Anda di halaman 1dari 18

Langkah Pengerjaan

Langkah-langkah pengerjaan pembebanan pada SAP 2000 adalah sebagai


berikut:
1. Tentukan unit yang sesuai
Satuan yang digunakan KN, m, C.

2. Tentukan Model
Untuk membuat Grid Lines pada SAP 2000, maka langkah-langkah yang perlu
dilakukan sebagai berikut:
Pilih menu File → New Model → Pilih Grid Only.

3. Masukan Data
Untuk memasukan data pada SAP 2000, langkahnya sebagai berikut:
Klik Kanan → Edit Grid Data → klik pada menu Modify/Show system

PERENCANAAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL 22


Modify Grid
Kemudian edit grid sesuai gambar stuktur :
Pada X Grid Data diisikan sesuai dengan bentang arah X = Lebar bangunan
Pada Y Grid Data diisikan sesuai dengan bentang arah Y = Panjang bangunan
Pada Z Grid Data diisikan sesuai dengan bentang arah Z = Tinggi bangunan

4. Pendefinisian Material Struktur


Untuk mendefinisikan material struktur, maka langkah-langkah yang perlu
dilakukan seperti dibawah ini:
Pilih menu Define → Material, maka akan muncul dialog box “Modify”
material yang sudah ada. Material yang dibuat adalah Beton, Tul. Ulir, Tul. Polos.
a. Material Beton
Beton dengan mutu (f’c) = MPa
Berat volume beton = 2,4 t/m³
Modulus Elastisitas (Ec) = SHIFT + ENTER
E 4700  f'c atau E 4700 f'c 0,5

Poisson’s Ratio = 0,2


Material type = concrete

a. Material Baja
Pilih Material Type →Rebar
Isi data material sesuai dengan data material gedung.
Baja tulangan pokok ulir (fy) = 400 Mpa. , (fu) = 570
Baja tulangan polos (fy) = 240 , (fu) = 390
Satuan N mm C

* Ulangi langkah diatas untuk tul. polos


5. Pendefinisian Penampang Model
a. Pendefinisian Penampang Balok
Pilih menu Define → Frame Sections → Add New Property → Concrete →
Rectangular.

Isi box section name (Nama Balok) dan data ukuran balok.
Klik options “Concrete Reinforcement”, maka akan muncul dialog box
“Reinforcement Data”,
a) Pilih Beam (M3 design only).
b) Isi jarak antara penutup beton sampai ke titik pusat tulangan
(Concrete cover to Longitudinal rebar conter). = 0,05

Lalu Ok.
Ulangi langkah yang sama untuk balok lainnya dan sloof.
Klik “Add Copy of Property”

b. Pendefinisian Penampang Kolom


Isi box section name (Nama Kolom) dan data ukuran kolom.

Klik options “Concrete Reinforcement”, maka akan muncul dialog box


‘Reinforcement Data”,
a) Pilih Column (P-M2-M3 design).
b) Untuk Longitudinal Bars pilh “Tulangan Ulir”
c) Untuk Confinement Bars pilih “Tulangan Polos”

Lalu Ok

c. Pendefinisian Penampang Pelat


Pilih menu Define → Area Section

Akan muncul dialog box seperti pada gambar dibawah ini, pada menu Select Section
type to add pilih Shell. → klik – Add New Section.

Akan muncul dialog box seperti pada gambar dibawah. Isi box Section
Name (Nama Pelat) misal untuk pelat atap diberikan nama “PA” dan
untuk pelat lantai diberi nama “PL”.
Untuk PL Membrane dan Bending diisi = 0,12 sedangkan PA = 0,1
Lalu OK
6. Penggambaran Model Elemen (Penggambaran Balok, Kolom, Sloof)
Pilih Draw Frame/Cable/Tendon yang berada pada sisi kiri layar
Lalu gambar sesuai Denah, misal seperti dibawah ini

7. Penggambaran Pelat Lantai dan Pelat Lantai Atap


Klik menu Draw Rectangular Area, lalu mulai penggambaran Plat Lantai
dan Plat atap

Apabila denah serupa, denah lantai 1 dapat di copy dengan cara


Klik menu Edit → Replicate → lalu akan muncul dialog bar “ isi dz sesuai
dengan tinggi bangunan dan number sebanyak lantai yg akan dicopy → OK
8. Pemodelan Perletakan Struktur (SENDI)
Klik jendela 2D, dan klik tombol XY untuk menampilkan bidang XY, pilih
bidang pada tingkat paling dasar, kemudian klik join bidang XY tersebut yang
akan diberi perletakan. Klik menu Assign → Joint→ Restrains → klik simbol
“Jepit”.

9. Untuk mengetahui nilai periode, RUN lalu Display → show forces →


joints
10. Pembebanan Struktur
a. Penentuan Static Load Case
Pendefinisian beban, static load case, klik menu Define → Load Cases
untuk menampilkan dialog box Define Load.
Catatan :
Secara default, SAP 2000 memberikan nilai 1 dan 0 pada faktor pengali berat
sendiri (SWM = Self Weight Multiplier). Dengan nilai default ini, berat sendiri
struktur akan dihitung otomatis oleh SAP 2000 (tidak perlu di input), sementara
beban hidup harus diinput nilai bebannya.
b. Pemberian Beban Merata (Qd, Beban Tembok, dan Ql)
1) Pada Pelat
Klik menu Select → Properties → Area Sections → pilih area yang
akan diberi beban, misal pelat lantai/pelat atap.
Kemudian klik menu Assign → area loads → uniform to frame
(Shell), akan muncul dialog box seperti pada gambar berikut :

Isi pada Menu Load


Catatan :
Lakukan hal yang sama untuk pemberian beban merata pada pelat atap, baik
beban mati maupun hidup.
2) Pada Balok Dinding
Klik seluruh balok sisi terluar yang akan diberi beban,
Kemudian klik menu Assign → Frame Loads → Distibuted, akan muncul dialog
box seperti pada gambar berikut. Lalu isi pada menu load
Lakukan diseluruh balok sisi terluar dan disetiap lantainya.
Untuk melihat beban merata pada gambar, dapat dilakukan dengan cara
Klik Display →show load assigns → frame
c. Pemberian Beban Gempa
1) Penentuan pusat massa
. Klik Assign →Joint → Constraint, akan muncul dialog box berikut :

Klik “Add New Constraint” lakukan pada setiap lantai.

Lakukan hal yg sama untuk setiap lantai dan pastikan tiap lantai ter blok (plat,
balok, kolom)
Setelah itu kita menginput nilai beban gempa arah X (EQX) dan beban
gempa arah Y (EQY) dengan cara Define → Load Cases

Pilih EQX klik Modify Lateral Load dan mengisi nilai beban gempa
pada kolom FX, centang Apply at Center of Mass klik OK.

LAKUKAN HAL YANG SAMA UNTUK EQY


a. Penentuan Load Combination
Klik Define → Load Combinations
LAKUKAN HAL YANG SAMA UNTUK COMBINASI SELANJUTNYA
SESUAI RUMUS
KOMBINASI PEMBEBANAN
Kombinasi 1 = 1,4 DL
Kombinasi 2 = 1,2 DL + 1,6 LL
Kombinasi 3 = 1,2 DL + 1 LL + 1 EQX + 0,3 EQY
Kombinasi 4 = 1,2 DL + 1 LL + 1 EQX - 0,3 EQY
Kombinasi 5 = 1,2 DL + 1 LL - 1 EQX + 0,3 EQY
Kombinasi 6 = 1,2 DL + 1 LL - 1 EQX - 0,3 EQY
Kombinasi 7 = 1,2 DL + 1 LL + 0,3 EQX + 1 EQY
Kombinasi 8 = 1,2 DL + 1 LL + 0,3 EQX - 1 EQY
Kombinasi 9 = 1,2 DL + 1 LL – 0,3 EQX + 1 EQY
Kombinasi 10 = 1,2 DL + 1 LL – 0,3 EQX - 1 EQY

10. Running Analisis Struktur


Klik menu Analyze → Run Analyze, akan muncul dialog box berikut:

11. Pembagian Beban Per Plat


Klik Edit→Edit Areas→ Divide Areas, lalu akan muncul dialog box, edit pada
“Along Edge from Point 1 to 2 dan 1 to 3” dengan memasukkan angka
tergantung pada pembagian beban tiap plat
12. Cek keamanan struktur
Untuk mengecek apakah struktur bangunan aman berikut langkah- langkahnya:
Beralih ke tampilan 3D dan Klik Design → Concrete Frame Design → Start
Design/Check of Structure
Untuk melihat baloknya aman atau tidak klik Design → Concrete Frame Design
→ Display Design Info ubah Design Output menjadi (6/5) Beam/Column
Capacity Ratios klik OK.
Hasil di atas masih memperlihatkan plat yg berwarna merah, langkah
berikut menghilangkan tampilan dari plat dengan cara klik View → Set
Display Options atau Ctrl+E. Pada kolom Areas centang Not in View klik
OK.

13. Memindah hasil analisis ke Microsoft Excel


Select → Select → Properties → Frame Section → pilih sesuai kebutuhan,
misal B1, B2, BA, K1, K2. Lalu klik Display → Show Tables → Analysis
Result, Element Output, Frame Output → OK.
File → Export All Tables → To Excel → OK.

Anda mungkin juga menyukai