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin A, vitamin C dan asam folat.
7) Mengurangi atau menghentikan penggunaan rokok dan
tembakau.
Perhatikan struktur mikroskopik kanker serviks berikut:
http://www.webpathology.com/image.asp?n=3&Case=559
http://www.webpathology.com/image.asp?n=4&Case=559
Gambarkan struktur tersebut!
Gambar 13
n) Tampak pengurangan dan penggantian sel parenkim ginjal oleh sel
neoplastic. Klien dengan kondisi tersebut akan mengalami gangguan
fungsi ginjal, mengapa?
Jawab: Klien mengalami gangguan fungsi ginjal karena sel-sel karsinoma
melakukan penyimpangan dan mengganti posisi parenkim ginjal yang normal
oleh massa tumor dan karena adanya perubahan dari struktur dan fungsi akibat
perkembangan (displasia) dari sel yang normal.
Gambar 15
(Yang berwarna putih adalah jari-jari pemeriksa)
q) Bagaimana mekanisme terjadinya penyebaran? Mengapa terjadinya di
rongga peritoneum?
Jawab: Neoplasma dapat menyebar dengan penyemaian dalam rongga
tubuh seperti rongga pleura atau rongga peritoneum. Pola penyebaran lebih
khas untuk karsinoma dibandingkan neoplasma lainnya. Perhatikan banyak
nodul tumor kecil terlihat di atas permukaan peritoneal dari mesenterium yang
ditampilkan di sini.
Bagaimana mekanisme terjadinya penyebaran?
Mengapa terjadinya dirongga peritoneum? Penyebaran (manifestasi)
terjadi pada tumor yang tergolong ganas, sebagai salah satu cirinya yang
memiliki kemampuan untuk bermanifestasi. Sel primer yang mengalami
displasia akan mengalami mitosis dan perkembangan ke jalur-jalur pembuluh
darah atau rongga-rongga tubuh. Karena aliran atau area ini memiliki atau
mudah untuk sel-sel bermitosis. Kemudian sel setelah sel primer bermitosis
maka sel sekunder akan putus dan begitu seterusnya. Sel primer akan
menyebar dan melakukan mitosis, selain itu saat penyebaran dan
perkembangannya pada saat sel terputus dan biasanya mudah tersangkut
pada daerah rongga-rongga sel tubuh
Dapat terjadi pada rongga peritonium karena tumor menginvasi rongga
alami tubuh. tumor dapat menembus dinding usus dan megalami reimplantasi
ditempat jauh di rongga peritoneum. Implan mungkin sudah melapisi semua
permukaan peritoneum, tetapi belum menginvasi parenkim organ abdomen
dibawahnya, ini adalah contoh tentang kemampuan tumor melakukan
reimplantasi ditempat lain yang tampaknya terpisah dari kemampuan
melakukan invasi.
Jawab: Yang terjadi pada gambar diatas adalah kelainan leiomioma (tumor otot
polos jinak) pada uterus
3. Invasi lokal
Suatu tumor jinak biasanya kohesif dan dan ekspansif, massa berbatas tegas
yang tidak menginvasi atau menginfiltrasi jaringan normal disekitarnya. Tumor
ini tidak mempunyai kemampuan untuk menginviltrasi, menginvasi, atau
menyebar ke tempat jauh seperti yang dilakukan oleh kanker.Kebanyakan
tumor jinak terbungkus kapsul atau simpai.
Pada leiomioma uterus dipisahkan secara jelas dari otot polos disekitarnya oleh
zona yang terdiri atas miometrium normal yang menggepeng dan tipis, tetapi
tidak terdapat kapsul sempurna.Bagaimanapun, disekitar lesi ini terdapat
bidang pemisah yang berbatas tegas.
4. Metastasis
Tumor jinak ini tidak bermetastasis. (Mader, 2000)
Gambar 17
Gambar 18
w)
Jawab: Ciri - ciri Nevus Jinak menurut Smeltzer & Bare (2001), adalah:
2. batas tegas
4. diameter < 6 mm
2. mempunyai batas yang tidak rata, kadang bergerigi dan timbul tonjolan
ditengahnya
4. diameter > 6 mm
y) Dari etiologi, proses penyakit dan manifestasi klinik yang terjadi pada
neoplasia, apa dampaknya terhadapa biologi, psikologi, social dan
spiritual pasien?
