Anda di halaman 1dari 103

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
NOMOR: 11/G/2017/PTUN-SRG

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Serang yang Memeriksa, Memutus, dan

Menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan

do
gu
Acara Biasa, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut, dalam sengketa antara:

In
A
Nama : ADI SATRIA LIA

Kewarganegaraan : Indonesia
ah

lik
Pekerjaan : Karyawan Swasta PT.Hero Supermarket Tbk,Bisnis Unit
am

ub
Giant Ekstra Serang.Jln Raya Serang-pandeglang KM.2

sempu Seroja Kota Serang


ep
k

Alamat : Jl.Semaun Bakri no 05 RT.003/006 Kaliwadas-Serang


ah

42113
R

si
Nama : HIDAYAT SAEFULLAH

ne
ng

Kewarganegaraan : Indonesia

do
gu

Pekerjaan : Karyawan Swasta PT.Hero Supermarket Tbk,Bisnis Unit

Giant Ekstra Serang.Jln Raya Serang-pandeglang KM.2


In
A

sempu Seroja Kota Serang


ah

Alamat : Jl. Raya Petir Km 04 Kp. Timbang RT 001 / RW 001 Cilaku


lik

Curug Kota Serang 4217


m

ub

Nama : IVAN TAUFAN


ka

Kewarganegaraan : Indonesia
ep
ah

Pekerjaan : Karyawan Swasta PT.Sayap Mas Utama Kota Serang,


R

Jalan Raya Jakarta KM.4 Pakupatan Kota Serang


es
M

Alamat : link.Cimuncang Sukamanah Rt.001/004 Cimuncang Serang


ng

on
gu

Halaman 1 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nama : ZAMRONI

a
R

si
Kewarganegaraan : Indonesia

Pekerjaan : Karyawan Swasta PT.Sayap Mas Utama Kota Serang,

ne
ng
Jalan Raya Jakarta KM.4 Pakupatan Kota Serang

do
Alamat gu : Jl.Ciracas gg

Kota Serang ,Banten;


Rt.003/013 Link.Kaujon Baru Kel.Serang

In
A
Selanjutnya disebut sebagai------------ PARA PENGGUGAT
ah

lik
MELAWAN
am

ub
GUBERNUR BANTEN, Berkedudukan Di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi

Banten (KP3B) Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Kecamatan Curug


ep
Kota Serang Banten 42111;
k
ah

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 180/695-HUK/2017,


R

si
tanggal 22 Februari 2017, memberikan kuasa kepada:

1. Agus Mintono, S.H., M.Si., Jabatan Kepala Biro Hukum Setda

ne
ng

Provinsi Banten;

do
gu

2. Rahmadi, S.H., M.Si., Jabatan Kepala Bagian Bantuan Hukum

dari Hak Asasi Manusia, Biro Hukum Setda


In
A

Provinsi Banten;

3. Agus Sunendar, S.H., Jabatan Kepala Sub Bagian Hukum, Biro


ah

lik

Hukum Setda Provinsi Banten;

Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Pegawai


m

ub

Negeri Sipil, beralamat di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi


ka

Banten (KP3B) Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Kecamatan Curug


ep

Kota Serang Banten 42111;


ah

Selanjutnya disebut sebagai -------------------------------- TERGUGAT;


es
M

ng

on
gu

Halaman 2 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Tata Usaha Negara Serang tersebut;

a
Telah membaca:

si
- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Serang Nomor: 11/PEN-

ne
ng
DIS/2017/PTUN-SRG, tanggal 13 Februari 2017, tentang Lolos Dismissal;

- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Serang Nomor: 11/PEN-

do
gu
MH/2017/PTUN-SRG, tanggal 13 Februari 2017, tentang Susunan Majelis

Hakim, dan Penetapan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Serang

In
A
Nomor: 11/G/2017/PTUN-SRG, tanggal 13 Februari 2017, tentang Penunjukan
ah

Panitera Pengganti;

lik
- Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 11/PEN-PP/2017/PTUN.SRG, tanggal
am

ub
13 Februari 2017, tentang Hari dan Tanggal Pemeriksaan Persiapan;

- Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 11/PEN-HS/2017/PTUN-SRG, tanggal


ep
k

09 Maret 2017, tentang Hari dan Tanggal Persidangan;


ah

si
Telah mendengarkan keterangan Saksi-saksi serta Para Pihak di

persidangan;

ne
ng

Telah mempelajari Berkas Perkara Nomor: 11/G/2017/PTUN-SRG, beserta

seluruh lampirannya;

do
gu

In
TENTANG DUDUK SENGKETA:
A

Bahwa Penggugat telah mengajukan Gugatan tertanggal 09 Februari 2017,


ah

lik

yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Serang pada


m

ub

tanggal 13 Februari 2017 dalam Register Perkara Nomor: 11/G/2017/PTUN-SRG,

sebagaimana telah diperbaiki dalam Pemeriksaan Persiapan tanggal 09 Maret


ka

ep

2017, yang pada pokoknya mendalilkan hal-hal sebagai berikut:


ah

I. OBJEK SENGKETA
R

es

Adapun yang menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara adalah :


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 561/Kep.553-Huk/2016 TENTANG

a
PENETAPAN UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI PROVINSI BANTEN

si
2017 yang diterbitkan oleh Plt Gubernur Banten Tertanggal 23 November

ne
ng
2016 berkenaan dengan Upah Minimum Kota Serang, sebesar Rp

2.866.595,31 (dua juta delapan ratus enam puluh enam ribu lima ratus

do
gu
Sembilan puluh lima koma tiga puluh satu Rupiah )

In
Adapun gugatan ini diajukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
A
1 Bahwa TERGUGAT adalah Badan atau Pejabat TUN yang menerbitkan atau
ah

lik
mengeluarkan putusan TUN yang merupakan objek sengketa a quo daripada

gugatan ini yaitu berupa :


am

ub
 KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 561/Kep.553-Huk/2016
ep
TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA
k

DIPROVINSI BANTEN TAHUN 2017 yang diterbitkan oleh Plt


ah

si
Gubernur Banten Tertanggal 23 November 2016 berkenaan dengan

Upah Minimum Kota Serang, sebesar Rp 2.866.595,31 (dua juta

ne
ng

delapan ratus enam puluh enam ribu lima ratus Sembilan puluh lima

do
koma tiga puluh satu Rupiah )
gu

2 Bahwa PARA PENGGUGAT mendaftarkan gugatan a quo di Pengadilan Tata


In
Usaha Negara Serang pada hari Jum’at,10 februari 2017
A

dan karenanya

masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan gugatan, sebagaimana yang


ah

lik

dimaksud dalam Pasal 55 UU PTUN;


m

ub

3 Bahwa objek sengketa a quo yang diterbitkan oleh TERGUGAT tersebut,

adalah obyek gugatan sengketa TUN, sebagaimana yang ditentukan oleh


ka

ep

Pasal 1 angka (9) UU PTUN; yang merupakan tindakan hukum, bersifat


ah

konkrit, individual dan final, serta menimbulkan akibat hukum;


R

es

a. Kongkrit, karena objek sengketa tersebut nyata-nyata dibuat oleh


M

ng

TERGUGAT, tidak abstrak tetapi berwujud tertentu dan dapat ditentukan


on
gu

Halaman 4 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
apa yang harus dilakukan berdasarkan objek sengketa aquo

a
b. Individual, bahwa objek sengketa tersebut ditujukan kepada Badan Hukum

si
yaitu kepada 8 (delapan) Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

ne
ng
sebagaimana tercantum dalam objek sengketa a quo;

c. Final, karena objek sengketa sudah berlaku definitif dan menimbulkan

do
gu suatu akibat hukum dimana berdasarkan Keputusan tersebut upah

berdasarkan objek sengketa a quo sudah berjalan karena tidak lagi

In
A
memerlukan persetujuan instansi atasan atau Instansi lainnya;

d. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.


ah

lik
Dengan keluarnya objek sengketa a quo telah menimbulkan kerugian
am

ub
langsung bagi PARA PENGGUGAT yang tidak mendapatkan kenaikan

upah minimum sebagaimana telah ditentukan dalam :ep


Surat Walikota Serang Tentang Rekomendasi Upah Minimum Kota Serang
k
ah

Tahun 2017 No: 561/1086/DTKT/2016 tertanggal 04 November


R

si
2016,sebesar Rp 3.108.470,31 (Tiga Juta Seratus Delapan Ribu Empat

Ratus Tujuh Puluh Rupiah koma Tiga Puluh Satu)

ne
ng

Dan Dalam hal ini Perusahaan Tempat Para Penggugat Bekerja Bersedia

do
gu

Membayar Kenaikan Upah Minimum Sebesar Rekomendasi Walikota

Serang Apabila TERGUGAT Menerbitkan Objek Sengketa a quo Sesuai


In
A

Rekomendasi Walikota Serang

II. KEDUDUKAN HUKUM TERGUGAT


ah

lik

I. Bahwa TERGUGAT adalah badan atau pejabat tata usaha negara

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka (8) UU PTUN. Bahwa


m

ub

TERGUGAT merupakan Gubernur unsur penyelenggara pemerintahan


ka

ep

daerah, hal ini sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda) Pasal 1 angka


ah

(3) “Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan


es
M

perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah ;


ng

on
gu

Halaman 5 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
II. Bahwa TERGUGAT mempunyai kewenangan dalam menetapkan upah

a
minimum dan penangguhan pelaksanaan upah sebagaimana diatur dalam

si
Pasal 89 ayat (3) Undang – Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003;

ne
ng
III. Bahwa atas dasar kedudukan hukum TERGUGAT tersebut di atas, maka

sudah tepat dan benar bahwa TERGUGAT adalah pihak yang harus

do
gudigugat oleh PARA PENGGUGAT pada Pengadilan Tata Usaha Negara

Serang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

In
A
III. TENGGANG WAKTU GUGATAN
ah

lik
- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat Tanggal 23 November 2016.

- Bahwa Objek Sengketa tersebut diketahui pada tanggal 24 November 2016


am

ub
(http://www.jawapos.com/read/2016/11/24/66584/umk-banten-2017-resmi-

ditetapkan-ini-daftarnya-)
ep
k

- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 10 Februari 2017.


ah

- Bahwa oleh karenanya gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang


R

si
waktu sesuai dengan pasal 55 UU No. 51 Peradilan TUN.

ne
ng

IV. LEGAL STANDING PARA PENGGUGAT

do
gu

Bahwa PARA PENGGUGAT merupakan Pekerja / karyawan Swasta yang bekerja

di PT.Hero Supermarket Tbk Bisnis Unit Giant Ekstra Serang yang beralamat di
In
A

Jln.Raya Serang – Pandeglang KM.2 Sempu Seroja kota Serang, dan PT.Sayap

Mas Utama Kota Serang,jln Raya Jakarta KM 4 Pakupatan Kota Serang . oleh
ah

lik

karena itu atas dasar penegakan keadilan, hukum dan hak asasi manusia di

Indonesia, khususnya kepentingan bagi para pengugat yang upahnya dirampas


m

ub

dengan terbitnya objek sengketa a quo


ka

ep

PARA PENGGUGAT hendak mengajukan dasar kedudukan dan kepentingan


ah

hukum yaitu sebagai berikut:


R

es

.Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun


M

ng

2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 tahun


on
gu

Halaman 6 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo UU 9 tahun 2004 tentang

a
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

si
Peradilan Tata Usaha Negara (Selanjutnya Disebut UU PTUN)

ne
ng
.Pasal 88 ayat (1) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan

do
gu
Bahwa dengan demikian kedudukan hukum PARA PENGGUGAT telah nyata

In
dan jelas serta dijamin oleh 2 (dua) Undang-Undang yaitu UU PTUN dan
A
UU Ketenagakerjaan untuk mengajukan gugatan a quo.
ah

lik
V. KEPENTINGAN PARA PENGGUGAT
Bahwa dengan diterbitkannya objek sengketa a quo oleh
am

ub
TERGUGAT, PARA PENGGUGAT tidak Mendapatkan Upah Sesuai
ep
Rekomendasi Walikota Serang sebesar Rp 3.108.470,31 (Tiga Juta
k

Seratus Delapan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Rupiah koma Tiga
ah

si
Puluh Satu), Sedangkan Perusahaan Para Penggugat Bersedia

Membayar Upah sesuai Rekomendasi Walikota Serang apabila

ne
ng

TERGUGAT Menerbitkan Upah Minimum Kota Serang Sesuai

Rekomendasi Walikota Serang, Sehingga dengan diterbitkannya objek

do
gu

Sengketa a quo oleh TERGUGAT mengakibatkan hak konstitusi


In
PARA PENGGUGAT dilanggar dan kepentingan PARA PENGGUGAT
A

dirugikan;
ah

lik

I.I Kerugian Dalam Bentuk Tidak Dapat Hidup Secara Layak


m

ub

1. Bahwa nilai nominal UMK Kota Serang yang tercantum dalam objek

sengketa a quo tidak berdasarkan pada nilai Kebutuhan Hidup


ka

ep

Layak, hal ini secara tegas diatur dalam Pasal 88 ayat (4) UU No 13
ah

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yaitu :


R

es

“Pemerintah menetapkan upah minimum sebagaimana dimaksud


M

ng

dalam ayat (3) huruf a berdasarkan kebutuhan hidup layak dan


on
gu

Halaman 7 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi”

a
2. Bahwa Kebutuhan Hidup Layak adalah menentukan standar upah

si
seorang buruh untuk dapat hidup dengan layak, hal ini secara tegas

ne
ng
diatur dalam Pasal 1 angka 1 Permenakertrans nomor 13 Tahun

2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian

do
gu Kebutuhan Hidup Layak, yaitu :

“Kebutuhan hidup layak yang selanjutnya disingkat KHL adalah

In
A
standart kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup
ah

lik
secara fisik untuk kebutuhan 1 (satu) bulan”

3. Bahwa dengan adanya objek sengketa a quo menyebabkan


am

ub
kerugian yang mendasar bagi setiap PARA PENGGUGAT beserta

keluarganya untuk dapat hidup layak setiap bulannya;


ep
k

4. Bahwa hak konstitusi PARA PENGGUGAT yang dilanggar adalah


ah

R
hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak seperti yang diatur

si
dalam Pasal 88 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, yaitu:

ne
ng

“Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang

do
memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
gu

5. Bahwa selanjutnya Penjelasan Pasal 88 ayat (1) UU


In
A

Ketenagakerjaan menjelaskan lebih detail mengenai “penghasilan

yang memenuhi penghidupan yang layak” yaitu:


ah

lik

“Yang dimaksud dengan penghasilan yang memenuhi penghidupan


m

ub

yang layak adalah jumlah penerimaan atau pendapatan pekerja/

buruh dari hasil pekerjaannya sehingga mampu memenuhi


ka

ep

kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara wajar yang


ah

meliputi makanan dan minuman, sandang, perumahan,


R

pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan jaminan hari tua.”


es
M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Bahwa berdasarkan Pasal tersebut di atas kerugian - kerugian yang

a
dialami oleh PARA PENGGUGAT yaitu:

si
a. Tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan dan minuman

ne
ng
secara layak

do
gu Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Tenaga kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia No 13 Tahun 2012 Tentang

In
A
Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan

Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang dalam sebulan adalah 3000


ah

lik
kilo Kalori per hari.Dengan pengeluaran riil makan dan minum

para PENGGUGAT per hari senilai Rp 15.000.- X 3kali makan


am

ub
= Rp 45.000,-. Dalam pengeluaran satu bulan Rp 45.000,- X 30

hari = 1.350.000,-
ep
k

Bahwa dengan keputusan upah minimum yang di Tetapkan


ah

R
TERGUGAT dibawah nilai nominal upah minimum yang

si
direkomendasikan oleh WALIKOTA SERANG maka PARA

ne
ng

PENGGUGAT tidak dapat membeli makanan dan minuman

yang layak guna menghidupi diri beserta keluarganya.

do
gu

b. Tidak dapat memenuhi kebutuhan sandang secara layak


In
A

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Tenaga kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia No 13 Tahun 2012 Tentang


ah

lik

Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan

Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang dalam sebulan. Dengan


m

ub

pengeluaran Sandang Para Penggugat Sebesar Rp 406.800


ka

(empat ratus enam ribu delapan ratus rupiah) per bulan


ep

Bahwa dengan keputusan upah minimum yang di Tetapkan


ah

TERGUGAT dibawah nilai nominal upah minimum yang


es

direkomendasikan oleh WALIKOTA SERANG maka PARA


M

ng

PENGGUGAT tidak dapat memenuhi kebutuhan Sandang


on
gu

Halaman 9 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang layak guna menghidupi diri beserta keluarganya.

a
c. Tidak dapat memenuhi kebutuhan perumahan secara layak

si
Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Tenaga kerja dan

ne
ng
Transmigrasi Republik Indonesia No 13 Tahun 2012 Tentang

Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan

do
gu Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang dalam sebulan.Pengeluaran

untuk Perumahan Para Penggugat yaitu sebesar Rp

In
A
1.124.000,- (Satu Juta Seratus Dua puluh Empat Ribu Rupiah)
ah

lik
per bulan.

Bahwa dengan keputusan upah minimum yang di Tetapkan


am

ub
TERGUGAT dibawah nilai nominal upah minimum yang

direkomendasikan oleh WALIKOTA SERANG maka PARA


ep
k

PENGGUGAT tidak dapat Kontrakan yang layak guna hunian


ah

diri beserta keluarganya.


R

si
d. Tidak dapat memenuhi kebutuhan pendidikan secara layak

ne
ng

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Tenaga kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia No 13 Tahun 2012 Tentang

do
gu

Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan

Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang dalam sebulan.pengeluaran


In
A

Para Penggugat untuk Kebutuhan Pendidikan dan


ah

lik

pengetahuan yaitu sebesar Rp 49.500,- (Empat Puluh

Sembilan Ribu Lima Ratus Rupiah) per bulan.


m

ub

Bahwa dengan keputusan upah minimum yang di Tetapkan


ka

TERGUGAT dibawah nilai nominal upah minimum yang


ep

direkomendasikan oleh WALIKOTA SERANG maka PARA


ah

PENGGUGAT tidak dapat memenuhi biaya pendidikan bagi


R

es

diri dan keluarganya.


M

ng

e. Tidak dapat memenuhi kebutuhan kesehatan secara layak


on
gu

Halaman 10 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Tenaga kerja dan

a
Transmigrasi Republik Indonesia No 13 Tahun 2012 Tentang

si
Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan

ne
ng
Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang dalam sebulan, untuk

memenuhi kebutuhan Kesehatan Para Penggugat yaitu

do
gu sebesar Rp 117.000,- (Seratus Tujuh Belas Ribu Rupiah) per

bulan.

In
A
Bahwa dengan keputusan upah minimum yang di Tetapkan

TERGUGAT dibawah nilai nominal upah minimum yang


ah

lik
direkomendasikan oleh WALIKOTA SERANG maka PARA
am

ub
PENGGUGAT tidak dapat memenuhi biaya kesehatan baik

untuk diri maupun keluarganya.


ep
f. Tidak dapat memenuhi kebutuhan Transportasi dan Rekreasi
k
ah

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Tenaga kerja dan


R

si
Transmigrasi Republik Indonesia No 13 Tahun 2012 Tentang

ne
ng

Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan

Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang dalam sebulan. Dengan

do
gu

biaya pengeluaran untuk Transportasi dan Rekreasi Para

Penggugat yaitu sebesar Rp 493.600,- (Empat Ratus Sembilan


In
A

Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Rupiah) per bulan.

Bahwa dengan keputusan upah minimum yang di Tetapkan


ah

lik

TERGUGAT dibawah nilai nominal upah minimum yang


m

ub

direkomendasikan oleh WALIKOTA Serang maka PARA

PENGGUGAT tidak dapat memenuhi biaya Transportasi dan


ka

ep

Rekreasi untuk hiburan bersama keluarga yang merupakan


ah

kebutuhan mendasar bagi diri beserta keluarganya.


R

g. Tidak dapat memenuhi Jaminan Hari Tua


es
M

ng

Bahwa dengan keputusan upah minimum yang di Tetapkan


on
gu

Halaman 11 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
TERGUGAT dibawah nilai nominal upah minimum yang

a
direkomendasikan oleh WALIKOTA SERANG maka PARA

si
PENGGUGAT tidak dapat menabung untuk biaya hidup masa

ne
ng
depan saat sudah tidak dapat bekerja yang juga merupakan

kebutuhan mendasar bagi diri beserta keluarganya.

do
gu Beban pengeluaran

3.540.400 (Tiga Juta Lima


PARA PENGGUGAT berada pada kisaran Rp

Ratus Ribu Rupiah).hal ini disebabkan oleh

In
A
karena PARA PENGGUGAT memiliki beban tambahan untuk menanggung

istri dan anak.


ah

lik
Adi Satria Lia dengan tanggungan istri dan 2 (dua) orang anak, yang
am

ub
berusia 8(delapan) tahun dan 3 (tiga) tahun diperlukan biaya tambahan

untuk makan sebesar Rp 1.000.000 (Satu juta Rupiah) per bulan


ep
*Untuk uang saku dan transport anak yang pertama sekolah Rp 10.000
k

(Sepuluh Ribu Rupiah) dikali 25 hari = Rp 250.000 (Dua Ratus Lima


ah

si
Puluh Ribu Rupiah);

* untuk membeli susu anak yang kedua Rp 75.000 (Tujuh Puluh Lima

ne
ng

Rupiah) dikali 4 = Rp 300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah);

do
Hidayat Saefulloh dengan tanggungan istri diperlukan biaya tambahan Rp
gu

500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah) per bulan


In
A

Ivan Taufan dengan tanggungan istri dan 3 (tiga ) orang anak,yang

berusia 16 (Enam Belas) tahun,11 (Sebelas)tahun,dan 10 (Sepuluh)


ah

lik

bulan.diperlikan biaya tambahan untuk makan sebesar Rp 1.500.000

(Satu juta Lima Ratus Ribu Rupiah)


m

ub

*untuk uang saku dan transport anak pertama Rp 15.000 (Lima Belas
ka

ep

Ribu Rupiah) dikali 25 = Rp 375.000 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu
ah

Rupiah)
R

*untuk uang saku dan transport anak kedua Rp 10.000 (Sepuluh Ribu
es
M

ng

Rupiah) dikali 25 hari = Rp 250.000 (Dua Ratus Lima puluh Ribu


on
gu

Halaman 12 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rupiah) per bulan

a
*untuk membeli susu anak ketiga Rp 150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu

si
Rupiah) per bulan

ne
ng
Bahwa jelas dengan dikeluarkannya objek sengketa a quo oleh

TERGUGAT berdampak pemiskinan bagi setiap PARA PENGGUGAT

do
gu secara sistemik dan struktural.

In
A
1.2 Kerugian Diakibatkan Kenaikan Harga/ Inflasi Barang-Barang

Kebutuhan Hidup
ah

lik
1 Bahwa kebutuhan pokok untuk dapat hidup layak bagi setiap PARA
am

ub
PENGGUGAT dan PEKERJA beserta keluarganya di Kota Serang

telah naik cukup signifikan sejak tahun 2016;


ep
k

2 Bahwa hal tersebut di atas dibuktikan dengan banyaknya


ah

pemberitaan di media mengenai naiknya barang kehidupan pokok


R

si
2.1. Memasuki bulan Oktober 2016,harga barang-barang/jasa

ne
ng

kebutuhan pokok masyarakat di kota Serang secara umum

mengalami kenaikan,hal ini bisa dilihat dari naiknya angka Indeks

do
gu

Harga Konsumen (IHK) dari 132,21 pada September,menjadi


In
132,44 pada bulan Oktober atau terjadi perubahan Indeks/Inflasi
A

0,17 persen.
ah

lik

2.2.Inflasi pada bulan ini dipengaruhi oleh naiknya Indeks 6

kelompok pengeluaran yakni : kelompok makanan jadi


m

ub

minumanrokok dan tembakau naik 0,93 persen,kelompok


ka

ep

perumahan,air dan listrik naik 0,51 persen,kelompok sandang

naik 0,09 persen,kelompok kesehatan naik 0,04


ah

persen,pendidikan,rekreasi dan olah raga naik 0,02 persen dan


es
M

kelompok transportasi,komunikasi naik 0,09 persen.Sedangkan


ng

on
gu

Halaman 13 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kelompok yang mengalami penurunan Indeks hanyalah kelompok

a
bahan makanan turun 0,82 persen.

si
ne
ng
2.3.Laju Inflasi tahun kalender (2016) mencapai 2,81 persen dan

inflasi “Year on Year”(IHK Oktober 2016 terhadap IHK Oktober

do
gu 2015) tercatat 4,80 persen.

Sumber : Berita Resmi Statistik Kota Serang

In
A
No.27/11/36.73/Th.VI, 1 November 2016.
ah

lik
3 Bahwa berdasarkan “Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi

“ yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi


am

ub
Banten Bulan November 2016 menyatakan bahwa harga barang-

barang kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan harga secara


ep
k

signifikan;
ah

si
Berita Resmi Statistik BANTEN BULAN NOVEMBER 2016

ne
ng

Provinsi Banten MENGALAMI INFLASI 0,52 PERSEN


No: 67/12/36/Th. X 1. Bulan November 2016, harga-harga di

do
gu

Tertanggal : 1 Desember Banten mengalami inflasi 0,52 persen.


2016
In
A

2. Inflasi terjadi karena enam dari tujuh

kelompok pengeluaran yg ada


ah

lik

mengalami kenaikan Indeks,yakni

berturut-turut : pada
m

ub

Kelompok bahan makanan naik 1,75


ka

persen,kelompok makanan
ep

jadi,minuman,rokok dan tembakau naik


ah

0,06 persen;kelompok
es

perumahan,air,listrik,gas dan bahan


M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bakar naik 0,13 persen;kelompok

a
sandang naik0,18 persen;kelompok

si
kesehatan naik 0,17 persen;dan

ne
ng
kelompok transpor, komunikasi dan jasa

keuangan naik 0,18 persen. Sementara

do
gu pada kelompok pendidikan,rekreasi

turun sebesar 0,07 persen.

In
A
Bahwa dengan adanya objek sengketa a quo yang dikeluarkan oleh
ah

lik
TERGUGAT, maka menimbulkan kerugian bagi PARA PENGGUGAT yakni
am

ub
terlanggarnya hak PARA PENGGUGAT untuk mendapatkan hak hidup

layak dan kesejatehteraan. Atas hal tersebut, maka tepatlah PARA


ep
PENGGUGAT mengajukan gugatan a quo, dan karenanya mohon agar majelis
k
ah

hakim dapat menerima gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT;


R

si
I.3. URGENSITAS DARI KENAIKAN UPAH BURUH

ne
ng

Bahwa selanjutnya PARA PENGGUGAT akan menjelaskan argumentasi-

argumentasi terkait Pentingnya Upah Buruh di Kota Serang untuk naik sesuai

do
gu

dengan Rekomendasi WALIKOTA SERANG yaitu sebesar Rp 3.108.470,31

(Tiga Juta Seratus Delapan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Rupiah Koma Tiga
In
A

Puluh Satu);
ah

lik

1 Bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Serang mengalami peningkatan pada 3

tahun terakhir.
m

ub

2 Bahwa inflasi Kota Serang Merupakan yang tertinggi Di Banten Namun Upah
ka

ep

Pekerja / Buruh masih jauh dibawa Kebutuhan Hidup Layak


ah

3 Bahwa dengan konsumsi domestik yang masih tinggi, selayaknya tidak perlu
es

adanya kekhawatiran bahwa upah buruh akan mengurangi daya saing dunia
M

ng

usaha. Ekonom Lin Che Wei berpendapat bahwa daya saing yang mengacu
on
gu

Halaman 15 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada upah buruh rendah bertentangan dengan perbaikan ekonomi nasional.

a
Upah yang rendah justru cenderung menunjukkan bahwa negara tidak

si
punya kemampuan untuk bersaing dan menghambat tercapainya

ne
ng
kesejahteraan rakyat;

4 Bahwa menurut laporan ILO tahun 2012 tentang upah, dinyatakan bahwa

do
gu upah layak merupakan cara yang paling langsung dan sederhana untuk

In
mencegah kemiskinan. Semakin tinggi peningkatan upah minimum rill,
A
semakin rendah peningkatan tingkat kemiskinan di suatu daerah. Dalam
ah

lik
periode krisis tahun 1996 sampai dengan 1999, upah minimum telah

menjalankan fungsinya untuk melindungi buruh pada tingkat kemiskinan


am

ub
yang lebih parah;
ep
5 Bahwa upah minimum kota ditetapkan berdasarkan kebutuhan hidup layak
k

seorang lajang. Upah ini tentu saja tidak cukup untuk buruh yang sudah
ah

si
berkeluarga, apalagi jika sudah memiliki anak. Upah minimum kota tidak

akan cukup memenuhi kebutuhan hidup lain seperti pendidikan dan

ne
ng

kesehatan.

do
Bahwa perhitungan upah minimum kabupaten/kota di Provinsi Banten tidak
gu

memperhitungkan inflasi di Kabupaten/Kota, inflasi Nasional tahun 2016


In
A

adalah dasar perhitungannya Hal ini berarti buruh membeli barang-barang

dengan harga yang lebih mahal dan upah minimum tidak cukup untuk
ah

lik

memenuhi kebutuhan hidup layak buruh;


m

ub

6 Bahwa selain kenaikan kebutuhan hidup di tahun 2016, pengeluaran

kebutuhan buruh juga akan meningkat karena Pemerintah nyaris


ka

ep

menghapus Subsidi Bahan Bakar Minyak dan berencana menaikan (BBM) di


ah

tahun 2017 dan dalam kesempatan yang lain menyampaikan akan menaikan
R

harga LPG 3kg dan akan ada peralihan ke LPG 5kg Non Subsidi dan
es
M

ng

kenaikan tarif dasar listrik (TDL) di tahun 2017;


on
gu

Halaman 16 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7 Bahwa dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Serang diserta

a
R
dengan semakin bertambahnya kebutuhan hidup buruh sebagaimana

si
diuraikan di atas maka sudah selayaknyalah upah buruh ditetapkan sesuai

ne
ng
dengan Rekomendasi Walikota Serang yaitu sebesar Rp 3.108.470,31 (Tiga

Juta Seratus Delapan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Rupiah koma Tiga

do
gu Puluh Satu);

In
A
8 Bahwa berdasarkan penelitian AKATIGA (2009), bahwa rata rata

pengeluaran riil buruh per kabupaten selalu lebih tinggi bagi buruh dengan
ah

lik
atau tanpa tanggungan dibandingkan dengan upah riil dan upah minimum
am

ub
kabupaten/Kotamadya (UMK) dan Rata-rata upah total hanya mampu

membayar74,3% rata rata peneluaran riil dan umk hanya mampu membayar
ep
62,4% rata-rata pengeluaran buruh per bulannya;
k
ah

9 Buruh merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia.


R

si
Dengan naiknya upah buruh, maka dapat meningkatkan daya beli dan

ne
ng

secara otomatis meningkatkan nilai perekonomian.

do
10 Bahwa Upah Minimum Kota Serang masih dibawah nilai Kebutuhan Hidup
gu

Layak,didapatkan berdasarkan kajian – kajian yang dilakukan sejak tahun


In
A

2015,melalui metode survey pasar yang dilakukan oleh unsur

Pekerja,pengusaha dan Pemerintah Kota Serang, serta data – data yang


ah

lik

didapat dari Badan Pusat Statistik kota Serang.


m

ub

VI. ALASAN GUGATAN

Adapun gugatan ini diajukan berdasarkan hal – hal sebagai berikut :


ka

ep

1. Bahwa dengan diterbitkannya objek sengketa a quo oleh TERGUGAT,


ah

PARA PENGGUGAT tidak mendapatkan upah sesuai rekomendasi


R

Walikota Serang sebesar Rp 3.108.470,31 ( Tiga Juta Seratus Delapan


es
M

ng

Ribu Empat Ratus Tujuh puluh Koma Tiga Puluh Satu Rupiah )
on
gu

Halaman 17 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sedangkan Perusahaan PARA PENGGUGAT Bersedia membayar Upah

a
Sesuai Rekomendasi WaliKota Serang apabila TERGUGAT

si
menerbitkan upah minimum Kota Serang sesuai rekomendasi Walikota

ne
ng
Serang

2. BAHWA OBJEK SENGKETA YANG DIKELUARKAN TERGUGAT

do
gu BERTENTANGAN

KETENAGAKERJAAN
DENGAN UNDANG-UNDANG

In
A
Peraturan Perundang-Undangan Pelanggaran Yang Terjadi
UU No 1.13 Tahun 2003 tentang 1. Bahwa penetuan UMK di Kota/Kabupaten
ah

lik
Ketenaga kerjaan di provinsi Bantentidak menggunakan
am

ub
Pasal 88 survei kebutuhan Hidup Layak.

Ayat 1 2. ep 2. Bahwa degan dilanggarnya pasal tersebut

Setiap Pekerja/buruh berhak maka objek sengketa a quo yang


k
ah

memperoleh penghasilan yang dikeluarkan oleh TERGUGAT berkenaan


R

si
memenuhi penghidupan yang layak dengan UMK Kota Serang,cacat hukum

bagi kemanusiaan. dan tidak prosedural sehingga haruslah

ne
ng

Ayat 4 dibatalkan.

do
Pemerintah menetapkan upah minimum
gu

sebagaimana dimaksud dalam ayat 3


In
A

huruf a berdasarkan kebutuhan Hidup

Layak dan dengan memperhatikan


ah

lik

produktivitas dan pertumbuhan ekonomi


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 89 UU Ketenagakerjaan: 3. Adanya pernyatan Plt Gubernur Banten

a
“Bahwa penetapan UMK 2017

R
ayat (1)

si
berdasarkan PP 78 tahun 2015 dan
Upah minimum sebagaimana

ne
ng
usulan dari Pengusaha di Banten” yang
dimaksud dalam Pasal 88 ayat (3)
seharusnya pemerintah bersikap
huruf a dapat terdiri atas:

do
gu
huruf a.
Netral.Pemerintah hendaknya

mempertimbangkan saran dari Dewan

In
A
Upah minimum berdasarkan
Pengupahan serta Rekomendasi
wilayah provinsi atau
Bupati/Walikota daerah di propinsi
ah

lik
kabupaten/kota;
Banten.
am

ub
huruf b. 4. Keputusan penetapan UMK dilakukan

Upah minimum berdasarkan


ep tanpa memperhatikan Rekomendasi dari

sektor pada wilayah provinsi atau Walikota Serang yaitu sebesar RP


k
ah

kabupaten/kota. 3.108.470,31 (Tiga juta Seratus Delapan


R

si
Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Rupiah

koma Tiga Puluh Satu).besaran ini telah

ne
ng

disepakati Pengusaha,Pekerja dan

do
pemerintah Kota Serang dalam Rapat
gu

Pleno Dewan Pengupahan Kota Serang.


In
A

5. Keputusan Penetapan UMK dilakukan

tanpa memperhatikan masukan dari


ah

lik

Serikat Pekerja/serikat Buruh yang ada

di dewan Pengupahan Provinsi Banten.


m

ub

6. Tidak adanya proses keterbukaan


ka

ep

informasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Banten perihal


ah

permohonan Penerbitan Keputusan


es
M

gubernur tentang Penetapan Upah


ng

on
gu

Halaman 19 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Minimum,kepada Serikat Pekerja/Serikat

a
Buruh

si
7. Bahwa dengan dilanggarnya Pasal

ne
ng
tersebut, upah diputuskan oleh

TERGUGAT cacat hukum dan tidak

do
gu prosedural sehingga haruslah

dibatalkan

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A

Bahwa berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka demi hukum objek


ah

Sengketa yang dilkeluarkan oleh TERGUGAT haruslah dibatalkan


lik

3. BAHWA OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN ASAS-ASAS


m

ub

UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (AAUPB)


ka

ep

Bahwa Objek sengketa yang dikeluarkan oleh TERGUGAT melanggar AAUPB


ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) UU PTUN jo Pasal 3 UU No.


R

28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
es
M

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, diataranya sebagai berikut :


ng

on
gu

Halaman 20 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Asas-Asas Umum Pemerintahan Pelanggaran yang terjadi di Provinsi

a
R

si
yang Baik (AAUPB) Banten

1 Asas kepastian hukum, yakni 1 Bahwa PARA PENGGUGAT yang

ne
ng
asas dalam negara hukum bekerja pada perusahaan di Kota

yang mengutamakan Serang seharusnya berhak

do
gu landasan peraturan mendapatkan besaran nilai upah

In
perundang-undangan, minimum Kota tahun 2016 sesuai
A
kepatutan, dan keadilan dengan Rekomendasi Walikota
ah

lik
dalam setiap kebijakan Serang.

Penyelenggara Negara. 2 Bahwa yang terjadi adalah


am

ub
TERGUGAT mengabaikan

Rekomendasi Walikota serang yang


ep
k

didapatkan berdasarkan rapat Pleno


ah

Dewan Pengupahan Kota Serang.


R

si
3 Bahwa dengan demikian,

ne
ng

TERGUGAT dalam mengeluarkan

objek sengketa a quo tidak

do
gu

mengutamakan landasan

peraturan perundang-undangan
In
A

yaitu Pasal 89 ayat (3)”Upah


ah

Minimum sebagaimana dimaksud


lik

dalam ayat(1) ditetapkan oleh


m

ub

Gubernur dengan Memperhatikan

Rekomendasi dari Dewan


ka

ep

Pengupahan Provinsi dan/atau


ah

Bupati/Walikota” sehingga
R

melanggar kepatutan dan keadilan


es
M

ng

bagi kepentingan setiap PARA


on
gu

Halaman 21 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PENGGUGAT;

a
4 Bahwa dengan dilanggarnya Asas

si
Kepastian Hukum, maka objek

ne
ng
sengketa a quo yang dikeluarkan

oleh TERGUGAT haruslah

do
gu dibatalkan.

In
2 Asas Kepentingan Umum, 1 Bahwa asas ini menghendaki
A
maksudnya yakni asas yang pemerintah harus mengutamakan
ah

lik
mendahulukan kesejahteraan kepentingan umum terlebih dahulu.

umum dengan cara yang Dengan kata lain dalam setiap


am

ub
aspiratif, akomodatif, dan keputusan Pejabat TUN seperti

selektif. TERGUGAT harus memprioritaskan


ep
k

kepentingan umum terlebih dahulu


ah

yaitu kepentingan PARA


R

si
PENGGUGAT;

ne
ng

2 Bahwa yang terjadi adalah

TERGUGAT menerbitkan objek

do
gu

sengketa yang secara nyata

hanyalah berdasarkan kepentingan


In
A

Pemerintah dan telah


ah

mengesampingkan Kepentingan
lik

Umum yaitu mendahulukan


m

ub

kesejahteraan PARA PENGGUGAT

serta keluarganya;
ka

ep

3 Bahwa dengan dilanggarnya Asas


ah

Kepentingan Umum, maka objek


R

sengketa a quo yang dikeluarkan


es
M

ng

oleh TERGUGAT haruslah


on
gu

Halaman 22 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dibatalkan.

a
R

si
3 Asas akuntabilitas, yakni asas 1 Bahwa TERGUGAT tidak

yang menentukan bahwa menerapkan asas akuntabilitas dalam

ne
ng
setiap kegiatan dan hasil akhir menerbitkan objek sengketa a quo

dari kegiatan Penyelenggara karena:

do
gu Negara harus dapat -TERGUGAT tidak memperdulikan

In
dipertanggungjawabkan keberatan dari PARA PENGUGAT
A
kepada masyarakat atau dalam proses penentuan upah
ah

lik
rakyat sebagai pemegang minimum;

kedaulatan tertinggi negara -TERGUGAT tidak melakukan


am

ub
sesuai dengan ketentuan kajian yang akan timbul dengan

peraturan perundang- ditetapkannya Upah Minimum


ep
k

undangan yang berlaku. dibawah nilai rekomendasi


ah

Bupati/Walikota.
R

si
2 Bahwa dengan dilanggarnya Asas

ne
ng

Akuntabilitas, maka objek sengketa a

quo yang dikeluarkan oleh

do
gu

TERGUGAT haruslah dibatalkan.

4 Asas Keterbukaan maksudnya 1 Bahwa TERGUGAT dalam


In
A

asas ini adalah asas yang mengeluarkan objek gugatan a quo


ah

lik

membuka diri terhadap hak sampai saat ini tidak pernah

masyarakat untuk membuka diri untuk merevisi Upah


m

ub

memperoleh informasi yang Minimum.

benar, jujur, dan tidak 2 Bahwa sehingga TERGUGAT dalam


ka

ep

diskriminatif tentang mengeluarkan objek sengketa a quo


ah

penyelenggaraan negara tidak memenuhi Asas Keterbukaan


R

dengan tetap memperhatikan dalam penyelenggaraan Negara.


es
M

ng

perlindungan atas hak asasi 3 Bahwa dengan dilanggarnya Asas


on
gu

Halaman 23 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pribadi, golongan, dan rahasia Keterbukaan, maka objek sengketa a

a
negara. quo yang dikeluarkan oleh

si
TERGUGAT haruslah dibatalkan.

ne
ng
Bahwa berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka objek Sengketa yang

do
gu
dilkeluarkan oleh TERGUGAT tidak memenuhi Asas-Asas Umum

Pemerintahan yang Baik (AAUPB) karena melanggar Asas Kepastian Hukum,

In
A
Asas Kepentingan Umum, Asas Akuntabilitas dan Asas Keterbukaan,

sehingga objek sengketa a quo haruslah dibatalkan.


ah

lik
Berdasarkan seluruh dalil PARA PENGGUGAT di atas, mohon kiranya Majelis
am

ub
Hakim memutuskan sebagai berikut:
ep
VII. PETITUM
k
ah

1. Mengabulkan gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT untuk


R

si
seluruhnya;

ne
ng

2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Gubernur Banten Nomor

561/Kep.553-Huk/2016 Tentang Penetapan Upah Minimum

do
gu

kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2017 yang di terbitkan oleh

Plt Gubernur Banten Tertanggal 23 November 2016 mengenai Upah


In
A

Minimum Kota Serang sebesar Rp 2.866.595,31 (Dua Juta Delapan


ah

lik

Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Lima koma

Tiga Puluh Satu Rupiah) ;


m

ub

3. Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Keputusan Gubernur Banten


ka

Nomor 561/Kep.553-Huk/2016 Tentang Penetapan Upah Minimum


ep

kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2017 yang di terbitkan oleh


ah

Plt Gubernur Banten tertanggal 23 November 2016 mengenai Upah


es

Minimum Kota Serang sebesar Rp 2.866.595,31 (Dua Juta Delapan


M

ng

on
gu

Halaman 24 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Lima koma

a
Tiga Puluh Satu Rupiah) ;

si
4. Mewajibkan kepada TERGUGAT untuk Menerbitkan Surat Keputusan

ne
ng
yang berisi mengenai Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017 sesuai

dengan isi Surat Rekomendasi Walikota Serang Nomor :

do
gu 561/1086/DTKT/2016 tertanggal 04 november 2016 sebesar Rp

3.108.470,31 (Tiga Juta Seratus Delapan Ribu Empat Ratus Tujuh

In
A
Puluh koma Tiga Puluh Satu Rupiah );
ah

lik
5. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada TERGUGAT.
am

ub
Bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut, Tergugat telah

mengajukan Jawaban tertanggal 23 Maret 2017, yang pada pokoknya


ep
k

mengemukakan dalil-dalil bantahan sebagai berikut:


ah

si
DALAM EKSEPSI

ne
ng

1. Bahwa Gugatan PARA PENGGUGAT adalah sebagaimana Gugatan

tersebut, dianggap termuat seluruhnya dalam Eksepsi dan Jawaban

do
gu

perkara ini;

- Meskipun demikian, status Hukum Para Penggugat tidak jelas,


In
A

apakah bertindak untuk diri sendiri, atau bersama – sama, dan atau
ah

lik

untuk dan atas nama Badan Hukum tertentu ? Perlu untuk

menentukan Legal Standing;


m

ub

2. Bahwa Gugatan PARA PENGGUGAT pada pokoknya mengenai


ka

Keputusan Gubernur Banten Nomor: 561/Kep.553-Huk/2016 tentang


ep

Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun


ah

2017 yang diterbitkan oleh Plt. Gubernur Banten tertanggal 23 November


es
M

2016, berkenaan dengan Upah Minimum Kota Serang sebesar Rp.


ng

on
gu

Halaman 25 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2.866.595,31 (Dua juta delapan ratus enam puluh enam ribu lima ratus

a
sembilan puluh lima koma tiga puluh satu rupiah);

si
3. Bahwa gugatan PARA PENGGUGAT aquo pada pokoknya, dengan

ne
ng
Petitum/Tuntutan;

do
gu Dalam Pokok Perkara :

1) Mengabulkan gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT

In
A
untuk seluruhnya;
ah

2)

lik
Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Gubernur Banten

Nomor: 561/Kep.553-Huk/2016 tentang Penetapan Upah Minimum


am

ub
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2017 yang diterbitkan oleh

Plt. Gubernur Banten tertanggal 23 November 2016, mengenai Upah


ep
k

Minimum Kota Serang sebesar Rp. 2.866.595,31 (Dua juta delapan


ah

ratus enam puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh lima koma
R

si
tiga puluh satu rupiah);

ne
ng

3) Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Keputusan Gubernur

Banten Nomor: 561/Kep.553-Huk/2016 tentang Penetapan Upah

do
gu

Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2017 yang

diterbitkan oleh Plt. Gubernur Banten tertanggal 23 November 2016,


In
A

mengenai Upah Minimum Kota Serang sebesar Rp. 2.866.595,31

(Dua juta delapan ratus enam puluh enam ribu lima ratus sembilan
ah

lik

puluh lima koma tiga puluh satu rupiah);


m

ub

4) Mewajibkan TERGUGAT untuk menerbitkan Surat Keputusan yang

berisi mengenai Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017 sesuai


ka

ep

dengan isi Rekomendasi Walikota Serang Nomor


ah

:561/1086/DTKT/2016 tertanggal 04 November 2016 sebesar Rp.


