Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN KEGAWATDARURATAN
PUSKESMAS TOMPOBULU

PEMERINTAH KABUPATEN
DINAS KESEHATAN
KAB. GOWA
2018
PEMERINTAH KABUPATEN GOWA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TOMPOBULU
Alamat : Jl. Mesjid Raya No. 20, Malakaji
Kec : Tompobulu Kab. Gowa 92175
Email : pkm.tompobulu.gowa@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELATIHAN KEGAWATDARURATAN (TRIASE)

A. PENDAHULUAN

Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) menjadi solusi terpilih


terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria “gawat darurat” .
Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa suatu sistem yang baik akan tercermin dari
waktu tanggap (Respon Time) sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan
pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu tergantung kepada :

1. Kecepatan ditemukannya penderita


2. Kecepatan meminta bantuan pertolongan
3. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan

Melihat ketiga faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan pertama di


tempat kejadian ( On The Spot ) sebaiknya dilakukan oleh penolong yang
memahami prinsip resusitasi dan stabilisasi, ekstrikasi dan evakuasi, serta cara
transportasi penderita dengan benar.

Kedudukan tenaga kesehatan di dalam SPGDT memiliki posisi sangat strategis.


Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas yang bersih, ventilasi paru
adequat, dan terhindar dari perdarahan lanjut serta terlindungi dari kecacatan
menjadi poin penting bahwa seorang penolong pertama harus mempunyai dasar
keilmuan yang memadai tentang keterampilan Penanggulangan Penderita Gawat
Darurat (PPGD). Kurikulum Program Pendidikan Ners atau Bidan yang sekarang
diterapkan, juga dapat memudahkan mereka jika mengikuti pelatihan mengenai
PPGD.

B. LATAR BELAKANG

Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit
memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada
dan melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan satu
bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat kejadian, selama
perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan difasilitas kesehatan sampai pasca
kejadian cedera.

Sistem penanggulangan gawat darurat dilandasi dengan pengolahan waktu


(time management) yang merupakan implementasi dari “ time saving is a life and
limb saving” , mengandung unsur kecepatan atau “ quick response” dan ketepatan
berupa pertolongan pertama ditempat kejadian oleh awam dan awam khusus yang
terlatih.
Penelitian secara klinis dan epidemiologis membuktikan bahwa keberhasilan
pertolongan sangat tergantung pada proses pelayanan gawat darurat/bantuan
hidup dasar pada fase pra rumah sakit (sebelum rumah sakit) dan fase rumah
sakit. Rantai tersebut merupakan kesatuan yang erat dan utuh, jika salah satu
mata rantai hilang atau lemah maka kemungkinan keberhasilan pertolongan
menjadi berkurang. Jadi semua mata rantai harus kuat dan saling terkait erat satu
sama lain.
Mengingat puskesmas Tompobulu memiliki jumlah penduduk yang cukup
banyak, memiliki wilayah terpencil, serta jauh dari pusat rujukan maka otomatis
jumlah pasien gawat darurat juga pasti akan meningkat, karena kebutuhan
masyarakat akan kondisi kesehatan juga makin hari makin meningkat maka dari itu
tenaga kegawat daruratan terus ditambah dan di tingkatkan pengetahuannya
mengenai kegawat daruratan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a) Pelaksanaan pelatihan kegawatdaruratan bertujuan untuk melatih tenaga
medis agar mampu melakukan pelayanan secara cepat dan tepat untuk
mencegah kematian dini pada pasien.
2. Tujuan Khusus
a) Petugas kegawatdaruratan mampu mengidentifikasi cepat korban yang
memerlukan stabilisasi segera
b) Petugas kegawatdaruratan mampu mengidentifikasi korban yang hanya
dapat diselamatkan dengan pembedahan
c) Petugas kegawatdaruratan mampu mengurangi jatuhnya korban jiwa dan
kecacatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Peningkatan keterampilan 1. Cara pemasangan infuse
2. Cara pemasangan kateter
3. Cara pemasangan ambu bag
4. Cara pemasangan oksigen
5. Cara pemasangan nebulizer
6. Cara pemasangan suction
7. Cara pemasangan nasogastrik tube
8. Cara pemasangan neck collar
Peningkatan pelayanan triase 1. Meningkatkan kemampuan deteksi pasien
beresiko
2. Meningkatkan kemampuan dalam
persiapan pasien rujukan
3. Kemampuan menganalisis resiko dan
tindak lanjutnya
4. Meningkatkan kemampuan dalam
persiapan pasien rujukan
Peningkatan pelayanan triase 1. Meningkatkan kemampuan deteksi pasien
KIA resiko tinggi
2. Meningkatkan kemampuan dalam
persiapan pasien rujukan
3. Kemampuan menganalisis resiko dan
tindak lanjutnya
4. Meningkatkan kemampuan dalam
persiapan pasien rujukan

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Secara umum pelaksanaan kegiatan peningkatan pelayanan dilaksanakan


sesuai dengan jadwal yang telah disiapkan.

F. SASARAN
Pelaksanaan pelatihan kegawat daruratan dilaksanakan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan seluruh staf Puskesmas Tompobulu dalam
memberikan pelayanan secara tepat dan cepat kepada pasien. Petugas yang dilatih
dikhususkan pada petugas yang memberikan pelayanan kegawat daruratan
langsung kepada pasien, seperti dokter, perawat dan bidan.

G. TEMPAT/WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : senin, 27 Agustus 2018
Jam : 13.00 Wita
Tempat : Gedung puskesmas Tompobulu Kabupaten Gowa
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan pelatihan kegawatdaruratan dievaluasi secara langsung, segera
setelah pelatihan dilaksanakan. Setiap kekurangan yang didapatkan dicatat dalam
buku pertemuan sebagai bahan kajian untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan
pelatihan yang lebih baik. Adapun evaluasi kemampuan peserta, yaitu dengan
memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk mencoba mempraktekkan
skill yang telah didapatkan.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pendokumentasian kegiatan dilaksanakan sebagai bahan bukti pelaksanaan
kegiatan. Setiap peserta yang menghadiri kegiatan pelatihan kegawatdauratan
diwajibkan untuk mengisi absensi yang telah disiapkan. Absensi dan dokumentasi
yang ada, selanjutnya dilaporkan pada kepala tata usaha puskesmas.
BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN EMERGENCY BAGI
PETUGAS DI PUSKESMAS TOMPOBULU

Anda mungkin juga menyukai