Anda di halaman 1dari 15

RESUME

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3 (KMB 3)


OBAT SISTEM SARAF

DI SUSUN OLEH :
LEILA DARA ROSYIDA
NIM. 170103046

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


S1 KEPERAWATAN SEMESTER 5 KELAS A
2019
OBAT SISTEM SYARAF
OBAT GOLONGAN AMFETAMIN o Indikasi : untuk narkolepsi,
PERANGSANG STIMULAN
gangguan penurunan perhatian
SISTEM SARAF
PUSAT o Efek samping : Euforia dan kesiagaan,
tidak dapat tidur, gelisah, tremor, iritabilitas
dan beberapa masalah kardiovaskuler
(Tachicardia, palpitasi, aritmia, dll)
o Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam,
diekskresikan lebih cepat pada urin asam
daripada urin basa
o Reaksi yang merugikan : menimbulkan efek-
efek yang buruk pada sistem saraf pusat,
kardiovaskuler, gastroinstestinal, dan
endokrin.
o Dosis : Dewasa : 5-20 mg
Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari
o Proses Keperawatan : obat ini dapat
dikonsumsi dengan makan atau tanpa makan,
biasanya dikonsumsi satu kali sehari di pagi
hari. Konsumsi obat ini sebelum tidur akan
menyebabkan kesulitan tidur.

GOLONGAN TEOFILIN o Indikasi : untuk bayi baru lahir


METILSANTIN
dengan apnea untuk merangsang pernapasan
o Kontraindikasi : sebaiknya tidak diberikan
kepada hipersensitivitas teofilin dan
komponen pembuat produk lainnya
o Efek samping : reaksi alergi seperti ruam
, gatal-gatal, merah, bengkak, melepuh, kulit
mengelupas dengan atau tanpa demam,
kesulitan bernapas, pembengkakakn pada
mulut, tenggorokan, detak jantung menjadi
cepat, diare, insomnia, sering buang air kecil.
o Farmakokinetik : larut dalam air kurang
lebih 180 bagian air , lebih mudah larut dengan
air panas. Diabsorpsi dengan cepat kira-kira 1-
2 jam setelah penggunaa oral.
o Farmakodinamik : tidak dapat diberikan
bersama dengan obat riociguat, dan obat
amifampridine.
o Reaksi yang merugikan : seringkali
menimbulkan efek samping yang berat seperti
gugup, gelisah, iritabilitas, insomnia, palpitasi
jantug, dan hipertensi.
o Dosis : Bayi : 5 mg/kg pada hari pertama,
kemudian 2 mg dalam 2-3 dosis. Dosis anak (
usia 1-15 tahun) : dosis awal : 300 mg/hari dan
dibagi menjadi beberapa dosis setiap 6-8 jam,
setelah 3 hari berikutnya (jika ditoleransi baik
dan dibutuhkan) naikkan hingga 600 mg/hari
dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam. Dosis
dewasa : dosis awal 300 mg/hari dibagi setiap
12 jam, setelah 3 hari jika ditoleransi baik
maka naikkan 400 mg/hari dibagi setiap 12
jam.
o Proses keperawatan : obat-obat yang
menimbulkan anoreksia diberikan sekurang-
kuragnya 6-8 jam sebelum tidur. Jelaskan pada
klien untuk meminumnya sebelum makan,
karena amenimbulkan efek anoreksia.
KAFEIN o Indikasi : menghilangkan rasa
kantuk, menimbulkan daya pikir yang cepat,
perangsang pusat pernafasan dan fasomotor,
untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi
prematur
o Efek samping : sukar tidur, gelisah,
tremor, tachicardia, pernafasan lebih cepat
o Kontraindikasi : diabetes, kegemukan,
hiperlipidemia, gangguan migren, sering
gelisah (anxious)
o Farmakokinetik : kafein didistribusikan
keseluruh tubuh dan diabsorbsikan dengan
cepat setelah pemberian, waktu paruh 3-7 jam,
diekskresikan melalui urin
o Reaksi yang merugikan : dalam jumlah yang
lebih dari 500 mg akan mempengaruhi SSP
dan jantung.
o Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5
mg/kgBB/hr, keracunan obat depresan : 0.5-1
gr kafein Na-Benzoat (Intramuskuler).
o Proses keperawatan : beritahu klien untuk
tidak mengkonsumsi lebih dari dua atau tiga
cangkir kopi yang mengandung kafein setiap
harinya.

OBAT PENEKAN GOLONGAN BALBITURAT o Indikasi : Untuk mengobati insomnia,sedasi,


SISTEM SARAF SEDATIF- (Pentobarbital)
medikasi pra bedah.
PUSAT HIPOTONIK
o Kontra indikasi : depresi pernafasan, penyakit
hati yang berat, kehamilan
o Efek samping : letih, mengantuk, hang over,
pusing, mual, muntah,diare.
o Reaksi yang merugikan : depresi pernafasan,
ketergantungan obat, dan toleransi.
o Farmakokinetik :
absorbsi P.O : 90%
ditribusi : PP 35 - 45%
metabolisme : t½: 4 jam (tahap I), 30-50 jam
(tahap II)
eliminasi : urin sebagai metabolit
o Farmakodinamik : PO mula-mula 10-20
menit, P : 30-60 meit, L 3-6 jam. IM mula-
mula 15-60 menit, L : 3-6 jam. IV mula-mula
segera, P : 2-5 menit, L : 15 menit – 1 jam.
o Dosis :
o Proses keperawtaan : obat ini akan lebih cepat
bekerja jika diberikan dalam bentuk sediaan
oral dan akan lebih lambat jika diberikan
intramuscular

BENZODIAZEPIN o Indikasi : insomnia


(Flurazepam dan
o Kontra indikasi : kehamilan, hipersensitifitas
Temazepam)
terhadap benzodiazepin.
o Efek samping : hangover, sakit kepala,
mengantuk, mual, muntah, diare, bingung,
depresi mental.
o Farmakokinetik
 absorbsi : P.O : F&T diabsorbsi
dengan baik.
 distribusi : PP (F)=97%, T=96%
 metabolisme : t½ : F 2-3 jam, T =10-20
jam
 eliminasi :ginjal sebagai metabolik
aktif
o Farmakodinamik
 F =mula:15-45 menit, P=30-60 menit,
L=7-10 jam
 T=mula:30 menit, P=2-3 jam, L=10-18
jam
o Reaksi yang merugikan : toleransi ,
ketergantungan psikologis dan fisik,
leukopnia
o Dosis : D : 250-500 mcg 3 kali sehari
o Proses keperawatan : beritahu klien untuk
meminum obat hipotonik 30 sebelum
tidur, karena akan menghasilkan efek
dalam waktu 15-30 menit.

Piperidindion o Indikasi : Untuk mengobati


insomnia,sedasi, medikasi pra bedah.
o Efek samping : letih, mengantuk, hang
over, pusing, mual, muntah,diare
o Kontraindikasi : depresi pernafasan,
penyakit hati yang berat, kehamilan
o Farmakokinetik : absorbsi P.O : 90%
ditribusi : PP 35 - 45%
metabolisme : t½: 4 jam (tahap I), 30-50 jam
(tahap II)
o Farmakodinamik :
 Farmakodinamik : F =mula:15-45 menit,
P=30-60 menit, L=7-10 jam
 T=mula:30 menit, P=2-3 jam, L=10-18
jam
o Reaksi yang merugikan : kolaps vasomotor,
anemia aplastic berat, reaksi alergi, iritasi
lambung.
o Dosis pemberian : 500 mg
o Proses Keperawatan :anjurkan klien untuk
mengkonsumsi obat ini 30 menit sebelum
tidur, anjurkan klien untuk melaporkan jika
timbul reaksi yang merugikan.

ANALGESIK ANALGESIK ASEMTAMINOFEN o Indikasi : pegal, nyei otot, demam


NARKOTIK ANTI INFLAMASI
akibat virus sebagai analgesic dan antipiretik
dan NON STEROID
NON NARKOTIK o Efek samping : anoreksia, muntah,
diaforesis
o Kontraindikasi : penyakit hati atau ginjal
yang berat
o Farmakodinamik :
 PO : mula : 10-30 menit
P : 1-2 jam
L : 3-5 jam
o Farmakokinetik :
 Absorspi : P.O : cepat diabsorpsi, rektal :
tidak tentu
 Distribusi : PP : 20-50 %
 Metabolisme : t ½ : 1-3,5 jam
 Eliminasi : ginjal : diekskresi sebagai
metabolit
o Reaksi yang merugikan : hipoglikemia berat,
perdarahan, oliguria, anemia hemolitik,
leukopenia
o Interaksi obat : kontrasepsi oral, narkotik,
antikolinergik
o Dosis pemberian : PO : 325-650 mg
o Proses Keperawatan : beritahu pasien untuk
melaporkan tanda-tanda akan terjadinya
toksisitas
ANALGESIK MEPERIDIN o Indikasi : nyeri pasca pembedahan
NARKOTIK
o Efek samping : mual, muntah, konstipasi,
hipotensi, bradikasrdi, sedasi, kekacauan
mental
o Kontraindikasi : alkoholisme, trauma
kepala, peningkatan tekanan intracranial,
penyakit hati, ginjal dan paru-paru berat

o Farmakodinamik :
 PO : mula : 15 menit
 IM : mula : 10-15 menit
 IV : mula: 5 menit
o Farmakokinetik :
 Absorpsi : P.O : 50% diabsorpsi. IM :
baik diabsorpsi.
 Distribusi : PP : 60-70 %
 Metabolism : t ½ 3-8 jam
 Eliminasi : ginjal : terutama sebagai
metabolit
o Reaksi yang merugikan : distress pernapasan,
hipotensim toleransi, ketergantungan fisik
dan psikologis
o Dosis pemberian : PO, IM : 50-100 mg

ANTIKONVULSI FENITOIN o Indikasi : kejang


o Efek samping : sakit kepala, hyperplasia
gusi, nistagmus, pusing, lamban,
berkurangnya oordinasi, sukar bicara, ruam
kulit, anoreksia, mual, muntah, hipotensi, urin
(warna merah muda sampai coklat
kemerahan)
o Kontraindikasi : blok jantung, kehamilan,
gangguan psikiatrik
o Farmakodinamik :
 PO mula : 30 menit – 2 jam
 IV : mula beberapa menit sampai 1 jam
o Farmakokinetik :
 Absorpsi : P.O lambat
IM : laju absorpsi tiak menentu
 Distribusi : PP : 85-95 %
 Metabolisme : t ½ : 6-45 jam dengan rata-
rata 22 jam
 Eliminasi : ginjal; sebagian kecil empedu
dan gastrointestinal; jumlah yang
diekskresi cukup banyak
o Reaksi yang merugikan : agranulositosis,
lekopnia, trombositopenia, anemia
megaloblastik, depresi
o Dosis pemberian : D : PO : 100 mg. IV : 10-
15 mg/kg. infus IV 50 mg/hari

SUSUNAN ADRENERGIK EPINEFRIN o Indikasi : kardiogenik, syok


SARAF OTONOM
anafilaktik, meningktakan tekanan darah,
denuyt jantung dan aliran udara melalui
bronkodilatasi
o Efek samping : gugup, tremor, agitasi,
sakit kepala, pucat, insomnia, hiperglikemi
o Kontraindikasi : aritmia jantung,
kehamilan, glikoma sudut sempit
o Farmakokinetik :
 Absorpsi : IV
 Distribusi :PP : TD
 Metabolisme : t ½ : TD
 Eliminasi : ginjal
o Farmakodinamik :
 SK & IM : mula 3-10 menit
 IV : mula : segera
 Inhal : Mula : 1 menit
o Reaksi yang merugikan : palpitasi, takikardi,
fibrilasi ventrikel
o Dosis pemberian : D: IV, IM, SK : 0,2-1 mL
dari 1:1000

ALBUTEROL o Indikasi : Asma


o Efek samping : tremor, pusing, gugup,
gelisah
o Kontraindikasi : penyakit jantung yang
berat, hipertensi, kehamilan, hipertiroidisme
o Farmakokinetik :
 Absorpsi : PO diabsorpsi dengan baik
 Distribusi : PP : TD
 Metabolisme : t ½ : PO : 2,5 jam, Inhal :
4 jam
 Eliminasi : ginjal
o Farmakodinamik :
 PO : mulai : 30 menit.
 Inhal : mula : 5-25 menit
o Reaksi yang merugikan : palpitasi, aritmia
jantung, takikardi, angina
o Dosis pemberian : Dewasa : IV, IM, SK : 0,2-
1 mL dari 1:1000
o Proses Keperawatan :
- Apabila pasien memakai obat adrenergic-
alfa intervena untuk syok, tekanan darah
harus diperiksa setiap 3-5 menit atau atas
petunjuk untuk menghindari hipertensi
yang berat
- Periksa keluaran urine pasien dan nilai
adanya distensi kandung kemih
- Ketika memberikan obat norepinefrin
bitrat (levarterenol, levophed) dan
dopamine (intropin) harus diencerkan
dalam 10-15 ml.
- Tawarkan makanan ketika memberikan
obat-obat adrenergic untuk menghindari
mual dan muntah.

PENGHAMBAT PROPANOLOL o Indikasi : aritmia jantung, takikardi,


ADRENERGIK
hipertensi
o Efek samping : bradikardi, hipotensi,
depresi, letih, mengantuk, sesak, mual,
muntah, diare
o Kontraindikasi : Asma, PPOM, blok
jantung, payah jantung kongestif, bradikardi,
syok kardiogenik, penyakit hati atau ginjal
yang berat
o Farmakokinetik :
 Absorpsi :PO : diabsorpsi dengan baik
 Distribusi : PP: 92%
 Metabolisme : t1/2 : 3-6 jam (rata-rata 4
jam)
 Eliminasi : hati dan ginjal
o Farmakodinamik :
 PO ; mula : 30 menit
 PO (SR) : mula : 1-2 jam
 IV : mula segera
o Reaksi yang merugikan : trombositopenia,
edema paru-paru, laringospasme
o Dosis pemberian : dewasa : PO : 10-20 mg
o Proses Keperawatan :
- Ajarkan klien cara menghindari
hipertemsi ortostatik, seperti perlahan-
lahan bangkit dari posisi berbaring atau
duduk ke posisi berdiri
- Nasehati pasien pria bila propranolol
dapat menyebabkan impotensi
- Beritahu pasien dan keluarga akan
kemungkinan terjadinya perubahan mood
sewaktu memakai obat. Perubahan mood
dapat berupa depresi, mimpi buruk
bahkan percobaan bunuh diri.
KOLINERGIK BETANEKOL o Indikasi : mengobati retensi urin
dengan meningkatkan berkemih, mengobati
destensi abdomen
o Efek samping : mual, muntah, diare,
salivasi, pusing, flushing, berkeringat, sering
berkemih, hipotensi, penglihatan kabur
o Kontraindikasi : bradikardi atatau
hipotensi berta, asma, PPOM, ulkus
peptikum, prkinsonisme, hiperteroidisme
o Farmakokinetik :
 Absorpsi : PO : diserap dengan buruk
 Distribusi : PP : TD
 Metabolism : t ½ : TD
 Eliminasi : ginjal
o Farmakodinamik :
 PO : mula : 0,5-1,5 jam
 SK : mula :5-15 menit
o Reaksi yang merugikan : kolaps sirkulasi,
blok jantung, serangan asma akut, henti
jantung
o Dosis pemberian : Dewasa : PO : 10-50 mg
o Proses Keperawatan : berikan obat-obat
kolinergik 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah
makan untuk mengurangi mual dan muntah.
Jika pasien mengeluh nyeri lambung, obat
dapat diberikan sewaktu makan.

ANTIKOLINERGIK PROPANTELIN o Indikasi : tukak peptic, irritable


bowel syndrom
o Efek samping : bingung, mulut kering,
dilatasi pupil, retensi urin, konstipasi,
impotensi
o Kontraindikasi : glaucoma sudut sempit,
penyakit jantung yang berat, miastenia gravis,
hipertrofi prostat, obstruksi usus halus
o Farmakokinetik :
 Absorpsi : PO sebagian
 Distribusi : PP :TD
 Metabolisme : t ½ : TD
 Eliminasi : empedu dan ginjal
o Farmakodinamik : PO : mula : 0,5-1,5 jam
o Reaksi yang merugikan : Ileus paralitik,
takikardia, halusinasi
o Dosis pemberian : D : PO : 7,5-15 mg
o Proses Keperawatan :
- Sarankan pasien untuk mengunyah
permen keras, es batu atau permen karet
dan memelihara keberdihan mulut jika
mulut klien terasa kering. Antikolinergik
mengurangi salivasi.
- Beritahu pasien tentang efek samoing
jangka panjang seperti mulut kering,
berkurangnya berkemih, dan konstipasi

OBAT-OBAT TETRASIKLIN o Indikasi : mengobati akne yang


UNTUK
sedang dan sangat berat
KELAINAN
DERMATOLOGIS o Efek samping : mual, muntah, diare,
ruam kulit, urtikaria, fotosensitivitas,
kandidiasis oral
o Kontraindikasi : hipersensitivitas,
kehamilan, penyakit hati dan ginjal yang
berat
o Farmakokinetik :
 Absorpsi : PO: 60-75% diabsorpsi
 Distribusi : PP:20-60%
 Metabolisme : t ½ 6-12 jam
 Eliminasi : diekskresi ke dalam urin tanpa
mengalami perubahan
o Farmakodinamik :
PO : mula : 1-2 jam
IM : mula : cepa
IV : mula : cepat
o Reaksi yang merugikan : superinfeksi,
diskrasia darah, hepatotoksisitas,
nefrotoksisitas
o Dosis pemberian : Dewasa : PO : 250-500
mg
o Proses Keperawatan : oleskan obat topical
pada lesi-lesi kulit dengan teknik aseptic lalu
periksa tempat terjadinya lesi untuk melihat
adanya perbaikan atau reaksi yang
merugikan.

o Indikasi : Infeksi tenggorokan,otitis


media,endocarditis,pneumonia,selulitis,antrak
s,profilaksis amputasi pada lengan atau kaki
o Kontra indikasi : Hipersensitivitas (alergi)
terhadap penicillin.
o Peringatan : Riwayat alergi,hasil tes glukosa
urin positif palsu ,gangguan fungsi ginjal.
o Efek samping : Reaksi alergi berupa
urtikaria,demam,nyeri sendi.
o Dosis : Dewas : 1-4 juta unit tiap 4-6 jam
 Anak : 25.000 –
400.000 unit /kg BB
o Sediaan : Serbuk injeksi

Anda mungkin juga menyukai