Simak kisah empat desainer mode Indonesia mengenai proses kreatif, perjuangan karier
hingga pandangan mereka tentang masa depan dunia fashion dalam negeri.
(contoh layout cover runway 4 desainer (kiri-kanan) xxxx, xxxx, xxxx, xxxx)
Layaknya pekerjaan lain yang sama penuh tantangannya, menjadi seorang desainer adalah
langkah yang cukup berani. Artinya harus bertanggung jawab penuh, rela tidak memiliki banyak
waktu santai hingga berani rugi. Tak mudah, apalagi di tengah perkembangan dunia digital dan
media sosial yang cepat, dimana karya-karya orisinil dari tangan mereka dapat menuai
komentar para netizen. Ide untuk menciptakan sesuatu yang baru dan segar untuk para pecinta
mode seolah menjadi tekanan yang tak dapat dihindari. Tapi itulah dunia fashion! Sebuah
industri yang penuh energi dan tantangan. Andandika Surasetja dari MORAL, Tities Sapoetra,
Zico Halim dan Margaretha Novi dari Tangan hingga Wilsen Willim buka-bukaan soal karier dan
perjalanan mereka sebagai desainer tanah air yang tangguh dan dicintai para Millennial.
4. Apa yang ingin Anda lakukan untuk Indonesia melalui karya-karya Anda?
Melalui karya MORAL saya ingin terus dapat berinteraksi dengan audiens yang lebih luas,
berbagi gagasan dan bertukar pikiran melalui bahasa desain dan mode.
5. Diantara semua koleksi yang pernah Anda ciptakan, mana yang menjadi favorit hingga
kini?
MORAL / bebat dari koleksi @studiomoral Spring/Summer 2017. Salah satu koleksi dengan
kompleksitas latar belakang yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini,
menyinggung berbagai isu mulai dari ekonomi, kultur, agama, hingga seksualitas. Disaat
bersamaan koleksi ini juga menjadi tonggak konseptual yang benang merahnya terkoneksi
pada koleksi-koleksi lain.
7. Berapa lama biasanya proses kreatif diperlukan sebelum koleksi terbaru Anda
muncul?
Ini pertanyaan sulit, pada fase-fase tertentu saya kerap mengalami sulit tidur yang sangat
menyiksa. Di sana segala pertanyaan akan mencuat, dan proses menggarap koleksi adalah
penawarnya. Seluruh rangkaian proses kreatif berlangsung seperti menorehkan garis-garis
antara sekumpulan titik-titik yang bermunculan di ruang imajinasi. Bahkan hingga saat ini saya
pun sudah memiliki proyeksi untuk koleksi 4 musim mendatang. Saya tidak bisa menjawab
pertanyaan ini dengan jawaban mutlak. Yang pasti saya bekerja dengan pola waktu deadline
setahun dua musim.
13. Bisnis kadang membatasi sisi kreativitas, bagaimana Anda mengakali hal tersebut?
Pun sebaliknya kreativitas juga dapat membatasi sisi bisnis. Hahaha… Segalanya soal
kompromi lah. Selama kita tahu apa yang kita mau, dan kita sadar dengan konsekuensinya
saya rasa tidak akan ada masalah.
14. Mengembangkan bisnis fashion nggak gampang. Untuk bertahan saja di market udah
cukup bagus. Bagaimana rencana Anda untuk berkembang lebih besar lagi?
Terus menerus mendobrak standar yang kamu ciptakan sendiri. Yang terbaik hari ini senantiasa
jadi yang terburuk esok hari; maka dari itu jangan pernah berhenti bereksperimentasi dan
mengevaluasi setiap langkah yang diambil.
TITIES SAPOETRA
1. Apa atau siapa yang menjadi inspiradi Anda dalam menciptakan karya?
Perempuan. Menurut saya perempuan merupakan subyek yang tak habis untuk dibahas,
keindahannya begitu universal sehingga melalui cerita yang diangkat dapat menghadirkan
karya yang bukan hanya indah dilihat namun patut untuk dibanggakan.
4. Apa yang ingin Anda lakukan untuk Indonesia melalui karya-karya Anda?
Sebenarnya ada banyak hal, namun yang saya pikirkan sekarang ini lebih ingin terus berkarya,
secara tidak langsung saya dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain dan hal
tersebut secara tidak langsung dapat membantu perekonomian untuk komunitas tertentu.
5. Di antara semua koleksi yang pernah Anda ciptakan, mana yang menjadi favorit
hingga kini?
