Anda di halaman 1dari 4

lidokain

A. Pengertian
Lidocaine adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau memberi
efek mati rasa pada bagian tubuh tertentu untuk sementara. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat sinyal penyebab nyeri sehingga mencegah timbulnya rasa sakit. Lidocaine
bukan obat bius total, sehingga efek mati rasa yang ditimbulkan tidak disertai dengan
hilangnya kesadaran.
1. Ringkasan
a. Golongan : anestesi local, anti aritmia
b. Kategori : obat resep
c. Manfaat : menghilangkan rasa sakit pada tubuh untuk sementara dan mengatasi
gangguan irama jantung
d. Dikonsumsi oleh : dewasa dan anak-anak
e. Kategori kehamilan dan menyusui : kategori B, studi ada binatang percobaan
tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil. Lidocaine diserap ke dalam ASI. Olh karena itu,
jangan mnggunakan obat ini tanpa memberitahu dokter.
f. Bentuk obat : Tablet, topikal (krim, salep, gel), suppositoria, semprot, suntik, tetes
telinga
2. Cara kerja
Obat ini bekerja dengan cara menghambat sinyal penyebab nyeri sehingga mencegah
timbulnya rasa sakit.
3. Indikasi
Indikasi dan dosis lidocaine bergantung pada sediaan yang digunakan dan tujuan
penggunaannya.
4. Kontraindikasi
a. Hipersensitivitas terhadap lidocaine atau anestesi lokal tipe amide lainnya.
b. Sediaan topikal sebaiknya tidak diberikan pada kulit yang inflamasi atau luka
c. Sindrom Adams-Stokes.
d. Blok sinoatrial, atrioventrikular, atau interventrikular yang tidak
terpasang pacemaker.
e. Blok jantung komplit.
f. Gagal jantung kronik.
g. Hipovolemia
h. Sindrom Wolf-Parkinson-White. [1]

5. Dosis
a. Kondisi: Aritmia
1) Suntik (darurat)
Dewasa: 300 mg diberikan melalui otot bahu. Dapat diulang setelah 60-90
menit, jika dibutuhkan.
2) Suntik (stabil)
Dewasa: 1-1,5 mg/kgBB, dapat diulang jika dibutuhkan. Dosis maksimal: 3
mg/kgBB. Dapat diulang satu atau dua kali. Dosis perlu dikurangi jika
penggunaan obat lebih lama dari 24 jam.
b. Kondisi: Anestesi epidural
1) Suntik daerah saraf tulang belakang dan pemasangan kateter
Dewasa: Dosis yang direkomendasikan: 250-300 mg sebagai analgesik
epidural lumbar/pinggang (larutan 1%).
c. Kondisi: Anestesi spinal
1) Suntik daerah saraf tulang belakang (spinal)
Dewasa: 50-100 mg sebagai larutan 5% tergantung jenis operasi.
d. Kondisi: Anestesi area tubuh tertentu
1) Suntik (pembuluh darah)
Dewasa: Sebagai larutan 0,5%: 50-300 mg. Dosis maksimal: 4 mg/kgB.
e. Kondisi: Anestesi lapisan luar
1) Semprot
Dewasa: Larutan 4% semprotkan 40-200 mg obat ke area yang ingin dibius.
2) Topikal (krim 5%)
Dewasa: Maksimal 20 gr (lihat kemasan, biasanya 1 tube berisi 5 g krim) per
24 jam untuk kulit atau lapisan mukosa, seperti rongga mulut.
3) Topikal (gel 2%)
Dewasa: Gel 2% biasa digunakan sebelum pemasangan kateter urine. Untuk
wanita, 60-100 mg. Untuk pria, 100-200 mg.
f. Kondisi: Wasir dan gatal pada dubur
1) Suppositoria
Dewasa: 2-3 kali sehari.
g. Kondisi: Sakit tenggorokan
1) Tablet hisap
Dosis: Diskusikan dengan dokter mengenai efektivitas dan keamanannya.
h. Kondisi: Otitis media
1) Tetes telinga
Dosis: Diskusikan dengan dokter mengenai efektivitas dan keamanannya
6. Efek samping
Sama seperti obat lainnya, lidocaine juga memiliki efek samping, yaitu:
a. Hipotensi
b. Pembengkakan akibat penumpukan cairan
c. Mual dan muntah
d. Demam
e. Pusing
f. Tremor
g. Sakit kepala
h. Kesemutan
i. Rasa terbakar
j. Iritasi kulit

Segera temui dokter jika mengalami efek samping serius, seperti:

a. Kejang
b. Reaksi anafilaksis
c. Gangguan irama jantung

7. Peringatan
a. Harap hati-hati dalam menggunakan obat ini, bila pernah atau sedang menderita
penyakit jantung seperti gangguan irama jantung, syok kardiogenik, gagal
jantung, Sindrom Wolff-Parkinson-White, sindrom Stoke-Adams, serta gangguan
hati, hipoksia, gangguan pernapasan, syok hipovolemik, dan defisiensi
pseudokolinesterase.
b. Pasien yang menerima lidocaine suntik (pembuluh darah) harus melakukan
pemeriksaan ektrokardiografi (EKG) terlebih dahulu.
c. Penggunaan lidocaine pada pasien lanjut usia harus dengan anjuran dan
pengawasan dokter.
d. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

8. Interaksi obat
a. Dapat meningkatkan kadar lidocaine dalam darah jika dikonsumsi dengan
cimetidine dan propranolol.
b. Meningkatkan risiko gangguan jantung jika dikonsumsi dengan obat
golongan beta blocker, misalnya bisoprolol.
c. Meningkatkan efek samping terhadap penyakit jantung jika lidocaine
dikombinasikan dengan phenytoin suntikan.
d. Mengurangi efektivitas lidocaine bila digunakan bersama diuretik, seperti
acetazolamide, furosemide, atau hydrochlorothiazide.
e. Dosis harus disesuaikan pada pasien yang rutin mengonsumsi phenytoin
9. Sumber
https://hellosehat.com/obat/lidocaine/
https://www.alomedika.com/obat/anestetik/anestetik-lokal/lidokain/efek-samping-
dan-interaksi-obat

Anda mungkin juga menyukai