Anda di halaman 1dari 8

Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN RIWAYAT PERSALINAN


SECTIO CAESAREA (SC) DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN
2018

Duma Sari Lubis, M.Keb


Dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Email : doema.doank@gmail.com

ABSTRAK

Persalinan sectio caesarea (SC) di Negara-negara berkembang maupun di Indonesia


mengalami peningkatan. Persalinan Sectio Caesarea dilakukan tidak hanya dengan
indikasi medis tetapi juga non medis. Persalinan sectio caesarea (SC) juga berdampak
bagi ibu maupun janin. Resiko persalinan dengan sectio caesarea ini tiga kali risiko
kematian lebih besar daripada persalinan normal. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan riwayat persalinan sectio caesarea di
RSIA Norfa Husada. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018. Sampel penelitian ini
adalah ibu bersalin di RSIA Norfa Husada yang berjumlah 78 dengan teknik Simple
Random Sampling, yaitu dengan mengambil data secara acak kepada responden sesuai
dengan besar sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner.
Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat yang diolah dengan
menggunakan system komputerisasi dengan uji Chi-Square. Pada hasil analisis statistik
ada hubungan antara pengetahuan dengan riwayat persalinan sectio caesarea nilai p-
value=0,004. Disarankan kepada ibu hamil yang akan merencanakan persalinan agar
bisa mengikuti penyuluhan atau kelas ibu hamil yang disampaikan oleh tenaga
kesehatan tentang pemilihan metode persalinan. Agar ibu mampu mengambil keputusan
yang baik dan benar, sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar dan ibu dapat
melahirkan bayinya dengan selamat.

Kata Kunci : Pengetahuan, sectio caesarea, riwayat persalinan sectio caesarea.

PENDAHULUAN sebagian besar kehamilannya


Kesehatan ibu dan anak merupakan berlangsung dengan aman. Namun
prioritas dalam penyelenggaraan upaya sekitar 15% menderita komplikasi berat
kesehatan, karena ibu dan anak dan sepertiganya merupakan komplikasi
merupakan kelompok rentan terhadap yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi
keadaan keluarga dan sekitarnya secara ini mengakibatkan kematian lebih dari
umum. Penilaian status kesehatan dan setengah juta ibu setiap tahun. Dari
kinerja upaya kesehatan ibu dan anak jumlah ini diperkirakan 90% terjadi di
penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, Asia dan Afrika, 10% di Negara
2015). Menurut (Sarwono berkembang lainnya, dan kurang dari
Prawirohardjo, 2010) sekitar 160 juta 1% di Negara-Negara maju.
perempuan di seluruh dunia hamil dan

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 62


Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

Menurut Word Health rahim (histerektomi), dengan syarat


Organization (WHO, 2010) kematian rahim dalam keadaan utuh serta berat
ibu adalah kematian seorang perempuan janin lebih dari 500 gram
waktu hamil atau dalam 42 hari setelah (Sastrawinata, 2004).
berakhirnya kehamilan oleh sebab Di Indonesia angka kejadian
apapun, terlepas dari tuanya kehamilan sectio caesarea mengalami
dan tindakan yang dilakukan untuk peningkatan pada tahun 2000 jumlah
mengakhiri kehamilan. AKI di dunia ibu bersalin dengan sectio caesarea
tahun 2013 adalah 210 kematian per 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%,
100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun
AKI di negara berkembang 14 kali lebih 2003 sebesar 46,87%, tahun 2004
tinggi dibandingkan negara maju, yaitu sebesar 53,2%, tahun 2005 sebesar
mencapai 230 per 100.000 kelahiran 51,59%, dan tahun 2006 sebesar
(WHO, 2014). 53,68% dan tahun 2007 belum
Diperkirakan dari setiap ibu yang terdapat data yang signifikan, tahun
meninggal dalam kehamilan, persalinan, 2009 sebesar sekitar 22,8%
atau nifas, 16-17 ibu menderita (Karundeng, 2014).
komplikasi yang berpengaruh terhadap Penyebab peningkatan persalinan
kesehatan. Penyebab utama kematian sectio caesarea ini yaitu dengan
ibu yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi adanya indikasi medis dan indikasi
dalam kehamilan, partus macet dan non medis. Indikasi non medis
aborsi. Sekitar 10% kelahiran hidup tersebut dipengaruhi oleh umur,
mengalami komplikasi perdarahan pendidikan, pengetahuan, sosial
pascapersalinan, komplikasi paling budaya dan sosial ekonomi (Rasjidi,
sering dari perdarahan pascapersalinan 2009).
adalah anemia (Prawirohardjo, 2010) Penatalakasanaan untuk
Persalinan adalah suatu proses menurunkan angka sectio caesarea
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan yaitu salah satunya dengan cara
plasenta) yang telah cukup bulan atau memberikan penyuluhan kepada ibu
dapat hidup di luar kandungan melalui hamil bahwa ibu yang bersalin tanpa
jalan lahir atau melalui jalan lain, indikasi medis yang jelas, sudah
dengan bantuan atau tanpa bantuan. seharusnya menjalani persalinan
Hampir setiap wanita akan mengalami normal, karena tindakan sc ini
proses persalinan. Kodratnya wanita mempunyai akibat buruk pada ibu,
dapat melahirkan secara normal yaitu antara lain: infeksi, perdarahan, dan
persalinan melalui vagina atau jalan luka pada kandung kemih (Mitayani,
lahir biasa. Apabila wanita tidak dapat 2009).
melahirkan secara normal maka tenaga Menurut Dimas (2010) dampak
medis akan melakukan persalinan sectio caesarea bagi janin yaitu
alternatif untuk membantu pengeluaran gangguan pernapasan, rendahnya
janin. Salah satu penatalaksanaan yang sistem kekebalan tubuh dan rentan
dapat dilakukan adalah persalinan alergi. Sedangkan pada ibu dapat
Sectio Caesarea (Machmudah, 2010). menyebabkan resiko jangka panjang
Persalinan SC adalah persalinan dan jangka pendek. Jangka pendek
buatan, janin dilahirkan melalui seperti infeksi pada bekas jahitan,
insisi pada dinding abdomen infeksi rahim, dan perdarahan.
(laparatomi) dan dinding uterus atau Jangka panjang seperti pelekatan

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 63


Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

organ bagian dalam dan pembatasan dapat beresiko pada persalinan


kehamilan. Sectio caesarea juga selanjutnya
Tabel 1.1 Persalinan Sectio Caesarea di Ruang Kebidanan RSIA NORFA HUSADA
Bangkinang Pada Tahun 2013-2017
Sectio Caesarea Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Tanpa Indikasi 513 240 219 250 272
Indikasi 513 481 425 252 245

Sumber: rekam media rsia norfa husada bangkinang tahun 2013-2017


Berdasarkan tabel 1.1 dapat tahun 2017 sectio caesarea tanpa
dilihat bahwa angka persalinan sectio indikasi mengalami peningkatan
caesarea tanpa indikasi setiap sebanyak 272 orang.
tahunnya tidak stabil, namun pada
Tabel 1.2 Jumlah Persalinan Sectio Caesarea di Ruang Kebidanan RSIA NORFA
HUSADA Bangkinang Pada Tahun 2018
Sectio Bulan
No caesarea Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah

1 Tanpa 19 13 9 15 7 26 89
Indikasi
2 Dengan 56 73 44 21 33 41 268
indikasi
Sumber: rekam medic rsia norfa husada bangkinang tahun 2018

Dari tabel 1.2 dapat dilihat Caesarea Di RSIA NORFA


Persalinan sc pada tahun 2018 dari HUSADA Bangkinang Tahun 2018”.
bulan Januari - Juni dengan indikasi Berdasarkan uraian dalam latar
sebesar 268 (75,1%), sedangkan belakang tersebut dapat dirumuskan
persalinan sc tanpa indikasi sebesar pertanyaan penelitian sebagai berikut
89 (24,9%). “Apakah ada hubungan pengetahuan
Menurut survei awal yang ibu dengan riwayat persalinan sectio
dilakukan oleh peneliti di RSIA caesarea di RSIA NORFA
NORFA HUSADA dengan 5 HUSADA Bangkinang tahun 2018 ?
responden, 3 diantaranya bersalin sc Tujuan dari penelitian ini adalah
tanpa indikasi dikarenakan faktor ntuk mengetahui hubungan
keinginan sendiri, dukungan suami, pengetahuan ibu dengan riwayat
dan takut akan rasa nyeri. Sedangkan persalinan sectio caesarea di RSIA
2 diantaranya sc dengan indikasi NORFA Bangkinang tahun 2018.
postdate dan prev sc. Dari 5
responden tersebut, 3 berpendidikan METODE PENELITIAN
tinggi dan 2 diantaranya Desain penelitian ini, peneliti
berpendidikan menengah. menggunakan desain penelitian Studi
Berdasarkan uraian tersebut, maka Analitik dengan pendekatan cross
penulis merasa tertarik untuk sectional yaitu melakukan
melakukan penelitian tentang pengukuran penelitian atau
“Hubungan Pengetahuan dan Tingkat pengamatan pada saat bersamaan
Pendidikan Dengan Persalinan Sectio atau satu waktu (Lapau, 2012).

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 64


Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

Penelitian ini dilakukan pada bulan No Paritas N (%)


Agustus 2018. Sampel dalam penelitian 1. Berisiko (primipara, 40
RSIA Norfa Husada Bangkinang sebanyak 51,3
grandemultipara) 38
48,7
78 0rang dengan teknik Simple Random 2. Tidak Berisiko
Sampling. Analisa data menggunakan uji (multipara)
Jumlah 78 100
Chi square

HASIL PENELITIAN
analisis univariat dan bivariat: Sumber: penyebaran kuesioner
A. Analisa Univariat Dari tabel 4.3 dapat dilihat
Analisa univariat dalam penelitian bahwa sebagian besar responden
ini yaitu umur, pendidikan, yang berisiko yaitu sebanyak 47
pengetahuan dan riwayat persalinan orang (60,3 %).
sectio caesarea. Hasil analisa dilihat 4. Pengetahuan
pada tabel berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
1. Umur Pengetahuan Responden
di RSIA Norfa Husada
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
tahun 2018
Umur di RSIA Norfa No Pengetahuan N (%)
Husada tahun 2018 1 Kurang 42 53,8
No Umur N (%)
2 Baik 36 46,2
1 16-25 tahun 33 42,3
Total 78 100
2 26-35 tahun 45 57,7
Sumber : Penyebaran kuesioner
Total 78 100
Sumber : Penyebaran kuesioner
Dari tabel 4.4 dapat dilihat
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang tentang
berumur 26-35 tahun yaitu persalinan SC yaitu sebanyak 41
sebanyak 45 orang (57,7 %). orang (53,8%).
2. Pendidikan 5. Riwayat Persalinan Sectio
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Caesarea
Pendidikan di RSIA Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
Norfa Husada tahun Riwayat Persalinan
2018 Setio Caesarea di RSIA
No Pendidikan N (%) Norfa HusadaTahun
1 Pendidikan Rendah (SD, 47 60,3 2018
SMP) No Riwayat Persalinan n (%)
2 Pendidikan Tinggi (SMA, 31 39,7 SC
PT) 1 Sc Tanpa Indikasi 49 62,8
Total 78 100 2 Sc Dengan Indikasi 29 37,2
Sumber : Penyebaran kuesioner Total 78 100
Dari tabel 4.2 dapat dilihat Sumber : Penyebaran kuesioner
bahwa sebagian besar responden Dari tabel 4.5 dapat dilihat
berpendidikan rendah yaitu bahwa sebagian besar responden
sebanyak 47 orang (60,3 %). melakukan persalinan sectio
3. Paritas caesarea tanpa indikasi yaitu
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi sebanyak 49 orang (62,8 %).
Paritas Responden di B. Analisa Bivariat
RSIA Norfa Husada Analisa bivariat ini
Tahun 2018 menggambaran hubungan hubungan
pengetahuan dengan riwayat

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 65


Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

persalianan sectio caesarea di RSIA analisis disajikan pada tabel berikut:


Norfa Husada tahun 2018. Hasil
Total
Pengetahuan SC Tanpa SC Dengan P POR
Indikasi Indikasi value
n % n % N %
Kurang 33 67,3 9 31,0 42 100 0,004 4,583
Baik 16 32,7 20 69,0 36 100
Jumlah 49 100 29 100 78 100
Sumber : Hasil Uji Chi Square
Berdasarkan tabel 4.6 dapat berpengetahuan kurang melakukan SC
diketahui bahwa dari 42 responden dengan indikasi dikarenakan 3
yang pengetahuannya kurang, diantaranya dengan indikasi KPD, 2
terdapat 9 responden (31,0%) yang diantaranya dengan PTM, 3 diantaranya
melakukan SC dengan indikasi. disebabkan karena panggul ibu sempit
Sedangkan dari 36 responden yang dan 1 diantaranya dengan Plasenta
pengetahuannya baik, terdapat 16 previa.
responden (32,7%) yang melakukan Sedangkan dari 36 responden yang
SC tanpa indikasi. Berdasarkan uji berpengetahuan baik terdapat 16
statistik diperoleh nilai p = 0,004 (p responden melakukan SC tanpa indikasi
< 0,05), dengan derajat kemaknaan dikarenakan 4 diantaranya kesepakatan
(α = 0,05). Ini berarti ada hubungan suami istri, 5 diantaranya tergolong
pengetahuan dengan riwayat ekonomi menengah keatas, 2
persalinan Sectio Caesarea di RSIA diantaranya dikarenakan dapat
Norfa Husada Bangkinang. menentukan tanggal lahir cantik yang
Dari hasil penelitian juga diinginkan, 5 diantaranya tidak tahan
diketahui bahwa nilai POR=4,583 sakit.
hal ini berarti responden yang Pengetahuan dipengaruhi oleh
berpengetahuan kurang berpeluang berbagai faktor yang ada disekitar
4,5 kali melakukan persalinan SC individu baik faktor internal maupun
tanpa indikasi. eksternal. Tingkat pengetahuan tentang
sectio caesarea mayoritas berada dalam
PEMBAHASAN kategori kurang hal ini bisa dipengaruhi
Dari hasil penelitian dapat diketahui oleh tingkat pendidikan responden,
bahwa dari 42 responden yang umur dan juga tersedianya informasi
berpengetahuan kurang, terdapat 9 tentang tanda bahaya kehamilan.
responden (31,0%) yang melakukan SC Informasi yang diperoleh dari berbagai
dengan indikasi. Sedangkan dari 36 sumber akan mempengaruhi tingkat
responden yang berpengetahuan baik, pengetahuan seseorang, bila seseorang
terdapat 16 responden (32,7%) yang banyak memperoleh informasi dapat
melakukan SC tanpa indikasi. mempercepat seseorang untuk
Berdasarkan hasil penelitian dapat memperoleh pengetahuan yang luas
diketahui bahwa sebagian besar (Satria, 2008).
responden melakukan persalinan SC Hasil penelitian ini sejalan dengan
tanpa indikasi yaitu sebanyak 49 orang penelitian yang dilakukan oleh
(62,8%). Suhartatik (2014) yang menjelaskan
Menurut asumsi peneliti sesuai bahwa sebagian besar ibu hamil dengan
dengan data yang diperoleh berdasarkan pemilihan persalinan sectio caesarea
tabel 4.6 terdapat 9 responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 52% ,
Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 66
Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

hal ini disebabkan karena faktor lama dan perdarahan saat kehamilan
pendidikan ibu sebagian besar adalah (Depkes, 2012).
SMA dan perguruan tinggi, sehingga Hal ini senada dengan hasil
tingkat pengetahuan ibu juga lebih baik penelitian Maghadan (2008)
karena biasanya semakin tinggi menunjukkan mayoritas berisiko
pendidikan seseorang semakin baik pula sebanyak 47 ibu (60,3%) dan minoritas
tingkat pengetahuannya. Namun tidak berisiko sebanyak 31 ibu (39,7%).
demikian perlu ditekankan bahwa bukan Dari hasil penelitian didapatkan
berarti seseorang yang berpendidikan frekuensi paritas ibu bersalin di RSUD
rendah mutlak berpengetahuan rendah Panembahan Senopati Bantul
pula, karena pengetahuan tidak hanya Yogyakarta sebagian responden paritas
didapatkan dari tempat yang formal 1 atau >4 sebanyak 14 orang. Paritas 1
melainkan dapat pula didapatkan dari lebih banyak dibandingkan paritas >4,
orang lain di lingkungan sekitarnya paritas 1 menyebabkan ketidaksiapan
(Mubarak, 2010). ibu dalam menghadapi persalinan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sehingga ibu hamil tidak mampu dalam
mayoritas responden dengan umur 26- menangani komplikasi yang terjadi
35 tahun sebanyak 45 orang (57,7%). selama kehamilan, persalinan dan nifas.
Hal ini sesuai dengan teori yang Pada paritas tinggi >4 fungsi reproduksi
menyatakan bahwa usia reproduktif mengalami penurunan, otot uterus
yang sehat adalah masa dewasa awal terlalu regang dan kurang dapat
yaitu 26-35 tahun. Lebih atau kurang berkontraksi dengan baik sehingga
dari usia tersebut merupakan berisiko. kemungkinan persalinan sectio
Menurut (Ningrumet al, 2011) caesarea menjadi lebih besar. Paritas
menyimpulkan bahwa usia ibu <20 berisiko ini menyebabkan penyulit
tahun atau >35 tahun lebih berisiko persalinan.
terhadap tindakan persalinan sectio
caesarea, hal ini terjadi karena pada DAFTAR PUSTAKA
usia <20 tahun rahim dan panggul Annisa, S. U. (2010). Faktor-faktor
belum berkembang baik. Resiko Persalinan Sectio
Kemudian dari 78 responden, Caesarea Di RSUD Dr.
mayoritas responden berisiko sebanyak Adjidarmo Lebak Pada Bulan
47 orang (60,3%). Paritas merupakan Oktober- Desember 2010.
faktor penting yang menunjang http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/File
keberhasilan kehamilan dan persalinan. digital. Diakses pada tanggal 20
Persalinan yang pertama biasanya November 2014.
mempunyai risiko relatif lebih tinggi Budiarto, Eko. (2008). Biostatistika
terhadap ibu dan anak, kemudian risiko untuk Kedokteran dan Kesehatan
ini menurun pada paritas kedua dan Masyarakat. Jakarta: EGC.
ketiga, dan akan meningkat lagi pada Cunningham, F. Gary, et al. (2013).
paritas keempat dan seterusnya Obestetri Williams. Jakarta: EGC
(Prawirohardjo, 2012). Hasil penelitian Dewi Y, dkk. (2011). Operasi Caesar,
ini sesuai dengan teori Saifuddin Pengantar dari A sampai Z.
(2009), yaitu jumlah paritas lebih dari 4 Jakarta: EDSA Mahkota.
keadaan rahim biasanya sudah lemah, Depkes RI. (2013). Kesehatan Dasar.
hal ini dapat menimbulkan persalinan Jakarta: Badan Penelitian dan