R

3.108.470,31 (Tiga juta seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh
es
M

koma tiga puluh satu rupiah);


ng

on
gu

Halaman 26 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5) Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada

a
TERGUGAT:

si
4. Bahwa objek sengketa merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang

ne
ng
mengatur tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2017, dengan besaran nilai tertentu dan bagi para

do
gu perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten/Kota se

In
Provinsi Banten;
A
5. Bahwa objek sengketa merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
ah

lik
mengatur tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Plt. Gubernur Banten tertanggal 23


am

ub
November 2016, dengan besaran nilai tertentu dan bagi
ep para

perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten/Kota di


k

Provinsi Banten;
ah

si
6. Bahwa Keputusan Gubernur Banten (objek sengketa) adalah merupakan

ne
ng

pengaturan yang bersifat umum untuk pedoman penggajian

karyawan para perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten/Kota,

do
gu

yang kekuatan berlakunya mengikat setiap orang, yang dalam hal ini

mempunyai arti mengandung norma-norma hukum yang berlaku bagi


In
A

setiap orang yang terkena oleh Keputusan a quo;


ah

lik

7. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf b Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah


m

ub

beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor : 51 Tahun


ka

2009 tentang perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun


ep

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang tidak termasuk


ah

dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara adalah Keputusan yang


R

es

mengandung pengaturan yang bersifat umum, sedangkan yang


M

ng

dimaksud dengan pengaturan yang bersifat umum ialah pengaturan


on
gu

Halaman 27 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang memuat norma-norma hukum yang dituangkan dalam bentuk

a
peraturan yang kekuatan berlakunya mengikat setiap orang, yang

si
dalam hal ini mempunyai arti mengandung norma-norma hukum yang

ne
ng
berlaku bagi setiap orang yang terkena oleh Keputusan Tata Usaha

Negara tersebut;

do
gu 8. Dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf b Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

In
A
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
ah

lik
undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,


am

ub
Keputusan aquo yang menjadi objek gugatan tidak memenuhi unsur

sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat menjadi objek


ep
k

sengketa / yang dapat disengketakan di Peradilan Tata Usaha Negara,


ah

sehingga Peradilan Tata Usaha Negara yang dalam hal ini Pengadilan
R

si
Tata Usaha Negara Serang tidak berwenang untuk memeriksa dan

ne
ng

mengadili perkara ini sehingga gugatan PARA PENGGUGAT tidak

dapat diterima;

do
gu

9. Bahwa PARA PENGGUGAT merupakan orang perorang/individu yang


In
hanya merupakan, ”bukan” mewakili perusahaan yang memiliki
A

karyawan/pekerja yang penggajiannya menggunakan objek sengketa


ah

lik

sebagai acuan dalam penggajian, sehingga sangat beralasan bahwa

PARA PENGGUGAT tidak mempunyai dampak kerugian langsung


m

ub

secara finansial apapun, akibat dari terbitnya keputusan aquo, namun


ka

dampak tersebut dapat terlihat pada perusahaan- perusahaan yang


ep

akan menggunakan keputusan aquo untuk dijadikan dasar penggajian


ah

bagi para buruh/karyawan se Provinsi Banten;


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 28 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10. Bahwa PARA PENGGUGAT dalam gugatanya tidak menerangkan dan

a
tidak memiliki Persona Standy in Judicio serta tidak mencantumkan

si
adanya delegatif secara tertulis dari para perusahaan – Perusahaan

ne
ng
yang menjadi anggotanya yang tergabung dalam asosiasi di wilayah

Kabupaten/Kota se Provinsi Banten untuk mengajukan Gugatan

do
gu sehingga kedudukan PARA PENGGUGAT tidak jelas untuk mewakili

siapa dan untuk kepentingan siapa, sehingga tidak dapat dibuktikan

In
A
bahwa adanya kerugian (Causa) yang dialami oleh PARA PENGGUGAT

atas terbitnya objek sengketa;


ah

lik
11. Bahwa PARA PENGGUGAT tidak mengerti dan tidak memahami
am

ub
hukumnya oleh karenanya PARA PENGGUGAT tidak memiliki

Persona Standy In Judicio, sehingga agar terang benderang perlu


ep
k

dijelaskan:
ah

si
1) Keputusan a quo diberlakukan bagi para karyawan/buruh

perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten/Kota di

ne
ng

Provinsi Banten bukan kepada beberapa orang Buruh/Karyawan

salah satu Perusahaan yang berada di Kabupaten/Kota di Provinsi

do
gu

Banten termasuk bukan kepada PARA PENGGUGAT;


In
2) Penetapan Upah Minimum oleh TERGUGAT baik penetapan Upah
A

Minimum Provinsi Maupun Penetapan Upah Minimum Kabupaten


ah

lik

Kota diperuntukan bukan kepada PARA PENGGUGAT yang nota

benenya sudah berkerja lebih dari 1 (satu) tahun tetapi


m

ub

diperuntukan bagi pekerja yang masa kerjanya dibawah 1 (satu)


ka

Tahun, ketentuan tersebut tertuang atau terdapat dalam;


ep

a. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang


ah

Pengupahan Pasal 41 Ayat (1) dan Pasal 42 Ayat (1) yang


es

Berbunyi;
M

ng

on
gu

Halaman 29 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Pasal 41 Ayat (1) Gubernur Menetapkan Upah Minimum

a
sebagai jaring pengaman;

si
- Pasal 42 Ayat (1) Upah Minimum sebagaimana dimaksud

ne
ng
Pasal 41 Ayat (1) hanya berlaku bagi pekerja/buruh dengan

masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun;

do
gu b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan

In
A
Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak,
ah

Pasal 8 yang berbunyi ” Upah Minimun yang di Tetapkan Oleh

lik
Gubernur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berlaku bagi
am

ub
pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun;

3) Sehingga Menjadi tidak jelas dan kabur Gugatan PARA


ep
k

PENGGUGAT apakah mewakili para pekerja yang berkerja kurang


ah

dari 1 (satu) tahun dan juga apakah mewakili Pekerja dari


R

si
perusahaan perusahaan mana;

ne
ng

12. Dengan demikian:

1) Keputusan Gubernur Banten (Objek sengketa) merupakan :

do
gu

- pengaturan yang bersifat umum, bukan Keputusan yang

bersifat individual;
In
A

- hanya mengatur tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di


ah

lik

Provinsi Banten Tahun 2017, dengan besaran nilai tertentu;

- tidak menunjuk kepada perorangan/individu/perusahaan-


m

ub

perusahaan tertentu tetapi berlaku untuk perusahaan


ka

perusahaan yang berada di Kabupaten/Kota di Provinsi


ep

Banten;
ah

- tidak mengenai/tidak ditujukan kepada Orang per Orang /


R

es

Individu,
M

ng

on
gu

Halaman 30 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2) objek gugatan tidak memenuhi unsur sebagai Keputusan Tata

a
Usaha Negara yang dapat menjadi objek sengketa/ yang dapat

si
disengketakan di Peradilan Tata Usaha Negara;

ne
ng
3) Dengan demikian Peradilan Tata Usaha Negara Serang

berdasarkan kewenangan absolut tidak berwenang untuk

do
gu memeriksa dan mengadili perkara ini sehingga gugatan PARA

PENGGUGAT tidak dapat diterima;

In
A
4) PARA PENGGUGAT Tidak memiliki Persona Standy in Judicio

karena :
ah

lik
a. tidak jelas dari siapa dan mewakili siapa untuk melakukan
am

ub
gugatan, apakah mewakili perusahaan - perusahaan yang ada

di wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten;


ep
b. tidak berasal dari seseorang/Individu-individu yang mewakili
k

seluruh Karyawan/Buruh yang ada di Kabupten/Kota di Provinsi


ah

si
Banten merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata

Usaha Negara;Dengan demikian PARA PENGGUGAT, tidak

ne
ng

berhak dan tidak memiliki Persona Standy In Judicio,

do
sehingga tidak berkompeten, tidak berhak, tidak
gu

berkepentingan untuk mengajukan gugatan aquo;


In
A

13. Kiranya sangat beralasan, dimohon putusan tanpa memeriksa pokok

perkara ini;
ah

lik

14. Dengan demikian, gugatan PARA PENGGUGAT, serta merta menjadi :


m

ub

1) tidak jelas dasar Hukumnya (Obscuur Libel), In Konsisten, Keliru


ka

dan Cacat Hukum, serta tidak berdasarkan Hukum;


ep

2) Tidak merupakan keputusan Tata Usaha Negara sehingga


ah

kompetensi absolut pengadilan Tata Usaha Negara Serang tidak


R

es

berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;


M

ng

on
gu

Halaman 31 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) Tidak berasal dari seseorang/Individu yang mewakili seluruh

a
Karyawan/Buruh yang ada di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

si
yang merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha

ne
ng
Negara;

4) Menolak permohonan pembatalan, Keputusan Gubernur Banten

do
gu Nomor: 561/Kep.553-Huk/2016 tentang Penetapan Upah Minimum

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2017 yang diterbitkan oleh

In
A
Plt. Gubernur Banten tertanggal 23 November 2016, berkenaan

dengan Upah Minimum Kota Serang sebesar Rp. 2.866.595,31 (Dua


ah

lik
juta delapan ratus enam puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh
am

ub
lima koma tiga puluh satu rupiah), dan atau permohonan lain, yang

bertentangan dengan ep hukum karena tidak beralasan dan

mengada-ada;
k

5) Tidak beralasan, tidak berdasarkan hukum;


ah

si
6) Menolak hal-hal yang lain dan selebihnya, menurut kepastian

hukum;

ne
ng

15. Bahwa sangatlah beralasan supaya Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu

Serang menyatakan Gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat

diterima (NIET ONTVANKELIJK VERKLAARD), dan tidak memenuhi


In
A

syarat-syarat formil berperkara di Pengadilan;


ah

lik

16. Hal-hal lain menurut hukumnya;


m

ub

I. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa TERGUGAT sangat keberatan dan menolak seluruh Gugatan


ka

ep

PARA PENGGUGAT dengan alasan hukum sesuai Eksepsi dan


ah

Jawaban pokok perkara;


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa gugatan PARA PENGGUGAT, positanya tidak jelas alas haknya

a
dan tidak sejalan serta bahkan bertentangan antara Posita dengan

si
Petitum;

ne
ng
3. Bahwa gugatan PARA PENGGUGAT yang ditujukan kepada

TERGUGAT keliru, tidak jelas, dan tidak memenuhi syarat formil

do
gu sebagai keputusan Tata Usaha Negara untuk digugat dipengadilan Tata

Usaha Negara;

In
A
4. Bahwa objek sengketa merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
ah

lik
jenisnya merupakan pengaturan yang bersifat umum, bukan

Keputusan yang bersifat individual, karena keputusan aquo mengatur


am

ub
tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun 2017,

dengan besaran nilai tertentu;


ep
k

5. Bahwa objek sengketa merupakan Keputusan yang tidak bersifat


ah

R
individual tertuju pada orang tertentu melainkan merupakan

si
pengaturan yang bersifat umum, merupakan pengaturan yang memuat

ne
ng

norma-norma hukum yang dituangkan dalam bentuk peraturan yang

kekuatan berlakunya mengikat setiap orang, yang dalam hal ini

do
gu

mempunyai arti mengandung norma-norma hukum yang berlaku bagi

setiap orang yang terkena oleh Keputusan a quo;


In
A

6. Bahwa objek sengketa hanya dijadikan pedoman atau rujukan untuk


ah

lik

besaran pengupahan, Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

Tahun 2017 yang diperuntukan bagi para perusahaan yang ada


m

ub

diwilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2017, dengan


ka

besaran nilai tertentu;


ep

7. Dengan demikian objek sengketa yang menjadi objek gugatan tidak


ah

memenuhi unsur sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat


es
M

menjadi objek sengketa/ yang dapat disengketakan di Peradilan Tata


ng

Usaha Negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf b Undang-


on
gu

Halaman 33 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

a
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

si
undang Nomor: 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-

ne
ng
Undang Nomor: 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

sehingga Peradilan Tata Usaha Negara yang dalam hal ini Pengadilan

do
gu Tata Usaha Negara Serang tidak berwenang untuk memeriksa dan

mengadili perkara ini sehingga gugatan PENGGUGAT tidak dapat

In
A
diterima, karena eksepsi ini mengenai kompetensi absolut Pengadilan

wajib memutus perkara ini tanpa memeriksa pokok perkara;


ah

lik
- TENTANG KEPENTINGAN PENGGUGAT DIRUGIKAN OLEH KEPUTUSAN
am

ub
GUBERNUR BANTEN NOMOR: 561/KEP.553-HUK/2016 TENTANG

PENETAPAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BANTEN


ep
k

TAHUN 2017 YANG DITERBITKAN OLEH PLT. GUBERNUR BANTEN


ah

TERTANGGAL 23 NOVEMBER 2016, BERKENAAN DENGAN UPAH


R

si
MINIMUM KOTA SERANG SEBESAR RP. 2.866.595,31 (DUA JUTA

ne
ng

DELAPAN RATUS ENAM PULUH ENAM RIBU LIMA RATUS SEMBILAN

PULUH LIMA KOMA TIGA PULUH SATU RUPIAH);

do
gu

1. Bahwa PARA PENGGUGAT mendalilkan Kerugian Dalam Bentuk


In
Tidak Dapat Hidup Secara Layak sebagaimana tercantum pada angka
A

1.1 point 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 huruf a, b, c, d, e, f dan huruf g halaman 4


ah

lik

sampai dengan halaman 7 serta angka 1,2 point 1, 2 dan 3, dengan

dikeluarkannya objek sengketa a quo oleh TERGUGAT berdampak


m

ub

pemiskinan bagi setiap PARA PENGGUGAT secara sistematik dan


ka

struktural dan menimbulkan kerugian bagi PARA PENGGUGAT yakni


ep

terlanggarnya hak PARA PENGGUGAT untuk mendapatkan hak hidup


ah

layak dan kesejahteraan, sehingga PARA PENGGUGAT merasa


R

es

dirugikan dengan penetapan objek sengketa;


M

ng

on
gu

Halaman 34 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa terlihat ketidakmengertian dan ketidakpahaman PENGGUGAT

a
atas prosedur atau tahapan penetapan objek sengketa sehingga supaya

si
jelas dan terang maka dapat kami sampaikan hal hal sebagai berikut :

ne
ng
1) Bahwa sebelum dilakukan penetapan objek sengketa,

TERGUGAT terlebih dahulu menetapkan Upah Minimum Provinsi

do
gu yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Banten Nomor

561/Kep.539-Huk/2016 tentang Penetapan Upah Minimum

In
A
Provinsi Banten Tahun 2017 tanggal 31 Oktober 2016;
ah

lik
2) Bahwa setelah menetapkan Upah Minimum Provinsi,

TERGUGAT menetapkan upah minimum Kabupaten/Kota (UMK)


am

ub
atas rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi yang dituangkan
ep
melalui Keputusan Gubernur Banten Nomor: 561/Kep.553-
k

Huk/2016, Tanggal 23 November 2013, Tentang Upah Minimum


ah

si
Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten;

ne
ng

3) Bahwa penetapan Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum

Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, sudah melalui tahapan –

do
gu

tahapan sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 7

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun


In
A

2013 tentang Upah Minimum;


ah

lik

4) Bahwa sebelum dilakukan penetapan objek sengketa,

TERGUGAT terlebih dahulu berkirim surat dengan nomor :


m

ub

561/4791-DIKT/2016 tanggal 25 Oktober 2016 Perihal


ka

Rekomendasi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun


ep

2017 yang ditujukan kepada 1. Bupati/Walikota se Provinsi


ah

Banten, 2. Dewan Pengupah Provinsi Banten, 3. Dewan Pengupah


R

es

Kabupaten/Kota se Provinsi Banten, yang isinya sebagai berikut :--


M

ng

on
gu

Halaman 35 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Berdasarkan Pasal 89 ayat (3) Undang-undang Nomor 13

a
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 46 ayat (1)

si
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang

ne
ng
Pengupahan dan Pasal 7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum,

do
gu bahwa Upah Minimum Kabupaten/Kota ditetapkan dan

diumumkan oleh Gubernur selambat – lambatnya tanggal 21

In
A
November;

- Bahwa Bupati/Walikota diminta untuk menyampaikan


ah

lik
rekomendasi usulan besaran upah minimum Kabupaten/Kota
am

ub
Tahun 2017, usulan tersebut sudah dapat diterima selambat-

lambatnya pada tanggal 11 November 2016, dengan


ep
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015
k
ah

tentang Pengupahan, Surat Menteri Ketenagakerjaan Republik


R

si
Indonesia Nomor : B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016, tanggal

17 Oktober 2016, hal penyampaian data tingkat inflasi

ne
ng

Nasional sebesar 3,07 % (tiga koma nol tujuh persen) dan

do
gu

pertumbuhan produk domestik bruto tahun 2016 sebesar

5,18 % (lima koma delapan belas persen);


In
A

- Bahwa Rekomendasi usulan besaran upah minimum

Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Bupati/Walikota,


ah

lik

diharapkan mengacu pada satu nilai tertentu dengan

menggunakan formula perhitungan sebagaimana diatur dalam


m

ub

Pasal 44 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun


ka

2015 tentang Pengupahan;


ep

- Bahwa Tergugat dalam menetapkan objek sengketa, tidak


ah

melakukan survei terhadap komponen Kebutuhan Hidup


es

Layak (KHL), karena Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun


M

ng

2015 tentang Pengupahan, mengamanatkan kenaikan upah


on
gu

Halaman 36 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
minimum ditentukan lewat formula. Rumusannya, Upah

a
Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun berjalan ditambah

si
inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional, Kebutuhan Hidup

ne
ng
Layak (KHL) itu secara langsung masuk dalam Upah

Minimum Kabupaten/Kota Tahun Berjalan sehingga survei

do
gu terhadap komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL), tidak

dilakukan dalam penetapan objek sengketa.

In
A
5) Dewan Pengupahan Provinsi Banten mengadakan Rapat
ah

lik
Koordinasi dengan mengirimkan surat nomor :005/11-DPP/XI/2016

yang ditujukan daftar terlampir perihal Undangan dalam rangka


am

ub
Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun 2017

yang telah dilaksanakan pada hari Senin – Selasa, tanggal 21 – 22


ep
k

November 2016, yang bertempat dihotel Mambruk Anyer Jl. Raya


ah

Karang Bolong, Cikoneng Anyer Kidul, Serang, adapun Daftar


R

si
Nama Anggota Dewan Pengupahan Provinsi Banten terdiri dari :

ne
ng

- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Banten;

do
gu

- Ikomatussuniah, SH, MH (Perguruan Tinggi);

- Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial


In
A

Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


ah

Provinsi Banten;
lik

- Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika


m

ub

Provinsi Banten;

- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi


ka

ep

Banten;
ah

- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi


R

es

Banten;
M

ng

on
gu

Halaman 37 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi

a
Banten;

si
- Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Banten;

ne
ng
- Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Banten;

- Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan pada Dinas

do
gu Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten;

- Kepala Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

In
A
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten;

-
ah

Kepala Seksi Lembaga Hubungan Indusrial, Penyelesaian

lik
Perselisihan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
am

ub
Provinsi Banten;

- Eddy Mursalim, SE, P.Hd (APINDO Provinsi Banten);


ep
-
k

Arwin Kusmanta, SH (APINDO Provinsi Banten);


ah

- Yuni Poedji Lestari, SH (APINDO Provinsi Banten);


R

si
- Nunung Riyanto, SE (APINDO Provinsi Banten);

ne
ng

- Lukman Setiawan RS, SH (APINDO Provinsi Banten);

- Andi Seto, S.Psi (APINDO Provinsi Banten);

do
gu

- Deddy Djunaedi, SH (APINDO Provinsi Banten);

- Eddy Warman, SH (APINDO Provinsi Banten);


In
A

- Suratman, SH (FSPMI Provinsi Banten);

- Tri Pamungkas, SH (KSBSI Provinsi Banten);


ah

lik

- Yudi Supriyadi, SH (SPN Provinsi Banten);


m

ub

- Kusna Ariyadi Putra, SE (KSPSI Provinsi Banten);

- Sugiyarno, SE (KSPSI Provinsi Banten);


ka

ep

- Mochamad Soebroto (FSP KEP SPSI);


ah

- Redi Darmana, SH (SPTSK Provinsi Banten);


R

-
es

Ripi Uripno Adji, SE (Federasi SP KEP);


M

ng

on
gu

Halaman 38 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6) Dewan Pengupahan Provinsi Banten berkirim Surat ke Plt.

a
Gubernur Banten dengan Nomor 561/12–DP/XI/2016 tanggal 21

si
November 2016 perihal Pertimbangan/Saran Penetapan Upah

ne
ng
Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2017, yang isinya sebagai

berikut :

do
gu - Bahwa Dewan Pengupahan Provinsi Banten telah

melaksanakan Rapat Pleno tanggal 21 – 22 November 2016

In
A
dalam rangka membahas Upah Minimum Kabupaten/Kota

Tahun 2017;
ah

lik
- Dari Unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh, bahwa untuk
am

ub
penetapan UMK Tahun 2017 ditetapkan sesuai dengan

rekomendasi dari Bupati/Walikota dan untuk penetapan UMK


ep
Kota Tangerang Selatan dikarenakan dalam rekomendasi
k
ah

Walikota Tangerang Selatan terdapat 2 usulan yang berbeda,


R

si
yaitu dari Serikat Pekerja/Serikat buruh dan unsur APINDO,

maka disarankan untuk besaran UMK Kota Tangerang

ne
ng

Selatan disamakan dengan Tangerang Raya (Kabupaten dan

do
gu

Kota Tangerang) sebesar 11,06 persen;

- Dari Usur Apindo, bahwa untuk penetapan UMK Tahun 2017,


In
A

mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun

2015 tentang Pengupahan dan Surat dari Gubernur Banten


ah

lik

Nomor : 561/4791-DTKT/2016 tanggal 25 Oktober 2016,

perihal Rekomendasi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)


m

ub

Tahun 2017 yaitu sebesar 8,25 persen;


ka

- Dari unsur Pemerintah dan Akademisi, bahwa untuk


ep

penetapan UMK Tahun 2017 didasarkan pada Peraturan


ah

Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yaitu


es

menggunakan perhitungan inflasi dan laju pertumbuhan


M

ng

on
gu

Halaman 39 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ekonomi yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh BPS Tahun

a
2016 sebesar 8,25 persen;

si
Sehingga Dewan Pengupahan Provinsi Banten untuk

ne
ng
pertimbangan/saran Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota

(UMK) Tahun 2017, mengacu kepada Pasal 47 ayat (1) Peraturan

do
gu Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan;

In
A
7) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten

menindaklanjuti dengan Nota Dinas yang ditujukan kepada Plt.


ah

lik
Gubernur Banten melalui Nota Dinas dari Nomor : 561/279–

DTKT/XI/2016 tanggal 22 November 2016 perihal Permohonan


am

ub
Penerbitan Keputusan ep Gubernur tentang Penetapan Upah

Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2017, yang isinya sebagai


k

berikut :
ah

R
-

si
Surat Walikota Serang Nomor : 561/1086/DTKT/2016 tanggal 4

November 2016 perihal Rekomendasi Upah Minimum Kota

ne
ng

Serang Tahun 2017, yang mengusulkan untuk UMK Tahun

do
2017 sebesar Rp. 3.108.470,31;
gu

- Surat Bupati Lebak Nomor : 561/751 – DTKS/ XI/2016 tanggal


In
A

9 November 2016 perihal Rekomendasi Penetapan Upah

Minimum Kabupaten Lebak Tahun 2017, yang mengusulkan


ah

lik

untuk UMK Tahun 2017, yang mengusulkan untuk UMK Tahun

2017 sebesar Rp. 2.127.700,-;


m

ub

- Surat Bupati Pandeglang Nomor : 560/1244-DSTK/XI/2016


ka

tanggal 11 November 2016 perihal Penyampaian Rekomendasi


ep

Upah Minimum Kabupaten (UMK) Pandeglang Tahun 2017


ah

yang mengusulkan untuk UMK Tahun 2017 sebesar Rp.


es

2.181.779,-;
M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Surat Bupati Tangerang Nomor : 561/2948-Disnakertrans/2016

a
tanggal 14 November 2016 perihal Rekomendasi Upah

si
Minimum Kab. Tangerang Tahun 2017 yang mengusulkan

ne
ng
untuk UMK Tahun 2017 sebesar Rp. 3.355.750,-;

- Surat Walikota Cilegon Nomor : 560/2210/Disnaker tanggal 14

do
gu November 2016 perihal Rekomendasi Penetapan UMK Cilegon

Tahun 2017 yang mengusulkan untuk UMK Tahun 2017

In
A
sebesar Rp. 3.693.669,42;

- Surat Bupati Serang Nomor : 561/1483/Disnakertrans/2016


ah

lik
tanggal 17 November 2016 perihal Rekomendasi Usulan UMK
am

ub
Serang Tahun 2017 yang mengusulkan untuk UMK Tahun

2017 sebesar Rp. 3.341.655,-;


ep
- Surat Walikota Tangerang Nomor : 561/3436-Disnaker/2016
k
ah

tanggal 17 November 2016 perihal Rekomendasi Besaran


R

si
Upah Minimum Kota (UMK) Tangerang Tahun 2017 yang

ne
mengusulkan untuk UMK Tahun 2017 sebesar Rp. 3.355.750,-;
ng

- Surat Walikota Tangerang Selatan Nomor : 561/2044-DEPEKO

do
gu

tanggal 17 November 2016 perihal Usulan Penetapan UMK

Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 yang mengusulkan untuk


In
A

UMK Tahun 2017 sebesar Rp. 3.270.936,-dan Rp.

3.625.980,00;
ah

lik

Dari semua rekomendasi yang disampaikan oleh Bupati/Walikota,


m

ub

”tidak” ada yang mengacu kepada formula perhitungan Upah

Minimum sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 44 ayat (2)


ka

ep

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang


ah

Pengupahan, maka untuk penetapan upah minimum


R

Kabupaten/Kota Tahun 2017 harus mengacu kepada perhitungan


es
M

dengan menggunakan formula perhitungan upah minimum


ng

on
gu

Halaman 41 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagai berikut : UMK 2017 = UMK 2016 + (UMK 2016 X (Inflasi

a
Nasional + PDB Nasional)), dengan nilai inflasi dan laju

si
pertumbuhan ekonomi sebesar 8,25 persen, sebagaimana

ne
ng
tercantum dalam Surat Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor :

B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016

do
gu perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2016;

In
A
8) Dengan demikian Gubernur Banten (TERGUGAT) dalam
ah

lik
menetapkan objek sengketa, sudah sesuai dengan tahapan –

tahapan dan sudah sesuai dengan Peraturan Perundang-


am

ub
undangan, sehingga sangat beralasan gugatan PARA

PENGGUGAT tidak berdasar hukum dan sangat beralasan untuk


ep
k

ditolak;
ah

R
3. Bahwa PARA PENGGUGAT juga mendalilkan Kedudukan Hukum

si
TERGUGAT, sebagaimana tercantum pada romawi I, halaman 3,

ne
ng

Penggugat mendalilkan Peraturan Perundang-undangan (Undang –

undang Nomor 32 Tahun 2004) yang sudah dicabut dan dinyatakan

do
gu

tidak berlaku, diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014


In
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
A

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang


ah

lik

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, lagi lagi PARA PENGGUGAT salah dan tidak


m

ub

memahami alas Hukum dalam penetapan objek sengketa;


ka

ep

4. Bahwa lagi lagi PARA PENGGUGAT salah dan tidak memahami alas

Hukum dalam penetapan objek sengketa, PARA PENGGUGAT juga


ah

mendalilkan pada angka 2 halaman 4 dalam gugatannya, bahwa Pasal


es
M

1 angka 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13


ng

Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian


on
gu

Halaman 42 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kebutuhan Hidup Layak, padahal Peraturan ini sudah dicabut dan

a
dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal 27 Juni 2016, (kecuali ketentuan

si
selain Pasal 2 dan Lampiran I masih berlaku sebagaimana Pasal 14

ne
ng
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun

2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak) dan diganti dengan Peraturan

do
gu Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Kebutuhan Hidup Layak;

In
A
5. Bahwa lagi lagi PARA PENGGUGAT salah dan tidak memahami alas
ah

lik
Hukum dalam penetapan objek sengketa, PARA PENGGUGAT juga

mendalilkan Kerugian Diakibatkan Kenaikan Harga/Inflasi Barang-


am

ub
barang Kebutuhan Hidup sebagaimana termuat pada halaman 7, angka

1.2, 1, 2, 2.1, 2.2, 2.3, 3, PARA PENGGUGAT, menggunakan


ep
k

”Perkembangan Indes Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Banten”


ah

yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten


R

si
bukan berdasarkan Perkembangan Indes Harga Konsumen/Inflasi

ne
ng

Nasional yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik;

6. Bahwa PARA PENGGUGAT, dalam gugatannya pada halaman 11,

do
gu

angka 3 ”Bahwa Objek Sengketa Bertentangan dengan Asas – Asas


In
Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), dalam hal ini, PARA
A

PENGGUGAT lagi lagi salah dan tidak memahami alas Hukum dan
ah

lik

tidak sejalan antara uraian dengan isi penjelasannya dalam penetapan

objek sengketa, dalam uraiannya Bahwa objek sengketa yang


m

ub

dikeluarkan oleh TERGUGAT melanggar AAUPB sebagaimana


ka

dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) UU PTUN jo Pasal 3 UU No. 28


ep

Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas


ah

dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, akan tetapi pada penjelasannya


R

es

PENGGUGAT sama sekali tidak menjelaskan apa yang ada di Undang–


M

ng

on
gu

Halaman 43 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang

a
Administrasi Pemerintahan;

si
7. Bahwa TERGUGAT dalam Menetapkan objek sengketa tidak

ne
ng
bertentangan dengan Undang – undang dan asas – asas umum

pemerintahan yang baik, sesuai dengan Undang–Undang Republik

do
gu Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan,

Pasal 10 ayat (1) berikut penjelasannya;

In
A
Pasal 10 ayat (1) : AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini
ah

lik
meliputi asas;

a. Kepastian hukum;
am

ub
b. Kemanfaatan; ep
c. Ketidakberpihakan;
k

d. Kecermatan;
ah

si
e. Tidak menyalahgunakan kewenangan;

f. Keterbukaan;

ne
ng

g. Kepentingan umum, dan;

h. Pelayanan yang baik.;

do
gu

Penjelasan Pasal 10 ayat (1) ;


In
A

Huruf a;

Yang dimaksud dengan “asas kepastian hukum” adalah


ah

lik

asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan


m

ub

ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan,

keajegan, dan keadilan dalam setiap kebijakan


ka

ep

penyelenggaraan pemerintahan.;

Huruf b;
ah

Yang dimaksud dengan “asas kemanfaatan” adalah manfaat


es
M

yang harus diperhatikan secara seimbang antara: (1)


ng

on
gu

Halaman 44 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kepentingan individu yang satu dengan kepentingan individu

a
yang lain; (2) kepentingan individu dengan masyarakat; (3)

si
kepentingan Warga Masyarakat dan masyarakat asing; (4)

ne
ng
kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan kepentingan

kelompok masyarakat yang lain; (5) kepentingan pemerintah

do
gu dengan Warga Masyarakat; (6) kepentingan generasi yang

sekarang dan kepentingan generasi mendatang; (7)

In
A
kepentingan manusia dan ekosistemnya; (8) kepentingan pria

dan wanita.;
ah

lik
Huruf c;

Yang dimaksud dengan “asas ketidakberpihakan” adalah


am

ub
asas yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
ep
dalam menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau
k

Tindakan dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak


ah

si
secara keseluruhan dan tidak diskriminatif;

Huruf d;

ne
ng

Yang dimaksud dengan “asas kecermatan” adalah asas

do
yang mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau
gu

Tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang


In
A

lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan/atau

pelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan sehingga


ah

lik

Keputusan dan/atau Tindakan yang bersangkutan

dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan dan/atau


m

ub

Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan.;


ka

Huruf e;
ep

Yang dimaksud dengan “asas tidak menyalahgunakan


ah

kewenangan” adalah asas yang mewajibkan setiap Badan


R

es

dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menggunakan


M

ng

kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan


on
gu

Halaman 45 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian

a
kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak

si
menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan

ne
ng
kewenangan.;

Huruf f;

do
gu Yang dimaksud dengan “asas keterbukaan” adalah asas

yang melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan

In
A
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak

diskriminatif dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan


ah

lik
tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
am

ub
golongan, dan rahasia negara.;

Huruf g; ep
Yang dimaksud dengan “asas kepentingan umum” adalah
k

asas yang mendahulukan kesejahteraan dan kemanfaatan


ah

si
umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif, dan

tidak diskriminatif.;

ne
ng

Huruf h;

do
Yang dimaksud dengan “asas pelayanan yang baik” adalah
gu

asas yang memberikan pelayanan yang tepat waktu, prosedur


In
A

dan biaya yang jelas, sesuai dengan standar pelayanan, dan

ketentuan peraturan perundang-undangan;


ah

lik

8. Bahwa tentang Keputusan Gubernur Banten Nomor: 561/Kep.553-


m

ub

Huk/2016 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Plt. Gubernur Banten
ka

ep

tertanggal 23 November 2016, berkenaan dengan Upah Minimum Kota


ah

Serang sebesar Rp. 2.866.595,31 (Dua juta delapan ratus enam puluh
R

enam ribu lima ratus sembilan puluh lima koma tiga puluh satu rupiah)
es
M

sebagai objek sengketa yang menyebutkan ” merupakan keputusan


ng

on
gu

Halaman 46 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tata Usaha Negara yang bersifat Konrit, individual, final”, lagi lagi

a
menujukan, ketidak mengertian dan ketidakpahaman PENGGUGAT

si
terhadap pengertian keputusan Tata Usaha Negara yang dapat

ne
ng
digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara Serang, sehingga perlu kami

sampaikan hal hal sebagai berikut ;

do
gu 1) Bahwa Keputusan Gubernur Banten (objek sengketa),

ditujukan secara individual kepada orang atau perusahaan-


tidak

In
A
perusahaan tertentu tetapi ditujukan secara umum kepada

perusahaan-perusahaan yang berada di Kabupaten/Kota di Provinsi


ah

lik
Banten sebagaimana tercantum dalam lampiran objek sengketa
am

ub
2) Bahwa objek sengketa merupakan :

- Bahwa objek sengketa merupakan Keputusan Tata Usaha


ep
Negara yang jenisnya merupakan pengaturan yang bersifat
k
ah

umum, bukan Keputusan yang bersifat individual, karena


R

si
keputusan aquo mengatur tentang Upah Minimum

Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun 2017, dengan besaran

ne
ng

nilai tertentu;

do
-
gu

Bahwa objek sengketa merupakan Keputusan yang tidak

bersifat individual tertuju pada orang tertentu melainkan


In
A

merupakan pengaturan yang bersifat umum, merupakan

pengaturan yang memuat norma-norma hukum yang


ah

lik

dituangkan dalam bentuk peraturan yang kekuatan berlakunya

mengikat setiap orang, yang dalam hal ini mempunyai arti


m

ub

mengandung norma-norma hukum yang berlaku bagi setiap


ka

orang yang terkena oleh Keputusan a quo;


ep
ah

9. Bahwa pengaturan yang bersifat umum ialah pengaturan yang


R

memuat norma-norma hukum yang dituangkan dalam bentuk peraturan


es
M

ng

yang kekuatan berlakunya mengikat setiap orang, yang dalam hal ini
on
gu

Halaman 47 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mempunyai arti mengadung norma-norma hukum yang berlaku bagi

a
setiap orang yang terkena oleh Keputusan Tata Usaha Negara

si
tersebut;

ne
ng
10. Dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf b Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

do
gu sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

undang Nomor: 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-

In
A
Undang Nomor: 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
ah

lik
Keputusan aquo yang menjadi objek gugatan tidak memenuhi unsur

sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat menjadi objek


am

ub
sengketa/ yang dapat disengketakan di Peradilan Tata Usaha

Negara, sehingga kewenangan absolut Peradilan Tata Usaha Negara


ep
k

yang dalam hal ini Pengadilan Tata Usaha Negara Serang harus
ah

menyatakan tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili


R

si
perkara ini sehingga gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;--------

ne
ng

11. Bahwa disimpulkan, gugatan PARA PENGGUGAT, serta merta

menjadi:

do
gu

1) Tidak jelas dasar Hukumnya (Obscuur Liebel), In Konsisten,


In
Keliru dan Cacat Hukum, serta tidak berdasarkan Hukum ;
A

2) Tidak jelas gugatannya karena antara Posita dengan Petitum tidak


ah

lik

sejalan dan bertentangan;

3) Tidak berasal dari seseorang/Badan Hukum yang merasa


m

ub

kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara;------


ka

4) Tidak beralasan, dan tidak berdasarkan hukum;


ep

5) Bahwa Keputusan Gubernur Banten, Aquo, tidak bertentangan


ah

dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 48 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6) Bahwa Badan/Pejabat Tata Usaha Negara mengeluarkan

a
Keputusan tersebut untuk kepentingan umum (Freies Ermesen),

si
dan tidak menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain;

ne
ng
7) Kiranya sangat beralasan, dimohon putusan tanpa memeriksa

pokok perkara ini;

do
gu 8) Sehingga sangat beralasan pula, jika TERGUGAT (Gubernur

Banten), menolak seluruh gugatan PARA PENGGUGAT dan atau

In
A
menyatakan gugatan tidak dapat diterima (NIET ONTVANKELIJK

VERKLAARD);
ah

lik
9) Menolak hal-hal yang lain dan selebihnya, menurut kepastian
am

ub
hukum;
ep
I. SEBELUM POKOK PERKARA
k
ah

DALAM EKSEPSI, Tanpa memeriksa Pokok Perkara:


R

si
1. Menerima seluruh Eksepsi TERGUGAT (Gubernur Banten, in casu Plt.

ne
ng

Gubernur Banten) tersebut;

2. Bahwa, karena objek sengketa merupakan pengaturan yang bersifat

do
gu

umum (Freies Ermessen), maka Surat Keputusan Plt. Gubernur Nomor:

561/Kep.553-Huk/2016 tentang Penetapan Upah Minimum


In
A

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2017, tidak dapat

disengketakan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara;


ah

lik

3. Menyatakan, bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Serang, secara


m

ub

absolut, tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini

(NIET ONTVANKELIJK VERKLAARD);


ka

ep

4. Menyatakan, objek sengketa, adalah Peraturan yang bersifat umum


ah

yang ditidak ditujukan secara individual, maka gugatan PARA


R

PENGGUGAT tidak jelas (Obscuur Liebel);


es
M

ng

on
gu

Halaman 49 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Menyatakan, bahwa PARA PENGGUGAT tidak memiliki Legal

a
Standing (Persona Standy In Judicio);

si
6. Menyatakan gugatan PARA PENGGUGAT, tidak memenuhi syarat

ne
ng
formil – materil, untuk diajukan menjadi sengketa dimuka Lembaga

Peradilan, cq. Pengadilan Tata Usaha Negara Serang;

do
gu7. Menyatakan demi hukum, bahwa gugatan PARA PENGGUGAT tidak

dapat diterima dan, tanpa memeriksa pokok perkara, melalui suatu

In
A
Putusan SELA;

8. Alasan – alasan lain, menurut Hukumnya, bahwa objek sengketa a


ah

lik
quo, tidak memenuhi unsur Keputusan Tata Usaha Negara, maka

Objek Sengketa, ”Bukan” menjadi wewenang Peradilan Tata Usaha


am

ub
Negara. (Bandingkan Putusan Nomor 16/G/2014/PTUN-SRG);
ep
k

II. DALAM POKOK PERKARA


ah

1. Menerima seluruh Jawaban TERGUGAT (Gubernur Banten), sebagai


R

si
jawaban yang baik dan benar, menurut hukum;

ne
ng

2. Menolak seluruh gugatan PARA PENGGUGAT, karena tidak memenuhi

syarat formil – Materil untuk diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara;

do
gu

3. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor

561/Kep.533-Huk/2016, sangat bersifat umum, mengenai Penetapan


In
A

Upah Minimum Kabupaten/Kota se Provinsi Banten;

4. Menyatakan bahwa, Proses Penerbitan Surat Keputusan Gubernur


ah

lik

Banten Nomor 561/Kep.533-Huk/2016, telah melalui Tahapan –


m

ub

Tahapan yang sah, legal menurut hukum;

5. Menyatakan Penerbitan Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor


ka

ep

561/Kep.533-Huk/2016, ”bukan” Perbuatan Melawan Hukum;


ah

6. Menyatakan, Penerbitan Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor


R

561/Kep.533-Huk/2016, telah dilakukan berdasarkan Azas – Azas Umum


es
M

ng

on
gu

Halaman 50 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemerintahan yang baik (AAUPB) dan tidak melanggar hak – hak PARA

a
PENGGUGAT;

si
7. Menolak Tuntutan Para Penggugat, untuk membatalkan Surat Keputusan

ne
ng
Gubernur Banten Nomor 561/Kep.533-Huk/2016, karena tidak

beralasan, tidak terjadi hambatan dan gejolak dibidang Produksi, dll,

do
gu serta telah dijalankan oleh semua Pihak yang terkena Surat

Keputusan tersebut;

In
A
8. Membebankan seluruh biaya perkara ini kepada PARA PENGGUGAT

secara Tanggung Renteng;


ah

lik
9. Dan atau, jika Pengadilan Tata Usaha Negara Serang berpendapat lain,
am

ub
mohon Putusan yang baik dan seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);

Bahwa atas Jawaban Tergugat, Para Penggugat telah mengajukan Replik


ep
k

tertanggal 30 Maret 2017, selanjutnya atas Replik Para Penggugat tersebut,


ah

Tergugat melalui kuasanya mengajukan Duplik tertanggal 06 April 2017, Replik


R

si
dan Duplik tersebut tercantum dalam Berita Acara Persidangan dan merupakan

ne
ng

bagian yang tidak terpisahkan dalam Putusan ini;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Para Penggugat telah

do
gu

mengajukan bukti-bukti tertulis berupa fotokopi surat yang telah bermaterai cukup,

dan telah dicocokan dengan aslinya dan atau fotokopinya, selanjutnya diberi tanda
In
A

P-1 sampai dengan P-16, sebagai berikut:


ah

Bukti P-1 : Identitas dan ID CARD, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


lik

Bukti P-2 : SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN Nomor 561/Kep.553-


m

ub

HUK/2016 Tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota Provinsi

Banten Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;


ka

ep

Bukti P-3 : SURAT WALIKOTA SERANG Nomor 561/1086/DTKT/2016 Prihal


ah

Rekomendasi Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017, Berita Acara


R

Sidang Pleno UMK Kota Serang tahun 2017 tertanggal, 4 November


es
M

ng

2016, SURAT EDARAN Menteri Ketenagakerjaan Republik


on
gu

Halaman 51 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Indonesia No : B.175/MEN/PHJSK-UPAH/X/2016, Fotocopy sesuai

a
dengan Fotocopy;

si
Bukti P-4 : Radar Serang dan Jawa Pos.com, Fotocopy sesuai dengan

ne
ng
Fotocopy;

Bukti P-5 : Lampiran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

do
gu Indonesia Nomor 13 Tahun 2012, Data BPS Kota Serang Tahun

2016, Data BPS Murni Tahun 2016,Hasil Survai KHL Maret s/d

In
A
Oktober 2015 dan Hasil Survai KHL Bulan Maret s/d Oktober 2015,

Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;


ah

lik
Bukti P-6 : Berita Resmi Statistik ( BPS Kota Serang ) No. 27 / 11 / 36 / Th .VI 1
am

ub
November 2016. Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti P-7 : Berita Resmi Statistik ( BPS Provinsi Banten ) No.67 / 12 / 36 / Th .


ep
X 1 Desember 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;
k

Bukti P-8 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 78 Tahun 2015


ah

si
Tentang Pengupahan, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

Bukti P-9 : Undang-undang No : 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,

ne
ng

Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

do
Bukti P-10.I : Data Pengeluaran Adi Satria Lia, Fotocopy sesuai dengan aslinya;
gu

Bukti P-10.II : Report Belnaja Adi satria lia, Fotocopy sesuai dengan aslinya;----------
In
Bukti P-10.III : Struk Belaja Adi satria lia, Fotocopy sesuai dengan aslinya;-------------
A

Bukti P-11.I : Data Pengeluaran Hidayat Saefullah, Fotocopy sesuai dengan


ah

lik

aslinya;----------------------------------------------------------------------------------

Bukti P-11.II : Report Belanja Hidayat Saefullah, Fotocopy sesuai dengan aslinya;-
m

ub

Bukti P-11.III : Struk Belanja/ Kwitansi Pembayaran Hidayat Saefullah, Fotocopy


ka

sesuai dengan aslinya;-------------------------------------------------------------------


ep

Bukti P-11.IV : Pembayaran Pulsa Hidayat Saefullah, Fotocopy sesuai dengan


ah

aslinya;----------------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

Bukti P-11.V : Pembayaran Lisrik, Hidayat Saefullah, Fotocopy sesuai dengan


on
gu

Halaman 52 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
aslinya;----------------------------------------------------------------------------------

a
R
Bukti P-12 : Data Pengeluaran Ivan Taufan, Fotocopy sesuai dengan aslinya;------

si
Bukti P-13.I : Data Pengeluaran Zamroni, Fotocopy sesuai dengan aslinya;-----------

ne
ng
Bukti P-13.II : Buku Tabungan BTN Zamroni, Fotocopy sesuai dengan aslinya;-------

do
gu
Bukti P-14 : KEPUTUSAN WALIKOTA SERANG NOMOR : 561/Kep.60-Huk/2014

TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN PENGUPAHAN KOTA

In
A
SERANG MASA BHAKTI 2014 – 2017, Fotocopy sesuai dengan
ah

lik
Fotocopy;-------------------------------------------------------------------------------

Bukti P-15 : Keputusan Gubernur Banten Tentang Penetapan Upah 2016,


am

ub
Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;---------------------------------------------
ep
k

Bukti P-16 : Materi Peraturan pemerintah dari kasudit pengupahan kementrian


ah

ketenagakerjaan, Fotocopy sesuai dengan aslinya;------------------------


R

si
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat melalui

ne
ng

kuasanya telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa fotokopi surat yang telah

do
bermaterai cukup, dan telah dicocokan dengan asli dan atau fotokopinya,
gu

selanjutnya diberi tanda T-1 sampai dengan T-50, sebagai berikut:


In
A

Bukti T-1 : Keputusan Gubernur Banten Nomor 561/Kep.539-Huk/2016 tentang

Penetapan Upah Minimum Provinsi Banten Tahun 2017 tanggal 31


ah

lik

Oktober 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti T-2 : Keputusan Gubernur Banten Nomor : 561/Kep.553-Huk/2016 tentang


m

ub

Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten


ka

Tahun 2017, tanggal 23 Nopember 2016, Fotocopy sesuai dengan


ep

aslinya;
ah

Bukti T-3 : Surat Gubernur Banten nomor : 561/4791-DIKT/2016 tanggal 25


es

Oktober 2016 Perihal Rekomendasi Upah Minimum


M

ng

on
gu

Halaman 53 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kabupaten/Kota (UMK) Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan

a
aslinya;

si
Bukti T-4 : Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

ne
ng
Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

Bukti T-5 : Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan,

do
gu
Bukti T-6
Fotocopy sesuai dengan fotocopy;

: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun

In
A
2013 tentang Upah Minimum, Fotocopy sesuai dengan fotocopy;

Bukti T-7 : Surat Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor : B.175/MEN/PHIJSK-


ah

lik
UPAH/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016 perihal Penyampaian Data
am

ub
Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto

Tahun 2016, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;


ep
Bukti T-8 : Surat Dewan Pengupahan Provinsi Banten nomor :005/11-
k
ah

DPP/XI/2016 perihal Undangan tanggal 16 Nopember 2016, yang


R

si
ditujukan daftar terlampir perihal Undangan dalam rangka Penetapan

Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun 2017, Fotocopy

ne
ng

sesuai dengan aslinya;

do
gu

Bukti T-9 : Berita Acara Pleno Dewan Pengupahan Provinsi Banten

Pembahasan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun 2017,


In
A

Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti T-10 : Surat dari Dewan Pengupahan Provinsi Banten ke Plt. Gubernur
ah

lik

Banten dengan Nomor 561/12–DPP/XI/2016 tanggal 21 November

2016 perihal Pertimbangan/Saran Penetapan Upah Minimum


m

ub

Kabupaten/Kota Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ka

Bukti T-11 : Nota Dinas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
ep

Banten yang ditujukan kepada Plt. Gubernur Banten melalui Nota


ah

Dinas dari Nomor : 561/2798–DTKT/XI/2016 tanggal 22 November


es

2016 perihal Permohonan Penerbitan Keputusan Gubernur tentang


M

ng

on
gu

Halaman 54 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2017, Fotocopy

a
sesuai dengan aslinya;

si
Bukti T-12.a : Surat dari Walikota Serang Nomor : 561/1086/DTKT/2016 tanggal 4

ne
ng
November 2016 perihal Rekomendasi Upah Minimum Kota Serang

Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

do
gu
Bukti T-12.b : Surat dari Bupati Lebak Nomor : 561/751 – DTKS/ XI/2016 tanggal 9

November 2016 perihal Rekomendasi Penetapan Upah Minimum

In
A
Kabupaten Lebak Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti T-12.c : Surat dari Bupati Pandeglang Nomor : 560/1244-DSTK/XI/2016


ah

lik
tanggal 11 November 2016 perihal Penyampaian Rekomendasi
am

ub
Upah Minimum Kabupaten (UMK) Pandeglang Tahun 2017,

Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ep
Bukti T-12.d : Surat dari Bupati Tangerang Nomor : 561/2948-Disnakertrans/2016
k

tanggal 14 November 2016 perihal Rekomendasi Upah Minimum


ah

si
Kab. Tangerang Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan fotocopy;

Bukti T-12.e : Surat dari Walikota Cilegon Nomor : 560/2210/Disnaker tanggal 14

ne
ng

November 2016 perihal Rekomendasi Penetapan UMK Cilegon

do
Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan aslinya;
gu

Bukti T-12.f : Surat dari Bupati Serang Nomor : 561/1483/Disnakertrans/2016


In
A

tanggal 17 November 2016 perihal Rekomendasi Usulan UMK

Serang Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ah

lik

Bukti T-12.g : Surat dari Walikota Tangerang Nomor : 561/3436-Disnaker/2016

tanggal 17 November 2016 perihal Rekomendasi Besaran Upah


m

ub

Minimum Kota (UMK) Tangerang Tahun 2017, Fotocopy sesuai


ka

dengan aslinya;
ep

Bukti T-12.h : Surat dari Walikota Tangerang Selatan Nomor : 561/2044-DEPEKO


ah

tanggal 17 November 2016 perihal Usulan Penetapan UMK Kota


es

Tangerang Selatan Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


M

ng

on
gu

Halaman 55 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bukti T-13 : Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

a
Pemerintahan, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

si
Bukti T-14 : Daftar Karyawan Aktif per payroll Maret 2017, yang akan diproses

ne
ng
untuk gaji Apirl 2017, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti T-15 : Form Monitoring UMP/UMK Tahun 2017, Fotocopy sesuai dengan

do
gu
Bukti T-16
aslinya;

: Surat Keterangan Kerja, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

In
A
Bukti T-17 : KRONOLOGIS PENETAPAN UMP TAHUN 2015, Fotocopy sesuai

dengan aslinya;
ah

lik
Bukti T-18 : KRONOLOGIS PENETAPAN UMK TAHUN 2015, Fotocopy sesuai
am

ub
dengan aslinya;

