Anda di halaman 1dari 2

Mengukir Perjuangan untuk Membangun Bangsa

Saya adalah salah seorang pelajar yang baru lulus dari SMA tahun ini, tahun 2019. Merupakan
sebuah kesempatan yang luar biasa bagi saya karena dapat mengikuti tes seleksi mandiri
Universitas Indonesia atau SIMAK UI tahun ini. Setelah serangkaian tes seleksi yang saya lalui
seperti SNMPTN dan SBMPTN belum membuahkan hasil bagi saya untuk masuk ke kampus
impian ini, akhirnya saya tetap memperjuangkan masa depan saya lewat jalur SIMAK UI ini.
Itu menandakan bahwa saya tidak akan pernah berhenti berusaha dan akan terus
memperjuangkan impian saya.
Saya berasal dari Tangerang dengan latar belakang suku Sunda. Hadir dan mengenyam
pendidikan hingga lulus bangku Sekolah Menengah Atas merupakan sebuah hal yang patut
disyukuri. Seperti teman-teman saya pada umumnya, di masa-masa setelah lulus SMA ini
merupakan masa-masa penuh perjuangan bagi saya karena ingin melanjutkan ke bangku
kuliah. Setelah lulus dari SMA, saya memutuskan untuk menjatuhkan pilihan saya kepada
Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya memilih jurusan Teknik Elektro di prioritas utama
dengan alasan bahwa saya ingin menjadi salah satu lulusan teknisi listrik yang berguna bagi
bangsa dan negara. Di sisi lain, mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kelistrikan
merupakan kegemaran saya sejak dulu. Ditambah lagi bahwa ayah saya adalah seorang
teknisi listrik dan mesin di tempatnya bekerja, saya rasa itulah yang menguatkan tekad saya
untuk melanjutkan kuliah ke jurusan tersebut.
Saya adalah orang yang yakin akan impian. Saya memilikinya lalu saya mengejarnya.
Meskipun terkadang rasa malas menyelimuti diri saya, tetapi saya selalu mengingatkan
kembali diri saya bahwa ada sebuah impian besar yang harus saya kejar. Ya, mewujudkan
impian adalah komitmen besar bagi saya. Di mata teman-teman, saya dikenal sebagai pribadi
yang cerdas, paham agama, gemar berdiskusi, suka menyelesaikan masalah dengan
musyawarah, dan rela berkorban demi orang lain. Ya, jiwa kepemimpinan sudah mengakar
dalam diri saya. Kendatipun begitu, saya selalu berusaha mengendalikan diri saya agar tidak
bersikap congkak dan berusaha tampil rendah hati. Saya tidak terlalu haus akan prestasi, saya
lebih memilih untuk haus akan ilmu. Sebab saya yakin, dengan hausnya saya akan ilmu dapat
membuat amunisi ilmu saya bertambah yang kemudian bisa mengantarkan saya untuk
mendapatkan prestasi.
Selama SMA saya menorehkan berbagai prestasi. Peringkat satu umum, juara hafidz qur'an
tingkat Kota, dan juara harapan lomba Matematika tingkat Provinsi pernah saya rasakan. Saya
juga memiliki pengalaman kepemimpinan di beberapa kesempatan. Menjadi ketua kelas,
ketua ekstrakurikuler Rohis, dan ketua panitia sebuah event berbasis sains di sekolah pernah
saya alami. Dengan pengalaman-pengalaman kepemimpinan itu, saya jadi tahu bagaimana
cara yang baik untuk memimpin, mengatur keseimbangan dalam organisasi, dan memberikan
kemaslahatan bagi seluruh anggota.
Kecintaan saya pada dua mata pelajaran khusus, yakni Fisika dan Matematika memantapkan
langkah saya untuk memilih jurusan Teknik Elektro. Kekaguman saya akan sebuah kampus
hebat dan ternama dengan predikat sebagai universitas terbaik di Indonesia membuat saya
jatuh cinta pada Universitas Indonesia. Hingga pada akhirnya saya memilih jurusan Teknik
Elektro Universitas Indonesia sebagai sebuah keputusan besar dalam perjalanan hidup saya.
Saya bertekad untuk mendedikasikan diri saya sebagai seorang teknisi listrik bagi bangsa ini.
Saya berniat untuk bersungguh-sungguh dalam belajar selama masa perkuliahan sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas ilmu yang saya peroleh. Akhir kata, saya siap dan bersedia
untuk ikut membangun bangsa ini lewat profesi yang saya tekuni sebagai seorang teknisi
listrik melalui industri/pabrik, perusahaan telekomunikasi, instansi pemerintah, dll.

Anda mungkin juga menyukai