Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR

KEHAMILAN
A. Kehamilan
1. Konsep Dasar Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Prawihardjo (2011, hal. 213) menyatakan bahwa
definisi kehamilan fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi sampai lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan trimester III berlangsung 13 minggu yaitu
minggu ke 28 sampai minggu ke 40.
b. Proses Kehamilan
Menurut Hani, Ummi 2010, hal 37 menyatakan bahwa
proses kehamilan dimulai dari Fertilisasi yaitu bertemunya
sel telur dan sel sperma. Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3
cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang
kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ
genitalia interna wanita, sperma akan menghadapi beberapa
rintangan antara lain : lendir vagina yang bersifat asam,
lendir serviks yang kental, panjangnya uterus, serta silia yang
ada di tuba fallopi. Untuk bisa menghadapi rintangan
tersebut, maka sperma harus mempunyai akrosom dan
melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan
dikeluarkan dari ovarium sebanyak satu setiap bulan,
ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba fallopi.
Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah di
daerah ampula tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi tiga fase yaitu sebagai berikut.

1) Tahap penembusan korona radiata.

1
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba
fallopi yang bisa menembus korona radiata karena sudah
mengalami proses kapasitasi.
2) Penembusan zona pellusida.
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di
sekeliling ovum yang mempermudah dan
mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi
reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa
menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yang
terlihat mampu menembus oosit.
3) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma.
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang
mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan 2
gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk
wanita dan XY untuk laki-laki).
c. Tanda Pasti Kehamilan (Positive Sign)
Menurut Ummi Hani (2010, hal. 75) menyatakan bahwa
tanda pasti kehamilan adalah tanda yang menunjukkan
langsung keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh
pemeriksa. Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal-hal berikut
ini :
1) Gerakan janin dalam rahim.
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut jantung janin.
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan
menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya
dopler).
Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru dapat didengar pada
usia kehamilan 18-20 minggu.
3) Bagian-bagian janin.
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat
diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua

2
(trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih
sempurna lagi menggunakan USG.
4) Kerangka janin.
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG.
d. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil
Trimester III
Menurut Kusmiyati Y., dkk (2009, hal. 66 - 67) menyatakan
bahwa perubahan anatomi dan fisiologi Ibu hamil trimester
III, yaitu :
1) Sistem reproduksi (Uterus)
Pada trimester III karena kontraksi otot – otot bagian atas
uterus, segmen bawah rahim menjadi lebih lebar dan
tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis. Batas itu
dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologis dinding
uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada
dinding segmen bawah rahim.
a) 28 minggu : fundus uteri terletak kira – kira
antara 1/3 jarak pusat dan prosesus xifoideus (25
cm).
b) 32 minggu : fundus uteri terletak kira – kira
antara ½ jarak pusat dan prosesus xifoideus (27 cm).
c) 36 minggu : fundus uteri kira – kira 1 jari di
bawah prosesus xifoideus (30 cm).
d) 40 minggu : fundus uteri terletak kira – kira 3
jari di bawah prosesus xifoideus (33 cm).
Setelah minggu ke 28 kontraksi brakton hicks
semakin jelas. Umumnya akan menghilang bila
wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan.
Pada minggu – minggu terakhir kehamilan kontraksi
semakinkuat sehingga sulit dibedakan dari kontraksi
untuk memulai persalinan.
2) Sistem traktus uranius

3
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul keluhan sering kencind akan timbul lagi
karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali.
Selain itu juga terjadi hemodelusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancar.
3) Sistem respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus – usus tertekan
uterus yang membesar ke arah diafragma sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan
kebanyakan wanita hamil mengalami kesulitan bernapas.
4) Kenaikan berat badan
Penambahan berat badan dari mulai awal kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 11 – 12 kg.
5) Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekirah 25%
dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu. Aliran
darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus.
Akibatnya lebih banyak oksigen diambil dari darah
uterus selama kehamilan lanjut.

