529 10549 1 PB PDF
529 10549 1 PB PDF
Abstract
On the development of regions, whatever they are cannot be separated from
the planning stage before the development stage it self.
Tbls paper uims to investigate the role of cartography, in relation with the
study ofregional development, especially in relation with the preparation ofmap
types that are relavant and need for both planning and regional development
processes.
Planners have agreed that maps are highly needed in the planning process,
but much is still debated as to ways of presentation, contents of theme, and
suitable scala for planning purposed. There are two groups of maps needed by
planners, i.e status maps that are needed before planning and maps that are
needed during the planning process. The selection of bow much information
needed to be drawn on maps for the aims of regional planning, is a difficult
problem to solve and also challenge for us, especially geographers.
This paper is only a description of our contribution of thoughts, not pased
on any research, but ls a compilation from various sources/ideas, particularly
from cartographer who are experienced in their new field, i.e. "Regional Planing
Cartography".
/nttsarl
Dalam usaha pengembangan wtlayah (apapun jenis wilayab atau region
yang dikembangkannya), tidak akan terlepas dart adanya tabap perencanaan
(planning) yang mendahului tahap pengembangan wtlayah itu sendirl. ·
I
Tulisan tnt bertujuan menggalt peranan kartograft, dalam bubungannya , I
1'.
Konsepsl dahulu analisa tentang penyebaran ke-
ruangan dari unsur-unsur yang diper-
Dalam hubungannya dengan pe~ lukan antara lain: lereng, jenis tanah,
ngembangan wilayah, diperlukan pula produktivitas, dan lain sebagainya. Ana-
pengertian tentang wilayah itu sendiri. lisa keruangan semacam ini bersama de-
Wahiupun konsep tentang wilayah atau ngan analisa ekologi, merupakan analisa
region dapat bermacam-macam jenis· kompleks wilayah (Bintarto dan Suras-
nya, namun secara umum wilayah dapat topo, 1978:24).
diartikan sebagai : "Sebagian permu-
Contoh di atas menunjukkan pada
kaan bumi yang dapat dibedakan dalam
kita bahwa untuk analisa keruangan, di-
hal tertentu dari daerah sekitarnya" perlukan sekali peta-peta, karena:
(Bintarto dan Surastopo, 1976:26).
Peta dapat menunjukkan distribusi
Terlepas dari banyaknya ragam pe-
keruangan dari fenomena- fenome-
ngertian ten tang wilayah yang dapat di-
na geografis, termasuk sifat karak-
kemukakan oleh para pakar geografi
teristiknya, yang posisinya sesuai de-
ataupun para pakar disiplin ilmu lain-
ngan yang ada di permukaan buml.
nya , dalam pengembangan wilayah,
haruslah d imulai d engan kegiatan pen- Peta, yang merupakan representasi
dahuluan (pre eliminary action), yaitu hasil pengecilan · fenomena yang
tahap perencanaan wilayah (regional luas, membantu kita.memperluas ba-
planning). tas pandangan mata kita . . Dengan
demikian, kita dapat melihat dengan
Secara umum dan sederhana, pe-
mudah saling hubungan keruangan
nulis berpendapat bahwa pengembang-
'yang terjadi pada daerah luas, serta
an wilayah, adalah usaha atau tindakan
karakteristik keruangan lingkungan
untuk mengembangkan keadaan suatu kita.
Wilaya-h menjadi keadaan yang lebih
baik dari keadaan sebelumnya, dengan Selain peta, citra foto udara, citra
· berbagai alternatif. Untuk itu tahap pe- Landsat, dapat pula berfungsi sebagai
rencanaan wilayah merupakan bagian cara representasi kenampakan permu-
a tau tahap yang tidak dapat ditinggalkan kaan bumi yang bersifat "overall;, (me-
dalam proses pengembangan wilayah. nyeluruh), tanpa menunjukkan kenam-
Salah satu langkah paling penting dalam pakan yang khusus yang terpilih atlm-
perencanaan wilayah ini adalah juga me- pun fenomena geografis yang tidak ada
rumuskan wilayah yang dimaksudkan- wujudnya (misalnya, batas daerah ad·
nya, termastik kriteria-kriteria yang di- ministrasi, nama-nama geografi, dan se-
gunakan untuk penentuan batas-batas- bagainya).
nya. Berbeda dengan kedua citra peng-
Proses penentuan batas-batas ini di- inderaan jauh tersebut di atas, peta da-
sebut perwilayahan atau regionalisasi pat menonjolkan kenampakan yang di-
atau penentuan batas-batas daerah anggap terpenting d;m gayut untuk se-
(Paul Sitohang, 1977:26) yang dengan suatu maksud perencanaan, baik ke-
sendirinya untuk melakukan hal ini ha- nampakan yang ada wujudnya
(tangible), misalnya sungai, jalan, mau- .. . _, ~.
r.
soalan-persoaJan di masa datang (Glas- Seleksi, ldasifikasi, simplifikasi me-
son, 1978: 19). rupakan unsur-unsur generalisasi yang
Perencanaan suatu wilayah dalam penting, disamping unsur-unsur gene-
bentuknya yang beraneka ragam (misaJ- raJisasi yang lain, misalnya pembesaran,
nya functional region, specific region, penggabungan. Kesemua unsur-unsur
uniform region, dan sebagalnya) dapat generaJisasi tersebut erat pula hubung-
dinllai sebagal suatu pedoman untuk · annya dengan tujuan dan skala peta
mengembangkan suatu wllayah. Pedo- yang digunakan.
man itu haruslah dilakukan terlebih Mengingat realita fisik adalah. sangat
dahulu sebelum mengembangkan tuju- kompleks, keempat hal tersebut harus
an suatu wilayah (region) dilaksanakan. dilaksanakan, sehingga sedapat mung·
kin peta yang dihasilkan berul-betul
Mengapa para perencana memerlu-
mencerminkan hal-hal yang terpilih (se-
kan peta-peta untuk maksud perenca-
lektit) dan mudah dimengerti oleh orang
naannya? Tipe-tipe peta yang mana,
banyak melalui simbol-simbol yang
yang dibutuhkan oleh para perencana
sudah dibaca.
wilayah? Bagaimana membuat atau me-
nyiapkan peta-peta yang gayut untuk Seleksi merupakan tugas utama
kepentingan perencanaan? Pertanyaan- yang harus dilakukan, dan hal ini masih
pertanyaan tersebut merupakan perta- sering merupakan hal yang cukup sulit,
nyaan mendasar, yang ada hubung- bagaimana memilih informasi yang se-
annya dengan: peranan kartografi dalam suai. Untuk hal ini kartografi bertanya
perencanaan wilayah. pada tiga hal pokok yaitu apa (what)? Di
mafia (where)? dan Kapan (?)
Walaupun para ahli perencana se-
(Muchrcke, 1978:19) dan niungkin da-
pakat bahwa peta-peta diperlukan pada
pat pula ditambahkan dengan berapa
seluruh perencanaan, namun isi peta-
(How much)? dalam hal peta tematik
nya (temanya}, skalanya dan cara pe-
kuantitatif.
nyajian yang digunakan untuk sesuatu
maksud perencanaan, masih belum jelas Pemilihan skala peta yang sesuai
dan masih sering diperdebatkan. Selain untuk maksud perencanaan, juga masih
hal tersebut, ada pula perbedaan pan- sering memerlukan kesepakatan ber-
dangan sehubungan dengan peranan sama. S~ala peta-peta yang digunakan
peta dan penggunaan peta. Masih dalam perencanaan wilayah, bervariasi
banyak para perencana atau pengguna bergantung pada besar kecilnya dacrah
peta menganggap bahwa peta hanyalah yang direncanakan dan juga tergantung
suatu alat mendemonstrasikan saja (A. pada maksud dari peta-peta yang akan
Papp, 1984: 30) . digunakan.
Tugas kartografi, adalah memindah- Kesulitan juga timbul, apabila men-
kan realita ~_!lsik (fenomena geografik) desain peta-peta yang akan digunakan
menjadi sua-tu peta, dan bukan sekedar pada setiap tahapan dalam proses pe-
pengecilan dari fenomena geografik rencanaan wilayah. Dalam menentukan
saja, tetapi lebih dari itu. Dalam proses berapa banyak informasi yang perlu di-
pemindahan realita fisik atau fenomena masukkan dalam peta, terutama se- . • ' ,1'
· geografik ini, disebut sebagai abstraksi berapa banyak informasi Jatar befakang
· kartografis, generalisasi sangat diper- yang diperlukan, sebagai informasi
lukan. Keempat hal berikut paling harus penl:}long bagi pembaca peta dalam
dikerjakan dalam abstraksi kartografis, menilapatkan sesuatu yang diinginkan
yakni: 1) seleksi, 2) klasifikasi, 3) pada peta itu. Kemurnian pesan-pesan
simplifikasi, dan 4) simbolisasi. keruangan .a kan menjadi hilang, kalau
informasi yang digurl"akan terlalu
Daftar Pustaka
Benin, J . 1983. Semiology o.r Graphics. Madison, USA: The University of Wisconsin Press.
Bintano dan Surastopo. 1979. Metode Anallsa GeograR. Jakana: LPlEL
Glasson, John. 1978. An Introduction to Regional Planning. Hutchinson and Co. Ltd
Victoria, NSW. ~
.... ~.
J ,..,. __
,--
8
-------~~----......
f !i
\)'~}
0
0
=
U') 0
..... 0
0
Cll .-I
~
.-I
Q)
..-1
Cd
C)
(J)