Liputan Khusus
Kamis
REPUBLIKA
Bangkit dan Kreatiflah
Ditargetkan sebanyak
mungkin pemuda mampu
memiliki produktivitas tinggi
dan kompetitif.
K
ota Solo, Jawa Tengah,
menjadi tuan rumah puncak
peringatan Hari Sumpah
Pemuda ke-82 hari ini. Kota
jasa dan pariwisata ini dipilih
karena merupakan tempat
berlangsungnya event Pekan Olahraga
Nasional (PON) pertama pada 9 September
1948.
Pelaksanaan PON saat itu tidak saja
sebagai wahana pertandingan tapi juga
mengandung tujuan politik. Event itu untuk
menunjukkan eksistensi Negara Kesatuan
Republik Indonesia di mata dunia. Alhasil,
peristiwa itu mampu menarik perhatian
negara-negara lain untuk meliput hajatan
olahraga yang diikuti 600 atlet dari 13
daerah di Pulau Jawa itu.
Hari ini, 28 Oktober 2010, semangat
Sumpah Pemuda digelorakan kembali di
berbagai tempat. Semua mengajak pemuda
untuk mengisi energi dan ide perjuangan
demi kemajuan bangsa.
“Semua pengalaman berharga bangsa
Indonesia, terutama yang dipelopori pemu-
da, sangat tepat menjadi landasan untuk
membangun karakter pemuda demi bangsa
Indonesia yang maju dan bermartabat,”
tutur Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora), Andi A Mallarangeng, pada
sambutan Hari Sumpah Pemuda 2010
Kementerian Pemuda dan Olahraga me-
ngajak semua pihak, pemerintah, pemerin-
tah daerah, DPR, masyarakat luas serta
keluarga untuk menggunakan pendekatan
arus utama kepemudaan dalam semua
upaya pembangunan. Kemenpora berharap
cara ini dapat membuka dan mengarahkan
sumber-sumber daya Indonesia pada pem-
bangunan dan pemberdayaan pemuda.
“Target kita, sebanyak mungkin pemuda
mampu memiliki produktivitas tinggi dan
kompetitif, serta jiwa kebangsaan Indonesia
yang kokoh. Mereka harus punya kelebihan
untuk dapat bersaing di pasar domestik
maupun dunia, serta kepribadian Indonesia
sebagai identitas yang mengakar,” lanjut
Andi.
Ekonomi kreatif
Mengajak pemuda untuk bangkit dan
berlaku kreatif dilakukan dengan berbagai
cara. Salah satunya dengan ajakan mencip-
takan ekonomi kreatif. Awal bulan ini
Kementerian Perdagangan RI bersama
Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) menye-
lenggarakan Festival Ekonomi Kreatif
Pelajar.
Diikuti oleh 3.000 pelajar Sekolah
Menengah Atas (SMA), festival ini men-
dorong pengembangan potensi wirausaha
kaum muda dan meningkatkan penggunaan
produk dalam negeri. "Jangan sampai anak-
anak muda teracuni barang-barang impor,"
kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam
Negeri Kementerian Perdagangan, Subagyo.
Peserta dari 10 kota besar diajak untuk
lomba debat tentang ekonomi kreatif dan
menulis artikel tentang ekonomi kreatif.
Di Jambi, pertengahan bulan ini, pemerin-
tah provinsi menyerukan pentingnya
pengembangan ekonomi kreatif. Karena
ekonomi kreatif dapat mendatangkan dua
keuntungan secara bersamaan. Yaitu per-
tumbuhan ekonomi yang pro rakyat pe-
nguatan identitas budaya lokal yang mem-
perkaya identitas nasional. Salah satu
contoh yang dikemukakan adalah meng-
galakkan industri batik Jambi.
Di Bali, Pemerintah Kota Denpasar,
Agustus lalu, memberikan pelatihan wira-
usaha bagi remaja putus sekolah, pengang-
guran, dan ibu rumah tangga yang berlang-
sung selama tiga bulan, dalam upaya me-
ngurangi angka pengangguran. Peserta di-
ajar membuat kue kering dan roti sehingga
nantinya bisa mandiri dan membuka usaha
sampingan sebagai upaya menambah peng-
hasilan keluarga.
Menyadari keterbatasannya, Pemkot
Denpasar menggandeng perguruan tinggi
dan sektor swasta untuk pembinaan para
pelaku ekonomi kreatif dan UKM.
Sembilan persen
Masih banyak aktivitas ekonomi kreatif
lain yang dihasilkan tiap daerah di
Indonesia. Kementerian Perdagangan
menargetkan, pada 5-10 tahun mendatang
ada peningkatan kontribusi ekonomi kreatif
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
sebesar sembilan persen. Pada 2009
kontribusi ekonomi kreatif mencapai
7,6 persen.
