Anda di halaman 1dari 24

MODUL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DI RAUDHATUL ATHFAL

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
memberikan amanah bahwa secara operasional kewenangan menyusun dan
menyepakati pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan adalah lembaga
satuan pendidikan itu sendiri. Hal ini memberikan pemahaman bahwa Pemerintah
memiliki tanggung jawab dalam penyusunan standar nasional pendidikan dan
kurikulum makro sebagai rujukan bagi satuan pendidikan untuk menyusun dan
mengembangkan sendiri kurikulum operasional sesuai dengan visi, misi, tujuan,
harapan dan berbagai kebutuhan serta kondisi yang dihadapi dan dimiliki oleh
satuan pendidikan.

Upaya pendelegasian kewenangan dalam menyusun dan menggunakan kurikulum


operasional tersebut sekaligus merupakan pelaksanaan dari prinsip pendidikan
nasional yang mengacu pada prinsip keragaman (diverisifikasi). Dengan demikian
maka akan terjadi keragaman konsep dan implementasi kurikulum pada berbagai
satuan pendidilkan di wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Satuan pendidikan Raudhatul Athfal (RA) sebagai satuan pendidikan formal


diberikan kewenangan untuk menyusun dan mengembangkan sendiri kurikulum
operasional yang akan dilaksanakan di lembaganya. Dengan demikian akan tampak
kekhasan RA sesuai dengan kondisi lingkungan masing-masing dengan tetap
mengedepankan nilai-nilai keislaman sebagai lembaga yang berada di bawah
kementerian Agama Republik Indonesia.

Dalam membantu satuan RA untuk menyusun dan mengembangkan sendiri


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka disusunlah modul sebagai
bahan bimbingan teknis kepada para peserta bimtek agar bisa dijadikan acuan di
daerah masing masing. .

1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Target kompetensi yang hendak dicapai melalui bimbingan teknis penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di RA adalah peserta bimtek memiliki
pemahaman yang komprehensif tentang penyusunan KTSP dan memiliki
keterampilan menyusun KTSP tersebut di tingkat RA serta mampu mengimbaskan
kepada kepala RA di daerah masing masing. Indikator pencapaian kompetensi
peserta bimtek dapat diamati dari hal-hal sebagai berikut :

a. Memahami konsep KTSP


b. Menyusun dokumen 1 KTSP
c. Menyusun dokumen 2 KTSP
d. Mengimbaskan kepada kepala RA

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan paparan, tanya jawab, diskusi, penugasan secara individu atau
kelompok peserta bimbingan teknis penyusunan Kurikulum Tingkat atuan
Pendidikan di RA diharapkan mampu :
a. Mendeskripsikan konsep KTSP di RA secara komprehensif
b. Mendeskripsikan manfaat penyusunan KTSP dengan benar
c. Mengidentifikasi komponen yang berpengaruh terhadap penyusunan KTSP
dengan tepat.
d. Mendeskripsikan prinsip penyusunan KTSP secara lengkap
e. Menjelaskan tahap penyusunan KTSP secara runtut
f. Menyusun KTSP dokumen 1 dengan benar
g. Menyusun KTSP dokumen 2 dengan benar, dan
h. Mengimbaskan cara menyusun KTSP kepada kepala RA secara benar.

D. Hasil yang diharapkan


Melalui diskusi dan kerja kelompok para peserta bimtak diharapkan mampu
menghasilkan:
a. Draf Visi dan indikatornya
b. Draf Misi
c. Draf Tujuan Lembaga

2
d. Draf susunan KTSP dokumen 1
e. Draf susunan KTSP dokumen 1
f. Draf SOP
g. Draf Tata Tertib Lembaga
h. Draf Pengimbasan Hasil Bimtek di Daerah Asal Peserta.
E. Metode
Untuk mencapai tujuan dan target dalam bimbingan teknik ini, metode yang
digunakan adalah:
a. Paparan/ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Kerja kelompok
e. Presentasi

F. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup materi Penyusunan KTSP RA meliputi :
a. Konsep KTSP
b. Langkah-Langkah Penyusunan KTSP
c. Penyusunan KTSP Dokumen 1, dan
d. Penyusunan KTSP dokumen 2

G. Petunjuk Penggunaan Modul


Agar dapat memahami dan menerapkan Penyusunan KTSP RA secara tepat,
komprehensif dan mendalam, peserta bimtek harus melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Bacalah terlebih dahulu kompetensi dasar dan indikator keberhasilan yang
tertera dalam modul ini. Hal ini menjadi penting dilakukan untuk mengukur
keberhasilan kegiatan pembelajaran saudara dalam materi ini.
b. Mengikuti paparan atau penyajian materi ini dengan seksama, cermat dan
konsentrasi pada saat disampaikan oleh fasilitator dalam kegiatan tatap
muka.

3
c. Melakukan analisis dan mendiskusikan setiap paparan yang disampaikan
baik dengan sesama teman peserta bimtek atau dengan fasilitator.
d. Mengejakan berbagai tugas yang diminta baik yang disajikan dalam bahan
ajar ini maupun yang diberikan oleh fasilitator pada saat mengikuti kegiatan
bimtek.
e. Melaksanakan tugas proyek terkait modul ini.
f. Apabila ada bagian dari modul ini yang kurang difahami sebaiknya saudara
mendiskusikannya dengan rekan sejawat atau bertanya yang lebih ahli di
bidangnya sehingga saudara memiliki pemahaman yang benar.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

URAIAN MATERI

Pada kegiatan ini kita akan mulai membahas apa saja yag harus kita
pahami sebelum menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di RA.
Mengapa kita harus menyusun KTSP.
Apa saja permasalahan yang harus kita pahami dan harus kita siapkan
sebelum menyusun KTSP.
Apa akibatnnya jika satuan pendidikan tidak memiliki KTSP.
Bagaimana cara menyusun KTSP.
Siapa saja yyang terlibat dalam proses penyusunan KTSP.
Apa saja komponen KTSP.
Mari kita cermati beberapa pokok bahasan yang berhubungan proses
penyusunan KTSP di bawah ini dengan pembagian waktu sebagai berikut
.
No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pembukaan 15 menit
2. Kegiatan Inti 105 menit
3. Kegiatan Penutup 15 menit

4
a. Pengertian KTSP
b. Tujuan KTSP
c. Prinsip Pengembangan KTSP
d. Komponen Dokumen KTSP RA
e. Tahapan Penyusunan KTSP RA
Sebagai kepala RA saudara pasti memiliki pengalaman yag berbeda
beda dalam proses penyusunan KTSP di lembaga masing masing.
Semua pengalaman itu pasti berharga. Mudahkah menyusun KTSP.
Sulitkah dalam prosesnya. Siapa saja yang saudara dilibatkan dalam
proses penyusunan kurikulum tersebut.

Melalui bimtek ini saudara diminta mendalami modul sebagai acuan


agar dalam menyusun KTSP mendekati ideal atau sesuai dengan teori
yang ada. Mari kita dalami satu persatu.

a. Pengertian KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk RA adalah
kurikulum yang dibuat dan dikembangkan oleh satuan pendidikan agar
sesuai dengan karakteristik satuan RA tersebut. Berangkat dari
pengertian tadi, artinya kurikulum ini dibuat oleh satuan pendidikan yang
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing satuan RA yang
memiliki perbedaan dalam beberapa hal, seperti keadaan lingkungan
geografis,kondisi peserta didik, keiapan pendidik, kesiapan tenaga
kependidikan, latar belakang orang tua ( tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan , tingkat ekonomi, kondisi sosial budaya dan nilai-nilai yang
dianut mayoritas masyarakat), sarana dan prasarana yang ada,
pembiayaan yang dimiliki lembaga, dan nilai-nilai yang mendasari yag
akan dikembangkan serta program yang akan dilaksanakan oleh satuan
RA tersebut.
Melalui pertimbangan faktor- faktor seperti itulah yang kemudian dapat
mencerminkan kemandirian dan kekhasan lembaga masing-masing akan
terlihat dari kurikulum tingkat satuan pendidikan di setiap daerah atau
wilayah di mana satuan RA itu berada.

5
b. Tujuan KTSP
Ketika saudara menyusun KTSP, apa sebenarnya tujuan yang ingin
saudara raih. Apa sekedar melaksanakan tugas pokok sebagai kepala
RA atau karena ada aturan yang mengharuskan setiap lembaga punya
KTSP. Atau saudara memang benar-benar ingin memiliki kurikulum
yang mencerminkan kekhasan lembaga yang saudara pimpin.
Saudara bisa mencermati tujuan penyusunan KTSP di bawah ini.
a) Meningkatkan mutu pendidikan RA melalui kemandirian dan
inisiatif lembaga dalam mengembangkan kurikulum.
b) Meningkatkan layanan RA dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia, baik sumber
daya manusia atau sumber daya lainnya;
c) Meningkatkan layanan proses pembelajaran dalam rangka
mengembangkan potensi anak didik supaya mampu mencapai
tahap perkembangan kognitif, fisik, sosial, emosional , dan
bahasa secara optimal.
d) Meningkatkan keterlibatan warga RA dan masyarakat dalam
mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan
bersama;

c. Perinsip Penyusunan KTSP


Ketika kita menyusun KTSP saudara dan tim pengembang kurikulum
harus diberi bekal terlebih dahulu agar memahami prinsip prinsip
dalam penyusunannya. Dimana pemahaman terhadap prinsip ini
menjadi sangat penting, sehingga dalam proses penyusunan maupun
hasilnya akan tampak mencirikan kekhasan lembaga saudara. Berikut
ini adalah beberapa prinsip yang harus saudara pahami.
a) Memperhatikan sikap spiritual dan sosial anak
b) Mempertimbangkan fitrah, tahapan tumbuh kembang anak,
potensi, bakat, minat dan karakteristik anak
c) Holistik-Integratif (HI)
d) Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain

6
e) Mempertimbangkan kebutuhan anak termasuk anak
berkebutuhan khusus
f) Berkesinambungan atau kontinum perkembangan anak dari
usia lahir hingga 6 tahun
g) Memperhatikan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Seni
h) Memperhatikan sosial budaya
i) Fleksibilitas kurikulum

d. Komponen Dokumen KTSP


Dokumen KTSP terdiri dari dua dokumen utama, yaitu dokumen satu
dan dokumen dua. Dokumen satu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
1 dan bagian 2. Masing-masing bagian akan dipaparkan secara rinci
dalam modul ini.
a. KTSP RA Dokumen I pada Bagian I terdiri dari:
1) Sejarah singkat berdirinya lembaga RA. Sejarah ini
berisi sedikitnya tahun berdiri, nama yayasan, nama
pendiri, luas lahan, jumlah anak didik dan tenaga
pendidik, dan program layanannya. Ditambah
perkembangan dalam berbagai aspek selama kurun
dua sampai 3 tahun terakhir.
2) Bagan struktur kepengurusan lembaga. Bagan struktur
yang dibuat harus dilengkapi dengan job deskripsi
masing masing bagian.
3) Alamat dan peta lokasi lembaga RA
4) Status satuan lembaga RA hendaknya dilengkapi data
seperti: (negeri/ swasta/ ijin operasional/ NSM/ NPSN/
Yayasan/ status akreditasi).
b. KTSP RA Dokumen I pada Bagian II terdiri dari:
1) Pendahuluan
a) Latar Belakang pentingnya penyususan KTSP
RA. Pada latar belakang pentingnya

7
penyusunan KTSP ini setidaknya memuat
alasan penyiapan SDM harus dilakukan sejak
dini, alasan lingkungan yang beragam, alaan
faktor perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dst.
Contoh : Pendidikan anak usia dini diyakini
menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya
manusia yang berkualitas di masa yang akan
datang. Oleh karena itu layanan PAUD di jalur
Raudhatul Athfal harus dirancang secara
seksama dengan memperhatikan
perkembangan anak, perubahan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta budaya yang
berkembang. Memahami kondisi tersebut,
maka RA “X” memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Raudhatul Athfal
b) Landasan penyusunan KTSP. Landasan terdiri
dari landasan Filosofis (Al Qur’an dan Hadits),
Landasan Sosiologis, Landasan Psiko-
pedagogis dan Dasar Operasional Penyusunan
KTSP RA. Landasan Filosofis diambil dari
alQuran dan Hadis sebagai pegangan dasar
utama yag akan memberi ciri tersendiri bagi
RA karena kitab suci dan sunnah nabi bersifat
mutlak kebenarannya.
c) Tujuan Penyusunan KTSP RA. Tujuan utama
penyusunan KTSP setidaknya menggambarkan
bentuk layanan lembaga kepada anak didik dan
para orang tua dan ciri khas lembaga tersebut.
2) Visi, Indikator, Misi dan Tujuan Lembaga RA

8
a) Visi Lembaga RA
Apa yang saudara pikirkan ketika akan
menyusun visi lembaga yang saudara pimpin.
Apa pentingnya sebuah visi. Bagaimana cara
menyusunnya dan siapa yang terlibat di
dalamnya. Apabila saudara menyusun visi
saudara harus memperhatikan kaidahnya.:
1)Singkat padat tidak lebih dari 20 kata, 2)
Realistik berarti sesuai dengan kondisi
lembaga, 3) Visioner yang bisa diartika
sebagai harapan wujud lembaga masa kini dan
masa depan, 4) Antisipatif yang berarti mampu
menjawab tantangan perkembangan zaman
serta 5) Terukur yang berarti bahwa visi yang
disusun harus bisa dicapai dalam kurun waktu
tertentu. Bahasa visi bersifat membendakan.
Contoh visi : Terwujudnya Lulusan yang
beriman, berakhlak mulia dan cerdas
b) Indikator Visi.
Ketika saudara menyusun indikator visi harus
memahami kata-kata kunci pada visi yang
telah anda susun sebelumnya. Ada tiga kata
kunci pada contoh visi di atas, 1) Beriman, 2)
Berakhlak Mulia, dan 3) Cerdas.
Setiap kata kunci saudara dapat kembangkan
menjadi satu atau lebih indikator, selanjutnya
indikator itulah yang akan saudara
kembangkan menjadi misi. Dengan demikian
setiap satu kata kunci minimal dijabarkan
menjadi satu kalimat misi.
Contoh Indikator visi:

9
1) Dapat menyebutkan nama Allah beserta
ciptaan-Nya,
2) Berperilaku santun, dan
3) Mendapat kejuaraan bidang akademik.
c) Misi Lembaga RA.
Bagaimana langkah saudara ketika
menyusun misi. Misi harus dijabarkan dari
setiap kata kata kunci yang terdapat pada visi
yang telah saudara susun bersama tim. Hakekat
misi pada dasarnya merupakan kegiatan untuk
meraih visi. Akan lebih mudah apabila setiap
kata kunci visi telah saudara susun
indikatornya, sehingga minimal setiap satu
indikator dapat dikembangkan menjadi satu
misi. Karena itu bahasa misi menggunakan
kata kerja aktif.
Contoh Misi : Menumbuhkembangkan potensi
anak untuk meyakini Allah dan ciptaanNya.
d) Tujuan Lembaga RA “X” :
Tujuan lembaga disusun berdasarkan misi dari
masing-masing lembaga. Tujuan tersebut
menunjukkan hasil yang diharapkan dari
rangkaian proses pengelolaan sebuah sistem
sesuai misi yang telah disusun sebelumnya.
Katika saudara akan menyusun tujuan
lembaga, tentunya harus mencermati setiap
misi yanng telah saudara susun bersama tim.
Apabila saudara ingin mudah menusun tujuan
lembaga maka jumlah tujuan usahakan
mminimal sama dengan jumlah pernyataan
dalam misi lembaga saudara. Coba amati
contoh tujuan lembaga di bawah ini. Sesuaikah

10
dengan misi di atas? Saudara bisa
menganalisisnya.
Contoh tujuan: anak terbiasa berdoa setiap
memulai kegiatan.
3) Karakteristik Lembaga RA.
Sebaiknya saudara menampilkan karakteristik
lembaga yang saudara pimpin dari berbagai aspek baik
secara kelembagaan atau program kegiatan.
Contoh : RA menerapkan program tahfidz,
pembelajaran dengan multi media, pembiasaan bahasa
asing, dst.
4) Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan dan
Program Pengembangan. Untuk menyusun dokumen
ini saudara tinggal mengembil dan menyesuaikan
dengan Keputusan Menteri Agama nomor 792 dan
atau juknis yang terkait dengan keperluan dokumen
tersebut.
5) Indikator Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia
4–5 Tahun dan 5-6 Tahun. Ketika akan membahas dan
menyusun Indikator Pencapaian Perkembangan pada
setiap kelompok usia, saudara dapat menyalin dari
petunjuk teknis yang terkait. Meskipun demikian
saudara bersama tim dapat mengembangkan indikator
yang ada untuk disesuaikan dengan ciri khas lembaga
yang saudara pimpin. Indikator yang terdapat dalam
juknis sifatnya minimal, sehingga dapat
dikembangkan lagi.
6) Muatan Pembelajaran.
Apa sesungguhnya yang anda pikirkan ketika
berbicara masalah muatan pembelajaran di lembaga
RA. Apabila saudara mencermati STPPA semua
muatan telah tertera di dalamnya. Saudara tinggal

11
menyesuaikan apabila ingin mengembangkannya.
Pengembangan itu harus saudara sesuaikan dengan ciri
khas lembaga yag ssaudara pimpin. Sebagai lembaga
di bawah kementerian agama sudah seharusnya
muatan pendidikan agama menjadi prioritas, baik yang
bersifat kognitif seperti hafalan doa harian, hafalan
surat-surat pendek dalam al quran atau yang bersifat
afektif seperti pembiasaan-pembiasaan bicara santun,
berjabat tangan dengan guru, atau yang bersifat
keterampilan seperti praktik berwudhu, praktik shalat,
bisa juga muatan yang bersifat melatih kepekaan
sosial seperti menyantuni teman sebaya yang kurang
mampu dan seterusnya.
7) Beban Belajar di Raudhatul Athfal
Beban belajar di RA secara nasional telah ditentukan
dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) atau juknis
yang ada. Meskipun demikian saudara dapat
menambah beban belajar di lembaga yang saudara
pimpin sesuai dengan kesepakatan tim setelah melalui
analisa konteks di mana lembaga saudara berada.
Beban belajar yag telah ditentukan siatnya minimal,
sehingga saudara tidak boleh menguranginya.
8) Kalender Pendidikan RA
Kalender Pendidikan di RA harus mengikuti kalender
pendidikan yang dikeluarkan secara resmi oleh
Kementerian Agama melalui kasi Pendidikan
Madrasah di Kabupaten atau Kota sesuai alamat
lembaga saudara. Saudara boleh melakukan
penyesuaian, dengan catatan tidak mengurangi pekan
efektif yang telah ditentukan oleh Kementerian
Agama.

12
9) Standar Operasional Prosedur (SOP) Lembaga RA
Mengapa di RA harus ada SOP ? Bagaimana saudara
sebagai kepala menyusun SOP. Siapa yang terlibat
dalam penyusunannya. Apa saja SOP yang harus
dimiliki oleh lembaga RA dan berapa jumlahnya.
Dalam modul ini akann dibahas secara singkat.
Banyak sikap dan perilaku akhlak mulia yang harus
dibiasakan kepada anak RA yang cara belajarnya
bersifat meniru orang dewasa. Bagaimana lembaga
menanamkan sikap kepada anak tentunya perlu sistem
yang secara konsisten dapat diterapkan di lembaga
tersebut. Guru sebagai model utama yang akan selalu
ditiru anak dalam kesehariannya di lembaga, harus
berperilaku secara ajeg dan berkesinambungan. Oleh
karena itu perlu disusunn SOP sesuai kebutuhan
lembaga. Misal anak diharapkan memiliki sikap
menghargai lingkungan, maka dibutuhkan standar
penataan lingkungan yag aman, nyaman, indah, dan
mampu menimbulkan rasa senang pada diri anak
selama di lingkungan bermain dan belajar di lembaga
RA.
Macam dan jumlah SOP bersifat relatif disesuaikan
dengan kondisi riil lembaga dan tingkat kebutuhannya.
Adapun rambu-rambu penyusunan SOP sebagai
berikut :
a. Kop lembaga
b. Judul SOP
c. Nama Lembaga
d. Kode Dokumen
e. Unit Program
f. Standar PAUD

13
g. Tanggal Disahkan/Direvisi
h. Tujuan
i. Referensi
j. Pihak-Pihak Terkait
k. Dokumen
l. Prosedur Kerja
Contoh Format SOP
KOP
SOP PEMBUKAAN KEGIATAN HARIAN
Nama .............. Kode Dok .............
Lembaga
Unit ............... Standar ..............
Program
Tgl ............... Tgl ..............
Disahkan Direvisi

1 Judul ...............................................
2 Tujuan ................................................
3 Referensi ................................................
4 Pihak-Pihak ..............................................
Terkait
5 Dokumen ..............................................
6 Prosedur 1...............................................
Kerja 2...............................................
3................................................
4..dst

c. KTSP DOKUMEN II terdiri dari:


1) Pembuatan Program Tahunan
2) Pembuatan Program Semester

14
3) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mingguan
4) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian
5) Pembuatan Penilaian Perkembangan

d. Lampiran KTSP RA, terdiri dari :


1) Lembar Validasi yang sudah ditanda tangani oleh
Pengawas RA
2) Contoh Kalender Pendidikan
3) Contoh Standar Operasional Prosedur
4) Contoh Program Tahunan
5) Contoh Program Semester
6) Contoh Program Mingguan
7) Contoh RPPH
8) Contoh Penilaian
9) Contoh Tata Tertib Lembaga RA

e. Tahap Penyusunan KTSP


Ketika saudara akan menyusun dokumen KTSP hendaknya
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1) Bentuk Tim Pengembang Kurikulum yang bertugas
menyusun draf kurikulum berdasarkan hasil analisis
konteks.
2) Tim pengembang melakukan pembahasan untuk
menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan
perundangan dan berdasarkan pada visi, misi serta
tujuan lembaga.
3) Tim pengembang melakukan review dan perbaikan
hasil terhadap pembahasan draf kurikulum dengan
memperhatikan masukan dari Tim.

15
4) Review KTSP seharusnya dilakukan setiap awal tahun
pelajaran, sebelum diterapkan pada tahun pelajaran
baru. Review bisa menyesuaikan dengan kalender
pendidikan setiap tahun. Salah satu contoh kegiatan
yang bisa direviw adalah program tahunan.
5) Kepala RA menetapkan Kurikulum KTSP dengan
Surat Keputusan sebagai penetapan pemberlakuan
KTSP di lembaga.
6) Setelah KTSP ditetapkan oleh Kepala, maka perlu
disosialisasikan kepada seluruh Pendidik dan Tenaga
Kependidikann, Pengurus Yayasan, dan Komite
Sekolah, serta Perwakilan Paguyuban Orang Tua
Anak Didik melalui pertemuan dinas di awal tahun
pelajaran.

f. Tahap Pengesahan KTSP


Ketika KTSP sudah disusun oleh tim yang telah ditentukan,
maka tahap berikutnya adalah disahkan kepada pihak yang
berwenang sebelum kurikulum tersebut diberlakukan di
lembaga. Adapun langkah-langkah pengesahannya adalah :
1) KTSP perlu divalidasi oleh Pengawas RA untuk
melihat kesesuaian dokumen KTSP dengan dokumen
fisik yang dimiliki oleh lembaga RA.

Contoh format Validasi:


No Jenis Kelengkapan Ada Tidak
Dokumen Data
1. Dokumen 1 Sejarah singkat
Bagian 1 berdirinya
lembaga RA
Bagan Struktur
Kepengurusan
Lembaga

16
Alamat dan Peta
Lokasi Lembaga
RA
Status satuan
lembaga RA
hendaknya
dilengkapi data
seperti:
Negeri/Swasta
Ijin Opresional
NSM
NPSM
Status Akreditasi
Dokumen 1 Latar Belakang
Bagian 2 Penyusunan
KTSP
Landasan
Penyusunan
KTSP
Tujuan
Penyusunan
KTSP
Visi Lembaga
Indikator Visi
Misi Lembaga
Tujuan Lembaga
Karakteristik
Lembaga
STPPA
Indikator
Pencapaian
Perkembangan
Anak

17
Muatan
Pembelajaran
Beban Belajar
Kalender
Pendidikan
Standar
Operasional
Prosedur
2 Dokumen 2 Program
Tahunan
Program
Semester
RPPM
RPPH
Penilaian
Perkembangan
3 Lampiran Lembar Validasi
KTSP
Contoh Kalender
Pendidikan
Contoh SOP
Contoh Prota
Contoh Promes
Contoh RPPM
Contoh RPPH
Contoh Lembar
Penilaian
Contoh Tata
Tertib Lembaga

2) Dokumen KTSP RA yang telah disusun dan


ditetapkan oleh Kepala RA perlu disahkan oleh

18
pejabat yang berwenang yaitu Kepala Seksi
Pendidikan Madrasah Kabupaten/Kota setempat,
mengetahui Ketua Yayasan dan Kepala Lembaga.
3) Dokumen KTSP RA yang sudah disahkan, segera
diimplemetasikan di lembaga. Kepala RA perlu
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
dokumen KTSP RA.

