Anda di halaman 1dari 5

INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA

1. Pengertian dan karakteristik KOTA.

a. Pengertian :

• UU RI No 26 Th 2007 tentang Penataan Ruang, kota merupakan kawasan yang mempunyai


kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi.

• Bintarto, kota merupakan merupakan suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen serta
materialistis.

b. Karakteristik :

• Fisik : parkir luas, gedung pemerintahan

• Sosial : msyrkt heterogen, mata pencaharian non agraris, individualis, materialistis, hub
kekerabatan pudar.

2. KLASIFIKASI KOTA

a. Berdasar jumlah penduduk (National Urban Development Strategy) :

• Kota Kecil B : 20.000 – 50.000

• Kota Kecil A : 50.001 – 100.000

• Kota Menengah/sedang : 100.001 – 500.000

• Kota Besar : 500.001 – 1.000.000

• Kota Metropolis : > 1.000.000

• Kota Megapolitan : > 10.000.000

b. Berdasar tahap perkembangan kota (Lewis Mumford) :

• Tahap Eopolis : Desa yang berkembang teratur ke arah kehidupan kota.

• Tahap Polis : Kota yang berkembang dengan sebagian penduduk berorientasi pada sektor
pertanian.

• Tahap Metropolis : Kota yang berkembang ke arah kegiatan industri.

• Tahap Megalopolis : Kota yang berkembang bergabung dengan beberapa kota metropolis.

• Tahap Tyranopolis : Kota yang berkembang dengan ciri kekacauan, kemacetan dan kriminalitas.
• Tahap Nekropolis : Kota yang berkembang menuju kematian dengan ciri mulai ditinggalkan
penduduknya.

c. Berdasar bentuknya :

1. Kota Padat :

• Kota persegi/kotak  Kota kipas

• Kota persegi panjang  Kota bintang/gurita

• Kota pita  Kota tidak beraturan

• Kota bulat

2. Kota Tidak Padat :

• Kota terpecah/fragmen  Kota terbelah

• Kota berantai  Kota stellar

3. POTENSI KOTA (segala sesuatu yang mendukung kehidupan dan penghidupan masyarakat)

a. Potensi aspek Ekonomi (pusat perdagangan, pelayanan jasa, industri)

b. Potensi aspek Sosial (pusat kesehatan, pendidikan)

c. Potensi aspek Budaya (pusat IPTEK, seni, religi, rekreasi)

d. Potensi aspek Politik (pusat administrasi/politik)

e. Potensi aspek Fisik (lahan, RTH, iklim, kepadatan, tata kota,vegetasi

4. FUNGSI KOTA :

a. Pusat Pemerintahan

b. Pusat Pendidikan

c. Pusat pelayanan kesehatan

d. Pusat Ekonomi (Produksi dan perdagangan)

e. Pusat Pertahanan.

f. Pusat Kebudayaan

g. Pusat Rekreasi

h. Pusat komunikasi dan IPTEK


5. STRUKTUR RUANG KOTA (bagian dari wilayah yang menunjuk pada peruntukan penggunaan
lahan dan aktifitasnya)

Pola Keruangan Kota harus direncanakan sesuai RTRW yang meliputi :

• Kawasan administrasi (kantor pemerintahan)

• Kawasan fungsional (pusat perdagangan, kawasan militer)

• Kawasan strategis (jalur tol, alun-alun)

• Zona Lindung : hutan, resapan, perairan,RTH, suaka/cagar alam, rawan bencana

• Zona budi daya : perumahan, perdagangan, perkantoran, pelayanan umum, industri, khusus
(TPA, pengolahan limbah), campuran (ruko, rukan), lainnya (pertanian, wisata, tambang)

a. Teori Konsentris (Ernest W. Burgess)

Memiliki 5 zona :

1. Zona 1 : Daerah Pusat Kegiatan (pusat aktifitas kota)

2. Zona 2 : Zona Peralihan (terjadi penurunan kualitas lingkungan, karena adanya area kumuh
(slum area) yang berciri daerah miskin dengan tingkat kriminalitas yang tinggi)

3. Zona 3 : Zona Pemukiman kelas pekerja/buruh (umumnya merupakan pendatang)

4. Zona 4 : Zona Pemukiman kelas menengah dengan ciri pemukiman yang tertata rapi dan
nyaman.

5. Zona 5 : Zona Penglaju yang dihuni penduduk pekerja di kota namun kembali pada sore
harinya.

b. Teori Sektoral (Hommer Hoyt)

Memiliki 5 zona :

1. Zona 1 : Daerah Pusat Kegiatan (pusat aktifitas kota)

2. Zona 2 : Zona daerah grosir dan manufaktur yang berciri adanya dukungan berupa
transportasi dan komunikasi yang baik

3. Zona 3 : Zona Pemukiman kelas rendah dengan pola mengikuti jalur transportasi

4. Zona 4 : Zona Pemukiman kelas menengah dengan ciri rumah berkapling besar dengan
kondisi lingkungan yang baik

5. Zona 5 : Zona Pemukiman kelas atas dengan status sosial yang tinggi.
c. Teori Inti Berganda (Harris - Ullman)

Memiliki 9 zona :

1. Zona 1 – 5 : Daerah yang berfungsi sama dengan teori sektoral)

2. Zona 6 : Daerah manufaktur yang berat dengan ciri pabrik-pabrik yang besar.

3. Zona 7 : Daerah di luar pusat kegiatan yang mendukung penduduk di zona 4 dan 5

4. Zona 8 : Zona Pemukiman suburban yang dihuni penduduk yang bekerja di pusat kota

5. Zona 9 : Zona Industri suburban yang dijangkau jalur transportasi

Faktor yang mempengaruhi persebaran pemukiman di kota :

1. Persaingan

2. Hak milik pribadi

3. Sejarah perkembangan

4. Transportasi

5. Nilai sosial dan persepsi

6. Kebijakan pemerintah

6. PERKEMBANGAN KOTA : (Griffith taylor)

a. Stadium Infantile

Adanya kawasan campuran antara wilayah domesik, komersial, kaya, miskin

b. Stadium Juvenile

Mulai adanya pemisahan antara area perdagangan, pemukiman, pabrik

c. Stadium Mature

Bermunculannya daerah baru sesuai rencana sehingga ada zonasi

d. Stadium Senile

Terjadi kemunduran akibat perubahan factor ekonomi dan politik yang buruk

Anda mungkin juga menyukai