Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil yang setidaknya
memiliki satu atom H yang terikat pada atom C karbonilnya. Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk mengetahui pengujian kualitatif dengan metode Tollens serta mengamati
perubahan reaksi yang terjadi. Prinsip uji Tollens adalah untuk mendeteksi adanya
keberadaan aldehid dalam suatu sampel uji dengan menambahkan AgNO3 sebagai
reagen Tollens sehingga akan terjadi reaksi redoks. Hasil akhir dari percobaan kali ini
yaitu terbentuknya cincin perak pada dasar tabung yang menandakan bahwa sampel uji
yakni benzaldehid positif mengandung gugus aldehid. Benzaldehid memiliki atom
hidrogen yang membuatnya mudah teroksidasi membentuk cermin perak.
Abstract
Aldehyde is a compound containing a carbonyl group that has at least one H atom
attached to the C carbonyl atom. The purpose of this experiment is to determine the
qualitative testing by the Tollens method and observe the changes in reactions that
occur. The principle of the Tollens test is to detect the presence of aldehydes in a test
sample by adding AgNO3 as the Tollens reagent so that a redox reaction will occur.
The final result of this experiment is the formation of a silver ring at the bottom of the
tube indicating that the test sample is positive benzaldehyde containing an aldehyde
group. Benzaldehyde has a hydrogen atom which makes it easily oxidized to form a
silver mirror.
1
bau tidak enak, berwujud cair pada namanya diturunkan dari asam yang
suhu kamar dengan bau sedap, senyawa terbentuk bila senyawa dioksidan lebih
polar sehinggan titik didihnya tinggi lanjut oksida parsial dari alkohol
dan tidak berwarna. Struktur aldehid menghasilkan aldehid. Oksidasi
yaitu mengandung unsur C, H, dan O alkohol sekunder menghasilkan keton.
dengan rumus R-CHO, dimana R Oksidasi bertahap dari etano menjadi
=adalah alkil dan –CHO adalah Gugus asetaldehid kemudian menjadi asam
fungsi aldehida (Acton, 2013). Berikut asetat yang diilustrasi dengan model
adalah struktur aldehida: molekul. (Pettuci, 1987).
Aldehid digunakan untuk
memproduksi resin, zat warna dan obat-
obatan. Salah satu contoh senyawa
aldehid adalah formaldehid.
Penggunaan terbesarnya adalah sebagai
Gambar 1. Struktur aldehid
(Sumber: Acton, 2013) reaksi untuk penyimpanan senyawa
organik dan untuk pembuatan polimer
Aldehid mempunyai setidaknya seperti bakelit, formika dan melmac.
satu atom hidrogen (H) yang terikat (Wilbraham, 1992).
pada gugus karbonilnya. Rumus umus Uji Tollen merupakan salah satu
dari aldehid adalah R – COH. uji yang digunakan untuk
Penamaan secara IUPAC pada aldehid mengidentifikasi senyawa aldehid..
adalah dengan mengganti huruf “a” Aldehid termasuk senyawa yang mudah
pada alkana menjadi “al” sehinnga dioksidasi jika dibanding senyawa lain
menjadi alkanal. Tata cara penamaan (contoh: keton). Oksidasi aldehid
adalah rantai terpanjang yang memiliki menghasilkan asam dengan jumlah
gugus fungsi karbonil (Hornback, atom karbon yang sama ( Hart, 1990).
2006). Hampir setiap reagensia yang
Aldehida dapat direduksi mengoksidasi alkohol juga dapat
dengan gas H2 membentuk alkohol mengoksidasi suatu aldehid. Pereaksi
primer dan jika aldehid dioksidasi akan tollens, pengoksidasi ringan yang
menjadi asam karboksilat. Aldehid digunakan dalam uji ini, adalah larutan
merupakan senyawa polar dan basa dari perak nitrat. Larutannya jernih
mendidih pada suhu yang tinggi dan tidak berwarna. Untuk mencegah
daripada senyawa non polar. Aldehid pengendapan ion perak sebagi oksida
merupakan oksidator kuat sehingga pada suhu tinggi, maka ditambahkan
dapat mereduksi oksidator lemah. beberapa tetes larutan amonia.
