Anda di halaman 1dari 8

RMK 1

DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS


(KOMUNIKASI BISNIS)

I WAYAN AGUNG SHINTA KUSUMAWARDANI


1707532137
PEMBAHASAN

1. Peran Penting Komunikasi dalam Kesuksesan Karir Individu dan Organisasi


Pada era globalisasi yang sangat pesat ini komunikasi merupakan peran penting
dalam mencapai kesuksesan karir secara individu maupun organisasi. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas yang ada pada sekitar kita, seperti :
1. Menggunakan Mata Kuliah Komunikasi Bisnis untuk Memulai Karir
2. Memahami Tempat Kerja yang Dinamis Saat Ini
3. Apa yang Pemberi Kerja Cari dalam Lamaran
4. Beradaptasi dengan Pasar Kerja Saat Ini
5. Mengetahui Apa yang Akan Ditawarkan
6. Membuat Diri Lebih Berharga
7. Menyusun Portofolio Pekerjaan

2. Pengertian Komunikasi Bisnis


Sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, pada
awalnya komunikasi hanyalah proses retorika dan jurnalistik yang berkaitan dengan
dengan pembentukan opini. Dalam peta ilmu pengetahuan, komunikasi banyak
diminati sebagai ilmu monodisiplin yang berinduk pada ilmu politik. Perkembangan
ilmu pengetahuan semakin integratif karena adanya proses akumulasi. Berbagai
definisi komunikasi dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya.
Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin Communis
yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang
atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata berbahasa latin Communico yang
artinya membagi (Stuart dalam Cangara, 2004:18). Ilmu komunikasi merupakan suatu
upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip-prinsip secara tegas dan atas dasar
prinsip-prinsip tersevut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap
(Hovland dalan Cangara, 2004:17). Kelompok sarjana komunikasi yang
memfokuskan diri pada studi komunikasi antar manusia menyatakan bahwa
“Komunikasi adalah suatu pertukaran, proses simbolik yang menghendaki orang-
orang agar mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama
manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku
orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu” (Book dalam
Cangara, 2004:18).
Everret M. Rogers, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, membuat
definisi, “Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk
atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya
akan tiba kepada saling pengertian” (Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2004:19).
Adapula yang mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka. Dalam makna yang sederhana, komunikasi adalah
proses bertukar pengertian.
Sedangkan Komunikasi Bisnis sendiri merupakan suatu kegiatan manusia yang
ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran,
menurut Philip Kotler. Namun menurut Katz Komunikasi Bisnis adalah aktivitas
pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berhubungan dengan pencapaian sejumlah
target komersil dan menurut Rosenbalt Komunikasi Bisnis merupakan suatu tindakan
pertukaran informasi, ide/opini, instruksi, dan sebagainya yang disampaikan secara
personal maupun non personal melalui lambang dan sinyal untuk mencapai target
perusahaan.

3. Bentuk Dasar Komunikasi


Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, percakapan melalui
telepon, mendengarkan radio, tatap muka langsung, menulis memo, membaca surat
kabar, dan lain sebagainya. Bentuk dasar komunikasi ada dua, yakni komunikasi
nonverbal dan verbal.
1) Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi
suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk
berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi
nonverbal sering juga disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent
language). Ahli antropologi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata
ditemukan, komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahas tubuh (body
language).
Studi menarik yang dilakukan oleh Albert Mahrabian pada tahun 1971
menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan yang bersumber dari pembicaraan
orang hanya 7% yang berasal dari bahasa verbal, 38% dari vokal suara, dan
55% dari ekspresi wajah. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi
pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya,
maka orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal
(Cangara, 2004:99). Pengertian arti terhadap kode nonverbal sangat
dipengaruhi oleh sistem sosial budaya dari masyarakat yang menggunakannya.
Menurut Mark Knap (Cangara, 2004:100), fungsi komunikasi nonverbal
adalah :
a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan
kata-kata (substitution)
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum
sempurna
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat
dikelompokkan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):
a. Kinesics
b. Gerakan Mata (eye gaze)
c. Sentuhan (touching)
d. Paralanguage
e. Diam
f. Postur Tubuh
g. Warna
h. Bunyi
i. Bau
Komunikasi nonverbal memang bisa berdiri sendiri, tetapi sering
dilakukan bersamaan dengan komunikasi verbal.
2) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi dimana pesan
yang disampaikan secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa.
Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur
sehingga menjadi kalimat yang mengandung arti. Komuikasi verbal tidak
hanya menyangkut komunikasi lisan atau oral communication (berbicara dan
mendengar), tetapi juga komunikasi tertulis atau written communication
(menulis dan membaca).
Berdasarkan aktif dan pasifnya peserta komunikasi, bentuk komunikasi
verbal dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Berbicara dan menulis (speaking and writing)
Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai
daripada menulis karena lebih nyaman dan praktis. Namun, tidak
semua pesan bisa dengan tepat disampaikan secara lisan. Pesan yang
kompleks dan sangat penting umumnya disampaikan menggunakan
tulisan dengan tujuan bisnis bisa berupa surat dan laporan.
2. Mendengar dan membaca (listening and reading)
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah.
Namun,, orang-orang cenderung lebih suka memperoleh atau
mendapatkan informasi daripada menyampaikannya. Untuk itu,
keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan.

