Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A. Komponen Layanan : Layanan dasar


B. Bidang Layanan : Pribadi
C. Fungsi Layanan : Pencegahan (preventif), Pemeliharaan, Pengembangan
D. Tujuan : 1. Membangun sikap positif dalam mengoperasikan HP Android.
2. Menggunakan fitur HP Android dalam membantu
pengembangan potensi diri.
E. Topik : Dinamika HP Android
F. Sasaran Layanan : Kelas X IPA-3
G. Metode dan Teknik : Penugasan dan diskusi kelompok
H. Media/Alat : Gambar, LCD Proyektor, Laptop
I. Tanggal Pelaksanaan : 07 Oktober 2019
J. Sumber : Pengalaman kehidupan

K. Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal
a. Pernyataan tujuan : a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor membuka
dengan salam dan berdoa
b. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
c. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b. Langkah-langkah : a. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung


kegiatan jawab peserta didik
b. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan
2. Tahap Peralihan : a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
(Transisi) kesiapan kelompok dalam melaksanakan tugas
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
kesempatan bertanya kepada setiap kelompok tentang tugas-
tugas yang belum mereka pahami
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan
kembali secara singkat tentang tugas dan tanggung jawab
peserta dalam melakukan kegiatan
3. Tahap Inti
Kegiatan guru BK : a. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
atau Konselor b. Memberi pertanyaan secara bergantian dan menyeluruh
c. Menanyakan alasan jawaban dan argumen yang disampaikan
peserta didik.
d. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
e. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
Kegiatan peserta didik : a. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
b. Mendiskusikan dengan teman satu kelompok
c. Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapat dan argumen masing-masing secara bergantian dan
menyeluruh.
4. Tahap Penutup
(terminasi)
Menutup kegiatan dan : a. Guru BK atau konselor bersama peserta didik menyimpulkan
tindak lanjut hasil diskusi.
b. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
c. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
d. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
L. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi:
a. Melakukan refleksi hasil, setiap peserta didik menjawab atau
menyampaikan gagasannya.
b. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
c. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
d. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil : Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain:
a. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan
b. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
c. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
d. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Pacitan, 07 Oktober 2019


Guru BK/ Konselor

MIFTAKHUL HUDA
BAHAN AJAR MATERI RPLBK

A. Pembahasan
DINAMIKA HP ANDROID

1. Pendahuluan
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 (UU Sisdiknas) pasal 1 menyatakan bahwa
konsep pembelajaran adalah suatu interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Konsep mengenai pembelajaran melahirkan
suatu model pembelajaran yang dikenal dengan pembelajaran berbasis aneka sumber.
Didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa, proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang salah satunya adalah
smartphone dalam proses pembelajaran.
Menurut Brusco (2010: 503), smartphone adalah mobile phone yang memiliki fungsi
komputersisai, pengiriman pesan, akses internet dan memiliki berbagai aplikasi sebagai
sarana pencarian informasi seperti kesehatan, olahraga, uang, dan berbagai macam topik.
Setiap smartphone memiliki sistem operasi yang berbeda-beda, sama halnya dengan
sistem operasi pada komputer desktop. Dengan memiliki smartphone, mahasiswa
mempunyai akses tidak terbatas terhadap ilmu pengetahuan di seluruh dunia.
Faktor lain yang mempengaruhi penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
adalah perilaku akses pengguna. Rahardjo (2016: 46) membagi perilaku akses meliputi
kognitif, afektif dan konatif. Dimensi kognitif mencakup pengetahuan dan wawasan
pengguna terhadap smartphone dan internet. Afektif meliputi kenyamanan dan sikap
pengguna ketika menggunakan internet. Dan konatif adalah keterampilan dalam
menggunakan smartphone.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan perwujudan terjadinya
perubahan kearah positif budaya yang dimiliki oleh manusia. Hal ini didasari pada sebuah
keyakinan bahwa setiap hasil dari daya yang dimiliki manusia baik cipta, rasa, karsa dan
karya yang dikatakan sebagai sebuah budaya dalam wujud teknologi akan meningkatkan
produktifitas kerja manusia. Dikatakan demikian karena teknologi tercipta sedianya akan
mempermudah serta meningkatkan efektifitas kerja manusia, sehingga manusia menjadi
lebih produktif dalam bekerja. Teknologi juga dapat dikatakan sebagai hasil budaya
manusia karena merupakan hasil dari gagasan manusia yang akhirnya melahirkan sebuah
karya dan dapat menunjang kehidupan manusia.

2. Pengertian
Apa itu handphone?Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon
fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak
perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).

