Anda di halaman 1dari 6

 

blogspot.com
Dioptimalkan 9 jam yang lalu
Lihat yang asli Segarkan

Home » artikel sekolah » fungsi,pengertian, dan cara kerja AVOMETER part 2

FUNGSI,PENGERTIAN, DAN CARA KERJA AVOMETER PART 2

jika pada posting yang dulu mungkin tidak lengkap tentang apa, fungsi dan cara
kerja maka kali ini aku ingin share rtikel seputar avometer part 2 tentang
fungsi,pengertian, dan cara kerja part2 nya monggo disimak
Pengertian AVO Meter

Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur
arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya
ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari
ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester. Secara
umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus,
tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan
hambatan listrik.
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena
dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi
sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-
jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan
dalam pemakaiannya dan akan menyebabkan rusaknya AVO meter tersebut.
Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis AVO meter, yaitu AVO meter analog
(menggunakan jarum putar / moving coil) dan AVO meter digital (menggunakan
display digital). Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada
beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber tenaga yang
dibutuhkan berupa baterai DC dan probe / kabel penyidik warna merah dan hitam.
Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-
angka (digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan
jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil
ukur, harus dibaca berdasarkan range atau divisi. AVO meter analog lebih umum
digunakan karena harganya lebih murah dari pada jenis AVO meter digital.

AVO Meter Analog

AVO Meter analog menggunakan jarum sebagai penunjuk skala. Untuk


memperoleh hasil pengukuran, maka harus dibaca berdasarkan range atau divisi.
Keakuratan hasil pengukuran dari AVO Meter analog ini dibatasi oleh lebar dari
skala pointer, getaran dari pointer, keakuratan pencetakan gandar, kalibrasi nol,
jumlah rentang skala. Dalam pengukuran menggunakan AVO Meter Analog,
kesalahan pengukuran dapat terjadi akibat kesalahan dalam pengamatan (paralax).
Keterangan :
1. Meter Korektor, berguna untuk menyetel jarum AVO meter ke arah nol,
saat AVO meter akan dipergunakan dengan cara memutar sekrupnya ke
kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2. Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan
kemampuan batas ukur yang dipergunakan yang berfungsi untuk memilih posisi
pengukuran dan batas ukurannya. Saklar putar (range selector switch) ini
merupakan kunci utama bila kita menggunakan AVO meter. AVO meter biasanya
terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
- Posisi (Ohm) berarti AVO Meter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri
dari tiga batas ukur : x1; x10; dan K.
- Posisi ACV (Volt AC) berarti AVO Meter berfungsi sebagai voltmeter AC
yang terdiri dari lima batas ukur : 10V; 50V; 250V; 500V; dan 1000V.
- Posisi DCV (Volt DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai voltmeter DC
yang terdiri dari lima batas ukur : 10V; 50V; 250V; 500V; dan 1000V.
- Posisi DC mA (miliampere DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai
miliamperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur, yaitu: 0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe AVO meter yang satu
CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER ANALOG
Pada tutorial akan dibahas lebih lengkap mengenai Cara Mudah Untuk Membaca
Alat Ukur Listrik Multimeter / Avometer Analog.

Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang
memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada suatu
rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. AVOmeter
adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen
yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter , dikatakan multi sebab
memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm,
Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan lain
sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan Digital, yang Digital
sangat mudah pembacaannya disebabkan karena Multimeter digital telah
menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran Listrik, Nilai
yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau Benar cara
pemasangan alat ukurnya.
Mari mengenal bagian-bagian Multimeter atau Avometer agar lebih memudahkan
dalam memahami tulisan selanjutnya:

  Bagian-Bagian Multimeter

SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat
kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0
(NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan
pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.
TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup
pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk
membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan
menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1
pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal
Merah bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk,
Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol
pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini
dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum
melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.
SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di
UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga
menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur
tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih
Skala Pengukuran. Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan
Saklar Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada
Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750
begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala
0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst. Apa maksud Skala ini?? Dan Bagaimana Memilihnya??

Pedoman Memilih SKALA Pengukuran : 


Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil
pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja tidak
semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan,
misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC, kemudian kita mengatur SAKLAR
PEMILIH untuk Memilih SKALA TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan
menghubungkan TERMINAL Merah dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan
Negatif (-) baterai. Apa yang akan terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan
dan tidak menunjukkan angka 9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI
MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih pada skala
2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar
harus di putar menuju Skala yang LEBIH BESAR sari NILAI Tegangan yang di
Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur akan menunjukkan nilai yang
diinginkan.Penjelasan Lebih Lengkap Mengenai MEMBACA ALAT UKUR akan di
Bahas selanjutnya pada tutorial ini.

ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa saya katakan
Demikian??

Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian
jugaMesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak
salah. Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak benar memberikan hasil
pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di
perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar :

Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)

Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat
ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua
terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam
untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer
(seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar
berikut:
                                               Memasang Multimeter Paralel

disamping itu avometer memiliki kegunaan juga sebagai alat ukur arus ampere
meter so ikuti di link berikut  
fungsi,pengertian, dan cara kerja AVOMETER part 3 maklum buat ngilangin bounce
rate and disamping itu capek juga khan nulis banyak so dibaca yang lengkapya
meski di halaman baru lagi klik sini aja ........ 

informasi lebih lanjut silahkan klik link berikut :


 fungsi cara kerja avometer part 1 dan part 3
Related Posts :

Pengertian produksi, distribusi, dan konsumsi

contoh deskripsi umum, bagian,penutup tema Pentingnya Tumbuhan bagi Kehidupan Kita

dialog bahasa inggris 2 orang

Dialog enam orang “Belanda Menyerah Pada Jepang”


Geguritan Puisi Boso Jowo

Posted by TRI MULYA on Saturday, 29 March 2014

0 Response to "fungsi,pengertian, dan cara kerja AVOMETER part 2"

Post a Comment
silahkan tinggalkan pesan anda sebagai wujud silaturahmi salam bLoggEr

« Next
Prev »
Home

Search

Copyright © 2012 HEALTHY - All Rights Reserved


Design by Mas Sugeng - Blogger Templates - Powered by Blogger
View Desktop Version

Anda mungkin juga menyukai