Dalam kehidupan sehari-hari, aldehid Amonia membentuk kompleks
apat ditemukan dalam Formalin ( 40% larut air dengan ion perak. Pereaksi
formaldehid), plastik termoset dan Tollens sering disebut sebagai perak
bahan baku parfum (Sutresna, 2008). amoniakal, merupakan campuran dari
Adehid merupakan senyawa organik AgNO3 dan amonia berlebihan. Gugus
yang memiliki kandungan gugus -CO, aktif pada pereaksi tollens adalah Ag2O
yang bila tereduksi akan menghasilakan
2
endapan perak. Endapan perak ini akan AgNO3 5% sebagi reagen (tollens),
menempel pada tabung reaksi yang NaOH 10% dan NH4OH 2% sebagai
akan menjadi cermin perak. Oleh senyawa kimia pedukung diuji serta
karena itu Pereaksi Tollens sering juga dan benzaldehid (C7H6O) sebagai
disebut pereaksi cermin perak. sampel senyawa yang diuji.
(Willbraham, 1992).
Prosedur Praktikum
METODE PRAKTIKUM Pengujian kualitatif aldehid
Praktikum aldehid ini dilakukan dengan menggunakan metode Tollens
pada tanggal 18 Oktober 2019 di diawali dengan dimasukannya 1 ml
Laboratorium Mikrobiologi dan larutan AgNO3 5% ke dalam tabung
Bioteknologi Molekular Gedung 3 reaksi dengan menggunakan pipet tetes,
Lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Setelah itu ditambahkan NaOH 10%
Kelautan Universitas Padjadjaran pada sebanyak 1 tetes. Kemudian
pukul 15.00 WIB. Praktikum yang ditambahkan NH4OH ke dalam tabung
dilakukan kali ini bertujuan untuk reaksi sebanyak beberapa tetes. Setelah
mengetahui pengujian kualitatif dengan itu ditambahkan 1 ml sampel
metode Tollens serta mengamati menggunakan pipet tetes, dimana
perubahan reaksinya. sampel yang digunakan adalah
Alat yang digunakan dalam benzaldehida (C7H6O). Setelah itu akan
praktikum ini yaitu tabung reaksi untuk terjadi perubahan-perubahan seperti
menghomogenkan larutan, rak tabung terbentuk endapan dan perubahan
reaksi untuk menyimpan tabung reaksi, warna. Kemudian, campuran larutan-
pipet tetes untuk mengambil larutan larutan tersebut dipanaskan di dalam
dalam jumlah kecil, dan beaker glass beaker glass yang berisikan air diatas
sebagai media wadah ketika larutan water bath selama ±2 menit dan
pada tabung akan dipanaskan, dan kemudian diamati. Pada saat
water bath sebagai alat untuk dipanaskan, tabung reaksi dijepit
memanaskan larutan. menggunakan penjepit tabung reaksi.
Sedangkan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu
Hasil
Berikut adalah hasil dari percobaan uji kualitatif aldehid dengan menggunakan
metode Tollens:
3
2. AgNO3 + NaOH 1 % + NH4OH Larutan berubah jadi bening dengan
(Reaksi Tollen’s) timbulnya endapan di dasar tabung
yang terlihat seperti batuan pasir
dengan bau yang menyengat
3. Reaksi Tollen’s + benzaldehid Larutan tetap bening dengan masih
adanya endapan di dasar tabung yang
terlihat seperti batuan pasir dengan
bau yang menyengat
4. Setelah dipanaskan Terbentuknya cincin perak pada dasar
tabung dengan bau yang menyengat.
Hasil menunjukkan positif (+)
Benzaldehid
2 Tidak -
terbentuknya
cincin perak pada
dasar tabung
4
3 Belum mengirimkan - ?
hasil
4 Terbentuknya +
cincin perak pada
dasar tabung.
5 Terbentuknya +
cincin perak pada
dasar tabung.
5
(Sumber: Acton, 2013) suatu sampel memiliki gugus aldehid
(Hart, 2004)
Reaksi dengan pereaksi Tollens mampu Setelah itu ditambahkan NaOH
mengubah ikatan C-H pada aldehid sebanyak 1 tetes ke dalam tabung dan
menjadi ikatan C-O. Alkohol sekunder yang dapat diamati yakni terlihat
dapat dioksidasi menjadi keton perubahan warna hasilnya larutan
selanjutnya keton tidak dapat dioksidasi menjadi keruh dan ada endapan cokelat.
lagi dengan menggunakan pereaksi Reaksi yang terjadi adalah:
Tollens (Hart, 2004).
Hampir setiap reagensia yang AgNO3 + NaOH AgOH + NaNO3
mengoksidasi alkohol juga dapat
mengoksidasi suatu aldehid. Pereaksi Kemudian ditambahkan setetes
tollens, pengoksidasi ringan yang demi setetes NH4OH sampai sebagian
digunakan dalam uji ini, adalah larutan endapan larut. Setelah ditambah
basa dari perak nitrat. Larutannya jernih NH4OH sebanyak 10 ml, endapan
dan tidak berwarna. Untuk mencegah AgOH sebagian dibuat larut (tidak
pengendapan ion perak sebagi oksida dilarutkan semua), menghasilkan
pada suhu tinggi, maka ditambahkan larutan tak berwarna dan sedikit ada
beberapa tetes larutan amonia. Amonia endapan coklat. Reaksi yang terjadi
membentuk kompleks larut air dengan adalah:
ion perak (Willbraham, 1992).
Uji kualitatif aldehid dengan AgOH+NH4OH Ag2O+NH3+2.H2O
menggunakan metode Tollens diawali
dengan dimasukkannya AgNO3. Amonium Hidroksida (NH4OH) adalah
Tollens (AgNO3) adalah larutan perak larutan yang dihasilkan dari amonia
nitrat dalam ammonia. Pereaksi tollens yang dilarutkan dalam air. Amonium
merupakan suatu oksidator / hidroksida berupa larutan yang tidak
pengoksidasi lemah yang dapat berwarna dan memiliki bau yang
digunakan untuk mengoksidasi gugus menyengat. NH4OH digunakan dalam
aldehid, -CHO menjadi asam pembersih peralatan rumah tangga.
karboksilat, -COOH. . Tollens dapat Larutan amonia dapat melarutkan
direduksi oleh aldehid sehingga residu oksida perak, seperti yang
membebaskan unsur perak (Ag) terbentuk dari reagen Tollens Ammonia
(Mahmood, 2004). merupakan larutan yang digunakan
Kertika dimasukkan kedalam untuk membuat pereaksi tollens
tabung reaksi, terlihat warna AgNO3 (Alfian, 2009).
berwarna coklat kehijauan yang keruh. Fungsi penambahan larutan
Fungsi dimasukkannya larutan AgNO3 NH4OH 2% dalam percobaan uji ini
5% adalah sebagai pereaksi dalam uji yaitu untuk mencegah mengerasnya
Tollens yang akan membentuk cermin endapan Ag+ (cermin perak) pada suhu
perak akibat ion Ag+ yang tereduksi tinggi dan untuk membuat sampel
menjadi perak sebagai tanda bahwa menjadi basa agar tidak mudah cepat
teroksidasi.
6
Setelah itu ditambahkanlah pada kelompok 2, 4 dan 5 yang hasil
sampel benzaldehid (C7H6O) sebanyak akhirnya tidak sejelas kelompok 1.
3 tetes ke dalam campuran larutan Hal ini dapat terjadi diduga
sebelumnya. Tidak terlalu terlihat karena disebabkan oleh reagen AgNO3
perubahan secara fisik yang signifikan yang terlalu lama disimpan di ruang
jika dibandingkan sebelumnya. Yakni terbuka sehingga sifat asli dari pereaksi
larutan masih berwarna bening dengan tersebut menghilang ataupun berkurang
adanya endapan dengan bau yang dan menghasilkan tidak maksimalnya
menyengat. Benzaldehid yang dalam pengujian. Selain itu kebersihan
berwarna bening ketika ditambahkan tabung reaksi tidak diperhatikan dan
reagen Tollens tetaplah bening. pemberian panas yang belum maksimal
Selanjutnya dilakukan pada larutan, serta tidak dilakukan
pemanasan larutan di dalam water bath. pembilasan pipet dalam pengambilan
Tujuan dilakukannya pemanasan selain sampel yang berbeda (Puspita, 2013).
