Anda di halaman 1dari 8

Lex Administratum, Vol. V/No.

6/Ags/2017

KAJIAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN pengawasan lalu lintas dan kegiatan


LALU LINTAS KONVOI KENDARAAN MENURUT pengendalian lalu lintas kiranya bisa membantu
UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 2009 dalam penegakan hukum lalu lintas sehingga
TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN bisa menimbulkan kenyamanan dalam berlalu
JALAN1 lintas.
Oleh: Agus Susanto Y. Mohune2 Kata kunci: Pelanggaran Lalu Lintas, Konvoi
Kendaraan.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk PENDAHULUAN
mengetahui sejauhmana diskresi Kepolisian A. Latar Belakang Masalah
untuk memperoleh hak utama pengguna jalan Lalu lintas dan angkutan jalan memiliki
termasuk konvoi kendaraan untuk kepentingan peranan yang penting dalam mendukung
umum dan bagaimana penerapan hukum bila pembangunan dan integrasi nasional sebagai
terjadi pelanggaran lalu lintas menurut UU No. bagian dari upaya memajukan kesejahteraan
22 Tahun 2009. Dengan menggunakan metode umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-
penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 2 Tahun 1945. Secara harafiah, istilah lalu lintas
tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa Polri dapat diartikan sebagai gerak (bolak-balik)
dalam kedudukannya sebagai aparat penegak manusia atau barang dari suatu tempat ke
hukum mempunyai fungsi menegakkan hukum tempat yang lain dengan menggunakan sarana
di bidang yudisial, tugas preventif maupun jalan umum.3 Menurut Suwadjoko lalu lintas
represif. Sehingga dengan dimilikinya dan angkutan merupakan dua hal yang
kewenangan diskresi dibidang yudisial yang berbeda, namun tetap menjadi satu kesatuan.
tertuang dalam UU No 2 tahun 2002 pada Pasal Pengertian lalu lintas (traffic) adalah kegiatan
18 ayat (1) bahwa “Untuk kepentingan umum lalu-lalang atau gerak kendaraan, orang, atau
pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia hewan di jalanan. Sedangkan yang dimaksud
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan angkutan (transport) adalah kegiatan
dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri”. perpindahan orang dan barang dari satu
Tentunya dalam melakukan tindakan tersebut tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan
harus sesuai dengan Pasal 4 UU No.2 Tahun menggunakan sarana (kendaraan). Lalu lintas
2002 yaitu dengan menjunjung tinggi hak asasi dan angkutan adalah dua hal yang tidak dapat
manusia. Kemudian istilah Diskresi Kepolisian dipisahkan, karena lalu lintas juga diakibatkan
menurut Pasal 15 ayat (2) huruf k dikenal adanya kegiatan angkutan.4 Dalam Pasal 1
dengan “kewenangan lain” , menurut Pasal 16 angka 2 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
ayat (1) huruf I dikenal dengan “tindakan lain tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
menurut hukum yang bertanggung jawab dan dijelaskan bahwa, Lalu Lintas adalah gerak
menurut Pasal 7 ayat (1)j KUHAP dikenal kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan,
dengan istilah “tindakan apa saja menurut sedangkan angkutan adalah perpindahan orang
hukum yang bertanggung jawab”. 2. Penerapan dan/atau barang dari satu tempat ke tempat
hukum lalu lintas semua komponen harus saling lain dengan menggunakan kendaraan di ruang
berinteraksi yaitu manusia sebagai pengguna lalu lintas jalan. Pengertian mengenai angkutan
jalan, kendaraan dan jalan. Suatu konsep yang tersebut diatur dalam Pasal 1 angka 3 Undang-
matang juga harus di organisasi dengan baik Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
seperti yang dianalisis dalam Pasal 245 Undang- Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Dalam mendukung terselenggaranya
Lintas dan Angkutan Jalan yaitu manajemen pembangunan dan integrasi nasional untuk
lalu lintas, kegiatan perencanaan lalu lintas memajukan kesejahteraan umum melalui lalu
kegiatan pengaturan lalu lintas, kegiatan
3
Abubakkar Iskandar, Menuju Lalu Lintas dan Angkutan
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Rudy Regah, SH, Jalan yang Tertib, Departemen Perhubungan Indonesia,
MH; Dr. Denny A. Karwur, SH, MH Jakarta, 1996, hlm. 11.
2 4
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Suwadjoko P. Warpani, Pengelolaan Lalu Lintas dan
120711015 Angkutan Jalan, Penerbit ITB, Bandung, 2002, hlm. 1.

25
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

lintas tentu diperlukan peran serta masyarakat, Kegiatan konvoi yang dilakukan oleh
pemerintah juga pihak-pihak yang berwenang. komunitas motor tersebut telah mengakibatkan
Jika berbicara mengenai lalu lintas, tentu tidak banyaknya kemacetan yang terjadi. Kemacetan
lepas dari beberapa pihak yang turut serta dan ini terjadi dari arah lokasi adanya konvoi
terlibat dalam upaya menjamin keamanan, tersebut. Secara tidak langsung, aksi tersebut
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan. telah merugikan serta menghalangi hak
Salah satu pihak yang turut serta dalam hal pengguna jalan lainnya. Hal tersebut dibuktikan
tersebut adalah pihak kepolisian. Polisi sebagai dengan adanya seorang warga yang mengaku
penegak hukum di jalan raya harus mempunyai perjalanannya terganggu akibat adanya konvoi
kemampuan dalam memahami apa yang tersebut. Tentunya hal ini membuat
hendak ditegakkan. Hal yang dilakukan polisi aktivitasnya sebagai pengguna jalan tertunda.9
sebenarnya tidak sekedar menegakkan hukum, Pancasila sebagai sumber hak-hak asasi dan
tetapi lebih dari itu, yang lebih luhur adalah Hukum Nasional Indonesia menjaga serta
membina moral bangsa di jalan raya.5 Sebagai menjamin adanya keseimbangan antara
aparat penegak hukum dan ketertiban umum, perlindungan kepentingan perorangan dan
polisi mempunyai banyak tugas. Termasuk kepentingan masyarakat. Serta salah satu tugas
diantaranya adalah melakukan beberapa patroli Negara Republik Indonesia adalah memelihara,
dan operasi lalu lintas/kendaraan sebagaimana baik kepentingan umum, maupun kepentingan
yang telah diatur dalam Undang-Undang warga negaranya dalam keadaan seimbang dan
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan wajar. Perlindungan terhadap hak-hak asasi
Angkutan Jalan.6 Keberadaan tugas polisi tersebut harus memungkinkan terciptanya hak-
tersebut telah sesuai dengan Pasal 14 ayat (1) hak sosial, hak-hak ekonomi serta hak-hak
huruf b Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 kultural yang dapat dinikmati.
Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang menyatakan bahwa salah satu tugas B. Rumusan Masalah
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah 1. Sejauhmana diskresi Kepolisian untuk
menyelenggarakan segala kegiatan dalam memperoleh hak utama pengguna jalan
menjamin keamanan, ketertiban, dan termasuk konvoi kendaraan untuk
kelancaran lalu lintas di jalan. kepentingan umum?
Pada tanggal 3 Mei 2015 lalu telah terjadi 2. Bagaimana penerapan hukum bila terjadi
konvoi yang dilakukan oleh komunitas mobil pelanggaran lalu lintas menurut UU No. 22
Lamborghini di Jakarta di mana konvoi tersebut Tahun 2009?
mendapatkan hak utama pengguna jalan serta
pengawalan oleh petugas kepolisian.7 Selain C. Metode Penelitian
konvoi yang dilakukan oleh komunitas mobil Metode penelitian yang digunakan adalah
Lamborghini tersebut, juga terjadi konvoi di penelitian kepustakaan (hukum normatif),10
Yogyakarta pada tanggal 15 bulan Agustus 2015 yaitu meneliti inventarisasi positif yang berlaku
yang dilakukan oleh komunitas motor Harley di Indonesia. Untuk menganalisis dan
Davidson, di mana peserta konvoi tersebut juga menemukan jawaban atas permasalahan dalam
telah mendapatkan hak utama pengguna jalan penelitian ini menggunakan tiga jenis bahan
serta pengawalan oleh petugas kepolisian.8 hukum yaitu bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan yang terakhir adalah
5
Kunarto, Merenungi Kritik Terhadap Polri, PT. Cipta bahan hukum tersier.
Manunggal, Jakarta, 1996, hlm. 128
6
Suwarni, Reformasi Kepolisian Studi atas Budaya
Organisasi dan Pola Komunikasi, UH Press Yogyakarta, Ini.Alasan.Elanto.Hentikan.Konvoi.Moge,diYogya, diakses
Yogyakarta, 2010, hlm.178. 7 April 2017
7 9
Ana Shofiana Syatiri, Konvoi Lamborghini Tanpa Pelat Sukma Indah Permana, Pria yang Tegur Konvoi Moge di
Depan Malah Dikawal Polisi, hlm.1, Yogya Bernama Elanto, Aksinya Didukung Warga, hlm.1,
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/04/08163 http://news.detik.com/berita/2993026/pria-yang-tegur-
791/Konvoi.Lainborghini.Tanpa. Pelat konvoi-moge-di-yogya-bernama-elanto-aksinya-didukung-
Depan.Malah.Dikawal.Mobil.Polisi. diakses 7 April 2017 warga, diakses tanggal 7 April 2017.
8 10
Tri Wahono, Ini Alasan Elanto Hentikan” Konvoi Moge di Soerdjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum
Yogya, hlm. 1. Normatif Suatu Tinjauan Singkat, RajaGrafindo Persada,
http://regional.kompas.com/read/2015/08/16/16134261/ Jakarta, 2004, hlm. 1.

