(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran kepercayaanya (K-
1)
2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa
praaksara, Hindu-Buddha dan Islam (K-2)
3.7. Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Islam di Indonesia. (K-3)
Indikator :
3.7.1 Menganalisis berbagai teori tentang masuknya Islam ke Nusantara
3.7.2 Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran Islam di Nusantara
3.7.3 Menilai teori-teori mana yang paling tepat/rasional tentang masuknya Islam ke
Nusantara
4.7. Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan
menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan. (K-4)
Indikator :
4.7.1 Mempresentasikan laporan dalam diskusi
4.7.2 Menyampaikan pendapat dengan jelas dalam diskusi
4.7.3 Menyajikan laporan hasil diskusi secara sistematis
C. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan Discovery Learning: stimulasi,
identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian dan menarik
kesimpulan peserta didik dapat:
1. Menganalisis berbagai teori tentang masuknya Islam ke Nusantara
2. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran Islam di Nusantara
3. Menilai teori-teori mana yang paling tepat/rasional tentang masuknya Islam ke Nusantara
4. Mempresentasikan laporan dalam diskusi mengenai proses masuk dan perkembangan
kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
5. Menyampaikan pendapat dengan jelas dalam diskusi mengenai mengenai proses masuk
dan perkembangan kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
6. Menyajikan laporan hasil diskusi secara sistematis mengenai mengenai proses masuk dan
perkembangan kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
7. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran kepercayaanya.
8. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa
praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.
D. Materi Pembelajaran:
a. Fakta
- Masjid
- Makam
- Kraton
- Kitab Kuno
- Agama Islam
- Situs
- Kawasan
- Artefak Islam
b. Konsep
- Sumber sejarah
- Kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya masa Islam
- Kehidupan keagamaan
- Kepemimpinan raja-raja masa Islam
c. Prinsip
- Kejayaan masa Islam
- Kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya masa Islam
- Kehidupan keagamaan
- Kepemimpinan raja-raja masa Islam
d. Prosedur
- Menganalisis Kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya dan Kehidupan keagamaan
masa Islam
- Meneladani kepemimpinan raja-raja masa Islam
Lampiran 1
Materi Ajar
Semua teori di atas bukan mengada-ada, tetapi mungkin bisa saling melengkapi.
Islamisasi di Kepulauan Indonesia merupakan hal yang kompleks dan hingga kini prosesnya
masih terus berjalan. Pasai dan Malaka, adalah tempat dimana tongkat estafet Islamisasi dimulai.
Pengaruh Pasai kemudian diwarisi Aceh Darussalam. Sedangkan Johor tidak pernah bias
melupakan jasa dinasti Palembang yang pernah berjaya dan mengislamkan Malaka. Demikian
pula Sulu dan Mangindanao akan selalu mengingat Johor sebagai pengirim Islam ke wilayahnya.
Sementara itu Minangkabau akan selalu mengingat Malaka sebagai pengirim Islam dan tak
pernah melupakan Aceh sebagai peletak dasar tradisi surau di Ulakan. Sebaliknya Pahang akan
selalu mengingat pendatang dari Minangkabau yang telah membawa Islam. Peranan para
perantau dan penyiar agama Islam dari Minangkabau juga selalu diingat dalam tradisi Luwu dan
Gowa Tallo.
Nah, marilah kita pelajari awal masuknya Islam di Nusantara.Pada pertengahan abad ke-15,
ibukota Campa, Wijaya jatuh ke tangan Vietnam yang datang dari Utara. Dalam kenangan historis
Jawa, Campa selalu diingat dalam kaitannya dengan Islamisasi. Dari sinilah Raden Rahmat anak
seorang putri Campa dengan seorang Arab, datang ke Majapahit untuk menemui bibinya yang
telah kawin dengan raja Majapahit. Ia kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel salah seorang wali
tertua.
Gambar 3.4
Peta jejak masuknya Islam
ke Nusantara berdasarkan
nomor urut
Sumber :Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed).
2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah. jilid III.
Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve
Sunan Giri yang biasa disebut sebagai ‘paus’ dalam sumber Belanda bukan saja berpengaruh di
kalangan para wali tetapi juga dikenang sebagai penyebar agama Islam di Kepulauan Indonesia
bagian Timur. Raja Ternate Sultan Zainal Abidin pergi ke Giri (1495) untuk memperdalam
pengetahuan agama. Tak lama setelah kembali ke Ternate, Sultan Zainal Abidin mangkat, tetapi
beliau telah menjadikan Ternate sebagai kekuatan Islam. Di bagian lain, Demak telah berhasil
mengislamkan Banjarmasin. Mata rantai proses Islamisasi di Kepulauan Indonesia masih terus
berlangsung. Jaringan kolektif keislaman di Kepulauan Indonesia inilah nantinya yang
mempercepat proses terbentuknya nasionalisme Indonesia.
