HIPERTENSI Makalah
HIPERTENSI Makalah
KELOMPOK 5 :
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah-
Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas dari
Kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu proses
Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………….………………….……………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..…………….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………………………….2
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………...……………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan Fisiologi Hati…………………………………………………..3
2.2 Konsep Penyakit
2.2.1 Pengertian Hipertensi….……………………………………………….......4
2.2.2 Klasifikasi Hipertensi………………………………………………………5
2.2.3 Etiologi Hipertensi ….…..…………………………………………………5
2.2.4 Patofisiologi Hipertensi ………………....………...……………………....6
2.2.5 Woc Hipertensi ………………………….…………..…………………….8
2.2.6 Manifestasi klinis Hipertensi …………...……………..…………………..9
2.2.7 Pemeriksaan Diagnostik Hipertensi …..………………..…………………10
2.2.8 Penatalaksanaan Hipertensi ………….…………………...……………….11
2.2.9 Komplikasi Hipertensi …………….………………………...…………….11
2.2.10Prognosis Hipertensi ……………..……………………………………….14
2.2.11 Asuhan Keperawatan Hipertensi …….………………………..…………14
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..25
3.2 Saran…………………………………………………………………………25
DAFTAR PUSTAKA……………………….…………………………………..26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga
dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Hal ini antara lain dihubungkan
dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko
1
2
PEMBAHASAN
pernafasan, nutrisi, hormon-hormon dan zat-zat lain ke dan dari jaringan tubuh.
1. Darah, jaringan cair kompleks yang mengandung sel-sel khusus dalam cairan
plasma.
2. Jantung, pompa ganda yang terdiri atas empat ruang yang bekerja memompa
3. Pembuluh-pembuluh darah.
3
4
6. Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat halus yang ada pada
seluruh jaringan tubuh kita. Kapiler menghubungkan arteri kecil ke vena kecil.
2.2.1Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah,
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas
dan angka kematian atau mortalitas. Hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang
lama.
5
Kategori Hipertensi
yaitu :
penyebabnya.
terdapat lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan 10% sisanya disebabkan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari
perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
c) Kebiasaan hidup
konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alkohol dan minum
obat-obatan.
2.2.4 Patofisiologi
mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor pada
medullaoblongata di otak dimana dari vasomotor ini mulai saraf simpatik yang
di torax dan abdomen, rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
akibat aliran darah yang ke ginjal menjadi berkurang / menurun dan berakibat
yang merangsang sekresi aldosteron oleh cortex adrenal dimana hormon aldosteron
ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal dan menyebabkan
menunjukkan curah jantung yang meningkat dan kemudian diikuti dengan kenaikan
tahanan perifer yang mengakibatkan kenaikan. Tekanan darah yang menetap. Guyton
(1989) berpendapat bahwa pada hipertensi terjadi perubahan autoregulasi dan sebagai
penyebab awal perubahan ini adalah retensi garam oleh ginjal. Folkow (1987)
konstriksi fungsional dan hipertrifistructural. Berkaitan dengan hal ini Swales (1990)
2.2.5 Woc
HIPERTENSI
Retensi Na
Gangguan
rasa
nyaman : Oedema
nyeri
Gangguan
keseimbangan
cairan
9
gejala khusus. Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain
yaitu :
3. sering gelisah
4. wajah merah
6. mudah marah
7. telinga berdengung
8. sukar tidur
9. sesak napas
akurat, fokus menggali riwayat kesehatan yang lengkap dan pemeriksaan fisik, juga
klinis atau pada individu yang dicurigai memiliki hipertensi sekunder. Semua langkah
2. Penyebab hipertensi
respons terapi.
Tes laboratorium yang bisa dikerjakan untuk proses diagnosis antara lain
urinalisis, kadar glukosa darah puasa atau A1c, hematokrit; kadar natrium serum,
kalium, kreatinin dan kalsium; profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL dan
(GFR) yang menurun dengan atau tanpa albuminuria dikaitkan dengan peningkatan
risiko intrakardiovaskuler.
11
borderline hipertensi. Pada orang dengan usia lebih dari sama dengan 50 tahun, the
perbatasan dan tanpa kerusakan organ akhir, terutama pada orang yang kegemukan
garam, latihan isotonok dan mengubah pola hidup misalnya asupan lemak,
2. Terapi antihipertensi
efek samping sekecil mungkin. Obat yang ideal adalah obat yang tidak mengganggu
risiko morbiditas dan mortalitas akibat stroke, gagal jantung, meskipun terapi
terhadap hipertensi ringan dengan obat belum memperlihatkan banyak harapan dalam
intrinsik biasanya meningkatan rasio kolesterol total terhadap HDL dalam plasma dan
menurunkan resistensi insulin, suatu faktor utama pada penderita diabetes yang tidak
aterosklerosis.
gangguan pembuluh darah di seluruh organ tubuh. Secara umum kondisi darah tinggi
tidak bisa diprediksi secara dini akan menyerang organ bagian mana.
13
1. Organ Jantung
penebalan pada otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk
memompa, sehingga jantung akan semakin membutuhkan energi yang besar. Kondisi
ini disertai dengan adanya gangguan pembuluh darah jantung sendiri (koroner) akan
menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan berakibat rasa nyeri. Apabila
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian dalam) dan
sistem saraf pusat (otak). Didalam retina terdapat pembuluh-pembuluh darah tipis
yang akan menjadi lebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadinya pecah
3. Sistem Ginjal
darah pada organ ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi
tubuh tidak berfungsi dengan baik. Akibat dari gagalnya sistem ginjal akan terjadi
penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain
terutama otak.
14
Tanpa pengobatan maka hipertensi akan berakibat lanjut sesuai dengan target
A. Pengkajian
No RM : 070899
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 42th
Agama : Hindu
Suku :-
Pekerjaan : Petani
No. RM : 070899
Nama : Tn. N
Umur : 45th
Agama : Hindu
Suku :-
Pekerjaan : Petani
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada saat dikaji pasien menyatakan nyeri kepala, mata kabur, kaki terasa
Dua hari sebelum masuk RSUD tanggal 8 Juli 2018 pasien mengeluh pusing
dan terkejut karena keluarganya/saudaranya ada yang meninggal dunia dan pasien
langsung pingsan. Pasien dibawa ke puskesmas rawat inap, kemudian pasien dirujuk
ke RSUD pada tanggal 8 Juli 2018 dan saat diperiksa tekanan darahnya 200/120
Pasien punya penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu dan tidak rutin kontrol.
Dalam keluarga klien tidak tahu ada yang menderita penyakit hipertensi.
17
Selama sakit : Ketika pasien sakit, pasien merasa tidak nyaman dengan
keadaannya, dan pasien langsung ke RS.
2. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :PasienBAB 2x dalam sehari dengan konsistensi lembek, bau khas,
warna kuning. Pasien BAK 4x perhari dengan konsistensi kuning, jernih bau khas
urine.
Selama sakit : Pasien BAB 3 hari sekali dengan konsistensi padat dan berwarna
kehitaman. Pasien BAK 2x dalam sehari.
selama sakit : Namun selama sakit klien mengalami gangguan pola tidur dangan tidur
hanya 3-4 jam sehari dikarenakan sakit kepala yang disertai dengan mata kabur
18
5. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : klien mempunyai pola makan yang berlebihan. Dalam sehari klien
selama sakit : namun saat klien dirawat di RS klien kurang nafsu makan karena klien
tidak menyukai makanan yang disediakan oleh rumah sakit tapi Klien pada saat ini
6. Kongnitif – Perseptual
Klien pada saat ini menggunakan kacamata sebagai alat bantu penglihatan.
Pendengaran klien terganggu, pengecap dan pembau masih normal. Sensasi raba pada
klien tidak mengalami masalah. Klien dapat berbicara dengan cukup jelas. Bahasa
Sejak klien sakit, klien menjadi orang yang mudah marah. Klien saat ini
mengalami kecemasan apabila penyakitnya tak kunjung sembuh karena klien harus
bekerja seperti biasa. Klien merasa saat ini dirinya sangat lemah dan tidak dapat
8. Peran – Hubungan
Klien merupakan orang yang cukup ramah, mudah senyum, dan bersikap
kooperatif terhaadap segala tindakan penyembuhan. Klien memiliki kedekatan yang
baik dengan keluarga, sehingga mendapatkan dorongan dari setiap anggota keluarga.
19
Klien pada saat ini mempunyai usaha keripik singgkong. Klien adalah ibu dari 4
orang anak dan 4 orang cucu. Keluarga klien merupakan keluarga yang cukup
9. Seksualitas
Klien pada saat ini mempunyai mekanisme koping yang cukup negative karena
klien mempunyai kecemasan/ stress karena tidak biasa melakukan aktivitas harian
seperti biasa.
Klien merupakan seorang yang beragama hindu. Klien adalah orang yang taat
keadaan sakit.
4. Pemeriksaan fisik
suhu: 36°C
20
a. Inspeksi : Pasien tampak lemah, pucat, adanya sianosis, pasien tampak sesak
b. Palpasi : Tekanan darah 180/110 mmHg, turgor kulit >2 detik, CTR > 2 detik,
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. DATA FOKUS
c. keluarga klien mengatakan klien susah tidur dan terus merasakan sakit kepala
d. Klien mengatakan sakit perut karena klien tidak makan apapun dan hanya
a. TD klien meningkat
e. P : Ny.S mengatakan sering pusing hal ini terjadi jika ny s kelelahan dan
kecapean
pundak
f. Tanda-tanda Vital
TD : 180/110 mmHg
Nadi :88x/menit
Suhu : 36°C
Respirasi : 20 x/menit
22
2. Analisis Data
Jam
klien meningkat
sangat hebat
menggerakan
terlihat memegangi
kepalanya
Do: pandangan
tidak mampu
letaknya dekat
Diagnosa Keperawatan
C. INTERVENSI
Jam
rasa nyeri
relaksasi
- Untuk
memantau
operkembang
an kesehatan
klien
melakukan aktivitas
24
D. IMPLEMENTASI
Jam dx
Suhu : 36°C
RR : 20x/menit
penurunan ketajaman
tidak berbau
Ds: -
RR: 20x/menit
vital S: 36,2°C
RR: 22x/menit
Ds: -
perawat
Ds:-
E. EVALUASI
Jam dx
Rabu, 11 Juli 2018 1 S: Klien mengatakan sudah tidak pusing lagi dan
TD: 160/100mmHg
N: 80x/menit
S: 36°C
RR: 20x/menit
tanda vital
tangan kirinya.
ini.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat
primer terdapat lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan 10% sisanya
Gejala ringan seperti, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah,
tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak napas,
rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan (keluar darah
pemeriksaan klinis atau pada individu yang dicurigai memiliki hipertensi sekunder
3.2 Saran
hipertensi ini, selain itu asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi sangat
25
DAFTAR PUSTAKA
https://askepkita.cpm/tag/aske-hipertensi-nanda-nic-noc/
https://www.com/12/01/09asuhan-keperawatab-pada-ny-u-dengan-hipertensi/pdf
Sahrah.2013.Hipertensi.
26