DISUSUN OLEH:
1411308250002
SAMARINDA
2015
Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Persistent Ductus Arteriosus di
Ruang Pediatric Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahranie
ABSTRAK
Penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung bawaan adalah sekumpulan malformasi
struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah ada sejak lahir. Patent Duktus
Arteriosus adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan
dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner
(tekanan lebih rendah). Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi
memberikan posisi semi fowler 45 derajat pada pasien di Ruang PICU Rumah Sakit Umum
Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil analisa menunjukan bahwa pemberian
tindakan posisi semi fowler 45 derajat dapat mempertahankan curah jantung sehingga sesak
nafas berkurang yang pada akhirnya membuat klien tampak tenang.
1
Mahasiswa Keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda.
2
Dosen Keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda.
Analysis of Clinical Nursing Practice in patients Persistent ductus arteriosus in Space
Samarinda 2015
ABSTRACT
Congenital heart disease or congenital heart disease is a set of structural malformations of the
heart or major blood vessel that has been present since birth. Patent ductus arteriosus is still
open ductus arteriosus after birth, which causes blood dialirkannya directly from the aorta
(higher pressure) into the pulmonary artery (lower pressure). Final Scientific nurses aims to
analyze the intervention provides a 45-degree semi-Fowler's position on patients in PICU
Space General Hospital Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. The analysis shows that the
administration acts semi-Fowler position of 45 degrees to maintain cardiac output so that the
shortness of breath is reduced, which in turn makes the client look cool.
Semi-Fowler position
1
Nursing Student of STIKES Muhammadiyah Samarinda.
2
Lecturer Nursing of STIKES Muhammadiyah Samarinda.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang komplit dan bukan semata-mata
terbebas dari penyakit”. Selain definisi luas ini, kesehatan secara tradisional
fisik, mental, dan sosial serta keberadaan penyakit menjadi indikator utama
kesehatan yang baik pula. Tren pelayanan kesehatan masa depan adalah ke arah
Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari 18 tahun yang tumbuh
kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan
karena seringnya anak terpapar dengan lingkungan hidup yang beresiko menjadi
penyakit yang cukup sering ditemukan, dengan angka kejadian sekitar 30% dari
pada seluruh populasi dan jumlah kematian bayi karena penyakit ini adalah
cukup tinggi, namun penanganannya amat kurang. Dalam The 2nd Internasional
mengungkapkan 45.000 bayi Indonesia terlahir dengan PJB tiap tahun. Dari 220
juta penduduk indonesia, diperhitungkan bayi yang lahir mencapai 6.600.000 dan
Bawaaan yang lebih sering dirawat ruang PICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda (Medical Record Ruang PICU Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
sekumpulan malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah
ada sejak lahir. Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan
pada bayi dan anak. Apabila tidak dioperasi, kebanyakan akan meninggal waktu
bayi. Apabila penyakit jantung bawaan ditemukan pada orang dewasa, hal ini
menunjukkan bahwa pasien tersebut mampu melalui seleksi alam, atau telah
mengalami tindakan operasi dini pada usia muda(IPD FKUI, 2006 ;1134).
janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi
normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan
obat-obatan harus benar dinilai untuk kepentingan tumbuh kembang anak apakah
merugikan atau tidak. Diupayakan agar anak-anak yang menderita PDA dapat
tumbuh kembang seperti anak lainnya. Akibat PDA terhadap tumbuh kembang
contohnya, anak terlihat kurus, berat badan menurun dan mudah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda
periode Januari sampai dengan Desember 2015 berjumlah 7 anak (0,93 %) yang
yang di rawat di Ruang PICU Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab
Sjahranie .
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada
B. Rumusan Masalah
Arteriosus di Ruang PICU Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda ?’’
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Arteriosus
Ductus Arteriosus.
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Aplikatif
a. Bagi Pasien
bawaan.
2. Aspek Keilmuan
a. Bagi Penulis
c. Bagi Pendidikan
keseluruhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dikemukakan tentang dasar teoritis dari konsep dasar
1. Pengertian
sekumpulan malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah
ada sejak lahir. Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan
pada bayi dan anak. Apabila tidak dioperasi, kebanyakan akan meninggal
waktu bayi. Apabila penyakit jantung bawaan ditemukan pada orang dewasa,
hal ini menunjukkan bahwa pasien tersebut mampu melalui seleksi alam, atau
telah mengalami tindakan operasi dini pada usia muda (IPD FKUI, 2006
;1134)
setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 –
dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner (tekanan lebih
2. Anatomi
darah pulmonal (arteri pulmonalis) ke aliran darah sistemik (aorta) dalam masa
respirasi fetus yang belum bekerja di dalam masa kehamilan tersebut. Aliran
darah balik fetus akan bercampur dengan aliran darah bersih dari ibu (melalui
vena umbilikalis) kemudian masuk ke dalam atrium kanan dan kemudian
setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 –
Dinding duktus arteriosus terutama terdiri dari lapisan otot polos (tunika
media) yang tersusun spiral. Diantara sel-sel otot polos terdapat serat-serat
elastin yang membentuk lapisan yang berfragmen, berbeda dengan aorta yang
memiliki lapisan elastin yang tebal dan tersusun rapat (unfragmented). Sel-sel
sirkulasi dan fisiologis yang dimulai segera setelah eliminasi plasenta dari
3. Etiologi
secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh
2) Ibu alkoholisme.
insulin.
b. Faktor Genetik
4. Patofisiologi
terjadi aliran darah dari rongga jantung yang bertekanan tinggi ke rongga
jantung yang bertekanan rendah. Sebagai contoh adanya defek pada sekat
ventrikel, maka akan terjadi aliran darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan.
obstruksi arteri pulmonalis dan defek septum ventrikel tekanan rongga jantung
kanan akan lebih tinggi dari tekanan rongga jantung kiri sehingga darah dari
ventrikel kanan yang miskin akan oksigen mengalir melalui defek tersebut ke
ventrikel kiri yang kaya akan oksigen, keadaan ini disebut dengan pirau
(shunt) kanan ke kiri yang dapat berakibat kurangnya kadar oksigen pada
sianosis.
sebagai berikut:
takhikardia
sianosis.
6 jam sesudah lahir. Bayi dengan PDA kecil mungkin asimptomatik, bayi
kongestif (CHF)
Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
f. Apnea, Tachypnea
g. Nasal flaring
h. Retraksi dada
i. Hipoksemia
(Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2009 ; 376).
6. Pemeriksaan Penunjang
ventrikel kanan dengan aksis QRS bidang frontal lebih dari 90°.
tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih
7. Penatalaksanaan
kateterisasi jantung.
(Betz & Sowden, 2009 ; 377-378, Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236)
8. Komplikasi
a. Endokarditis
c. CHF
e. Enterokolitis nekrosis
j. Gagal tumbuh
(Betz & Sowden, 2009 ; 376-377, Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236)
1. Pengkajian
(Asmadi, 2008).
pasien. Data objektif merupakan data yang didapat dari hasil observasi,
pemeriksaan fisik, dokumentasi dari catatan medis, status klien, dan hasil
napas, inspeksi adanya lesi pada kulit dan sebagainya. Palpasi adalah jenis
secara pelan jari tengah menggunakan jari yang lain untuk menentukan
posisi, ukuran, dan konsistensi struktur suatu organ tubuh (Asmadi, 2008).
2. Diagnosa Keperawatan
yang berkaitan, catatan medis klien masa lalu, dan konsultasi dengan
a. Diagnosa Keperawatan
jantung normal.
Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil:
5) Monitor GDA
6) Kolaborasi perberian oksigen
normal.
Kriteria Hasil:
aktivitas.
kurang
nutrisi terenuhi.
bagaimana memenuhinya.
masukan nutrisi
normal.
NOC: Pertumbuhan
Kriteria Hasil:
kemandirian pertumbuhan.
NIC:
1) Pemantauan Nutrisi
2) Peningkatan Perkembangan
perkembangan
anak-anak.
terjadi infeksi
Kriteria Hasil:
a) Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan,
keletihan, malaise)
(Nanda. 2005-2006)
1. Pengertian
Posisi semi fowler adalah posisi setengah duduk dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan setinggi 300–450. Posisi semi
fowler adalah posisi setengah duduk dimana bagian kepala tempat tidur
c. Memberikan kenyamanan.
a. Tempat tidur
b. Bantal kecil
c. Gulungan handuk
4. Prosedur kerja
pasien.
transmisi mikroorganisme.
kebutuhan
kaki
potensi tekanan
a. Kasur pas untuk postur tubuh, tidak terlalu keras lembut dan dapat
b. Menjamin postur tubuh tetap baik, cegah stress pada otot dan
persendian
ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa
tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur
nasi, dan tim mulai lahir sampai usia 6 bulan (Roesli, 2000).
Bagi bayi, tidak ada pemberian yang lebih berharga dari ASI. Hanya
seorang ibu yang dapat memberikan makanan terbaik bagi bayinya. ASI tidak
optimal, ASI juga membuat anak potensial memiliki perkembangan sosial yang
baik. Keuntungan ini tidak saja diperoleh bayi, tetapi juga dirasakan oleh ibu,
a. Bagi Bayi
3) Mengandung antibodi.
4) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu
dan bayi.
6) ASI baik bagi pertumbuhan otak yang optimal dan ASI dapat
sebagai berikut:
yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI
sangat mudah dicerna oleh system pencernaan bayi yang masih rentan.
dikeluarkan oleh mulut bayi ketika menyusu dan tidak ada ruang untuk
anak. Anak-anak yang diberi ASI memiliki resiko berat badan berlebih
antara lain :
kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi
menstruasi kembali.
2) Untuk menghentikan perdarahan pasca persalinan
Ibu menyusui ASI eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat
4) Aspek psikologi
juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang
biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 atau 6 bulan. Dengan
Bila bayi diberi ASI, ibu tidak perlu repot mempersiapkan alat-alat
dan membuat minum bayi dan ibu tidak perlu pergi ke toko untuk
membeli susu.
7) Mengurangi resiko kanker payudara
Hormon oksitosin akan keluar saat ibu menyusui bayinya, hormon ini
berguna untuk mengurangi stres yang alami sehingga ibu yang menyusui
akan memiliki perasaan yang positif dan dapat melakukan lebih banyak
usia lanjut
c. Bagi Negara
diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI lebih
susu formula.
Menurut Khasanah (2011) Pemberian ASI sampai bayi mencapai usia 4-6
ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat
maupun parasit. Dengan adanya zat anti infeksi dalam ASI maka bayi dapat
kekebalan seperti :
a. Faktor Bifidus
b. Faktor laktoferin
Laktoferin adalah suatu protein yang mengikat zat besi yang terdapat
dalam ASI. Zat besi yang terikat tidak dapat digunakan oleh bakteri-bakteri
c. Faktor laktospirosidase
tubuh bayi.
f. Faktor lisozim
Lisozim merupakan salah satu enzim yang terdapat dalam ASI. Enzim
g. Faktor interferon
bayi dapat terhindar dari beragam penyakit yang disebabkan oleh virus.
4. Jenis ASI
waktu di produksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis. Antara lain :
a. Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi
kuningan, lebih kuning dibanding dengan ASI mature, bentuknya agak kasar
karena mengandung butiran lemak dan selsel epitel, dengan kasiat kolostrum
sebagai berikut :
1) Kaya antibodi yang berguna untuk melindungi bayi terhadap infeksi dan
alergi
2) Banyak sel darah putih yang berguna untuk melindungi bayi terhadap
infeksi
c. ASI mature
perkembangan bayi sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan, ASI tidak dapat
lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi sehingga mulai dikenalkan dengan MP-
Menurut Khasanah (2011) ASI (Air susu Ibu) selalu merupakan bahan
makanan terbaik untuk bayi, walaupun ibu sedang sakit, hamil, haid atau kurng
gizi. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam 4-6 bulan
kehidupan sehingga dianjurkan agar pada masa ini hanya diberikan ASI.
Komposisi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Kandungan gizi dalam ASI
antara lain:
a. Karbohidrat
dalam ASI paling tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Kelebihan laktos
energi, laktosa juga terdapat di dalam usus sehingga sebagian laktosa akan
b. Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Protein whey sangat mudah
dicerna dibandingkan kasein. Protein dalam ASI adalah lebih banyak whey
juga mengandung asam amino sistin dan taurin yang diperlukan untuk
c. Lemak
Lemak dalam ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi
dibandingkan dengan lemak susu sapi karena ASI mengandung lebih banyak
enzim pemecah lemak. Lemak ASI lebih banyak mengandung asam lemak
tak jenuh, sedangkan lemak susu sapi lebih banyak mengandung asam jenuh
dan rantai panjang. Penyerapan asam lemak tak jenuh lebih cepat di
bandingkan dengan asam lemaak jenuh oleh bayi. ASI yang pertama keluar
Vitamin merupakan nutrisi yang diperoleh tubuh dari luar. Hanya sedikit
terdapat vitamin D dalam ASI. Vitamin D yang terlarut dalam air telah
menyebabkan cairan tubuh bayi lebih pekat dan memberi beban yang
Selain mengandung zat gizi, ASI juga mengandung zat kekebalan yang
bekerja
ibu bekerja adalah faktor ibu, faktor bayi, faktor keluarga dan masyarakat
a. Faktor Ibu
1) Psikologis
ASInya kurang, tetapi hanya sedikit sekali (2-5%) yang secara biologis
b. Fisik
1) Ibu sakit
Ibu yang dalam keadaan sakit seperti puting susu lecet, mastitis,
2) Tingkat Pendidikan
lebih baik. Keterbukaan mereka untuk menerima perubahan atau hal yang
baru lebih banyak mempergunakan rasio pada emosi seperti halnya ibu
(BKKBN, 1998).
faktor antara lain : pengetahuan, keyakinan, nilai yang dianut ibu tentang
4) Faktor pekerjaan
ASI eksklusif karena waktu ibu bekerja bayi dapat diberi ASI perah
tergantung pada jam kerja ibu jika ibu bekerja selama 3-4 jam sehari,
ibu masih dapat menyusui bayinya dengan 1 kali menyusui. Ibu yang
bekerja lebih dari 5 jam sehari, bayi akan kehilangan 2-3 kali waktu
(DEPKES, 2005).
c. Faktor bayi
Bayi dengan isapan lemah dan kurang sering akan membuat ibu
1) Lingkungan fisik
Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik. Dan lingkungan ini
ASI.
hadiah-hadiah dan pendapat bahwa bahwa susu formula lebih praktis dapat
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan
berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal inilah
yang membedakan anak dari orang dewasa. Jadi anak tidak bisa diidentikkan
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centi meter,
(skill/ keterampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan
Berat badan untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan akan
akan menjadi dua kali lipat berat badan lahir pada akhir bulan ke-6. Sedangkan
pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25-40 gram
danpada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali lipat berat badan
lahir.
Tinggi badan pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan
tinggi badan sekitar 2,5 cm setiap bulannya. Pada usia 6-12 bulan mengalami
penambahan tinggi badan hanya sekitar 1,25 cm setiap bulannya. Pada akhir
tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan waktu lahir.
sangat cepat sekitar 6 bulan pertama, yaitu dari 35-43 cm. pada usia-usia
gerakan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala. Pada usia 1-4
terlentang ke miring, posisi lengan dan tungai kurang fleksi, dan berusaha untuk
merangkak.
Usia 4-8 bulan dapat dilihat pada perubahan dalam aktivitas, seperti
posisi telungkup pada alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan
melakukan gerakan menekan kedua tangannya. pada bulan ke-4 sudah mampu
membalikan badan; bangkit dengan kepala tegak; menumpu beban pada kaki
tengkurap; serta duduk dengan bantuan dalam waktu yang singkat. Pada usia 8-
Usia 1-2 tahun anak sudah mampu melangkah dan berjalan dengan tegak.
Sekitar usia 18 bulan anak mampu menaiki tangga dengan cara satu tangan
dipegang. Pada akhir tahun ke-2 sudah mampu berlari-lari kecil, menendang
adanya kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila kita memberikan respon
Pada usia 1-4 perkembangan motorik halus pada usia ini adalah dapat
melakukan hal-hal seperti memegang suatu objek, mengikuti objek dari sisi ke
benda tapi terlepas, memerhatikan tangan dan kaki, memegang benda dengan
Pada usia 4-8 bulan sudah mengamati benda, menggunakan ibu jari dan
kedua tangan secara simultan, menggunakan bahu dan tangan sebagai satu
Usia 8-12 bulan mencari atau meraih benda kecil; bila di beri kubus
1-2 tahun pada usia ini dapat ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam
mencoba menyususn atau membuat menara kubus (A. Aziz Alimul Hidayat,
2008).
adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel.
Pada usia 1-4 ditandai dengan adanya kemampuan bersuara dan tersenyum,
mengucapkan huruf hidup, berceloteh, mengucapkan kata “ooh/ ahh”, tertawa
Pada usia 4-8 bulan dapat menirukan bunyi atau kata-kata, menoleh ke
semakin banyak, serta menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan
dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti “ba-ba”. Usia 8-12
bulan mampu mengucapkan kata “papa” dan “mama” yang belum spesifik,
kata.
mengenali seseorang. pada usia 1-4 bulan dapat diawali dengan kemampuan
kontak; tersenyum pada wajah manusiaa; waktu tidur dalam sehari lebih sedikit
daripada waktu terjaga; membentuk siklus tidur bangun; menangis bila terjadi
sesuatu yang aneh; membedakan wajah-wajah yang dikenal dan tidak dikenal;
senang menatap wajah-wajah yang dikenalnya; serta terdiam bila ada orang yang
orang asing, mulai bermain dengan mainan, mudah frustasi serta memukul-
mukul lengan dan kaki jika sedang kesal. Usia 8-12 bulan dimulai dengan
dengan cangkir, menirukan kegiatan orang, bermain bola atau lainnya dengan
orang lain. Usia 1-2 tahun anak ditunjukkan dengan adanya kemampuan
hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya, interaksi sosial, yaitu
sosial, dan ekuilibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam
a. Kematangan
kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara kognitif.
Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung
b. Pengalaman
pengetahuan baru, tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk
c. Interaksi Sosial
struktur kognitif.
d. Ekuilibrasi
dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena
yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada
sebelumnya
2) Akomodasi
yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini
dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Piaget
usia:
berarti bahwa suatu objek itu ada bila ada pada penglihatannya.
binatang, dll.
materi, luas, dll. Selain dari itu, cirri-ciri anak pada tahap ini belum
secara bersamaan.
sudut pandang yang berbeda secara objektif. Anak pada tahap ini
konsep promosi.
yang paling terkenal, akan tetapi juga salah satu teori yang paling
dari id menjadi fokus pada area sensitif seksual tertentu. Energi psikoseksual,
sehat. Jika masalah tertentu tidak diselesaikan pada tahap yang tepat, fiksasi
dapat terjadi. fiksasi adalah fokus yang gigih pada tahap awal psikoseksual.
Sampai konflik ini diselesaikan, individu akan tetap “terjebak” dalam tahap
ini. Misalnya, seseorang yang terpaku pada tahap oral mungkin terlalu
bergantung pada orang lain dan dapat mencari rangsangan oral melalui
a. Fase Oral
Pada tahap oral, sumber utama bayi interaksi terjadi melalui mulut,
oral. Konflik utama pada tahap ini adalah proses penyapihan, anak harus
menjadi kurang bergantung pada para pengasuh. Jika fiksasi terjadi pada
Pada tahap anal, Freud percaya bahwa fokus utama dari libido
adalah pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Konflik
utama pada tahap ini adalah pelatihan toilet – anak harus belajar untuk
pada cara di mana orang tua pendekatan pelatihan toilet. Orang tua yang
saat yang tepat mendorong hasil positif dan membantu anak-anak merasa
berantakan. Jika orang tua terlalu ketat atau mulai toilet training terlalu
dini, Freud percaya bahwa kepribadian kuat-analberkembang di mana
c. Fase Phalic
Pada tahap phallic , fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin.
Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga
percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan
Untuk anak perempuan, Namun, Freud percaya bahwa penis iri tidak
relatif stabil. Tidak ada organisasi baru seksualitas berkembang, dan dia
tidak membayar banyak perhatian untuk itu. Untuk alasan ini, fase ini
tidak selalu disebutkan dalam deskripsi teori sebagai salah satu tahap,
e. Fase Genital
kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap
hangat dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan
dianut adalah teori psikosisal dari Erik Erikson. Teori psikososial dari Erik
Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil
dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi yang
sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh
Erikson :
mengembangkan asa (hope). Jika krisis ego ini tidak pernah terselesaikan,
Dalam tahap ini, anak akan belajar bahwa dirinya memiliki kontrol
keputusan karena takut berbuat salah. Anak memiliki rasa percaya diri
dewasa. Bila anak berhasil melewati masa ini dengan baik, maka
Penyelesaian yang sukses pada tahapan ini akan menciptakan anak yang
yang tidak mampu untuk menemukan solusi positif dan tidak mampu
Pada tahap ini, terjadi perubahan pada fisik dan jiwa di masa biologis
dewasa. Tahap ini merupakan masa stansarisasi diri yaitu anak mencari
identitas dalam bidang seksual, umur dan kegiatan. Peran orang tua
sebagai sumber perlindungan dan nilai utama mulai menurun. Adapun
membentuk ikatan sosial yang kuat akan menciptakan rasa kesepian. Bila
balasan dari apa yang telah dunia berikan untuk dirinya, juga melakukan
Bila individu berhasil mengatasi krisis pada masa ini maka ketrampilan
Pada tahap usia lanjut ini, mereka juga dapat mengingat kembali
masa lalu itu terasa menyenangkan dan pencarian saat ini adalah untuk
perkembangan anak usia 0-6 tahun yang terdiri dari 125 item tugas
tersangka dan tidak dapat diuji (Adriana, 2011). Secara garis besar tugas
(Nugroho, 2008).
yaitu sektor motorik halus, dalam sektor ini berisi ketercapaian anak dalam
sektor ini lebih berfokus dalam penggunaan bahasa, berbica, dan mendengar.
Klasifikasi yang terakhir dalam penilaian ini yaitu sektor motorik kasar, dalam
sektor ini anak dinilai dari kemampuan otot untuk beraktifitas (Nugroho,
2008). Hasil penilaian DDST-II terdiri dari penilaian item dan penilaian secara
empat aspek yaitu, motorik halus, personal sosial, bahasa, dan motorik kasar
antara lain :
Stikes Muhammadiyah Samarinda
BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA
PENUTUP
A. KESIMPULAN
darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan
rendah. Pada kasus An. D + 1 mingggu anak klien sering batuk dan kejang
kejang sehingga pada tanggal 11 februari 2015 anak dibawa ke RSUD Abdul
2. Dalam kasus ini didapatkan lima diagnosa keperawatan antara lain: pada tanggal 13 februari
nafas berkurang yang pada akhirnya membuat klien tenang dan RR menurun.
B. Saran-saran
4. Bagi Pendidikan
Hasil analisis ini dapat menjadi referensi atau sumber informasi untuk pemberian
asuhan keperawatan serta sebagai bahan bacaan dan bahan masukkan dalam
Sudoyo A, et al.( 2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI;.
Suriadi, Rita Yuliani. (2004).Asuhan Keperawatan Pada Anak. CV. Sagung Seto,
Jakarta.
Suparmi, Yulia. (2010).Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta : PT Citra Aji
Parama
Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Alih bahasa : Agus
Sutarna, Neti. Juniarti, H.Y. Kuncoro. Editor edisi bahasa Indonesia : Egi Komara
Yudha [et al.]. Edisi 6. Jakarta : EGC