Anda di halaman 1dari 5

INTISARI

Pabrik Etil Asetat dirancang dengan kapasitas 70.000 ton/tahun, menggunakan bahan baku Asam
Asetat 98% sebanyak 59.333 ton/tahun dan Etanol 95% sebanyak 43.896 ton/tahun
menggunakan katalis asam sulfat sebanyak 1060 ton/tahun. Pabrik akan didirikan di Rungkut,
Pasuruan, Jawa Timur. Luas tanah yang diperlukan 200.000 m2 dan jumlah tenaga kerja yang
diserap sebanyak 145 orang, dengan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) yang berbentuk
badan hukum. Pembuatan Etil Asetat dilakukan dengan proses esterifikasi pada suhu 100 ºC dan
tekanan 1,5 atm menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk. Reaksi berjalan pada kondisi
isothermal dan adiabatis. Hasil dari reaktor dialirkan ke dekanter untuk memisahkan fraksi berat
sisa proses di reaktor dan fraksi ringan yang merupakan produk utama, fraksi ringan dengan
kemurnian 97% diumpankan ke menara distilasi I untuk dimurnikan menjadi 99%. Hasil bawah
menara distilasi I adalah hasil samping, berupa air sedangkan hasil atas merupakan produk utama
etil asetat sebanyak 70.000 ton/tahun. Fraksi berat dekanter diumpankan ke menara distilasi II
untuk memisahkan larutan dengan senyawa dominan asam asetat sebagai hasil bawah menara
distilasi. Hasil bawah tersebut akan direcycle menuju pipa pengumpan reaktor sebanyak 32.410
ton/tahun dan sebagian dipurging menuju unit pengolahan lanjut sebanyak 10.803 ton/tahun.
Hasil atas dari menara distilasi II akan diumpankan menuju menara distilasi III untuk
memisahkan larutan dengan senyawa dominan etanol sebagai hasil atas menara distilasi. Hasil
atas tersebut akan direcycle menuju pipa pengumpan reactor sebanyak 92.042 ton/tahun.
Sedangkan hasil bawah berupa larutan dengan senyawa dominan air akan dialirkan menuju unit
pengolahan lanjut sebanyak 20.119 ton/tahun. Utilitas yang diperlukan terdiri dari air sebanyak
822.143 ton/tahun, udara tekan sebanyak 16.000 m3/tahun dan listrik sebesar 480 kW dipenuhi
dari PLN dengan cadangan 1 buah generator dengan bahan bakar diesel sebanyak 10.924
liter/semester. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam satu tahun
dan 24 jam dalam 1 hari. Dari hasil evaluasi ekonomi didapatkan modal tetap yang diperlukan
sebesar $16,636,625 dan Rp. 981.910.478.000. Modal kerja sebesar $ 504,118 dan Rp.
446.101.958.000 dengan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 400.491.756.000,00 dan
sesudah pajak sebesar Rp. 294.361.441.000,00. Return of Investment (ROI) sebelum pajak
35,59% dan sesudah pajak 26,16% . Pay out time (POT) sebelum pajak 1,81 tahun dan sesudah
pajak 2,18 tahun. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) 50.74%. Break Event Point (BEP)
41,38% dan Shut down Point (SDP) 20,88%. Berdasarkan evaluasi ekonomi tersebut maka
prarancangan pabrik etil asetat layak untuk dipertimbangkan.

LATAR BELAKANG
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia yang semakin berkembang
berpengaruh terhadap semakin banyaknya inovasi baru dalam berbagai bidang. Kemajuan
IPTEK juga terjadi pada bidang perindustrian di Indonesia yang sedang berkembang. Salah satu
industri yang terus melakukan inovasi dan perkembangan adalah industri kimia. Perkembangan
tersebut memacu kebutuhan produksi industri kimia yang terus meningkat, baik kebutuhan bahan
baku maupun bahan penunjang lainnya. Bahan baku maupun bahan penunjang di industri kimia
sangatlah beragam, salah satu bahan yang banyak digunakan adalah etil asetat. Etil asetat banyak
digunakan di beberapa industri kimia, contohnya adalah industri cat, farmasi, makanan,
kosmetik, thinner, tinta cetak, tekstil, pelapisan logam dan lain-lain. Kebutuhan akan bahan etil
asetat yang terus meningkat memacu peningkatan produksi etil asetat. Oleh karena itu dirasa
perlu untuk mendirikan pabrik etil asetat di Indonesia. Pabrik etil asetat ini direncanakan akan
didirikan di Kawasan Industri Rungkut, Pasuruan, Jawa Timur. Pabrik ini menggunakan bahan
baku asam asetat dan etanol dengan katalis asam sulfat. Kapasitas pabrik yang akan didirikan
sebesar 70.000 ton/tahun, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Atas pertimbangan
tersebut maka prarancangan pabrik kimia etil asetat ini disusun untuk menunjang pembangunan
pabrik tersebut.
SPESIFIKASI BAHAN
Spesifikasi bahan baku, bahan pendukung dan produk yang digunakan dalam proses produksi,
yaitu:
A. Bahan Baku
1. Asam Asetat
Rumus Molekul : CH3COOH
Fase : Cair
Berat Molekul : 60,04 kg/kgmol
Suhu Didih (Tb) : 391,05 K
Suhu Lebur (Tf) : 289,81 K
Suhu Kritis (Tc) : 591,95 K
Tekanan Kritis (Pc) : 57,86 bar

Densitas (ρ), pada 20 oC : 1,049 kg/L

Kemurnian : 98 %

Panas Pembentukan (ΔHof) : - 7206,97 kJ/kg

Kelarutan Dalam Air : ∞

2. Etanol
Rumus Molekul : C2H5OH
Fase : Cair
Berat Molekul : 46,06 kg/kgmol
Suhu Didih (Tb) : 351,44 K
Suhu Lebur (Tf) : 159,05 K
Suhu Kritis (Tc) : 513,92 K
Tekanan Kritis (Pc) : 61,48 bar

Densitas (ρ), pada 20 oC : 0,789 kg/L

Kemurnian : 95 %

Panas Pembentukan (ΔHof) : - 5099,96 kJ/kg

Kelarutan Dalam Air : ∞

B. Bahan Pendukung
1. Asam Sulfat
Rumus Molekul : H2SO4
Fase : Cair
Berat Molekul : 98,04 kg/kgmol
Suhu Didih (Tb) : 610 K
Suhu Lebur (Tf) : 283,46 K
Suhu Kritis (Tc) : 925 K
Tekanan Kritis (Pc) : 64 Bar

Densitas (ρ), pada 20 oC : 1,834 kg/L


Kemurnian : 98 %

Panas Pembentukan (ΔHof) : - 7495,28 kJ/kg

Kelarutan Dalam Air : ∞

C. Produk
1. Etil Asetat
Rumus Molekul : CH3COOC2H5
Fase : Cair
Berat Molekul : 88,08 kg/kgmol
Suhu Didih (Tb) : 350,21 K
Suhu Lebur (Tf) : 189,60 K
Suhu Kritis (Tc) : 523,30 K
Tekanan Kritis (Pc) : 38,8 bar

Densitas (ρ), pada 20 oC : 0,902 kg/L

Kemurnian : 99 %

Panas Pembentukan (ΔHof) : - 5045,06 kJ/kg

Kelarutan Dalam Air : 0,087 kg/kg H2O


(Perry, 2008 dan CHEMCAD)
URAIAN PROSES
A. Uraian Proses
Proses pembuatan etil asetat membutuhkan bahan baku berupa etanol dengan kemurnian 95%,
asam asetat dengan kemurnian 98%, dan katalis asam sulfat 98% yang disimpan dalam tangki
penyimpanan bahan (T-01, T-02, T-03). Etanol, asam asetat, dan katalis asam sulfat akan
diumpankan ke dalam reactor R-01, beserta campuran cairan dari arus recycle. Cairan tersebut
akan melewati pemanas (HE-01 dan HE-02) sehingga kondisi cairan sesuai dengan kondisi
operasi di dalam reaktor yaitu 100 oC dan 1,6 atm. Perbandingan mol antar reaktan asam asetat
dan etanol adalah 1:1,95. Jenis reaktor yang digunakan adalah reaktor alir tangki berpengaduk.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor dengan konversi 55% adalah:
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
Reaksi berjalan pada kondisi isothermal dan adiabatis sehingga reactor dilengkapi dengan jaket
pendingin dengan menggunakan media pendingin berupa air, untuk menjaga kekonstanan dari
kondisi operasi. Cairan hasil keluaran reactor selanjutnya dilewatkan expansion valve dan
pendingin CL-01 sebelum dipisahkan dalam dekanter DEC-01. Kondisi campuran masuk ke
dekanter DEC-01 yaitu 50 0C dan 1 atm. Di dalam dekanter DEC-01 campuran cairan akan
dipisahkan H2SO4 T = 100 oC, P = 1,6 atm berdasarkan kelarutan masing-masing komponen
campuran terhadap air, sehingga akan terbentuk dua lapisan. Komponen yang terlarut sempurna
dalam air akan menjadi lapisan bawah dekanter DEC-01 sedangkan komponen yang tidak
terlarut sempurna akan menjadi lapisan atas dekanter DEC-01. Lapisan atas dekanter DEC-01
akan dimurnikan dari 97% menjadi 99%, maka lapisan atas dipompa menuju menara distilasi
MD-01 yang sebelumnya dilewatkan pemanas HE-03 sehingga suhu menjadi 94,32 oC. Hasil
atas dari menara distilasi MD-01 yang berupa etil asetat dipompa menuju tangki penyimpanan
produk T-04 yang sebelumnya dilewatkan pendingin CL-02 sehingga suhu menjadi 50 oC.
Sedangkan hasil bawah MD-01 langsung dialirkan menuju unit pengolahan lanjut (UPL).
Lapisan bawah dekanter akan dipompakan menuju menara distilasi MD-02 yang sebelumnya
akan dilewatkan pemanas HE-04 sehingga suhu menjadi 102,49 oC. Hasil bawah dari menara
distilasi MD-02 direcycle, dimana sebesar 25% cairan dialirkan menuju UPL. Sebelum direcycle
menuju reaktor R-01, campuran akan dipompa menjadi satu aliran dengan umpan segar asam
asetat dan katalis asam sulfat yang kemudian akan dipanaskan di pemanas HE-02 untuk
memenuhi kondisi operasi reaktor R-01. produk hasil atas menara distilasi MD-02 akan
diumpankan menuju menara distilasi MD-03. Hasil atas menara distilasi MD-03 direcycle.
Sebelum direcycle menuju reaktor R-01, campuran akan dipompa menjadi satu aliran dengan
umpan segar etanol yang kemudian akan dipanaskan di pemanas HE-01 untuk memenuhi
kondisi operasi reaktor R-01. Sedangkan hasil bawah menara distilasi MD-03 langsung dialirkan
menuju unit pengolahan lanjut (UPL).

Anda mungkin juga menyukai