NIM : 142170016
KELAS : EA-C
13.1 Sifat dan contoh Biaya Dibayar di Muka dan Pajak Dibayar di Muka
Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga
dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets).
1. Menurut Standar Akuntansi Keuangan :
a. Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
b. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk beberapa
periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
2. Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir
tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN)
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai biaya dibayar di muka
adalah :
Premi asuransi (prepaid insurance)
Sewa dibayar di muka untuk masa satu tahun yang akan datang (prepaid rent)
Biaya lain-lain dibayar di muka (prepaid others), misalnya: biaya iklan di radio, televisi
yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi (hadiah berupa gantungan
kunci, payung)
Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun
(untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN)13
Contoh dari pajak dibayar di Muka adalah:
PPh 22 (dari import barang)
PPh 23 (dari bunga, dividen, royalty, mamagement fee).
PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan).
PPN Masukan (Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut oleh pengguna kena pajak pada
waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak).
13.2 Tujuan pemeriksaan Biaya Dibayar di Muka dan Pajak Dibayar di Muka
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dan pajak dibayar
dimuka
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah
dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/pemungutan pajak
yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(paybudi)/ PSAK.
13.3 Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak Dibayar di Muka yang disarankan
Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur subtantive
test. Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi dalam beberapa bagian,
yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka, biaya advertensi dibayar di muka dan
pajak dibayar di muka.
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas di sini harus disesuaikan dengan
kondisi perusahaan yang diaudit.
Prosedur Pemeriksaan Untuk Compliance Test :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pajak yang dibayar di muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang dipergunakan tercakup dalam internal
control questionnaires atas pengeluaran kas dan bank :
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut pajak dibayar di muka didukung oleh
bukti-bukti sah dan lengkap.
Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti pemotongan pajak oleh
pihak
Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti pemotongan pajak oleh
pihak ketiga di file dengan baik dan rapi.
Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapi.
b. Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar di muka. Yang
digunakan sebagai sample biasanya adalah bukti pengeluaran kas dan bank
dan samplecukup dipilih secara random.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar di muka.
Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka auditor bisa
menyimpulkan bahwa internal control atas pajak dibayar di muka berjalan efektif. Karena
itu subtantive test atas perkiraan pajak dibayar di muka bisa di persempit.
Prosedur Pemeriksaan Subtantive Sewa Dibayar di Muka (Prepaid Rent)
(1) Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal neraca.
(2) Check ketelitian perhitungan mathematic (mathematical accuracy).
(3) Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku besar (general
ledger) prepaid rent.
(4) Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
(5) Lakukkan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan pemeriksaan lease
agreement ( jika sudah dilakukan di compaliance test,refer ke kertas kerja compliance test ).
(6) Tie-upltie-in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya sewa.
Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa ( tanpa
melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.
(7) Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.