Jawab: Neoplasia atau sering disebut sebagai tumor merupakan penyakit yang
dianggap sebagai kelainan genetic. Penyebab tumor menimbulkan mutasi gen
pada sel. Mutasi inilah yang menimbulkan kelainan genetic berdampak pada
perubahan fungsi gen, kelainan metabolism dan lainnya. Tumor dapat terbagi
atas tumor jinak dan ganas. Kanker merupakan istilah untuk
merepresentasikan tumor ganas. Tumor ganas dapat dikenali dengan istilah
karsinoma (timbul dari sel epitel) dan sarcoma (timbul dari jaringan medoderm
atau penunjang).
Dampak
o Faktor biologis.
Menurut Yunitri (2012) genetic merupakan factor yang berperan
dalam kejadian depresi. Kelainan neurotransmitter dapat terjadi akibat
adanya kelainan genetic atau factor lingkungan seperti efek terhadap
pengobatan, kerusakan sel otak, kelainan hormone ataupun infeksi.
beberapa neurotransmitter dipercaya berhubungan dengan status
emosional, antara lain serotonin dan norepinefrin. Serotonin memiliki
peran penting dalam pengaturan mood, agresi, kecemasan, aktifitas
motorik, selera makan, aktifitas seksual, istirahat dan tidur, siklus
jantung, fungsi neuroendokrin, temperature tubuh, fungsi kognitif,
persepsi terhadap nyeri yang biasanya muncul pada pasien depresi.
o Faktor psikologis
Menurut Yunitri (2012) terdapat beberapa perubahan psikologis
pada pasien, yakni :
Pasien cenderung merasa tidak berharga atau malu dengan
perubahan tubuhnya sehingga berusaha menutupi anggota
tubuhnya. Perilaku yang biasanya muncul seperti pasien
menutupi anggota tubuhnya dengan pakaian tertutup agar tidak
terlihat orang lain.
Pasien merasa tubuhnya lebih tua dan tidak bisa melakukan
pekerjaan sebagaimana mestinya
Khawatir akan penampilannya di depan umum dan merasa
bahwa dirinya tidak lagi berpenampilan menarik,
Reaksi psikologis yang paling sering dialami adalah depresi dan
kecemasan
o Faktor social
Menurut Yunitri (2012) pasien mengalami perubahan social,
diantaranya :
Pasien mengalami perubahan social baik dari segi pekerjaan,
ekonomi maupun hubungan dengan social dengan orang lain.
pasien cenderung akan merasa sendiri, tidak dimengerti oleh
orang lain, merasa bersalah terhadap keluarga karena tidak
mampu menjalani perannya
pasien merasa tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari
yang disenangi hanya berorientasi pada kondisi kesehatan diri
saja.
o Faktor spiritual
Menurut Yunitri (2012) terdapat perubahan spiritual yang dialami
pasien, yakni :
Gangguan emosi, marah, dan mengalami penolakan
Pasien mengalami kesedihan yang berat, depresi, sikap pesimis,
cemas, dan perasaan benci terhadap kehidupannya bahkan
memotivasi diri pasien mengakhiri hidupnya.
Pasien merasa bahwa bahwa hidup yang dialaminya tidak adil
dan Tuhan tidak menyayanginya
Pasien cenderung menganggap hidupnya sebagai musibah dan
hukuman dari Tuhan
Asuhan Promotif
asuhan promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat dengan penyuluhan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi,
pemeliharaan kesehatan perseorangan dan lingkungan, olahraga yang teratur,
rekreasi, dan pendidikan. (Potter & Perry, 2005). Pelayanan home care merupakan
contoh promosi kesehatan dan edukasi untuk pasien.
asuhan kuratif
asuhan kuratif yang dapat dilakukan oleh pasein penderita neoplasia adalah
pembedahan, kemoterapi, radiasi dan terapi kombinasi (Yunitri, 2012).
asuhan rehabilitasi
asuhan rehabilitative meliputi pelayanan fisik, kerja, terapi bicara, dan social.
rehabilitasi yang ideal dimulai saat klien memasuku lingkungan pelayanan kesehatan
untuk menjalani terapi. sebagai contoh, beberapa peserta program ortopedi menjalani
latihan fisik sebelum menjalani operasi sendi untuk meningkatkan penyembuhan
pasca-operasi. awalnya rehabilitasi bertujuan mencegah komplikasi penyakit ataupun
cedera. Dengan semakin stabilnya kondisi klien, rehabilitasi membantu
memaksimalkan aktivitas klien dan kemandiriannya.