Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penentuan pH Larutan
Disusun Oleh :
Rumaisyah
1910714079
Dosen Pengajar :
Rika Revina, S.Farm, M.Farm
1
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
3
KATA PENGANTAR
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan sifatnya larutan dibedakan menjadi tiga, yaitu larutan yang bersifat asam, basa, dan
netral atau larutan garam. Menurut teori Arrhenius, zat dalam air yang menghasilkan ion H+ disebut
asam sedangkan zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH- disebut basa.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrat, dan
lain-lain. Kita juga mengenal berbagai golongan zat basa, misalnya air sabun, kapur sirih, dan lain-
lain.Meskipun asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda, tidak dianjurkan untuk menunjukkan
keasamaan atau kebasaan dengan mencicipinya karena banyak diantaranya yang bersifat merusak kulit
atau beracun. (Pettruci, 1987)
Sifat asam-basa suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH-nya. pH adalah parameter
yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keasaman suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH
kurang dari 7 sedangkan larutan dengan pH 7 disebut larutan netral. pH larutan dapat ditentukan
dengan menggunakan indikator universal, pH meter, atau dengan membandingkan warna dari suatu
larutan.
Berkat pengalaman dan penelitian para ahli kimia, kini tersedia cara praktis untuk menunjukkan
keasaman dan kebasaan dengan menggunakan indikator asam-basa misalnya lakmus. Lakmus adalah
zat warna (pigmen) yang pada awalnya diisolasi dari liken, suatu simbiosis jamur dengan laga yang
tumbuh di batu-batu atau pohon. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan
berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. (Pettruci, 1987)
Senyawa asam dan basa dapat digolongkan menjadi kuat dan lemah, seperti asam kuat, asam
lemah,basa kuat, dan basa lemah. Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan menghasilkan ion H+,
sedangkan kekuatan basa ditentukan oleh kemampuan menghasilkan OH-. Banyaknya ion H+ atau ion
OH- yang dihasilkan ditentukan oleh derajat ionisasi. (Pettruci, 1987)
Konsentrasi ion H+ dalam larutan encer umumnya sangat rendah, tetapi sangat menentukan sifat-
sifat larutan, terutama dalam air. Menurut penelitian, konsentrasi ion H+ harganya sangat kecil
sehingga untuk menghidari kesulitan dari penggunaan angka-angka yang terlalu kecil, maka pada tahun
1909 S.P.I Sorensen mengusulkan konsep “pH” (pangkat ion hidrogen) untuk menyatakan skala
konsentrasi ion H+ suatu larutan. (Sastrojamidjojo, 2008)
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Oktober 2019 pada jam 14.30.
3.3.1 Alat
3.3.2 Bahan
1. HCl 0,01 M
2. NaOH 0,01 M
3. NaCl 0,01 M
4. Etanol 66%
5. Indikator phenolftalein
6. Indikator metil merah
7. Indikator metil jingga
7
4. Larutkan dengan 1 L etanol 66%.
1. Buat larutan pembanding warna dengan pH 3-11 dengan cara : masukkan 2 ml HCl
/2 ml NaOH ke dalam tabung reaksi dan tambahkan aquadest sesuai pH yang
diinginkan.
2. Tambahkan 5 tetes larutan indikator universal ke dalam masing-masing tabung
reaksi.
3. Amati perubahan warna.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel
No. Larutan pH
1. HCl 0,01 M 0,82
2. NaOH 0,01 M 11,56
3. NaCl 0,01 M 6,34
Tabel 1 : Hasil Percobaan Penentuan pH dengan pH Meter
2. Apa perbedaan kesimpulan pH larutan asam dan basa dengan larutan garam?
Jawab : semakin asam suatu larutan, maka nilai pH semakin kecil dan warna setelah
ditetesi larutan indikator universal adalah ungu magenta sampai kuning pudar. Semakin
basa suatu larutan, maka nilai pH semakin besar dan warna setelah ditetesi larutan
indikator universal adalah kuning nanas sampai merah Anta.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Semakin asam suatu larutan maka nilai pH semakin kecil. Begitupun sebaliknya, semakin basa
suatu larutan maka nilai pH semakin besar.
2. Warna larutan asam setelah ditetesi campuran dari 3 indikator ialah merah muda sampai kuning
pudar. Sedangkan warna larutan basa setelah ditetesi campuran dari 3 indikator ialah merah
fanta sampai kuning.
11
DAFTAR PUSTAKA
Pettruci, R. H. (1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
12
LAMPIRAN
pH meter dan tabung reaksi Larutan HCl+indikator universal Larutan NaCl+indikator universal
Larutan NaOH+indikator universal Mengukur pH larutan HCl = 0,82 Mengukur larutan NaOH = 11,56
Mengukur larutan NaCl = 6,34 Larutan pH 3+indikator universal Larutan pH 4+indikator universal
13
Larutan pH 5+indikator universal Larutan pH 6+indikator universal Larutan pH 7+indikator universal
14