19
KEGIATAN PEMBELAJARAN II

Forum Diskusi Kelompok .

Ketentuan Diskusi Kelompok.

1. Setiap Kelompok terdiri dari 4 – 5 peserta


2. Tentukan seorang ketua yang bertugas mengkoordinir jalannya diskusi.
3. Tuliskan jawaban saudara dalam kertas yang telah disiapkan panitia.
4. Waktu yang saudara miliki 15 menit.
5. Apabila sudah selesai, tempelkan hasil kerja saudara pada tempat yang telah
ditentukan.
6. Manfaatkan waktu seefektif mungkin.

Bacalah dengan cermat permasalahan di bawah ini, diskusikan dengan kelompok


dan kerjakan secara kolaboratif !

1. Ada satu lembaga RA yang telah berdiri sekitar 10 tahun. Lembaga tersebut
memiliki KTSP yang telah disahkan oleh pihak berwenang. Dalam proses
pembuatan KTSP hanya dilakukan oleh kepala RA dan seorang guru yang
ditunjuk sebagai bendahara RA. Lakukan identifikasi terhadap permasalahan
tersebut. Bagaimana menurut pendapat saudara. Berikan alasan !
2. Pada suatu kawasan perumahan, terdapat lembaga RA yang cukup diminati
masyarakat, tetapi lembaga tersebut tidak memiliki KTSP dengan alasan sudah
memiliki kurikulum sendiri yang telah ditetapkan lembaga dan disetujui oleh
yayasan. Bagaimana pendapat saudara terhadap permasalahan tersebut, berikan
alasannya !
3. Sebagai seorang kepala RA, saudara pasti memiliki pengalaman menarik dalam
proses penyusunan KTSP. Disusikan dengan kelompok untuk mengidentifikasi
permasalahan yang paling pelik dalam upaya menyusun KTSP yang sesuai
dengan kondisi riil di lembaga saudara. Tuliskan dalam lembar kerja yang ada !

20
Selamat Mengerjakan !

KEGIATAN PEMBELAJARAN III

Tugas Kelompok.

1. Kerjakan setiap perintah di bawah ini secara kelompok.


2. Kerjakan di lap top dan di kertas kerja yang telah disediakan.
3. Hasil kertas kerja diserahkan kepada fasilitator.
4. Hasil kerja di lap top dipresentasikan secara bergilir.
5. Waktu saudara 30 menit.
6. Manfaatkan waktu seefektif mungkin.

Kerjakan setiap tugas di bawah ini dengan benar!

1. Buatlah contoh visi dan indikatornya di lembaga yang saudara pimpin.

2. Buatlah contoh susunan misi sesuai dengan visi yang telah saudara buat.

21
3. Buatlah contoh tujuan lembaga saudara yang menggambarkan hasil penerapan
KTSP yang saudara miliki.

4. Tuliskan langkah-langkah penyusunan KTSP mulai persiapan sampai


pengesahan pihak yang berwenang.

5. Buatlah contoh SOP yang mencerminkan kekhasan lembaga yang saudara


pimpin !

22
.
6. Susun rencana tindak lanjut untuk mengimbaskan penyusunan KTSP kepada
kepala RA di daerah kabupaten atau kota saudara masing-masing.

Selamat Mengerjakan.

23
Kesimpulan
Beberapa poin penting dapat dituliskan di akhir modul ini, seperti
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP merupakann
kurikulum operasional yang harus disusun sendiri oleh setiap
satuan pendidikan RA.
b. Proses penyusunan KTSP harus melibatkan beberapa unsur dari
satuan pendidikan RA yang bersangkutan dan melalui tahapan yang
benar.
c. Susunan KTSP terdiri dari dua dokumen utama dan dilengkapi
lampiran sesuai kebutuhan lembaga.
d. Keberadaan KTSP memberikan peluang kepada satuan RA agar
mampu menampilkan ciri khas lembaga dan mampu
mengembangkan sesuai dengan kondisi riil serta potensi yang
dimiliki oleh satuann RA.
e. Kepiawaian kepala RA dalam menyusun dokumen KTSP sangat
menentukan kualitas layanan dan pengembangan program satuan RA
tersebut.
f. KTSP harus direvisi setiap tahun sebelum awal tahun pelajaran
dimulai dan dibuktikan dengan dokumen proses revisi.

24

Anda mungkin juga menyukai