6) Sistem musculoskeletal
Sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat
wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah secara menyolok.
Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul
miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan
peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan
membutuhkan penyesuaian ulang. Lordosis progesif
merupakan gambaran yang karakeristik pada kehamilan
normal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus
yang semakin membesar, lordosis menggeser pusat
gravitasi ke belakang pada tungkai bawah.

4
e. Perubahan adaptasi psikologis dalam masa
kehamilan Trimester III
Menurut Kusmiyati, Y., dkk (2009, hal 73) menyatakan
bahwa perubahan psikologis dalam masa kehamilan
Trimester III merupakan periode penantian. Pada periode ini
wanita menanti kehadiran bayinya sebagai dari dirinya, dia
menjadi tidak sabar untuk melihat bayinya. Ada perasaan
tidak menyenangkan ketika bayinya tidak terlahir tepat pada
waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah
dan hanya bisa melihat dan menunggu tanda – tanda
gejalanya.
Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran
dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya
perhatian pada kehadiran bayi.
Wanita tersebut akan berusaha melindunginya, dengan
menghindari kerumunan atau seseorang atau apapun yang
dianggap membahayakan. Memilih nama adalah aktifitas
yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi.
Membuat atau membeli pakaian bayi. Mengatur ruangan
bayak hal yang diberikan untuk merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester III. Wanita
mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak
akan tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan
perhatian dan kekhawatirannya. Dia lebih sering bermimpi
tentang bayinya, anak – anak, persalinan, kehilangan bayi,
atau terjebak di suatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Ibu
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan body
image yaitu merasa dirinya aneh dan jelek. Ibu memrlukan
dukungan dari suami, keluarga, dan bidan.
f. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil pada Trimester III

5
Menurut Kusmiyati, Yeni, dkk (2009, hal 99) menyatakan
bahwa kebutuhan dasar Ibu hamil pada Trimester III, yaitu :
1) Oksigen
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi
uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi
tekanan pada vena asenden.
2) Nutrisi
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300
kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum
cukup cairan.
3) Personal hygiene
Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu
hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat,
menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit dengan
cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian
karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama
pada Ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama
masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene
mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
4) Eliminasi (BAB/BAK)
Dianjurkan minum 8 -12 gelas cairan setiap hari. Mereka
harus cukup minum agar produksi air kemihnya cukup
dan jangan sengaja mengurangi minum untuk
menjarangkan berkemih.
Apabila perasaan berkemih muncul jangan diabaikan,
menahan berkemih akan membuat bakteri di dalam
kandung kemih berlipat ganda. Akibat pengaruh
progesteron, otot –otot traktus digestivus tonusnya
menurun, akibatnya mortalitas saluran pencernaan
berkurang dan menyebabkan obstipasi. Untuk mengatasi
hal itu, Ibu hamil dianjurkan minum lebih dari 8 gelas.
5) Seksual

6
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan
sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli
berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks
selama 14 hari menjelang kelahiran.
6) Istirahat / Tidur
Tidur pada malam hari dianjurkan kuarang lebih 8 jam
dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama
1 jam.
g. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
dan cara mengatasi
Menurut Kusmiati, Y., dkk 2009 hal 123 – 133 keluhan –
keluhan yang sering terjadi pada Ibu hamil trimester III
sebagai berikut :
1) Keputihan
Penigkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal
sebagai akibat dari peningkatan kadar esterogen cara
penanganan sebagai berikut :
a) Meningkatkan kebersihan dengan mandi
setiap hari.
b) Memakai pakaian dalam yang terbuat dari
katun bukan nilon.
c) Menghindari pencucian vagina dan mencuci
vagina dengan sabun dari arah depan ke belakang.
2) Sering buang air kecil
Sering kencing penyebabnya ialah tekanan pada kandung
kemih, nocturia akibat ekskresi sodium yang meningkat
bersama dengan terjadinya pengeluaran air dan sodium
yang tertahan di bawah tungkai bawah selama siang hari
karena statis vena, pada malam hari terdapat aliran balik
vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam
jumlah output air seni.
Cara penanganannya sebagai berikut :
a) Kosongkan saat terasa ada dorongan ingin
kencing.
b) Perbanyak minum pada siang hari.

