Dasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar Manajemen
Disusun Oleh:
NIM : 5402418012
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2018
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Terdapat beberapa para ahli yang memberikan pendapat mengenai definisi dari
manajemen selain itu juga terdapat KBBI yang diantaranya, sebagai berikut.
Dari hal ini dapat diambil kesimpulan pada definisi manajemen, yaitu suatu usaha
yang dilakukan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
untuk menentukan dan mencapai tujuan atau sasaran organisasi.
1) Perencanaan (planning)
Unsur ini adalah yang sangat penting dan merupakan fungsi fundamental manajemen,
karena organizing, actuating, dan controlling harus terlebih dahulu direncakan. Perencanaan
adalah kegiatan memilih dan menguhubungkan fakta-fakta dan membuat, serta menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasikan serta
merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-
hasil yang diinginkan.
Salah satu cara menilai kegiatan perencanaan yang bermacam-macam menurut
Terryialah meninjau dari dimensi waktu, yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan
jangka menengah, dan perencanaan jangka pendek. Sedangkan ditinjau dari substansi
perencanaan tersebut, yaitu: objective (sasaran), policy (kebijakan), procedure (prosedur),
method (metode), standard (ukuran baku), dan budget (anggaran).
2) Pengorganisasian (organizing)
Merupakan serangkaian pekerjaan yang melibatkan banyak orang untuk menempati
unit-unmti tertentu, seperti kerja-kerja manajerial, teknis, dan lain sebagainya. Terdapat
beberapa tipe-tipe model dari pengorganisasian, sebagai berikut.
a) Pengorganisasian Lini;
b) Pengorganisasian Lini dan Staf;
c) Pengorganisasian Fungsional;
d) Pengorganisasian Matriks;
e) Pengorganisasian Tipe Wanita.
3) Penggerakan (actuating)
Merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama di antara staf pelaksana
program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Adapun tujuan
dari fungsi pergerakan, yaitu: menciptakan kerja sama yang lebih efisien, mengembangkan
kemampuan dan keterampilan staf, menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan,
mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf,
dan membuat organisasi berkembang secara dinamis.
4) Pengawasan (controlling)
Merupakan usaha dalam menentukan apa yang sedang dilaksanakan dengan cara
menilai hasil atau prestasi yang dicapai dan kalau terdapat penyimpangan dari standar yang
telah ditentukan akan segera diadakan usaha perbaikan, sehingga semua hasil atau prestasi
yang dicapai sesuai dengan rencana.
Menurut Martono dan Harjito (2008) terdapat tiga fungsi utama dalam manajemen
keuangan, yaitu:
1) Keputusan investasi, keputusan terhadap aktivitas apa yang akan dikelola oleh
perusahaan. Hal ini merupakan keputusan yang paling penting dikarenakan keputusan
ini berpengaruh secara langsung terhadap besarnya laba investasi dan aliran kas
perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang
2) Keputusan pendanaan, keputusan ini mengenai penetapan sumber dana yang
diperlukan untuk membiayai investasi dan penetapan tentang pembelanjaan yang
terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum.
3) Keputusan pengelolaan aktiva, dimana jika aset telah diperoleh dengan pendanaan
yang tepat, maka aset-aset tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien. Manajer
keuangan bersama manajer yang lainnya bertangggung jawab dalam berbagai
tingkatan aset yang ada. Maka pada hal ini manajer keuangan kebih memperhatikan
pengelolaan aktiva lancar daripada aktiva tetap.
Menurut Sofjan Assauri (2004) bahwa manajemen produksi adalah kegiatan untuk
mengatur dan mengoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang merupakan sumber
daya manusia. Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara
optimal penggunaan sumber-sumber daya (faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin,
perlatan, bahan mentah, dan sebaginya dalam proses transportasi bahan mentah dan tenaga
kerja menjadi berbagai produk atau jasa. (Handoko:1993)
Adapun fungsi dari manajemen produksi, yaitu proses pengolahan sebagai metode
atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (input), jasa-jasa penunjang sebagai
sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan
dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,
perencanaan merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang akan
dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu, dan pengendalian atau pengawasan
sebagai fungsi untuk terjaminnya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan,
sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada
kenyataannya dapat dilaksanakan.
Fungsi dari manajemen personalia sendiri, yaitu: pengadaan tenaga kerja yang berupa
usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk
menyelesaikan sasaran organisasi; pengembangan bertujuan untuk meningkatkan keahlian
dan keterampilan tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan; kompensasi adalah imbalan
jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang bersifat finansial maupun nonfinansial secara
adil dan layak sesuai dengan kinerja karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan;
integrasi adalah usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas
kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat, dan organisasi; pemeliharaan merupakan
usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunya kemauan dan mampu untuk
bekerja; dan pemutusan hubungan kerja yang berisi bahwa organisasi bertanggung jawab
untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan
yang telah ditentukan.
Heizer dan Render (2008) menyatakan terdapat empat fungsi dalam manajemen
persediaan, antara lain: decouple atau pemisahan beberapa tahapan dari proses produksi;
melakukan decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan serta menyediakan barang-barang
yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan; mengambil keuntungan dari diskon kuantitas
karena dari jumlah yang besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang; dan melindungi
inflasi dan kenaikan harga karena kemungkinan untuk terjadinya ketidakstabilan ekonomi
maka harga barang-barang dalam persediaan akan terhindar dari hal tersebut.
Menurut Philip Kotler (2005:9) bahwa manajemen pemasaran adalah proses dalam
merencanakan, melaksanakan, memikirkan, menetapkan harga promosi, dan menyalurkan
gagasan barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dalam organisasi.
a) Fungsi Pertukaran
Dimana pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan pertukaran antara
produk dengan uang atau antara produk dengan barang.
b) Fungsi Distribusi Fisik
Dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk, dimana produk
diangkut dari produsen mendekati kebutuhan komsumen dengan banyak cara, baik
melalui darat, air, atau udara.
c) Fungsi Perantara
Bertujuan untuk menyampaikan produk dari produsen ke konsumen dapat dilakukan
melalui perantara pemasaran yang menghubungkakn aktivitas pertukaran dengan
distribusi fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit
FE-UI.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2008. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat