Anda di halaman 1dari 19

PENATALAKSANAAN RELINING PADA GIGI TIRUAN SEBAGIAN

LEPASAN (GTSL)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Jurnal Review

Departemen Prostodonsia FKG Unpad

Pembimbing:

drg. Rasmi Rikmasari, drg., Sp. Pros (K)

Disusun oleh :

Dita Amalia
Muthmainna Iskandar
Fitria Lesmana Putri

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNPAD
BANDUNG
2018
Penatalaksanaan relining pada gigi tiruan lepasan (GTSL)

ABSTRAK

Tujuan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah memperbaiki

estetika, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi jaringan pendukung di

bawahnya. Salah satu keluhan yang paling sering terjadi gigi tiruan menjadi longgar

sehingga mengganggu retensi dan stabilisasi. Tujuan penulisan makalah ini untuk

membahas masalah keluhan yang terjadi pada gigi tiruan sebagaian lepasan dan

solusinya. Metoda yang digunakan adalah kajian kepustakaan serta pengalaman di

lapangan. Dapat disimpulkan bahwa untuk mengembalikan retensi dan stabilisasi gigi

tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang longgar karena resorbsi residual ridge,

dilakukan relining, yaitu dengan penambahan bahan baru secukupnya pada

permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung. Untuk mengisi ruangan

yang ada antara basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan pendukung. Tehnik

relining ini dilakukan dengan cara direct atau indirect.

Kata Kunci: Relining, gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

PENDAHULUAN

Dalam bidang prostodonsia pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan bertujuan

untuk memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi

jaringan pendukung di bawah gigi tiruan sebagian lepasan. Tidak semua pembuatan

gigi tiruan sebagian lepasan berhasil atau berfungsi dengan baik, karena terdapat

banyak ditemui keluhan–keluhan pasien antara lain protesa yang longgar, rasa sakit
akibat luka pada jaringan mukosa mulut yang terlalu menekan, kesalahan oklusi dan

adanya basis protesa yang mengalami fraktur. Salah satu keluhan yang paling sering

adalah protesa yang longgar, yang disebabkan oleh resorbsi residual ridge, sehingga

protesa tidak dapat berfungsi dengan baik.

Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi protesa

yang menghadap jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan.

Prosedur relining merupakan suatu proses yang dilakukan dengan maksud memperbaiki

gigi tiruan sebagian lepasan agar dapat berfungsi dengan baik tanpa membuat protesa

baru.

Tujuan penulisan makalah ini untuk membahas masalah-masalah yang ada

pada gigi tiruan sebagian lepasan dan cara melakukan relining gigi tiruan sebagian

lepasan secara direct dan indirect untuk mendapatkan kembali retensi dan stabilisasi

yang optimal. Metoda yang digunakan adalah kajian kepustakaan serta pengalaman

yang dilakukan di klinik gigi.

PEMBAHASAN

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan.

Beberapa penyebab Longgarnya antara lain:

1. Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate denture dimana pasien kehilangan

berat badan,

2. Penyakit sistemik,

3. Kesalahan–kesalahan oklusi yang menyebabkan iritasi jaringan,

4. Peradangan dan terjadi resorbsi.


5. Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek,

6. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama sehingga terjadi

resorbsi prosesu aveolaris.

Menurut Henderson,D (1973:421), Rudd, K (1981:403–411) dan Gunadi

(1994 ) bahwa indikasi penyebab terjadinya masalah pada gigi tiruan sebagian

lepasan sebagai berikut:

1. Adaptasi basis gigi tiruan dengan residual ridge tidak baik akibat adanya

resorbsi residual ridge.

2. Immediate denture yang telah dipakai 3–6 bulan setelah insersi.

3. Bila pembuatan gigi tiruan merupakan beban bagi pasien.

4. Bila pembuatan gigi tiruan baru memerlukan beberapa kali kunjungan, metal

stress dan physical stress (pasien tua / pasien dengan penyakit kronis)

Kontra Indikasi:

1. Estetik gigi tiruan buruk.

2. Hubungan intermaxillary sudah tidak selaras.

3. Susunan oklusal tidak benar.

4. Resorbsi sangat banyak hubungan horizontal dan oklusal yang tidak benar.

5. Oklusi sentries dan relasi sentries tidak sesuai.

Relining; adalah proses menambahkan bahan baru secukupnya pada permukaan

gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung untuk mengisi ruangan yang ada

antara basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan yang telah

berubah.(Steward,K,1993:609)
Menurut Terkla, L (1963), Kema D (1969), Steward (1993:421), Henderson,D

(1973:421), Rudd, K (1981:403–411), Austin K (1957:195), Stamanoght,D (1978)

dan Gunadi (1994) tujuan relining adalah:

1. Menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa terhadap basis jaringan.

2. Memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang hilang.

3. Memperbaiki retensi dan stabilisasi.

4. Untuk memperbaiki perubahan yang terjadi pada kontur/bentuk jaringan pendukung

setelah gigi tiruan sebagian lepasan (GTLS) digunakan.

5. Untuk memperbaiki basis yang patah yang tidak dapat diperbaiki lagi.

6. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang mengalami

porus akibat curing yang salah.

7. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan(GTSL) yang sudah

mengalami perubahan warna atau rusak.

8. Untuk memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi atau longgar.

9. Untuk memperbaiki perubahan tulang alveolar yang sangat besar setelah

pencabutan gigi asli.

10. Untuk memperbaiki hubungan oklusi maupun artikulasi yang tidak seimbang.

11. Untuk alasan estetik.

12. Untuk membuat protesa yang lebih efektif.

13. Agar kontak gigi tiruan dengan permukaan jaringan menjadi lebih cekat.

14. Agar mencapai penyesuaian terhadap terjadinya resorbsi yang terjadi di dalam

mulut tanpa mengganggu hubungan oklusi yang ada.


Pada proses relining menurut Kema, D (1969) Rudd,K (1981:403-411),

Austin K (1957:195) dan Gunadi (1994) menggunakan:

1. Alat–alat: spatla, bowl, articulator, scraper / bur, handpiece / lathe – mounted

akrilik bur, fissure bur, reline jig, kuas, pressure container.

2. Bahan–bahan: jelly petroleum, zinc oxide eugenol pasta, cold curing acrylic,

heat curing acrylic, tissue conditioning, hydocal, pumice.

Macam–macam metode yang dipakai dalam relining pada gigi tiruan

sebagian lepasan yaitu:

1. Relining tanpa perubahan dimensi vertikal; Relining pada protesa dengan dimensi

vertical yang tidak berubah, pembuatannya lebih sederhana bila dibandingkan dengan

protesa yang dimensi vertikalnya berubah.

2. Relining dengan perubahan dimensi vertikal; Untuk melakukan relining pada

protesa dengan dimensi vertikal yang telah berubah, maka terlebih dahulu

ditempatkan tiga bulatan kecil dari impression compound yang hangat di daerah

Premolar I kanan dan kiri serta di daerah anterior ridge (tengah). Kemudian cetak ke

dalam mulut. Penderita diminta untuk menutup mulutnya serta dibantu menekan

protesa tersebut sampai dicapai dimensi vertikal yang dikehendaki. Selanjutnya

tambahkan impression compound pada pinggir–pinggir protesa dan lakukan

muscle trimming. Kemudian dilakukan pencetakan dengan pasta zink oxid.


Tehnik serta material yang biasa digunakan dalam Relining Protesa

1. Relining secara direct

• Menggunakan self curing acrylic resin yang dilakukan langsung di dalam mulut

penderita.

• Untuk memperbaiki protesa yang tidak mengalami banyak perubahan

• Penderita tidak mempunyai penyakit sistemik.

• Dikerjakan dalam satu kali kunjungan.

• Dalam processing bahan self curing acrylic

menimbulkan panas menyebabkan iritasi pada mucosa

• Penderita sukar untuk menggigit dalam oklusi sentrik, karena terganggu bau tak

enak yang dikeluarkan oleh self curing acrylic.

• Porosity serta warna self curing acrylic yang tidak stabil (mudah berubah)

2. Relining secara indirect

 Mempergunakan heat curing acrylic resin yang dilakukan di luar mulut

penderita (secara laboratorium)

 Baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut serta dapat digunakan

penderita yang bersikap mental tak stabil (histerical mind )

 Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin dihasilkan protesa yang jauh

lebih kuat dari pada protesa yang dibuat dari self curing acrylic

 Porosity jauh berkurang.


Menentukan Protesa yang Harus Diperbaiki Lebih Dahulu

Apabila komposisi residual ridge kompak/padat maka protese bawah direline

lebih dahulu, tetapi bokila jaringan sangat lunak terutama pada residual mandibular

ridge, maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk

memudahkan memperoleh oklusi yang diinginkan. Apabila protese atas dan bawah

akan direline maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Protese baik atas maupun

bawah apabila membutuhkan banyak perubahan, maka perbaikannya dilakukan

dengan rebasing.

Prosedur Relining: (Kema,D:1969; Rudd,K :1981:403- 411; Austin K:1957:195;

Gunadi::994)

1. Persiapan pasien:

a. Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari.

b. Pemberian tissue conditioner bila perlu.

c. Bila terdapat hyperplatic tissue yang besar harus dioperasi.

2. Prosedur klinik: Persiapan gigi tiruan:

a. Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief dengan

mengerok akrilik sebanyak 1– 2 mm.

b. Seluruh undercut yang ada dihilangkan.

c. Tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm.

d. Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan sebagai sendok cetak.

e. Pada metode direct pencetakkan dilakukan dengan menggunakan cold curing

acrylic, sedangkan untuk metode indirect pencetakkan dilakukan menggunakan


bahan cetak Zinc Oxide Eugenol pasta.

Teknik mencetak terdiri dari closed mouth technique/pencetakan pada relasi

centries dan open mouth technique/pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah

terpisah.

3. Prosedur Laboratoris; Prosedur relining dan rebasing meliputi masalah

pembuatan cetakan yang baru pada gigi tiruan dimana pada cetakan harus

memperhatikan dimensi vertikal (DV) dan relasi sentries (RS) yang benar.................

Sebelum dilakukan perawatan maka perlu persiapan sebagai berikut::

a. Melepaskan gigi tiruan sebelum 24 jam, agar jaringan dalam keadaan sehat.

b. Jaringan mulut harus dalam keadaan sehat tidak ada kelainan.

c. Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan

pembedahan, sedangkan jika kecil cukup diberi tissue conditioning.

d. Jika ada jaringan yang teriritasi, dilakukan pengobatan.

e. Batas protesa rahang atas dan rahang bawah harus tepat.

Tehnik yang digunakan pada prosedur Relining dengan (1)mulut terbuka (open

mouth)/direct dan (2) Tehnik mulut tertutup (closed mouth)/indirect.

Prosedur Relining

Akan lebih baik jika prosedur relining dilakukan secara

konvensional/biasa/sederhana di lab. dengan menggunakan flask / reline jig:

1. Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak dipendekkan

dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak.

2. Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan basis gigi
tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk memudahkan pembuangan

kelebihan bahan cetak dan gunakan partial denture sebagai sendok cetak,

campurkan zinc oxide dan eugenol impression pasta sesuai dengan petunjuk

pabrik.

3. Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis partial denture yang

telah dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut pasien, kerangka dipegang kuat

dengan menekan pada masing–masing rest sampai bahan cetak mengeras dan

usahakan pasien tidak boleh beroklusi dan bahan cetak berlebihan dibuang,

kemudian partial denture dikel uarkan dari mulut, protesa

dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam seperti pada gambar 1 berikut:

Gambar 1. Cetakan pada basis gigi tiruan sebagian lepasan disiapkan untuk di

reline.

Selanjutnya relining dengan m en ggun aka n dupl i cat or prosedurnya

sebagai berikut: Buatlah tanda pada permukaan oklusal dan inisial gigi pada model

gigi tiruan sebagian lepasan. Tempatkan tanda ini pada bagian bawah tengah

duplikator,
Gambar 2. Cetakan Reline Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan tidak boleh dilepaskan dari coran sampai

prosedur berikutnya, sementara coran masih berada pada indeks

Gambar 3. Duplicator dengan hidrocal sampai mencapai final set

Setelah hydrocal mengeras, pisahkan kedua bagian duplikator, cek kembali

oklusal indeks sebelum memisahkan gigi tiruan sebagian lepasan dari coran, dengan

hati–hati lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan dari reline cast dan letakan lapisan

tinfoil pada reline cast dan oklusal indeks kemudian buang sisa–sisa bahan cetak dari

sisi basis gigi tiruan sebagian lepasan yang menghadap mukosa. Permukaan resin

yang bersih harus terlihat.


Gambar 4. Tempatkan kembali protesa ke dalam oklusal indeks

Asah tepi–tepi basis gigi tiruan sebagian lepasan dan siapkan untuk menerima

mesin baru, tempatkan gigi tiruan sebagian lepasan pada indeks dan lekatkan dengan

wax, aduk self curing akrilik resin sesuai aturan pabrik, letakan adonan akrilik resin

pada basis gigi tiruan dan pada model dan gabungkan kedua bagian duplicator,

kencangkan skrup dan pastikan kedua bagian duplicator benar – benar berkontak

rapat, proses reline selama 30 menit pada pressure container.

Gambar 5. Gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah direline

Setelah processing, lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah di

reline dari model, kemudian buang tepi–tepi dan permukaan luar gigi tiruan sebagian

lepasan, poles tepi–tepi dan permukaan gigi tiruan sebagian lepasan, periksa bagian

yang di reline apakah ada porus, tonjolan atau kerusakan lainnya lalu dicoba dalam

mulut pasien.

Masalah–masalah yang Timbul Pada Prosedur Relining

1. Masalah Porus pada Gigi tiruan yang Sudah Direline.

Penyebab

a. Resin akrilik kurang

b. Ada udara terjebak


Solusi

a. Gunakan jumlah mesin yang cukup

b. Letakkan adonan mesin dengan hati-hati

2. Masalah - masalah porus pada bagian tepi

Penyebab

a. Resin akrilik kurang Resin kurang tertekan pada bagian tepi

Solusi

a. Gunakan jumlah mesin yang cukup

b. Gunakan semen untuk meratakan resin pada tepi setelah duplikator

3. Masalah Garis batas atau kerutan pada bagian yang Direline

Penyebab

Resin terlalu kering sebelum duplikator ditutup

Solusi

Letakkan resin pada model dan basis pada tahap yang tepat dan oleskan monomer

sebelum duplikator ditutup

4. Masalah Garis tepis antara resin baru dan resin lama (menghadap mukosa)

Penyebab

a. Basis gigi tiruan tidak bersih dan kurang diasah sebelum relining.


b. Terdapat minyak pada gigi tiruan.

c. Resin terlalu kering waktu duplikator ditutup.


Solusi

a. Bersihkan semua sisa bahan cetak dan asah semua permukaan yang berkontak

dengan resin baru.


b. Jangan menggunakan udara untuk membersihkan resin jika sumber udara

terkontaminasi minyak / air.

c. Perbandingan liquid/podwer tepat dan tahap tepat.
d. Oleskan monomer pada

resin lama sebelum ditambahkan resin baru.

5. Masalah Gigi Tiruan direline Porus Penyebab

Penyebab

Tidak diproses dalam pressure container.

Solusi

Proses di dalam pressure container 30 menit dengan tekanan 15-25 psi.

6. Masalah Gigi tiruan sebagian lepasan tidak dapat dilepas dari model dan

tidak pas setelah di Reline

Penyebab

a. Undercut tidak dibuang sebelum pencetakan

b. Processing dengan kuvet tidak rapat

c. Cengkram tidak pas saat percetakan
d. Duplikator tidak tertutup rapat

Solusi

a. Buang undercut sebelum mencetak


b. Gunakan metode reline dengan duplikator


c. Pada saat mencetak jari menekan pada cengkram

d. Pastikan skrup sudah kencang pada saat processing

7. Masalah Gigi tiruan sebagian lepas bergoyang-goyang dalam mulut setelah

reline

Penyebab

a. Cetakan reline dibuat pada saat beroklusi.


b. Pada saat mencetak jari menekan pada basis gigi.

c. Hindari relining gigi tiruan sebagian lepasan yang tidak dibuat dengan 3 titik

kontak.

d. Lihat dengan teliti apakah gigi tiruan sudah pas dengan occlusal indeks,
e.

Lekatkan gigi tiruan dengan wax.

Solusi

a. Gunakan open mouth impression tehnik.


b. Jari menekan hanya pada cengkram.

c. Hindari relining gigi tiruan sebagian lepasan yang tidak dibuat dengan 3 titik

kontak.

d. Lihat dengan teliti apakah gigi tiruan sudah pas dengan occlusal indeks,


e. Lekatkan gigi tiruan dengan wax.

8. Masalah Gigi tiruan sebagian lepasan tidak dapat masuk ke dalam mulut

Penyebab
a. Resin tertinggal pada guide plane atau di bawah cengkram

b. Basis mengganggu gerakan cengkram
saat melepas gigi tiruan dari model.

Solusi

a. Periksalah apakah ada resin yang tersisa
b. Asah basis agar tidak menghambat

cengkram

c. Perlahan–lahan saat melepas gigi tiruan dari model

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang lama, seringkali

menemukan masalah– masalah seperti perubahan warna, perubahan tulang

alveolar setelah pencabutan gigi asli, porus atau gigi tiruan tersebut

mengalami fraktur sehingga membuat ketidaknyamanan pasien.

2. Dalam melakukan relining sangat dibutuhkan kondisi gigi tiruan sebagian

lepasan (GTSL) yang masih dalam keadaan baik dimana masih dapat

diterima oleh pasien seperti adanya perubahan warna atau adanya porus dan

sudah tidak cekat lagi.

3. Sebelum dilakukan relining perlu persiapan seperti, gigi tiruan harus

dibiarkan di luar mulut selama sekurang–kurangnya 24 jam sebelum

pencetakan dibuat dan jaringan mulut harus dalam keadaan sehat.

Saran – saran

1. Gigi tiruan yang longgar karena resorbsi residual ridge menyebabkan retensi
dan stabilisasi terganggu sebaiknya segera diperbaiki dengan cara relining.

2. Agar gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) dapat digunakan lagi, maka

dianjurkan untuk dilakukan relining, yaitu suatu proses melapisi gigi tiruan

yang menghadap mukosa dengan bahan baru untuk mencekatkan kembali.

3. Relining dapat dilakukan secara direct atau indirect tapi sebaiknya dilakukan

secara indirect dengan heat curing acrylic karena menghasilkan protesa yang

lebih kuat dari pada self curing acrylic, porosity jauh lebih berkurang, tidak

menyebabkan iritasi pada mukosa pendukung dan pasien tidak terganggu

oleh bau dari self curing acrylic.

DAFTAR PUSTAKA

Austin, K. et al. Partial Dentures, St. Louis, The Mosby,1957.

Gunadi, HA, dkk. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepas, Jilid 2, Jakarta,
Hipokrates,1994.


Henderson, D. et al. Removable Partial Prosthodontics, Edisi 4, St Louis, The


Mosby,1973.

Kratochvil, F. Partial Removable Prosthodontics, W.B. Saunders,1988.

Kema. D, at al. Modern Practice in Removable Partial Prosthodontics, W.B.Saunders


1969.


Miller. E, Removable Partial Prosthodontics, The Williams and Wilkins


Baltimore,1972.


Rudd, K. et al. Dental Laboratory Procedures Removable Partial Dentures, Vol 3, St.
Louis, The.Mosby.Toronto,, 1981.


Steward, K. et al. Clinic Removable Partial Prosthodontics Edisi 2, St. Louis,


Ishiyaku Euro 4 merica, Inc, Tokyo, 1993.


Stamanought, D. Laboratory Procedures for Full and Partial Dentures, Blassbell


Scientific.1978.

Terkla, L.et al. Partial Denture, Vol. 3, St Louis, The Mosby,1963.

Anda mungkin juga menyukai