7
c) Jangan kurangi minum di malam hari untuk
mengurangi nocturia, kecuali jika nocturia
menggangu tidur dan menyebabkan keletihan.
d) Batasi minum bahan kopi diuretika alamiah :
kopi, teh, cola dengan kafein.
e) Jelaskan tentang tanda – tanda Urinary tract
infection atau infeksi pada saluran kencing, posisi
miring ke kiri.

3) Garis – garis di perut (striae gravidarum)


Terdiri dari arteriola tengah yang terbuka yang datar atau
sedikit meningkat dengan radiasi cabang kapiler yang
menyebar, yang paling jelas di daerah – daerah kulit yang
dialiri darah dari vena cava superior (sekitar mata, leher,
kerongkongan, dan lengan) bisa timbul akibat perubahan
hormon atau gabungan dari perubahan hormon dan
meregang. Cara penanganannya dengan :
a) Gunakan atau kenakan pakaian yang
menopang payudara dan abdomen.
b) Gunakan amolien topical atau anti pruretik
jika ada indikasi.
4) Hemorrhoid
Hemorrhoid disebabkan oleh konstipasi, tekanan yang
meningkat dari uterus gravid terhadap vena hemoroida,
kurangnya klep dalam pembuluh – pembuluh ini yang
berakibat pada aliran darah.
Cara menanganinya adalah :
a) Hindari konstipasi.
b) Makan makanan yang berserat.
c) Gunakan kompres hangat atau kompres es
untuk sit bath.
d) Dengan perlahan masukkan kemabli ke dalam
rektum jika perlu.

8
e) Hindari BAB sambil jongkok.
5) Konstipasi
Konstipasi disebabkan oleh peningkatan kadar
progesteron yang menyebabkan peristaltik usus jadi
lambat, penurunan mortilitas sebagai akibat dari relaksasi
otot – otot halus, penyerapan air dari colon meningkat,
tekanan dari uterus yang membesar pada usus, dan
suplemen zat besi.
Cara penanganannya dengan :
a) Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet.
b) Minum cairan dingin atau hangat ketika perut
kosong.
c) Istirahat cukup.
d) Biasakan buang air besar tertatur.
e) BAB segera setelah ada dorongan.
6) Sesak napas
Uterus membesar dan menekan pada diafragma, cara
menanganinya dengan cara :
a) Latihan napas melalui senam hamil.
b) Tidur dengan bantal ditinggikan.
c) Makan tidak terlalu banyak.
d) Hentikan merokok (untuk yang merokok).
e) Konsul ke dokter bila ada asma dan lain –
lain.
7) Varises vena
Disebabkan karena adanya penekanan pada vena
femoralis sehingga sirkulasi darah terganggu.
Penatalaksanaan :
a) Jangan berdiri dengan posisi yang sama dalam
waktu yang lama, luangkan waktu untuk mengubah
posisi atau bergerak meregangkan otot untuk terus
menjaga sirkulasi darah di kaki.
b) Meninggikan kaki.
c) Menghindari kaki menyilang pada waktu tidur
atau duduk.

9
h. Tanda-Tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester
III
Menurut Prawirohardjo, 2014 menyatakan bahwa Tanda-
Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil Trimester III sebagai berikut :
1) Perdarahan pada vagina
Perdarahan pada kehamilan lanjut (di atas 20 minggu)
pada umumnya disebabkan oleh plasenta previa.
Perdarahan yang terjadi sangat terkait dengan luas
plasenta dan kondisi segmen bawah rahim yang menjadi
tempat implantasi plasenta tersebut. Bila mendekati saat
persalinan perdarahan dapat disebabkan oleh solusio
plasenta atau vasa pervia. Pada kehamilan lanjut
perdarahan tidak normal adalah merah segar banyak dan
kadang-kadang tidak selalu di sertai nyeri.
2) Keluarnya air ketuban sebelum waktunya
Ketuban pecah dini terjadi apabila ketuban pecah
sebelum persalinan berlangsung disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intra uterin, dan juga karena adanya infeksi yang
berasal dari vagina dan serviks.
3) Demam tinggi
Demam tinggi merupakan gejala infeksi dalam
kehamilan dimana suhu tubuh >38 ˚C
4) Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat menetap dan tidak hilang setelah
beristrirahat. Bisa terjadi pada trimester kedua dan ketiga
dan di sertai dengan tanda-tanda trauma abdomen,
preeklamsia, TFU lebih besar dari usia kehamilan,
bagian-bagian janin sulit di raba, uterus tegang dan nyeri,
maka diagnosanya mengarah pada solusio plasenta.

5) Sakit kepala yang hebat


Menunjukan masalah yang serius apabila sakit kepala
yang hebat, menetap dan tidak sembuh dengan istrirahat,

10
kadang disertai dengan pengelih atan kabur. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan merupakan gejala
preeklampsia.
6) Gerakan janin berkurang
Normalnya gerakan janin dapat dirasakan setelah bulan
ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan
janinnya lebih awal.
7) Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan Hb (hemoglobin) di bawah 11gr% pada trimester
III.

2. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan


a. Pengertian
Menurut Rukiyah A. Y. Dkk. 2009, hal 2 menyatakan bahwa
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan yang diberikan
pada Ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan Ibu
dan mendeteksi Ibu dan mendeteksi Ibu apakah Ibu hamil
normal atau bermasalah.
b. Kebijakan Program
Menurut Ika Prantikawati, 2012 hal. 10 menyatakan bahwa
pelayanan antenatal pada Ibu hamil sebagai berikut :
1) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan.
2) Pengukuran tekanan darah.
3) Mengukur tinggi fundus uteri.
4) Memberikan imunisasi TT.
5) Pemberian tablet Fe.
6) Melakukan test PMS (penyakit menular seksual).
7) Melakukan temuwicara konseling.
8) Melakukan pemeriksaan Hb.
9) Melakukan pemeriksaan protein urin.
10) Melakukan pemeriksaan reduksi urin.
11) Memberitahukan cara senam hamil.
12) Memberitahukan cara merawat payudara.
13) Melakukan terapi yodium.
14) Melakukan pemeriksaan malaria.
Catatan : untuk terapi yodium dan pemeriksaan malaria
hanya dilakukan pada daerah endemik.
c. Kunjungan Ulang

11
1) Pengertian
Menurut Dewi V. N. L., 2011, hal 157 menyatakan bahwa
kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal
yang dilakukan setelah kunjungan pertama Kegiatan
dalam kunjungan ulang :
Daftar berikut meliputi komponen-komponen utama
kunjungan ulang antenatal pengkajian yang sedang
berjalan dari poin-poin tersebut dan asuhan dari setiap
masalah yang ditemukan tampaknya memengaruhi hasil-
hasil pemeriksaan Ibu dan anak.
a) Riwayat kehamilan sekarang
i. Menanyakan tentang gerakan janin 24
jam terakhir.
ii. Mendapatkan informasi tentang setiap
masalah atau tanda bahaya yang mungkin
dialami klien sejak kunjungan terkahirnya.
iii. Mendapat informasi tentang keluhan-
keluhan yang biasa dialami Ibu hamil.
iv. Menanyakan apakah klien mempunyai
pertanyaan atau kekhawatiran lain yang
timbul sejak kunjungan terakhirnya.
b) Pemeriksaan fisik
i. Berat badan.
ii. Tekanan darah.
iii. Mengukur tinggi fundus uteri dengan
tangan (>12 minggu) atau dengan pita ukur
(>22 minggu).
iv. Melakukan palpasi abdominal untuk
mendeteksi adanya kehamilan ganda (>28
minggu).
v. Mengukur DJJ (dengan fetoskop kalau
>18 minggu).
vi. Melakukan pemeriksaan fisik
seperlunya saja.
c) Pemberian suplemen, imunisasi, dan
konseling

12
Menurut Dewi V. N. L. 2011 hal. 158 menyatakan
bahwa pemberian suplemen, imunisasi, dan konseling
sebagai berikut :
i. Memberikan zat besi 90 tablet mulai
minggu ke-20.
ii. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika
sebelumnya telah mendapatkannya.
iii. Gizi : peningkatan konsumsi makanan
hingga 300 kalori per hari, mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung protein, zat
besi dan cukup cairan.
iv. Menjelaskan pada Ibu mengenai
ketidaknyamanan normal yang dialaminya.
v. Menanyakan pada Ibu mengenai status
nutrisi, suplemen zat besi, dan imunisasi TT.
vi. Menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit dengan cara dibersihkan dengan
air dan keringkan.
vii. Mendiskusikan rencana persiapan
kelahiran / kegawatdaruratan.
viii. Mengajari pada Ibu mengenai tanda
bahaya kehamilan.
ix. Jadwalkan kunjungan ulang
berikutnya.
d) Jadwal Kunjungan Ulang
Jadwal kunjungan ulang yang ideal adalah :
i. Kunjungan I pada usia kehamilan (16
minggu).
 Penapisan dan pengobatan anemia.
 Perencanaan persalinan.
 Pencegahan komplikasi akibat
kehamilan dan pengobatan.
ii. Kunjungan II pada usia kehamilan
(24-28 minggu).
 Pengenalan komplikasi akibat
kehamilan dan pengobatan.

13
 Penapisan preeklamsia, gameli, infeksi
alat reproduksi, dan saluran perkemihan.
 Mengulangi perencanaan persalinan.
iii. Kunjungan III pada usia kehamilan
(32 minggu).

iv. Kunjungan IV pada usia kehamilan


(36 minggu).
 Sama seperti kunjungan II dan III.
 Mengenali adanya kelainan letak dan
presentasi.
 Memantau rencana persalinan.
 Mengenali tanda-tanda persalinan.
e) Imunisasi TT 0,5 cc
Menurut Dewi V. N. L. Dan Sunarsih 2011, hal 22
menyatakan bahwa pemberian Imunisasi TT sebagai
berikut :
Tabel 2.2
Pemberian Imunisasi TT

Imunisasi Interv Lama Perlindu


al Perlindu ngan
%
ngan
TT 1 Kunjun - _
gan
ANC
pertam
a
TT 2 4 3 tahun 80%
minggu

14
setelah
TT1
TT 3 6 5 tahun 95%
minggu
setelah
TT 2
TT 4 1 tahun 10 tahun 99%
setelah
TT 3
TT 5 1 tahun 25 99%
setelah tahun/seu
TT 4 mur
hidup

d. Standar Asuhan Kehamilan


Standar pelayanan kebidanan pada pelayanan antenatal
menurut Kusmiati Y. (2009, hal 4), yaitu :
1) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk pemeriksaan
dini dan teratur.
2) Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikirnya 4x pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan Ibu
dan janin, mengenal kehamilan resiko tinggi, imunisasi,
nasehat dan penyuluhan, pencatatan data yang tepat
setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.
3) Standar 5 : Palpasi Abdominal.
4) Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan.
5) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada
Kehamilan.
6) Standar 8 : Persiapan Persalinan.
Bidan memberikan saran yang tepat kepada Ibu hamil,
suami serta keluarganya, untuk memastikan bahwa

15
persiapan yang bersih dan aman, persiapan transportasi,
dan biaya.
Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah untuk hal
ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar
minimal 7T timbang BB, akur tekanan darah, ukur tinggi
fundus uteri, TT, tablet besi minimal 90 tablet selama
hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka persiapan
rujukan.

16

Anda mungkin juga menyukai