Anda di halaman 1dari 4

Bismillahirrahmannirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, Alamdulillah Hi’rabbil Alamin Wabihi Nastainuallah Ummuridunnya
Waddin Waalaalihi Wasobihi Ajamail Amma Bakduh.

Yang pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt hingga saat
ini masih berkenan memberi kita nikmat yang tak terhingga banyaknya.
Mulai dari nikmat yang paling Agung, yaitu iman dan islam, sampai nikmat yang bersifat
duniawi seperti rumah, kendaraan, pendidikan, dll.

Yang kedua, semoga sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang dengan suka rela, tanpa paksaan, dan sepenuh hati menyebar luaskan
agama islam ke penjuru dunia melalui para sahabatnya, sehingga pada pagi hari ini kita bisa
merasahkan jerih payah dakwah beliau.

Dan juga kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman .
Hadirin yang dirahmati dan di muliakan Allah,

Kematian bagi sebagian orang diluar sana hanya dianggap sebagai batas akhir dari sebuah
kehidupan. Padahal hakikatnya tidak seperti itu.

Dalam kitab yang pastinya kebenarannya, yaitu Al-Quran, kematian hanyalah perpindahan
satu fase kehidupan ke fase kehidupan lain. Perpindahan dari dunia fana, mnuju dunia kekal
di sisinya.

Nah, sekarang bagaimana kita sebagai muslim seharusnya menyikapi kematian? Izinkan saya
membahasnya sedikit dalam kultum singkat tentang kematian,

Hadirin yang dirahmati dan dimuliakan Allah,


Yang pertama kali perlu kita lakukan adalah menyadari dan menyakini bahwasanya kematian
itu pasti akan menghampiri siapa saja yang hidup.
Ada banyak dalil yang menerangkan tentang pastinya kematian itu datang, salah satunya
dalam Surah Ali-Imran Ayat yang berbunyi:
Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah
diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijatuhkan api neraka dan
dimasukkan ke dalam surga. Sungguh, dia telah memperoleh kemenangan. Dan tidak lah
kehidupn dunia itu melainkan hanyalah kesenangan yang memperdaya”.

Dari satu ayat di atas saja kita dapat mengambil banyak pelajaran mengenai kematian dan
setelah kematian.
Yang jelas dapat kita tangkap dari ayat diatas adalah bahwasanya balasan itu disempurnahkn
ketika nanti hari kiamat, kemudia siapa yang selamat dari neraka dan masuk surga dia telah
mendapatkan kemenangan yang nyata.

Nah, semua itu tidak dapat dirasakan kecuali seseorang telah melewati fase kematian ini.
Hadirin yang dirahmati dan dimuliakan Allah,
Yang kedua kali yang harus kita lakukan adalah banyak mengingat kematian.mengingat
kematian ini adalah salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mana dengan mengingat
mati akan banyak manfaat yang kita dapatkan.

Diantaran manfaat yang kita peroleh dari banyak mengingat mati adalah mendorong kita
untuk beramal saleh, menjauhjan dari tipu daya dunia, sebagai ajang intropeksi diri dan
memperbaruhi taubat serta memperkuat tekad untuk selalu istiqomah dalam taat kepada Allah
SWT.
Manfaat-manfaat bila kita renungkan lebih dalam akan membuat kita semakin menyadari akn
pentingnya banyak mengingat kematian, agar hati kita semakin lembut dan tidak mudah
tertipu oleh gerlap dunia.

Hadiri yang dirahmati dan dimuiakan Allah.


Yang ketiga kali yang harus kita lakukan adalah mempersiapakan bekal untuk menghadapi
kematian itu. Banyak hal yang harus dipersiapakan oleh seorang muslim untuk menghadapi
kematiannya. Salah satu persiapannya adalah dengan senantiasa beramal saleh dan senantiasa
menjaga sholat selama hidup.

Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam tarikhnya, dari Barro
Ibnu ‘Azib RA.
Berkata: ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW tiba-tiba beliau melihat sekelompok
manusia lalu bertanya:”sedang apa mereka berkumpul? Dikatakan: mereka tengah menggali
kubur” Barro berkata: lalu Rasulullah terperanjat dan meninggalkan kami dan bersegera
menuju kumpulan manusia yang tengah menggali kubur, lalu beliau bersimpah menghadap
kubur dan saya pun mengambil posisi menghadap Rasulullah SAW karena ingin melihat apa
yang di lakukan oleh beliau. Lalu Rasulullah SAW menangis sampai air mata beliau
membasahi tanah kemudian beliau menemui kami berkata: “Wahai saudara-saudaraku, untuk
hari ini seperti inilah kalian harus mempersiapkan.”

Hadist ini menegaskan pada kita bahwasannya kematian itu harus dipersiapkan, bukan malah
bersantai seolah tidak akan terjadi atau seolah itu hanya kejadian biasa. Di atas sudah dibahas
tentang pentingnya menyadari kematian itu ada pasti akan datang

Hadirin yang dirahmati dan dimuliakan Allah.


Jadi, paling tidak ada tiga hal yang harus benar-benar kita oerhatikan tentang kematian ini.
Yang pertama menyadari dan menyakini bahwasanya kematian itu pasti datang cepat atau
lambat.
Yang kedua memperbanyak mengingat kematian agar hati semakin lambat dan mudah untuk
bertaubat. yang ketiga, mempersiapkan kematian ini dengan memperbanyak amal saleh dan
perbuatan baik lainnya.

Seorang Abu Darda pernah berkata beguni. “ Tiga hal yang membuat saya tertawa dan tiga
hal yang membuat saya menangis, yang membuat aku tertawa adalah:
1. Orang yang bercita-cita mendapatkan dunia padahal kematian tengah memburuhnya
2. Orang yang lalai padahal dia tidak dilalaikan.
3. Orang yang tertawa terbahak padahal dia tidak tahu apakah tertawanya itu memuat
Allah Ridho atau membuat Allah marah.

Dan tiga hal membuat aku menangis adalah:


1. Berpisah dengan kekasih ku Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya.
2. Kedahsyatan datangnya malaikat penjemput maut.
3. Berdiri dihadapan Allah pada hari di dibongkarnya segala rahasia kemudia tidak akan
di giring ke surga atau neraka.
Seorang sahabat Abu Darda saja sampai seperti itu dalam menyikapi dan mempersiapkan
kematian. Sikap Abu Darda ini senada denga ayat dalam Al-Quran surat An-Najm yang
menyinggung orang yang banyak tertawa, ayat itu berbunyi

Artinya:”Dan kami tertawakan dan tidak menangis”.

Ayat ini menyindir keras orang-orang yang tidak percaya akan berita tentang hari kiamat,
mereka justru mereka justru menertawakan nya dan mengolok-olok nya. Jadi tidak salah
memang sikap Abu Darda yang menjaga diri dari tertawa berlebihan. Semoga ini bisa
menjadi pelajaran yang berharga untuk kita terapkan.
Akhirnya, dipengunjung Ceramah singkat tentang Kematian ini, marilah kita berdoa semoga
kita dijauhkan oleh Allah dari kematian yang buruk dan di berikan kematian yang Allah
Ridhoi. Amin

Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai