Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit
dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
2. Episotomi
Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang
sedang dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan
akan robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi perineum dengan
anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi anestasi epiderual. Insisi episiotomi
dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai
keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah
ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Pada gambar berikut ini dijelaskan tipe episotomi dan rupture yang sering
dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
1. Tuberositas ischii
Lingkup Perawatan
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada
perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi
kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada
perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus,
untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya
bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara
keseluruhan.
Penatalaksanaan
1. Persiapan
Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air
hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat,
pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).
2. Penatalaksanaan
c. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum
dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.
3. Evaluasi
1. Gizi
2. Obat-obatan
4. Sarana prasarana
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini
:
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih
ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi
kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
perineum Anda akan diperiksa apakah ada Cidera, robekan atau tidak. Cidera pada perineum
Ketika Anda didapati robekan maka otoomatis perineum Anda akan dilakukan penjahtan inilah
yang seringkali membuat para ibu menjadi trama atau ketakutan. Padahal proses penjahitan
paling hanya berlangsung sekitar 10 s.d 20 menit dan luka pada perineumpun lebih cepat
sembuhnya ketimbang luka akibat bedah Caesar. Nah, Perawatan perineum yang tepat sangat
penting dalam mencegah infeksi pada episiotomi, kandung kemih, dan rahim. Jaga perineum
tetap bersih dan bebas dari darah yang menempel atau keringgantilah pembalut setidaknya setiap
4 jam untuk membantu mencegah infeksi. Mengganti pembalut setiap kali Anda menggunakan
kamar mandi dan ketika Anda mandi. Gunakan perawatan perineum yang tepat setiap kali Anda
mengganti pembalut, buang air kecil, atau buang air besar sampai semua cairan vagina (lokia)
telah berhenti.
1. Cuci tangan Anda . ini sangat penting sekali untuk menjaga tangan Anda tetap bersih. Ketika
Anda ingin melepaskan pembalut dan mengganti yang baru, "Kupas" pembalut dari depan
ke belakang. Hal ini untuk menghindari kuman terseret dari daerah anus ke area
vagina. Buang pembalut kotor di tempat sampah berjajar dapat atau kantong plastik, bukan
bagian luar perineum, dimulai di depan dan bergerak ke arah belakang. Jangan
menyemprotkan air ke dalam vagina. Lalu keringkan dari arah depan ke belakang dengan
kertas toilet. Gunakan selembar kertas bersih toilet untuk setiap bersihkan. Jatuhkan kertas
atau robekan. Untuk menjaga urin tidak mengeni daerah ini, buang air kecil sambil berdiri
mengangkang di toilet sehingga urine akan jatuh lurus ke bawah atau buang air kecil saat
mengambil mandi. Jika Anda merasakan dorongan untuk buang air kecil tapi tidak bisa,
coba duduk di bak air hangat sampai otot perineum rileks, kemudian buang air kecil sambil
duduk di air. Setelah itu, bilas dengan baik dan rawat perineum Anda.
6. Setelah buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang dengan kertas toilet. Kemudian
dengan lembut mengusap atau menepuk, lagi dari depan ke belakang, untuk mengurangi
pembalut. mencuci tangan yang tepat adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri
Link : http://www.bidankita.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=411:episiotomi&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56
TIPS:
Sudah umum jika Anda merasa takut jahitan episiotomi akan robek jika Anda batuk. Batuk,
bersin, mengejan, dan tertawa memang membuat banyak tekanan pada jahitan Anda. Anda akan
lebih nyaman jika Anda mengencangkan otot-otot perineum sebelum Anda batuk, bersin,
ketegangan, atau tertawa dan kemudian rileks sesudahnya.
Anda dapat meringankan ketidaknyamanan dengan menekan pad Anda terhadap jahitan Anda
untuk mendukungnya sebelum Anda batuk atau bersin.
Infeksi bisa terjadi karena ibu kurang telaten melakukan perawatan pascapersalinan. Ibu takut
menyentuh luka yang ada di perineum sehingga memilih tidak membersihkannya. Padahal,
dalam keadaan luka, perineum rentan didatangi kuman dan bakteri sehingga mudah terinfeksi.
Gejala-gejala infeksi yang dapat diamati adalah:
* keputihan
* perdarahan kembali banyak padahal sebelumnya sudah sedikit. Misalnya, seminggu sesudah
melahirkan, pendarahan mulai berkurang tapi tiba-tiba darah kembali banyak keluar.
Bila ada tanda-tanda seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter. Infeksi vagina yang ringan
biasanya ditindaklanjuti dengan penggunaan antibiotik yang adekuat untuk membunuh kuman-
kuman yang ada di situ.
A. Pengalaman
1. Pengertian Pengalaman
Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung)
( KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodic, yaitu memori yang
menerima dan menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat
tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi. (Daehler & Bukatko, 1985 dalam Syah,
1003). Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari –
harinya. Pengalaman juga sangat berharga bagi setiap manusia, dan pengalaman juga dapat
diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia.
Pengalaman ibu dalam perawatan Luka Episiotomi juga merupakan hal yang tidak terlupakan,
karena hampir semua ibu yang merawat luka bekas episiotomi mengharapkan hal yang terbaik
untuk mempercepat penyembuhan luka episiotomi. B. Episiotomi
1. Pengertian Episiotomi
Episiotomi adalah insisi pada perinium untuk memperlebar orifisium vulva pada saat melahirkan
bayi. farrer (2004). Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan
yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Episiotomi medial
b. Episiotomi mediolateral
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu
maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air
seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk
mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan
maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan. Feerer (2001).
6. Penatalaksanaan
1. Persiapan
a. Ibu Pos Partum
Perawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu
telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.
Universitas Sumatera Utara
b. Alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air hangat dan handuk
bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik
(Fereer, 2001).
2. Penatalaksanaan
Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa ketidak
nyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur
pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut:
a. Mencuci tangannya
c. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan letakkan
pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.
3. Evaluasi
Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah :
Perawatan lika episiotomi yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan
bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada
jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir.