QUALITY ASSURANCE PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
HAJI MAKASSAR
KELOMPOK II
TINI R012181005
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rumah Sakit adalah suatu sarana pelayanan kesehatan yang dimana di dalamnya
terdapat tujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien. (Triwibowo 2013) Rumah sakit
adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat
. ( Permenkes No.147 Tahun 2010 ). Sebagai suatu pelayanan kesehatan RSU sudah
sepatutnya memperhatikan mutu dari pelayananya tersebut. Oleh karena itu untuk
mencapai mutu yang terbaik ada proses yang harus di perhatikan yaitu bagaimana
penajaminan mutu tersebut.
Quality assurance (QA) dalam rumah sakit merupakan salah satu faktor penting
dan fundamental khsususnya bagi manajemen RS sendiri dan para stakeholder, sebab
dampak dari QA menentukan hidup matinya sebuah rumah sakit. Bagi Rumah
Sakit, adanya QA yang baik membuat RS mampu bersaing dan tetap eksis di masyarakat.
Bagi pasien dapat dijadikan sebagai faktor untuk memilih RS yang bermutu. Untuk
praktisi medis, selain terikat dengan standar profesinya, dengan QA para praktisi medis
dituntut semakin teliti, telaten, dan hati-hati dalam menjaga mutu pelayanannya.
Penjaminan mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi dan
berbagai peluang yang ada untuk lebih meningkatkan (The American Hospital
harapan pelanggan, pemecahan masalah mutu pelayanan, maka beberapa hal yang dapat
1
dicapai diantaranya adalah pemeriksaan lebih teliti dan cermat, penggunaan sarana, alat
lebih baik, iformasi kepada pasien lebih memadai pelayanan akan lebih ramah simpatik,
sehingga timbul kepercayaan pasien dengan hasil yang lebih efektif dan efisien.
B. Tujuan
Memberikan jaminan kepada petugas rumah sakit bahwa sernua fasilitas, tenaga, dan
dan pengobatan pasien dengan sebaik-baiknya serta memberikan jaminan dan kepuasan
kepadapasien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
standar yang sudah ditetapkan. Konsep penjaminan mutu lebih menekankan pada
dengan standar yang ada. Upaya utamanya adalah mencagah terjadinya pelayanan
dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem mutu dalam pengelolaan organisasi
secara baik. Organisasi yang menerapkan sistem mutu dalam pengelolaanya akan
selalu berupaya menghasilkan produk jasa yang sesuai atau melebiha standar, serta
berfokus pada kepuasaan pelanggan, baik pelanggan internal (staf) maupun pelanggan
eksternal.
B. Proses Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan
Berbagai bentuk proses penjaminan dikemukakan oleh para ahli. Proses
Health Care Organization di Amerika Serikat yang dimuat dalam Quality Assurance
dijelaskan.
1. Merencanakan Penjaminan Mutu
Perencanaan adalah langkah awal untuk mempersiapkan segala hal terkait
3
Dalam penjaminan mutu pelayanan kesehatan, standar merupakan suatu
sebagainnya.
3. Mengkomunikasikan Standar
Setelah semua bentuk-bentuk standar tersedia, yang perlu disiapkan
Dengan melakukan pemantauan indikator kunci dari standar yang ada maka
pimpinan dan para supervisor dapat menjamin apakah pelayanan yang diberikan
dilakukan. System monitoring yang efektif dapat dilakukan dengan survey terhadap
6. Menetapkan Masalah
4
7. Membentuk Tim
ditindak lanjuti, maka perlu dibentuk tim pemecehan masalah yang akan
melakukan analisis masalah dan akan menyusun rencana peningkatan mutu dan
masalah bisa digunakan, seperti bagan alur (flow chart) dan diagram sebab-akibat
histogram, diagram Pareto, diagram tebar (scatter diagram), run chart, peta
sesuai perencanaan yang sudah disusun. Tim harus menjamin tersedianya sumber
daya dan waktu untuk pelaksanaannya serta menentukan siapa yang dapat
dan mengevaluasi apakah solusi yang sudah disusun dapat dilaksanakan dengan
baik dan apakah dapat mengurangi bahkan menghilangkan masalah yang ada.
5
Sebaiknya monitoring sudah harus dilakukan sejak rencana peningkatan mutu
pelayanan mulai dilakukan dan tetap dilakukan sampai akhir kegiatan. Dengan
Apabila solusi yang dilaksanakan ternyata efektif, maka tim dapat melanjutkan
monitoring sampai batas tertentu dan jika perlu tim dapat melakukan modifikasi
a. Area Klinis
pengisian rekam medis sejak setelah pasien selesai pelayanan rawat inap.
2. Set standard
Standard diterapkan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan KARS 2012 dengan
3. Mengkomunikasikan standard
pelayanan.
6
Plan: Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil
yang diinginkan.
memerlukan perubahan.
6. Menetapkan masalah
7. Membentuk tim
7
9. Menetukan kegiatan untuk pemecahan masalah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjaminan Mutu adalah tehnik mencegah kesalahan dan cacat pada produk
manufaktur dan menghindari masalah saat solusi atau layanan diberikan kepada
pelanggan atau masyarakat. Sebagai salah satu subsistem dalam pelayanan kesehatan
rumah sakit menjadi tempat rujukan bagi unit-unit pelayanan kesehatan dasar. Rumah
sakit merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa, dengan ciri-ciri padat
karya, padat modal, padat teknologi, padat masalah dan padat urnpatan. Oleh sebab
itu di butuhkan penjamin mutu sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar
8
mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, prodosen,
Penjaminan mutu rumah sakit Haji sudah berjalan dengan baik. Dapat di lihat
dari pencapaian indicator mutu sesuai dengan standard KARS versi 2012 pada tahun
B. Saran
kerja dan budaya kerja, serta kemampuan memberikan kepastian atas pelayanan
sesuai dengan prilaku yang ditunjukkan agar orang yang mendapat pelayanan yakin
9
DAFTAR PUSTAKA
Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya (1st ed.).
Penerbit Erlangga.
Lazakidou, A., & Daskalaki, A. (2011). Quality Assurance in Healthcare Service Delivery,
https://doi.org/10.4018/978-1-61350-120-7
Pane, L., Matondang, A. R., Ginting, R., Industri, D. T., Teknik, F., Utara, U. S., … Usu, K.
Function Deployment ( Qfd ) Dengan Analytical Hierarchy Process ( Ahp ). 1(3), 31–36.
Info Media
11