Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

Dosen Pembimbing :

Sugijati, SST.,M.Kes

Oleh:

Kelompok 3

1. Dewi Ambar Sekarsari P17331191003


2. Ayu Lestari Puspita A P17331191014
3. Shintania Bella Amanda P17331191015
4. Vilda Evita Sukamto P17331191016
5. Azzah Bella M P17331191018
6. Detrina Putri Dwi Y P17331191019
7. Kanthi Rahayu P17331191020
8. Regina Aurelia P17331193033

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
2019/2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Anatomi Fisiologi
ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sebuah ide, materi maupun pikirannya demi terciptanya makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah Anatomi Fisiologi ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 28 Agustus 2019

Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Sampul
Kata Pengantar .............................................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Absorsi Zat Makanan .......................................................................................................................... 3
2.2 Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon. ...................................................................... 6
2.3 Refleks Defekasi ............................................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan adalah salah satu persyaratan dasar semua makhluk hidup. Komponen
utama makanan kita adalah karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin dan mineral juga
dibutuhkan dalam jumlah kecil. Makanan memberi energi dan bahan organik untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Air yang kita ambil,memainkan peran penting
dalam proses metabolisme dan juga mencegahnya dehidrasi tubuh. Biomacromolekul
dalam makanan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh kita dalam bentuk aslinya.
Mereka harus dipecah dan diubah menjadi zat sederhana dalam sistem pencernaan.
Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon itu merupakan sistem yang
fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh
dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan
sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan
berikut inilah pengertiannya :Sistem SarafSistem saraf itu disusun dari bagian yang
paling kecil, yaitu sel saraf (neuron).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana absorpsi pada zat makanan?
2. Bagaimana pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon?
3. Apa definisi dari reflek defekasi?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami tentang absorpsi pada zat makanan
2. Mengetahui dan memahami tentang bagaimana pengaturan sistem pencernaan
oleh saraf dan hormone
3. Mengetahui dan memahami definisi dari reflek defekasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Absorsi Zat Makanan


Makanan adalah salah satu persyaratan dasar semua makhluk hidup. Komponen
utama makanan kita adalah karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin dan mineral juga
dibutuhkan dalam jumlah kecil. Makanan memberi energi danbahan organik untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Air yang kita ambil,memainkan peran penting
dalam proses metabolisme dan juga mencegahnyadehidrasi tubuh. Biomacromolekul
dalam makanan tidak bisa dimanfaatkan olehtubuh kita dalam bentuk aslinya. Mereka
harus dipecah dan diubah menjadi zatsederhana dalam sistem pencernaan. Proses ini
Konversi zat makanan yangkompleks ke bentuk mudah diserap adalah disebut
pencernaan dan dilakukan olehsistem pencernaan kita secara mekanis dan metode
biokimia (Corti, 2015).

2.1.1 Definisi Mulut dan Lambung

Mulut merupakan tempat terjadinya proses pencernaan dilakukan


dengan caramekanis dan kimiawiproses.Rongga bukal melakukan dua
fungsi utama, pengunyahan makanan dan fasilitasimenelan. Gigi dan
lidah dengan bantuan air liur mengunyah dan mencampurmakanan secara
menyeluruh. Lendir dalam air liur membantu dalam pelumas
danmengikuti partikel makanan yang diastolik menjadi bolus. Bolus
kemudiandisampaikan ke dalam faring dan kemudian ke
dalam oesophagusby menelan ataudeglutition. Bola bolus selanjutnya
melewati kerongkongan oleh gelombangkontraksi otot yang berurutan
yang disebut peristalsis.Sfingter gastroesofagus mengendalikan
perjalanan makanan ke dalamperut. Air liur yang disekresikan ke dalam
rongga mulut mengandung elektrolitdan enzim, amilase saliva dan

3
lisozim. Proses kimia pencernaan dimulai di ronggamulut oleh tindakan
hidrolitik enzim pemecah karbohidrat, amilase saliva. Sekitar30 persen
pati dihidrolisis di sini oleh enzim ini (pH optimum 6,8) menjadi
disakarida - maltosa. Lysozyme hadir dalam air liur bertindak sebagai
agen antibakteri yang mencegah infeksi.

a. Sel leher mukus yang mengeluarkan lendir


b. Sel peptik atau kepala yang mengeluarkan proserim pepsinogen dan
c. Sel parietal atau oxyntic yang mengeluarkan HCl dan faktor
intrinsik(faktor penting untuk penyerapan vitamin B12)

Lambung menyimpan makanan selama 4-5 jam. Campuran


makanansecara menyeluruh dengan asam lambung oleh gerakan
mengaduk dindingmuskularnya dan kelenjar lambung disebut chyme.
Kelenjar lambung yangmengeluarkan Jus lambung mengandung air,
lendir, asam klorida, danpepsinogen. Jus lambung dirangsang dan
disekresikan oleh hormon yang disebutGastrin. Gastrin disekresikan
begitu makanan memasuki perut dan ditandai olehperegangan saraf lokal
(Corti, 2015).Pepsinogen proenzyme, saat terpapar asam hidroklorida
akan diubahmenjadi enzim aktif pepsin, enzim proteolitik dari perut.
Pepsin mengubah proteinmenjadi protease dan pepton (peptida). Lendir
dan bikarbonat hadir dalam juslambung memainkan peran penting dalam
pelumasan dan perlindungan epitelmukosa dari excoriation oleh
asam hidroklorida yang sangat pekat.HCl memberikan pH asam (pH 1,8)
yang optimal untuk pepsin. Renninadalah enzim proteolitik yang
ditemukan pada jus lambung bayi yang membantudalam pencernaan
protein susu. Sejumlah kecil lipase juga disekresikan olehkelenjar
lambung. Begitu chyme telah bergerak melalui perut, ia melewati sfingter
pilorus kemudian memasuki Usus Kecil. Makanan tetap berada di perut

4
sekitar 4sampai 5 jam sebelum benar-benar dikosongkan. Sfingter pilorus
membantumengatur tingkat makanan dari perut (Cooley, 2004).

2.1.2 Duodenum

Isi perut bergerak ke usus kecil untuk pencernaan dan penyerapan


lebihlanjut. Usus kecil terdiri dari beberapa bagian dengan yang pertama
menjadiduodenum, viskulum berongga berbentuk c. Bila isi perut terlebih
dahulu masukke duodenum maka sangat asam (Luijkx & Jones,
2005).Untuk menetralisir kandungan asam, kombinasi cairan empedu dan
jusbasa yang dikeluarkan dari pankreas memasuki duodenum dalam
persiapanpencernaan lebih banyak. Disfungsi perut dan duodenum sangat
umum dan bisamenyebabkan mulas, gangguan pencernaan dan nyeri
perut bagian atas. Secarakeseluruhan, penyerapan mineral, vitamin, dan
nutrisi lainnya dimulai padabagian pertama usus kecil ini (Luijkx &
Jones, 2005).Gambar: Duodenum, Jejunum, Ileum Diagram.

2.1.3 Jejunum

Bagian kedua dari usus kecil terdiri dari jejunum dan panjangnya
sekitar 3sampai 6 kaki. Ligamen Treitz menandai perbedaan antara
jejunum dan ileum.Villi menutupi selaput lendir di permukaan bagian
dalam Jejunum dan digunakan

2.1 4 Illeum

Bagian terakhir dari usus halus terdiri dari ileum. Selama


peristalsis,dinding berotot campuran ileum dan mendorong makanan ke
usus besar. Terletak di dalam ileum adalah villi yang meningkatkan luas
permukaan untuk penyerapan.Nutrisi yang diserap disini ditransfer ke
aliran darah dan hati. Air, beberapavitamin dan serat tetap tidak tercerna
dan dipecah lebih banyak ke usus besar.

5
2.1.5 Colon

Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar dan terletak di


ronggaperut. Ini dibagi menjadi empat bagian, kolaps ascending,
transverse, descending,dan sigmoid. Setelah melewati usus kecil, air,
serat, dan beberapa vitaminbercampur dengan lendir dan bakteri
membentuk kotoran. Tinja akan bergerakmelalui usus besar dan lapisan
usus besar akan menyerap beberapa vitamin,mineral dan air. Kotoran
akan terus bergerak menuruni usus besar sampaimencapai dinding kolon
sigmoid dimana mereka akan berkontraksi danmenyebabkan tinja masuk
ke rektum .Kolon adalah tahap terakhir dari proses pencernaan, sisa
bahan makanandiserap. Bahan utama yang diserap di usus besar adalah
air, sedangkan usus besar juga menyerap ion natrium dan ion klorida.
Berbeda dengan usus kecil, usus besartidak memainkan peran besar
dalam penyerapan nutrisi dari makanan, namun bertindak lebih sebagai
pembagian akhir antara apa yang tubuh ingin simpan danbuang sebagai
limbah.

2.2 Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon


2.2.1 Saraf

Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja


alat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan
fungsinya dan itu dinmakan dengan sistem koordinasi. Dalam Sistem
koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan berikut
inilah pengertiannya :Sistem SarafSistem saraf itu disusun dari bagian yang
paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau Dilihat darifungsinya, sel saraf
itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang


dari penerima (reseptor) kesaraf pusat (otak)

6
2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari
otak menuju ke otot dankelenjar.
3. Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang
satu dengan sel sarafyang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini
kalau kita bisa lihat banyak ditemukan padaotak dan sumsum tulang
belakang.
4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neutron sensorik
dengan motorik disumsum tulang belakang dan otak. Berikut ini adalah
bagian-bagian dari sel saraf.
1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf,
yang terdiri atas nukleus dansitoplasma.
2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta
keluar dari sel.
3. Akson seperti serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam
menghantarkan impulsdari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada
umumnya akson itu dibungkus dari selubung yang dinamakan
selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan
selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.Sistem Saraf Manusia
Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat itu terdiri dari:

2.2.2 Hormon

Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
atau kelenjar buntu.Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai
saluran sehingga sekresinya akan masukaliran darah dan mengikuti
peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon berbeda dengansaraf.
Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan
yang memerlukanwaktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar

7
endokrin yang penting, yaitu hipofisis,tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin
(anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.

Kontrol saluran pencernaan dilakukan melalui 3 mekanisme yaitu


mekanisme kontrolhormon, kontrol syaraf, dan kontrol darah.

a. Kontrol Hormon

1. Gastrin

Gastirn diproduksi oleh sel yang disebut dengan sel G, di dinding


lambung.Ketika makananmemasuki lambung, sel G memicu
pelepasan gastrin dalam darah. Dengan meningkatnya gastrindalam darah,
maka lambung mengeluarkan asam lambung yang membantu memecah
danmencerna makanan. Ketika asam lambung yang diproduksi telah cukup
untuk memecahmakanan, kadar gastrin dalam darah akan kembali
menurun. Jadi, pengaruh hormon ini dalamadalah mengatur pencernaan
sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.Gastrin juga
dapat mempunyai pengaruh dan peran pada pancreas, hati, dan usus.
Gastrinmembantu pancreas memproduksi enzim untuk pencernaan dan
membantu hati menghasilkanempedu. Gastrin juga membantu merangsang
usus untuk membantu memindahkan makananmelalui saluran pencernaan.

1. Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam
duodenum. Pengaruhhormon ini dalam proses pencernaan yaitu
merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan
bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.

8
3. Cholecystokinin (CCK)

Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Hormon ini


disekresi oleh sel epitelmukosa dari duodenum. Cholecystokinin juga
diproduksi oleh neuron dalam sistem saraf enterik,dan secara luas dan
berlimpah didistribusikan di dalam otak.Distimulus untuk produksi asam
amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untukmerangsang
pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang
kantungempedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam
usus halus.

4. Ghrelin

Ghrelin disintesis sebagai preprohormone, lalu proteolytically diproses


untuk menghasilkansuatu peptida asam amino 28. Sebuah modifikasi
menarik dan unik dikenakan pada hormonselama sintesis dalam bentuk
asam n-octanoic terikat ke salah satu asam amino tersebut,modifikasi ini
diperlukan untuk aktivitas biologis. Sumber utama sirkulasi ghrelin adalah
saluran pencernaan, terutama dari perut, tetapi juga dalam jumlah yang
lebih kecil dari usus. Hipotalamus di otak adalah sumber ghrelin yang
signifikan.Jumlah yang lebih kecil diproduksi di plasenta, ginjal, dan
kelenjar hipofisis

5. Motilin

Motilin berpartisipasi dalam mengendalikan pola kontraksi otot polos


pada saluran pencernaanatas. Motilin disekresi ke sirkulasi selama keadaan
berpuasa pada interval kira-kira 100 menit.Kontrol sekresi motilin sebagian
besar tidak diketahui, walaupun beberapa studi menunjukkan bahwa pH
basa dalam duodenum merangsang rilis.