26
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

ringannya suatu obyek yang harus


ditindak.12
PEMBAHASAN
Langkah kebijaksanaan yang diambil polisi
A. Diskresi Kepolisian Untuk Memperoleh itu biasanya sudah banyak dimengerti oleh
Hak Utama Jalan Termasuk Konvoi Untuk komponen-komponen fungsi di dalam sistem
Kepentingan Umum peradilan pidana terutama oleh jaksa. Langkah
kebijaksanaan yang diambil oleh polisi itu
Batas-batas diskresi bagi seseorang pejabat dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai
Administrasi Pemerintahan yang menggunakan berikut:
diskresi dalam pembuatan suatu Keputusan a. Penggunaan hukum adat setempat
Administrasi Pemerintahan, wajib dirasa lebih efektif dibanding
memperhatikan: dengan hukum positif yang berlaku.
1. Tujuan dari pemberian diskresi, b. Hukum setempat lebih dapat
2. Dasar hukum yang berlaku, dirasakan oleh para pihak antara
3. Kepentingan umum pelaku, korban dan masyarakat.
4. Negara dalam keadaan darurat, c. Kebijaksanaan yang ditempuh lebih
bencana alam, banyak manfaat dari pada semata-
5. Dapat dipertanggungjawabkan mata menggunakan hukum positif
sesuai asas-asas umum yang ada.
pemerintahan yang baik.11 d. Atas kehendak mereka sendiri.
e. Tidak bertentangan dengan
Adapun penerapan Diskresi Kepolisian yang kepentingan umum.13
tidak dapat dituntut di depan hukum tentunya
adalah diskresi kepolisian yang memiliki dasar Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
hukum untuk melakukan diskresi seperti yang ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai
diatur dalam Pasal 18 Undang-undang No. 2 berikut:
Tahun 2002 dan Pasal 7 KUHAP, namun 1. Dasar hukum Diskresi Kepolisian antara lain
tentunya kewenangan ini dapat dilakukan adalah Undang-undang Nomor 2 Tahun
dengan pertimbangan tertentu sebagai 2002 Pasal 18 ayat (1) bahwa “Untuk
batasan-batasan. Jadi, kewenangan diskresi kini kepentingan umum pejabat Kepolisian
tidak unlimited. Tindakan diskresi oleh polisi Negara Republik Indonesia dalam
dibatasi oleh: melaksanakan tugas dan wewenangnya
1. Asas keperluan, bahwa tindakan itu dapat bertindak menurut penilaiannya
harus benar-benar diperlukan. sendiri”. Tentunya dalam melakukan
2. Tindakan yang diambil benar-benar tindakan tersebut harus sesuai dengan
untuk kepentingan tugas Pasal 4 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002
kepolisian. yaitu dengan menjunjung tinggi hak asasi
3. Asas tujuan, bahwa tindakan yang manusia. Kemudian istilah Diskresi
paling tepat untuk meniadakan Kepolisian menurut Pasal 15 ayat (2) huruf
suatu gangguan atau tidak k dikenal dengan “kewenangan lain”.
terjadinya suatu kekhawatiran Menurut Pasal 16 ayat (1) huruf I dikenal
terhadap akibat yang lebih besar. dengan “tindakan lain menurut hukum
4. Asas keseimbangan, bahwa dalam yang bertanggung jawab dan menurut Pasal
mengambil tindakan harus 7 ayat 1j KUHAP dikenal dengan istilah
diperhitungkan keseimbangan “tindakan apa saja menurut hukum yang
antara sifat tindakan atau sasaran bertanggung jawab”.
yang digunakan dengan besar
kecilnya gangguan atau berat
12
Satjipto Raharjo, Polisi Sipil Dalam Perubahan Sosial
Indonesia, Jakarta, 2002, hlm. 4.
13
Anton Tabah, Patroli Polisi, Gramedia Utama, Jakarta,
11
Ibid. 1999, hlm. 74.

27
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Pasal 16 ayat 1 Undang-Undang No. 2 Republik Indonesia bertujuan untuk


Tahun 2002, Pasal 18 Undang-undang No. 2 mewujudkan keamanan dalam negeri yang
Tahun 2002 dan Pasal 7 ayat (1) sub j meliputi terpeliharanya keamanan dan
KUHAP bila tidak ada pembatasan yang ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
jelas dan tegas, dapat disalah artikan hukum, terselenggaranya perlindungan,
pelaksanaan diskresi yang dapat menjurus pengayoman, dan pelayanan kepada
pada tindakan penyimpangan diskresi masyarakat, serta terbinanya ketentraman
kepolisian. masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi
2. Diskresi Kepolisian dalam pelaksanaan manusia.”15
tugas-tugas kepolisian maka perlu Dalam Naskah Akademik yang dipersiapkan
mengenal Etika Profesi Kepolisian, sebagai pada Tahun 1991 dalam rangka penyusunan
hal yang sangat fundamental dan penting Rancangan Undang-Undang Kepolisian sebagai
dan besar pengaruhnya terhadap baik- penyempurnaan dari Undang-Undang No. 13
buruknya pelaksanaan Diskresi Kepolisian. Tahun 1961, telah dirumuskan pengertian
Etika ini sebagai dasar pembentuk istilah Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
“penilaian sendiri “bagi setiap petugas sebagai berikut: ”Keamanan dan Ketertiban
Polisi dalam melaksanakan tugas di Masyarakat suatu kondisi dinamis masyarakat
lapangan, meliputi: etika kepribadian/ sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya
pengabdian, etika kelembagaan dan etika proses pembangunan nasional dalam rangka
kenegaraan”. tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh
3. Penerapan Diskresi Kepolisian yang tidak terjaminnya keamanan, ketertiban, dan
dapat dituntut di depan hukum adalah tegaknya hukum, serta terbinanya
Tindakan diskresi oleh polisi yang dibatasi ketentraman, yang mengandung kemampuan
oleh:14 membina serta mengembangkan potensi dan
a. Asas keperluan, bahwa tindakan itu kekuatan masyarakat dalam menangkal,
harus benar-benar diperlukan. mencegah, dan menanggulangi segala bentuk
b. Tindakan yang diambil benar-benar pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk
untuk kepentingan tugas kepolisian. gangguan lainnya yang dapat meresahkan
c. Asas tujuan, bahwa tindakan yang masyarakat, yang merupakan salah satu
paling tepat untuk meniadakan suatu prasyarat terselenggaranya proses
gangguan atau tidak terjadinya suatu Pembangunan Nasional”.16
kekhawatiran terhadap akibat yang Dari tujuan dibentuknya badan Kepolisian,
lebih besar. maka dibentuklah tugas serta wewenang yang
d. Asas keseimbangan, bahwa dalam diberikan kepada pihak-pihak kepolisian untuk
mengambil tindakan harus mencapai tujuan tersebut yang tercantum
diperhitungkan keseimbangan antara dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2
sifat tindakan atau sasaran yang Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
digunakan dengan besar kecilnya Indonesia yaitu Tugas pokok Kepolisian Negara
gangguan atau berat ringannya suatu Republik Indonesia adalah:
obyek yang harus ditindak. a. Memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat;
B. Penerapan Hukum Bila Terjadi Pelanggaran b. Menegakkan hukum; dan
Lalu Lintas Menurut UU No. 22 Tahun c. Memberikan pelayanan
2009 perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.17
Peranan Kepolisian Negara Republik
Indonesia mempunyai tujuan yang tercantum 15
Philip M. Hardjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di
dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1997, hlm. 31.
16
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Naskah Akademik, Rancangan Undang-Undang tentang
Indonesia yang mengatur: ”Kepolisian Negara Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jakarta, 1991, hlm.
60
17
Lihat Penjelasan Pasal 13 Undang-Undang No. 2 Tahun
14
Ibid, hlm. 77. 2002 tentang Kepolisian RI.

28
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Kenyataannya masyarakat justru menjadi kelancaran lalu lintas di jalan. Penyebutan


faktor yang mengancam tahun tidak istilah “petugas yang berwenang” dalam ayat 2
tercapainya suatu keadaan yang tertib, tentram dan 3 dalam Pasal 65 Peraturan Pemerintah.
dan aman, contohnya dalam hal ini konvoi Nomor 43 Tahun 1993 di atas, jelas menunjuk
motor gede, atau konvoi mobil yang mendapat kepada petugas kepolisian, karena berdasarkan
pengawalan dari kepolisian dianggap Undang-Undang hanya polisi mempunyai
meresahkan para pengguna jalan raya kewenangan melakukan pengaturan,
dikarenakan mengganggu lancarnya lalu lintas, penjagaan, pengawalan dan patroli. Tidak ada
kegiatan seperti inilah yang berpotensi Undang-Undang lain yang memberikan
mengancam ketertiban, keamanan dan kewenangan demikian kepada instansi lain di
ketentraman dalam bermasyarkat. Untuk itu luar kepolisian.
diperlukan izin yang bertujuan untuk Dalam Undang-Undang LLAJ mengatur
mengendalikan kegiatan konvoi moge tersebut. mengenai pelanggaran dan juga sanksi
Izin merupakan hal yang membolehkan terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas. Banyak
seseorang atau badan lainnya yang meminta diantara warga pengguna jalan raya atau
atau ingin melakukan sesuatu hal yang menurut sebagai pengendara roda empat maupun roda
peraturan perundang-undangan harus memiliki dua tidak mengetahui isi dari Undang--Undang
izin. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No 22 Tahun
Bentuk izin yang diperlukan untuk 2009 yang telah berlaku sejak tahun 2010 lalu.
mengendalikan kegiatan konvoi adalah surat Padahal dalam Undang-Undang LLAJ ini
permohonan pengawalan yang harus dibuat terdapat daftar pelanggaran dan denda
atau dipenuhi oleh penanggung jawab kegiatan maksimal bagi warga yang melakukan
sebagai pemohon. Adapun yang dimaksud pelanggaran lalu lintas dengan
dengan permohonan pengawalan adalah mengelompokkan subyek pelaku dan bentuk
pengawalan yang diberikan kepada orang pelanggaran, seperti berikut ini:19
perorang, organisasi atau kelompok yang 1. Berlaku bagi setiap orang
melakukan kegiatan iring-iringan kendaraan Mengakibatkan gangguan pada: fungsi
yang sering disebut dengan konvoi. rambu lalu lintas, marka Jalan, alat pemberi
Pengawalan sangatlah penting dilaksanakan isyarat lalu lintas fasilitas pejalan kaki, dan
karena dalam Pasal 65 ayat (3) Peraturan alat pengaman pengguna jalan. Pasal 275
Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tercantum ayat (1) dan ayat (2) menjelaskan bahwa
kata “melakukan pengamanan”.18 Esensi dari Setiap orang yang merusak Rambu Lalu
pengawalan tidak lain memang memberikan Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat
pengamanan, baik terhadap kendaraan yang Lalu Lintas, fasilitas Pejalan Kaki, dan alat
dikawal, maupun pengguna jalan lain yang pengaman Pengguna Jalan sehingga tidak
berada di sekitar kendaraan yang dikawal. berfungsi dikenakan pidana penjara 2
Karena menyangkut “pengamanan”, pihak tahun dan denda Rp. 50.000,- jo pasal 28
yang paling berwenang adalah POLRI. Karena ayat (2) Rp. 250.000,- dalam pasal ini
pengamanan adalah bagian dari tugas pokok memberikan penjelasan bahwa setiap
Polri. Dalam Pasal 14 ayat (1) huruf “a” orang yang oleh karena perbuatannya
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang mengakibatkan hal tersebut, maka akan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dikenakan sanksi pidana.
disebutkan, dalam melaksanakan tugas 2. Setiap Pengguna Jalan
pokoknya, Polri bertugas melaksanakan Tidak mematuhi perintah yang diberikan
pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan petugas Polri sebagaimana dimaksud dalam
patroli terhadap kegiatan masyarakat dan Pasal 104 ayat (3), yaitu dalam keadaan
pemerintah sesuai kebutuhan. Masih di ayat tertentu untuk ketertiban dan kelancaran
yang sama huruf “b” ditambahkan, Polri lalu lintas wajib untuk : Berhenti, jalan
menyelenggarakan segala kegiatan dalam terus, mempercepat, memperlambat,
menjamin keamanan, ketertiban, dan dan/atau mengalihkan arus kendaraan.

