Anda di halaman 1dari 3

takhikardia .

Takikardia adalah denyut jantung yang cepat, yaitu >100 x/menit

Klasifikasi Takhikardia Berdasarkan keteraturan iramanya dan Berdasarkan tampilan gelombang QRS

Berdasarkan gelombang QRS

1. Takhikardia QRS sempit


Sinus takhikardia
ATrial Fibrilasi
Atrial Flutter
Atrial takhikardia
2. Takhikardia QRS Lebar
Ventrikel Takhikardia
Supra ventrikel dengan Abransi

Berdasarkan Keteraturan Irama

Takhikardia dengan irama yang tidak teratur

Atrial flutter

Atrial tibrilasi

Takhikardia dengan irama yang teratur

Sinus takhikardia

Atrial takhikardia

Ventrikel Takhikardia

Supra ventrikel dengan Abransi

Pemeriksaan terhadap kondisi klinis pasien dilakukan berdasarkan Pendekatan CAB (sirkulasi , jalan
nafas dan pernafasan) Pasien harus diberikan oksigen, Identifikasi irama EKG, Pantau tekanan darah,
saturasi oksigen dan melakukan pemasangan jalur Intravena.

Penatalaksanaa Takikardia

Intervensi takhikardia menjelaskan mengenai penatalaksanaan takhikardia pada pasien yang nadinya
masih teraba. Pada penatalaksaan Takhikardia yang disertai nadi perlu ditentukan apakah takhikardi
tersebut disertai kondisi klinis yang stabil atau tidak stabil.

Takhikardia Tidak Stabil

Pada takhikardia yang tidak stabil yaitu takhikardia yang disertai tanda gejala yang serius seperti:

- penurunan kesadaran

- sakit dada yang berkelanjutan


- Hipotensi

- tanda-tanda syok

- yang harus dilakukan adalah kardioversi.

Tindakan yang harus dilakukan

Kardioversi dilakukan jika frekuensi nadi 150 kali/menit atau lebih. Energi dimulai 50 joule untuk
SVT dan 100 joule untuk VT. Energi maksimal adalah 360 joule. Jika kardioversi belum dapat
dilakukan, obat- obatan dapat diberikan sesuai dengan algoritme takikardi.

Persiapan yang harus dilakukan pada saat akan melakukan kardioversi adalah pemasangan intra
vena, pemberian sedasi jika pasien masih dalam keadaan sadar, persiapan alat-alat untuk
memberikan bantuan jalan nafas / pernafasan, dan pertimbangkan untuk konsultasi pada ahli
jantung. Kardioversi direkomendasikan dapat dilakukan pada Takiaritmia yang tidak stabil seperti
SVT, Atrial Fibrilasi, Atrial Flutter.

Takhikardia Stabil

Pada Takhikardia yang stabil pelaksana ACLS harus konsultasi kepada dokter ahli jantung, untuk
menghindari pemberian obat yang dapat membahayakan kondisi pasien. Pada takhikardia yang
stabil yaitu tidak disertai tanda dan gejala yang serius setelah penyebab diidentifikasi, maka
perekaman EKG lengkap 12 sandapan dapat dikerjakan untuk menentukan irama EKG (QRS sempit
atau lebar) dan menentukan terapi yang harus diberikan.

Takikardia dengan QRS sempit (<0,12 sec) .

Fibrilasi Atrium dan Flutter atrium - Kedua gangguan irama ini jika tidak disertai gejala yang serius
tidak memerlukan pengobatan obsevasi adalah tindakan yang paling tepat akan tetapi harus
dipertimbangkan faktor penyebab dari kedua aritmia tersebut. Faktor penyebab atrial fibrilasi/flutter
adalah infark miokard akut, hipoksia, emboli paru, gangguan keseimbangan elektrolit dan kelebihan
obat-obatan seperti quinidin dan digoxin.

-Kardioversi dilakukan apabila obat-obatan gagal mengatasi aritmia tersebut.

-Obat yang direkomendasikan adalah amiodaron, beta blocker verapamil, digoxin dan antikoagulan.

PSVT (paroksismal supraventrikular takikardi) Pada PSVT yang stabil tindakan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

Manuver vagal: Tindakan Manuver vagal meningkatkan tonus parasimpatik dan memperlamba
konduksi ke AV node sehingga frekuensi jantung akan menurun

Obat-obatan: Adenosin. Dosis awal adenosin yan diberikan adalah 6 mg secara bolus melalui intra
ven dan diberikan dengan cepat (1-3 detik) kemudia diikuti dengan 20 cc cairan pembilas. Pemberian
dapa diulang setelah 1-2 menit dengan dosis 12 mg. PSVT yang tidak dapat diatasi dengan adenosin
dapat dipertimbangkan untuk pemberian verapamil, digoxin, beta blocker

Penatalaksanaan pada QRS lebar .

Ventrikel Takikardi

1. Monomorfik: Pengobatan pada monomorfik VT yaitu: Amiodaron 150 mg bolus melalui intra
vena diberikan selama 10 menit. Bila tidak berhasil dilanjutkan dengan pemberian
amiodaron dosis pemeliharaan 360 mg/6 jam pertama kemudian 540 mg/18 jam berikutnya.
Dosis maksimual kumulatif adalah 2,2 gr/24 jam termasuk yang diberikan pada saat tindakan
resusitasi. Lidokain merupakan obat pilihan lain selain amiodaron atau jika amiodaron tidak
tersedia. Dosis lidokain adalah 0,5-0,75 mg/kg BB diberikan bolus intra vena, dapat diulang
5-10 menit sampai dosis maksimal 3 mg/kg BB, dosis pemeliharaan adalah 1-4 mg/menit.
2. Polimorfik: Jika terdapat perpanjangan QT interval tindakan yang harus dilakukan adalah
mengoreksi kelainan elektrolit. Obat pilihan adalah magnesium sulfat. Kardioversi berikutnya
jikaobat-obatan gagal mengatasi takikardi ventrikel. merupakan tindakan

Obat- obat anti aritmia yang bisa digunakan untuk takhikardia:

1.Adenosin

2.Amiodaron

3.Calsium channel blocker

4.Lidokain

5.Magnesium

6.Sotalol

7.Prokainamnic

Sumber: https://www.slideshare.net/mobile/indahtri/algoritme-takikardi

Anda mungkin juga menyukai