Beberapa waktu lalu Menteri
Perdagangan, Mari Elka Pangestu, meng-
ungkapkan, potensi industri kreatif lebih
banyak dilakukan anak muda karena
berdasarkan demografi Indonesia didomi-
nasi anak muda berusia di bawah 29 tahun.
Ia bahkan mengaku makin bangga dengan
semakin banyaknya anak muda Indonesia
yang terjun ke dunia industri kreatif.
Andrew Darwis adalah salah satu dari
banyak anak muda kreatif yang membawa
nama Indonesia dikenal dunia. Awalnya
chief technology officer (CTO) PT Darta
Media Indonesia itu membuat Kaskus
sekadar untuk memberi wadah bagi teman-
teman yang sama-sama sedang sekolah di
luar negeri. Ternyata sepulang dari luar
negeri mereka masih tetap berkomunikasi
dan komunitas Kaskus justru semakin
berkembang menjadi komunitas online
terbesar di Indonesia saat ini dengan
anggota lebih dari dua juta dan mendapat
sejumlah penghargan bergengsi.
Ekonomi kreatif juga diciptakan oleh Velly
Kristanti, pemilik dan pendiri Klenger Burger,
yang menyajikan burger dengan cita rasa
khas Indonesia. Wanita ini tahu bagaimana
merespons kesenangan orang Indonesia
menyantap bakso urat sehingga ia menawar-
kan burger dengan daging berurat.
Kerja kerasnya menghasilkan 63 outlet
Klenger Burger di Jabodetabek, Bandung,
Kuningan, Bali, dan Medan. Tahun ini dia
menargetkan untuk memiliki 100 outlet
Kreatif melihat peluang diisi oleh PT Zahir
International dengan menyediakan software
bussiness management bagi pasar UKM.
Perusahaan yang berdiri sejak 1997 ini kini
menjual lebih dari 20 ribu peranti lunak di
seluruh Indonesia dan sebagian
mancanegara.
Beberapa waktu silamPresiden Susilo
Bambang Yudhoyono, saat pembukaan
Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Jakarta, menga-
takan, pertumbuhan ekonomi yang lahir dari
ekonomi kreatif akan menjadi wahana tepat
dan menarik untuk dimasukkan nilai-nilai
budaya bangsa.
Pengembangan ekonomi kreatif, lanjut
Presiden, sejalan dengan arah pembangun-
an ekonomi Indonesia yang mengedepankan
prinsip inklusif dan berkeadilan. Presiden
mengajak seluruh komponen bangsa untuk
mengembangkan ekonomi kreatif dengan
memberdayakan segala potensi yang
dimiliki.
"Saya bangga kepada saudara-saudara
yang telah melakukan inovasi dan kreasi.
Saudara-saudara yang bergerak di sektor
usaha mikro kecil, menengah, dan koperasi,
justru menjadi garda terdepan dalam per-
tumbuhan ekonomi," ujarnya.
■ christina purwatiningsih
Halaman >> 15
28 Oktober 2010
NUNU/DOK REPUBLIKA
SUMPAH PEMUDA VERSI ORISINAL:
(1928)
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah
darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa
jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng
bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
IKRAR KEBANGSAAN PEMUDA INDONESIA
(2010)
Kami pemuda Indonesia yang bersatu dalam keberagaman
agama, suku, ras, bahasa, dan golongan, dengan ini berikrar:
Bertekad mewujudkan pemuda Indonesia yang berkarakter
mulia, berkapasitas, dan berdaya saing, melawan kebodohan,
kemiskinan, kemelaratan, dan keterbelakangan, demi
terciptanya masyarakat Indonesia yang bermartabat, sejahtera,
adil dan makmur.
Bertekad memperkokoh solidaritas dan kesetiakawanan
pemuda, menjaga harmonisasi, menjunjung tinggi keragaman
nilai-nilai etika budaya bangsa, untuk menciptakan Indonesia
yang aman, tenteram dan damai.
Bertekad melawan segala bentuk anarkisme, menentang
pelbagai macam tindakan destruktif, memberantas tindakan
korupsi, dan menolak pelbagai upaya penyelesaian masalah
dengan cara kekerasan dan premanisme yang bertentangan
dengan jiwa semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Bertekad mewujudkan kembali jati diri bangsa Indonesia di
mata dunia sebagai bangsa yang ramah, santun, berbudaya,
demokratis, dan non diskriminatif.
Bersumpah menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai
Sumpah Pemuda, mewujudkan kembali jiwa patriotisme, cinta
tanah air, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Atas nama Pemuda Indonesia
Di bawah panji-panji kebesaran bangsa dan Sang Merah
Putih yang berkibar dari Sabang sampai Merauke.
*Keterangan:
Dibacakan oleh wakil pemuda dan diserahkan kepada Menpora, Andi
Malarangeng, pada pembukaan Pekan Hari Sumpah Pemuda 2010, Oktober 2010