18
Lihat Penjelasan Pasal 65 ayat (3) Peraturan Pemerintah
19
No. 43 Tahun 1993. Andrew Cecil, R. Op Cit, hlm. 33.

29
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Pasal 282 jo Pasal 104 ayat (3) Rp. 250.000.


Untuk itu penerapan Pasal ini khusus PENUTUP
terhadap para pengguna jalan yang tidak A. Kesimpulan
mematuhi perintah yang diberikan kepada 1. Dari bunyi Undang-undang Nomor 2 Tahun
pengguna jalan. 2002 Pasal 2 tersebut dapat dilihat dengan
3. Setiap Pengemudi (Pengemudi Semua Jenis jelas bahwa Polri dalam kedudukannya
Kendaraan Bermotor) sebagai aparat penegak hukum mempunyai
Di sini ditujukan kepada setiap pengendara fungsi menegakkan hukum di bidang
yang tidak, memiliki SIM (Pasal 281 jo Pasal yudisial, tugas preventif maupun represif.
77 ayat (1)) dikenakan pidana kurungan 4 Sehingga dengan dimilikinya kewenangan
bulan dan denda Rp. 1.000.000. tidak diskresi dibidang yudisial yang tertuang
membawa SIM (Pasal 288 ayat (2) jo Pasal dalam UU No 2 tahun 2002 pada Pasal 18
106 ayat (5) huruf b) dikenakan pidana ayat (1) bahwa “Untuk kepentingan umum
kurungan 1 bulan dan denda Rp. 250.000. pejabat Kepolisian Negara Republik
Kendaraan Bermotor tidak dilengkapi Indonesia dalam melaksanakan tugas dan
dengan SINK atau STCK yang ditetapkan wewenangnya dapat bertindak menurut
oleh Polri. Pasal 288 ayat (1) jo Pasal 106 penilaiannya sendiri”. Tentunya dalam
ayat (5) huruf a. Rp. 500.000. Tidak melakukan tindakan tersebut harus sesuai
dipasangi Tanda Nomor Kendaraan dengan Pasal 4 UU No.2 Tahun 2002 yaitu
Bermotor yang ditetapkan oleh Polri. (Pasal dengan menjunjung tinggi hak asasi
280 jo Pasal 68 ayat (1)) dikenakan pidana manusia. Kemudian istilah Diskresi
kurungan 2 bulan dan denda Rp. 500.000. Kepolisian menurut Pasal 15 ayat (2) huruf
Prioritas jalan bagi kendaraan bermotor k dikenal dengan “kewenangan lain” ,
memiliki hak utama yang menggunakan menurut Pasal 16 ayat (1) huruf I dikenal
alat peringatan dengan bunyi dan sinar dengan “tindakan lain menurut hukum
dan/atau yang dikawal oleh petugas Polri yang bertanggung jawab dan menurut Pasal
adalah sebagai berikut:20 7 ayat (1)j KUHAP dikenal dengan istilah
1. Kendaraan Pemadam Kebakaran yang “tindakan apa saja menurut hukum yang
sedang melaksanakan tugas bertanggung jawab”.
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit Penerapan hukum lalu lintas semua
3. Kendaraan untuk memberikan komponen harus saling berinteraksi yaitu
pertolongan pada kecelakaan lalu lintas manusia sebagai pengguna jalan,
4. Kendaraan Pimpinan Lembaga Negara kendaraan dan jalan. Suatu konsep yang
Republik Indonesia matang juga harus di organisasi dengan
5. Kendaraan Pimpinan dan Pejabat baik seperti yang dianalisis dalam Pasal 245
Negara Asing serta Lembaga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
internasional yang menjadi tamu Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Negara yaitu manajemen lalu lintas, kegiatan
6. Iring-iringan Pengantar Jenazah perencanaan lalu lintas kegiatan
7. Konvoi dan/atau kendaraan untuk pengaturan lalu lintas, kegiatan
kepentingan tertentu menurut pengawasan lalu lintas dan kegiatan
pertimbangan petugas Kepolisian RI. pengendalian lalu lintas kiranya bisa
Pasal 287 ayat (4) jo Pasal 59 dan Pasal membantu dalam penegakan hukum lalu
106 (4) huruf (f) jo Pasal 134 dan pasal lintas sehingga bisa menimbulkan
135. Rp 250.000. Tidak mengutamakan kenyamanan dalam berlalu lintas.
pejalan kaki atau pesepeda (Pasal 284
jo 106 ayat (2) dikenakan pidana B. Saran
kurungan 2 bulan atau denda Rp 1. - Diskresi Kepolisisan harus diatur dengan
500.000. lebih gamblang dalam hukum positif
selain Undang-Undang No. 2 Tahun 2002
20
Jurnal Polisi Indonesia, Tahun 2000 tgl 2 April, program dan KUHAP supaya asas “Kepastian
Pascasarjana Kajian Ilmu Kepolisian RI, Kerjasama dengan
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2000, hlm. xii.

30
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Hukum” dan “Menghormati HAM” lebih Indroharto. Perbuatan Pemerintah Menurut


tampak. Hukum Publik dan Hukum Perdata,
- Perlu upaya sosialisasi tentang Diskresi Alumni, Bandung, 1998.
Kepolisian kepada masyarakat agar Iskandar Abubakkar, Menuju Lalu Lintas dan
masyarakat sendiri dapat menilai tepat Angkutan Jalan yang Tertib,
tidaknya diskresi yang diambil, sehingga Departemen Perhubungan Indonesia,
ada pelibatan masyarakat turut Jakarta, 1996.
mendukung tindakan diskresi yang Karjadi M., Bhayangkara Lalu Lintas dan
diambil oleh petugas Polisi dan tidak Angkutan Jalan Raya, Politeia, Bogor,
memandang sebelah mata tindakan 1975.
tersebut, bahkan meningkatkan Kelana Momo, Hukum Kepolisian, PTIK, Jakarta,
kepercayaan masyarakat kepada hukum 1984.
dan aparat penegaknya. Kunarto, Merenungi Kritik Terhadap Polri, PT.
2. Diharapkan agar kebijakan yang diterapkan Cipta Manunggal, Jakarta, 1996.
kepolisian dalam hak utama pengguna jalan _______, Perilaku Organisasi Polri, Cipta
dalam hal ini konvoi polisi mempunyai Manunggal, Jakarta, 1997.
kebijakan untuk mempertimbangkan Lubis Mochtar, Citra Polisi, Yayasan Obor
menerima atau tidaknya permohonan Indonesia, Jakarta, 1998.
pengawalan yang diajukan oleh pemohon. Lukman Marcus, Eksistensi Peraturan
Kepolisian dalam melakukan kebijakan Kebijaksanaan dalam Bidang
untuk mempertimbangkan permohonan Perencanaan dan Pelaksanaan Rencana
pengawalan adalah melihat dari apakah Pembangunan di Daerah serta
kegiatan konvoi itu dinilai positif atau Dampaknya Terhadap Materi Hukum
negatif dan faktor penghambat kebijakan Tertulis Nasional, Disertasi, Universitas
kepolisian dalam penerapan hak utama Padjajaran, Bandung, 1996.
pengguna jalan, ialah dari masyarakat itu Mustafa Bachsan, Pokok-pokok Hukum
sendiri, karena kurangnya pemahaman Administrasi Negara, Alumni, Bandung,
masyarakat tentang hukum dan kurangnya 1979.
kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Nugraha Safri, Hukum Administrasi Negara,
Badan Penerbit Fakultas Hukum
DAFTAR PUSTAKA Universitas Indonesia, Depok, 2005
Buku Permana Sukma Indah, Pria yang Tegur Konvoi
Atmosudirjo Prajyudi, Hukum Administrasi Moge di Yogya Bernama Elanto,
Negara, Ghalia Indonesia, 1995. Aksinya Didukung Warga.
Brotodiredjo Soebroto, Azas-azas Wewenang Prasetyo Eko, dkk., Polisi Masyarakat dan
Kepolisian Sedikit tentang Hukum Negara, Bigraf Publishingg, Yogyakarta,
Kepolisian di Indonesia, Menyongsong 1995.
UU Kepolisian Yang Baru, Bunga Raharjo Satjipto, Polisi Sipil Dalam Perubahan
Rampai, PTIK, Jakarta, 1984. Sosial Indonesia, Jakarta, 2002.
Cecil Andrew, R., et al., Penegakan Hukum Lalu Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT.
Lintas, Nuansa, Bandung, 2011. RajaGrafindo, Jakarta, 2006.
Erlyn Indarti, Diskresi Polisi, Badan Penerbit Soekanto Soerdjono dan Sri Mamudji,
Undip, Semarang, 2002. Penelitian Hukum Normatif Suatu
Hardjon Philip M., Himpunan Makalah Asas- Tinjauan Singkat, RajaGrafindo Persada,
asas Umum Pemerintahan yang Baik, Jakarta, 2004.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1994. Spelt N.M. dan J.B J.M.N. Ten Berge, Pengantar
_______, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Hukum Perizinan, disunting oleh Philip
Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1997. M. Hardjon, Yuridika, Surabaya, 1993.
Indriastuti Amelia, Karakteristik Kecelakaan dan Suwarni, Reformasi Kepolisian Studi atas
Audit Keselamatan Jalan, Nuansa, Budaya Organisasi dan Pola
Yogyakarta, 1997. Komunikasi, UH Press Yogyakarta,
Yogyakarta, 2010.