Lampiran 2
Kisi-kisi Soal
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : X/1
Bentuk Soal : Uraian
Jumlah Soal : 3 butir
No.
Tujuan Pembelajaran Indikator
Soal
1. Menganalisis berbagai teori - Menjelaskan pendapat ahli-ahli Barat 1
tentang masuknya Islam ke tentang masuknya Islam ke Nusantara.
Nusantara - Menganalisis alasan pendapat Hamka
bahwa Islam yang masuk ke 2
Nusantara langsung dari Arab atau
Mesir
- Menjelaskan peran sunan Giri dalam
2. Menganalisis peran beberapa penyebaran Islam di Indonesia. 3
tokoh dalam proses penyebaran
Islam di Nusantara - Menghubungkan antara teori
3. Menilai teori-teori mana yang masuknya Islam ke Nusantara dengan 4
paling tepat/rasional tentang upacara tabot.
masuknya Islam ke Nusantara - Menjelaskan Proses Islamisasi di
Nusantara yang berlangsung sangat 5
lama bahkan sampai kini pun masih
dapat kita lihat.
SOAL
Kerjakan Soal-soal dibawah ini :
No. Soal
1. Bagaimana pendapat ahli-ahli Barat tentang masuknya Islam ke Nusantara?
2. Mengapa Hamka berpendapat bahwa Islam yang masuk ke Nusantara langsung dari
Arab atau Mesir?
3. Apa yang dimaksud dengan upacara tabot? Apa kaitanya dengan teori masuknya
Islam ke Nusantara?
4. Bagaimanakah peran sunan Giri dalam penyebaran Islam di Indonesia?
5. Proses Islamisasi di Nusantara berlangsung sangat lama bahkan sampai kini pun
masih dapat kita lihat. Coba jelaskan tentang hal ini!
Kunci Jawaban:
1. Sarjana-sarjana Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam yang
masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H.
Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan
Laut Arab. Letaknya sangat strategis berada di jalur perdagangan antara timur dan barat.
Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal
tahun Hijriyah (abad ke-7 M). Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel
bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk
Islam dan berdagang ke dunia Timur. Pendapat J. Pijnapel kemudian didukung oleh C. Snouck
Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912). Argumentasinya didasarkan pada batu nisan Sultan
Malik Al-Saleh yang wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh.
Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419
di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di
Kambay, Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari
Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar
kaligrafi khas Gujarat
2. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah
kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriah
atau abad ke-7 M. Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam
berasal dari Mekkah dikemukakan Anthony H. Johns. Menurutnya, proses Islamisasi
dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum
ini biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya
pengembangan agama Islam.
3. Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal Persia (Iran
sekarang). Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang
antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10
Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti
yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu.
4. Sunan Giri yang biasa disebut sebagai ‘paus’ dalam sumber Belanda bukan saja berpengaruh
di kalangan para wali tetapi juga dikenang sebagai penyebar agama Islam di Kepulauan
Indonesia bagian Timur. Raja Ternate Sultan Zainal Abidin pergi ke Giri (1495) untuk
memperdalam pengetahuan agama. Tak lama setelah kembali ke Ternate, Sultan Zainal Abidin
mangkat, tetapi beliau telah menjadikan Ternate sebagai kekuatan Islam.
5. Islamisasi di Kepulauan Indonesia merupakan hal yang kompleks dan hingga kini prosesnya
masih terus berjalan. Pasai dan Malaka, adalah tempat dimana tongkat estafet Islamisasi
dimulai. Pengaruh Pasai kemudian diwarisi Aceh Darussalam. Sedangkan Johor tidak pernah
bias melupakan jasa dinasti Palembang yang pernah berjaya dan mengislamkan Malaka.
Demikian pula Sulu dan Mangindanao akan selalu mengingat Johor sebagai pengirim Islam
ke wilayahnya. Sementara itu Minangkabau akan selalu mengingat Malaka sebagai pengirim
Islam dan tak pernah melupakan Aceh sebagai peletak dasar tradisi surau di Ulakan.
Sebaliknya Pahang akan selalu mengingat pendatang dari Minangkabau yang telah membawa
Islam. Peranan para perantau dan penyiar agama Islam dari Minangkabau juga selalu diingat
dalam tradisi Luwu dan Gowa Tallo.
Lampiran 3
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN DISKUSI
Mata Pelajaran : Tahun Pelajaran : 2013/2014
Kelas / Semester : X- / Waktu Pengamatan :
Aspek Pengamatan
Mengkomunikasikan
Jumlah Skor
pendapat teman
Menghargai
Kerja sama
pendapat
Keaktifan
Toleransi
Nilai
No. NIS NISN Nama Peserta Didik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Keterangan : Blora,
Skor setiap komponen maksimal 4 dengan ketentuan
1. sbb : Guru Mata Pelajaran,
a. Skor 4 = baik sekali
b. Skor 3 = baik
c. Skor 2 = cukup
d. Skor 1 = kurang …………………………………………
2. Nilai= (jumlah skor/skor maksimal) x 100 NIP .
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C = 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D = ‹ 60 : Kurang
Lampiran 4
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN PRESENTASI
Mata Pelajaran : Tahun Pelajaran : 2013/2014
Kelas / Semester : X- / Waktu Pengamatan :
Aspek Pengamatan
Jumlah Skor
penyampaian
Gesture dan
Sistematika
penampilan
Komunikasi
Keberanian
Wawasan
Nilai
No. NIS NISN Nama Peserta Didik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Keterangan : Blora,
Skor setiap komponen maksimal 4 dengan
1. ketentuan sbb : Guru Mata Pelajaran,
a. Skor 4 = baik sekali
b. Skor 3 =
baik
c. Skor 2 = cukup
d. Skor 1 = kurang …………………………………………
2. Nilai= (jumlah skor/skor maksimal) x 100 NIP .
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C = 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D = ‹ 60 : Kurang
Lampiran 5
RUBRIK OBSERVASI
KOMPETENSI SIKAP (SPIRITUAL DAN SOSIAL)
Mata Pelajaran : Tahun Pelajaran : 2013/2014
Kelas / Semester : X- / Waktu Pengamatan :
Jumlah Skor
Tanggung jawab
Ramah dengan
Tenggang rasa
Hormat pada
Kedisiplinan
Kepedulian
Ketekunan
Kerjasama
Kejujuran
Kerajinan
Nilai
Religius
Proaktif
belajar
No. NIS NISN Nama Peserta Didik
teman
Guru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Keterangan : Blora,
Skor setiap komponen maksimal 4 dengan ketentuan
Guru Mata Pelajaran,
1. sebagai berikut :
a. Skor 4 = selalu
b. Skor 3 = sering
c. Skor 2 = kadang-kadang
d. Skor 1 = tidak pernah …………………………………………
NIP
2. Nilai= (jumlah skor/skor maksimal) x 100 .
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C = 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D = ‹ 60 : Kurang
Lampiran 6
Petunjuk :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya!
ALTERNATIF
NO. PERNYATAAN
YA TIDAK
1 Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar mendapat bimbingan-Nya dalam belajar.
Saya akan bersikap jujur dalam setiap ulangan dan mengerjakan tugas
11
yang diberikan
12
13
14
15
…………………………………
NIS.
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C = 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D = ‹ 60 : Kurang
Lampiran 8
Jumlah
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (44)
Lampiran 9
TUGAS
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/smt : X/1
Materi Pokok : Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara
Pertemuan ke- : 22
Tujuan Pembelajaran :
1. Menganalisis berbagai teori tentang masuknya Islam ke Nusantara
2. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran Islam di Nusantara
3. Menilai teori-teori mana yang paling tepat/rasional tentang masuknya Islam ke Nusantara
4. Mempresentasikan laporan dalam diskusi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan
menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
5. Menyampaikan pendapat dengan jelas dalam diskusi mengenai mengenai proses masuk dan perkembangan
kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini.
6. Menyajikan laporan hasil diskusi secara sistematis mengenai mengenai proses masuk dan perkembangan
kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menganalisis berbagai teori tentang masuknya Islam ke Nusantara
2. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran Islam di Nusantara
3. Menilai teori-teori mana yang paling tepat/rasional tentang masuknya Islam ke Nusantara
4. Mempresentasikan laporan dalam diskusi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan
menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
5. Menyampaikan pendapat dengan jelas dalam diskusi mengenai mengenai proses masuk dan perkembangan
kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini.
6. Menyajikan laporan hasil diskusi secara sistematis mengenai mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan
Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
kini.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menganalisis berbagai teori tentang masuknya Islam ke Nusantara
2. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran Islam di Nusantara
3. Menilai teori-teori mana yang paling tepat/rasional tentang masuknya Islam ke Nusantara
4. Mempresentasikan laporan dalam diskusi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan
menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
5. Menyampaikan pendapat dengan jelas dalam diskusi mengenai mengenai proses masuk dan perkembangan
kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini.
6. Menyajikan laporan hasil diskusi secara sistematis mengenai mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan
Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
kini.