Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR AIR BERSIH

BERKELANJUTAN BERBASIS MASYARAKAT


(Studi Kasus: Modal Sosial dalam Pengelolaan Sumber Air di
Hutan Bambu Desa Sumbermujur, Lumajang)

1 3
Rindang Alfiah , Ismu Rini Dwi Ari2 dan Septiana Hariyani

1Mahasiswa, Program Magister , Jurusan Teknik Sipil, Universitas Brawijaya


2,3 Dosen , Program Magister , Jurusan Teknik Sipil, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur
Korespondensi: alfiahrindang04@gmail.com

ABSTRACT

Development has a purpose to improve the standard of living. The government began to apply the concept of
sustainable development through the SDG's programme which integrates economic development with the
socio-cultural and environmental aspects. This study aims to identify the participation (social capital) of
Sumbermujur Village community on the activities of conservation that can maintain the quality and quantity
of the Sumber Deling springs. The method used is social network analysis based on three measures of rate of
participation, density and centrality. The results showed that the values showed moderate and low
participation rates with high density and centrality values with some actors in the network. this is quite good
because it can help in the development of water management.

Keywords : Social Network Analysis, Social Capital, Water

1. PENDAHULUAN Kabupaten Lumajang merupakan salah


Pembangunan adalah upaya untuk satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa
memperoleh kesejahteraan dan meningkatkan Timur yang sebagian besar wilayahnya adalah
taraf hidup menjadi lebih baik. Kegiatan yang pedesaan dengan tingkat kemiskinan yaitu 31
dilakukan dalam rangka pembangunan meliputi persen. Desa Sumbermujur yang terletak di
berbagai aspek yang secara umum dilakukan Kecamatan Candipuro, merupakan salah satu
untuk meningkatkan perekonomian contoh desa yang sedang menerapkan prinsip
masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi
pembangunan saat ini memiliki dampak positif alam yang ada di sekelilingnya.
maupun negatif. Desa Sumbermujur ini juga telah
Untuk memperbaiki permasalahan melestarikan Hutan Bambu sebagai salah satu
tersebut, pemerintah mulai menerapkan konsep hutan yang bermanfaat untuk memenuhi
pembangunan berkelanjutan melalui perogram kebutuhan sumber air bagi penduduk.
SDG’s yang mengintegrasikan pembangunan Meskipun penduduk belum memahami secara
ekonomi dengan aspek sosial budaya dan detail proses pemanfaatan hutan bambu sebagai
lingkungan. Modal sosial memiliki peran sumber air bagi masyarakat, penduduk sadar
penting dalam menjalinkan hubungan antara betul bahwa hutan bambu ini sangat membantu
kelompok masyarakat dan relasi. semakin dalam ketersediaan air untuk masyarakat
tinggi modal sosial yang dimiliki oleh suatu meliputi air bersih maupun kegiatan irigasi
keluarga/kelompok masyarakat, maka semakin lahan pertanian. Kegiatan pemanfaatan air ini
tinggi pula tingkat kesejahteraan mereka tidak lepas dari peran serta masyarakat dan
(Suandi, 2014). modal social masyarakat melalui organisasi

REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 194
HIPPAM Tirta Lestari yang membantu dalam unit pengolahan, unit produksi dan unit
pengelolaan air bersih di Desa Sumbermujur. transmisi. Berikut ini keterangan dari
Penelitian ini bertujuan untuk masing-masing komponen pokok sistem
mengidentifikasi partisipasi masyarakat Desa penyediaan air bersih.
Sumbermujur pada kegiatan pelestarian hutan 1. Unit sumber air baku merupakan awal dari
bambu yang dapat menjaga kualitas dan sistem penyediaan air bersih yang mana
kuantitas sumber mata air Sumber Deling. pada unit ini sebagai penyediaan air baku
Identifikasi ini dimaksudkan untuk mengetahui yang bisa diambil dari air tanah, air
bagaimana penduduk Desa Sumbermujur permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai
mengelola hutan bambu, menjaga kualitas dengan yang diperlukan. Pada unit sumber
lingkungan, sadar dengan kearifan lokal, dan air terdapat perlindungan sumber aur yang
bagaimana penduduk dapat berkoordinasi merupakan bangunan yang dibangun untuk
dengan baik dalam berbagai hal terkait pelindung mata air terhadap pencemaran
pengelolaan mata air Sumber Deling untuk yang dilenglapi dengan bak penampung
kegiatan irigasi pertanian dan pemenuhan 2. Unit pengolahan air memegang peranan
kebutuhan air bersih (air minum) di desa penting dalam memenuhi kualitas air
Sumbermujur. Hasil penelitian ini diharapkan bersih/minum, dengan pengolahan fisika,
dapat menformulasikan metode dan konsep kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku
pembangunan dengan melihat modal sosial di yang semula belum memenuhi syarat
Desa Sumbermujur untuk bisa diterapkan di kesehatan akan berubah menjadi air
seluruh desa di Indonesia yang dapat menjaga bersih/minum yang aman bagi manusia. Unit
keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan produksi adalah salah satu dari sistem
dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air penyediaan air bersih yang menentukan
bersih. jumlah produksi air bersih/minum yang
layak didistribusikan ke beberapa
2. TINJAUAN PUSTAKA tandon/reservoir dengan sistem pengaliran
2.1 Pembangunan Berkelanjutan gravitasi atau pompanisasi. Unit produksi
Pembangunan berkelanjutan sebagai cara merupakan unit bangunan yang mengolah
untuk meningkatkan mutu hidup generasi kini jenis-jenis sumber air menjadi bersih.
dengan mencadangkan modal/sumber alam Teknologi pengolahan disesuaikan dengan
bagi generasi mendatang (Smith, 1999) [1]. sumber air yang ada.
Menurutnya dengan cara ini dapat dicapai 3. Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar
empat hal, yakni: air yang diproduksi menuju ke beberapa
1. Pemeliharaan hasil-hasil yang dicapai secara tandon/reservoir menuju ke rumah-rumah
berkelanjutan atas sumber daya yang dapat konsumen dengan tekanan air yang cukup
diperbaharui. sesuai dengan yang diperlukan konsumen.
2. Melestarikan dan menggantikan sumber 4. Unit Pelayanan terdiri dari sambungan
alam yang bersifat jenuh (exhaustible rumah yang merupakan pipa dan
resources) perlengkapannya dengan sambungan dimulai
3. Pemeliharaan sistem-sistem pendukung dari titik penyadapan sampai dengan meter
ekologis dan air. Selain itu juga terdapat kran umum dan
4. Pemeliharaan atas keanekaragaman hayati. hidran umum yaitu salah satu sarana
pelayanan air bersih/minum yang digunakan
2.2 Konsep Infrastruktur Air secara komunal, terdiri dari tangki
Berdasarkan PP No 16 Tahun 2005 penampungan air berupa hidran dan
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air penyediaan airnya dialirkan melalui pipa
Minum, SPAM dapat dilakukan melalui sistem distribusi.
jaringan perpipaan maupun bukan perpipaan.
SPAM dengan jaringan perpipaan meliputi 2.3 Modal Sosial dalam Pembangunan
unit air baku, unit produksi, unti transmisi, unit Berkelanjutan
distribusi, unit pelayanan dan unit pengelolaan. Secara umum, terdapat korelasi positif
Sedangkan secara umum, sistem penyediaan air antara modal sosial dan kesejahteraan rumah
meliputi komponen pokok yaitu unit sumber, tangga dimana rumah tangga dengan modal
sosial yang tinggi memiliki pengeluaran
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 195
perkapita yang lebih tinggi dan memiliki aset lainnya dalam sebuah network (jaringan) [3]
yang lebih banyak pada akses kredit yang lebih [4].
baik. a. Tingkat Partisipasi
Saat ini, peran modal sosial dalam Tingkat Partisipasi masyarakat dapat dihitung
pembangunan mulai dipertimbangkan, karena dengan menggunakan rumus
sesungguhnya pembangunan itu sendiri adalah g ℎ g 𝑁
𝑖=1 𝑗 =1 𝑎𝑖𝑗 𝑎++ 𝑖=1 𝑥𝑖𝑖
proses interaksi dan pembelajaran dimana 𝑎𝑖+ = = =
g g g
modal sosial dihasilkan dan digunakan secara
(1a)
terus menerus. Modal sosial itu sendiri
Keterangan :
menyebabkan kebijakan pembangunan yang
g = node/ responden
berbeda di setiap wilayah karena kebijakan
h = jumlah kelembagaan
pembangunan memiliki dampak dan
= matriks keikutsertaan responden
implementasi yang berbeda-beda.
a. Densitas
Dalam konteks pembangunan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui
berkelanjutan, peran modal sosial tidak dapat
kerapatan atau kepadatan suatu jaringan dalam
diabaikan lagi yang telah dibuktikan dengan
struktur sosial masyarakat. Nilai densitas
fakta yang diperkuat oleh hasil penelitian para
berada pada kisaran 0-1. Densitas dapat
ahli sosiologi, politik dan ekonomi
dihitung dengan menggunakan rumus :
pembangunan. Modal sosial berperan dalam
peningkatan pertumbuhan dan pembangunan
wilayah melalui peningkatan penyediaan akses (1b)
masyarakat terhadap ketersediaan modal, keterangan :
pendidikan, kesehatand an keamanan ∆(N) = Nilai densitas/ kerapatan hubungan
(Vipriyanti, 2011) [2]. Selain itu, modal sosial masyarakat
yang besar akan memfasilitasi terjadinya g = node / responden yang mempunyai
transaksi antar individu, rumah tangga dan keanggotaan yang sama dengan responden
kelomok yang efisien melalui tersedianya lainnya
informasi dengan biaya rendah, terdapat (g-1) = node / responden yang terisolasi /
kemudahan bagi semua pihak untuk mencapai tidak mengikuti kelembagaan
keputusan kolektif, berkurangnya perilau = Matriks primer dari responden i hingga j
oportunistik dari masyarakat. L= jumlah garis terhubung antar node /
Definisi mengenai modal sosial yang responden
dikeluarkan oleh World Bank adalah b. Sentralitas
kelembagaan, hubungan dan norma yang Analisis sentralitas dilakukan untuk
membentuk kualitas dan kuantitas dari interaksi mengetahui responden yang memiliki peran
sosial masyarakat. Interaksi sosial akan sentral. Analisis ini terdiri dari 3 analisis
membangun keterpaduan sosial yang berperan yakni betweenness untuk mengetahui tokoh
penting dalam upaya mencapai kesejahteraan yang menjadi mediator dalam jaringan,
masyarakat secara ekonomi dan upaya closeness untuk mengetahui tokoh sentral
mencapai pembangunan yang berkelanjutan berdasarkan jarak geodesik suatu node yang
(Vipriyanti, 2011). Modal sosial bukan hanya menunjukkan hubungan terdekat, dan degree
menekankan pada jumlah institusi yang ada untuk mengetahui tokoh sentral berdasarkan
dalam masyarakat tetapi lebih pada perekat banyaknya jaringan yang dapat dijangkau oleh
yang mengikat masyarakat secara satu node.
bersama-sama. Degree centrality merupakan jumlah
koneksi yang dimiliki oleh sebuah node.
3. METODE PENELITIAN Degree Centrality terdiri dari one-mode
3.1 Analisis Jaringan Sosial centrality dan two-mode centrality. Pada
Network didefinisikan sebagai Degree Centrality one-mode, fokus perhitungan
sekumpulan actors/nodes yang dihubungkan hanya berdasarkan pada hubungan yang terjalin
oleh ties/links. Actors/nodes adalah individu antar aktor. Sehingga diketahui aktor yang
yang terlibat di dalam sebuah network dan memiliki jaringan atau hubungan paling banyak
ties/links adalah hubungan dan interaksi yang diantara aktor lainnya. Aktor yang memiliki
terjadi antara individu satu dengan individu
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 196
aktivitas atau jaringan paling banyak tersebut 4.2 Organisasi HIPPAM Tirta Lestari
secara otomatis akan memiliki nilai degree Desa Sumbermujur
yang tinggi dan dinyatakan sebagai aktor Pengelolaan HIPPAM Tirta Lestari
sentral atau aktor utama. Sehingga, untuk dilakukan secara mandiri oleh penduduk Desa
mengetahui aktor sentral pada one-mode Sumbermujur. Kegiatan pengelolaan HIPPAM
centrality dapat dilakukan dengan dimulai sejak Tahun 2000 dengan pengelola
menggunakan rumus berikut. yang terpusat menjadi satu desa dibantu oleh
(1c) pemerintah Desa Sumbermujur. Untuk
pengelolaan per Dusun dibantu oleh kepala
Keterangan :
dusun atas pengawasan Kepala Desa.
(g-1) = jumlah responden yang terisolasi
Berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri
d(n_i) = nilai sentralitas degree
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor
AHU-0049413.AH.01.07 Tahun 2016, dengan
4. PEMBAHASAN struktur organisasi sebagai berikut.
4.1 Wilayah Studi
Desa Sumbermujur merupakan satu –
satunya Desa penyangga utama TN- BTS di
Kecamatan Candipuro. Jarak dengan Ibu Kota
Kecamatan ± 8 Km kearah Selatan dan ± 35
Km dengan Ibu Kota Kabupaten Lumajang.
Desa Sumbermujur meliputi wilayah dengan
luas 1.690 Ha yang terbagi menjadi 376.50 Ha
Lahan Sawah, 597,50 Ha Lahan Kering dan
715 Ha Lahan lain. Wilayah desa ini Gambar 3. Struktur Organisasi HIPPAM Tirta
merupakan daerah pegunungan dan perbukitan Lestari
berada pada ketinggian antara 600 – 800 M dari
permukaan laut. Adapun batas Desa Struktur organisasi HIPPAM sejak
Sumbermujur adalah : terbentuk mulai tahun 2000 sampai tahun 2017
Sebelah Utara : Desa Pasru Jambe masih belum mengalami perubahan.
Sebelah Selatan : Desa Sumberwuluh Bentuk kegiatan dalam organisasi
Sebelah Barat : Taman Nasional Bromo HIPPAM Tirta Lestari berupa pertemuan 3
Tengger semeru ( TN – BTS ) bulan sekali antara pengurus HIPPAM.
Sebelah Timur : Desa Penanggal Pertemuan rutin dilakukan untuk membahas
Secara administratif Desa Sumbermujur berbagai permasalahan yang terjadi dalam
terbagi dalam 7 dusun dengan 9 RW dan 29 pengelolaan HIPPAM. Selain itu dibahas pula
RT. Berdasarkan letaknya yang berbatasan pengembangan HIPPAM selanjutnya karena
langsung dengan batas Wilayah TN – BTS masih belum ada dokumen tertulis untuk
membawa konsekuensi terhadap pola pengelolaan HIPPAM.
pembangunan dan pengembangan wilayah. Namun pada saat ini tidak ada jadwal
Terjadinya interaksi antara masyarakat dengan pertemuan rutin pengurus HIPPAM. Pertemuan
wilayah hutan membawa pengaruh positif dan hanya dilakukan ketika ada permasalahan
negatif yang mengharuskan masyarakat dan terkait pengembangan pendistribusian air
pemerintah untuk selalu mengedepankan bersih.
kelestarian kawasan. Pengelolaan secara
4.2.1 Sistem Penyediaan Air Bersih Oleh
bijaksana akan menciptakan daya guna sumber
daya yang maksimal.
HIPPAM
Sistem penyediaan air minum (SPAM)
Berdasarkan data Rekapitulasi Jumlah
Penduduk Per Nopember 2016, jumlah yang dikelola oleh HIPPAM termasuk dalam
penduduk Desa Sumbermujur adalah 6.695 sistem penyediaan air komunal dengan
komponen-komponen sebagai berikut :
jiwa, dengan rincian 3.342 laki-laki dan 3.353
perempuan. Jumlah penduduk demikian ini
tergabung dalam 1.915 KK.

REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 197
Tabel 1. Perkembangan HIPPAM di Desa musim kemarau, debit air menurun menjadi
Sumbermujur 600-700 liter per detik. Debit air terkecil
Tahun Perkembangan HIPPAM terjadi pada tahun 1970-an yakni 300 liter
1975-1976 warga mulai menanami hutan per detik dikarenakan rumpun bambu yang
bambu tersebut dengan rumpun banyak ditebangi masyarakat. Namun
bambu yang baru bersama karena pelestarian hutan bambu oleh
dengan Kelompok Pelestari masyarakat, saat ini debit air di Sumber
Sumber Daya Alam (KPSA)
Deling ini selalu melimpah.
Kali Jambe sebagai inisiator
pelestarian hutan bambu dan 2. Sistem Transmisi
sumber daya air. Sistem transmisi merupakan tahap
2000 KPSA Kalijambe kembali aktif, perjalanan air menuju bak pengolahan atau
pengelolaan sumber air di Desa tandon-tandon air melalui pipa transmisi.
Sumbermujur mengalami Beberapa Dusun di Desa Sumbermujur
peningkatan dengan membentuk memanfaatkan gravitasi atau daya tarik
Himpunan Penduduk Pemakai bumi untuk mengalirkan air ke rumah
Air Minum (HIPPAM) dan warga. Selain menggunakan sistem
Himpunan Petani Pemakai Air gravitasi bumi, pengaliran air juga
(HIPPA) dengan anggota hanya
menggunakan pompa untuk dusun yang
sekitar 500 KK pada Dusun
Umbulsari, Krajan, Sidorejo, lokasinya lebih tinggi dari sumber air. Air
Umbulrejo, Wonorenggo dan Dari Sumber Deling dialirkan menuju 12
Kebonseket tandon air dengan kapasitas 4000 liter-5000
2001 Masyarakat yang tergabung liter yang tersebar di seluruh dusun. Pipa
dalam KPSA Kalijambe ikut yang digunakan dalam sistem transimisi
serta dalam penghargaan memiliki ukuran 4 dim dengan material
Kalpataru pada tahun 2001, PVC.
namun hanya mendapatkan hasil 3. Sistem Distribusi
di posisi ke tiga se-Indonesia. Sistem distribusi adalah system
2002 KPSA Kalijambe ikut serta
pengaliran air dari tandon atau pipa utama
kembali pada ajang kalpataru
dan berhasil memenangkan menuju rumah pelanggan di Desa
Penghargaan Presiden Republik Sumbermujur. Jumlah rumah yang dilayani
Indonesia sebagai Penyelamat sampai tahun 2017 adalah 1436 rumah.
Lingkungan. Sistem distribusinya menggunakan sistem
2016-sekarang Pelanggan HIPPAM meningkat gravitasi dan pompa dari tandon maupun
dengan hingga lebih dari 1437 pipa utama menggunakan pipa PVC ukuran
KK menggunakan HIPPAM dari ¾ dim.
semua dusun di Desa Berdasarkan peraturan Ditjen Cipta
Sumbermujur. Setiap bulan Karya tahun 1998, kebutuhan air
terjadi peningkatan jumlah
masyarakat desa adalah sebesar 100
pelanggan dikarenakan saat ini
sudah disediakan pompa air
l/orang/hari. Sehingga kebutuhan air
untuk pelanggan dengan lokasi penduduk di Desa Sumbermujur adalah :
ketinggian rumah diatas sumber Kebutuhan air = ∑ penduduk x 100
air. liter/orang/hari
=6695jiwax100 liter/orang/hari
1. Sistem Sumber = 669.500 liter/hari
Sumber air yang digunakan oleh Sementara itu, sumber deling
HIPPAM Tirta Lestari berupa mata air menghasilkan air dengan debit 700
Sumber Deling yang berada di Dusun liter/detik sehingga total air yang dapat
Umbulsari. Mata air tersebut dikelilingi dialirkan dalam satu hari adalah 60.480.000
oleh hutan bambu seluas 14 Hektar. Mata liter/ hari. Dapat dipastikan jumlah air
air yang berasal dari Gunung Semeru sangat melimpah dan mampu memenuhi
tersebut tidak pernah kering meskipun pada kebutuhan air bersih penduduk di Desa
saat musim kemarau. Debit air normal yang Sumbermujur.
dikeluarkan mata air Sumber Deling adalah
700-800 liter per detik. Namun pada saat
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 198
Dusun Umbulrejo dimana nilai tingkat
partisipasinya adalah 1,07 yang berarti rata-rata
masyarakat hanya mengikuti satu kelembagaan
saja yakni pengajian selain HIPPAM.

5.2 Analisis Densitas


Analisis densitas digunakan untuk
meneliti besarnya kepadatan dalam suatu
jaringan. Densitas menunjukkan bagaimana
setiap node terhubung dan seberapa besar
koneksi mereka.

Gambar 4. Peta lokasi tandon air di Desa Tabel 4. Kategori densitas masyarakat Desa
Sumbermujur Sumbermujur
Kategori Demsitas
5. Social Network Analysis Rendah 0-0,333
5.1 Analisis Rate of Participation Sedang 0,334-0,666
Tinggi 0,667-1
Terdapat 7 Kelembagaan formal di Desa
Sumbermujur yakni BPD, LKMD, PKK,
Tabel 5. Nilai densitas masyarakat Desa
LMDH, POKDARWIS, KPSA dan
Sumbermujur
KEAGAMAAN. Namun dalam perhitungan
Dusun Densitas Kategori
kelembagaan HIPPAM tidak dimasukkan
Krajan 0,964 Tinggi
dalam matriks dikarenakan menjadi Umbulsari 0,916 Tinggi
pembanding dalam membedakan jenis Kebonseket 0,927 Tinggi
responden. Umbulrejo 0,851 Tinggi
Wonorenggo 0,849 Tinggi
Tabel 2. Kategori tingkat partisipasi Banjarejo 0,948 Tinggi
masyarakat Desa Sumbermujur Sidorejo 0,925 Tinggi
Kategori Demsitas
Rendah 0-2,33 Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai
Sedang 2,34-4.66 densitas masyarakat HIPPAM Desa
Tinggi 4,67-7 Sumbermujur tergolong pada kategori tinggi.
Nilai yang tinggi ini dikarenakan responden
Tabel 3. Tingkat partisipasi masyarakat Desa terhubung dengan mengikuti kelembagaan
Sumbermujur yang sama di Desa Sumbermujur. Nilai yang
Dusun Nilai Tingkat Kategori tinggi pada semua dusun di Desa Sumbermujur
Partisipasi
menunjukkan bahwa semua responden saling
Krajan 2,64 Sedang
Umbulsari 2,15 Rendah
berhubungan satu sama lain hanya di
Kebonseket 2,02 Rendah komunitas HIPPAM, tetapi juga di komunitas
Umbulrejo 1,07 Rendah lain di sekitar mereka. Kepadatan yang tinggi
Wonorenggo 2,12 Rendah ini akan mampu membuat masyarakat lebih
Banjarejo 2,13 Rendah mudah berkembang karena hubungan mereka
Sidorejo 1,83 Rendah yang baik antara yang satu dengan yang
lainnya. Selain itu, keikutsertaan pada
Tabel 3 menunjukkan nilai tingkat kelompok atau lembaga yang sama akan
partisipasi masyarakat/responden berdasarkan mampu mempermudah dalam penyaluran
keikutsertaannya kepada lembaga di Desa informasi di Desa Sumbermujur
Sumbermujur. Dapat dilihat bahwa nilai
partisipasi paling tinggi ada pada dusun krajan 5.3 Analisis Sentralitas
dengan nilai 2,49 yang berarti masyarakat Ukuran dari sentralitas disini
mengikuti rata-rata 3 kelembagaan dari 7 menggunakan betweenness, closeness, dan
kelembagaan yang ada di Dusun Sumbermujur. degree. Dengan demikian, akan lebih mudah
Sementara itu, nilai paling rendah ada pada untuk mengetahui simpul simpul kekuatan

REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 199
masyarakat, sehingga dapat digunakan sebagai betweenneess centrality masyarakat HIPPAM
salah satu sarana mengajak masyarakat untuk di Desa Sumbermujur dapat dilihat pada Tabel
menggunakan air bersih perpipaan di Desa 6, Tabel 7 dan Tabel 8.
Sumbermujur. Nilai degree, closeness dan

Tabel 6. Degree centrality Desa Sumbermujur


Degree Krajan Umbulsari Kebonseket Umbulrejo Wonorenggo Banjarejo Sidorejo
Mean 0.96 0.91 0.92 0.85 0.84 0.94 0.92
Min 0.32 0 0 0 0 0.51 0.35
Max 1 0.97 0.97 0.96 0.93 1 1
Std. Dev. 0.09 0.15 0.16 0.2 0.22 0.1 0.13
Variance 0.95 0.03 2.68 4.26 5.2 1.08 1.78
Level of Centrality (no. of respondents)
0 – 0.333 0 1 1 3 2 0 0
0.334 – 0.666 1 0 1 4 1 3 3
0.667 – 1 50 43 36 51 29 50 51

Tabel 7. Nilai closeness Desa Sumbermujur


Closeness Krajan Umbulsari Kebonseket Umbulrejo Wonorenggo Banjarejo Sidorejo
Mean 0.97 0.49 0.49 0.32 0.33 0.95 0.94
Min 0.59 0.43 0.42 0.27 0.29 0.67 0.6
Max 1 0.5 0.5 0.33 0.33 1 1
Std. Dev. 0.06 0.01 0.01 0.01 0.006 0.07 0.08
Variance 0.36 0.02 0.016 0.01 0.004 0.49 0.7
Level of Centrality (no. of respondents)
0 – 0.333 0 0 0 56 30 0 0
0.334 – 0.666 1 43 37 0 0 0 2
0.667 – 1 50 0 0 0 0 53 52

