Anda di halaman 1dari 5

Ayutrikartika/2016A

Fase yang dilakukan di kamar operasi

Didapatkan 3 fase penting di kamar operasi,yaitu Induksi , Maintenance dan Recovery.


- Induksi : Dimulainya anestesi.
- Maintenance: keadaan dan kedalaman dari anestesi.
- Recovery: Anestesi berhenti sampai pasien sadar kembali.

Anestesia Umum
(general anesthesia)

Spinal block
Kelemasan otot
Tidak sadar /

Analgesia /

Relaksasi /
Mati rasa
Hipnotik

Insisi Plexus
& Nerve
Block

Waspada

MONITORING PERLU ALAT UNTUK


BERTINDAK
Perlu monitor
1. Tekanan darah 1. resusitator
2. ECG 2. defibrilator
3. Suhu 3. respirator
4. Saturasi O2
5. Kedalaman stadium anesthesia
6. Capnography (pengukur CO2)
Ayutrikartika/2016A

Anestesi Inhalasi

Anestesi Umum / General

ANESTESI
Anestesi Parenteral

Anestesi Regional

Anestesia umum Induksi Anastesi


Pasien dimulai untuk tidur.
• Siapkan oksigen
Preoksigenasi 8 liter- 10L/min
• Siap jalan nafas dan alat
nafas buatan
• Pasang tensimeter
Induksi intravena atau inhalasi
• Siapkan jalur infusi intra
vena & cairan
• Siap alat dan obat resusitasi
Manajemen airway

Induksi Anestesia
Induksi Anestesi adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga
memungkinkan dimulainya anestesi dan pembedahan.

Macam induksi anestesi Induksi anestesi


- Berikan oksigen 100% selama 5 menit sebelum
1. Induks inhalasi: Ether, Halothane,
induksi dimulai.
Sevoflurane. (biasanya pd pediatri) Denitrogenasi FRC, dari 16% O2 jadi 100%
2. Induksi intravena: Ketamine, - Thiopental iv (Pentothal) atau propofol. (dipakai
Propofol, Tiopental. (paling sering) jika pasien tidak hipotensi / tidak shock)
3. Induksi intramuskuler: ketamine. - ketamin iv / im
(px pediatri tidak kooperatif) (dipakai jika pasien hipotensi / pernah shock)
4. Induksi Rektal: Midazolam, (tidak boleh dipakai jika TIK naik, trauma
Thiopental kepala, hipertensi)
Ayutrikartika/2016A

General Anatesi Prinsip General Anatesi


Suatu keadaan yang membuat tidak - Meminimalisir terjadinya potensi bahaya secara
sadar yang reversibel (dapat kembali langsung /tidak langsung.
seperti semula) yang disebabkan oleh - Mempertahankan keadaan sefisiologis mungkin
obat-obat anestesi dan disertai dengan proses pembedahan.
hilangnya rasa nyeri di seluruh tubuh. - Meningkatkan kondisi umum setelah operasi.

Obat Anatesi Ideal

Untuk pasien : Nyaman, tidak iritasi dan tidak mual dan muntah, Induksi
dan pemulihan harus cepat
Untuk dokter bedah : Analgesi, immobilisasi dan muscle relaksan, Non explosif dan non
inflammable
Untuk anestesi : Margin safety lebar, Tidak berefek terhadap organ penting : jantung,
ginjal,liver, Poten, Murah, stabil dan mudah disimpan, Tidak
bereaksi dengan karet dan soda lime, Dapat diketahui kedalaman
anestesinya.

Tahap 1 Analgesi (merupakan tahap induksi)


Tahap ini dimulai dari anestesi diberikan sampai hilangnya kesadaran. Pada tahap ini penderita masih
sadar.Tidak ada pola tertentu dari pernapasan maupun gerak bola mata.
Reflek pharyng yaitu penderita muntah jika dinding belakang pharyng disinggung menghilang pada akhir
tahap 1 . Jalan napas oropharyng dapat dipasang setelah reflek pharyng menghilang.
Tahap 2 Eksitasi (merupakan tahap induksi)
Napas tidak teratur.terkadang masih tahan napas, bola mata masih bergerak, pupil lebar, reflek-reflek
jalan napas meningkat (hipersalivasi, batuk-batuk, muntah,laryngospasmus), reflek laring yaitu penderita
batuk jika ada benda asing di laring. Reflek ini hilang pada akhir tahap 2. ETT dipasang pada tahap ini.

Tahap 3 Pembedahan
Napas jadi teratur (gerak dan suara seperti orang tidur nyenyak), reflek bulu mata negative, otot – otot jadi
lemas. Reflek bulu mata (Eyelash reflek) yaitu penderita kedip bila bulu mata disinggung. Reflek ini
hilang pada tahap 3 awal.
- Plane 1 : Napas teratur dan dalam(amplitudo besar). Gerak dada dan perut serentak.
Bola mata bergerak, Pupil kecil
- Plane II : Napas sama seperti plane 1 hanya amplitudo lebih kecil, Bola mata tidak bergerak
dan pupil kecil (Pembedahan pada tahap ini)
- Plane III : Napas perut lebih besar daripada dada, Bola mata tidak bergerak, Pupil mulai
melebar dan reflek cahaya positif
- Plane IV : Otot interkostal lumpuh. Napas hanya napas perut, Bola mata tidak bergerak
Pupil melebar sampai maksimum dan reflek cahaya negatif

Tahap 4 Kelumpuhan Medulla


Terjadi kelumpuhan pada pusat pernapasan dan sirkulasi yang letaknya di medulla oblongata
Mulai arrest napas sampai gagalnya sirkulasi (arrest jantung).
Tanda peringatan sebelum masuk tahap IV:
- Napas hanya semata-mata napas perut, dekat arrest napas pasien mengalami gasping
- Pupil melebar hampir maksimum,reflek cahaya negative
- Nadi kecil dan tensi rendah
- Kulit pucat dingin dan basah berkeringat
Ayutrikartika/2016A

Tanda-tanda Anastesi

- Napas
- Gerak bola mata
- Lebar pupil
- Ada atau tidaknya beberapa reflek
Ayutrikartika/2016A

ANESTESI INHALASI

Anda mungkin juga menyukai