3. Sejarah Perkembangan Handphone


Teknologi handphone pertama kali diperkenalkan pada tanggal 3 April 1973.
Komunitas bisnis telefon bergerak mengingatnya sebagai hari lahirnya handphone. Saat itu
untuk pertama kalinya pembicaraan jarak jauh dengan perangkat telefon bergerak portable
dilakukan. Yang pertama kali mencobanya adalah Martin Cooper, General Manajer Divisi
Sistem Komunikasi Motorola. Ide handphone datang dari Cooper yang bermimpi untuk
membuat alat komunikasi yang fleksibel. Ia menginginkan untuk dapat keluar dari
keterbatasan telefon tetap (fixed phone).Handphone Mr. Cooper ini memiliki berat hampir
1 kg dengan ukuran tinggi 33 cm. Sebagai teknologi baru, handphone tersebut tidak
langsung dijual ke masyarakat. Perlu waktu sampai 10 tahun sampai tersedia layanan
komersial telefon bergerak.
Tepatnya pada tahun 1983, ketika Motorola memperkenalkan DynaTAC 8000X.
Inilah handphone pertama yang mendapat izin dari Federal Communications Commission)
FCC dan bisa dipergunakan untuk tujuan komersial. FCC adalah badan pemerintah di AS
yang mengatur semua regulasi menyangkut penyiaran (broadcasting) dan pengiriman
sinyal radio atau televisi lewat gelombang udara. Handphone ini tersedia di pasaran pada
bulan April 1983. Beratnya sekira 16 ons atau 1/5 kg. Dijual dengan harga 3.500 Dolar AS
atau sekira Rp 30-an juta.

4. Fungsi Handphone
Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi
terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan
maupun pedesaan (modernisasi). Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan
yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan
kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap nilai-
nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran
seperti Indonesia. Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP),
bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati
oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai
positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh remaja.
Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup
dan pola pikir remaja. Mereka banyak berinteraksi dengan teknologi seperti
televisi,handphone, ataupun internet. Dan juga secara pengaruh,merekalah yangpaling
rentan terkena pengaruh/dampak negatif dari teknologi tersebut.
Sesungguhnya handphone sangat penting bagi para remaja, karena dengan
handphone tersebut, para remaja bisa lebih mudah dan lancar untuk berkomunikasi, akan
tetapi ternyata handphone bisa menjadi barang yang bahaya ketika ternyata handphone
tersebut disalahgunakan oleh anak untuk hal-hal yang negatif.

5. Dampak Handphone
Remaja zaman sekarang sudah banyak yang mempunyai handphone dan tiada hari
tanpa memeganghandphone terasa tidak enak karena handphone dapat di pergunakan
sebagai alat komunikasi, dan sebagai alat yang dapat menyimpan file-file yang sangat
berharga. Handphone pada umumnya digunakan untuk berkomunikasi, tapi banyak juga
remaja yang sering menyalahgunakannya, misalnya untuk melihat hal-hal yang semestinya
tidak patut mereka lihat. Berikut ini adalah dampak handphone
a. Dampak Positif
1) Mempermudah komunikasi.
2) Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
3) Memperluas jaringan persahabatan.

b. Dampak Negatif
1) Mengganggu Perkembangan Anak
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera,
permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di
sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms,
miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi
ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain
game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut
dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
2) Efek radiasi
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,.
penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih
hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi
pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak
jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3) Rawan terhadap tindak kejahatan.
Karena pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Sangat
berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.Jika tidak ada kontrol dari
guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang
mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat
seorang pelajar.
4) Pemborosan
Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP
hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi
pemborosan saja.

6. Cara pencegahan
Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa menghindari penyalah gunaan Handphone:
a. Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang meyangkut
pornoaksi dan pornografi.
b. Tidak membawa handphone ke sekolah atau mematikan handphone saat pelajaran
berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
c. Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar dan
menggunakan handphone.
d. Belajar sebaik mungkin agar tidak sampai menggunakan handphone saat ujian.
e. Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten porno
darihandphone.
f. Menggunakan handphone jika diperlukan dan untuk hal-hal yang penting saja.
g. Memperbanyak konten-konten religi pada handphone.
h. Memberi kode pengaman pada handphone jika diperlukan
7. Kajian Pustaka
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

J.M. Brusco. (2010). Using Smartphone Application in Perioperative Practice . AORN Journal
Vol.92 No. 5. Hlm. 503-508.

Djoko Rahardjo. (2015). Model Akses Dan Pemanfaatan Internet Dalam Peningkatan
Kemandirian Belajar Mahasiswa Pendidikan Tinggi Terbuka Dan Jarak Jauh . Bogor: Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Jurnal Pendidikan tentang PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN KELAS VIRTUAL


TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR diakses dari
(http://ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia) pada hari Kamis, 15 Agustus 2019 pukul
19.28 WIB
MENYUSUN EVALUASI HASIL BELAJAR

Kriteria Evaluasi

No Jenis Evaluasi
Aspek yang Dievaluasi Indikator Keberhasilan

A. Evaluasi 1. Pelaksanaan bimbingan a. Peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan
Proses klasikal b. Peserta didik memiliki antusiasme yang tinggi
dalam kegiatan
c. Konselor atau guru BK melaksanakan layanan
sesuai dengan prosedur pemberian layanan yang
berlaku
d. Alokasi waktu pemberian layanan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan

B. Evaluasi Hasil 2. Pemahaman diri, sikap a. Peserta didik memiliki pengetahuan dan
dan perilaku pemahaman diri sesuai dengan layanan yang
diberikan.
b. Peserta didik mengalami perubahan sikap sesuai
dengan layanan yang diberikan
c. Peserta didik dapat memodifikasi atau melakukan
perubahan perilaku sesuai dengan layanan yang
diberikan

3. Perasaan positif a. Peserta didik merasa yakin atas kinerja konselor


atau guru BK dalam melaksanakan layanan
b. Peserta didik merasa yakin atas potensi yang
dimilikinya
c. Peserta didik termotivasi untuk mengembangkan
potensi secara optimal
4. Rencana kegiatan yang a. Peserta didik memiliki berbagai alternatif upaya
akan dilaksanakan pasca pengembangan/pengentasan masalah
layanan b. Peserta didik memutuskan upaya
pengembangan/ pengentasan masalah yang akan
dilakukan
c. Peserta didik memiliki rencana kegiatan yang
akan dilakukan sebagai upaya
pengembangan/pengentasan masalah
5. Pencapaian Standar a. Peserta didik dapat mencapai tujuan
Perkembangan/ perkembangan/ kemandirian dalam aspek
Kompetensi Kemandirian pribadi-sosial
Peserta Didik b. Peserta didik dapat mencapai tujuan
perkembangan/ kemandirian dalam aspek belajar
c. Peserta didik dapat mencapai tujuan
perkembangan kemandirian dalam aspek karir
EVALUASI PROSES
Rubrik keteralaksanaan proses layanan Klasikal
Mata Pelajaran :
Kelas :
Tanggal pelaksanaan :
Topik :

Bertan Menja Kerjasa Kreatif Prosentase


No Nama Siswa Disiplin . . .
ya wab ma tas Sikap Siswa

10

11

12

13

14

15

Prosentase Item Sikap

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
LEMBAR PENILAIAN PROSES KETERLAKSANAAN LAYANAN

Nama : Waktu :
Mata Pelajaran : Tanggal :
Kelas :

NO ASPEK TAHAPAN KETERLAKSANAAN

1. Pra Pembelajaran

2. Pendahuluan

3. Penguasaan Isi Pembelajaran

4. Proses penyampaian materi lancar dan efektif

5. Penguasaan dan Pengelolaan Kelas

6. Unjuk kerja kepribadian dalam pembelajaran

7. Ada interaksi/ diskusi dengan murid

8. Diakhir sesi melakukan test kepada murid

9. Isi test berhubungan dengan materi yang diajarkan

10. Penutup
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan

Guru BK/ Konselor

MIFTAKHUL HUDA
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

A. SIKAP/ PERASAAN POSITIF


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai
dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
dampak Handphone
Setelah menerima materi layanan BK tentang dampak
2. Handphone, timbul kesadaran saya untuk penggunaan
Handphone secara bijak
Untuk menjaga perasaan teman yang tidak memiliki
3. Handphone, saya akan menggunakan Handphone
seperlunya saja.
Setelah menerima materi layanan BK tentang dinamika
4. Handphone saya menyadari bahwa saya belum bijak
dalam penggunaan Handpone
Materi layanan BK tentang dampak Handphone,
5. menyadarkan saya akan pentinya membatasi diri dalam
menggunakan Handphone

B. KETRAMPILAN (ACTION)
Setelah menerima materi layanan BK tentang Dinamika Handphone, buatlah refleksi
adik-adik tentang rencana yang akan kalian lakukan dalam mengoperasikan handphone,
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Tema : “Sehat Mengoperasikan Handphone”
2. Lengkapi dengan minimal 7 aplikasi Handphone adik-adik, masing-masing sebutkan
manfaat positifnya, dilengkapi gambar atau bisa juga screenshoot
3. Tugas dikirim online via email ( miftakhulhuda200@yahoo.co.id )

Anda mungkin juga menyukai