Anda di halaman 1dari 2

Ancaman Radikalisme terhadap Pancasila

Wahyu Nabila (611810054)

Ancaman terhadap Pancasila dari tahun ke tahun bukannya semakin


berkurang melainkan semakin bertambah dan semakin parah. Salah satu contoh riil
dari ancaman terhadap Pancasila ialah radikalisme.
Apa itu Pancasila ? Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara
Indonesia yang menjadi landasan dari semua keputusan bangsa serta
mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila dapat terbilang sebagai
dasar negara yang mengatur pemerintahan negara dalam mengatur negara
Indonesia dan mengedepankan semua yang berkaitan dengan seluruh wilayah
Indonesia.
Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (dalam kasta
Brahmana), yakni “Panca” yang berarti lima serta “Sila” yang berarti prinsip atau
dasar. Sehingga secara harfiah, Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar
ataupun lima prinsip.
Apa itu radikalisme ? radikalisme ialah suatu ideologi (suatu ide ataupun
gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan terhadap sistem sosial dan
politik dengan menggunakan cara-cara yang cukup ekstrim atau bahkan hingga
sampai menggunakan kekerasan. Istilah “Radikal” dikenal pertama kali oleh Charles
James Fox pada tahun 1979.
Menurut Kartodirjo pada tahun 1973, radikal ialah suatu usaha bersama untuk
mengubah status-quo (Collins Dictionary of Sociology, 1991). Sedangkan gerakan
sosial radikal adalah gerakan yang menolak secara menyeluruh suatu norma
ataupun nilai sosial yang sedang berlaku dan ditandai oleh kebencian moral yang
kuat untuk menentang dan bermusuhan dengan kaum yang punya hak-hak istimewa
serta yang berkuasa.
Menurut Anthony Giddens pada tahun 1994, radikalisme ialah suatu paham
atau geralan yang mengambil sesuatu hingga ke akarnya (taking things by the
roots). Dalam paham Anthony Giddens, menjadi radikal berarti memiliki wawasan
tertentu untuk melepaskan diri dari pengaruh masa lalu.
Radikalisme yang terjadi pada saat ini di Indonesia ialah keinginan beberapa
warga negara untuk mengubah bentuk negara Indonesia yang awalnya berbentuk
republik, atau yang biasa terdengar “Negara Kesatuan Republik Indonesia” menjadi
negara khilafah.
Apa itu negara khilafah ? khilafah dapat diartikan sebagai sebuah sistem
pemerintahan yang tidak terbatas pada satu negara melainkan menyeluruh hingga
ke negara-negara lainnya yang memiliki satu kepemimpinan dengan hukum yang
berdasarkan atas syariat islam.
Khilafah ini adalah upaya radikalisme yang sudah ada sejak jaman pra-
kemerdekaan. Gerakan perjuangan pengubahan negara Indonesia menjadi negara
khilafah tak kunjung memudar semenjak kekhilafahan di Turki pada tahun 1924 yang
pada saat itu dipimpin oleh Ottoman.

Siapakah atau adakah contoh dari suatu gerakan yang melakukan


radikalisme ? ada, dan gerakan tersebut ialah HTI. Apa itu HTI ? HTI memiliki
kepanjangan yakni Hizbut Tahrir Indonesia, HTI sudah memperjuangkan paham
khilafah di Indonesia sejak dari 20 tahun yang lalu.
Hizbut Tahrir adalah gerakan yang sudah ada sejak tahun 1953 dan didirikan
oleh Taqiuddin Al-Nabhani, seorang akademisi yang ada di Mesir dan berasal dari
Palestina. Hizbut Tahrir memiliki cita-cita untuk mendirikan negara dengan
kepemimpinan Islam yang membentang dari ujung barat di Maroko, Afrika Utara
hingga ujung timur Filipina Selatan.
Contoh lain dari gerakan yang melakukan radikalisme dapat kita lihat
dengan adanya kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang melakukan
teror terhadap beberapa negara di dunia dengan membawa atau menyebutkan
simbol-simbol agama Islam dalam setiap aksi teror mereka.
Tindakan ISIS dan dukungan dari sebagian kecil umat Islam terhadap ISIS
pada saat ini semakin membuat sebagian masyarakat dunia menganggap ISIS
merupakan gambaran dari ajaran Islam. Namun, tentu saja hal itu tidak benar
adanya karena sebagian besar umat Islam justru membenci tindakan keji yang
dilakukan oleh ISIS. Hal yang dilakukan ISIS itu bukan dilakukan kepada selain umat
Islam namun juga dilakukan kepada sesama umat Islam yang tidak sepemikiran
dengan mereka.
Salah satu upaya untuk mengurangi ancaman terhadap Pancasila dapat
dilakukan dengan menjaga serta menguatkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat,
terutama pada generasi muda. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga hal yaitu melalui
pendekatan budaya, internalisasi di semua level pendidikan, dan penegakan hukum
terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai