Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANNISA SEKAR SARI

NIM : 6411418136

KELAS : 3C

MATA KULIAH : MANAJEMEN BENCANA

TUGAS MANAJEMEN BENCANA

Analisis Manajemen Bencana !!

1. 44 Orang Tewas Akibat Ledakan Dahsyat Pabrik Kimia di China

Terjadi ledakan di pabrik perusahaan Tianjiayi Chemical, di Yancheng, Bejing pada hari
Kamis, 21 Maret 2019 pada pukul 14:50 waktu setempat. Korban tewas akibat ledakan berskala
besar di pabrik kimia di wilayah Cina bagian timur bertambah menjadi 44 orang, dan 90 lainnya
terluka, lapor media pemerintah.

Ledakan tersebut terjadi setelah kebakaran melanda bangunan pabrik yang


memproduksi pupuk. Pemerintah Cina melaporkan ledakan ini mengakibatkan guncangan
yang setara dengan kekuatan 2,2 magnitudo pada saat ledakan. Foto-foto yang beredar di media
sosial memperlihatkan adanya ledakan bola api di lokasi kejadian, serta kepulan awan hitam
yang menyelimuti kawasan itu, melukai orang dan merusak sejumlah bangunan. Ledakan itu
begitu kuat sehingga meruntuhkan beberapa bangunan pabrik, menjebak para pekerja, menurut
laporan media setempat. Kobaran api baru dapat dikendalikan sekitar pukul 03.00 waktu
setempat, pada Jumat dini hari, lapor stasiun televisi pemerintah.

https://news.detik.com/bbc-world/d-4478714/44-orang-tewas-akibat-ledakan-

dahsyat-pabrik-kimia-di-china

2. Tabung Gas Meledak di Kafe, Lima Orang Menderita Luka Bakar

Terjadi ledakan tabung gas di Kafe Si Janda Ngamuk, jalan Terusan Pasirkoja, Kota
Bandung pada hari Kamis, 17 Januari 2019 di sore hari. Korban yang mengalami luka
berjumlah 5 orang. Berdasarkan informasi yang dihimpun, seluruh korban merupakan para
karyawan kafe yaitu Yuli (41), Anwar (40), Dika (21), Tuti (50) dan Erin (30). Seluruh korban
sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Imannuel Bandung.
Seorang saksi, Agus (57) menyebutkan, kejadian terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Diduga pada saat beberapa karyawan kafe sedang memasak, tiba-tiba tercium bau gas dari arah
dapur dan seketika terjadi ledakan. "Setelah tiba di lokasi, petugas melakukan pengecekan pada
area yang terkena dampak kebocoran gas," ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung (Diskar PB), Kurnia Saputra.
Menurut Kurnia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dari Polsek
Astana Anyar. "Meminta keterangan kronologis kejadian ke karyawan, warga dan saksi-
saksi," ujarnya. Dalam Kejadian ini, Diskar PB Kota Bandung menurunkan 2 Unit Pancar UPT
Selatan dan 1 unit rescue. Luas keseluruhan kafe sendiri yaitu 15 x 8. Adapun daerah yang
terdampak gas bocor berada pada bagian dapur dengan luas 4 x 3 meter. Untuk penyebab masih
dalam penyelidikan pihak berwenang. Soal kerugian juga belum bisa diperkirakan," kata
Kurnia.

https://www.liputan6.com/regional/read/3873644/tabung-gas-meledak-di-kafe-

lima-orang-menderita-luka-bakar

3. Hari ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Bali I Renggut 202 Nyawa

Terjadi ledakan bom di kawasan Kuta dan Denpasar pada 12 Oktober 2002 sekitar
pukul 23.15. Kejadian ini merenggut nyawa 202 orang yang saat itu berada di lokasi
kejadian. Korban mayoritas merupakan warga negara Australia.

Ketenangan Sabtu malam di kawasan Kuta dan Denpasar terkoyak akibat


meledaknya tiga buah bom yang mengguncang Pulau Dewata. Arsip pemberitaan Harian
Kompas, 13 Oktober mengabarkan, malam itu, ledakan pertama dan kedua terjadi lima
meter di depan Diskotek Sari Club, di Jalan Legian, Kuta. Sesaat setelah ledakan pertama,
sebuah bom kembali meledak di Diskotek Paddy's yang terletai di seberang Sari Club.
Akibat dari ledakan beruntun ini, baik Sari Club, Diskotek Paddy's dan bangunan Panin
Bank yang terletak persis di depan Sari Club terbakar. Selain itu, puluhan bangunan yang
berada di radius 10 hingga 20-an meter dari lokasi rusat berat. Adapun kaca-kaca hotel,
toko maupun tempat hiburan lainnya tak luut dari kerusakan. Bahkan kuatnya ledakan juga
membuat kantor biro perjalanan yang berada di samping Sari Club rata dengan tanah.
Kemudian sesaat setelah itu, ledakan ketiga terjadi sekitar 100 meter dari Kantor Konsulat
Amerika Serikat di daerah Renon, Denpasar, Bali. Kuatnya ledakan di ketiga tempat
tersebut menyisakan lubang selebar 4-4,5 meter dengan kedalaman 80 sentimeter.
Kepala Kepolisian RI (Polri) Jenderal (Pol) Dai Bachtiar saat itu mengatakan,
lokasi ledakan di Jalan Legian pada hari yang sama dikunjungi oleh Presiden Megawati
Soekarnoputri dan pejabat tinggi negara lainnya. Pemberitaan Harian Kompas, 14 Oktober
2002 mengabarkan, para pejabat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik
dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf
Kalla, Menko Bidang Perekonomian Dorodjatun Koentjoro-Jakti, Panglima TNI Jenderal
Endiartono Sutarto, serta Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda. Kejadian bom pada 12
Oktober 2002 tersebut tak hanya terjadi di Bali. Beberapa saat sebelumnya, sebuah bom
rakitan meledak pada Sabtu petang pukul 18.50 di pintu gerbang masuk kantor Konsulat
Jenderal (Konjen) Filipina di Jalan Tikal, Kelurahan Tikala Ares, Lingkungan I, Manado.
Peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa. Meski begitu, daun pintu besi kantor
Konjen Filipina dikabarkan terlempar sekitar empat meter dari tempatnya. Serangan bom
di beberapa tempat di Bali dinyatakan terkait dengan organisasi Al-Qaeda. Harian Kompas,
15 Oktober 2002 mengabarkan, Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) di
Surabaya, Philips L Antweiler mengatakan, pihaknya melihat adanya tanda-tanda nyata
tentang kaitan aksi teror dengan jaringan tersebut. "Apa yang terjadi di Bali merupakan
kegiatan teroris meskipun kami belum tahu pesis siapa pelakunya. Namun kami melihat
ada tanda-tanda cukup nyata tentang kaitan peristiwa itu dengan jarinan Al-Qaeda," ujar
Antweiler.

Dalam pengejaran terhadap tersangka, polisi berhasil menangkap Amrozi bin H


Nurhasyim yang didakwa hukuman mati. Fakta di persidangan menyatakan, bahwa para
pelaku diyakini merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI). "Kami berkeyakinan, kegiatan
mereka tidak lepas dari jaringan internasional. Atau setidaknya regional di kawasan Asia,"
ujar Jaksa Penuntut Umum Urip Tri Gunawan saat persidangan Amrozi. Kemudian polisi
juga menangkap Imam Samudra alias Abdul Aziz. Sama seperti Amrozi, Imam Samudra
juga dijatuhi hukuman mati. Harian Kompas, 11 September 2003 mengatakan, vonis
tersebut diberikan setelah majelis hakim menyatakn Imam Samudra terbukti bersalah.
Selain itu, tindakannya juga dinilai telah memenuhi unsur dari empat dakwaan primer yang
dituntutkan Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Bali sebelumnya.
Keempat dakwaan primer tersebut adalah dua dakwaan dalam perkara peledakan bom Bali
dan dua dakwaaan lain dalam perkara peledakan bom malam Natal. Selain itu, pelaku lain
yang terlibat dalam tragedi ini adalah Ali Ghufron bin H Nurhasyim alias Muklas, seperti
dikutip dari Harian Kompas, 3 Oktober 2003. Adapun tersangka lain seperti Ali Imron bin
H Nurhasyim alias Alik divonis penjara seumur hidup. Vonis serup ajuga diterima oleh
Mubarok alias Utomo Pamungkas dan Suranto Abdul Goni alias Umar alias Wayan.
Sementara tersangka lain, Dulmatin tewas dalam pengepungan di Pamulang, Tangerang
Selatan. Adapun teroris yang paling dicari yakni Dr Azahari bin Husin atau yang sering
disebut sebagai The Demolition Man tewas pada 2005.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/12/063000665/hari-ini-dalam-

sejarah--tragedi-bom-bali-i-renggut-202-nyawa?page=all

Anda mungkin juga menyukai