4. Fungsi dan Bentuk Komunikasi Organisasi


Fungsi komunikasi secara menyeluruh dapat dirinci kembali sebagai berikut :
a. Informasi
b. Sosialisasi
c. Motivasi
d. Bahan diskusi
e. Pendidikan
f. Memajukan Kebudayaan
g. Hiburan
h. Integrasi
Bentuk/tipe komunikasi diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang dan
pengalaman dari masing-masing pakar. Kelompok Sarjana Komunikasi Eropa
membagi komunikasi menjadi dua macam, yakni komunikasi antarpersonal dan
komunikasi massa. R. Wayne Pace, dkk dari Brigham Young University membagi
komunikasi menjadi tiga tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi
antarpribadi, dan komunikasi khalayak. Kelompok Sarjana Komunikasi Amerika
menyebutkan lima tipe komunikasi, yaitu komunikasi antarpribadi (Interpersonal
Communication), komunikasi kelompok kecil (small group communication),
komunikasi organisasi, komunikasi massa (mass communication), dan komunikasi
publik (public communication). Sementara itu, Joseph A. Devito dari City University
of New York membagi komunikasi menjadi empat tipe, yakni komunikasi
antarpribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
Memperhatikan pendapat para pakar diatas, akan diuraikan lima tipe atau tingkatan
komunikasi beserta fungsinya masing-masing :
a) Komunikasi dengan Diri Sendiri
b) Komunikasi Antarpribadi
c) Komunikasi Kelompok Kecil
d) Komunikasi Massa
e) Komunikasi Publik

5. Proses Komunikasi

Ide Berubah
Menjadi Pesan

Pengirim Pesan
Mempunyai
Disampaikan
Ide/Gagasan

Penerima Bereaksi Menerima


dan Mengirim Mendapat Pesan
Umpan Balik

Proses komunikasi terdiri dari lina (5) tahap kegiata, yaitu :


a. Pengirim memiliki ide/gagasan
b. Ide diubah menjadi pesan
c. Pemindahan pesan
d. Penerima menerima pesan
e. Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik

6. Komunikasi yang Efektif dalam Pekerjaan


Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang
pihak lain untuk berpikir atau melaksanakan sesuatu. Kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu maupun
organisasi. Komunikasi secara efektif akan membantu mengantisipasi masalah-
masalah, membuat keputusan yang tepat, mengoordinasikan aliran kerja, mengawasi
orang lain, dan mengembangkan berbagai hubungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi yang efektif adalah :
a. Kredibilitas dan daya tarik komunikator
b. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
c. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan
Komunikasi di lingkungan bisnis saat ini jelas memberikan tantangan, tetapi
kombinasi strategi yang cermat dapat memperbaiki kemampuan anda untuk
berkomunikasi secara efektif. Strategi yang paling penting adalah :
 Berusahalah memahami proses komunikasi
 Kurangi gangguan dari lingkungan kerja
 Adopsi pendekatan yang berpusat pada audiens
 Menyesuaikan keterampilan komunikasi bisnis anda
 Beri dan terima umpan balik yang konstruktif
 Lebih sensitif pada etiket bisnis
Alat-alat pendukung yang dapat membantu dalam berkomunikasi secara
efektif adalah :
 Pendefinisian ulang kantor yang terjadi pada saat berkomunikasi di kantor
(komputer yang fleksibel, jaringan nirkabel, layanan telepon follow me,
presentasi elektronik, intranet)
 Berkolaborasi yang terjadi pada saat berkomunikasi jarak jauh (rapat berbasis
web, internet videophone, wall displays, ruang kerja sama, videoconferencing
dan telepresence)
 Berbagi informasi terkini yang terjadi pada saat berkomunikasi tentang produk
dan jasa (RFID, gudang nirkabel, extranet, manajemen rantai pasokan,
penelusuran paket)
 Berinteraksi pada saat berkomunikasi dengan pelanggan (dukungan langsung,
saluran telepon bantuan, podcasting, blog perusahaan, kios dalam toko)
Komunikasi yang beretika melibatkan semua informasi yang relevan, yang benar
menurut akal sehat, dan yang tidak menipu dengan cara apapun. Sebaliknya,
komunikasi yang tidak beretika melibatkan informasi yang salah dan menyesatkan
(atau menahan informasi yang penting). Beberapa contoh komunikasi yang tidak
beretika adalah plagiarisme, salah mengutip secara selektif, salah memberikan angka,
mengubah visual.
DAFTAR PUSTAKA

Bovee, L. Courtland dan John V. Thill. 2013. Komunikasi Bisnis, Buku


Pertama, Edisi Bahasa Indonesia, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia.
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta:
Andy Copyright.
Maxmaroe.com

Anda mungkin juga menyukai