Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit di dalam tubuh seseorang menjadi tidak
seimbang, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ketidakseimbangan kadar elektrolit bisa
menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi organ di dalam tubuh. Bahkan pada kasus yang
berat, bisa menyebabkan kejang, koma, dan gagal jantung.
Tidak semua jenis gangguan elektrolit menimbulkan gejala yang sama, tetapi umumnya banyak
gejala serupa yang terjadi, seperti:
Gangguan irama jantung yang dapat berupa denyut jantung terlalu lambat (bradikardia), denyut
jantung terlalu cepat (takikardia), ataupun denyut jantung tidak teratur.
Biasanya, seseorang akan kehilangan mineral setiap harinya. Sejumlah kecil hilang setiap kali
seseorang pergi ke kamar mandi atau berkeringat terlalu banyak. Namun, hal ini tidak akan
menimbulkan masalah karena mineral yang hilang bisa dengan mudah diganti, caranya dengan
meminum cairan dan makan makanan yang mengandung mineral tersebut.
Masalahnya timbul saat tubuh tidak bisa mengganti mineral yang hilang lebih cepat daripada saat
tubuh kehilangan mineral. Contohnya, ketika seseorang kehilangan banyak darah akibat luka
traumatis. Hal ini juga bisa terjadi jika organ tubuh tidak bekerja dengan benar karena penyakit
tertentu, seperti jenis kanker dan penyakit ginjal kronis
Kemungkinan penyebab lainnya, seperti:
Penyalahgunaan alkohol
Pola makan buruk yang rendah nutrisi dan mineral
Penyakit yang menyebabkan diare, muntah, dan demam
Ketidakmampuan menyerap nutrisi dari makanan karena masalah pencernaan
Meminum obat tertentu untuk pengobatan penyakit tertentu
Gangguan elektrolit bisa menyerang siapa saja, tetapi orang dengan kondisi di bawah ini lebih
rentan untuk mengalaminya, antara lain:
Selanjutnya untuk memastikan adanya gangguan elektrolit, maka dokter akan meminta pengidap
melakukan pemeriksaan darah dengan melihat kadar masing-masing elektrolit didalam darah.
Jika diduga bahwa gangguan elektrolit menyebabkan gangguan irama jantung, maka
pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) perlu dilakukan untuk merekam irama jantung. Bila
gangguan elektrolit diduga disebabkan karena adanya gangguan ginjal, maka pemeriksaan fungsi
ginjal, seperti ureum, kreatinin, dan BUN (blood urea nitrogen) juga perlu untuk dilakukan
Pemberian cairan infus yang mengandung natrium klorida bisa membantu mengembalikan cairan
tubuh dan elektrolit yang hilang akibat diare atau muntah. Selain melalui infus, dapat diberikan
suplemen yang mengandung elektrolit yang dibutuhkan untuk meningkatkan elektrolit yang
rendah. Terkadang dibutuhkan obat-obatan untuk mengurangi jumlah elektrolit berlebih di dalam
darah, misalnya diberikan insulin saat terjadi hiperkalemia. Namun, hal yang paling penting
adalah mengatasi penyebab dari gangguan elektrolit itu sendiri.
Jika kondisi pasien tidak membaik, maka beberapa kondisi gangguan elektrolit membutuhkan
tindakan khusus, seperti hemodialisis (cuci darah) untuk mengatasi kelebihan kalium dalam
darah.
Tubuh yang kekurangan natrium, klorida, dan magnesium akan mengalami gangguan
fungsi pada jantung dan paru-paru.
Ketidakseimbangan elektrolit juga dapat memengaruhi metabolisme dan kebugaran
tubuh. Lebih parahnya lagi, kadar magnesium yang rendah dapat mengancam
keselamatan jiwa.
Kalau warna air seni sudah pekat, berarti perlu minum lebih banyak air putih.
Saat berolahraga lebih dari 30 menit, maka harus meminum minuman yang mengandung
elektrolit dan karbohidrat.
Minum air putih yang cukup setiap harinya. Dianjurkan, seseorang meminum 8 gelas air
putih per harinya.
Konsumsilah buah-buah segar dan sayur-sayuran, sebab kedua makanan tersebut adalah
sumber terbaik untuk menggantikan natrium dan kalium dalam tubu