untuk mengoksidasi aldehid sehingga
terbentuk gugus karboksil (COO-), KESIMPULAN
yakni untuk mempercepat terjadinya Prinsip uji Tollens yaitu
reaksi (Wahyuni, 2012). Dan ketika mengidentifikasi gugus aldehid dalam
ditunggu selama ±2 menit, terbentuk suatu sampel dengan menambahkan
cincin perak yang menandakan hasil reagen Tollens yaitu AgNO3, dimana
positif pada sampel benzaldehid. akan terjadi reaksi reduksi oksidasi,
Benzaldehid memiliki atom hidrogen gugus aldehid di oksidasi menjadi
yang membuatnya mudah teroksidasi anion karboksilat, reaksi dengan
membentuk cermin perak (Sunarya, pereaksi Tollens mampu mengubah
2007). Berikut adalah reaksi dari hasil ikatan –CHO pada aldehid menjadi
akhir benzaldehid dengan Tollens: ikatan –COOH pada asam karboksilat.
Sementara ion Ag+ pada reagen
Tollens direduksi menjadi logam Ag.
Dari hasil yang telah dilakukan
dari praktikum kali ini dapat diambil
Gambar 3. Reaksi Benzaldehid Terhadap Tollens kesimpulan yakni sampel benzaldehida
(Sumber:
https://www.slideshare.net/muhlisun/praktikum- menghasilkan reaksi yang positif yang
organik-aldehid-keton) ditandai dengan terbentuknya cermin
perak pada dinding dasar tabung.
Walaupun begitu, jika
dibandingkan dengan kelompok lain Daftar Pustaka
(shift 1) tepatnya yakni kelompok 1, Ayob, M. K., Hassan, O., and Othman,
hasil pemanasan yang telah dilakukan M. 2001. A Rapid Method for
oleh kelompok kami (kelompok 5) Detection of Aldehyde-based
tidak terlalu menimbulkan cincin perak Flavour Compounds In
yang jelas atau hanya sedikitnya cincin Polygonum Minus cultured
perak yang muncul. Sama juga halnya Tissue. Malaysian Journal of
7
Analytical Sciences, Vol.7(1) Hal Puspita, Fika. 2013. Uji Tollens untuk
: 29-33 Aldehid dan Keton. Purwokerto.
Acton, Q. A. 2013. Aldehidc-Keton Universitas Jenderal Soedirman.
Transformaces-Advancesm Sunarya, Y. 2007. Kimia Umum.
Reaserch and Application, Bandung. Grafisindo.
Sholar edition. Alanta Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar
Alfian, Zul. 2009. Kimia Dasar. Kimia Buku Panduan Kuliah
Medan: USU Press. Mahasiswa Kedokteran. Jakarta.
Hart, Harold. 2004. Kimia Organik. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta : Erlangga. Sutresna, Nana.2008. Kimia. Jakarta.
Hornback, Joseph. 2006. Organic Grafindo Media Pratama.
Chemistry. New York: Wahyuni, Ita Trie. 2012. Laporan
Thompson Brooks Kimia Dasar II Aldehid dan
Mahmood, Kamaliah. 2004. Kimia Keton. Samarinda: Universitas
Organik Awalan. Kuala Lumpur. Mulawaran.
Sanon Printing Corporation. Willbraham, and Michael S. Matta.
Petrucci, R. H. 1987. Kimia Dasar 1992. Kimia Organik dan
Prinsip dan Terapan Modern. Hayati. Bandung : Institut
Jakarta. Erlangga. Teknologi Bandung.
8
LAMPIRAN
Selanjutnya, ditambahkan sampel Kemudian sampel dipanaskan di Hasil akhir terbentuknya cincin
benzaldehida sebanyak 3 tetes pada dalam water bath kurang lebih perak. Pada kelompok kami cincin
larutan. Berikut adalah gambar selama 2 menit. perak tidak terbentuk sempurna.
perubahannya. (Sumber: Dokumentasi pribadi) (Sumber: Dokumentasi pribadi)
(Sumber: Dokumentasi pribadi)