Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sistem transportasi jalan raya memberikan konstribusi yang penting terhadap sistem
transportasi angkutan darat maupun sistem transportasi secara keseluruhan. Tujuan
penyelengaraan transportasi jalan menurut PP No 34 Tahun 2006 adalah mewujudkan
lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan teratur,
nyaman dan efisien, mampu memadukan moda transportasi lainnya, menjangkau
seluruh pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan
stabilitas sebagai pendorong, penggerak, dan penunjang pembangunan nasional
dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, jaringan jalan merupakan salah satu prasarana umum utama dalam
mendukung pergerakan manusia maupun barang. Berdasarkan Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, yang dimaksud dengan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.

Bangunan pelengkap jalan sebagaimana disebut diatas berdasarkan pasal 21 ayat 1


berbunyi “Yang dimaksud dengan bangunan pelengkap antara lain jembatan,
terowongan, ponton, lintas atas, lintas bawah, tempat parkir, gorong-gorong, tembok
penahan, dan saluran tepi jalan dibangun sesuai dengan persyaratan teknis.

Dengan demikian maka jelas bahwa jembatan merupakan salah satu sarana
transportasi yang sangat penting bagi manusia. Jembatan juga berfungsi sebagai
penghubung antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Melihat pentingnya
fungsi dari suatu jembatan maka pembuatan jembatan harus memenuhi berbagai
macam standard teknis. Salah satu syarat yang harus terpenuhi dalam pembuatan
jembatan adalah ketahanan jembatan tersebut dalam menahan beban baik manusia
maupun kendaraan yang melintas di jembatan tersebut serta kondisi kesetimbangan
statis pada jembatan tersebut.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Pembangunan kontruksi jembatan dalam pelaksanaan konstruksinya harus


memenuhi azas dan prinsip efektif, efesien, terarah dan terkendali sesuai dengan
Standard Operating Procedure konstruksi atau pedoman yang berlaku dan
terencana serta spesifikasi teknis.

1 | kakpwsjbt_2019
2. Sehubungan dengan tersebut, maka diperlukan pengawasan dalam
pelaksanaannya dalam hal ini yang dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas
sesuai dengan bidang pekerjaannya baik yang berbadan hukum maupun
perseorangan, dengan harapan dapat merealisasikan kegiatan fisik yang
memenuhi kriteria perencanaan teknis yang terstandar, layak dari segi kriteria
perencanaan, kualitas, kuantitas, biaya dan administrasi kegiatan pekerjaan
dalam rangkaian proses kegiatan tersebut.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud:
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas
yang berisi uraian lingkup pekerjaan layanan jasa pekerjaan pengawasan yang berisi
tahapan, masukan, azas, dan kriteria pekerjaan yang semuanya merupakan proses
pekerjaan yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugasnya sebagai petunjuk dan acuan koreksi pekerjaan terhadap
pelaksana Kegiatan fisik konstruksi (kontraktor).

Tujuan:
Agar hasil pekerjaan ini sesuai dengan yang diharapkan.

1.4. SASARAN
Sasaran pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi pengawasan ini adalah mengawasi
kegiatan fisik konstruksi paket pekerjaan Bangunan Pelengkap Jembatan Cibeureum
yaitu :
1. Konsultan dapat mengidentifikasi, menganalisis dan memperhitungkan
penerapan spesifikasi teknis dan volume pekerjaan dalam kontrak pelaksanaan
fisiknya;
2. Mengendalikan waktu dan administrasi baik teknis maupun non teknis kegiatan
fisik konstruksinya.

2 | kakpwsjbt_2019
BAB II
PELAKSANAAN

2.1. DASAR HUKUM


1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4655);
3. Keputusan Gubernur Banten tentang Penetapan Fungsi, Status, dan Kelas Jalan
Provinsi Banten nomor 620/Kep.420-Huk/2016 Tanggal 9 Agustus 2016.

2.2. ACUAN TEKNIS


Dalam melaksanakan tugasnya pelaksanaannya, Tim Konsultan Pengawas wajib
mengacu kepada Norma, Standar, Pedoman atau peraturan baku lainnya yang
meliputi antara lain:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum;
2. Panduan Pengawasan Pelaksanaan Jembatan, Sistem Manajemen Jembatan,
Bridge Management System (BMS-1992), Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum;
3. Manual Konstruksi dan Bangunan Nomor 030/BM/2011 tentang Instruksi Kerja
Pengawasan Pembangunan Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum;
4. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Puslitbang Prasarana
Transportasi Badan Penelitian Pengembangan, Tahun 2018;
5. Norma, Standar, Pedoman atau peraturan baku lainnya.

2.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PENGAWASAN/SUPERVISI


A. Nama Pekerjaan
Pengawasan Bangunan Pelengkap Jembatan Cibeureum

B. Lokasi Pekerjaan
Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang

C. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


1 (satu) bulan atau 30 (Tiga Puluh) hari kalender semenjak ditandatanganinya
Surat Mobilisasi Personil pekerjaan ini.

3 | kakpwsjbt_2019
D. Organisasi Pekerjaan
Organisasi Pekerjaan atau yang disebut Direksi Pekerjaan adalah :
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten selaku
Pengguna Anggaran;
2. Kepala Bidang Bina Marga selaku PPK Pengawasan Pembangunan dan
Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan
3. PPTK Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur
Kebinamargaan

E. Sumber Dana dan Nilai Anggaran


Sumber dana dari keseluruhan jasa konsultansi pengawasan ini dibebankan pada
APBD-P Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019.
Nilai HPS : Rp. 35.901.150,- (Tiga Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Satu Ribu
Seratuss Lima Puluh Rupiah)

F. Lingkup Pekerjaan

Tahap pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi:


1. Klasifikasi jasa Konsultan adalah Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
Teknik Sipil Transportasi (RE202)
2. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan
agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan design, persyaratan dan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen serta jadual waktu
yang telah ditetapkan;
3. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dalam
memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum
dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan pemenuhan
kewajiban dan tugas kontraktor;
4. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan ”contract change order” dan
”addendum”, sehingga perubahan-perubahan kontrak dapat dibuat secara
optimum dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia;
5. Melaksanakan pengumpulan data di lapangan yang diperlukan secara
terperinci untuk mendukung peninjauan design (review design), menyusun
perhitungan design, membuat gambar design dan menyiapkan instruksi-
instruksi kepada kontraktor sehingga perubahan design tersebut dapat
dilaksanakan;
6. Melaksanakan pengecekan secara cermat terhadap semua pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar
pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume
dan pembayaran berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam dokumen
kontrak;
7. Melaporkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran semua
masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, termasuk
keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha penanggulangan
dan tindakan turun tangan yang diperlukan;

4 | kakpwsjbt_2019
8. Melakukan monitoring dan pengecekan terus menerus terhadap segala
kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian mutu dan volume
pekerjaan, serta menandatangani monthly certificate (mc) apabila mutu
dalam pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua persyaratan dan
ketentuan yang berlaku;
9. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (as
built drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh kontraktor, serta membantu Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran meneruskan gambar-gambar tersebut
kepada bidang bina marga;
10. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran menyusun
laporan bulanan tentang kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan untuk
dilaporkan;
11. Menyusun laporan triwulan (quarterly report) yang mencakup laporan
kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan serta masalah-masalah yang
ditemui di lapangan;
12. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dalam
pelaksanaan provisional hand over dan final hand over, terutama dalam
menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.

Untuk dapat melaksanakan jasa layanan konsultansi secara sistematis, tepat


waktu dan sesuai dengan ketentuan Kerangka Acuan Kerja, Konsultan harus
melaksanakan detail pendekatan permasalahan terhadap hal-hal yang utama
dalam pengaturan terhadap sasaran pekerjaan secara efisien dan efektif,
menerapkan metodologi pengusahaan yang ditetapkan agar tercapai hasil yang
dikehendaki. Pengalaman Konsultan dalam penanganan pekerjaan sejenis akan
sangat bermanfaat dalam pendekatan masalah dan metodologi pengawasan yang
dihadapi. Secara umum permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat
dengan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh Kontraktor di
lapangan. Untuk mengantisipasi supaya permasalahan yang timbul di lapangan
memberikan dampak negatif sekecil mungkin, maka konsultan akan melakukan
pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
a. Pengendalian waktu;
b. Pengendalian mutu;
c. Pengendalian biaya;
d. Pengendalian keselamatan kerja;
e. Pelaporan;
f. Hubungan dengan pihak terkait.

2.4. TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWASAN


a. Penyedia jasa Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas
jasa pengawasan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata ‘laku’
profesi yang berlaku.
b. Konsultan wajib menyediakan segala kebutuhan/perlengkapan/peralatan
konsultan sesuai dalam komponen biaya non personil

5 | kakpwsjbt_2019
c. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai
suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang
terlibat

2.5. TUGAS DAN KEWAJIBAN KONSULTAN PENGAWASAN


a. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas layanan jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai dengan ketetentuan dan pedoman, serta
peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.
b. Secara umum lingkup pekerjaan yang menjadi tugas dan kewajiban konsultan
pengawas minimal meliputi :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen-dokumen terkait untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan;
2. Memberikan rekomendasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan
konstruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume / realisasi fisik agar pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang dilakukan oleh Kontraktor agar sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan;
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapngan untuk memcahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
Mingguan dan laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor;
6. Mengukur kualitas pekerjaan dan pengesahan pembayaran serta
pembayaran terakhir kepada kontraktor
7. Memeriksa dan menguji bahan-bahan material yang digunakan dan mutu
hasil kerja;
8. Menjamin bahwa konstruksi telah memenuhi syarat
9. Memberikan advice mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan claim;
10. Memberikan rekomendasi pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
yang digunakan;
11. Meneliti dan menyetujui gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawing)
yang diajukan oleh kontraktor;
12. Meneliti dan menyetujui gambar pelaksana (As Built Drawing) ;
13. Memberikan rekomendasi kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) atas
usulan kontraktor untuk serah terima pertama pekerjaan
14. Menyusun daftar cacat / kekurangan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir
pekerjaan pengawasan;
15. Memberikan rekomendasi atas faktor-faktor lain yang terkait yang
memang diperlukan atau diminta (misal : tinjauan kembali desain,
addendum, dll)

6 | kakpwsjbt_2019
Ruang lingkup pekerjaan, Tugas dan Kewajiban tersebut diatas harus berhubungan
dengan wewenang direksi pekerjaan dan direksi lapangan berdasarkan kontrak
konstruksi yang digunakan.

2.6. FASILITAS PENUNJANG

Fasilitas penunjang pelaksanaan pekerjaan seperti akomodasi yang berupa kendaraan


roda dua dan atau roda empat, dan fasilitas lainnya termasuk kantor dengan cara
sewa, perlengkapan lapangan dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh penyedia
jasa dengan cara beli yang akan dibayarkan melalui kontrak. Akomodasi dan
fasilitas yang dimaksud selengkapnya seperti tercantum dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB) Rincian Biaya Langsung Non Personil.

2.7. ORGANISASI PELAKSANAAN

DINAS PU & PR
PROVINSI BANTEN
(DIREKSI)

PEKERJAAN
KONSTRUKSI

PELAKSANA
KONSULTAN KONSTRUKSI
PENGAWAS
(KONTRAKTOR)

7 | kakpwsjbt_2019
BAB III
KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN

3.1. URAIAN TUGAS PERSONIL


Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan pengawas harus menyediakan tenaga yang
memenuhi kebutuhan pelaksanaan pekerjaan pengawasan, baik ditinjau dari lingkup
(besar) Pekerjaan maupun tingkat kekomplekan pekerjaan sebagaimana Kualifikasi
keahlian dan persyaratan personil yang ditetapkan pada BAB II dalam KAK ini.

Adapun tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan ini minimal terdiri dari :

(1) Team Leader / Tek. Sipil, sebanyak 1 (satu) orang;


a. Memiliki Ijazah S1 Sarjana Teknik Sipil berkualifikasi minimal Ahli Madya.
b. Mempunyai SKA sesuai bidang yang masih berlaku minimal (Ahli Teknik
Jembatan – Madya (203));
c. Berpengalaman S1 minimal 1 (satu) tahun dalam bidang pengawasan
pembangunan/peningkatan/rehabilitasi jalan beton yang dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari Pengguna
Jasa (Owner) sebelumnya;
d. Memiliki KTP, dan NPWP serta dilengkapi dengan bukti penyelesaian
kewajiban pajak tahun terakhir.

Tugas dan tanggung jawab Team Leader akan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Menjamin semua isi dalam kerangka acuan kerja tugas ini akan dipenuhi
dengan baik dan maksimal sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
2. Berkoordinasi dan memberikan petunjuk kepada staff personil dibawahnya
dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak
fisik ditandatangani.
3. Bertanggung jawab dalam menerapkan dan melaksanakan petunjuk-
petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan sehubungan dengan:
- spesifikasi teknis pelaksanaan konstruksi sesuai dalam kontrak.
- Inspeksi pekerjaan yang teratur ke lapangan untuk melakukan
monitoring kondisi pekerjaan serta melakukan perbaikan-perbaikan
apabila diperlukan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan
ketentuan.
- Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
- Metode pengendalian mutu yang benar sesuai dengan prosedur/ketentuan
yang berlaku.
- Metode pengukuran volome pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-
pasal tentang cara pengukuran dan pembayaran dalam spesifikasi.
- Mewujudkan Rincian teknis yang benar dan teliti sesuai spesifikasi
teknis yang berlaku bila terjadi perubahan rincian teknis yang mendesak
dapat diadakan perubahan pelaksanaan pekerjaan.

8 | kakpwsjbt_2019
4. Membuat pernyataan penerimaan (“Acceptance”) atau penolakan
(“Rejection”) atas material dan produk pekerjaan.
5. Melakukan pemantauan dangan cermat atas prestasi kontraktor dan segera
melaporkan kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan apabila pekerjaan
mengalami keterlambatan dari schedule rencana sehingga diperlukan atau
tidaknya untuk Show Cause Meeting.
6. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran hasil pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan.
7. Penyusunan laporan harian, mingguan dan bulanan tentang kemajuan fisik
dan financial, serta menyerahkan kepada Pengguan Anggaran/Pemimpin
Pelaksana.
8. Menyusun “Justifikasi Teknis” termasuk gambar dan perhitungannya
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
9. Memeriksa dan menandatangani gambar kerja (“Shop Drawing”) yang
diajukan kontraktor sesudah rekayasa lapangan (“Field Engineering”) atau
sebelum pekerjaan dilaksanakan.
10. Memeriksa dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (“Monthly
Certificate”)
11. Memeriksa dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan.
12. Membantu Pengguna Anggaran/Pemimpin Pelaksana dalam penyelesaian
masalah/kendala pekerjaan baik dari segi teknis maupun administrasi.
13. Bekerja sama dengan Instansi Dinas yang bersangkutan sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
14. Bertanggung jawab atas seluruh tugas-tugas pekerjaan Engineers dan
Supporting Staf dari tenaga konsultan yang ditugaskan di lapangan sesuai
yang tercantum dalam Kontrak Konsultan.
15. Team Leader bertanggung jawab atas pengendalian seluruh pelaksanaan
pengawasan pekerjaan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.

Team Leader beserta stafnya berkedudukan ditempat yang berdekatan dengan


pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan atau ditempat yang akan
ditentukan lain oleh Pemimpin Pelaksana Kegiatan Pengawasan Pembangunan
dan Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan.

(2) Inspector/Asisten Pengawas Jembatan (Sub Profesional Staff), sebanyak 1


(satu) orang;

a. Memiliki Ijazah SMK/STM Jurusan Bangunan ;


b. Mempunyai SKT/Sertifikat Keterampilan Kelas I Pengawas lapangan
pekerjaan jembatan (TS 041);
c. Memiliki KTP, dan NPWP serta dilengkapi dengan bukti penyelesaian
kewajiban pajak tahun terakhir.

9 | kakpwsjbt_2019
Tugas dan tanggung jawab Inspector/ Asisten Pengawas Jembatan dalam
membantu team leader dan atau tenaga ahli pengawas jembatan akan mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang dilakukan oleh
Pelaksana kegiatan sesuai dengan Design yang ditentukan;
2. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak;
3. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada Pelaksana
Kegiatan, sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran
lebih;
4. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang
didasarkan kepada sistem pembayaran “ Dayworks “;
5. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan / Memantau kemajuan fisik;
6. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan,
jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain;
7. Membuat dalam menyiapkan data untuk “Final Payment “;
8. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan
variasi Volume Kontrak;
9. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh
Pelaksana Kegiatan untuk dipakai sebagai dasar pembuatan Pembayaran
Bulanan (Monthly Certificate);
10. Melaporkan segera kepada Team Leader apabila ternyata pelaksanaan
pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak;
11. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan tata cara
pengukuran dan pembayaran, sehingga pembayaran kepada Pelaksana
kegiatan betul-betul dilaksanakan kepada ketentuan yang tercantum;
12. Mengecek semua “ As Buit Drawing “ yang dibuat oleh Pelaksana kegiatan;
13. Membuat dalam menyiapkan data untuk “Final Payment “.

Inspector/ Asisten pengawas Jembatan bertanggung jawab dalam pengendalian


kegiatan yang berhubungan dengan spek design, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai bahan pembayaran pestasi pekerjaan dan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
Dalam melaksanakan tugasnya Inspector bertanggung jawab kepada Team
Leader.

10 | kakpwsjbt_2019
3.2. JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Waktu
Pelaksanaan
Jumlah/
No. Posisi/Jabatan (Bulan)
Orang
Jml
1
Bulan
1. Team Leader 1 1

2. Inspector/ Asisten 1 1
Pengawas Jembatan

3.3. ADMINISTRASI DAN LAYANAN KEAHLIAN

1. Melakukan konsultasi ke Pengguna Jasa untuk membahas segala masalah dan


persoalan yang timbul selama masa pembangunan;
2. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pengguna Jasa, perencana dan pemborong dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua Pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian;
3. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

Pengguna Anggaran akan menugaskan Pejabat Pembuat Komitmen untuk


mengatur dan mengontrol layanan keahlian yang diberikan oleh Konsultan serta
bertanggung jawab atas koordinasi secara menyeluruh dari kegiatan konsultan
dan mengambil keputusan atas keperluan logistik yang diperlukan, mobilisasi /
demobilisasi dari tenaga konsultan, surat tagihan (invoice) dan segala sesuatu tentang
administrasi sehubungan dengan pelaksanaan layanan keahlian tersebut.

Kehadiran (absensi) dan kegiatan personil Tim Kerja / Tim Supervisi Lapangan
dalam membantu pengawasan pekerjaan dituangkan dalam time sheet dan
ketidakhadiran personil dilapangan dan keterlambatan penyerahan laporan-laporan
yang dipersyaratkan dalam KAK ini akan dijadikan indicator dalam item pembayaran
kepada konsultan dengan perhitungan sebagaimana terlampir dalam Syarat-Syarat
Khusus Kontrak.

11 | kakpwsjbt_2019
3.4. HASIL YANG DIHARAPKAN

Adapun keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka


Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal
meliputi :
1. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
2. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
3. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings).
4. Laporan Rapat di lapangan (site meeting).
5. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana.
6. Laporan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan berisi Laporan pelaksanaan pengawasan
dari awal sampai akhir dan rekomendasi atas item – item pekerjaan yang dapat
diterima atau tidak dapat diterima dengan alasan dan penjelasan teknis.
7. Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.