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 67


Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

Pengembangan Kesehatan Manuaba. (2009). Buku Ajar Patologi


Kementerian Kesehatan RI. Obstetri Untuk Mahasiswa
Eka, Purnawati Lestari. (2009). STIKES Kebidanan. Jakarta: EGC.
Artha Bodhi Iswara. Surabaya. Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan
Hubungan Pengetahuan Ibu Maternitas. Jakarta: Salemba
Hamil Tentang Resiko Persalinan Medika.
dengan Keputusan Memilih Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Persalinan Sectio Caesarea di RS Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Bunda Surabaya. Diunduh Rineka Cipta.
tanggal 12 juli 2018. Dari: Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
http://kti-skripsi.com/ Kesehatan dan Perilaku
Harnowo, Putro Agus. (2013). P3K: Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pertolongan Pertama dan Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu
Penanganan Darurat. Itokindo. Kebidanan. Jakarta: PT. Bina
Hidayat, A.A. (2007). Metode Pustaka.
Penelitian Keperawatan dan Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu
Teknik Analisis Data. Jakarta: Kebidanan. Jakarta: PT Bina
Salemba Medika. Pustaka.
Hidayat, A.A. (2009). Metode Prawirohardjo, S. (2012). Ilmu
Penelitian Kebidanan Teknik Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Analisis Data. Jakarta: Salemba Sarwono.
Medika. Rasjidi, Imam. (2009). Manual Seksio
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Sesarea & Laparotomi Kelainan
Kesehatan Dalam Kerangka Adneksa. Jakarta: CV Sagung
Sistainable DevelopmentGoals Seto.
(SDG’S). Jakarta: Kementerian Rivo, S. (2012). Faktor-Faktor Yang
Kesehatan RI. Berhubungan Dengan Persalinan
Karundeng, dkk. (2014). Faktor – faktor Seksio Sesarea Pada Ibu Tanpa
Yang Berperan Meningkatnya Riwayat Komplikasi Kehamilan
Angka Kejadian Sectio Caesarea. dan Atau Penyulit Persalinan Di
(Diakses tanggal 15 juli 2018) Indonesia (analisis data
Didapat dari http:/ /webcache. RISKESDAS). UNIVERSITAS
googleusercontent.com/search?q= INDONESIA.
cache:xHwineNtLMJ:ejournal.uns Sofian, A. (2011). Rustam Muchtar
rat.ac.id/index.php/jkp/article/vie Sinopsis Obstetri. Jakarta: Buku
wFile/4052/3568+&cd=2&hl=id& Kedokteran. EGC.
ct=clnk&gl=id. Triyana, Y. (2013). Panduan Klinis
Lapau, Prof.Dr.Buchari,dr.MPH. Kehamilan Dan Persalinan.
(2012). Metode Penelitian Jogjakarta: Medika.
Kesehatan Metode Ilmiah Varney, H. (2006). Buku Ajar Asuhan
Penulisan Skripsi, Tesis, dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.
disertai Pedoman bagi WHO. (2014). Maternal Mortality:
Mahasiswa S-1, S-2 dan S-3. World Health Organization.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor William, R.F. (2010). Ilmu Kebidanan,
Indonesia. Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Yayasan
Esentia Medika.

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 68


Vol 2 No 2 Tahun 2018 ISSN 2580-3122

Winkjosastro, H. (2006). Ilmu


Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Prawirohardjo.

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 69

Anda mungkin juga menyukai