Koleksi yang saya bawa ke Paris tahun lalu menjadi koleksi favorit saya,karena banyak sekali
momen yang begitu indah tercipta karena adanya koleksi tersebut.
6. Mode di Indonesia sudah sangat berkembang dalam beberapa dekade terakhir dan
sudah semakin bersaing. Apa strategi Anda untuk terlihat berbeda di antara desainer
lain?
Saya akan terus berupaya mengetuk segala pintu kesempatan yang ada di depan mata untuk
mendapatkan segala peluang. Karena sejujurnya jika diselami dengan baik, di era digital ini
sesuatu dapat memudahkan kita dalam berkarier. Mungkin jika saya menjadi desainer dari dulu,
belum tentu dapat sampai di titik seperti sekarang. Jadi harus pintar-pintar melihat kesempatan
dan jika ada kesempatan tidak ada alasan lagi untuk bermalas-malasan.
13. Bisnis kadang membatasi sisi kreativitas, bagaimana kamu mengakali hal tersebut?
Dari awal saya sudah sadar bahwa bisnis di industri ini, saya tidak dapat mengedepankan ego.
Jadi memang sudah sadar banget. Intinya jangan pernah lelah mencari solusi menyatukan
keduannya. Selama masih bisa bertemu di tengah saya yakin semua bisa berjalan dengan baik.
14. Mengembangkan bisnis fashion tidak mudah. Bagaimana rencana kamu untuk terus
berkembang?
Terus membuat inovasi yang membuat banyak orang excited. Salah satunya dengan
berkolaborasi lewat berbagai hal, sehingga tidak menghadirkan kebosanan bagi penggemar
kita.
1. Apa atau siapa yang menjadi inspiradi Anda dalam menciptakan karya?
Inspirasi saya dalam berkarya senantiasa datang dari kombinasi faktor eksternal maupun
pengaruh internal dalam diri saya. Saya mengagumi estetika khas Jepang Wabi-Sabi yang
justru mengedepankan ke-tidak sempurnaan. Namun sebaliknya, gaya berbusana elegan nan
minimalis dari ibunda saya yang sering mengenakan label Carolina Herrera dan Jil Sander juga
mempengaruhi inspirasi saya.
4. Apa yang ingin Anda lakukan untuk Indonesia melalui karya-karya Anda?
Saya mengamati produk industri kreatif kini sepertinya menjadi duta yang sangat efektif bagi
pencitraan sebuah negara. Terutama di bidang musik, film, seni-rupa, dan juga fashion. Saya
pertama kali meluncurkan Wilsen Willim di Paris Fashion Week tahun 2016 silam. Dalam pasar
internasional yang bebas, hanya produk berkualitas dengan harga yang bersaing dan yang bisa
memberikan nilai lebih, yang akan menjadi unggulan. Pegangan inilah yang selalu saya
terapkan pada karya-karya saya. Semoga melalui komoditas yang saya hasilkan, saya ikut
berkontribusi memperkenalkan Indonesia sebagai negara penghasil produk berkualitas dan
bernilai lebih. Ada kebanggaan tersendiri saat detail kain tenun hasil kolaborasi dengan para
mitra saya di Garut memberi nilai lebih pada desain kontemporer yang saya tawarkan.
5. Di antara semua koleksi yang pernah Anda ciptakan, mana yang menjadi favorit
hingga kini?
Tiap koleksi yang saya hasilkan memberikan makna dan pembelajaran-nya masing-masing.
Namun tak bisa dipungkiri bila koleksi hasil kolaborasi saya dengan Parang Kencana di Plaza
Indonesia Fashion Week tahun lalu menorehkan dampak yang begitu mendalam. Berkat
tuntutan untuk menggarap batik dan tenun, pada koleksi inilah saya jatuh cinta pada kain-kain
tradisional hasil kreasi mitra pengrajin. Di sinilah saatnya saya menemukan identitas saya
sebagai seorang designer indonesia
7. Berapa lama biasanya proses kreatif diperlukan sebelum koleksi terbaru Anda
muncul?
Meski yang cukup memakan waktu adalah proses brainstorming, inspirasi untuk sebuah koleksi
baru biasanya justru datang saat saya sedang dalam proses mengerjakan suatu koleksi.
