Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BEJEN
Jalan Raya Sukorejo,Kecamatan Bejen, Kode Pos 56258
Telp. (0294) 3653020, e-mail:bejen_puskesmas@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENINGKATAN KAPASITAS KADER DALAM PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN PADA BAYI DAN ANAK

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diperlukan
dukungan dari berbagai bidang. Puskesmas berperan penting dalam memberikan
dukungan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam Permenkes Nomor 23
Tahun 2014, Pelayanan gizi di masyarakat diarahkan untuk mempertahankan dan
meningkatkan status gizi. Pelayanan gizi dilakukan untuk mewujudkan perbaikan
gizi pada seluruh kelompok rawan gizi. Kelompok rawan gizi tersebut meliputi bayi
dan balita; anak usia pra sekolah dan sekolah; remja perempuan, ibu hamil, ibu
nifas dan menyusui; pekerja wanita dan usia lanjut.
Peran serta masyarakat dan lintas sektor juga sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan gizi di masyarakat. Peran tersebut dilaksanakan
melalui pemberian sumbangan pemikiran terkait dengan penyelenggaraan upaya
perbaikan gizi; penyebarluasan informasi kepada msyarakat luas terkait dengan
upaya perbaikan gizi dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan upaya perbaikan
gizi. Dalam VISI Puskesmas Bejen yaitu Mewujudkan masyarakat kecamatan
Bejen yang sehat alam, dengan misi antara lain memberika pelayanan kesehatan
yang bermutu, menjalin kemitraan lintas sektor dibidang kesehatan,
memberdayakan masyarakat menuju perilaku hidup bersih dan sehat.
Masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan bayi dan anak melalui
pemberian makanan tambahan.
Hasil Riset Kesehatan Dasa (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi
pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk; gizi
lebih 11,9%, stunting (pendek) 37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok umur,
terdapat angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada periode
umur 0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini
menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu
balita yang mempunyai persepsi tidak benar terhadap balita gemuk. Data masalah
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) berdasarkan hasil survey nasional
tahun 2003 sebesar 11,1% dan menurut hasil Riskesdas 2013, anemia pada ibu
hamil sebesar 37,1%.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Untuk meningkatkan status gizi bayi dan anak gizi kurang/ buruk.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang pentingnya PMT pada sasaran
b. Meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja

C. SASARAN
Sasaran kegiatan peningkatan kapasitas kader dalam pemberian makanan
tambahan pada bayi dan anak adalah 104 kader kesehatan (2 kader per pos).

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan pertemuan dilakukan di dalam gedung dengan cara ceramah dan tanya
jawab.

E. FASILITATOR
Sebagai fasilitator kegiatan peningkatan kapasitas kader dalam pemberian
makanan tambahan pada bayi dan anak adalah 1 petugas gizi puskesmas Bejen.

F. SUMBER PEMBIAYAAN
Semua anggaran peningkatan kapasitas kader dalam pemberian makanan
tambahan pada bayi dan anak di bebankan pada Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Puskesmas Bejen tahun 2019, dengan perincian sebagai berikut:
Snack : 104 orang x Rp 8.500,- = Rp 884.000,-
Makan : 104 orang x Rp 22.000,- = Rp 2.288.000,-
Uang Saku : 104 orang x Rp 40.000,- = Rp 4.160.000,-

G. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan pertemuan peningkatan kapasitas kader dalam pemberian makanan
tambahan pada bayi dan anak akan dilaksanakan :
Hari /tanggal : Selasa, 23 April 2019
Pukul : 09.00 WIB s/d 13.00 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Bejen

H. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas kader dalam
pemberian makanan tambahan pada bayi dan anak dilakukan oleh petugas gizi
puskesmas bersama dengan pembina desa, evaluasi dan pelaporan dilakukan
satu bulan setelah kegiatan .
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan kegiatan didapatkan dari laporan hasil kegiatan dan pelaporan
kegiatan dilaporkan maksimal satu bulan setelah kegiatan dilaksanakan. Evaluasi
kegiatan merupakan evaluasi dari hasil kegiatan.

J. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini kami buat dan dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bejen

dr. Supriyanto
NIP 19680304 200801 1 008

Anda mungkin juga menyukai