Bukti T-19 : KRONOLOGIS KONFIRMASI KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (KHL)


ep
TAHUN 2014, Fotocopy sesuai dengan aslinya;
k

Bukti T-20 : Keputusan Gubernur Banten Nomor : 561/Kep.506-Huk/2014 tentang


ah

si
Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten

Tahun 2015, tanggal 22 November 2014, Fotocopy sesuai dengan

ne
ng

aslinya;

do
Bukti T-21 : Nota Dinas dari Kepala Biro Hukum yang ditujukan kepada Plt.
gu

Gubernur Banten melalui Plt. Sekretaris Daerah Nomor 188.44/1938-


In
A

Birhuk/2014 perihal Penandatanganan Keputusan Gubernur,

Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ah

lik

Bukti T-22 : Nota Dinas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Banten yang ditujukan kepada Plt. Gubernur Banten melalui Nota


m

ub

Dinas dari Nomor : 561/3373–DTKT/XI/2014 tanggal 22 November


ka

2014 perihal Permohonan Penerbitan Keputusan Gubernur tentang


ep

Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun


ah

2015, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


es

Bukti T-23 : Surat dari Dewan Pengupahan Provinsi Banten ke Plt. Gubernur
M

ng

on
gu

Halaman 56 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Banten dengan Nomor 561/59–DPP/XI/2014 tanggal 22 November

a
2014 perihal Saran Pertimbangan Penetapan Upah Minimum

si
Kabupaten/Kota Tahun 2015, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

ne
ng
Bukti T-24.a : Surat dari Walikota Cilegon Nomor : 560/3152/Disnaker tanggal 11

November 2014 perihal Rekomendasi Penetapan Upah Minimum

do
gu
Bukti T-24.b
Kota Cilegon Tahun 2015, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

: Surat dari Bupati Lebak Nomor : 561/1350 – DTKS/XI/2014 tanggal

In
A
13 November 2014 perihal Rekomendasi Penetapan Upah Minimum

Kabupaten Lebak Tahun 201, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ah

lik
Bukti T-24.c : Surat dari Bupati Pandeglang Nomor : 560/1654-DSTK/2014 tanggal
am

ub
17 November 2014 perihal Penyampaian Rekomendasi Upah

Minimum Kabupaten (UMK) Pandeglang Tahun 2015, Fotocopy


ep
sesuai dengan aslinya;
k

Bukti T-24.d : Surat dari Walikota Tangerang Selatan Nomor : 900/2168/Dinsos


ah

si
tanggal 21 November 2014 perihal Usulan Penetapan UMK Kota

Tangerang Selatan Tahun 2015, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

ne
ng

Bukti T-24.e : Surat dari Bupati Serang Nomor : 561/3460/Disnaker/2014 tanggal

do
21 November 2014 perihal Rekomendasi Usulan UMK Serang Tahun
gu

2015, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


In
A

Bukti T-24.f : Surat dari Walikota Serang Nomor : 561/1308/DTKT/2014 tanggal 3

November 2014 perihal Rekomendasi Upah Minimum Kota Serang


ah

lik

Tahun 2015, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti T-24.g : Surat dari Bupati Tangerang Nomor : 560/2930-Disnakertrans/2014


m

ub

tanggal 20 November 2014 perihal Rekomendasi Upah Minimum


ka

Kab. Tangerang Tahun 2015, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ep

Bukti T-24.h : Surat dari Walikota Tangerang Nomor : 561/6562-Disnaker/2014


ah

tanggal 20 November 2014 perihal Rekomendasi Besaran Upah


es

Minimum Kota (UMK) Tangerang Tahun 2015, Fotocopy sesuai


M

ng

on
gu

Halaman 57 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan aslinya;

a
Bukti T-25 : Keputusan Gubernur Banten Nomor : 561/Kep.519-Huk/2015 tentang

si
Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten

ne
ng
Tahun 2016, tanggal 20 November 2015, Fotocopy sesuai dengan

aslinya;

do
gu
Bukti T-26 : Nota Dinas dari Kepala Biro Hukum yang ditujukan kepada Gubernur

Banten melalui Sekretaris Daerah Nomor 188.44/1398-Birhuk/2015

In
A
perihal Penandatanganan Keputusan Gubernur, Fotocopy sesuai

dengan aslinya;
ah

lik
Bukti T-27 : Surat Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor : B.232/MEN/PHIJSK-
am

ub
UPAH/X/2015 tanggal 23 Oktober 2015 perihal Penyampaian Data

Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto


ep
Tahun 2015, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;
k

Bukti T-28 : Nota Dinas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
ah

si
Banten yang ditujukan kepada Gubernur Banten melalui Nota Dinas

dari Nomor : 561/4244–DTKT/XI/2015 tanggal 20 November 2015

ne
ng

perihal Permohonan Penerbitan Keputusan Gubernur tentang

do
Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun
gu

2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


In
A

Bukti T-29 : Surat dari Dewan Pengupahan Provinsi Banten ke Gubernur Banten

dengan Nomor 561/18–DPP/XI/2015 tanggal 18 November 2015


ah

lik

perihal Saran Pertimbangan Penetapan Upah Minimum

Kabupaten/Kota Tahun 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


m

ub

Bukti T-30 : Berita Acara Rapat Pleno Dewan Pengupahan Provinsi Banten
ka

Pembahasan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK Tahun 2016),


ep

Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ah

Bukti T-31.a : Surat dari Walikota Cilegon Nomor : 560/2299/Disnaker tanggal 06


es

November 2015 perihal Rekomendasi Penetapan UMK Cilegon


M

ng

on
gu

Halaman 58 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tahun 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

a
Bukti T-31.b : Surat dari Bupati Lebak Nomor : 561/1045 – DTKS/XI/2015 tanggal

si
10 November 2015 perihal Rekomendasi Penetapan Upah Minimum

ne
ng
Kabupaten Lebak Tahun 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti T-31.c : Surat dari Bupati Pandeglang Nomor : 560/1984-DSTK/2015 tanggal

do
gu 11 November 2015 perihal Penyampaian Rekomendasi Upah

Minimum Kabupaten (UMK) Pandeglang Tahun 2016, Fotocopy

In
A
sesuai dengan aslinya;

Bukti T-31.d : Surat dari Walikota Tangerang Selatan Nomor :


ah

lik
562/1921/Dinsosnakertrans tanggal 13 November 2015 perihal
am

ub
Usulan Penetapan UMK Kota Tangerang Selatan Tahun 2016,

Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ep
Bukti T-31.e : Surat dari Bupati Serang Nomor : 561/2487/Disnakertrans/2015
k

tanggal 16 November 2015 perihal Rekomendasi Usulan UMK


ah

si
Serang Tahun 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

Bukti T-31.f : Surat dari Walikota Serang Nomor : 561/1405/DTKT tanggal 18

ne
ng

November 2015 perihal Rekomendasi Upah Minimum Kota Serang

do
Tahun 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;
gu

Bukti T-31.g : Surat dari Bupati Tangerang Nomor : 561/3637-Disnakertrans/2015


In
A

tanggal 19 November 2015 perihal Rekomendasi Upah Minimum

Kab. Tangerang Tahun 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ah

lik

Bukti T-31.h : Surat dari Walikota Tangerang Nomor : 561/3946-Disnaker/2015

tanggal 19 November 2015 perihal Rekomendasi Besaran Upah


m

ub

Minimum Kota (UMK) Tangerang Tahun 2016, Fotocopy sesuai


ka

dengan aslinya;
ep

Bukti T-32 : Permenaker RI No. 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak,
ah

Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;


es

Bukti T-33 : Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2016 tentang
M

ng

on
gu

Halaman 59 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan tanggal 22 Agustus 2016,

a
Fotocopy sesuai dengan aslinya;

si
Bukti T-34 : Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

ne
ng
67/P/HUM/2015, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

Bukti T-35 : Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

do
gu
Bukti T-36
69/P/HUM/2015, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

: Surat pengantar dari Kementerian Dalam Negeri RI Nomor :

In
A
121.36/8342/OTDA tanggal 26 Oktober 2016 perihal : Keputusan

Menteri Dalam Negeri, yang ditujukan kepada Yth. Gubernur


ah

lik
Banten, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

: Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor : 121.36 – 10013 Tahun


am

ub
Bukti T-37

2016 tentang Penunjukan Pelaksana Tugas Gubernur Banten


ep
tanggal 25 Oktober 2016, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;
k

Bukti T-38 : Surat Pengantar dari Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor : B -


ah

si
47/Kemensetneg/D-3/AN.00.00/01/ 2017 tanggal 16 Januari 2017

Hal : Keputusan Presiden RI Nomor 6/P Tahun 2017, yang ditujukan

ne
ng

kepada Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Fotocopy sesuai dengan

do
Fotocopy;
gu

Bukti T-39 : Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 6/P Tahun 2017
In
A

tentang Pengesahan Pemberhentian dengan Hormat Gubernur

Banten Sisa Masa Tahun 2012 – 2017 dan Pengangkatan Penjabat


ah

lik

Gubernur Banten, Fotocopy sesuai dengan Fotocopy;

Bukti T-40 : Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


m

ub

Daerah, Fotocopy sesuai dengan fotocopy;


ka

Bukti T-41 : Kartu Disposisi Indek E. 2666, tanggal diterima 15 November 2016
ep

dari Bupati Tangerang Perihal Rekomendasi Upah Minimum


ah

Kabupaten Tangerang Tahun 2017 tanggal surat : 14 November


es

2016 Nomor Surat 561/2948-Disnakertrans/2016, Fotocopy sesuai


M

ng

on
gu

Halaman 60 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan aslinya;

a
Bukti T-42 : Lembar Disposisi asal surat Bupati Tangerang Perihal Rekomendasi

si
Upah Minimum Kabupaten Tangerang Tahun 2017 tanggal surat : 14

ne
ng
November 2016 tanggal Masuk : 15 Nopember 2016 Nomor Surat :

561/2948-Disnakertrans/ 2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

do
gu
Bukti T-43 : Kartu Disposisi Indek E. 2688, tanggal diterima 17 November 2016

dari Walikota Tangerang Perihal Rekomendasi UMK Tangerang

In
A
Tahun 2017 tanggal surat : 17 November 2016 Nomor Surat

561/3436-Disnaker/2016, Fotocopy sesuai dengan aslinya;


ah

lik
Bukti T-44 : Lembar Disposisi asal surat Walikota Tangerang Perihal
am

ub
Rekomendasi Besaran UMK Tangerang Tahun 2017 tanggal surat :

17 November 2016, tanggal Masuk : 17 Nopember 2016 Nomor


ep
Surat : 561/3436-Disnakertrans/2016, Fotocopy sesuai dengan
k

aslinya;
ah

si
Bukti T-45 : Kartu Disposisi Indek E. 2700, tanggal diterima 18 November 2016

dari Walikota Tangerang Selatan Perihal Rekomendasi Penetapan

ne
ng

UMK Tangerang Selatan Tahun 2017 tanggal surat : 17 November

do
2016 Nomor Surat 561/2044-DEPEKO, Fotocopy sesuai dengan
gu

aslinya;
In
A

Bukti T-46 : Lembar Disposisi asal surat Walikota Tangerang Selatan Perihal

Rekomendasi Penetapan UMK Tangerang Selatan Tahun 2017


ah

lik

tanggal surat : 17 November 2016, tanggal Masuk : 21 Nopember

2016 Nomor Surat : 561/2044-DEPEKO, Fotocopy sesuai dengan


m

ub

aslinya;
ka

Bukti T-47 : Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III Dan IV, Fotocopy sesuai dengan
ep

Fotocopy;
ah

Bukti T-48 : KHL Kabupaten/Kota Tahun 2014, Fotocopy sesuai dengan aslinya;-
es

Bukti T-49 : Berita dari arah.com/running news, “Mendagri surati 17 Gubernur


M

ng

on
gu

Halaman 61 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Agar tetapkan UMP sesuai Aturan”. Fotocopy sesuai dengan

a
Fotocopy;

si
Bukti T-50 : Surat Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor : B.232/MEN/PHIJSK-

ne
ng
UPAH/X/2015 tanggal 23 Oktober 2015 perihal Penyampaian Data

Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto

do
gu Tahun 2015, Fotocopy sesuai dengan aslinya;

In
Bahwa Para Penggugat melalui kuasanya telah mengajukan 3 (Tiga) orang
A
saksi, yang memberikan keterangan di bawah sumpah dipersidangan pada
ah

lik
pokoknya sebagai berikut:

SAKSI KE 1 PENGGUGAT:
am

ub
DADAN WILDAN., Tempat tanggal lahir: Tasikmalaya, 01 Juni 1982,

Kewarganegaraan Indonesia, Jenis kelamin laki-laki, bertempat


ep
k

tinggal Kp. Cileuweung Rt.013 / Rw.004, Kelurahan Kadubeureum,


ah

R
Kecamatan Pabuaran, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan

si
Swasta;

ne
ng

- bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat tidak mempunyai hubungan kerja

dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan keduanya, tidak kenal

do
gu

dengan Tergugat, tidak mempunyai hubungan kerja ataupun hubungan

keluarga dengannya;
In
A

- bahwa saksi menyatakan hasil rapat pleno ditembuskan kepada Walikota


ah

lik

Serang dan Pihak Gubernur ;

- bahwa saksi menyatakan saat jadi Dewan Pengupah Kota Serag mengetahui
m

ub

ada surat dari Gubernur;


ka

- bahwa saksi menyatakan UMK sebelumnya aadalah 2.408.000,- (Dua Juta


ep

Empat Ratus Delapan Ribu Rupiah) ;


ah

- Bahwa saksi menyatakan saat survai pasar yang hadir ada dari pihak
R

es

pemerintah, pengusaha dam pegawai;


M

ng

- Bahwa saksi menyatakan bekerja di Ritail Lotte di upah sebesar 3.150.000,-


on
gu

Halaman 62 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi mengetahui upah umum Banten 1.700.000,- (satu juta tujuh ratus

a
ribu);

si
- Bahwa saksi menyatakan ada rekomendasi yang di tolak Gubernur yaitu di

ne
ng
rekomendasikan 2.800.000,- (Dua Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) yang

ditetapkan hanya 2.600.000,- (Dua Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) oleh

do
-
gu
Gubernur;

Bahwa saksi mengetahui rekomendasi tidak sesuai dengan Peraturan

In
A
Pemerintahan Nomor 78;

- Bahwa saksi menyatakan saat penetapan UMK ada yang tidak sependapat;
ah

lik
SAKSI KE 2 PARA PENGGUGAT:
am

ub
GUNANDI, Tempat tanggal lahir: Ngawi, 09 Oktober 1977, Kewarganegaraan

Indonesia, Jenis kelamin laki-laki, bertempat tinggal di Taman


ep
k

Cimuncang Indah Blok F.30 No.2 Rt.005/Rw.015, Kelurahan


ah

R
Cimuncang, Kecamatan Serang, , Agama Islam, Pekerjaan Karyawan

si
Swasta;

ne
ng

- bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat, tidak mempunyai hubungan kerja,

dan tidak mempunyai hubungan keluarga, tidak kenal dengan Tergugat, tidak

do
gu

mempunyai hubungan kerja ataupun hubungan keluarga dengannya;


In
- Bahwa saksi bekerja selama 20 tahun di Borobudur;
A

- Bahwa saksi menyatakan UMK di Kota Serang tahun 2017 sebesar Rp.
ah

lik

2.866.000,- (Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah);

- Bahwa saksi menyatakan setuju dengan usulan UMK dari Walikota Serang
m

ub

sebesar Rp. 3.186.000,- (Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Enam Ribu
ka

Rupiah);
ep

- Bahwa saksi menyatakan bekerja selama 20 tahun gaji mendekati Rp.


ah

4.000.000,- (Empat Juta Rupiah);


R

es

- Bahwa saksi menyatakan oeruntukan UMK untuk pekerja lanjang yang hanya 1
M

ng

(satu) tahun;
on
gu

Halaman 63 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi menyatakan UMK yang diterima di Kota Serang sebesar Rp.

a
2.400.000,0 (Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah);

si
- Bahwa saksi menyatakan UMK di kota serang lebih kecil dari pada kota

ne
ng
cilegon;

- Bahwa saksi menyatakan pada tahun 2016 ada kenaikan UMK sekitar

do
gu
1.800.000,- (Satu Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah);

In
A
SAKSI KE 3 PARA PENGGUGAT:

Rt. ANI NURAENI,S.Pd., M.Si., Tempat tanggal lahir: Serang, 01 Mei 1971,
ah

lik
Kewarganegaraan Indonesia, Jenis kelamin Perempuan,

bertempat tinggal Komp. RSS Pemda C.99 Rt. 005, Rw. 013,
am

ub
Kelurahan Banjar Sari, Kecamatan Cipocok Jaya, Agama Islam,

Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS);


ep
k

- Bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat tidak mempunyai hubungan kerja
ah

R
dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan keduanya, tidak kenal

si
dengan Tergugat, tidak mempunyai hubungan kerja ataupun hubungan

ne
ng

keluarga dengannya;

- Bahwa saksi menyatakan penetapan upah minimum adalah sebesar Rp.

do
gu

2.866.000,- (Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah);

- Bahwa saksi menyatakan mengetahui UMK yang di ajukan Walikota Serang


In
A

sebesar Rp. 3.108.470,- (Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ratus Tujuh
ah

lik

Puluh Ribu Rupiah);

- Bahwa saksi menyatakan di kota serang tidak memakai Peraturan Pemerintah


m

ub

Nomor 78 tapi memakai Pasal 44 ayat 2;


ka

- Bahwa saksi menyatakan kota serang belum mencapai KHL;


ep

- Bahwa saksi menyatakan tidak ada rapat KHL;


ah

- Bahwa saksi menyatakan UU No. 13 ada 60 komponen;


R

es

- Bahwa saksi menyatakan Peraturan Pemerintah Nomor 78 diajukan ke KHL;


M

ng

- Bahwa saksi pernah melakukan pembahasan pada tanggal 4 November 2016;


on
gu

Halaman 64 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi menyatakan tidak memakai Peraturan Pemerintah Nomor 78 butir

a
2, 6 karena telah memakai formula dan di tambah Peraturan Pemerintah pasal

si
63;

ne
ng
Bahwa Majelis Hakim telah meminta para pihak untuk mengajukan 3 (Tiga)

orang saksi dari unsur Pemerintahan, yang memberikan keterangan di bawah

do
gu
sumpah dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:

SAKSI KE-1 ATAS PERMINTAAN PENGADILAN:

In
A
KARNA WIJAYA., Tempat tanggal lahir: Pandegang, 08 Agustus 1975,
ah

lik
Kewarganegaraan Indonesia, Jenis kelamin Laki - Laki, bertempat

tinggal Kampung Kadu Pandak Rt. 003, Rw. 011, Kelurahan


am

ub
Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Agama Islam, Pekerjaan

Dosen;
ep
k

- Bahwa saksi tidak kenal dengan Para Penggugat tidak mempunyai hubungan
ah

kerja dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan keduanya, tidak kenal
R

si
dengan Tergugat, tidak mempunyai hubungan kerja ataupun hubungan

ne
ng

keluarga dengannya;

- Bahwa saksi menyatakan tidak hadir rapat pada tanggal 4 November 2016;

do
gu

- Bahwa saksi menyatakan mengetahui UMK yang di ajukan Walikota Serang

sebesar Rp. 3.108.470,- (Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Empat Ratus Tujuh
In
A

Puluh Ribu Rupiah);

- Bahwa saksi menyatakan pada tanggal 14 November 2016 saksi menerima


ah

lik

usulan dari Kabupaten Tangerang;


m

ub

- Bahwa saksi menyatakan ada daerah yang menambah jusman yaitu tangerang

dan kota serang;


ka

ep

- Bahwa saksi menyatakan hasil survai 2014 UMK di kota serang sebesar Rp.
ah

2.560.889,- (Dua Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Delapan Ratus Delapan
R

Puluh Sembilan Rupiah);


es
M

- Bahwa saksi menyatakan UMK kota serang pada tahun 2015 sebesar Rp.
ng

on
gu

Halaman 65 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2.375.000,- (Dua Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah);

a
- Bahwa saksi menyatakan UMK kota serang pada tahun 2016 sebesar Rp.

si
2.648.000,- (Dua Juta Enam Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah);

ne
ng
- Bahwa saksi menyatakan pada survai tahun 2014 tidak ada penentangan;

- Bahwa saksi menyatakan rumus yang di pakai formula adalah Peraturan

do
gu
Pemerintah Nomor 78;

SAKSI KE-2 ATAS PERMINTAAN PENGADILAN :

In
A
DR. MUHYI MOHAR, S.H., M.H., Tempat tanggal lahir: Serang, 21 Agustus 1961,

Kewarganegaraan Indonesia, Jenis kelamin Laki - Laki, bertempat


ah

lik
tinggal Jalan 45 Kaujon Singandaru Rt. 001, Rw. 006, Kelurahan
am

ub
Serang, Kecamatan Serang, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai

Negeri Sipil; ep
k

- Bahwa saksi tidak kenal dengan Para Penggugat tidak mempunyai hubungan
ah

kerja dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan keduanya, tidak kenal
R

si
dengan Tergugat, tidak mempunyai hubungan kerja ataupun hubungan

ne
ng

keluarga dengannya;

- Bahwa saksi menyatakan tidak mengetahui SK yang di sampaikan gubernur

do
gu

pada tahun 2013 – 2017;

- Bahwa saksi menyatakan ada rapat pleno pada tanggal 4 November 2016;
In
A

- Bahwa saksi menyatakan kesepakatan hasil rapat pleno terkait UMK adalah

sebesar Rp. 3.108.000,- (Tiga Juta Seratus Delapan Puuh Ribu Rupiah);
ah

lik

- Bahwa saksi menyatakan Peraturan Pemerintah Nomor 78 yang mengatur;


m

ub

- Bahwa saksi mengetahui UMK kota serang pada tahun 2017 sebesar Rp.

2.866.521,- (Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Enam Lima Ratus Dua
ka

ep

Puluh Satu Ribu Rupiah);


ah

- Bahwa saksi menyatakan penyesuaian penentuan UMK adalah pada pasal 44


R

ayat 2;
es
M

- Bahwa saksi menyatakan dalam rapat pleno melakukan terjun langsung ke


ng

on
gu

Halaman 66 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pasar;

a
- Bahwa saksi menyatakan pada tahun 2016 tidak ada survai KHL lagi;

si
- Bahwa saksi menyatakan tolak ukur menggunakan PP 78 di tambah Ajusmen;

ne
ng
SAKSI KE-3 ATAS PERMINTAAN PENGADILAN:

DRS. DADA FATONI, Tempat tanggal lahir: Serang, 01 Januari 1967,

do
gu Kewarganegaraan Indonesia, Jenis kelamin Laki - Laki, bertempat

tinggal Jalan Letnan Jidun Kav. 84 Rt. 001, Rw. 009, Kelurahan

In
A
Lontar Baru, Kecamatan Serang, Agama Islam, Pekerjaan

Wiraswasta;
ah

lik
- Bahwa saksi tidak kenal dengan Para Penggugat tidak mempunyai hubungan
am

ub
kerja dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan keduanya, tidak kenal

dengan Tergugat, tidak mempunyai hubungan kerja ataupun hubungan


ep
k

keluarga dengannya;
ah

- Bahwa saksi menyatakan UMK kota serang pada tahun 2017 sebesar Rp.
R

si
2.886.000,- (Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah);

ne
ng

- Bahwa saksi menyatakan Peraturan Pemerintah Nomor 78 terbit pada tahun

2015;

do
gu

- Bahwa saksi menyatakan survai KHL pada tahun 2015 sebesar Rp.

2.890.000,- (Dua Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah);


In
A

- Bahwa saksi mengetahui pada tahun 2017 mengunakan ajusman;

- Bahwa saksi menyatakan ikut dalam pembahasan;


ah

lik

Bahwa pada akhir pemeriksaan perkara ini Para Penggugat dan Tergugat
m

ub

telah mengajukan Kesimpulannya tertanggal 07 Juni 2017, tersebut tercantum

dalam Berita Acara Persidangan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
ka

ep

dalam Putusan ini;


ah

Bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan dan pemeriksaan


R

es

sengketa ini, telah termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita
M

ng

on
gu

Halaman 67 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Acara Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan

a
Putusan ini;

si
Bahwa dari keseluruhan yang telah diajukan oleh Para Pihak di dalam

ne
ng
persidangan, sebagaimana telah diuraikan dalam duduk sengketa maupun termuat

dalam Berita Acara Persidangan perkara ini telah cukup, maka selanjutnya

do
gu
Pengadilan Tata Usaha Negara Serang (selanjutnya dalam putusan ini disebut

Pengadilan) akan mempertimbangkan dan mengambil Putusan, dengan

In
A
pertimbangan hukum sebagaimana terurai di bawah ini;
ah

lik
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat adalah
ep
sebagaimana diuraikan dalam duduk sengketa diatas;
k

Menimbang, bahwa obyek sengketa yang dimohonkan untuk dinyatakan


ah

si
batal atau tidak sah kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Serang sebagaimana

di dalam fundamentum petendi dan petitum gugatan Para Penggugat dalam

ne
ng

sengketa a quo adalah Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor: 561/Kep.553-

do
Huk/2016 Tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten
gu

Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Plt. Gubernur Banten, tanggal 23 November
In
A

2016 berkenaan dengan upah minimum Kota Serang sebesar Rp. 2.866.595,31,-

(dua juta delapan ratus enam puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh lima
ah

lik

koma tiga puluh satu rupiah) (vide bukti PP-12=T-2);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut, Tergugat


m

ub

telah memberikan jawabannya tertanggal 23 Maret 2017, yang mana sebelum


ka

memberikan jawaban atas pokok sengketa terlebih dahulu menyampaikan


ep

beberapa eksepsi di dalamnya;


ah

Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan pokok sengketa,


R

es

Pengadilan akan mempertimbangkan terlebih dahulu materi eksepsi-eksepsi


M

ng

tersebut sebagai berikut;


on
gu

Halaman 68 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
I. DALAM EKSEPSI

a
Menimbang, bahwa materi eksepsi-eksepsi yang disampaikan oleh

si
Tergugat pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

ne
ng
1. Bahwa Para Penggugat merupakan orang-perorang/individu yang bukan

mewakili perusahaan yang penggajiannya menggunakan obyek sengketa

do
gu
sebagai acuan dalam penggajiannya. Oleh karenanya Para Penggugat tidak

mengalami kerugian langsung secara finansial apapun akibat dari terbitnya

In
A
obyek sengketa. Para Penggugat tidak menerangkan dan tidak mencantumkan

adanya delegatif tertulis dari perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota


ah

lik
asosiasi di wilayah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, sehingga tidak jelas
am

ub
Para Penggugat mewakili kepentingan siapa serta tidak dapat dibuktikan

adanya kerugian (causa) yang dialami Para Penggugat atas terbitnya obyek
ep
sengketa. Dengan demikian Para Penggugat tidak memiliki persona standy in
k

judicio;
ah

si
2. Bahwa ketentuan Pasal 41 Ayat (1) dan Pasal 42 Ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan menentukan Gubernur

ne
ng

menetapkan Upah Minimum sebagai jaring pengaman, dan Upah Minimum

do
yang ditetapkan tersebut hanya berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja
gu

kurang dari 1 (satu) tahun. Dalam hal ini gugatan Para Penggugat tidak jelas
In
A

dan kabur (obscuur libel), dikarenakan apakah gugatan yang diajukan Para

Penggugat mewakili pekerja yang bekerja kurang dari 1 (satu) tahun ataukah
ah

lik

Para Penggugat mewakili pekerja dari perusahaan-perusahaan yang mana? ;

3. Bahwa keputusan yang menjadi obyek sengketa merupakan keputusan yang


m

ub

bersifat umum, bukan keputusan yang bersifat individual yang ditujukan kepada
ka

orang per orang/individu. Obyek sengketa merupakan pengaturan yang bersifat


ep

umum untuk pedoman penggajian karyawan pada perusahaan yang ada di


ah

wilayah Kabupaten/Kota yang kekuatan berlakunya mengikat setiap orang, yang


es

dalam hal ini mengandung norma-norma hukum yang berlaku bagi setiap orang.
M

ng

Berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


on
gu

Halaman 69 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang tidak termasuk dalam pengertian

a
keputusan tata usaha negara adalah keputusan yang mengandung pengaturan

si
yang bersifat umum. Sehingga obyek gugatan tidak memenuhi unsur sebagai

ne
ng
keputusan tata usaha negara yang dapat disengketakan di Peradilan Tata

Usaha Negara. Dengan demikian Pengadilan Tata Usaha Negara Serang tidak

do
gu
memiliki kewenangan absolut untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;

Menimbang, bahwa jika materi eksepsi-eksepi Tergugat tersebut di atas

In
A
disubsumsi (hubungkan) dengan norma yang terkandung dalam ketentuan Pasal

77 Ayat (1) dan Ayat (3) Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
ah

lik
Peradilan Tata Usaha Negara, maka materi eksepsi-eksepsi tersebut dapat
am

ub
dikategorikan ke dalam eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dan

eksepsi lain yang dapat diputus bersama-sama dengan pokok sengketa.


ep
Berangkat dari uraian materi eksepsi-eksepsi Tergugat tersebut, menurut
k

Pengadilan secara runut dan runtun akan dipertimbangkan dengan sistematika


ah

si
sebagai berikut ;

 Aspek Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Serang;

ne
ng

 Aspek kepentingan/kedudukan hukum (legal standing) Para

do
gu

Penggugat;

 Aspek Gugatan Para Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuur libel)
In
A

Menimbang, bahwa dengan pendekatan sistematika urutan materi

eksepsi-eksepsi sebagaimana tersebut diatas, maka Pengadilan akan


ah

lik

mempertimbangkan materi eksepsi Tergugat yang berkenaan dengan aspek

kewenangan Pengadilan dalam memeriksa, memutus, dan menyelesaikan


m

ub

sengketa a quo sebagai berikut :


ka

KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SERANG


ep

Menimbang, bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


ah

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dua kali dengan
es

Undang-Undang Nomor 9 tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun


M

ng

2009 (selanjutnya dalam putusan ini disebut Undang-Undang Peratun) dan


on
gu

Halaman 70 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan

a
(selanjutnya dalam putusan ini disebut Undang-Undang Administrasi

si
Pemerintahan), maka formulasi pengaturan norma ruang lingkup kompetensi

ne
ng
absolut Pengadilan Tata Usaha Negara mencakup norma Pasal 47, Pasal 1 angka

10 Undang-Undang Peratun, dengan obyek sengketa berupa keputusan Tata

do
gu
Usaha Negara atau Keputusan Administrasi Pemerintahan dengan perluasan

maknanya termasuk juga mencakup Tindakan Administrasi Pemerintahan (Pasal

In
A
1 angka 9 Undang-Undang Peratun juncto Pasal 1 angka 7, Pasal 1 angka 8, dan

Pasal 87 Undang-Undang Administrasi Pemerintahan) dengan perluasan obyek


ah

lik
sengketa sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 53 Undang-Undang
am

ub
Administrasi Pemerintahan serta pembatasan langsung sebagaimana yang

ditentukan dalam Pasal 2 dan ep Pasal 49 Undang-Undang Peratun, serta

pembatasan tidak langsung sebagaimana yang ditentukan pula dalam Pasal 48


k

Undang-Undang Peratun dan pembatasan langsung yang bersifat sementara


ah

si
sebagaimana yang ditentukan pula dalam Pasal 142 ayat (1) Undang-Undang

Peratun dan pembatasan karena lahirnya peraturan perundang-undangan yang

ne
ng

baru dan pembatasan karena yurisprudensi MA.RI;

do
Menimbang, bahwa norma Pasal 47 Undang – Undang Nomor 5 Tahun
gu

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara telah menentukan bahwasannya


In
A

Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan

sengketa Tata Usaha Negara;


ah

lik

Menimbang, bahwa secara definisi stipulatif norma pasal 1 angka 10

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-


m

ub

Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara


ka

menerangkan bahwasanya “Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang


ep

timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata
ah

dengan badan atau pejabat Tata Usaha Negara baik di pusat maupun di daerah
es

sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk


M

ng

on
gu

Halaman 71 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

a
berlaku” ;

si
Menimbang, bahwa adapun keputusan tata usaha negara sebagaimana

ne
ng
yang dimaksud dalam rumusan norma Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor

51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun

do
1986 gu
berikut ;
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, memiliki unsur-unsur sebagai

In
A
1. Suatu penetapan tertulis ;

2. Dikeluarkan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;


ah

lik
3. Berisi tindakan hukum tata usaha negara;
am

ub
4. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Bersifat konkret, individual, dan final; ep


6. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;
k

Menimbang, bahwa sedangkan di dalam norma Pasal 1 angka 7 Undang-


ah

si
Undang Administrasi Pemerintahan, unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah

keputusan administrasi pemerintahan yang juga disebut keputusan tata usaha

ne
ng

negara itu sendiri hanya terdiri dari:

do
1. Ketetapan tertulis;
gu

2. Dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan;


In
A

3. Dalam menyelenggarakan pemerintahan;

Menimbang, bahwa lebih lanjut norma Pasal 87 Undang-Undang


ah

lik

Administrasi Pemerintahan menentukan pula bahwa keputusan tata usaha negara

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Peratun,


m

ub

harus dimaknai sebagai:


ka

1. Penetapan tertulis yang mencakup tindakan faktual;


ep

2. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara dilingkungan


ah

eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya;


es

3. Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan AUPB;


M

ng

4. Bersifat final dalam arti lebih luas;


on
gu

Halaman 72 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan/atau;

a
6. Keputusan yang berlaku bagi warga masyarakat;

si
Menimbang, bahwa bertolak dari rumusan norma Pasal 1 angka 9

ne
ng
Undang-Undang Peratun juncto Pasal 1 angka 7 dan rumusan perluasan makna

keputusan tata usaha negara sebagaimana dalam norma Pasal 87 Undang-

do
gu
Undang Administrasi Pemerintahan

menimbulkan implikasi hukum yang berupa terjadinya perubahan paradigma


tersebut diatas, secara mutatis mutandis

In
A
beracara di Peradilan Tata Usaha Negara yang menyangkut perluasan kompetensi

peradilan tata usaha negara yang berkaitan dengan aspek sifat norma sebuah
ah

lik
keputusan administrasi pemerintahan atau keputusan tata usaha negara yang
am

ub
tidak hanya sebatas yang bersifat konkret-individual saja, melainkan juga

mencakup keputusan administrasi pemerintahan atau keputusan tata usaha


ep
negara yang bersifat abstrak-individual, dan konkret-umum;
k

Menimbang, bahwa dalam perspektif konsep norma hukum administrasi,


ah

si
kualifikasi sifat norma obyek sengketa a quo memiliki sifat norma yang konkret

yaitu obyek yang diputuskan tidak abstrak tetapi berwujud tertentu atau dapat

ne
ng

ditentukan ( niet abtract naar object, eveentueel beperkt naar plaats of tijd) dan

do
bersifat umum yaitu berlaku dan mengikat bagi semua orang/masyarakat (umum),
gu

namun hanya untuk masyarakat di wilayah Kota Serang Provinsi Banten;


In
A

Menimbang, bahwa jika obyek sengketa yang memiliki sifat norma

konkret dan umum tersebut di hubungkan dengan norma Pasal 1 angka 7 dan
ah

lik

Pasal 87 Undang-Undang Administrasi Pemerintahan, maka Pengadilan menilai

obyek sengketa a quo telah memenuhi unsur-unsur dan/atau dapat dikualifikasi


m

ub

sebagai keputusan administrasi pemerintahan atau keputusan tata usaha negara;


ka

Menimbang, bahwa selanjutnya dengan memperhatikan gugatan Para


ep

Penggugat yang diajukan di wilayah hukum tempat kedudukan Tergugat yang


ah

menerbitkan objek sengketa a quo serta tolok ukur substansi siapa yang
es

menggugat (in casu Adi Satria Lia, Hidayat Saefullah, Ivan Taufan, Zamroni
M

ng

selaku seseorang) dan tolok ukur substansi siapa yang digugat (in casu Plt.
on
gu

Halaman 73 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Gubernur Banten selaku Pejabat Pemerintahan) dengan pokok tuntutan gugatan

a
untuk mohon dibatalkan atau dinyatakan tidak sah obyek sengketa (vide bukti PP-

si
12=T-2) yang berupa sebuah keputusan administrasi pemerintahan atau

ne
ng
keputusan tata usaha negara yang di dalamnya mengandung sengketa tata usaha

negara yang terletak dilapangan hukum administrasi (hukum publik) sebagaimana

do
gu
yang dimaksud pasal 1 angka 10 Undang-Undang Peratun. Maka, Pengadilan

Tata Usaha Negara Serang berwenang secara absolut dan relatif untuk

In
A
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa a quo;

Menimbang, bahwa oleh karenanya Pengadilan berpendapat terhadap


ah

lik
materi eksepsi Tergugat yang berkenaan dengan aspek kewenangan absolut
am

ub
Pengadilan tidak beralasan menurut hukum, sehingga materi eksepsi tersebut

dinyatakan tidak diterima; ep


Menimbang bahwa selanjutnya Pengadilan akan mempertimbangkan
k

materi eksepsi Tergugat yang berkenaan dengan aspek kepentingan/kedudukan


ah

si
hukum (legal standing) Para Penggugat dalam sengketa a quo sebagai berikut;

KEPENTINGAN/KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PARA

ne
ng

PENGGUGAT

do
Menimbang , bahwa rumusan norma pasal 53 ayat 1 Undang – Undang
gu

Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang – Undang Nomor
In
A

5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyatakan bahwasannya

yang dapat bertindak sebagai Penggugat adalah orang atau badan hukum perdata
ah

lik

yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha

Negara ;
m

ub

Menimbang, bahwa secara negasi dikatakan tanpa adanya kepentingan


ka

tidak akan ada gugatan (Geen Processual belang – geen rechtsingang), oleh
ep

karenanya unsur kepentingan merupakan syarat untuk adanya standing to the sue
ah

yaitu kedudukan minimal yang harus dipunyai seseorang atau badan hukum untuk
es

mencapai kapasitas mengajukan gugatan;


M

ng

on
gu

Halaman 74 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa konsep kepentingan dalam hukum administrasi

a
memiliki pengertian adanya hubungan kausal yang bersifat langsung antara

si
kerugian yang dirasakan oleh seseorang atau badan hukum perdata (warga

ne
ng
masyarakat) sebagai akibat daripada diterbitkannya suatu keputusan administrasi

pemerintahan atau keputusan tata usaha negara. Selain daripada itu, pengertian

do
gu
kepentingan (“belang”) dalam terminologi hukum acara administrasi menunjuk

kepada “de waarde die beschremd moeten warden en inzet vormt van het proces”

In
A
(nilai yang harus dilindungi dan membentuk isi proses/kepentingan yang harus

dilindungi oleh hukum);


ah

lik
Menimbang, bahwa dalam konteks kepentingan dalam arti suatu nilai yang
am

ub
harus dilindungi oleh hukum. Keadaan konkretnya kepentingan dalam arti ini dapat

ditentukan oleh :
ep
k

a. Kepentingan yang berhak menggugat yaitu;


ah

1. Ada hubungannya dengan Penggugat sendiri;


R

si
2. Bersifat pribadi ;

ne
ng

3. Bersifat langsung;

4. Secara obyektif dapat ditentukan luas dan intensitasnya;

do
gu

b. Kepentingan dalam hubungannya dengan Keputusan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam gugatannya mendalilkan


In
A

kepentingan Para Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo dikarenakan

dengan terbitnya obyek sengketa a quo oleh Tergugat, Para Penggugat tidak
ah

lik

mendapatkan Upah sesuai rekomendasi Walikota Serang sebesar


m

ub

Rp. 3. 108.470,31,- (tiga juta seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh koma

tiga puluh satu rupiah), sedangkan perusahaan Para Penggugat bersedia


ka

ep

membayar upah sesuai dengan rekomendasi Walikota Serang tersebut;


ah

Menimbang, bahwa selain daripada itu, adapun kerugian yang dialami oleh
R

Para Penggugat dengan diterbitkannya obyek sengketa dalam bentuk tidak dapat
es
M

hidup layak sebagaimana yang dirumuskan dalam ketentuan Peraturan Menteri


ng

on
gu

Halaman 75 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 13 Tahun 2012 Tentang Komponen Dan

a
Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang

si
Dalam Sebulan dengan 3000 K Kalori Per hari yang meliputi kebutuhan makanan

ne
ng
dan minuman, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, transportasi dan

rekreasi, jaminan hari tua. Sedangkan, beban pengeluaran Para Penggugat

do
gu
berada disekitaran Rp. 3.540.400 per bulannya;

Menimbang, bahwa Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun

In
A
2003 Tentang Ketenagakerjaan memberikan pengertian yang dimaksud

ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
ah

lik
waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja;
am

ub
Menimbang, bahwa adapun tenaga kerja itu sendiri merupakan setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau


ep
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat
k

sebagaimana yang didefinisikan dalam norma Pasal 1 angka 2 Undang-Undang


ah

si
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Sedangkan menurut Pasal 1

angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang

ne
ng

dimaksud pekerja/buruh tidak lain adalah setiap orang yang bekerja dengan

do
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain;
gu

Menimbang, bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga


In
A

kerja memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan

tujuan pembangunan. Sehingga diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk


ah

lik

meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan serta

peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan
m

ub

martabat kemanusiaan. Adapun perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan


ka

untuk menjamin hak-hak dasar pekerja/buruh untuk dapat mewujudkan


ep

kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya itu sendiri;


ah

Menimbang, bahwa lebih lanjut pembangunan ketenagakerjaan memiliki


es

banyak dimensi dan keterkaitan, yang diantaranya keterkaitannya dengan tenaga


M

ng

kerja dan/atau pekerja/buruh selama, sebelum dan sesudah kerja yang bertalian
on
gu

Halaman 76 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
erat pula dengan dimensi sistem kebijakan pengupahan yang pada hakekatnya

a
untuk menjamin kelangsungan hidup secara layak bagi pekerja/buruh dan

si
keluarganya sesuai dengan perkembangan dan kemampuan dunia usaha;

ne
ng
Menimbang, bahwa berangkat dari penilaian atas fakta, hukum, dan

konsep kepentingan dalam hukum administrasi sebagaimana diuraikan diatas

do
gu
yang dihubungkan pula dengan pemahaman dasar bahwa keberadaan obyek

sengketa a quo (vide bukti PP-12=T-2) yang merupakan salah satu dimensi yang

In
A
terkait dengan pembangunan ketenagakerjaan yang pada hakekatnya untuk

menjamin kelangsungan hidup secara layak bagi pekerja/buruh dan keluarganya


ah

lik
sesuai dengan perkembangan dan kemampuan dunia usaha, maka Pengadilan
am

ub
menilai bahwa secara obyektifitas Para Penggugat in casu memiliki kepentingan

langsung yang dapat ditentukan luas dan intensitasnya yang setidaknya hal
ep
tersebut dapat dilihat dalam konteks Para Penggugat dalam kapasitasnya sebagai
k

pekerja/buruh yang memiliki kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan
ah

si
pembangunan nasional yang mendapatkan jaminan perlindungan atas hak-hak

dasarnya untuk mewujudkan kesejahteraan hidupnya dan keluarganya

ne
ng

sebagaimana yang telah digariskan dalam politik hukum pembangunan

do
ketenagakerjaan nasional yang terejawantahkan dalam Undang-Undang Nomor 13
gu

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;


In
A

Menimbang bahwa, selain daripada itu kerugian yang dirasakan oleh Para

Penggugat tidak mendapatkan Upah sesuai rekomendasi Walikota Serang


ah

lik

sebesar Rp. 3. 108.470,31,- (tiga juta seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh

koma tiga puluh satu rupiah) dan tidak dapat hidup layak meliputi kebutuhan
m

ub

makanan dan minuman, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan,


ka

transportasi dan rekreasi, jaminan hari tua serta memperhatikan beban


ep

pengeluaran Para Penggugat berada disekitaran Rp. 3.540.400,- (tiga juta lima
ah

ratus empat puluh ribu empat ratus rupiah) per bulannya merupakan bentuk riil
es

kerugian yang bersifat spesifik dan aktual yang memiliki hubungan sebab akibat
M

ng

(causal verband) dengan terbitnya obyek sengketa a quo;


on
gu

Halaman 77 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dengan demikian, menurut Pengadilan secara prima

a
facie Para Penggugat memiliki kepentingan untuk mengajukan gugatan dalam

si
sengketa a quo. Oleh karenanya materi eksepsi yang berkenaan aspek

ne
ng
kepentingan/kedudukan hukum (legal standing) Para Penggugat yang diajukan

oleh Tergugat tidak beralasan menurut hukum dan dinyatakan tidak diterima;

do
gu
GUGATAN PARA PENGGUGAT TIDAK JELAS DAN KABUR (OBSCUUR

LIBEL)

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan mempertimbangkan

materi eksepsi Tergugat yang berkenaan dengan gugatan Para Penggugat tidak
ah

lik
jelas dan kabur dikarenakan ketidakjelasan gugatan yang diajukan Para
am

ub
Penggugat in casu mewakili pekerja yang bekerja kurang dari 1 (satu) tahun

ataukah mewakili pekerja dari perusahaan-perusahaan yang mana dengan uraian


ep
pertimbangan sebagai berikut;
k

Menimbang, bahwa secara konstekstual keberadaan obyek sengketa a


ah

si
quo harus dipahami sebagai sub sistem (salah satu bagian) yang tidak terpisahkan

(terintegrasi) dari pembangunan ketenagakerjaan memiliki banyak dimensi dan

ne
ng

keterkaitan, yang diantaranya keterkaitannya dengan tenaga kerja dan/atau

do
pekerja/buruh selama, sebelum dan sesudah kerja yang bertalian erat pula dengan
gu

dimensi sistem kebijakan pengupahan yang pada hakekatnya untuk menjamin


In
A

kelangsungan hidup secara layak bagi pekerja/buruh dan keluarganya sesuai

dengan perkembangan dan kemampuan dunia usaha;


ah

lik

Menimbang, bahwa sehingga pembacaan tekstual norma Pasal 41 Ayat

(1) dan Pasal 42 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang
m

ub

Pengupahan tidak dapat dilakukan secara parsial semata, yang terbatas pada
ka

pemahaman Upah Minimum hanya berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja
ep

kurang dari 1 (satu) tahun. Namun juga harus dipahami bahwa penetapan upah
ah

minimum yang hanya berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1
es

(satu) tahun tersebut juga dilakukan berdasarkan kebutuhan hidup layak dan
M

ng

dengan memperhatikan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi;


on
gu

Halaman 78 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa oleh karena Para Penggugat dalam kapasitasnya

a
sebagai pekerja/buruh yang mendapatkan jaminan perlindungan atas hak-hak

si
dasarnya untuk mewujudkan kesejahteraan hidupnya dan keluarganya oleh

ne
ng
undang-undang, maka Pengadilan menilai gugatan yang diajukan oleh Para

Penggugat yang merepresentasikan dirinya sendiri sebagai Pekerja/Buruh yang

do
gu
berhak memperoleh penghasilan untuk memenuhi penghidupan yang layak yang

mana salah satunya melalui peningkatan Upah Minimum yang didasarkan atas

In
A
Kebutuhan Hidup Layak merupakan gugatan yang jelas dan tidak kabur. Sehingga

materi eksepsi Tergugat yang berkenaan dengan gugatan Para Penggugat tidak
ah

lik
jelas dan kabur tersebut tidak beralasan menurut hukum dan dinyatakan pula
am

ub
tidak diterima;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi-eksepsi dari Tergugat dinyatakan


ep
tidak diterima, maka Pengadilan selanjutnya akan mempertimbangkan pokok
k

sengketa sebagai berikut ;


ah

si
II. DALAM POKOK SENGKETA

Menimbang, bahwa dasar dan alasan pokok Para Penggugat menuntut

ne
ng

pembatalan atau dinyatakan tidak sahnya surat keputusan yang menjadi obyek

do
sengketa (vide bukti PP-12=T-2) karena penerbitan surat keputusan obyek
gu

sengketa a quo bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


In
A

berlaku yaitu Pasal 88 Ayat (1), Pasal 89 Ayat (1),(2) Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan asas-asas umum pemerintahan yang


ah

lik

baik yaitu asas kepastian hukum, asas kepentingan umum, asas akuntabilitas, dan

asas keterbukaan;
m

ub

Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan akan mempertimbangkan pokok


ka

tuntutan Para Penggugat sebagaimana tersebut diatas, terlebih dahulu akan


ep

dipertimbangkan mengenai aspek syarat formal batasan tenggang waktu


ah

pengajuan gugatan Para Penggugat dalam sengketa a quo sebagai berikut;


es
M

ng

on
gu

Halaman 79 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ASPEK TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN PARA PENGGUGAT

a
Menimbang, bahwa secara normatif pengaturan hukum mengenai batasan

si
tenggang waktu pengajuan gugatan dalam sengketa tata usaha negara di

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana yang telah diatur dalam norma

Pasal 55 Undang-Undang Peratun yang menentukan gugatan dapat diajukan

do
gu
hanya dalam sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau

diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;