9
b. Kontrol Syaraf

Sistem saraf memberikan pengaruh yang mendalam pada semua proses


pencernaan, yaitumotilitas, transportasi ion terkait dengan sekresi dan
penyerapan, dan aliran darah pencernaan. Beberapa kontrol ini berasal dari
koneksi antara sistem pencernaan dan sistemsaraf pusat, tetapi sama
pentingnya, sistem pencernaan diberkahi dengan sistemnyasendiri, saraf
lokal disebut sebagai sistem saraf enterik atau intrinsik.Besarnya
dankompleksitas enterik sistem saraf sangat besar mengandung sebagai
neuron sebanyaksumsum tulang belakang.Sistem saraf enterik, bersama
dengan sistem saraf simpatis dan parasimpatis, merupakansistem saraf
otonom.Komponen utama dari sistem saraf enterik dua jaringan atau
pleksus neuron, yang keduanyatertanam dalam dinding saluran pencernaan
dan memperpanjang dari esofagus ke anus:muskularis dalam dan, tepat,
diberikannya kontrol terutama melalui motilitas saluran pencernaan .osa,
seperti namanya, dimakamkan di submukosa tersebut. Peranutamanya
adalah dalam penginderaan lingkungan dalam lumen, mengatur aliran
darah pencernaan dan fungsi sel epitel mengontrol. Di daerah di mana
fungsi-fungsi yangminimal, seperti kerongkongan, pleksus submukosa
adalah tipis dan sebenarnya bisahilang dalam beberapa bagian.Gambar di
bawah menunjukkan bagian dari pleksus myenteric di bagian duodenum
kucing.Lulus kursor mouse Anda di atas gambar untuk menguraikan
beberapa neuron enterik.

10
2.3 Refleks Defekasi
Sewaktu gerakan massa kolon mendorong isi kolon ke dalam rektum, terjadi
peregangan rektum yang kemudian merangsang reseptor regang di dinding rectum
dan memicu refleks defekasi.

1. Satu dari refleks-refleks ini adalah refleks intrinsik yang diperantarai oleh
sistem saraf enterik setempat di dalam rektum. Hal ini bisa dijelaskan sebagai
berikut : Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan
sinyal-sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus mienterikus untuk
menibulkan gelombang peristaltik di dalam kolon desenden, sigmoid, dan
rektum, mendorong feses ke arah anus. Sewaktu gelombang peristaltik
mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh sinyal-sinyal
penghambat dari pleksus mienterikus. Jika sfingter ani eksternus juga dalam
keadaan sadar, dan berelaksasi secara volunter pada waktu yang bersamaan,
terjadilah defekasi.
2. Peregangan awal dinding rektum menimbulkan perasaan ingin buang air
besar.

Apabila defekasi ditunda, dinding rektum yang semula teregang akan perlahan-
lahan melemas dan keinginan untuk buang air besar mereda samapi gerakan massa
berikutnya mendorong lebih banyak feses ke dalam rektum, yang kembali
meregangkan rektum dan memicu refleks defekasi. Selama periode non-aktif, kedua
sfingter anus tetap berkontraksi untuk memastikan tidak terjadi pengeluaran feses.
Refleks defekasi mienterik intrinsic yang berfungsi dengan sendirinya secara normal
bersifat relatif lemah. Agar menjadi efektif dalam menimbulkan defekasi, refleks
biasanya harus diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain, suatu refleks defekasi
parasimpatis yang melibatkan segmen sakral medulla spinalis. Bila ujung-ujung saraf
dalam rektum dirangsang, sinyal-sinyal dihantarkan pertama ke dalam medulla

11
spinalis dan kemudian secara refleks kembali kekolon desenden, sigmoid, rektum,
dan anus melalui serabut-serabut saraf parasimpatis dalam nervus pelvikus. Sinyal-
sinyal parasimpatis ini sangat memperkuat gelombang peristaltic dan juga
merelaksasikan sfingter ani internus, dengan demikian mengubah refleks defekasi
mienterik instrinsik dari suatu usaha yang lemah menjadi suatu proses defekasi yang
kuat, yang kadang efektif dalam mengosongkan usus besar sepanjang jalan dari
fleksura splenikus kolon sampai ke anus.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Makanan adalah salah satu persyaratan dasar semua makhluk hidup.
Komponen utama makanan kita adalah karbohidrat, protein dan lemak.
Vitamin dan mineral juga dibutuhkan dalam jumlah kecil. Makanan
memberi energi dan bahan organik untuk pertumbuhan dan perbaikan
jaringan.
Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon itu merupakan
sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat
tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya
dan itu dinamakan dengan sistem koordinasi.

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa harus dapat mengetahui dan memahami tentang


absorpsi zat makanan, pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan
hormon, serta reflek defekasi. Jika kita sudah mengetahui dan memahami
ketiga hal itu pasti kita akan tahu dan dapat memilah mana yang baik bagi
kesehatan tubuh dan mana yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.

13
Daftar Pustaka

http ://he niyulia.blogspot.com/p/refleks-defekasi.html

https://dokumen.tips/documents/pengaturan-sistem-pencernaan-oleh-saraf-dan-hormon.html

https://www.academia.edu/34862827/ENZIM_PENCERNAAN_DAN_ABSORPSI_ZAT_M
AKANANA

14

Anda mungkin juga menyukai