Dosen Pembimbing :
Sugijati, SST.,M.Kes
Oleh:
Kelompok 3
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Anatomi Fisiologi
ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sebuah ide, materi maupun pikirannya demi terciptanya makalah ini.
Makalah Anatomi Fisiologi ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Halaman Sampul
Kata Pengantar .............................................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Absorsi Zat Makanan .......................................................................................................................... 3
2.2 Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon. ...................................................................... 6
2.3 Refleks Defekasi ............................................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan adalah salah satu persyaratan dasar semua makhluk hidup. Komponen
utama makanan kita adalah karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin dan mineral juga
dibutuhkan dalam jumlah kecil. Makanan memberi energi dan bahan organik untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Air yang kita ambil,memainkan peran penting
dalam proses metabolisme dan juga mencegahnya dehidrasi tubuh. Biomacromolekul
dalam makanan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh kita dalam bentuk aslinya.
Mereka harus dipecah dan diubah menjadi zat sederhana dalam sistem pencernaan.
Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon itu merupakan sistem yang
fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh
dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan
sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan
berikut inilah pengertiannya :Sistem SarafSistem saraf itu disusun dari bagian yang
paling kecil, yaitu sel saraf (neuron).
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami tentang absorpsi pada zat makanan
2. Mengetahui dan memahami tentang bagaimana pengaturan sistem pencernaan
oleh saraf dan hormone
3. Mengetahui dan memahami definisi dari reflek defekasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lisozim. Proses kimia pencernaan dimulai di ronggamulut oleh tindakan
hidrolitik enzim pemecah karbohidrat, amilase saliva. Sekitar30 persen
pati dihidrolisis di sini oleh enzim ini (pH optimum 6,8) menjadi
disakarida - maltosa. Lysozyme hadir dalam air liur bertindak sebagai
agen antibakteri yang mencegah infeksi.
4
sekitar 4sampai 5 jam sebelum benar-benar dikosongkan. Sfingter pilorus
membantumengatur tingkat makanan dari perut (Cooley, 2004).
2.1.2 Duodenum
2.1.3 Jejunum
Bagian kedua dari usus kecil terdiri dari jejunum dan panjangnya
sekitar 3sampai 6 kaki. Ligamen Treitz menandai perbedaan antara
jejunum dan ileum.Villi menutupi selaput lendir di permukaan bagian
dalam Jejunum dan digunakan
2.1 4 Illeum
5
2.1.5 Colon
6
2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari
otak menuju ke otot dankelenjar.
3. Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang
satu dengan sel sarafyang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini
kalau kita bisa lihat banyak ditemukan padaotak dan sumsum tulang
belakang.
4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neutron sensorik
dengan motorik disumsum tulang belakang dan otak. Berikut ini adalah
bagian-bagian dari sel saraf.
1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf,
yang terdiri atas nukleus dansitoplasma.
2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta
keluar dari sel.
3. Akson seperti serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam
menghantarkan impulsdari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada
umumnya akson itu dibungkus dari selubung yang dinamakan
selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan
selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.Sistem Saraf Manusia
Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat itu terdiri dari:
2.2.2 Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
atau kelenjar buntu.Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai
saluran sehingga sekresinya akan masukaliran darah dan mengikuti
peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon berbeda dengansaraf.
Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan
yang memerlukanwaktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar
7
endokrin yang penting, yaitu hipofisis,tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin
(anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Kontrol Hormon
1. Gastrin
1. Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam
duodenum. Pengaruhhormon ini dalam proses pencernaan yaitu
merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan
bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
8
3. Cholecystokinin (CCK)
4. Ghrelin
5. Motilin
9
b. Kontrol Syaraf
10
2.3 Refleks Defekasi
Sewaktu gerakan massa kolon mendorong isi kolon ke dalam rektum, terjadi
peregangan rektum yang kemudian merangsang reseptor regang di dinding rectum
dan memicu refleks defekasi.
1. Satu dari refleks-refleks ini adalah refleks intrinsik yang diperantarai oleh
sistem saraf enterik setempat di dalam rektum. Hal ini bisa dijelaskan sebagai
berikut : Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan
sinyal-sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus mienterikus untuk
menibulkan gelombang peristaltik di dalam kolon desenden, sigmoid, dan
rektum, mendorong feses ke arah anus. Sewaktu gelombang peristaltik
mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh sinyal-sinyal
penghambat dari pleksus mienterikus. Jika sfingter ani eksternus juga dalam
keadaan sadar, dan berelaksasi secara volunter pada waktu yang bersamaan,
terjadilah defekasi.
2. Peregangan awal dinding rektum menimbulkan perasaan ingin buang air
besar.
Apabila defekasi ditunda, dinding rektum yang semula teregang akan perlahan-
lahan melemas dan keinginan untuk buang air besar mereda samapi gerakan massa
berikutnya mendorong lebih banyak feses ke dalam rektum, yang kembali
meregangkan rektum dan memicu refleks defekasi. Selama periode non-aktif, kedua
sfingter anus tetap berkontraksi untuk memastikan tidak terjadi pengeluaran feses.
Refleks defekasi mienterik intrinsic yang berfungsi dengan sendirinya secara normal
bersifat relatif lemah. Agar menjadi efektif dalam menimbulkan defekasi, refleks
biasanya harus diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain, suatu refleks defekasi
parasimpatis yang melibatkan segmen sakral medulla spinalis. Bila ujung-ujung saraf
dalam rektum dirangsang, sinyal-sinyal dihantarkan pertama ke dalam medulla
11
spinalis dan kemudian secara refleks kembali kekolon desenden, sigmoid, rektum,
dan anus melalui serabut-serabut saraf parasimpatis dalam nervus pelvikus. Sinyal-
sinyal parasimpatis ini sangat memperkuat gelombang peristaltic dan juga
merelaksasikan sfingter ani internus, dengan demikian mengubah refleks defekasi
mienterik instrinsik dari suatu usaha yang lemah menjadi suatu proses defekasi yang
kuat, yang kadang efektif dalam mengosongkan usus besar sepanjang jalan dari
fleksura splenikus kolon sampai ke anus.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan adalah salah satu persyaratan dasar semua makhluk hidup.
Komponen utama makanan kita adalah karbohidrat, protein dan lemak.
Vitamin dan mineral juga dibutuhkan dalam jumlah kecil. Makanan
memberi energi dan bahan organik untuk pertumbuhan dan perbaikan
jaringan.
Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon itu merupakan
sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat
tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya
dan itu dinamakan dengan sistem koordinasi.
3.2 Saran
13
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/pengaturan-sistem-pencernaan-oleh-saraf-dan-hormon.html
https://www.academia.edu/34862827/ENZIM_PENCERNAAN_DAN_ABSORPSI_ZAT_M
AKANANA
14