12 | kakpwsjbt_2019
BAB IV
PELAPORAN

4.1. LAPORAN-LAPORAN
Pelaporan merupakan salah satu tugas dan kewajiban dari penyedia jasa yaitu tenaga
ahli / tenaga pengawas dilapangan kepada pengguna jasa / direksi pekerjaan yang
menginformasikan seluruh aktifitas pekerjaan konstruksi konsultan pengawas
dilapangan baik itu laporan harian, mingguan dan bulanan serta diakhiri dengan
penyampaian laporan akhir konsultan. Adapun tujuan dari pelaporan ini adalah agar
pengguna jasa / direksi pekerjaan fisik maupun direksi pekerjaan jasa konsultansi
pengawasan dapat mengetahui kondisi/progres/hambatan yang terjadi sehingga dapat
dilakukan upaya-upaya untuk mengendalikan pekerjaan konstruksi serta dapat
mengevaluasi perkembangan kegiatannya dengan cara memperbandingkannya
terhadap rencana.

Sedangkan jenis laporan-laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa, yaitu:

A. Laporan Harian, berisi :


Laporan Harian ini merupakan laporan/catatan singkat mengenai aktifitas
kegiatan pekerjaan konstruksi yang memuat diantaranya pekerjaan yang sedang /
sudah dilaksanakan baik aktifitas konstruksi, mobilisasi personil atau peralatan,
logistik bahan material konstruksi, cuaca maupun catatan-catatan lain yang perlu
disampaikan kepada pengguna jasa serta foto-foto dokumentasi harian.
Penentuan tanggal awal laporan harian berdasarkan Surat Penyerahan Lapangan
(SPL) dari PPK konstruksi kepada Kontraktor.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah hari yang
dilaporkan tersebut. Laporan sebagaimana tersebut diatas disampaikan dalam
bentuk foto (*.jpg/.png) melalui instant messenger ( Whattsapp) maupun email.
Laporan Foto menggunakan aplikasi yang dapat menentukan lokasi secara
realtime.

B. Laporan Mingguan, berisi :


Laporan Mingguan ini merupakan laporan rangkuman dari laporan harian
mengenai kemajuan kegiatan Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan
yang dialami oleh kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut administrasi,
teknik atau keuangan) dan memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana
menanggulangi/ menyelesaikan permasalahan tersebut dan memuat rencana
kerja minggu berikutnya. Dalam laporan mingguan ini dilampirkan pula dengan
tabel progress pekerjaan konstruksi.
Laporan harus diserahkan langsung dalam bentuk buku selambat-lambatnya hari
ke-8 (delapan) per minggu sebanyak 3 (tiga) rangkap [1 Asli dan 2 Copy] per
laporan per minggu dan harus dibuat sedemikian rupa sehingga Direksi
senantiasa mendapat informasi tepat pada waktunya.
Laporan mingguan ini harus disampaikan dalam bentuk / format yang ditentukan
oleh PPK/Direksi Pekerjaan Jasa Konsultansi.

13 | kakpwsjbt_2019
C. Laporan Bulanan, berisi :
Laporan Bulanan ini memuat semua data yang didapat tentang pelaksanaan
pekerjaan serta metode pelaksanaannya dan saran-saran apabila terjadi
perubahan penanganan pelaksanaan berikut perhitungan kembali volume
pekerjaan yang tertuang dalam Field Engineering pada bulan berjalan dan
memuat rencana kerja bulan berikutnya.
Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
Laporan harus diserahkan langsung dalam bentuk buku selambat-lambatnya hari
ke-31 (tiga puluh satu) per bulan sebanyak 5 (lima) rangkap [1 Asli dan 4 Copy]
per laporan per bulan dan harus dibuat sedemikian rupa sehingga Direksi
senantiasa mendapat informasi tepat pada waktunya.

D. Laporan Akhir, berisi :

Laporan Akhir memuat rangkuman pelaksanaan kegiatan dan kesimpulan hasil


pekerjaan. Laporan akhir harus dibuat sebelum konsultan mengakhiri tugasnya,
juga harus merangkum tanggapan serta perubahan dalam pelaksanaan dan berisi
rangkuman semua dari laporan bulanan, laporan teknis, serta laporan lainnya
dam dokumentasi atau foto-foto pelaksanaan pekerjaan pengawasan serta
dilengkapi dengan administrasi PHO atau Dokumen administrasi lainnya yang
menyatakan progress pekerjaan konstruksi telah selesai dilaksanakan.

Laporan akhir juga menceritakan secara ringkas dan jelas mengenai metoda
pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya pekerjaan dan perubahan-perubahan
kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi sumber material dan hasil pengujian mutu
pekerjaan, personil konsultan dan kontraktor yang terlibat, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang cara
pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan yang kemungkinan
besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja dilaksanakan, serta saran-saran
tentang perbaikan yang perlu dilakukan dan rekomendasi terhadap pembayaran
kepada kontraktor.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kalender sebelum
masa habis kontrak.
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku dengan rincian 1 (satu) asli
dan 4 (empat) copy.

14 | kakpwsjbt_2019
Seluruh laporan dibuat dalam format sebagai berikut :

4.2.1. Kertas
Ukuran : A-4 (21,5 cm X 29,7 cm)
Jenis : Polos-putih, HVS, 80 gram
Pembatas : kertas tipis berwarna (pembatas bab)

4.2.2. Tulisan (huruf)


Jenis tegak, standar, bentuk jelas, huruf cetak dan bukan matrix dot
Spasi 1,5 spasi.

4.2.3. Sampul / Jilid


Bahan : kertas tebal/jenis buffalo/matte paper
Warna : Disesuaikan
Jilid : Hard Cover
Format : Disesuaikan.

15 | kakpwsjbt_2019
BAB V
PENUTUP

Agar terciptanya tertib penyelenggaraan jalan yang meliputi pengaturan, pembinaan,


pembangunan, dan pengawasan Jalan; dan tersedianya Jalan yang mewujudkan keselamatan,
keamanan, kelancaran, ekonomis, kenyamanan, dan ramah lingkungan, maka jalan tersebut
harus memenuhi Persyaratan Teknis Jalan.

Persyaratan Teknis Jalan adalah ketentuan teknis yang harus dipenuhi oleh suatu ruas jalan
agar jalan dapat berfungsi secara optimal memenuhi Standar Pelayanan Minimal Jalan dalam
melayani lalu lintas dan angkutan jalan.

Dalam upaya mencapai hasil pekerjaan yang optimal, telah ditetapkan suatu pendekatan dan
metodelogi pelaksanaan yang mencakup seluruh aspek sasaran Jasa Konsultan Pengawas.
Pada dasarnya akan dicari upaya-upaya agar pelaksanaan fisik mengacu padaperencanaan
yang telah ada, sesuai dengan standar teknis dan spesifikasi dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Fisik.

Pekerjaan Pengawasan ini adalah membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Banten untuk mengerjakan hal-hal yang diperlukan seperti :
a. Menentukan kualitas pekerjaan menurut spesifikasi;
b. Menghitung kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; dan
c. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan yang ditentukan dalamDokumen
Kontrak Fisik.

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan


dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan.

Dengan demikian, setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan dan berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Serang, Oktober 2019


Diketahui/disetujui : Ditetapkan oleh :
Plt. Kepala Bidang Bina Marga
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Banten
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Ir. DAUD JOESOEF,M.Tech


NIP. 19630405 199303 1 007

16 | kakpwsjbt_2019
KAK
(KERANGKA ACUAN KERJA)

Kegiatan :
PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
INFRASTRUKTUR KEBINAMARGAAN

Pekerjaan :

Pengawasan Bangunan Pelengkap Jembatan Cibeureum

APBD-P PROVINSI BANTEN


TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Kawasasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
Jl.Syeh nawawi Albantani,Sukajaya Curug Kota Serang Banten
Tlp. 0254-219761 Fax. 0254-219760

17 | kakpwsjbt_2019

Anda mungkin juga menyukai