In
A
Menimbang, bahwa apabila memperhatikan penerbitan obyek sengketa

a quo pada tanggal 23 November 2016 dan dalil Para Penggugat dalam
ah

lik
gugatannya yang mengemukakan pada pokoknya bahwasannya obyek gugatan
am

ub
diketahui pada tanggal 24 November 2016 melalui situs

http://www.jawapos.com/read/2016/11/24/66584/imk-banten-2017-resmi-itetapkan-
ep
ini-daftarnya- dengan dikaitkan pada fakta hukum (keadaan) yang berupa surat
k

gugatan Para Pengugat yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Perkara


ah

si
Pengadilan Tata Usaha Negara Serang pada tanggal 10 Februari 2017,

Pengadilan menilai pengajuan gugatan Para Penggugat a quo terhitung 79 (tujuh

ne
ng

puluh sembilan) hari sejak didaftarkannya gugatan tersebut. Dengan demikian,

do
gugatan Para Penggugat masih dalam batas tenggang waktu sembilan puluh hari
gu

sebagaimana yang ditentukan dalam norma Pasal 55 UU Peratun itu sendiri;


In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan mempertimbangkan

pokok sengketa dengan melakukan pengujian hukum (toetsing recht) mengenai


ah

lik

aspek kewenangan daripada Tergugat, aspek substansi/materi, dan/atau aspek

prosedur penerbitan obyek sengketa berdasarkan peraturan perundang-undangan


m

ub

yang berlaku dan/atau asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagai berikut
ka

dibawah ini;
ep

Menimbang, bahwa secara konsepsional di dalam ajaran ilmu hukum


ah

administrasi asas legalitas/keabsahan (legaliteit beginsel/wetmatigheid van


es

bestuur) mencakup 3 (tiga) aspek yaitu : wewenang, prosedur maupun substansi


M

ng

yang harus berdasarkan peraturan perundang-undangan (asas legalitas), karena


on
gu

Halaman 80 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada peraturan perundang-undangan tersebut sudah ditentukan tujuan

a
diberikannya wewenang kepada pejabat administrasi, bagaimana prosedur untuk

si
mencapai suatu tujuan serta menyangkut tentang substansinya;

ne
ng
Menimbang, bahwa sedangkan syarat sahnya sebuah keputusan

pemerintahan menurut norma Pasal 52 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang

do
gu
Administrasi Pemerintahan adalah pertama, ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang, dibuat sesuai prosedur, dan substansi yang sesuai dengan objek

In
A
keputusan. Kedua, sahnya keputusan didasarkan pada ketentuan peraturan

perundang-undangan dan AUPB;


ah

lik
ASPEK KEWENANGAN TERGUGAT
am

ub
Menimbang, bahwa salah satu komponen kewenangan adalah komponen

dasar hukum, yang mengandung pengertian bahwa wewenang itu selalu harus
ep
dapat ditunjuk dasar hukumnya. Dalam rumusan norma Pasal 1 angka 5 Undang-
k

Undang Administrasi Pemerintahan memberikan pengertian wewenang itu sendiri


ah

si
adalah hak yang dimiliki oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atau

penyelenggara negara lainnya untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan

ne
ng

dalam penyelenggaraan pemerintahan;

do
Menimbang, bahwa Tergugat selaku Plt.Gubernur Banten dalam
gu

menerbitkan dan menandatangani obyek sengketa a quo dengan salah satu dasar
In
A

hukumnya merujuk pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 121.36-

10013 Tahun 2016 Tentang Penunjukkan Pelaksana Tugas Gubernur Banten,


ah

lik

tanggal 25 Oktober 2016 (vide bukti T-37). Adapun tugas dan wewenang Plt

gubernur Banten meliputi (1) memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang


m

ub

menjadi kewenangan daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-


ka

undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; (2) memelihara


ep

ketentraman dan ketertiban masyarakat; (3) memfasilitasi penyelenggaraan


ah

pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang definitif serta menjaga
es

netralitas Pegawai Negeri Sipil; (4) mendatangani Perda tentang APBD dan Perda
M

ng

tentang Organisasi Perangkat Daerah setelah mendapat persetujuan tertulis dari


on
gu

Halaman 81 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menteri Dalam Negeri; dan (5) melakukan pengisian dan penggantian pejabat

a
berdasarkan Perda Perangkat Daerah setelah mendapatkan persetujuan tertulis

si
dari Menteri;

ne
ng
Menimbang, bahwa lebih lanjut, sebagaimana ketentuan norma Pasal 89

Ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

do
gu
dan/atau Pasal 46 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang

Pengupahan dan/atau Pasal 43 Ayat (3) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor

In
A
4 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan telah menentukan

Gubernur menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota dengan memperhatikan


ah

lik
rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/Walikota;
am

ub
Menimbang, bahwa merujuk pada kumpulan peraturan yang menjadi

dasar hukum yang telah dipaparkan diatas, maka Pengadilan berpendapat


ep
Tergugat in casu memiliki kewenangan untuk menerbitkan obyek sengketa a quo;-
k

ASPEK SUBSTANSI/MATERI OBYEK SENGKETA


ah

si
Menimbang, bahwa dengan mencermati tuntutan pokok Para

Penggugat sebagaimana yang didalilkan dalam gugatannya yang dihubungkan

ne
ng

dengan fakta-fakta yang terjadi di dalam persidangan, menurut Pengadilan perlu

do
sekiranya untuk mengidentifikaasi kembali permasalahan-permasalahan hukum
gu

(problematika yuridisnya) yang timbul dalam sengketa a quo dengan merumuskan


In
A

isu hukum utama (sentral) berupa apakah obyek sengketa yang diterbitkan oleh

Tergugat telah memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL) bagi pekerja/buruh di Kota
ah

lik

Serang sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku?;

Menimbang, bahwa untuk dapat mendekati dan menjawab isu hukum


m

ub

sentral tersebut diatas, Pengadilan akan menderivasi lagi isu hukum sentral
ka

tersebut menjadi beberapa isu hukum turunannya yang dapat diformulasikan


ep

sebagai berikut: pertama, apa yang dimaksud dengan Kebutuhan Hidup Layak
ah

(KHL) dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota menurut peraturan


es

perundang-undangan?. Kedua, apakah formula perhitungan penetapan upah


M

ng

minimum Kota Serang yang digunakan Tergugat yang mengacu pada norma Pasal
on
gu

Halaman 82 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
44 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan

a
sebagaimana dalam obyek sengketa telah mengandung nilai KHL didalamnya?;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan terlebih dahulu

ne
ng
mempertimbangkan untuk melakukan pembahasan atas rumusan isu hukum

pertama yang berupa apa yang dimaksud dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL)

do
gu
dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota menurut peraturan perundang-

undangan sebagai berikut;

In
A
Menimbang, bahwa Pasal 88 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003 Tentang Ketenagakerjaan menerangkan bahwasannya setiap pekerja/buruh


ah

lik
berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi
am

ub
kemanusiaan. Adapun yang dimaksud dengan penghasilan memenuhi kebutuhan

penghidupan yang layak itu sendiri adalah jumlah penerimaan atau pendapatan
ep
pekerja/buruh dari hasil pekerjaannya sehingga mampu memenuhi kebutuhan
k

hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara wajar yang meliputi makanan dan
ah

si
minuman, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan jaminan hari

tua;

ne
ng

Menimbang, bahwa Pasal 88 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun

do
2003 Tentang Ketenagakerjaan dan/atau Pasal 43 Ayat (1) Peraturan Pemerintah
gu

Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan/atau Pasal 2 Ayat (1) Peraturan
In
A

Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup

Layak menentukan pula bahwasannya penetapan Upah Minimum


ah

lik

(Kabupaten/Kota) berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan

memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi;


m

ub

Menimbang, bahwa Kebutuhan hidup Layak (KHL) adalah standar


ka

kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik
ep

dalam 1 (satu) bulan sebagaimana yang dirumuskan dalam norma Pasal 1 angka
ah

1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang


es

Kebutuhan Hidup Layak;


M

ng

on
gu

Halaman 83 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa lebih lanjut merujuk pada Pasal 2 dan Lampiran I

a
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 13 Tahun 2012 Tentang

si
Komponen Dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak,

ne
ng
terdapat 60 (enam puluh) Komponen Kebutuhan hidup Layak Untuk Pekerja

Lajang Dalam Sebulan dengan 3000 K Kalori Per hari yang secara garis besar

do
gu
terdiri atas komponen makanan dan minuman (11 items), komponen sandang (13

items), komponen perumahan (26 items), komponen pendidikan (2 items),

In
A
komponen kesehatan (5 items), komponen transportasi (1 item), komponen

rekreasi dan tabungan (2 items) dengan ketentuan kualitas/kriterianya masing-


ah

lik
masing komponen tersebut;
am

ub
Menimbang, bahwa dalam ketentuan peralihan pada Pasal 12 dan Pasal

13 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang


ep
Kebutuhan Hidup Layak memuat pengaturan hukum antar waktunya sebagai
k

berikut:
ah

si
Pasal 12

(1) Periode 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Ayat (5), Pasal 8

ne
ng

Ayat (2) dan Pasal 9 Ayat (2) untuk pertama kali dihitung sejak

do
diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang
gu

Pengupahan;
In
A

(2) Dalam hal periode 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

dapat dilaksanakan, Menteri dapat melakukan penyesuaian jangka waktu


ah

lik

dengan mempertimbangkan batas waktu penetapan nilai KHL oleh Dewan

Pengupahan Provinsi atau Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota dan jatuh


m

ub

tempo penetapan Upah Minimum;


ka

Pasal 13
ep

Komponen dan jenis kebutuhan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2


ah

dan Lampiran I Lampiran I Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


es

nomor 13 Tahun 2012 Tentang Komponen Dan Pelaksanaan Tahapan


M

ng

Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak tetap berlaku sampai dengan


on
gu

Halaman 84 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
peninjauan komponen dan jenis kebutuhan hidup ditetapkan oleh Menteri

a
sesuai Peraturan Menteri ini;

si
Menimbang, bahwa berangkat dari kumpulan peraturan perundang-

ne
ng
undangan (aturan dasar hukum) sebagaimana yang diuraikan diatas, maka

Pengadilan berpendapat bahwasannya secara yuridis yang dimaksud dengan

do
gu
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota

dapat tetap mengacu pada 60 (enam puluh) Komponen Kebutuhan hidup

In
A
Layak Untuk Pekerja Lajang Dalam Sebulan sebagaimana diatur dalam Pasal 2

dan Lampiran I Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 13


ah

lik
Tahun 2012 Tentang Komponen Dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian
am

ub
Kebutuhan Hidup Layak, dengan kondisi normanya (syarat) yaitu sampai dengan

peninjauan komponen dan jenis kebutuhan hidup ditetapkan oleh Menteri;


ep
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan mempertimbangkan
k

untuk melakukan pembahasan atas rumusan isu hukum kedua yang berupa
ah

si
apakah formula perhitungan penetapan upah minimum Kota Serang yang

digunakan Tergugat yang mengacu pada norma Pasal 44 Ayat (2) Peraturan

ne
ng

Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan sebagaimana dalam

do
obyek sengketa telah mengandung nilai KHL didalamnya dengan pertimbangan
gu

sebagai berikut;
In
A

Menimbang, bahwa Pasal 47 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 78

Tahun 2015 tentang Pengupahan menentukan penetapan upah minimum


ah

lik

Kabupaten/Kota dbagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dihitung berdasarkan

formula perhitungan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 Ayat


m

ub

(2);
ka

Menimbang, bahwa Pasal 44 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 78


ep

Tahun 2015 tentang Pengupahan dan/atau Pasal 2 Peraturan Menteri


ah

Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak


es

menerangkan formula perhitungan upah minimum adalah UMn=UMt+{UMt x


M

ng

(inflasi + % ∆ PDBt)} dengan penjelasannya penghitungan Upah Minimum yang


on
gu

Halaman 85 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
akan ditetapkan dihasilkan dari Upah Minimum tahun berjalan ditambah dengan

a
hasil perkalian antara Upah Minimum tahun berjalan dengan penjumlahan tingkat

si
inflasi nasional tahun berjalan dan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto

ne
ng
tahun berjalan;

Menimbang, bahwa lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 44 Ayat 2

do
gu
menjelaskan pada pokoknya bahwasannya dalam formula ini seluruh bagian dari

pertumbuhan ekonomi dipergunakan dalam rangka peningkatan upah minimum.

In
A
Sehingga Upah Minimum telah didasarkan dengan jenis-jenis kebutuhan yang ada

dalam kebutuhan hidup layak yang juga merupakan jenis kebutuhan untuk
ah

lik
menentukan inflasi. Dengan demikian, penggunaan tingkat inflasi dalam
am

ub
perhitungan Upah Minimum pada dasarnya sama dengan nilai kebutuhan hidup

layak; ep
Menimbang, bahwa dalam Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6
k

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan


ah

si
Hidup Layak menerangkan pada pokoknya dalam penetapan Upah Minimum

setiap tahun terdapat penyesuaian nilai KHL. Penyesuaiannya secara langsung

ne
ng

terkoreksi melalui perkalian antara Upah Minimum tahun berjalan dengan tingkat

do
inflasi nasional tahun berjalan. KHL terdiri dari beberapa komponen yang terdiri
gu

atas beberapa jenis kebutuhan hidup yang ditinjau dalam jangka waktu 5 (lima)
In
A

tahun dengan melalui tahapan pengkajian dan penetapan hasil peninjauan

komponen dan jenis kebutuhan hidup yang dilakukan oleh Menteri dengan
ah

lik

mempertimbangkan hasil kajian Dewan Pengupahan Nasional;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian aturan-aturan hukum yang


m

ub

mendasari penilaian KHL dalam penetapan Upah Minimum dengan kontruksinya


ka

sebagaimana paparan diatas, Pengadilan menilai bahwa terdapat dua konsep


ep

penilaian KHL dalam penetapan Upah Minimum yang berbeda antara konsep
ah

penilaian KHL dalam penetapan Upah Minimum yang diatur dalam Peraturan
es

Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri


M

ng

Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak


on
gu

Halaman 86 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan konsep penilaian KHL dalam penetapan Upah Minimum yang diatur dalam

a
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 13 Tahun 2012 Tentang

si
Komponen Dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.

ne
ng
Namun senyatanya pada waktu yang sama (setidaknya saat waktu penerbitan

obyek sengketa) aturan hukum yang mengusung dua konsep penilaian KHL dalam

do
gu
penetapan Upah Minimum yang berbeda tersebut sama-sama berlaku dan

mengikat secara hukum;

In
A
Menimbang, bahwa dengan demikian, jawaban atas isu hukum kedua

tersebut adalah formula perhitungan penetapan upah minimum Kota Serang yang
ah

lik
digunakan Tergugat yang mengacu pada norma Pasal 44 Ayat (2) Peraturan
am

ub
Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan sebagaimana dalam

obyek sengketa di dalamnya mengandung konsep KHL yang tidak menggunakan


ep
survey Pasar atas 60 (enam puluh) Komponen Kebutuhan hidup Layak Untuk
k

Pekerja Lajang Dalam Sebulan, namun menggunakan indikator penggunaan


ah

si
tingkat inflasi dalam perhitungan Upah Minimum yang pada dasarnya sama

dengan nilai kebutuhan hidup layak yang komponen dan/atau jenis kebutuhan

ne
ng

hidup ditinjau dalam waktu 5 (lima) tahun;

do
Menimbang, bahwa di dalam persidangan Pengadilan telah menemukan
gu

kumpulan fakta-fakta hukum yang bersangkut paut pula dengan persoalan


In
A

penilaian KHL dalam penetapan Upah Minimum (obyek sengketa) sebagai berikut:

1. Terdapatnya kesesuaian keterangan antara Saksi Ratu Ani Nuraini, Saksi


ah

lik

Dadan Wildan, Saksi Muhyi Muhas, Saksi Dada Fathoni yang menerangkan

pada pokoknya:
m

ub

a. Bahwa UMK Kota Serang masih dibawah nilai Kebutuhan Hidup Layak
ka

(KHL);
ep

b. Bahwa survey nilai KHL Tahun 2015 dilakukan oleh seluruh unsur Dewan
ah

Pengupahan Kota Serang dengan melakukan survey di 4 (empat) Pasar


es

yaitu Pasar Rau, Pasar Kalodran, Pasar Lama, dan Pasar Karangantu;
M

ng

on
gu

Halaman 87 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Bahwa besaran nilai adjustment 17,38% dalam surat rekomendasi Walikota

a
Serang tentang Penetapan Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017,

si
tanggal 4 November 2016 (Vide bukti surat T-12a) merupakan hasil

ne
ng
perhitungan selisih KHL Kota Serang Tahun 2015 dengan nilai UMK Kota

Serang Tahun 2016;

do
gu
d. Bahwa dalam Rapat Pleno Dewan Pengupahan Kota Serang menghasilkan

rumusan formula perhitungan Penetapan Upah Minimum Kota Serang

In
A
Tahun 2017 sebesar Rp. 3. 108.470,31,- (tiga juta seratus delapan ribu

empat ratus tujuh puluh koma tiga puluh satu rupiah) berdasarkan
ah

lik
kesepakatan seluruh unsur Dewan Pengupahan Kota Serang;
am

ub
2. Keterangan Saksi Karna Wijaya yang mengemukakan pada pokoknya Dewan

Pengupahan Provinsi Banten menerima semua rekomendasi besaran nilai


ep
penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota se-wilayah Provinsi Banten. Namun
k

hanya rekomendasi dari Bupati Tangerang dan Walikota Serang yang tidak
ah

si
menggunakan formula perhitungan Upah Minimum sebagaimana yang

ditentukan dalam Pasal 44 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun

ne
ng

2015 Tentang Pengupahan dikarenakan dalam rekomendasinya menggunakan

do
adjusment (penyesuaian). Dalam Pembahasan Upah Minimum Kabupaten/Kota
gu

Tahun 2017 pada tanggal 21-22 November 2016 ( vide bukti T-9), tidak
In
A

dilakukan pembahasan soal aturan hukum yang dijadikan dasar oleh Walikota

Serang yang menggunakan adjusment (penyesuaian) sebagaimana dalam


ah

lik

rekomendasinya;

3. Bukti surat T-7 yang berupa Surat Menteri Ketenagakerjaan Nomor


m

ub

B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016, tanggal 16 Oktober 2016 Perihal


ka

Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik


ep

Bruto Tahun 2016 pada angka 8 dan bukti surat T-27 yang berupa Surat
ah

Menteri Ketenagakerjaan Nomor B.232/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2015, tanggal 23


es

Oktober 2015 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan


M

ng

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2015 pada angka 4 menerangkan


on
gu

Halaman 88 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa berdasarkan Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015

a
Tentang Pengupahan, bagi daerah yang upah minimumnya (UMP dan/atau

si
UMK) pada tahun 2016 masih dibawah nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL),

ne
ng
wajib menyesuaikan upah minimumnya sama dengan KHL paling lambat pada

tahun 2019. Perhitungan UMP dan/atau UMK bagi daerah yang masih dibawah

do
gu
nilai KHL mengggunakan formula penghitungan upah minimum sebagai berikut:

UMn = UMt + [ UMt x {inflasit + % ∆ PDBt ) + % Adj}]

In
A
Keterangan :

UMn : Upah minimum yang akan ditetapkan


ah

lik
UMt : Upah Minimum tahun berjalan
am

ub
Inflasit : Inflasi yang dihitung dari periode September tahun yang lalu

sampai dengan periode September tahun berjalan


ep
∆ PDBt : Pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang dihitung dari
k

pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang mencakup


ah

si
periode kwartal III dan IV tahun sebelumnya dan periode

kwartal I dan II tahun berjalan.

ne
ng

Adj : Penyesuaian besaran presentase untuk pencapaian Upah

do
Minimum sama dengan KHL
gu

Menimbang, bahwa bertolak dari fakta dan hukum tersebut diatas, maka
In
A

Pengadilan berpendapat bahwa secara normatif, masih terdapat pengecualian

untuk penggunaan formula perhitungan Upah Minimum Kabupaten/Kota ada Pasal


ah

lik

44 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan

tersebut, dikarenakan bagi daerah yang upah minimumnya (UMP dan/atau UMK)
m

ub

pada tahun 2016 masih dibawah nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL), wajib
ka

menyesuaikan upah minimumnya sama dengan KHL paling lambat pada tahun
ep

2019. Perhitungan UMP dan/atau UMK bagi daerah yang masih dibawah nilai KHL
ah

menggunakan formula penghitungan upah minimum dengan indikator adjusment


es

(penyesuaian) KHL sebagaimana yang ditentukan dalam Surat Menteri


M

ng

Ketenagakerjaan Nomor B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016, tanggal 16 Oktober


on
gu

Halaman 89 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2016 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk

a
Domestik Bruto Tahun 2016 dan Surat Menteri Ketenagakerjaan Nomor

si
B.232/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2015, tanggal 23 Oktober 2015 Perihal

ne
ng
Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik

Bruto Tahun 2015;

do
gu Mnimbang, bahwa yang menjadi inti persoalan hukumnya, menurut

Pengadilan sebagaimana dalam rumusan hukum sentral dalam sengketa a quo itu

In
A
sendiri yaitu apakah obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat telah

memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL) bagi pekerja/buruh di Kota Serang


ah

lik
sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku?;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan mengacu pada pembahasan dan jawaban

atas isu hukum turunan (derivatif) pertama dan kedua sebagaimana tersebut
ep
diatas, maka Pengadilan berpendapat terlepas adanya dua konsep penilaian KHL
k

dalam penetapan Upah Minimum yang berbeda antara konsep penilaian KHL
ah

si
dalam penetapan Upah Minimum yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor

78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI

ne
ng

Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak dengan konsep penilaian

do
KHL dalam penetapan Upah Minimum yang diatur dalam Peraturan Menteri
gu

Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 13 Tahun 2012 Tentang Komponen Dan
In
A

Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak, serta

dimungkinkannya menggunakan formula perhitungan Upah Minimum


ah

lik

Kabupaten/Kota dengan menggunakan indikator adjusment (penyesuaian),

hakikat penghitungan Upah Minimum sebagai bagian dari sistem pengupahan


m

ub

menyeluruh harus bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup secara layak


ka

bagi pekerja/buruh dan keluarganya;


ep

Menimbang, bahwa dengan mencermati bukti surat T-12a yang berupa


ah

rekomendasi Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017, tertanggal 4 November


es

2016 yang diajukan oleh Walikota Serang, dapat diketahui adanya fakta hukum
M

ng

formula perhitungan Upah Minimum Kota Serang yang digunakan mengacu pada
on
gu

Halaman 90 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
formula perhitungan upah minimum yang menggunakan indikator adjusment

a
(penyesuaian) KHL sebagaimana yang ditentukan dalam Surat Menteri

si
Ketenagakerjaan Nomor B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016, tanggal 16 Oktober

ne
ng
2016 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk

Domestik Bruto Tahun 2016 dan Surat Menteri Ketenagakerjaan Nomor

do
gu
B.232/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2015,

Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik


tanggal 23 Oktober 2015 Perihal

In
A
Bruto Tahun 2015;

Menimbang, bahwa lebih lanjut, besaran nilai variabel adjusment


ah

lik
(penyesuaian besaran presentase untuk pencapaian Upah Minimum sama dengan
am

ub
KHL) 17,38 % yang digunakan Walikota Serang dalam rekomendai Upah Minimum

Kota Serang Tahun 2017 tersebut didasarkan pertimbangan hasil perhitungan


ep
selisih KHL Kota Serang Tahun 2015 dengan nilai UMK Kota Serang Tahun 2016;
k

Menimbang, bahwa Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota Serang Tahun


ah

si
2015 berdasarkan hasil survey yang telah dilaksanakan oleh Dewan Pengupahan

Kota Serang diperoleh nilai sebesar Rp. 2.890.000,- (dua juta delapan ratus

ne
ng

sembilan puluh ribu rupiah) (vide bukti T-31f);

do
Menimbang, bahwa secara yuridis Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang
gu

ditinjau dalam waktu 5 (lima) tahun dalam penetapan Upah Minimum


In
A

Kabupaten/Kota yang secara periodik untuk pertama kalinya dihitung sejak

diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang


ah

lik

Pengupahan, dapat tetap mengacu pada 60 (enam puluh) Komponen Kebutuhan

Hidup Layak Untuk Pekerja Lajang Dalam Sebulan dengan kondisi normanya
m

ub

(syarat) yaitu sampai dengan peninjauan komponen dan jenis kebutuhan hidup
ka

ditetapkan oleh Menteri.;


ep

Menimbang, bahwa selain daripada itu bagi daerah yang upah


ah

minimumnya (UMP dan/atau UMK) pada tahun 2016 masih dibawah nilai
es

Kebutuhan Hidup Layak (KHL), wajib menyesuaikan upah minimumnya sama


M

ng

dengan KHL paling lambat pada tahun 2019 sebagaimana yang ditentukan dalam
on
gu

Halaman 91 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Surat Menteri Ketenagakerjaan Nomor B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016, tanggal

a
16 Oktober 2016 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan

si
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2016 dan Surat Menteri

ne
ng
Ketenagakerjaan Nomor B.232/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2015, tanggal 23 Oktober