Dimana kemudian inspirasi itu bisa saja terwujud dalam setahun, terkadang 4 bulan dan
terkadang spontan 1 minggu. Karena kolaborasi merupakan inti dari proses pengerjaan,
mempertahankan idealisme kadang menjadi tantangan saat kita inginkan tidak dapat tercapai
sepenuhnya namun keputusan harus dibuat. Maka itu, meski sebuah koleksi mempunyai
benang merah yang sama dari awal inspirasi, koleksi ini juga berevolusi mengikuti jangka waktu
proses. Saya pun mengerjakan sendiri semua pola saya. Dimana proses pembuatan pola
biasanya ‘berbalapan’ dengan menjahit. Pengalaman membuktikan ke saya bila sebuah koleksi
bisa dikerjakan dalam 1 bulan. Namun karena waktu yang lebih panjang membuat proses
pengerjaannya lebih maksimal, hingga waktu pengerjaan koleksi untuk saya adalah 4 bulan.
8. Social Media menjadi hal yang penting untuk perkembangan industri fashion.
Bagaimana Anda mempergunakan media sosial untuk brand Anda?
Yang saya sangat sadari, media sosial sangatlah dinamis. Perubahan bisa terjadi dalam
hitungan detik. Oleh karena itu bagi saya media sosial bukan sekadar menjadi metode
pemasaran, tetapi lebih menjadi fondasi dari bagaimana saya mengkomunikasikan identitas
brand saya. Dan saat komunikasi tersebut sudah terjadi, saya harus memastikan bila kemudian
karya-karya yang saya sajikan juga harus mampu menyambangi identitas tersebut.
9. Jika Anda memiliki kesempatan untuk mengajak satu orang Indonesia bekerjasama
dalam koleksi terbaru Anda, siapa yang akan Anda pilih?
Sebenarnya hal ini akan segera terwujud di akhir tahun ini. Namun sepertinya saya masih harus
‘menyimpan’ dulu informasi ini hingga akhir Oktober nanti. Saya dan segenap tim saya sangat
bersemangat tinggi untuk mengerjakan koleksi terbaru ini.
11. Bisnis kadang membatasi sisi kreativitas, bagaimana Anda mengakali hal tersebut?
Hal ini lumrah dirasakan banyak desainer termasuk saya. Namun memiliki partner bisnis yang
membatasi budget dan membantah idealisme dengan menggunakan realita tentunya bisa
terasa menyebalkan namun yang juga membuat bisnis ini bertahan. Jelas sebagai designer
saya ingin sekali membuat karya, melangsungkan peragaan busana atau membuat aktivasi
pemasaran dengan menggunakan materi dan proses yang tak berbatas modalnya. Tetapi
sangat penting untuk mengingat perbedaan antara seorang seniman dan designer ataupun
seorang costume designer dan seorang fashion designer. Fashion sendiri menganut arti ‘gaya
hidup’ dan dituntut untuk mendesain sesuatu yang bisa dipakai masyarakat secara general,
dengan menciptakan sesuatu yang menjadi sebuah tren. Contohnya membuat warga negara
asing dengan nyaman menerima tenun atau batik Indonesia. Atau membuat sesuatu yang
dapat dengan nyaman dan bangga dikenakan warga Indonesia sendiri.
1. Apa atau siapa yang menjadi inspirasi Anda dalam menciptakan karya?
Apapun dan siapapun bisa menjadi inspirasi dalam koleksi Tangan.
5. Di antara semua koleksi yang pernah Anda ciptakan, mana yang menjadi favorit
hingga kini?
Semua koleksi memiliki keunikan dan spesial nya sendiri, sehingga kalau dibilang favorit adalah
semua koleksi kami dari awal hingga kini.
6. Mode di Indonesia sudah sangat berkembang dalam beberapa dekade terakhir dan
sudah semakin bersaing. Apa strategi Anda untuk terlihat berbeda di antara designer
lain?
Selalu aware akan tren yg ada, tidak hanya dalam design baju namun secara keseluruhan
konsep. Setiap area sama pentingnya.
8. Social Media menjadi hal yang penting untuk perkembangan industri fashion.
Bagaimana Anda mempergunakan media sosial untuk brand Anda?
Kami sangat mengandalkan adanya sosial media tidak hanya untuk berjualan namun menguji
kreativitas kami. Platform seperti Instagram sangat membantu kami dalam membangun
identitas brand kami. Who doesn’t?
11.Bisnis kadang membatasi sisi kreativitas, bagaimana kamu mengakali hal tersebut?
Itu mengapa ada dua kepala di brand ini, hehehe. Untuk mengimbangi antara sisi komersil dan
idealisme kami. Caranya selalu berkaca pada apa yg terjadi dalam brand kami, baik itu dari sisi
design baju dan juga sales.