A. Latar Belakangss

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodefjiciency Virus (HIV) merupakan penyebab utama kematian di
seluruh dunia. Pada tahun 2014, TB membunuh 1,5 juta orang diseluruh dunia terdiri dari 1,1 juta
dengan HIV negatif dan 0,4 juta dengan HIV positif. Kematian tersebut didominasi dengan jenis kelamin
laki-laki sebesar 890.000 orang, perempuan 480.000 orang dan anak-anak sebesar 140.000 orang. Angka
kesakitan akibat TB paru di dunia pada tahun 2014 mencapai 9,6 juta orang yang terdiri dari 5,4 juta
orang laki-laki dan 3,2 juta orang perempuan serta 1 juta orang anak-anak. Kasus baru pada tahun 2014
mencapai 6 juta orang. Secara global Asia Tenggara dan Pasifik Barat, merupakan wilayah dengan kasus
TB baru terbesar yaitu 58 “o dari jumlah 9,6 juta kasus TB paru di dunia. Negara India, Indonesia dan
Cina merupakan penderita TB paru terbanyak, dimana jumlah kasus TB baru di Indonesia sebesar 10°o
dari jumlah total kasus TB

dari seluruh dunia (WHO, 2015).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 terdapat 6,1 Juta Kasus TB paru di
Dunia. Kasus TB Paru meningkat mulai dari tahun 2013 -2015 sebesar gé/o’, dan jumlah kasus TB paru
terbanyak berada pada wilayah India yaitu sebesar (4,3%). WHO, (2016).

Berdasarkan perkiraan jumlah penduduk Indonesia, setiap tahun ditemukan 1

juta lebih kasus TB Paru baru dengan angka kematian sebesar 100.000

orang/tahun atau 273 orang per hari. Hasil survei tersebut, menempatkan Indonesia pada peringkat
kedua dengan kasus TB paru terbanyak di dunia setelah India. Berdasarkan data ini berarti Indonesia saat
ini dalam kondisi darurat TB Paru. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 angka

Prevalensi kasus TB paru sebesar 176.677 per 100.000, kemudian pada tahun 2015 angka Prevalensi
kasus TB paru turun menjadi 175.029 per 100.000 penduduk, dan pada tahun 2016 terjadi penurunan
kembali angka prevalensi TB paru sebesar menjadi 156.723 per 100.000 (Kemenkes RI, 2016).
Angka kejadian TB paru menurut data Dinas Kesehatan Kalimantan Barat pada tahun 2014 berdasarkan
data prevalensi kasus TB Paru sebesar 4265, pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 3512, dan pada
tahun 2016 terjadi peningkatan menj adi 2924 ( Dinkes Kal-Bar 2016). Kabupaten Melawi merupakan
salah satu kabupaten/kota yang menyumbang angka kejadian TB paru yang cukup tinggi. Kasus TB paru
di Kabupaten Melawi pada tahun 2014 sebesar 261, pada tahun 2015 mengalami kenaikan kasus sebesar
300, dan pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 210. Walaupun mengalami penurunan kasus TB
paru di Kabupaten Melawi tetap menjadi salah satu penyakit yang perlu menjadi perhatian (Dinkes Kota
Melawi 2016).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, tahun 2016 Puskesmas Sayan merupakan
Puskesmas yang angka Penyakit TB parunya

tinggi di antara Puskesmas-Puskesmas yang ada di wilayah kabupaten

Melawi pada tahun 2016 (Profil Dinkes Kabupaten Melawi, 2016). Pada

tahun 2014 jumlah penderita TB paru di Puskesmas Sayan berjumlah 40

dalam minum obat dapat berasal dari faktor pasien sendiri, faktor klinik, faktor pemberi pelayanan
kesehatan dan faktor lingkungan. (Bostworth, 2010). Dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
Susilowati, 2014 penyebab pasien putus obat antara lain : kurang mengerti informasi penyakit dan
pengobatan, kurangnya motifasi, pasien merasa lebih baik, kurang nyaman dengan fasilitas pelayanan
kesehatan, tidak mendapat dukungan sosial, jumlah obat yang di berikan terlalu banyak, lupa dan
merasa tidak segera sembuh.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin meneliti faktor

faktor yang mempengaruhi pasien putus obat TB Paru di wilayah kecamatan

Sayan Kabupaten Melawi tahun 2017.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam peneliti ini adalah “faktor-faktor yang
mempengaruhi pasien putus obat TB Paru di wilayah kecamatan Sayan Kabupaten Melawi tahun 2017?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “faktor

faktor yang mempengaruhi pasien putus obat TB Paru di wilayah kecamatan

Sayan Kabupaten Melawi tahun 2017“.

2. Tujuan Khusus _ FX

a. Untuk mengetahuai f = : :. : …an en'aruhir antara *_* & ...----------------_..__________ karakteristik


iienga putus obat pasien T‘Paru di wilayah kecamatan “"-”.* .,..-.-_.-__ ~~ _

Sayan Kabupaten Melawr . un 017.

b. Untuk mengetahuai …ak-yang mempengaruhi kurangnnya

motivasi dengan putus obat pasien TB Paru di wilayah kecamatan

Sayan Kabupaten Melawi tahun 2017.

c. Untuk mengetahuai W yang mempengaruhi kurangnnya pelayanan petugas kesehatan dengan putus
obat pasien TB Paru di wilayah kecamatan Sayan Kabupaten Melawi tahun 2017.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi dinas kesehatan Kabupaten Melawi Memberikan informasi kepada pihak dinas kesehatan tentang
faktorfaktor yang mempengaruhi pasien putus obat TB Paru di wilayah kecamatan Sayan.

2. Bagi Puskesmas Sayan Memberikan informasi kepada pihak Puskesmas tentang apa yang
mempengaruhi pasien putus obat TB Paru di wilayah kecamatan Sayan Kabupaten Melawi tahun 2017.

3. Bagi peneliti selanjutnya Dapat digunakan sebagai referensi ilmiah dalam melakukan penelitian

yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pasien putus

obat TB Paru di wilayah kecamatan Sayan Kabupaten Melawi tahun

2017.

Anda mungkin juga menyukai