2015 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk

do
gu
Domestik Bruto Tahun 2015;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan besaran nilai survey KHL

In
A
Kota Serang tahun 2015 sebesar Rp. 2.890.000,- (dua juta delapan ratus sembilan

puluh ribu rupiah) (vide bukti T-31f) dengan dihubungkan besaran nilai Upah
ah

lik
Minimum Kota Serang Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam obyek
am

ub
sengketa (PP-12=T-2) sebesar Rp. 2.866.595,31,- (dua juta delapan ratus enam

puluh enan ribu lima ratus sembilan puluh lima koma tiga puluh satu rupiah), maka
ep
menurut Pengadilan besaran nilai Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017
k

tersebut lebih kecil dibandingkan nilai survey KHL Kota Serang Tahun 2015;
ah

si
Menimbang, bahwa bertolak dari fakta hukum yang berupa besaran nilai

Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017 ternyata lebih kecil dibandingkan

ne
ng

dengan nilai survey KHL Kota Serang Tahun 2015, Pengadilan berpendapat

do
tindakan Tergugat dan Dewan Pengupahan Provinsi Banten dalam menerbitkan
gu

obyek sengketa a quo yang tidak memperhatikan Surat Walikota Serang Nomor :
In
A

561/1086/DTKT/2016, tanggal 4 November 2016 Tentang Rekomendasi

Penetapan Upah Minimum Kota Serang (vide bukti surat T-12a) jelas merupakan
ah

lik

tindakan yang tidak dapat dibenarkan menurut hukum. Oleh karena jika

mencermati Surat Menteri Ketenagakerjaan Nomor B.175/MEN/PHIJSK-


m

ub

UPAH/X/2016, tanggal 16 Oktober 2016 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi


ka

Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2016 dan Surat Menteri
ep

Ketenagakerjaan Nomor B.232/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2015, tanggal 23 Oktober


ah

2015 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk
es

Domestik Bruto Tahun 2015, seharusnya secara yuridis bagi daerah Kota Serang
M

ng

yang senyatanya nilai Upah Minimumnya di Tahun 2016 sebesar Rp. 2.648.125,00
on
gu

Halaman 92 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(dua juta enam ratus empat puluh delapan ribu seratus dua puluh lima koma nol

a
nol rupiah) (vide bukti T-25) yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai KHL di

si
Tahun 2015 yang sebesar Rp. 2.890.000,- (dua juta delapan ratus sembilan puluh

ne
ng
ribu rupiah) (vide bukti T-31f), dapat mengajukan rekomendasi penetapan Upah

Minimum Kota Serang Tahun 2017 dengan menggunakan indikator adjustment

do
gu
(penyesuaian besaran presentase untuk pencapaian Upah Minimum sama dengan

KHL) untuk dapat melakukan penyesuaian Upah Minimum Kota Serang Tahun

In
A
2017 guna mencapai Kebutuhan Hidup Layak daerah Kota Serang itu sendiri;

Menimbang, bahwa dengan demikian, Pengadilan menilai Surat Walikota


ah

lik
Serang Nomor : 561/1086/DTKT/2016, tanggal 4 November 2016 Tentang
am

ub
Rekomendasi Penetapan Upah Minimum Kota Serang (vide bukti surat T-12a)

telah sesuai menurut hukum dan sudah menjadi keharusan bagi Tergugat untuk
ep
memperhatikan dan menggunakan rekomendasi tersebut dalam menetapkan
k

Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017;


ah

si
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian uraian pertimbangan hukum

terhadap aspek substansi/materi penerbitan obyek sengketa a quo sebagaimana

ne
ng

diuraikan diatas, maka dapat diketahui jawaban atas isu hukum sentral dalam

do
sengketa a quo yaitu obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat belum
gu

memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL) bagi pekerja/buruh di Kota Serang dan
In
A

bertentangan norma Pasal 88 Ayat (1)\, Pasal 89 Ayat (1),(2) Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;


ah

lik

Menimbang, bahwa selain bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan, penerbitan obyek sengketa a quo yang tidak memperhatikan Surat


m

ub

Walikota Serang Nomor : 561/1086/DTKT/2016, tanggal 4 November 2016


ka

Tentang Rekomendasi Penetapan Upah Minimum Kota Serang (vide bukti surat
ep

T-12a) sehingga mengakibatkan nilai Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017
ah

lebih kecil dibandingkan dengan nilai survey KHL Kota Serang Tahun 2015,
es

menurut Pengadilan penerbitan obyek sengketa oleh Tergugat melanggar asas


M

ng

kepastian hukum dan asas kecermatan. Yang mana asas kepastian hukum itu
on
gu

Halaman 93 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sendiri merupakan asas negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan

a
peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap

si
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan asas kecermatan

ne
ng
mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau Tindakan Pemerintahan harus

didasarkan pada informasi dan dokumen lengkap untuk mendukung legalitas

do
gu
penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan. Sehingga

Keputusan dan/atau Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat

In
A
sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan;

Menimbang, bahwa mengacu pada pembahasan dan jawaban atas isu


ah

lik
hukum sentral tersebut diatas, Pengadilan menilai penerbitan obyek sengketa
am

ub
a quo mengandung cacat hukum substansi/materi yang bertentangan dengan

norma Pasal 88 Ayat (1)\, Pasal 89 Ayat (1),(2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun
ep
2003 Tentang Ketenagakerjaan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik
k

yaitu asas kepastian hukum dan asas kecermatan;


ah

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan berpandangan merasa perlu

untuk memberikan penjelasan hukum yang berkenaan persoalan penilaian KHL

ne
ng

dalam penetapan UMP dan/atau UMK guna mencegah dan/atau meminimalisir

do
agar preseden ini tidak kembali terulang pada penyelenggaraan pemerintahan di
gu

bidang urusan ketenagakerjaan khususnya kebijakan penetapan UMP dan/atau


In
A

UMK di Provinsi Banten sebagai berikut;

Menimbang, bahwa Pasal 88 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun


ah

lik

2003 Tentang Ketenagakerjaan dan/atau Pasal 43 Ayat (1) Peraturan Pemerintah

Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan/atau Pasal 2 Ayat (1) Peraturan
m

ub

Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup


ka

Layak telah menentukan bahwasannya penetapan Upah Minimum


ep

(Kabupaten/Kota) berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan


ah

memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi;


es

Menimbang, bahwa selanjutnya Pasal 89 Ayat (3) Undang-Undang Nomor


M

ng

13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan/atau Pasal 47 Ayat (2), (3), dan (4)
on
gu

Halaman 94 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan pada pokoknya

a
menentukan dalam hal telah dilakukan peninjauan KHL (ditinjau dalam jangka

si
waktu 5 tahun), Upah Minimum Kabupaten/ Kota ditetapkan oleh Gubernur dengan

ne
ng
memperhatikan rekomendasi Bupati/Walikota serta saran dan pertimbangan

dewan pengupahan provinsi. Adapun rekomendasi Bupati/Walikota berdasarkan

do
gu
saran dan pertimbangan dewan pengupahan kabupaten/kota;

Menimbang, bahwa dengan menggunakan interpretasi contextualism,

In
A
maka penafsiran frasa “berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan

memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi” harus dimaknai


ah

lik
merupakan kumpulan kata-kata yang diketahui dari associatednya sehingga kata-
am

ub
kata tersebut haruslah diartikan dalam rangkaiannya. Sehingga, secara

kontekstual frasa “berdasarkan ep kebutuhan hidup layak dan dengan

memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi”di dalamnya


k

mengandung pengertian adanya politik hukum kebijakan pengupahan yang


ah

si
digariskan oleh Pemerintah untuk berusaha meletakkan keseimbangan

kepentingan dan/atau kebutuhan dalam hubungan kerja (hak dan kewajiban)

ne
ng

antara Pengusaha dengan Pekerja/Buruh untuk menjamin keadilan dan

do
kebersamaan dalam aspek kebijakan pengupahan itu sendiri;
gu

Menimbang, bahwa dalam konteks pemahaman keseimbangan


In
A

kepentingan dan kebutuhan, serta jaminan keadilan dan kebersamaan tersebut,

maka penilaian dan penyesuaian KHL (komponen dan jenis kebutuhannya) dalam
ah

lik

penetapan Upah Minimum tetap harus dilakukan. Hal ini tidak lain sebagai

implementasi nyata atas hak dan jaminan hukum setiap pekerja/buruh berhak
m

ub

memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi


ka

kemanusiaan sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 88 Ayat (1) Undang-


ep

Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;


ah

Menimbang, bahwa berangkat dari asumsi dasar permasalahan hukum


es

yang terjadi sejatinya merupakan permasalahan yang berkenaan dengan


M

ng

pertentangan diantara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya yang
on
gu

Halaman 95 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bersifat dialektis dan parenial (terus menerus berulang). Sehingga, pembacaan

a
terhadap isu hukum penetapan Upah Minimum (UMP dan/atau UMK) tidaklah

si
dapat dilakukan dengan pembacaan yang normatif dan tekstual belaka, melainkan

ne
ng
secara kasuistis juga perlu didekati dengan pembacaan faktual dan kontekstual;

Menimbang, bahwa artinya, apabila secara empirik-faktual dikemudian hari

do
gu
terdapat implementasi formula perhitungan Upah Minimum (UMP dan/atau UMK)

yang mengacu Pasal 44 Ayat (2) ternyata perhitungan dengan menggunakan

In
A
indikator nilai inflasi tidak memenuhi KHL suatu Propinsi dan/atau Kabupaten/Kota,

maka secara kontekstual dengan merujuk kepada UUD Negara RI Tahun 1945
ah

lik
alenia ke-empat yang menegaskan salah satu tujuan dibentuknya pemerintahan
am

ub
Negara Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum dan Pasal 27 Ayat (2)

UUD Negara RI Tahun 1945 yang menjamin tiap-tiap warga negara berhak atas
ep
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan serta implementasi
k

nyata atas hak dan jaminan hukum setiap pekerja/buruh berhak memperoleh
ah

si
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai

dengan perkembangan dan kemampuan dunia usaha, maka sudah seharusnya

ne
ng

Gubernur dalam menetapkan Upah Minimum (UMP dan/atau UMK) harus

do
memperhatikan saran dan pertimbangan dewan pengupahan provinsi serta
gu

rekomendasi Bupati/Walikota yang didalamnya mengandung penilaian dan


In
A

penyesuaian KHL yang mengacu pada metoda survey pasar untuk 60 (enam

puluh) Komponen KHL Untuk Pekerja Lajang Dalam Sebulan yang dilakukan oleh
ah

lik

seluruh unsur Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau seluruh unsur Dewan

Pengupahan Kabupaten/Kota di masing-masing daerah yang bersangkutan;


m

ub

ASPEK PROSEDURAL PENERBITAN OBYEK SENGKETA


ka

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 49 Undang Undang Administrasi


ep

Pemerintahan menentukan :
ah

(1) Pejabat pemerintahan sesuai dengan kewenangannya wajib menyusun dan


es

melaksanakan pedoman umum standar operasional prosedur pembuatan


M

ng

Keputusan;
on
gu

Halaman 96 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Standar operasional prosedur sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) tertuang

a
dalam pedoman umum standar operasional prosedur pembuatan Keputusan

si
pada setiap unit kerja pemerintahan;

ne
ng
(3) Pedoman umum standar operasional proses pembuatan Keputusan wajib

diumumkan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan kepada publik melalui

do
gu
media cetak, media elektronik, dan media lainnya;

Menimbang, bahwa Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

In
A
Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Upah Minimum dan/atau Pasal 47

Ayat (3) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
ah

lik
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan dan/atau pada angka 4 dalam Surat Menteri
am

ub
Ketenagakerjaan Nomor B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016, tanggal 16 Oktober

2016 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk
ep
Domestik Bruto Tahun 2016 telah menegaskan bahwasannya Upah Minimum
k

Kabupaten/Kota (UMK) ditetapkan dan diumumkan oleh Gubernur selambat-


ah

si
lambatnya (paling lambat) setiap tanggal 21 November setelah penetapan Upah

Minimum Provinsi (UMP);

ne
ng

Menimbang, bahwa Pengadilan di dalam persidangan mendapatkan fakta

do
hukum yang berupa keterangan saksi Karna Wijaya yang mengemukakan pada
gu

pokoknya bahwa penerbitan obyek sengketa a quo pada tanggal 23 November


In
A

2016 dikarenakan alasan keterlambatan penerimaan salah satu surat rekomendasi

penetapan Upah Minimum Kabupaten./Kota di wilayah Provinsi Banten yang baru


ah

lik

diterima pada hari Jumat tanggal 18 November 2016, sehingga Rapat Pleno

Pembahasan Upah Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2017 baru dapat


m

ub

dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, tanggal 21-22 November 2017 (vide
ka

bukti T-9);
ep

Menimbang, bahwa dengan berpangkal pada kumpulan fakta hukum yang


ah

terdiri dari Keputusan Gubernur Banten Nomor: 561/Kep.539-Huk/2016 Tentang


es

Penetapan Upah Minimum Provinsi Banten Tahun 2017, tanggal 31 oktober 2016
M

ng

(vide bukti T-1), tanggal penerbitan obyek sengketa a quo (vide bukti PP-12=T-2),
on
gu

Halaman 97 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keterangan saksi Karna Wijaya, Rapat Pleno Pembahasan Upah Minimum

a
Kabupaten/Kota Tahun 2017 (vide bukti T-9), maka Pengadilan menilai bahwa

si
keterlambatan Tergugat didalam menetapkan dan mengumumkan obyek sengketa

ne
ng
dikarenakan Tergugat maupun instansi/unit kerja yang terkait sesuai dengan

kewenangannya dalam penerbitan obyek sengketa, secara administratif dan

do
gu
prosedural tidak menyusun dan melaksanakan pedoman umum standar

operasional prosedur pembuatan Keputusan yang sudah seharusnya menjadi

In
A
kewajiban bagi Tergugat dan/atau instansi/unit kerja yang terkait sebagaimana

yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;


ah

lik
Menimbang, bahwa Pengadilan memandang perlu untuk memberikan
am

ub
pemahaman dasar yang berkenaan dengan rasio hukum Pasal 49 Undang-

Undang Administrasi Pemerintahan dalam konteks Undang-Undang Administrasi


ep
Pemerintahan yang berkeinginan untuk mewujudkan prinsip good governance dan
k

optimalisasi pelayanan publik guna dijadikan dasar untuk mempertimbangkan


ah

si
temuan fakta hukum yang berupa keterlambatan Tergugat dalam menetapkan dan

mengumumkan obyek sengketa a quo;

ne
ng

Menimbang, bahwa secara filosofis penyusunan Undang-Undang

do
Administrasi Pemerintahan untuk menentukan garis tegas penyelenggaraan
gu

kewenangan oleh pejabat administrasi pemerintahan sebesar-besarnya untuk


In
A

kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan masyarakat. Undang-Undang

Administrasi Pemerintahan juga menghendaki adanya penyelenggaraan


ah

lik

pemerintahan yang melayani masyarakat, serta melindungi individu dan

masyarakat dari praktek mal administrasi dan penyalahgunaan wewenang oleh


m

ub

institusi atau pejabat pemerintahan dalam usahanya untuk memperoleh haknya


ka

dalam proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Untuk itu, perlunya


ep

sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang harus memiliki standar pelayanan


ah

dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi masyarakat;


es

Menimbang, bahwa menurut Pengadilan keterlambatan Tergugat dalam


M

ng

menetapkan dan mengumumkan obyek sengketa a quo merupakan salah satu


on
gu

Halaman 98 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bentuk perbuatan mal administrasi yang berupa penyimpangan prosedur dan

a
pengabaian kewajiban hukum dalam pelayanan publik (masyarakat) yang

si
bertentangan dengan prinsip-prinsip good governance antara lain prinsip

ne
ng
transparansi, profesionalitas, akuntabilitas. efisiensi dan efektifitas dalam suatu

penyelenggaraan pemerintahan;

do
gu Menimbang, bahwa selain daripada itu penerbitan obyek sengketa a quo

yang menyimpang dari prosedur yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-

In
A
undangan, tentunya bertentangan juga dengan asas-asas umum pemerintahan

yang baik, in casu asas kepastian hukum. Adapun asas kepastian hukum
ah

lik
merupakan asas negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan
am

ub
peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap

penyelenggaraan pemerintahan; ep
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum terhadap
k

aspek prosedural penerbitan obyek sengketa a quo sebagaimana diuraikan diatas,


ah

si
Pengadilan menilai penerbitan obyek sengketa mengandung cacat hukum

prosedural yang bertentangan dengan Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Tenaga

ne
ng

Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Upah Minimum dan/atau

do
Pasal 47 Ayat (3) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2016
gu

Tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan dan/atau pada angka 4 dalam Surat


In
A

Menteri Ketenagakerjaan Nomor B.175/MEN/PHIJSK-UPAH/X/2016, tanggal 16

Oktober 2016 Perihal Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan


ah

lik

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2016 dan asas kepastian hukum;

Menimbang, bahwa selanjutnya ketentuan Pasal 66 Undang-Undang


m

ub

Administrasi Pemerintahan telah menentukan Keputusan hanya dapat dibatalkan


ka

apabila terdapat cacat wewenang, prosedur, dan/atau substansi;


ep

Menimbang, bahwa bersandar pada norma Pasal 66 Undang-Undang


ah

Administrasi Pemerintahan tersebut diatas, maka penerbitan obyek sengketa a


es

quo yang mengandung cacat hukum substansi dan prosedur, terlebih jika
M

ng

dihubungkan dengan fakta hukum yang berupa penetapan dan pengumuman


on
gu

Halaman 99 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten untuk Tahun 2015 (vide bukti

a
T-20) juga dilakukan tidak sesuai dengan prosedur sebagaimana yang ditentukan

si
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku (sudah pernah terjadi

ne
ng
keterlambatan penetapan dan pengumuman UMK Di Provinsi Banten untuk tahun

2015 lalu), maka sebagai salah satu bentuk kontrol nyata yang dilakukan

do
gu
Pengadilan yang sifatnya korektif guna mencegah preseden ini tidak terulang

kembali pada penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Banten dimasa yang

In
A
akan datang khususnya dalam konteks prosedur pembuatan keputusan

pemerintahan dibidang ketenagakerjaan yang berkaitan dengan kebijakan


ah

lik
pengupahan dan prosedur pembuatan keputusan pemerintahan dilingkungan
am

ub
Provinsi Banten pada umumnya, menurut Pengadilan obyek sengketa a quo

beralasan menurut hukum untuk dinyatakan batal; ep


Menimbang, bahwa oleh karena obyek sengketa telah dinyakan batal,
k

maka Pengadilan menilai tuntutan (petitum) Para Penggugat pada angka 2 di


ah

si
dalam gugatannya yang memohon kepada Pengadilan untuk menyatakan batal

keputusan obyek sengketa a quo beralasan pula menurut hukum untuk

ne
ng

dikabulkan;

do
Menimbang, bahwa selanjutnya secara mutatis mutandis terhadap
gu

tuntutan (petitum) Para Penggugat pada angka 4 di dalam gugatannya yang


In
A

memohon kepada Pengadilan untuk mewajibkan Tergugat untuk menerbitkan

Surat Keputusan yang berisi mengenai Upah Minimum Kota Serang Tahun 2017
ah

lik

sesuai dengan isi surat rekomendasi Walikota Serang Nomor:

561/1086/DTKT/2016 tertanggal 4 November 2016 sebesar Rp.3.108.470,31,-


m

ub

(tiga juta seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh koma tiga puluh satu
ka

rupiah) merupakan tuntutan yang beralasan menurut hukum untuk dikabulkan;


ep

KESIMPULAN
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan penilaian atas fakta dan hukum


es

sebagaimana dalam paparan supra, maka Pengadilan berkesimpulan:


M

ng

(1) Pengadilan memiliki kewenangan untuk mengadili sengketa a quo;


on
gu

Halaman 100 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Para Penggugat memiliki kepentingan/kedudukan hukum (legal standing);

a
(3) Gugatan Para Penggugat diajukan masih dalam batasan tenggang waktu

si
sembilan puluh hari;

ne
ng
(4) Gugatan Para Penggugat beralasan menurut hukum untuk seluruhnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan norma Pasal 107 Undang-Undang

do
gu
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pengadilan hanya

akan mempertimbangkan dan menilai bukti-bukti yang dianggap relevan saja

In
A
sedangkan bukti-bukti yang tidak relevan akan dikesampingkan, walaupun alat-alat

bukti tersebut sah namun tetap dilampirkan dalam berkas perkara dan menjadi
ah

lik
bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan

seluruhnya, maka sesuai norma Pasal 110 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
ep
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, biaya yang timbul dalam perkara ini akan
k

dibebankan kepada Tergugat yang besarnya akan disebutkan dalam amar


ah

si
putusan ini ;

Memperhatikan Undang - Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan

ne
ng

Tata Usaha Negara yang telah diubah dua kali dengan Undang-Undang Nomor 9

do
tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 dan Undang-Undang
gu

Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan dan peraturan


In
A

perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;


ah

lik

MENGADILI:

I. DALAM EKSEPSI ;
m

ub

- Menyatakan eksepsi-eksepsi yang diajukan Tergugat tidak diterima ;---


ka

II. DALAM POKOK SENGKETA ;


ep

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya ;


ah

2. Menyatakan batal Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor: 561/Kep.553-


es

Huk/2016 Tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Provinsi


M

ng

Banten Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Plt. Gubernur Banten, tertanggal 23
on
gu

Halaman 101 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
November 2016 mengenai Upah Minimum Kota Serang sebesar Rp.

a
2.866.595,31,- (dua juta delapan ratus enam puluh enam ribu lima ratus

si
sembilan puluh lima koma tiga puluh satu rupiah);

ne
ng
3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Gubernur

Banten Nomor: 561/Kep.553-Huk/2016 Tentang Penetapan Upah Minimum

do
gu
Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Plt.

Gubernur Banten, tertanggal 23 November 2016 mengenai Upah Minimum

In
A
Kota Serang sebesar Rp. 2.866.595,31,- (dua juta delapan ratus enam puluh

enam ribu lima ratus sembilan puluh lima koma tiga puluh satu rupiah);
ah

lik
4. Mewajibkan kepada Tergugat untuk menerbitkan Keputusan Tata Usaha
am

ub
Negara Serang yang baru berupa Surat Keputusan Tentang Penetapan Upah

Minimum Kota Serang dengan besaran nilainya sejumlah Rp.3.108.470,31 (tiga


ep
juta seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh koma tiga satu rupiah);
k

5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 404.000,-


ah

si
(Empat Ratus Empat Ribu Rupiah);

Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara Serang pada hari Kamis, 8 Juni 2017 oleh kami

do
INDRA KESUMA NUSANTARA, S.H., sebagai Hakim Ketua Majelis, SUZANA,
gu

S.H., M.H., dan M.IKBAR ANDI ENDANG, S.H., M.H., masing-masing sebagai
In
A

Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari Rabu, tanggal 21 Juni 2017

dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut,
ah

lik

dengan dibantu oleh Drs. VIFERI ARMANZA, S.H., MBA., sebagai Panitera

Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Serang dengan dihadiri oleh Para
m

ub

Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat;


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 102 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
HAKIM KETUA MAJELIS ,

a
R

si
ttd

ne
ng
HAKIM ANGGOTA, INDRA KESUMA NUSANTARA, S.H.

do
gu ttd

In
A
SUZANA, S.H., M.H.
ah

lik
ttd

M.IKBAR ANDI ENDANG, S.H., M.H. PANITERA PENGGANTI,


am

ub
ep
ttd
k
ah

Drs. VIFERI ARMANZA, S.H., MBA.


R

si
ne
ng

Rincian Biaya Perkara:

do
gu

1. Pendaftaran gugatan Rp 30.000,00


2. Panggilan Rp 260.000,00
3. Biaya ATK Perkara Rp 100.000,00
In
A

4. Pemeriksaan Setempat RP -
5. Meterai Putusan Rp 6.000,00
ah

lik

6. Leges Putusan Rp 3.000,00


7. Meterai Putusan Sela Rp -
8. Redaksi Putusan Rp 5.000,00
m

ub

Jumlah Rp 404.000,00
ka

(Empat Ratus Empat Ribu Rupiah)


ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 103 dari 103 Halaman Putusan Perkara Nomor : 11/G/2017/PTUN-SRG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103

Anda mungkin juga menyukai