Anda di halaman 1dari 31

SKENARIO SIDANG SEMU KELOMPOK 14 FAKULTAS HUKUM UPN “

VETERAN “ JATIM

“KASUS PIDANA PENCURIAN”


Ket : Border = Dialog
TAHAP 1

 (Panitera pengganti mempersiapkan persidangan dengan memastikan Jaksa Penuntut Umum,


terdakwa, penasehat hukum terdakwa dan juru sumpah menempati tempat yang telah
disediakan );
 (Panitera pengganti memberitahukan tata tertib persidangan 
 Panitera : Sebelum persidangan dimulai, akan saya bacakan tata tertib persidangan
yang harus di patuhi oleh para pengunjung selama persidangan berlangsung.
1. Pengunjung persidangan harus sopan dan tertib serta dilarang membuat
keributan atau berkomentar selama persidangan berlangsung ;
2. Pengunjung persidangan dilarang makan dan minum di dalam ruang sidang ;
3. Pengunjung yang dibawah 17 tahun dilarang masuk ruang sidang ;
4. Handphone harus dimatikan atau di silent ;
5. Hadirin dimohon berdiri ketika Majelis Hakim memasuki atau keluar ruang
sidang ;
 (Panitera pengganti melapor Majelis Hakim bahwa persidangan siap dimulai ;(keluar dan
melapor pada hakim).
 (Panitera pengganti memasuki ruang sidang terlebih dahulu dan memerintahkan hadirin
berdiri karena Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang ;)
 Panitera : Hadirin dimohon berdiri karena Majelis Hakim akan memasuki ruang
siding.
 (Majelis Hakim duduk terlebih dahulu kemudian Hakim Ketua Majelis
mempersilahkan hadirin untuk duduk kembali ;)
 Hakim Ketua : Hadirin silahkan duduk
 Hakim Ketua : “ Sidang perkara pidana No. 1149/Pid.B/2015/PN.Sby. atas nama
terdakwa PANJI FIKRI ARIFIN dan MUHAMMAD KRISMAFIAN dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum “ ketukan palu 3 x ;
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, Apakah saudara sehat jasmani maupun rohani
hari ini ?
 Terdakwa : iya, saya Sehat jasmani maupun rohani pak Hakim.
 Hakim Ketua : Saudara siap mengikuti sidang hari ini ?
 Terdakwa : Siap pak Hakim.
 Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, saudara maju dan menyerahkan kartu
identitas saudara .
 (Terdakwa maju dan menyerahkan kartu identitasnya lalu duduk kembali.)
o Nama : MUHAMMAD KRISMAFIAN
o TTL : Ngawi, 24 – 01 – 1980
o Jenis kelamin : Laki – Laki
o Alamat : Jl. Tambak Asri Gg. 20 No. 05, Kec. Krembangan,
Surabaya.
o Agama : Islam
o Kewarganegaran : Indonesia
o Pekerjaan : Pedagang

o Nama : PANJI FIKRI ARIFIN


o TTL : Sidoarjo, 12 – 12 – 1983
o Jenis kelamin : Laki – Laki
o Alamat : Jl. Tambak Asri Gg. 19 No. 18, Kec. Krembangan,
Surabaya.
o Agama : Islam
o Kewarganegaran : Indonesia
o Pekerjaan : Tidak Bekerja

 Hakim Ketua: Saudara Terdakwa, saudara oleh Jaksa penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan matinya
orang, sebagaimana dimaksud dalam pasal 365 ayat (2) huruf ke 1e, 2e, 3e dan ayat
ayat (3) KUHP jo pasal 55 dan 56 KUHP, apakah pada sidang hari ini saudara maju
sendiri atau di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

 Terdakwa : Ya pak hakim, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya
dari kantor hukum “ AD JUSTICE & ASSOCIATIES “.Yaitu saudara ( FERINA
YOLA DAMAYANTI) dan Saudari (MUHAMMAD FAKRI RAHMAWAN)

 Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

 Terdakwa : Betuk Pak Hakim

 Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa
khusus dari terdakwa ? Jika ada mohon ditunjukkan.

 PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya

 (PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa lalu
membawanya kembali dan duduk kembali )
 Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?

 JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

 Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

 (JPU membacakan dakwaannya sambil berdiri)

 Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara mengerti dengan


dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

 Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.

 Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa
penuntut umum?

 Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum


saya Pak Hakim.

 Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa telah siap untuk mengajukan
eksepsi?

 PH. Terdakwa : Iya Majelis Hakim yang terhormat, kami telah siap mengajukan
eksepsi.

 Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan eksepsi secara


lisan atau tertulis?

 PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami mengajukan eksepsi secara
tertulis

 Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Penasehat Hukum

 (PH membacakan eksepsi sambil berdiri) setelah dibacakan, eksepsi tersebut diserahkan
kepada hakim dan salinannya diberikan kepada Penuntut Umum

 Hakim Ketua : Silahkan kepada Penuntut Umum untuk mengajukan tanggapan


atas eksepsi (replik) tersebut.

 JPU : Baiklah Majelis Hakim yang terhormat

 (JPU membacakan replik)

 Hakim Ketua : Silahkan kepada Penasehat Hukum untuk mengajukan tanggapan


sekali lagi (duplik)
 PH : Baiklah Majelis Hakim yang terhormat

 (PH membacakan duplik)

 Hakim Ketua : Atas eksepsi dan tanggapan-tanggapan tersebut kami meminta


waktu untuk mempertimbangkan dan menyusun putusan sela maka sidang ditunda
untuk mempersiapkan putusan sela yang akan dibacakan pada hari sidang
berikutnya. Yaitu satu minggu setelah sidang hari ini

 (hakim ketua berdiskusi dengan panitera untuk menanyakan kapan waktu untuk
persidangan selanjutnya, biasanya 1 minggu setelah persidangan hari ini)

 Hakim Ketua : (hakim membacakan putusan sela dan diakhiri dengan ketokan palu 1
kali)

 Hakim ketua : Mengingat karena pembacaan putusan sela telah dibacakan maka
persidangan dilanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, Saudara
jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan alat bukti dan saksi – saksinya ?

 JPU : Sudah siap pak hakim, kami mengajukan alat bukti berupa saksi ,
terdakwa dan barang bukti yang sudah dilimpahkan dan sudah hadir di
persidangan hari ini.

 Hakim Ketua : ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan hari
ini Jaksa Penuntut Umum?

 JPU : 2 orang saksi Pak Hakim

 Hakim Ketua : Saudara terdakwa silahkan saudara pindah tempat duduk disebelah
penasehat hukum saudara.

 ( Terdakwa pindah tempat duduk disebelah PH )

 Hakim Ketua : Saudara jaksa penuntut umum Silahkan dihadirkan saksi


pertamanya

 JPU : Saksi pertama atas nama (suci) yang dimana saksi merupakan saksi korban
Pak Hakim. (Lalu memanggil saksi ) Saksi Pertama silahkan masuk ke ruang sidang.

 Hakim ketua :Baiklah, Saudara saksi , apakah saudara sehat jasmani dan rohani ?
 Saksi Dita : iya pak hakim, saya sehat jasmani maupun rohani.

 Hakim ketua : Saudara Siap memberikan keterangan pada sidang hari ?

 Saksi Dita : saya siap memberiakan keterangan pada sidang hari ini pak hakim.

 Hakim ketua : Baiklah, pertama saya akan menanyakan identitas saudara .


saudara maju dan menyerahkan kartu identitas saudara.

 (Saksi korban maju ke meja hakim dan menyerahkan identitasnya lalu duduk kembali )

 Nama : Dita Ayu Alisya


 TTL : Lamongan, 24 – 10 – 1990
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 25 Tahun
 Alamat : Jl. Tambak asri gang 20 No 12 Kecamatan
Krembangan Surabaya
 Agama : Islam
 Kewarganegaraan : Indonesia
 Pekerjaan : Wiraswasta

 Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

 Saksi Dita : Iya Pak Hakim saya kenal dan sebatas rekan kerja

 Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

 Saksi Dita : Tidak Pak Hakim

 ( kartus identitas diberikan ke hakim anggota yang selanjutnya di berikan kepada panitera
)

 Hakim Ketua : Saudara saksi, apa saudara bersedia untuk disumpah ?

 Saksi Dita : iya pak hakim saya bersedia di sumpah.

 Hakim ketua : saudara juru sumpah silahkan mengambil tempat.

 ( juru sumpah berdiri di sebelah saksi korban dan mengangkat alquran di atas kepala
saksi )
 Hakim ketua : saudara saksi, ikuti lafal sumpah yg saya ucapkan.
“Bismillahhirrahmahirrahim/ demi allah/ saya bersumpah/ sebagai saksi/ dalam
perkara ini/ akan memberikan/ keterangan/ yang benar/ tidak lain/ dari yang
sebenarnya “

 ( Saksi korban : mengikuti sesuai perkataan Hakim. Setelah itu juru sumpah kembali dan
saksi duduk kembali )

 Hakim ketua : “ saudara saksi karena sudah disumpah untuk memberikan


keterangan dengan jujur tanpa di tambahi dan dikurangi mengenai apa yang saksi
ketahui, saksi lihat, saksi dengar dan saksi alami karena jika berbohong ada ancaman
hukuman 7 Tahun penjara sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, selain itu
mendapat hukuman dari Tuhan karena sudah bersumpah atas nama Tuhan . apakah
saudara mengerti ?
 Saksi Dita : iya , saya mengerti pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa perhatikan dan dengarkan keterangan saksi ini
karena saudara akan ditanyakan tanggapannya atas keterangan saksi ini.
 Terdakwa : iya pak Hakim.
 Hakim ketua : Baik, saudara Jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang
bukti kepada majelis hakim.
 JPU : Baik majelis hakim yg terhormat
 ( JPU maju membawa semua barang bukti ke meja hakim )
 Hakim ketua : Saudara saksi, bagaimana saudara bisa tau ada pencurian barang
berupa 1 ( satu ) buah valve, 12 (duabelas) Kuningan ?
 Saksi Dita : saya mengetahuinya dari bawahan saya yg bernama irine pak
hakim. Yg telah menangkap basah dia membawa barang tersebut.
 Hakim ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mendengar adanya pencurian
tersebut ?
 Saksi Dita : Saya kaget dan marah pak hakim.
 Hakim ketua : Apakah saudara pada saat kejadian ada dalam TKP ?
 Saksi Dita : Tidak pak hakim, karena pada saat itu saya sedang ada pertemuan
di luar kantor, dan langsung mendapat kabar setelah ada kejadian tersebut.
 Hakim ketua : Baiklah, Saudara hakim anggota 1 , apakah ada yg ingin ditanyakan
?
 Hakim anggota1 : Ada pak ketua, terima kasih atas kesempatan yg diberikan. Saudara
saksi apakah saudara tau barang ini ? ( menunjukan foto satu buah valve )
 Saksi Dita : Iya pak hakim saya tau, itu adalah barang bekas onderdil kapal
milik perusahaan.
 Hakim Anggota1 : Jadi ini barang bekas ?
 Saksi Dita : benar pak hakim, itu barang bekas.
 Hakim 1 : berarti barang ini sudah dibuang ?
 Saksi Dita : Tidak pak hakim, barang itu masih bisa digunakan kembali.
 Hakim 1 : Baik Cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Saudara Hakim anggota 2 , apa ada yg ingin ditanyakan ?
 Hakim2 : ada pak ketua, terima kasih untuk kesempatannya. Saudara saksi,
apakah saudara pernah akrab dengan terdakwa ?
 Saksi Dita : Tidak pak hakim, saya tidak pernah akrab dengan beliau.
 Hakim2 : Apa tidak ada penjagaan di perusahaan tersebut sehingga terjadi
pencurian ?
 Saksi Dita : Ada pak hakim, ada beberapa orang satpam yg menjaga area luar
perusahaan.
 Hakim2 : di dalam area tidak ada yg menjaga ?
 Saksi Dita : tidak pak hakim, karena takut mengganggu kerja pegawai yg lain.
 Hakim2 : Cukup pak ketua.
 Hakimketua : Baiklah, Saudara Jaksa penuntut umum, apa ada yg ingin ditayakan
?
 JPU : Ada pak hakim dan terima kasih untuk kesempatannya. Saudara
saksi, apakah saudara tidak mengecek ulang setiap barang yg telah digunakan selama
proses pekerjan ?
 Saksi Dita : Pengecekan hanya untuk barang yg ada digudang pak , sedangkan
barang yg telah di pakai sudah berserakan dilantai.
 JPU : Cukup pak hakim.
 Hakim ketua : baik. Saudara penasehat Hukum apa ada yg ingin saudara tanyakan
?
 Penasihat Hukum: ada pak hakim, terima kasih untuk kesempatannya. Saudara saksi
apa saudara tau apa alasan terdakwa mengambil barang tersebut ?
 Saksi Dita : Tidak pak, karena beliau tidak izin dan langsung mengambil barang
tersebut tanpa izin.
 Penasihat Hukum : Cukup pak hakim.
 Hakim Ketua : Baiklah, Saudara terdakwa , bagaimana atas keterangan saksi
apakah benar sebagian atau seluruhnya atau ada yang tidak benar atau keberatan
dengan keterangan saksi
 Terdakwa : Iya benar pak Hakim, keterangan saksi benar seluruhnya.

 Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

 ( saksi meninggalkan ruang sidang )

 Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikutnya .

 JPU : Saksi kedua atas nama Vidya silahkan masuk ke ruang sidang.

 (Saksi masuk lalu duduk )

 Hakim ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani ?

 Saksi Vidya : iya pak hakim saya sehat jasmani maupun rohani.

 Hakim ketua : siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari
ini?

 Saksi Vidya : Ya Pak Hakim, saya siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini

 Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP) ?

 Saksi Vidya : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak Hakim)

 Hakim Ketua : Baiklah, pertama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan
saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

 Saksi Handa : siap pak hakim.

 Nama : Fadillah Vidya Nirmala


 TTL : Surabaya, 18 Juli 1985
 Umur : 30 Tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Jl. Tambak asri gang 10 No 1 Kecamatan
Krembangan Surabaya
 Agama : Islam
 Kewarganegaraan : Indonesia
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

 Saksi Vidya : Iya Pak Hakim saya kenal dan sebatas rekan kerja

 Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

 Saksi Vidya : Tidak Pak Hakim

 ( kartus identitas diberikan ke hakim anggota yang selanjutnya di berikan kepada panitera
)

 Hakim Ketua : Saudara saksi, apa saudara bersedia untuk disumpah ?

 Saksi Vidya : iya pak hakim saya bersedia di sumpah.

 Hakim ketua : saudara juru sumpah silahkan mengambil tempat.

 ( juru sumpah berdiri di sebelah saksi 2 dan mengangkat alquran di atas kepala saksi )

 Hakim ketua : saudara saksi, ikuti lafal sumpah yg saya ucapkan.


“Bismillahhirrahmahirrahim/ demi allah/ saya bersumpah/ sebagai saksi/ dalam
perkara ini/ akan memberikan/ keterangan/ yang benar/ tidak lain/ dari yang
sebenarnya “

 ( Saksi Vidya : mengikuti sesuai perkataan Hakim. Setelah itu juru sumpah kembali dan
saksi duduk kembali )

 Hakim ketua : “ saudara saksi karena sudah disumpah untuk memberikan


keterangan dengan jujur tanpa di tambahi dan dikurangi mengenai apa yang saksi
ketahui, saksi lihat, saksi dengar dan saksi alami karena jika berbohong ada ancaman
hukuman 7 Tahun penjara sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, selain itu
mendapat hukuman dari Tuhan karena sudah bersumpah atas nama Tuhan . apakah
saudara mengerti ?
 Saksi Vidya : iya , saya mengerti pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa tetap perhatikan dan dengarkan keterangan
saksi ini karena saudara akan ditanyakan tanggapannya atas keterangan saksi ini.
 Terdakwa : iya pak Hakim.
 Hakim ketua : Saudari saksi, apakah saudari mengetahui langsung pencurian yg
terjadi ?
 Saksi Vidya : iya pak hakim, saya telah menangkap basah beliau mengambil
barang tersebut dan memasukannya ketas coklat.
 Hakim ketua : Baiklah, Hakim anggota1 apa ada yg ingin ditanyakan ?
 Hakim1 : Ada pak ketua, saudara saksi, yg saudara maksud tas coklat itu
adalah ini ? (sambil menunjukan tas )
 Saksi Vidya : iya benar pak hakim,
 Hakim1 : ini tas milik saudara atau milik terdakwa ?
 Saksi Vidya : Saya tidak tau itu tas siapa pak hakim, tapi saya melihat beliau
membawa tas tersebut.
 Hakim1 : Cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Selanjutnya, hakim anggota 2 apa ada yg ingin di tanyakan ?
 Hakim 2 : Sudah cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Saudara Jaksa penuntut umum apa ada yg ingin di tanyakan ?
 JPU : Ada pak hakim, Saudara saksi, Saudara sudah berapa lama serekan
kerja dengan terdakwa ?
 Saksi Vidya : Sekitar 5 tahun pak,
 JPU : berarti saudara dekat dengan terdakwa ?
 Saksi Vidya : hanya sebatas teman kerja pak tidak lebih dari itu.
 JPU : Cukup pak hakim.
 Hakim ketua : Baiklah, Saudara penasehat Hukum, apa ada yg ingin ditanyakan ?
Penasehat Hukum : ada pak hakim, saudara saksi, tadi saudara bilang melihat sendiri
terdkwa memasukkan barang kedalam tas tersebut, apa saudara yakin tidak salah
melihat ?
 Saksi Vidya : Tidak pak, saya melihat sendiri dan tidak salah melihat.
 Penasehat Hukum : Cukup pak hakim.
 Hakim Ketua : Baiklah. Saudara terdakwa , bagaimana atas keterangan saksi
apakah benar sebagian atau seluruhnya atau ada yang tidak benar atau keberatan
dengan keterangan saksi
 Terdakwa : Iya benar pak Hakim, keterangan saksi benar seluruhnya.

 Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

 ( saksi meninggalkan rung sidang )

 Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum apakah masih ada saksi yang akan
diperiksa hari ini?

 JPU : masih ada pak hakim dan mohon waktu ditunda 1 (satu) minggu
untuk menghadirkan saksi di persidangan berikutnya.
 Hakim ketua : Saudara penasehat Hukum, apakah saudara setuju sidang ditunda 1
minggu lagi ?

 Penasehat hukum : iya pak hakim, kami setuju sidang ditunda untuk 1 minggu
lagi.

 (berdiskusi dengan hakim anggota 1 dan 2 )

 Hakim ketua : Saudara panitera , bagaimana jadwal sidang satu minggu lagi
tanggal berapa ?

 Panitera : Tanggal 19 mei pak hakim yg terhormat.

 Hakim ketua : mengingat karena agenda sidang berikutnya adalah masih


pemeriksaan saksi dan Jaksa Penuntut Umum memohon waktu di tunda untuk
menghadirkan saksi di persidangan berikutnya maka persidangan tidak bisa
dilanjutkan dan akan ditunda untuk memberikan kesempatan kepada jaksa
Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi dipersidangan berikutnya maka
persidangan untuk hari ini akan dilanjutkan pada hari Jumat tanggal 9 Mei 2017
pukul 09.00 WIB dengan agenda pemeriksaan saksi dengan perintah kepada
saudara jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi dan terdakwa
dipersidangan selanjutnya dan terdakwa tetap ditahan. Maka sidang dinyatakan
selesai dan ditutup (ketukan palu 3 x)

 Panitera : ( sambil berdiri ) Hadirin dimohon berdiri karena majelis hakim


akan meninggalkan ruang sidang.

 ( majelis hakim pergi meninggalkan ruang sidang )

TAHAP 2

 Hakim Ketua : Hadirin silahkan duduk


 Hakim ketua : Sidang lanjutan perkara pidana No. 1149/Pid.B/2015/PN.Sby. atas
nama terdakwa FEMLY FRANS GORDON dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketukan palu 3 x)
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, Apakah saudara sehat jasmani maupun rohani
hari ini ?
 Terdakwa : iya, saya Sehat jasmani maupun rohani pak Hakim.
 Hakim Ketua : Saudara siap mengikuti sidang hari ini ?
 Terdakwa : Siap pak Hakim.
 Hakim ketua : karena sesuai dengan penundaan sidang minggu lalu bahwa agenda
sidang hari ini adalah masih pemeriksaan saksi. Saudara Jaksa penuntut umum
apakah sudah hadir saksi pada hari ini ?
 JPU : Sudah majelis hakim yg terhormat, sudah hadir 2 orang saksi pada
sidang hari ini.

 Hakim Ketua : Saudara terdakwa silahkan saudara pindah tempat duduk disebelah
penasehat hukum saudara.

 ( Terdakwa pindah tempat duduk disebelah PH )

 Hakim Ketua : Saudara jaksa penuntut umum Silahkan dihadirkan saksi saudara.

 JPU : Saksi ( memangil nama ) silahkan masuk ke ruang sidang.

 Hakim ketua :Baiklah, Saudara saksi , apakah saudara sehat jasmani dan rohani ?

 Saksi Febby : iya pak hakim, saya sehat jasmani maupun rohani.

 Hakim ketua : Saudara Siap memberikan keterangan pada sidang hari ?

 Saksi Febby : saya siap memberiakan keterangan pada sidang hari ini pak hakim.

 Hakim ketua : Baiklah, pertama saya akan menanyakan identitas saudara .


saudara maju dan menyerahkan kartu identitas saudara.

 (Saksi Febby maju ke meja hakim dan menyerahkan identitasnya lalu duduk kembali )

 Hakim ketua : Berdasarkan kartu identitas saudara saya minta saudara menjawab
dengan jelas, Apakah benar saudara bernama Sulistyo ?

 Saksi Febby : iya benar pak hakim.

 Nama : Febby Chikmiah Riawan


 TTL : Surabaya, 17-02-1987
 Umur : 28 Tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Perum Kartika candra, Tambak Bulak, Waru,
Sidoarjo
 Agama : Islam
 Kewarganegaraan : Indonesia
 Pekerjaan : Wiraswasta

 Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

 Saksi Febby : Iya Pak Hakim saya kenal dan sebatas rekan kerja

 Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

 Saksi Febby : Tidak Pak Hakim

 ( kartus identitas diberikan ke hakim anggota yang selanjutnya di berikan kepada panitera
)

 Hakim Ketua : Saudara saksi, apa saudara bersedia untuk disumpah ?

 Saksi Febby : iya pak hakim saya bersedia di sumpah.

 Hakim ketua : saudara juru sumpah silahkan mengambil tempat.

 ( juru sumpah berdiri di sebelah saksi 3 dan mengangkat alquran di atas kepala saksi )

 Hakim ketua : saudara saksi, ikuti lafal sumpah yg saya ucapkan.


“Bismillahhirrahmahirrahim/ demi allah/ saya bersumpah/ sebagai saksi/ dalam
perkara ini/ akan memberikan/ keterangan/ yang benar/ tidak lain/ dari yang
sebenarnya “

 ( Saksi Febby : mengikuti sesuai perkataan Hakim. Setelah itu juru sumpah kembali dan
saksi duduk kembali )

 Hakim ketua : “ saudara saksi karena sudah disumpah untuk memberikan


keterangan dengan jujur tanpa di tambahi dan dikurangi mengenai apa yang saksi
ketahui, saksi lihat, saksi dengar dan saksi alami karena jika berbohong ada ancaman
hukuman 7 Tahun penjara sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, selain itu
mendapat hukuman dari Tuhan karena sudah bersumpah atas nama Tuhan . apakah
saudara mengerti ?
 Saksi Febby : iya , saya mengerti pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa perhatikan dan dengarkan keterangan saksi ini
karena saudara akan ditanyakan tanggapannya atas keterangan saksi ini.
 Terdakwa : iya pak Hakim.
 Hakim Ketua : Baiklah, Saudara saksi, apakah saudara mengetahui secara
langsung pada saat kejadian ?
 Saksi Febby : Tidak pak hakim, saya mengetahuinya dari saudari irine yg telah
menangkap basah pelaku.
 Hakim ketua : Apa benar 12 kuningan ini barang bekas onderdil kapan ? (sambil
menunjukan foto )
 Saksi Febby : iya benar pak hakim.
 Hakim Ketua : Saudara hakim anggota 1 apa ada yg ingin ditanyakan ?
 Hakim1 : Sudah cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Saudara hakim anggota 2 apa ada yg ingin di tanyakan ?
 Hakim 2 : Ada pak ketua, Saudara saksi apakah saudara mengetahui
bagaimana sikap keseharian terdakwa di tempat kerja ?
 Saksi Febby : Saya tidak begitu memperhatikan pak hakim. Setau saya beliau
memiliki sifat yg sopan.
 Hakim 2 : Cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Saudara Jaksa penuntut umum, apa ada yg ingin saudara
tanyakan ?
 JPU : Ada pak hakim, saudara saksi apakah sebelum kejadian saudara
melihat tingkah laku mencurigakan dari terdakwa ?
 Saksi Febby : Tidak pak , karena saya tidak bertemu beliau sebelum kejadian
tersebut.
 JPU : Cukup pak hakim.
 Hakim ketua : Baiklah, saudara penasehat hukum, apaka saudara ingin bertanya
sesuatu ?
 Penasehat hukum : Cukup pak hakim.
 Hakim Ketua : Baiklah, Saudara terdakwa , bagaimana atas keterangan saksi
apakah benar sebagian atau seluruhnya atau ada yang tidak benar atau keberatan
dengan keterangan saksi
 Terdakwa : Iya benar pak Hakim, keterangan saksi benar seluruhnya.

 Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

 ( saksi meninggalkan rung sidang )

 Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikutnya .
 JPU : Saksi selanjutnya atas nama ( Surya mega ) silahkan masuk ke ruang sidang.

 (Saksi masuk lalu duduk )

 Hakim ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani ?

 Saksi Yolanda: iya pak hakim saya sehat jasmani maupun rohani.

 Hakim ketua : siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari
ini?

 Saksi Yolanda: Ya Pak Hakim, saya siap memberikan keterangan dalam


persidangan ini

 Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP) ?

 Saksi Yolanda : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak Hakim)

 Hakim Ketua : Baiklah, pertama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan
saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

 Saksi Yolanda : siap pak hakim.

o Nama : Yolanda Valentina P. N

o TTL : Surabaya, 14-03- 1990

o Umur : 25 Tahun

o Jenis kelamin : Perempuan

o Alamat : Jemursari XIII/D12A Surabaya

o Agama : Islam

o Kewarganegaraan : Indonesia

o Pekerjaan : Wiraswasta

 Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

 Saksi Yolanda : Iya Pak Hakim saya kenal dan sebatas rekan kerja

 Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

 Saksi Yolanda : Tidak Pak Hakim


 ( kartus identitas diberikan ke hakim anggota yang selanjutnya di berikan kepada panitera
)

 Hakim Ketua : Saudara saksi, apa saudara bersedia untuk disumpah ?

 Saksi Yolanda: iya pak hakim saya bersedia di sumpah.

 Hakim ketua : saudara juru sumpah silahkan mengambil tempat.

 ( juru sumpah berdiri di sebelah saksi 4 dan mengangkat alquran di atas kepala saksi )

 Hakim ketua : saudara saksi, ikuti lafal sumpah yg saya ucapkan.


“Bismillahhirrahmahirrahim/ demi allah/ saya bersumpah/ sebagai saksi/ dalam
perkara ini/ akan memberikan/ keterangan/ yang benar/ tidak lain/ dari yang
sebenarnya “

 ( Saksi Yolanda mengikuti sesuai perkataan Hakim. Setelah itu juru sumpah kembali dan
saksi duduk kembali )

 Hakim ketua : “ saudara saksi karena sudah disumpah untuk memberikan


keterangan dengan jujur tanpa di tambahi dan dikurangi mengenai apa yang saksi
ketahui, saksi lihat, saksi dengar dan saksi alami karena jika berbohong ada ancaman
hukuman 7 Tahun penjara sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, selain itu
mendapat hukuman dari Tuhan karena sudah bersumpah atas nama Tuhan . apakah
saudara mengerti ?
 Saksi Yolanda : iya , saya mengerti pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa tetap perhatikan dan dengarkan keterangan
saksi ini karena saudara akan ditanyakan tanggapannya atas keterangan saksi ini.
 Terdakwa : iya pak Hakim.
 Hakim ketua : Saudara hakim anggota 1 apa ada yg ingin saudara tanyakan ?
 Hakim 1 : Ada pak ketua, Saudara saksi coba saudara jelaskan bagaimana
saudara mengerti tentang kejadian tersebut.
 Saksi Yolanda : awalnya ada laporan dari bawahan saya pak hakim, karena saya
selaku supervisior pengawasan keamanan di tempat tersebut, maka saya tau apabila
ada kejadian tersebut.
 Hakim1 : berarti saudara tidak mengetahuinya secara langsung ?
 Saksi Yolanda : Tidak pak hakim.
 Hakim1 : Cukup pak ketua.
 Hakim ketua : selanjutnya , saudara hakim anggota 2 apa ada yg ingin
ditanyakan ?
 Hakim2 : ada pak hakim. Saudara saksi kapan saudara saksi mengetahui
keajadian pencurian tersebut ?
 Saksi Yolandaa : Langsung saya ketahui ketika ada laporan dari bawahan saya pak
hakim.
 Hakim2 : Berarti saudara sedang berada di TKP ?
 Saksi Yolanda : Tidak pak hakim, saya ketika itu sedang berada di ruangan saya.
 Hakim2 : Cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Baiklah, saudara JPU silahkan bertanya sesuatu.
 JPU : terima kasih pak hakim atas kesempatannya, saudara saksi saudara
bisa jelaskan bagaimana keadaan ruang kerja tempat terdakwa bekerja ?
 Saksi Yolanda : di ruang kerja beliau itu tempat service atau reparasi pak, jadi
disana juga tergeletak banyak barang bekas dari onderdil kapal.
 JPU : berarti barang bekas tersebut dibuang ?
 Saksi Yolanda : Tidak pak, barang tersebut tetap menjadi milik perusahaan.
 JPU : Sudah cukup pak hakim.
 Hakim ketua : baiklah , saudara penasehat Hukum apa ada yg ingin di tanyakan ?
 Penasehat Hukum: ada pak hakim, Saudara saksi, saudara tadi bilang barang bekas
tersebut di geletakan begitu saja , berarti benar barang tersebut siap untuk dibuang ?
 Saksi Yolanda : tidak pak , barang tersebut di geletakkan bukan berarti untuk
dibuang.
 Penasehat Hukum: lalu untuk apa ?
 Saksi Yolanda : barang tersebut akan di ambil setelah proses kerja telah slesai agar
tidak mengganggu para pekerja saat sedang bekerja pak.
 Penasehat hukum: Cukup pak hakim.
 Hakim Ketua : Baiklah, Saudara terdakwa , bagaimana atas keterangan saksi
apakah benar sebagian atau seluruhnya atau ada yang tidak benar atau keberatan
dengan keterangan saksi
 Terdakwa : Iya benar pak Hakim, keterangan saksi benar seluruhnya.

 Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

 ( saksi meninggalkan rung sidang )

 Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum apakah masih ada saksi yang akan
diperiksa hari ini?

 JPU : Tidak ada majelis hakim yg terhormat.


 Hakim ketua : Baiklah, karena dikarenakan pemeriksaan saksi sudah selesai maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa. Saudara terdakwa silahkan duduk
kembali ke kursi tengah persidangan.
 ( terdakwa pindah tempat duduk di kursi tengah persidangan )
 Hakim Ketua : Saudara terdakwa , meskipun saudara tidak di sumpah tetapi
saudara tetap berkewajiban memberikan keterangan yg jujur tanpa di tambahi dan
dikurangi.
 Terdakwa : iya Pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, untuk apa saudara mengambil barang tersebut ?
 Terdakwa : barang tersebut telah di geletakan dan siap untuk dibuang pak
hakim, jadi saya ambil saja daripada dibuang Cuma Cuma.
 Hakim ketua : saudara sebelumnya sudah izin terlebih dahulu atau langsung
mengambil ?
 Terdakwa : Saya kira barang tersebut akan dibuang pak hakim, jdi saya
langsung mengambilnya tanpa izin.
 Hakim ketua : baiklah, hakim anggota 1 apa ada yg ingin saudara tanyakan ?
 Hakim1 : ada pak ketua, Saudara terdakwa saudara bilang bahwa barang
tersebut siap untuk dibuang, dari mana saudara tau bahwa brang tersebut akan
dibuang ?
 Terdakwa : barang tersebut sudah di biarkan berhari hari pak hakim, sudah
tidak layak di pakai.
 Hakim1 : berarti saudara sudah ada niat untuk mengambilnya ?
 Terdakwa : iya pak hakim.
 Hakim1 : Sudah cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Saudara jaksa penuntut umum, apa saudara ingin bertanya
sesuatu ?
JPU : iya pak hakim, saudara terdakwa untuk apa saudara mengambil 1
buah valve dan 12 kuningan tersebut ?
 Terdakwa : Mau saya daur ulang agar bisa bermanfaat pak .
 JPU : Cukup pak hakim.
 Hakim ketua : Baiklah, Saudara penasehat hukum ada yg ingin saudara tanyakan

 Penasehat hukum: Ada pak hakim, terima kasih. Saudara Terdakwa apakah
sebelumnya saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana dan apakah saudara
pernah dihukum?

 Terdakwa : Tidak pernah Pak.


 PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara melakukan
pencurian itu? Kenapa sampai saudara melakukan hal tersebut?

 Terdakwa : Iya Pak, saya melakukan pencurian itu karena saya dengan spontan
melihat ruangan kerja yg penuh dengan barang bekas tak terpaki, maka saya
langsung mengambil barang tersebut kemudian saya masukkan dalam tas, dan itu
saya terpaksa lakukan karena saya butuh dana untuk sekolah anak saya pak.

 PH Terdakwa : Berarti saudara melakukan pencurian itu, karena saudara ingin


menyekolahkan anak saudara ?

 Terdakwa : Iya Pak, benar.

 PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian


itu?

 Terdakwa : Iya Pak, saya menyesal.

 PH Terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi perbuatan


serupa lagi?

 Terdakwa : Iya Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

 PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

 Hakim ketua : Saudara terdakwa apa ada lagi keterangan yg hendak ditambahkan
keterangannya.
 Terdakwa : Tidak ada pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah hendak mengajukan saksi yang
meringankan (a de charge) atau tidak ?
 Penasehat Hukum : ada pak Hakim, mohon waktu ditunda 1 (satu) minggu untuk
menghadirkan saksi meringankan (a de charge) di persidangan berikutnya.

 Hakim ketua : Saudara JPU, apakah saudara setuju sidang ditunda 1 minggu lagi ?

 JPU : iya pak hakim, kami setuju sidang ditunda untuk 1 minggu lagi.

 (berdiskusi dengan hakim anggota 1 dan 2 )


 Hakim ketua : Saudara panitera, sidang selanjutnya tanggal berapa ?
 Panitera : Tanggal, 26 Mei pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara penasehat Hukum , mengingat menghadirkan saksi
meringankan adalah kewajiban saudara, maka saudara harus menghadirkan saksi
meringankan tepat pada waktunya.
 Penasehat hukum : Siap majelis hakim yg terhormat.
 Hakim Ketua : mengingat karena agenda sidang berikutnya adalah pemeriksaan
saksi yang meringankan (a de charge) dan penasehat hukum terdakwa memohon
waktu di tunda untuk menghadirkan saksi di persidangan berikutnya maka
persidangan tidak bisa dilanjutkan dan akan ditunda untuk memberikan kesempatan
kepada penasehat hukum terdakwa untuk menghadirkan saksi yang meringankan (a
de charge) dipersidangan berikutnya maka persidangan untuk hari ini akan
dilanjutkan pada hari ………….. tanggal 26 mei 2017 pukul 09.00 WIB dengan agenda
pemeriksaan saksi yang meringankan (a de charge) dengan perintah kepada saudara
jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan terdakwa dipersidangan selanjutnya dan
terdakwa tetap ditahan. Maka sidang dinyatakan selesai dan ditutup (ketukan palu 3
x)

 Panitera : ( sambil berdiri ) Hadirin dimohon berdiri karena majelis hakim


akan meninggalkan ruang sidang.

 ( majelis hakim pergi meninggalkan ruang sidang )

TAHAP 3

 Hakim Ketua : Hadirin silahkan duduk


 Hakim ketua : Sidang lanjutan perkara pidana No. 1149/Pid.B/2015/PN.Sby. atas
nama terdakwa FEMLY FRANS GORDON dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketukan palu 3 x)
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, Apakah saudara sehat jasmani maupun rohani
hari ini ?
 Terdakwa : iya, saya Sehat jasmani maupun rohani pak Hakim.
 Hakim Ketua : Saudara siap mengikuti sidang hari ini ?
 Terdakwa : Siap pak Hakim.
 Hakim ketua : karena sesuai dengan penundaan sidang minggu lalu bahwa agenda
sidang hari ini adalah mendengarkan keterangan saksi yang meringankan (a de
charge), saudara penasehat hukum apakah sudah hadir saksi yang meringankan (a de
charge) pada hari ini ?
 Penasehat Hukum : Sudah majelis hakim yg terhormat, sudah hadir 1 (satu)
orang saksi meringankan pada sidang hari ini.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa , saudara bisa pindah tempat duduk kesebelah
penasehat Hukum saudara.
 (terdakwa pindah tempat duduk disebelah PH)
 Hakim ketua : Saudara penasehat Hukum, panggil saksi sudara untuk masuk ke
ruang sidang.
 Penasehat Hukum : Saksi (Anita ) silahkan masuk kedalam ruang sidang.
 ( saksi masuk lalu duduk ke kursi tengah persidangan )

 Hakim ketua : Baiklah, Saudara saksi , apakah saudara sehat jasmani dan
rohani ?

 Saksi Anita : iya pak hakim, saya sehat jasmani maupun rohani.

 Hakim ketua : Saudara Siap memberikan keterangan pada sidang hari ?

 Saksi Anita : saya siap memberiakan keterangan pada sidang hari ini pak hakim.

 Hakim ketua : Baiklah, pertama saya akan menanyakan identitas saudara .


saudara maju dan menyerahkan kartu identitas saudara.

 (Saksi Anita maju ke meja hakim dan menyerahkan identitasnya lalu duduk kembali )

o Nama : Anita Utaminingrum

o TTL : Ngawi, 26 Maret 1989

o Umur : 26 Tahun

o Jenis Kelamin : Perempuan

o Alamat : Jl. Tenggilis mejoyo Blok D No 8 Surabaya

o Agama :Islam

o Kewarganegaraan :Indonesia

o Pekerjaan :Wiraswasta

 Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

 Saksi Anita : Tidak pak hakim.

 Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa
 Saksi Anita : Tidak Pak Hakim

 Hakim ketua : apa saudara ada hubungan pekerjaan dengan terdakwa ?

 Saksi Anita : Tidak ada pak hakim.

 ( kartus identitas diberikan ke hakim anggota yang selanjutnya di berikan kepada panitera
)

 Hakim Ketua : Saudara saksi, apa saudara bersedia untuk disumpah ?

 Saksi Anita : iya pak hakim saya bersedia di sumpah.

 Hakim ketua : saudara juru sumpah silahkan mengambil tempat.

 ( juru sumpah berdiri di sebelah saksi 5 dan mengangkat alquran di atas kepala saksi )

 Hakim ketua : saudara saksi, ikuti lafal sumpah yg saya ucapkan.


“Bismillahhirrahmahirrahim/ demi allah/ saya bersumpah/ sebagai saksi/ dalam
perkara ini/ akan memberikan/ keterangan/ yang benar/ tidak lain/ dari yang
sebenarnya “

 ( Saksi Anita : mengikuti sesuai perkataan Hakim. Setelah itu juru sumpah kembali dan
saksi duduk kembali )

 Hakim ketua : “ saudara saksi karena sudah disumpah untuk memberikan


keterangan dengan jujur tanpa di tambahi dan dikurangi mengenai apa yang saksi
ketahui, saksi lihat, saksi dengar dan saksi alami karena jika berbohong ada ancaman
hukuman 7 Tahun penjara sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, selain itu
mendapat hukuman dari Tuhan karena sudah bersumpah atas nama Tuhan . apakah
saudara mengerti ?
 Saksi Anita : iya , saya mengerti pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa perhatikan dan dengarkan keterangan saksi ini
karena saudara akan ditanyakan tanggapannya atas keterangan saksi ini.
 Terdakwa : iya pak Hakim.
 Hakim Ketua : Saudara saksi, apa yg saudara tau tentang barang bekas yg ada di
perusahaan PT DOK tersebut ?
 Saksi Anita : barang bekas yg ada di perusahaan tersebut yg terutama
berada di dalam ruang reparasi kapal adalah barang yg tentu milik perusahaan pak
hakim.
 Hakim ketua : Bagaimana saudara bisa tau itu ?
 Saksi Anita : karena saya pernah bekerja di tempat tersebut pak hakim.
 Hakim ketua : baiklah saudra hakim anggota 1 , apa ada yg ingin saudara
tanyakan ?
 Hakim1 : Ada pak ketua, saudara saksi karena saudara pernah bekerja di
tempat tersebut, saudara jelaskan untuk apa barang bekas onderdil kapal tersebut
setelah melalui proses pekerjaan selesai ?
 Saksi Anita : ketika proses pekerjaan selesai maka, onderdil bekas tersebut di
simpan oleh perusahaan yg kemudian akan digunakan kembali pak hakim.
 Hakim 1 : Sudah cukup pak ketua.
 Hakim ketua : Saudara hakim anggota 2, ada yg ingin saudara tanyakan ?
 Hakim2 : ada , saudara saksi apabila saudara pernah bekerja di tempat
tersebut saudara jelaskan bagaimana situasi pengawasan di tempat tersebut.
 Saksi Anita : di luar kantor ada 4 orang satpam yg menjaga pak hakim,
sedangkan di dalam tidak di berikan penjagaan karena di dalam adalah tempat para
teknisi bekerja.
 Hakim2 : Cukup pak hakim.
 Haki ketua : Baiklah, saudara JPU ada yg ingin saudara tanyakan ?
 JPU : ada pak hakim, saudara saksi apa saudara sebelumnya pernah
mendengar atau mengetahui ada kejadian pencurian sebelum perkara ini ?
 Saksi Anita : tidak pak.
 JPU : cukup pak hakim.
 Hakim ketua : Baik. Saudara penasehat hukum ada yg ingin saudara tanyakan ?
 Penasehat Hukum: Ada pak hakim. Saudara saksi apabila barang tersebut diambil
dari bekas onderdil kapal berarti barang tersebut milik kapal dan bukan milik
perusahaan, bukan begitu ?
 Saksi Anita : iya benar pak.
 Penasehat Hukum: Cukup pak hakim.
 Hakim Ketua : Baiklah. Saudara terdakwa , bagaimana atas keterangan saksi
apakah benar sebagian atau seluruhnya atau ada yang tidak benar atau keberatan
dengan keterangan saksi
 Terdakwa : Iya benar pak Hakim, keterangan saksi benar seluruhnya.

 Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

 ( saksi meninggalkan rung sidang )


 Hakim ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah masih ada saksi yg akan
diajukan lagi ?

 Penasehat Hukum : Masih ada Pak hakim.

 Hakim ketua : panggil saksi saudara.

 Penasehat Hukum : Saksi (maulita ) silahkan masuk kedalam ruang sidang.


 ( saksi masuk lalu duduk ke kursi tengah persidangan )

 Hakim ketua : Baiklah, Saudara saksi , apakah saudara sehat jasmani dan
rohani ?

 Saksi 6 : iya pak hakim, saya sehat jasmani maupun rohani.

 Hakim ketua : Saudara Siap memberikan keterangan pada sidang hari ?

 Saksi 6 : saya siap memberiakan keterangan pada sidang hari ini pak hakim.

 Hakim ketua : Baiklah, pertama saya akan menanyakan identitas saudara .


saudara maju dan menyerahkan kartu identitas saudara.

 (Saksi 6 maju ke meja hakim dan menyerahkan identitasnya lalu duduk kembali )

o Nama : Tri Yuli Maulta

o TTL :Blitar, 17 – 7 1997

o Jenis Kelamin :Perempuan

o Alamat :Jl. Dsn penataran Kabupaten Blitar

o Agama :Islam

o Kewarganegaraan :Indonesia

o Pekerjaan :Swasta

 Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

 Saksi 6 : Tidak pak hakim

 Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

 Saksi 6 : Tidak Pak Hakim


 Hakim ketua : apa saudara ada hubungan kerja dengan terdakwa ?

 Saksi6 : Tidak pak hakim

 ( kartus identitas diberikan ke hakim anggota yang selanjutnya di berikan kepada panitera
)

 Hakim Ketua : Saudara saksi, apa saudara bersedia untuk disumpah ?

 Saksi 5 : iya pak hakim saya bersedia di sumpah.

 Hakim ketua : saudara juru sumpah silahkan mengambil tempat.

 ( juru sumpah berdiri di sebelah saksi 5 dan mengangkat alquran di atas kepala saksi )

 Hakim ketua : saudara saksi, ikuti lafal sumpah yg saya ucapkan.


“Bismillahhirrahmahirrahim/ demi allah/ saya bersumpah/ sebagai saksi/ dalam
perkara ini/ akan memberikan/ keterangan/ yang benar/ tidak lain/ dari yang
sebenarnya “

 ( Saksi 5 : mengikuti sesuai perkataan Hakim. Setelah itu juru sumpah kembali dan
saksi duduk kembali )

 Hakim ketua : “ saudara saksi karena sudah disumpah untuk memberikan


keterangan dengan jujur tanpa di tambahi dan dikurangi mengenai apa yang saksi
ketahui, saksi lihat, saksi dengar dan saksi alami karena jika berbohong ada ancaman
hukuman 7 Tahun penjara sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, selain itu
mendapat hukuman dari Tuhan karena sudah bersumpah atas nama Tuhan . apakah
saudara mengerti ?
 Saksi 5 : iya , saya mengerti pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa perhatikan dan dengarkan keterangan saksi ini
karena saudara akan ditanyakan tanggapannya atas keterangan saksi ini.
 Terdakwa : iya pak Hakim.
 Hakim ketua : Saudara saksi, saudara benar adalah seorang juru tulis mesin yg
dulu bekerja di perusahaan tersebut ?
 Saksi6 : Iya pak hakim benar.
 Hakim ketua : Baiklah, hakim anggota1 apa ada yg ingin ditanyakan ?
 Hakim1 : ada pak ketua, saudara saksi jika saudara adalah juru tulis mesin ,
saudara jelaskan apa mesin yg sudah digunakan lalu diganti , apakah bia digunakan
kembali ?
 Saksi6 : tidak bisa pak hakim, karena apabila mesin tersebut sudah bekas
maka sudah siap untuk dibuang.
 Hakim1 : cukup pak hakim.
 Hakim ketua : baiklah, hakim anggota 2, ada yg ingin saudara tanyakan ?
 Hakim2 : ada pak ketua, saudara saksi , saudara menyebutkan bahwa
saudara adalah juru tulis mesin, berarti saudara ahli dalam hal tersebut ?
 Saksi6 : iya benar pak hakim.
 Hakim2 : Cukup pak hakim.
 Hakim ketua : baiklah, Saudara Jaksa penuntut umum ada yg ingin saudara
tanyakan ?
 JPU : ada pak hakim, saudara saksi coba saudara jelaskan apakah boleh
mengambil barang bekas onderdil kapal yg tidak bisa digunakan lagi yg berada di
ruang tersebut ?
 Saksi6 : barang bekas onderdil kapal tersebut sebenarnya sudah tidak layak
pakai pak, tetapi apabila digambarkan dalam suatu peristiwa seperti ketika service
motor tentu onderdil bekas tersebut adalah milik motor tersebut, begitu juga dengan
onderdil kapal tersebut pak.
 JPU : Cukup pak hakim.
 Hakim ketua : Baiklah, saudara penasehat hukum, apa ada yg ingin saudara
tanyakan ?
 Penasehat Hukum: ada pak hakim, saudara saksi saudara bilang barang tersebut
sudah layak untuk dibuang, berarti tidak masalah apabila untuk perusahaan apabila
barang tersebut diambil ?
 Saksi6 : karena barang tersebut msih menjadi milik kapal jadi barang
tersebut tetaplah milik perusahaan pak.
 Penasehat Hukum: Sudah cukup pak hakim.
 Hakim Ketua : Saudara terdakwa , bagaimana atas keterangan saksi apakah benar
sebagian atau seluruhnya atau ada yang tidak benar atau keberatan dengan
keterangan saksi
 Terdakwa : Iya benar pak Hakim, keterangan saksi benar seluruhnya.

 Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

 ( saksi meninggalkan rung sidang )


 Hakim ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah masih ada saksi yg akan
diajukan lagi ?

 Penasehat Hukum : tidak ada pak hakim.

 Hakim ketua : Saudara terdakwa, silahkan duduk kembali ke kursi tengah


persidangan.

 (terdakwa kembali duduk di kursi tengah )

 Hakim ketua : Saudara jaksa penuntut umum, apakah masih ada barang bukti
atau alat bukti lain yang hendak diajukan di persidangan ?

 JPU : Tidak ada majelis hakim yg terhormat.

 Hakim ketua : mengingat sudah dilakukannya pemeriksaan saksi dan barang bukti
, dan pemeriksaan sudah selesai , agenda persidangan berikutnya tuntutan.
Saudara jaksa penuntut umum, kapan penuntutan dapat dipersiapkan ?

 JPU : kami mohon waktu waktu 1 (satu) minggu untuk mempersiapkan tuntutan
majelis hakim yg terhormat.

 Hakim ketua : Saudara penasehat Hukum, apakah saudara setuju sidang ditunda 1
minggu lagi ?

 Penasehat hukum : iya pak hakim, kami setuju sidang ditunda untuk 1 minggu
lagi.

 (berdiskusi dengan hakim anggota 1 dan 2 )

 Hakim ketua : Saudara panitera, satu minggu lagi tanggal berapa ?

 Panitera : tanggal 2 juni pak hakim.

 Hakim ketua : mengingat karena agenda sidang berikutnya adalah tuntutan maka
persidangan tidak bisa dilanjutkan dan akan ditunda untuk memberikan
kesempatan kepada jaksa Penuntut Umum untuk mempersiapkan tuntutan
dipersidangan berikutnya maka persidangan untuk hari ini akan dilanjutkan pada
hari ………….. tanggal 2 Juni 2017 pukul 09.00 WIB dengan agenda pembacaan
tuntutan dari jaksa Penuntut Umum dengan perintah kepada saudara jaksa
Penuntut Umum untuk menghadirkan terdakwa dipersidangan selanjutnya dan
terdakwa tetap ditahan. Maka sidang dinyatakan selesai dan ditutup ( ketukan palu
3)
 Panitera : ( sambil berdiri ) Hadirin dimohon berdiri karena majelis hakim
akan meninggalkan ruang sidang.

 ( majelis hakim pergi meninggalkan ruang sidang )

TAHAP 4

 Hakim Ketua : Hadirin silahkan duduk


 Hakim ketua : Sidang lanjutan perkara pidana No. 1149/Pid.B/2015/PN.Sby. atas
nama terdakwa FEMLY FRANS GORDON dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketukan palu 3 x)
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, Apakah saudara sehat jasmani maupun rohani
hari ini ?
 Terdakwa : iya, saya Sehat jasmani maupun rohani pak Hakim.
 Hakim Ketua : Saudara siap mengikuti sidang hari ini ?
 Terdakwa : Siap pak Hakim.
 Hakim Ketua : karena sesuai dengan penundaan sidang minggu lalu bahwa agenda
sidang hari ini adalah pembacaan tuntutan. Saudara jaksa penuntut umum apakah
sudah siap dengan tuntutan pada hari ini ?
 JPU : Sudah siap majelis hakim yg terhormat.
 Hakim ketua : Silahkan bacakan tuntutan saudara.
 ( JPU membaca tuntutan sambil berdiri )
 ( setelah selesai membaca lalu surat tuntutan di berikan kepada majelis hakim satu
eksemplar kemudian penasehat hukum satu eksemplar )
 Hakim ketua : Saudara penasehat Hukum apakah saudara hendak mengajukan
pembelaan (pledooi) secara lisan atau tertulis?
 Penasehat Hukum : iya pak hakim kami mengajukan pembelaan (pledoii) tertulis
dan mohon waktu 1 (satu) minggu untuk mempersiapkan pembelaan (pledoii pada
sidang berikutnya.

 Hakim ketua : Saudara Jaksa penuntut umum, apakah saudara setuju sidang
ditunda 1 minggu lagi ?

 JPU : iya pak hakim, kami setuju sidang ditunda untuk 1 minggu lagi.

 (berdiskusi dengan hakim anggota 1 dan 2 )


 Hakim ketua : Saudara panitera, satu minggu lagi tanggal berapa ?
 Panitera : 9 Juni Pak hakim.
 Hakim ketua : mengingat karena agenda sidang berikutnya adalah pembelaan atau
pledooi maka persidangan tidak bisa dilanjutkan dan akan ditunda untuk
memberikan kesempatan penasehat hokum terdakwa untuk mempersiapkan
pembelaan (pledooi) secara tertulis dipersidangan berikutnya maka persidangan
untuk hari ini akan dilanjutkan pada hari ………….. tanggal 9 Juni 2017 .pukul 09.00
WIB dengan agenda pembacaan pembelaan (pledooi) dari penasehat hokum terdakwa
dengan perintah kepada saudara jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan
terdakwa dipersidangan selanjutnya dan terdakwa tetap ditahan. Maka sidang
dinyatakan selesai dan ditutup (ketukan palu 3 x)

 Panitera : ( sambil berdiri ) Hadirin dimohon berdiri karena majelis hakim


akan meninggalkan ruang sidang.

 ( majelis hakim pergi meninggalkan ruang sidang )

TAHAP 5

 Hakim Ketua : Hadirin silahkan duduk


 Hakim ketua : Sidang lanjutan perkara pidana No. 1149/Pid.B/2015/PN.Sby. atas
nama terdakwa FEMLY FRANS GORDON dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketukan palu 3 x)
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, Apakah saudara sehat jasmani maupun rohani
hari ini ?
 Terdakwa : iya, saya Sehat jasmani maupun rohani pak Hakim.
 Hakim Ketua : Saudara siap mengikuti sidang hari ini ?
 Terdakwa : Siap pak Hakim.
 Hakim ketua : karena sesuai dengan penundaan sidang minggu lalu bahwa agenda
sidang hari ini adalah pembacaan (pledooi) secara tertulis dari penasehat hokum
terdakwa. Saudara penasehat hukum apakah sudah siap dengan pembacaan
pembelaannya (pledooi) secara tertulis pada sidang hari ini ?
 Penasehat Hukum : iya majelis hakim yg terhormat, kami sudah siap dengan
pembelaan (pledoii) tertulis pada sidang hari ini.
 Hakim ketua : Silahkan bacakan pembelaan tertulis saudara.
 ( membaca surat pembelaan dengan berdiri )
 ( setelah selesai membaca, lalu surat pembelaan diberikan kepada majelis hakim satu
eksemplar kemudian JPU satu eksemplar.
 Hakim ketua : Saudara Jaksa penuntut umum, apakah saudara hendak
mengajukan tanggapan (replik) atas pembelaan (pledooi) dari penasehat hukum
terdakwa secara lisan atau tertulis ?
 JPU : kami tidak mengajukan Replik pak hakim.
 ( berdiskusi dengan hakim 1 dan 2 )
 Hakim ketua : baiklah, karena proses jawab menjawab sudah selesai maka
pemeriksaan dinyatakan ditutup dan dilanjutkan dengan agenda sidang berikutnya
adalah putusan dari majelis hakim. Dan majelis hakim meminta sidang di tunda 2
minggu untuk mempersipakan surat putusan disidang berikutnya.
 Hakim ketua : Saudara panitera, 2 minggu kedepan tanggal berapa ?
 Panitera : 23 Juni majelis hakim yg terhormat.
 Hakim ketua : mengingat karena agenda sidang berikutnya adalah putusan dari
majelis hakim maka persidangan tidak bisa dilanjutkan dan akan ditunda untuk
memberikan kesempatan kepada majelis hakim untuk rapat musyawarah dan
mempersiapkan putusan dipersidangan berikutnya maka persidangan untuk hari ini
akan dilanjutkan pada hari ………….. tanggal 23 Juni 2017 pukul 09.00 WIB dengan
agenda putusan dengan perintah kepada saudara jaksa Penuntut Umum untuk
menghadirkan terdakwa dipersidangan selanjutnya dan terdakwa tetap ditahan.
Maka sidang dinyatakan selesai dan ditutup (ketukan palu 3 x)

 Panitera : ( sambil berdiri ) Hadirin dimohon berdiri karena majelis hakim


akan meninggalkan ruang sidang.

 ( majelis hakim pergi meninggalkan ruang sidang )

TAHAP 6

 (Panitera pengganti mempersiapkan persidangan dengan memastikan Jaksa Penuntut Umum,


terdakwa, penasehat hukum terdakwa dan juru sumpah menempati tempat yang telah
disediakan );
 (Panitera pengganti memberitahukan tata tertib persidangan 
 Panitera : (membacakan tata tertib)
 (Panitera pengganti melapor Majelis Hakim bahwa persidangan siap dimulai ;(keluar dan
melapor pada hakim).
 (Panitera pengganti memasuki ruang sidang terlebih dahulu dan memerintahkan hadirin
berdiri karena Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang ;)
 Panitera : Hadirin dimohon berdiri karena Majelis Hakim akan memasuki ruang
siding.
 (Majelis Hakim duduk terlebih dahulu kemudian Hakim Ketua Majelis
mempersilahkan hadirin untuk duduk kembali ;)
 Hakim Ketua : Hadirin silahkan duduk
 Hakim ketua : Sidang lanjutan perkara pidana No. 1149/Pid.B/2015/PN.Sby. atas
nama terdakwa FEMLY FRANS GORDON dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketukan palu 3 x)
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, Apakah saudara sehat jasmani maupun rohani
hari ini ?
 Terdakwa : iya, saya Sehat jasmani maupun rohani pak Hakim.
 Hakim Ketua : Saudara siap mengikuti sidang hari ini ?
 Terdakwa : Siap pak Hakim.
 Hakim ketua : karena sesuai dengan penundaan sidang minggu lalu bahwa agenda
sidang hari ini adalah putusan. Saudara terdakwa, saudara dengarkan putusan ini.
 Terdakwa : baik pak hakim.
 ( MAJELIS HAKIM MEMBACA PUTUSAN )
 (SELESAI KETOK PALU 3X)
 Hakim ketua : Saudara terdakwa, apakah sudah mengerti isi putusan tadi ?
 Terdakwa : mengerti pak hakim.
 Hakim ketua : Saudara terdakwa dan Saudara jaksa penuntut umum, saudara
mempunyai hak untuk berpikir selama 7 (tujuh) hari, banding saat ini juga atau
menerima putusan hari ini juga.
 JPU : Kami menerima putusan tersebut majelis hakim yg terhormat.
 Hakim ketua : Bagaimana Saudara penasehat hukum terdakwa ?
 Penasehat Hukum : kami menerima putusan tersebut pak hakim.
 Hakim ketua : mengingat karena terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah
menerima isi putusan ini maka putusan ini telah berkekuatan hukum tetap. Maka sidang
dinyatakan selesai dan ditutup .(ketukan palu 3 x)

 Panitera : ( sambil berdiri ) Hadirin dimohon berdiri karena majelis hakim


akan meninggalkan ruang sidang.

 ( majelis hakim pergi meninggalkan ruang sidang )

Anda mungkin juga menyukai