Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. S DENGAN BRONKOPNEMONIA DI RUANG ASTER 6

RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

Disusun Oleh :

1. Pratiwi Yuniar Andriani (2017.24.1714)


2. Susi Amalia (2017.24.1726)
3. Sutrisno Agus Dwiharto (2017.24.1727)

AKADEMI KEPERAWATAN

KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG

2019/ 2020

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK DALAM


KONTEKS KESEHATAN KELUARGA

AKADEMI KEPERAWATAN KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG

Nama Mahasiswa : 1. Pratiwi Yuniar Andriani

2. Susi Amalia

3. Sutrisno Agus Dwiharto

Tempat Praktek : RSUD Tidar Kota Magelang

Tanggal Pasien Masuk RS : 30 Juni 2019 Pukul 14.29 WIB

Diagnosa Medis : Bronkopneumonia

PENGKAJIAN

Tanggal : 02 Juni 2019 Pukul 09.30 WIB

I. Identitas klien
Nama : An. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tpt/Tgl/lahir : Magelang/17/01/2013 Umur : 6 tahun
Alamat & no tlp : Brongsongan, Ringin Putih, Borobudur, Magelang
Suku Bangsa : Jawa Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Anak ke :1

II. Identitas Penanggung jawab


Nama Ayah : Tn. A
Nama Ibu : Ny. M
Pekerjan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat & no tlp : Brongsongan, Ringin Putih, Borobudur, Magelang

III. Riwayat Kesehatan


Keluhan Utama : Anak mengeluh sesak nafas
Alasan mencaari pertolongan : Anak mengeluh batuk, sesak, muntah dari
tanggal 29/6/2019 kemudian dibawa ke IGD RSUD Tidar Kota Magelang, di IGD
diberi penanganan pemasangan infus KAEN 3B, di beri oksigen 2lpm, nebul
ventolin + flexotide/ 8 jam, inj cefotaxime 3x400 mg, vestein syr 3x½ cth,
tremenza 3x½ cth. Kemudian klien dipindahkan ke ruang aster 6.
Penanganan Selama dirumah : Anak diberi minuman hangat oleh orang tuanya
dan Ibu pasien mengolesi minyak pada anaknya.
Riwayat kesehatan yang lampau : Pernah dirawat di RS dengan riwayat
Bronkopneumonia.
Riwayat kehmilan dan kelahiran : Pada minggu ke 6 ibu mengalami pendarahan
a. Prental : Normal mengalami morning sickness, Riwayat ANS 8x di Bidan.
b. Natal : Lahir normal, di Bidan A
c. Neonatal : BB= 3100 gram, PB= 45cm APGAR= Ibu pasien lupa

Riwayat Imunisasi

a. Dasar : Hepatitis B 1 kali, BCG 1 kali umur 3 minggu, DPT 2 kali pada usia 3
dan 4 bulan, Polio 3 kali usia2, 3, 4 bulan, Campak usia 7 bulan.

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

a. Motorik
1. Mengguling, umur 5-7 bulan
2. Duduk, umur 7-9 bulan
3. Merangkak, umur 10 bulan
4. Berdiri, umur umur 11 bulan
5. Berjalan, umur 12-14 bulan
b. Sosial kognitif
1. Tersenyum, umur 4 bulan
2. Mengucap kata pertama, umur 6 bulan
3. Bermain, umur 9-11 bulan
4. Sekolah, umur 4 tahun

Frekuensi pemeriksaan kesehatan: Rutin melakukan posyandu 1x dalam sebulan.

Riwayat perawatan sebelumnya

a. Tanggal dirawat : Tanggal 27 Januari 2017


b. Alasan dirawat : Mengalami sesak nafas
c. Lama dirawat : 7 hari
d. Diagnosa medis : Bronkopneumonia

IV. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu pasien mengatakan didalam keluarganya ada yang mempunyai riwayat
penyakit asma yaitu nenek dari ibunya.

Genogram:
37 th 32 th

Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Nenek yang mempunyai riwayat Asma

V. Pola Persepsi dan Kognitif


Fungsi penglihatan, pendengaran, nyeri :
Fungsi penglihatan normal dapat melihat dengan jelas, pendengaran baik ketika di
panggil dan di ajak berkomuikasi dapat merespon, tidak ada kelainan nyeri.
Pengalaman pendidikan :
a. PAUD : Tidak sekolah di Paud
b. TK : TK Aisyah
c. SD : Belum menempuh pendidikan SD

Pola bicara :

a. Cepat
b. Jelas
c. Bahasa sehari hari : Bahasa Indonesia

Kemampuan untuk bekerjasama dan berkomunikasi : Kurang baik

Kooperatif : Kurang koperatif karena ketidaknyamanan dengan penyakitnya.

VI. Peran Hubungan


Yang biasa mengasuh : Orang tua kandung.
Sibling/saudara kandung: Anak tunggal.
Interaksi dengan teman sebaya: Merespon baik dengan teman sebaya.
Respon terhadap perpisahan : Masih belum menerima apabila ditinggal oleh orang
tuanya.
Kemandirian : Belum bisa sepenuhnya melakukan kegiatan sehari hari sendiri.

VII. Pola Koping


Anak takut dan menangis jika sedang dilakukan tindakan keperawatan, koping
klien adalah dengan dampingan ibu menjadi nyaman.

VIII. Keadaan Kesehatan Saat Ini


a. Pola Nutrisi
1. Tidak mual dan muntah, tidak stomatitis
2. Tidak ada kesulitan menelan
3. Tidak terpasang NGT
4. Makanan diet TKTP
5. Anak menyukai makanan ayam goreng
6. Makanan yang tidak disukai sayur sayuran kurang disukai
7. Anak tidak boleh makan jajanan ciki ciki
8. Status Nutrisi
Antropometri: BB= 16 kg TB= 85 cm
Biochemical : Hb= 13.6 g/dl, Ht= 36.6%, Leukosit= 16.2 10^3/ul
Clinical sign : Warna rambut hitam tidak rontok, tidak mual muntah, tidak
stomatitis.
Diet : Makan nasi TKTP , Nafsu makan menurun, Makan habis ¾
porsi.
9. Status cairan
Intake :
Oral : 3 gelas x 200 = 600 cc
Infus : 1300 ml/ 24 jam = 1300 cc
Cairan Metabolisme : 5 x 16kg = 80 cc
Total = 1980 cc
Output :
Urin : 6 x 250 = 1750 cc
Feses : 2 x 50 = 100 cc
IWL : 8 cc x 16kg = 128 cc
Total = 2038 cc
Balance cairan : intake – output
= 1980 – 2038
= - 58 cc

b. Aktifitas sehari hari:


Kegiatan sehari hari : belajar, bermain, istirahat/tidur
Penggunaan waktu luang : Untuk belajar dan istirahat

Tingkat perawatan diri:

Aktifitas Mandiri Dibantu Sebagian Dibantu penuh


Makan V
Berpakaian V
Toileting V
Mandi V
Mobilisasi V

c. Pola Eliminasi
Pola BAB : 2x/ hari Waktu pagi dan sore hari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
Tidak ada kesulitan BAB
Pola BAK : Frekuensi 6-7x/hari
Jumlah urin : ± 250 cc
Tidak ada kesulitan BAK
Tidak menggunakan kateter

d. Pola Tidur dan Latihan


Lama tidur : 8-9 jam
Pengantar tidur : Didekap oleh ibunya
Teman tidur : Orangtua
Gangguan tidur : Bila sesak nafas tiba-tiba

IX. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
Kesan terhadap sakit : Anak tampak lemas
Ficies : Normal
Kesadaran : CM
Status gizi : Baik
2. Tanda tanda vital
RR = 58x/ menit N = 120x/ menit S = 36,5 ᵒ C

3. Kepala
Distribusi rambut merata, sedikit kotor
Kulit kepala tidak ada lesi atau benjolan, ukuran tengkorak normal
4. Mata
Kelopak mata : Tidak bengkak
Konjungtiva : Tidak anemis
Sklera : Tidak ikterik
Pupil : Isokor
5. Telinga
Ketajaman pendengaran : Baik
Liang telinga : Sedikit serumen
6. Hidung
Lubang Hidung : Tidak ada pembengkakan
Mukosa Nasal : Bening, tidak mengalami pembengkakan
Cavum Nasi : Sedikit secret
Tidak ada nafas cuping hidung
7. Mulut
a. Bibir : Simetris, tidak sianosis, tidak kering
b. Mukosa oral : Lembab, tidak stomatitis
c. Gigi & gusi : Ada karies gigi, bau mulut
d. Faring : Tonsil normal
8. Dada
Batuk sejak tanggal 29 juni 2019
Batuk terpingkal berdahak tetapi dahak tidak bisa keluar
Pemeriksaan Paru-paru
I : Simetri, retraksi dinding dada terlihat, sesak nafas
P: Tidak ada nyeri tekan, vocal resonan menurun
P: Bunyi sonor
A: Terdengar bunyi tambahan ronchi
Pemeriksaan jantung
I : Tidak terlihat ictus cordis
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Redup
A: Bunyi jantung murni I dan II
9. Perut
I : Tiak ada jaringan parut, striae, tumor, dan inflamasi
A: Terdengar bising usus 20x/mnt
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Bunyi timpani
10. Genetalia
Tidak ada hernia, tidak terpasang alat kateter.
Kebersihan bersih
11. Ekstermitas

Atas 5 5 B B

Bawah 5 5 B B

Keterangan :

B : Bebas

BT : Bebas Terbatas

12. Reflek
Babinsky : < 2 tahun
Galant : 3-4 bulan
Moro : 3-4 bulan
Palmar Grasp : 3-4 bulan
Rooting : 3-4 bulan

X. Labolatorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
Paket darah lengkap
Hemoglobin 13.6 g/dL 11.5 – 16.5
JMLH SEL DARAH
Leukosit H 16.2 10^3/uL 4.00 – 11.0
Eritrosit 4.9 10^6/uL 3.80 – 5.80
Hematokrit L 36.6 % 37.0 – 47.0
Angka Trombosit 406 10^3/uL 150 – 450
DIFF COUNT
PERSENTASE
Eosinofil L 0 % 1–6
Basofil 0 % 0–1
Netrofil Segmen H 90 % 40 – 75
Limfosit L 7 % 20 – 45
Monosit 3 % 2 – 10
DIAMETER SEL/SIZE
RDW-CV 12.6 % 11.7 – 14.4
RDW-SD L 34.1 fL 36.4 – 46.3
CALCULATE
MCV L 75.2 fL 76 – 96
MCH 27.9 Pg 27.5 – 32.0
MCHC H 37.2 g/dL 30.0 – 35.0

XI. Therapy
1. Infus KAEN 3B 1300 ml/ 24 jam
2. Nebu ventolin : flixolide = 1:1/ 8 jam
3. Inj Cefotaxime 3 x 400 mg
4. Inj mehiprednivolon 3 x 15 mg
5. Vestein syr 3 x ½ cth
6. Tremenza syr 3 x ½ cth
7. Proceles 3 x ½ cth
8. Sevetide discus 3 x puff 1

I. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Analisa Data

Tgl dan Jam Data Fokus Etiologi Problem Paraf

02 Juni DS : Klien mengatakan Peningkatan Bersihan jalan


2019 sesak nafas dan batuk produksi mukus nafas tidak efektif
(10.03)
terpingkal-pingkal.
DO :
- Klien tampak sesak
nafas
- Batuk
- Dahak tidak dapat
keluar
- Terdengar bunyi
tambahan ronchi
- Terdengar suara
palpasi sonor
- TTV :
Nadi : 120x/ menit
Suhu : 36,5 0C
RR : 30x/ menit

21 Juni DS : Klien mengatakan Bronkospasme Pola nafas tidak


2019 sesak nafas dan efektif
(15.56) terdapat retraksi otot
dada
DO :
- Klien tampak
menggunakan otot
bantu pernafasan
- Retraksi otot dada
positif
- Terdengar suara
palpasi sonor
- TTV
Nadi : 120x/ menit
Suhu : 36,5 0C
RR : 30x/ menit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
mucus
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkospasme ( peningkatan otot
bantu pernaasan )

II. RENCANA KEPERAWATAN


Tgl dan No. Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Paraf
Jam Dx Hasil

02 Juli 1 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV. 1. Mengetahui


2019 tindakan keperawatan keadaan umum
(10.13) selama 2x24 jam pasien.
2. Mengetahui
diharapkan bersihan 2. Auskultasi
luasnya obstruksi
jalan nafas efektif bunyi
mucus.
dengan kriteria hasil : pernafasan
3. Membantu
1. Sesak nafas 3. Lakukan
mengeluarkan
berkurang fisioterapi dada.
2. Jalan nafas paten/ dahak.
4. Anjurkan 4. Membantu
bersih
3. Dahak keluar keluarga untuk mengencerkan
4. TTV normal
memberikan air dahak.
minum hangat
sesuai toleransi. 5. Memenuhi
5. Kolaborasi
kebutuhan
dalam
farmakologi dan
pemberian obat
membantu
nebulizer.
pengeluaran
dahak

02 Juli 2 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui


2019 tindakan keperawatan keadaan umum.
2. Lakukan nafas
(10.24) 2. Memfasilitasi
selama 2x24 jam
dalam perlahan.
supaya O2
diharapkan pola nafas
3. Beri posisi banyak yang
efektif dengan
duduk. masuk.
kriteria hasil :
3. Mengoptimalkan
1. Tidak tampak otot
4. Kolaborasi
kontraksi
bantu pernafasan
dengan dokter
2. Sesak nafas diafragma.
dalam 4. Meningkatkan
berkurang
3. TTV normal pemberian dan melebarkan
bronkodilator jalan nafas.
sesuai terapi
III. TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl dan No. Implementasi Respon Paraf


Jam Dx

02 Juli 1 1. Memonitor TTV 1. TTV:


Nadi : 110x/ menit
2019
Suhu : 36,2 ᵒC
(11.02) RR : 28x/ menit
2. Mengauskultasi bunyi 2. Pasien bersedia dan terdapat
(11.08)
pernafasan bunyi nafas tambahan
ronchi
3. Melakukan fisioterapi
(11.10) 3. Pasien mau diberikan
dada.
fisioterapi dada dan dahak
(11.15) 4. Menganjurkan keluarga sedikit keluar
4. Keluarga pasien bersedia
untuk memberikan air
dan memberikan minuman
minum hangat sesuai
(12.00) hangat.
toleransi.
5. Mengkolaborasikan
5. Pasien bersedia diberikan
dalam pemberian obat
obat nebulizer dan setelah
nebulizer.
diberikan terlihat sedikit
nyaman.
- Nebu ventolin: flixolide
= 1:1/ 8 jam + Nacl 0.9
%

02 Juli 2 1. Memonitor TTV 1. TTV :


Nadi : 110x/ menit
2019
Suhu : 36,2 ᵒC
(11.02)
RR : 28x/ menit
2. Melakukan nafas dalam 2. Pasien bersedia melakukan
(11.30)
perlahan. dan setelah dilakukan
sedikit nyaman.
(11.46) 3. Memberikan posisi
3. Pasien merasa nyaman
duduk.
dengan posisi setengah
(12.00)
4. Mengkolaborasikan duduk
4. Pasien bersedia diberikan
dengan dokter dalam
terapi obat
pemberian bronkodilator
- Nebu ventolin: flixolide
sesuai terapi = 1:1/ 8 jam + Nacl 0.9
%

03 Juli 1 1. Memonitor TTV 1. TTV:


Nadi : 112x/ menit
2019
Suhu : 36,6 ᵒC
(11.02)
RR : 25x/ menit
2. Mengauskultasi bunyi 2. Pasien bersedia dan masih
(11.38)
pernafasan terdapat bunyi nafas
tambahan ronchi
(11.45) 3. Melakukan fisioterapi
3. Pasien mau diberikan
dada.
fisioterapi dada dan dahak
(12.00)
4. Mengkolaborasikan keluar
4. Pasien bersedia diberikan
dalam pemberian obat
obat nebulizer dan setelah
nebulizer.
diberikan terlihat sedikit
nyaman.
- Nebu ventolin: flixolide
= 1:1/ 8 jam + Nacl 0.9
%

03 Juli 2 1. Memonitor TTV 1. TTV :


Nadi : 112x/ menit
2019
Suhu : 36,6 ᵒC
(11.02)
RR: 25x/ menit
2. Melakukan nafas dalam 2. Pasien bersedia melakukan
(11.49)
perlahan. dan setelah dilakukan
terasa nyaman.
(12.00) 3. Mengkolaborasikan
3. Pasien bersedia diberikan
dengan dokter dalam
terapi obat
pemberian bronkodilator - Nebu ventolin: flixolide
sesuai terapi = 1:1/ 8 jam + Nacl 0.9
%

IV. EVALUASI TINDAKAN

Tgl dan Jam No. Dx Evaluasi Tindakan Paraf

02 Juli 2019 1 S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang


(14.00)
dan batuk terpingkal-pingkal masih.
O:
-Pasien tampak sesak nafas
-Dahak yang keluar kental
-Terdengar bunyi ronchi
-TTV :
Nadi : 110x/ menit
Suhu : 36,2 0C
RR : 28x/ menit
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif
belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV.
2. Auskultasi bunyi pernafasan
3. Kolaborasi dalam pemberian obat nebulizer.
- Nebu ventolin: flixolide = 1:1/ 8 jam +
Nacl 0.9 %

02 Juli 2019 2 S : Klien mengatakan sesak nafas dan terdapat


(14.06)
retraksi otot dada sedikit berkurang.
O:
- Klien tampak menggunakan otot bantu
pernafasan
-
Retraksi otot dada positif
-
Terdengar suara palpasi sonor
-
TTV
Nadi : 110x/ menit
Suhu : 36,2 0C
RR : 28x/ menit
A : Masalah pola nafas tidak efektif belum
teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Lakukan nafas dalam perlahan.
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
bronkodilator sesuai terapi
- Nebu ventolin: flixolide = 1:1/ 8 jam +
Nacl 0.9 %

03 Juli 2019 1 S : Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk


(13.50)
terpingkal-pingkal berkurang.
O:
- KU sedang
- Dahak keluar sedikit encer
- TTV :
Nadi : 112x/ menit
Suhu : 36,6 ᵒC
RR : 25x/ menit
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif
belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV.
2. Kolaborasi dalam pemberian obat nebulizer.
- Nebu ventolin: flixolide = 1:1/ 8 jam +
Nacl 0.9 %

03 Juli 2019 2 S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang


(14.00) O:
- KU sedang
- Masih menggunakan sedikit otot bantu
pernafasan
- TTV :
Nadi : 112x/ menit
Suhu : 36,6 ᵒC
RR : 25x/ menit
A : Masalah pola nafas tidak efektif belum
teratasi
P : Pertahankan Intervensi
1. 1. Monitor TTV
2. Lakukan nafas dalam perlahan.
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
bronkodilator sesuai terapi Nebu ventolin:
flixolide = 1:1/ 8 jam + Nacl 0.9 %

Anda mungkin juga menyukai