31
Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Tabah Anton, Patroli Polisi, Gramedia Utama, Depan.Malah.Dikawal.Mobil.Polisi.


Jakarta, 1999. diakses 7 April 2017
Utrecht E., Pengantar Hukum Administrasi Wahono Tri, Ini Alasan Elanto Hentikan” Konvoi
Negara Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Moge di Yogya, hlm. 1.
Surabaya, 1998. http://regional.kompas.com/read/2015
van Praag M.M., Algemen Nederlands /08/16/16134261/Ini.Alasan.Elanto.He
Administratief Recht, Juridische ntikan.Konvoi.Moge,diYogya, diakses 7
Boekhandel en Uitgeverij A. Jongbloed April 2017
& Zoon, s-Gravenhage,1950.
Warpani Suwadjoko P., Pengelolaan Lalu Lintas Sumber Lain:
dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Bandung, 2002. Jakarta, 1996.
Marka Keselamatan Lalu Lintas, Edisi Hukum
Jurnal/Makalah XXV, Tahun 2004.
Jurnal Polisi Indonesia, Tahun 2000 tgl 2 April, Markas Besar Kepolisian Negara Republik
program Pascasarjana Kajian Ilmu Indonesia, Naskah Akademik,
Kepolisian RI, Kerjasama dengan Rancangan Undang-Undang tentang
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2000. Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Basah Sjachran, Pencabutan Izin Salah satu Jakarta, 1991
Sanksi Hukum Administrasi, Makalah
pada Penataran Hukum Administrasi
dan Lingkungan di Fakultas Hukum
Unair, Surabaya, 1995.
Syafrudin Ateng, Perizinan untuk Berbagai
Kegiatan, Makalah tidak dipublikasikan.

Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Pemerintah RI No. 43 Tahun 1993,
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Website
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05
/04/08163791/Konvoi. Lainborghini.
Tanpa. Pelat
Depan.Malah.Dikawal.Mobil.Polisi.
diakses 7 April 2017

http://news.detik.com/berita/2993026/pria-
yang-tegur-konvoi-moge-di-yogya-
bernama-elanto-aksinya-didukung-
warga, diakses tanggal 7 April 2017.
http://www.artikata.com/arti-336178-
konvoi.html
Syatiri Ana Shofiana, Konvoi Lamborghini Tanpa
Pelat Depan Malah Dikawal Polisi,
http://megapolitan.kompas.com/read/
2015/05/04/08163791/Konvoi.Lainborg
hini.Tanpa. Pelat

32

Anda mungkin juga menyukai