Tabel 8. Nilai Betwenneess Centrality Desa Sumbermujur


Betwenness Krajan Umbulsari Kebonseket Umbulrejo Wonorenggo Banjarejo Sidorejo
Mean 0.0007 0.009 0.005 0.001 0.0009 0.001 0.001
Min 0 0 0 0 0 0 0
Max 0.002 0.014 0.009 0.003 0.001 0.002 0.003
Std. Dev. 0.0008 0.0006 0.0004 0.001 0.0007 0.0007 0.001
Variance 0.00006 0.0004 0.00002 0.0002 0.00005 0.00006 0.0002
Level of Centrality (no. of respondents)
0 – 0.333 51 44 38 58 32 53 54
0.334 – 0.666 0 0 0 0 0 0 0
0.667 – 1 0 0 0 0 0 0 0

Dari perhitungan degree centrality, dapat


dilihat bahwa nilai degree terbaik yakni dengan
nlai maksimal 1 berada pada Dusun Krajan,
Dusun Banjarejo dan Dusun Sidorejo. Dapat
dipastikan terdapat aktor sentral yang
merupakan aktor paling aktif dan memiliki
hubungan paling banyak dengan aktor lain
dalam jaringan. Untuk dusun yang lain, masih
terdapat responden yang memiliki nilai 0 atau Gambar 5. Netdraw Dusun Krajan
hanya mengikuti kelembagaan berjumlah 1 atau
tidak sama sekali.

REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 200
Gambar 6. Netdraw Dusun Umbulsari Gambar 10. Netdraw Dusun Banjarejo

Gambar 7. Netdraw Dusun Kebonseket


Gambar 11. Netdraw Dusun Sidorejo

6. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari penelitian
yang telah dilakukan di Desa Sumbermujur
adalah :
1. HIPPAM desa Sumbermujur terbentuk pada
tahun 2000 yang berasal dari inisiasi warga
desa dan lembaga KPSA di Desa Sumbermujur.
HIPPAM Tirta Lestari Semeru Makmur
memiliki sumber air dari Sumber Deling yang
Gambar 8. Netdraw Dusun Umbulrejo ada di Desa Umbulsari.
Sistem pengelolaan air oleh HIPPAM :
a. Sistem sumber. Sumber air yang
digunakan oleh HIPPAM Tirta Lestari
berupa mata air Sumber Deling yang
berada di Dusun Umbulsari.
b. Sistem Transmisi. Air dari sumber deling
dialirkan menuju 12 tandon dengan
kapasitas 4000 liter-5000 liter yang
tersebar di seluruh dusun. Pipa yang
digunakan untuk mengalirkan air memiliki
Gambar 9. Netdraw Dusun Wonorenggo ukuran 4 dim dengan material PVC.
Sistem Distribusi.
c. Sistem distribusi air ke wilayah
pelayanan/rumah anggita HIPPAM
menggunakan pipa PVC ukuran ¾ dim.
2. Struktur sosial masyarakat Desa
Sumbermujur secara umum adalah :
a. partisipasi paling tinggi ada pada dusun
krajan dengan nilai 2,49 yang berarti
masyarakat mengikuti rata-rata 3
kelembagaan dari 7 kelembagaan yang ada
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 201
di Desa Sumbermujur. 7. DAFTAR PUSTAKA
b. Densitas masyarakat HIPPAM Desa [1] Smith, P. S. (1999). Enviromental Outlook :
Sumbermujur tergolong pada kategori Law and Policy (Incorporating
tinggi. Nilai yang tinggi ini dikarenakan Sustainability Principles in Legislation).
responden terhubung dengan mengikuti Australia: Federation Press.
kelembagaan yang sama di Desa [2] Vipriyanti, N. U. (2011). Modal Sosial
Sumbermujur. dalam Pembangunan Wilayah. Malang: UB
c. Nilai centrality tinggi. Terdapat aktor Press.
sentral yang merupakan aktor paling aktif [3] Wasserman,Stanley. Katherine Faust, 2009.
dan memiliki hubungan paling banyak Social Network Anlaysis : Methods and
dengan aktor lain dalam jaringan. applications. New York: Cambridge
University
[4] Ari, Ismu R D. 2013. Social Network of
Memberships in Community Groups

REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 202

Anda mungkin juga menyukai