Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PELAYANAN KEROHANIAN

BAB I
PENGERTIAN

A. Pelayanan Kerohanian
Pelayanan kerohanian pada pasien atau pendampingan orang sakit merupakan
salah satu bentuk layanan konseling pastoral untuk membantu pasien yang tengah
bergulat dengan pengalaman batas daya tersebut. Situasi batas daya yang kerap
menetapkan pasien pada fakta kematian (kegelapan maut) : harus meninggalkan dunia
dan tidak tahu akan menuju kemana. Dalam proses pendampingan, konselor
menunjukkan rasa simpati dan dukungan empati kepada pasien) supaya dapat
“berjumpa” dengan Allah yang hadir dalam situasinya serba terbatas itu. Pasien
dibimbing untuk hidup dengan bersandar pada kebaikan Tuhan Yang Maha Esa semata,
sehingga daya Ilahi dapat dijadikan sumber kekuatannya untuk “meloncat” ke luar dari
situasi pengalaman batas daya menuju kepada Tuhan Yang Maha Esa (meskipun dalam
kegelapan), karena percaya bahwa penyerahannya itu akan disambut Tuhan.

B. Pendapampingan Pelayanan
Kata pendampingan pelayanan adalah gabungan dua kata yang mempunyai
makna pelayanan. Istilah pendampingan berasal dari kata kerja “mendampingi”.
Mendampingi merupakan suatu kegitan menolong orang lain yang karena sesuatu sebab
perlu didampingi. Orang yang melakukan kegiatan terjadi suatu interaksi sejajar dan
atau relasi timbal balik. Pihak yang paling bertanggunug jawab (sejauh mungkin sesuai
dengan kemampuan) adalah pihak yang mendampingi. Dengan demikian, istilah
pendampingan memiliki arti kegiatan kemintraan, bahu-membahu, menemani,
membagi/berbagi dengan tujuan saling menumbuhkan dan membutuhkan. Dalam
kaitannya dengan counseling (bahasa inggris) masih banyak pandanagan yang berbeda-
beda.
Pasien yang puas akan setia dan konsisten untuk mencapai kepuasan pasien
RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan memberikan panduan pelayanan rohani yang
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Terlaksananya pelayanan kerohanian di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
2. Terwujudnya pelayanan doa yang optimal berdasarkan agama dan kepercayaan yang
resmi.
3. Setiap pasien mendapatkan pelayanan doa sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Setiap staf rumah sakit mengerti dan memahami pelayanan yang bisa diberikan oleh
tim pelayanan kerohanian.
BAB II
RUANG LINGKUP

Setiap pasien dan keluarganya yang sedang mendapat pelayanan kesehatan baik
rawat inap maupun rawat jalan di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Pelayanan Rohani yang
diberikan kepada pasien adalah :
1. Rohani Islam
2. Rohani Kristen
3. Rohani Katolik
4. Rohani Hindu
5. Rohani Budha
6. Khong Hu Cu
BAB III
TATA LAKSANA

Pelayanan Rohani.
Pelayanan Rohani adalah suatu usaha bimbingan untuk mendampingi dan menemui
pasien berobat rawat jalan maupun rawat inap, agar mampu memahami arti dan makna hidup
sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianut masing-masing. Pelayanan ini sangat berarti
sebagai upaya meningkatkan rasa percaya diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai zat
yang menentukan kehidupan manusia, sehingga motivasi ini dapat menjadi pendorong dalam
proses penyembuhan. Pelayanan bimbingan rohani dapat diselenggarakan atas permintaan
pasien atau keluarga pasien dengan menghubungi Tim Pelayanan Kerohanian.
1. Pasien atau keluarga meminta pelayanan kerohanian kepada staf rumah sakit sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dia anut.
2. Staf merespon permintaan pelayanan kerohanian dengan meminta pasien atau keluarga
mencatat di rekam medis terintegrasi.
3. Staf menghubungi tim pelayanan kerohanian sesaui dengan agama yang dianut.
4. Tim pelayanan rohani memberikan bimbingan spritual sesuai dengan aama atau
kepercayaan yang dianut dengan memberikan motivasi dan dorongan dalam pemahaman
arti dan makna hidup sesuai dengan keyakinan.
5. Staf menyerahkan formulir permintaan pelayanan kerohanian kepada tim pelayanan
kerohanian.
Pelayanan kerohanian diselenggarakan secara rutin sesuai jadwal sebagai berikut :

NO. AGAMA HARI JAM KETERANGAN


1 Islam
2 Katolik
3 Kristen
4 Hindu
5 Budha
6 Khong Hu Cu

Keterangan :
Bila diluar hari dan jam yang ditentukan ada permintaan doa, diharapkan untuk
menghubungi penanggun jawab shif masing-masing unit/supervisi/pelayanan pelanggan.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pelayanan rohani yang telah dilaksanakan didokumentasikan di masing-masing unit


oleh petugas dan didokumentasi di formulir permintaan pelayanan kerohanian dan di catat
dalam rekam medis.
BAB V
PENUTUP

Buku panduan pelayanan kerohanian ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan
pelayanan kerohanian oleh staf RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan tetap terbuka untuk
dievaluasi dan disempurnakan dari waktu ke waktu guna perbaikan yang lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai