Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA SAMBAL BOTOL YANG


DIPERJUALBELIKAN DI SEKITAR JALAN ABDUL KADIR KOTA MAKASSAR

Riska Kadir1, Andi Auliyah Warsyidah2, Nahir Bandu3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul kadir No.70, Makassar
e-mail: riskakadir@gmail.com
2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul kadir No.70, Makassar
e-mail: andiauliyahw@gmail.com
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul kadir No.70, Makassar
e-mail: nahirbandu@gmail.com

ABSTRACT

The use of Rhodamin B in foods for long periods of time can lead to health problems.
However, if exposed to large amounts of Rhodamin B, an acute symptom of poisoning will
occur shortly. The purpose of this study was to find out whether Rhodamin B was in Sambal
Botol which was traded around Jalan Abdul Kadir, Makassar City. The type of research used
was descriptive, namely seeing a picture of Rhodamin B on a bottle of chili. The population
in this study were all bottle sambals that were traded around the streets of Abdul Kadir Kota
Makassar. The sample used was three samples of bottle chili with different brands. The
sampling technique using purposive sampling is based on certain criteria. This research was
conducted on 30 August 2017 in the eastern Indonesian university pharmacy laboratory.
From the results of the analysis of three samples, there was no Rhodamine B coloring agent.
The benefits of the study were to provide information to consumers to remain cautious in
consuming bottled sambal traded around Abdul Kadir Street, Makassar City.

Keywords: Rhodamin B, bottle sauce

PENDAHULUAN saja dicampur dengan makanan lain,


Makanan adalah produk pangan sehingga tidak hanya terbatas pada
yang siap hidang atau yang langsung produk-produk tersebut.
dapat dimakan. Makanan biasanya Tindakan tegas dan inspeksi
dihasilkan dari bahan pangan setelah mendadak yang kerap dilakukan tim
terlebih dahulu diolah atau dimasak BPOM nyatanya kurang mampu
(Soekarto 2007). mencegah digunakannya bahan
Sejauh ini, zat Rodhamin B pewarna ini, sebab dari beberapa kali
ditemukan pada berbagai produk sidak, Rodhamin B selalu dengan
makanan mulai dari sambal botol, mudah dapat ditemukan di berbagai
cabe merah giling, kerupuk, manisan, produk makanan dan tersebar di
sosis, agar-agar, kembang gula atau berbagai tempat, misalnya saja pada
arum manis, sirup, terasi dan lain lain. sambal botol.
Namun demikian, Rhodamin B bisa

1
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Sambal botol adalah produk normal menjadi nekrosis dan jaringan


makanan berbentuk pasta yang dibuat disekitarnya mengalami disintegrasi.
dari bahan baku buah atau sayuran Kerusakan pada jaringan hati ditandai
dan mempunyai aroma serta rasa dengan adanya piknotik (sel yang
sambal botol yang merangsang. melakukan pinosistosis) dan
Sambal botol yang umumnya hiperkromatik dari nukleus, degenerasi
diperjualbelikan di Indonesia adalah lemak dan sitolisis dari sitoplasma
sambal botol tomat dan sambal botol (Cahyadi 2006).
cabai.Untuk meningkatkan daya tarik Namun demikian, tampilan dari
terhadap produk sambal botol, makanan yang menggunakan zat ini
biasanya ditambahkan zat pewarna cenderung menarik dan terkesan
makanan (Hambali 2007). menawarkan cita rasa tinggi sehingga
Rhodamin B adalah pewarna ketika harga jualnya tidaklah semahal
sintesis yang berasal dari metanlinilat tampilannya, banyak yang tertarik
dan dipanel alanin yang berbentuk untuk membeli dan mengonsumsinya.
serbuk kristal berwarna kehijauan, Adapun beberapa bahaya
berwarna merah keunguan dalam Rhodamin B pada makanan yaitu
bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi iritasi saluran pernapasan, bibir pecah,
dan berwarna merah terang pada kering, terkelupas, gatal dan iritasi
konsentrasi rendah. kulit, iritasi mata, keracunan.
Rhodamin B adalah salah satu Zat pewarna makanan adalah
zat pewarna sintesis yang biasa bahan tambahan makanan yang dapat
digunakan pada industri tekstil dan memperbaiki atau memberi warna
kertas. Zat ini ditetapkan sebagai zat pada makanan. Penambahan pewarna
yang dilarang penggunaanya pada pada makanan dimaksud untuk
makanan melalau Mentri Kesehatan memperbaiki warna makanan yang
(Permenkes)No.239/Menkes/Per/V/8 berubah atau memucat selama proses
Namun penggunaan Rhodamin dalam pengolahan atau memberi warna
makanan masih terdalam di lapangan. pada makanan yang tidak berwarna
Rhodamin B ini juga adalah bahan agar kelihatan lebih menarik (Noviana
kimia yang digunakan sebagai bahan 2005).
pewarna dasar dalam tekstil dan Zat pewarna makanan
kertas. merupakan suatu senyawa berwarna
Pada umumnya,makanan yang yang memiliki afinitas kimia terhadap
tercampur Rhodamin B biasanya benda yang diwarnainya.Warna suatu
memiliki sedikit rasa pahit, memiliki produk makanan ataupun minuman
gumpalan-gumpalan warna serta tidak merupakan salah satu ciri yang sangat
mencantumkan keterangan merk, penting. Warna merupakan kriteria
produsen, dan komposisi yang jelas. dasar untuk menentukan kualitas
Tak jarang, makanan yang makanan,warna juga dapat memberi
tercampurRhodamin B menebarkan petunjuk mengenai perubahan kimia
bau aneh dan tidak sesuai dengan bau dalam makanan, seperti pencoklatan
makanan seperti biasa, serta (Cahyadi, Bahan Tambahan Pangan
menyebabkan tenggorokan gatal 2009).
beberapa saat setelah Peraturan mengenai penggunaan
mengonsumsinya. bahan pewarna yang diizinkan dan
Hasil suatu penelitian yang dilarang untuk pangan diatur
menyebutkan bahwa pada uji terhadap melalui SK Menteri Kesehatan RI
mencit, Rhodamin B menyebabkan Nomor 722/Menkes/Per/IX/88
terjadinya perubahan sel hati dari mengenai bahan tambahan makanan,

2
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

tetapi sering terjadi penyalahgunaan gejala akut keracunan Rodamin B


pemakaian bahan pewarna berbahaya (Yuliarti 2007).
untuk bahan pangan, misalnya bahan Pemerintah pada umumnya
pewarna untuk tekstil dipakai untuk harus mengadakan pemeriksaan rutin
mewarnai bahan pangan. terhadap penggunaan zat pewarna
Hal ini jelas sangat berbahaya sintetis pada bahan makanan
bagi kesehatan karena adanya residu sebagaimana telah diatur dalam
bahan pewarna tersebut. Timbulnya Permenkes RI No.
penyalahgunaan bahan pewarna 722/Menkes/Per/VI/88 mengenai
disebabkan oleh ketidaktahuan bahan tambahan makanan, dan
masyarakat mengenai pewarna untuk masyarakat sebagai konsumen harus
pangan, dan juga karena harga bahan berhati-hati dalam membeli berbagai
pewarna untuk industri relatif jauh produk makanan yang
lebih murah dibandingkan dengan diperdagangkan untuk menjaga
bahan pewarna untuk pangan. kesehatan. Karena penggunaan
Disamping itu, warna dari bahan pewarna sintetis pada makanan dalam
pewarna tekstil biasanya lebih menarik waktu yang lama dapat
(Yuliarti 2007). mengakibatkan gangguan fungsi hati
Pewarna sintetis sering dan penyakit kanker, bahkan jika
digunakan pada sambal botol dengan pewarna sintetis dikonsumsi dalam
tujuan memperbaiki dan memberi jumlah besar maka dalam waktu
warna sambal botol agar lebih singkat akan menyebabkan
menarik. Beberapa produsen keracunan.
menambahkan Rodamin B pada Berdasarkan latar belakang di
sambal botol untuk memberi warna atas, maka rumusan masalah dalam
segar. Berdasarkan penelitian yang penelitian ini adalah Apakah terdapat
dilakukan oleh Astuti dalam (Anzar La kandungan Zat Pewarna Rhodamin B
Ifu, 2016) mengenai penggunaan pada sambal botol yang
pewarna sintetis Rodamin B, dengan diperjualbelikan di sekitar Jalan Abdul
metode kromatografi kertas dari 30 Kadir Kota Makassar?
sampel sambal botol yang diambil Tujuan dari penelitian ini adalah
sebagian besar sampel (70%) untuk mengetahui ada tidaknya zat
mengandung rodamin B. pewarna Rhodamin B pada sambal
Pengetahuan tentang Rodamin B botol yang diperjualbelikan di sekitar
sebagian besar dikategorikan “sedang” Jalan Abdul Kadir Kota Makassar
sebanyak 13 orang (43%). Sebagian
produsen (63,3%) tidak mengetahui METODE
tentang zat pewarna yang berbahaya , Jenis penelitian ini bersifat
63,3% responden juga mengatakan deskriptif, yaitu melihat gambaran
Rodamin B adalah pewarna untuk Rhodamin B pada sambal botol yang
makanan dan mereka diperjualbelikan disekitar jalan Abdul
menggunakannya untuk pewarna Kadir Kota Makassar.
dalam sambal botol. Penelitian ini dilaksanakan pada
Penggunaan Rodamin B pada Tanggal 30 Agustus 2017 di
makanan dalam waktu yang lama Laboratorium Farmasi Universitas
akan dapat mengakibatkan gangguan Indonesia Timur Makassar.
fungsi hati maupun penyakit kanker. Adapun prosedur dari penelitian
Namun demikian, bila terpapar ini adalah sebagai berikut.
Rodamin B dalam jumlah besar maka 1. Tahap Pra Analitik
dalam waktu singkat akan terjadi

3
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Tahap Pra Analitik merupakan dalam larutan dan dididihkan


Tahap persiapan alat dan bahan hingga 10 menit, pewarna
yang digunakan dalam penelitian akan mewarnai benang wol.
berupa: 5) kemudian benang wol
a. Alat diangkat dan dicuci dengan
1) neraca analitik aquades.
2) cawan petri 6) kemudian benang wol
3) labu erleymeyer dimasukkan ke dalam larutan
4) hot plate basa yaitu 10 ml amonia 10%
5) batang pengaduk (yang dilarutkan dalam etanol
6) penjepit tabung 70%) dan dididihkan.
7) oven ( pemanas) 7) benang wol akan melepaskan
8) gelas ukur 125 ml pewarna,pewarna akan masuk
ke dalam larutan basa.
b. Bahan 8) lalu diangkat dan dikeringkan.
1) sambal botol 9) selanjutnya, amati warna
2) benang wol secara visual dan dibawah
3) amonia 2% sinar UV, jika secara visual
4) amonia 10% noda berwarna merah jambu
5) etanol 70% dan dibawah sinar UV 254 nm
6) asam asetat 10% dan 366 nm berfluoresensi
7) aquades kuning atau orange.
Data yang diperoleh dari hasil uji
2. Tahap Analitik laboratorium kemudian disajikan
a. Pemeriksaan Secara Kualitatif dalam bentuk tabel dan dideskripsikan
Pemeriksaan secara Kualitatif dengan jelas.
dilakukan dengan menggunakan
metode KLT(Kromatografi HASIL DAN DISKUSI
LapisTipis). Hasil penelitian dengan judul
Identifikasi Rhodamin B pada sambal
Prosedur kerja metode ini : botol yang diperjualbelikan di sekitar
1) timbang masing-masing jalan Abdul Kadir Kota Makassar dapat
sampel sambal botol sebanyak dilihat dalam tabel sebagai berikut:
1 gram.
2) masukkan sampel ke dalam
erleymeyer kemudian
direndam dalam 10 ml larutan
amonia 2% (yang dilarutkan
dalam etanol 70%)selama
semalaman.
3) kemudian dipanaskan diatas
hot plate. residu dari
penguapan dilarutkan dalam
10 ml air yang mengandung
asam (larutan asam dibuat
dengan mencampurkan 10 ml
air dan 5 ml asam asetat
10%).
4) kemudian benang wol dengan
panjang 15 cm dimasukkan ke

4
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Tabel 1 Hasil Identifikasi Rhodamin menguatkan hasil maka ditambahkan


B pada Tiga Sampel Sambal Botol larutan asam asetat 10%, tetapi tidak
yang diperjualbelikan di Sekitar terjadi perubahan warna. Maka dapat
Jalan Abdul Kadir Kota Makassar disimpulkan bahwa sampel yang telah
dengan Menggunakan Metode diteliti tidak mengandung Rhodamin B.
KLT Hasil identifikasi Rhodamin B
pada 3 sampelsambal botolyang
sam Berat Perubahan
No pel samp Pust Ket diperjualbelikan di sekitar jalan Abdul
el (g)
Amon Asam
aka Kadir Kota Makassar (100%) tidak
ia asetat mengandung bahan pewarna jenis
Merah Merah Rhodamin B. Hal ini dibuktikan dengan
1 A 1,00 tua - tua – (-) tidak terjadinya perubahan warna. Jika
cokela cokela
t muda t muda makanan mengandung bahan
Merah Merah Kuni pewarna jenis Rhodamin B dalam
2 B 1,00 tua – tua – ng/o (-)
rang jangka waktu pendek akan
cokela cokela
t muda t muda e menyebabkan keracunan, akan tetapi
Merah Merah jika makanan yang mengandung
3 C 1,00 tua – tua – (-)
cokela cokela bahan Pewarna Rhodamin B tersebut
t muda t muda dikonsumsi dalam jangka panjang,
Sumber :(Data Primer Agustus 2017) maka dapat mengakibatkan terjadinya
gangguan pada hati dan ginjal dan
Penelitian ini bersifat observasi
dapat berakhir dengan kanker.
laboratorik dan menggunakan
pendekatan deskriptif yang bertujuan
KESIMPULAN
untuk mengetahui ada tidaknya
Berdasarkan hasil penelitian
Rhodamin B pada Sambal Botol yang
dan pembahasan di atas, maka dapat
diperjualbelikan di Sekitar Jalan Abdul
disimpulkan bahwa tidak terdapat
Kadir Kota Makassar.
kandungan zat pewarna Rhodamin B
Proses identifikasi terhadap
pada sambal botol yang
sampel penelitian diawali dengan
diperjualbelikan di sekitar Jalan Abdul
pengambilan 3 sampel Sambal Botol
Kadir Kota Makassar.
yang diperjualbelikan di sekitar Jalan
Abdul Kadir Kota Makassar dari 3
DAFTAR PUSTAKA
pedagang yang berbeda. Pengambilan
sampel dilakukan dengan Purposive
Cahyadi. Analisis dan Aspek
Sampling dengan kriteria-kriteria yaitu
Kesehatan Bahan Tambahan
warnanya mencolok, cerah mengkilap,
Pangan. Jakarta: PT. Bumi
warnanya tidak homogen (ada yang
Aksara, 2006.
menggumpal) selanjutnya diuji secara
laboratorik. Penelitian dilakukan di
—. Analisis dan Aspek Kesehatan
Laboratorium Kimia Farmasi
Bahan Tambahan Pangan.
Universitas Indonesia Timur Makassar
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012.
menggunakan metode KLT untuk
mengetahui ada tidaknyakandungan
—. Bahan Tambahan Pangan.
Rhodamin B dalam sampel
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
Dari pengamatan, ditemukan
pada sampel A, B, C yang semula
Djalil, Hartanti, Rahayu, Prihatin
berwarna merah tua setelah
Hidayah. "Identifikasi Zat Warna
ditambahkan larutan amonia 2% yang
Kuning Metanil (Metanil Yellow)
dilarutkan dalam etanol 70% berubah
Metode Kromatografi Lapis Tipis
warna menjadi cokelat muda. Untuk

5
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

(KLT) Berbagai Komposisi


Larutan Pengembang ." Jurnal
Farmasi, 2005: 28-29.

Fardiaz. Bahan Tambahan Makanan.


Bandung: Institit Pertanian Bogor
Press, 2007.

Hambali, Erliza. Teknologi Bioenergi.


Jakarta: Agromedia Pustaka,
2007.

Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik.


Jakarta: UI Press, 2007.

Noviana. Analisis Kualitatif dan


Kuantitatif Zat Pewarna Merah
pada Saos Tomat dan Saos
Cabe yang dipasarkan di Pasar
Lambaro Kabupaten Aceh Besar
. Skripsi, Medan: Universitas
Sumatera Utara, 2005.

Pebrayetna. Sejarah Saus Sambel.


2007.

Soekarto. Penilaian Organol Eptik


untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian . Jakarta: Bhatara
Aksara, 2007.

Trestiati, Mela. Analisis Rhodamin B


pada Makanan dan Minuman
Jajanan Anak SD (Studi Kasus:
Sekolah Dasar di Kecamatan
Marga Asih Kabupaten Bandung.
Tesis, Bandung: Institit Teknologi
Bandung, 2003.

Winarno. Kimia Pangan dan Gizi.


Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002.

Yuliarti. Awas bahaya di Balik


Lezatnya Makanan . Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2007.

Anda mungkin juga menyukai